PENDAHULUAN Di united states terdapat sekitar lebih dari 83% mengalami diabetes yang sudah dalam kondisi kronik dengan angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi meski sudah dengan perawatan yang sub optimal mengenai diabetes. Angka morbiditas ini sudah sangat mendesak dalam pengelolaan perawatn diabetes di USA. Departemen kesehatan dan pelayanan masyarakat, institut obat, institut research kesehatan lainnya menyadari untuk meningkatkan pelayanan yang lebih ekstra dalam menanggulangi diabetes. Sayangnya, ada beberapa hal yang menghalangi peningkatan pelayanan tersebut seperti yang sudah di jelaskan oleh cochrane akhir akhir ini. Salah satu faktornya adalah sulitnya memantau data jumlah penderita diabetes kronik, sehingga terjadi kesulitan pemberian pelayanan kepada penderita tersebut. Hanya sebagian keadaan khusus yang sudah bisa di tanggulangi seperti diabetes kronik dengan hipertensi dan depresi. Hal yang ingin di capai dalam pelayanan diabetes ini adalah dalam hal deteksi dini dan kontrol diabetes. Faktor lain adalah keadaan individual penderita sangat menentukan dalam pelayanan ini karena setiap individu memiliki keadaan fisiologis dan mental yang berbeda beda. Tanpa mengetahui faktor- faktor tersebut, kita tidak dapat mengidentifikasi penderita yang beresiko. Sehingga tujuan dari pelayanan diabetes ini tidak tercapai dan USA tidak bisa meningkatkan metode pelayanan yang spesifik untuk diabetes sesuai dengan faktor resiko.Konsep dasar dalam mengidentifikasi hubungan antara penyakit diabetes dengan pelayanan diabetes adalah dengan mengetahui karakteristik faktor resiko dari penyakit tersebut. Dalam penelitian ini, penderita diabetes yang memeriksakan diri ( concordant) akan sangat menunjang data upaya peningkatan pelayanan diabetes. Sedangkan penderita diabetes yagn tidak memeriksakan diri ( discordant) akan mengurangi data penelitian. Sebuah studi terakhir yang meneliti tentang hambatan dalam pelayanan diabetes kronik punya melihat satu kondisi yaitu concord atau disconcord, atau parah dan tidak parah, yang digunakan dalam menentukan faktor yang mempengaruhi pelayanan diabetes. Akan tetapi dalam kenyataannya terdapat beberapa kondisi yang sangat besar dan sangat kecil dalam mempengaruhi deteksi dini dan kontroling diabetes daripada kondisi lain. Salah satu contohnya adalah penderita kanker dengan diabetes lebih menjadi perhatian dari pada diabetes dengan gejala hurtburn. Hal ini menunjukan bahwa di butuhkan kombinasi antara faktor concord atau disconcord, atau parah dan tidak parah dengan terapi dan patofisiologi penyakit. Ini sangant penting dalam melihat faktor resiok pada setiap individu tidak hanya dilihat berdasarkan karakter individu.Studi ini memiliki tujuan untuk megetahui hubungan antara penderita diabetes kronik dengan kualitas pelayanan penderita diabetes. Kami berhipotesis bahwa hubungan antara koondisi penderita dengan pencapaian pelayanan diabetes memiliki variabel penelitian yaitu tercapainya tujuan pelayanan ( hubungan positif), sedikit tujuan yang tercapai ( hubungan negatif) dan tidak ada pencapaian ( tidak memiliki hubungan).Design dan metodologiKami melanjutkan penelitian retrospektive dengan analisa data kesehatan 2 tahun lalu pada tahun 2010 dan 2011. Data penelitian di ambil dari data kesehatan di kota dan di desa. Institusi kesehatan mereview penelitian yang dilakukan Universitas Wisconsin dinyatakan benar.

Patient Semua pasien yang didiagnosis DM tipe 1 dan 2, berusia 18-75 tahun, dan dalam kontrol pengobatan rawat jalan. Pasien diabetes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasaien yang sudah di uji dengan CPT-4 dan kode ICD-9 seperti 250 XX, 357.2, 362.0X, 366.41, 648.0X yang di deteksi dalam 2 tahun terakhir. Variabel dependentVariabel dependent pada penelitian ini adalah pencapaian tiga kontrol dan tiga tes diabetes yang dilihat dari klinis diabetes, yang biasa digunakan dalam laporan kasus, yang dapat diukur secara standar oleh sistem kesehatan dan bisa memperhitungkan kemungkinan komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular dalam diabetes. Variabel dependent pada penelitian ini ada dua yaitu tujuan pelayanan yang tercapai atau tidak tercapai dalam laporan tahunan yang didefinisikan sebagai laporan kasus pada sistem kesehatan. Tiga tujuan kontrol adalah HbA1c kontrol