JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu,...

6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 AbstrakTelah dilakukan perancangan sistem pencahayaan untuk penghematan energi listrik di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya dengan menggunakan software DIALux. Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk menerapkan data tugas akhir sebelumnya[1] ke software DIALux, mengetahui ditribusi cahaya yang ada di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya, untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya dan untuk mengetahui jumlah cahaya buatan yang akan digunakan di ruang kuliah P-105 sesuai dengan standart nasional Indonesia. Metode yang digunakan adalah menginputkan semua komponen-komponen yang terdapat pada ruang kelas ke software DIALux, sehingga sistem pencahayaannya dapat dirancang. Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman. Dalam sistem pencahayaan dibutuhkan cahaya alami dan cahaya buatan. Pada penelitian ini yang dibutuhkan adalah cahaya buatan. Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari hasil karya manusia contohnya lampu. Lampu yang digunakan sebanyak 2 lampu, yakni Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC, jika menggunakan lampu tersebut pada siang hari dibutuhkan 13 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 14 lampu. Jika menggunakan lampu Philips SP524P 2*LED 15S/830 pada siang hari dibutuhkan 9 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 10 lampu sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil simulasi pada software DIALux sudah sesuai dengan tabel standart penerangan ruangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya adalah penempatan lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran ruangan. . Kata KunciSoftware DIALux, Distribusi Cahaya dan Simulasi. I. PENDAHULUAN ebutuhan pencahayaan dalam suatu ruang dapat diperoleh melalui sistem pencahayaan buatan dan sistem pencahayaan alami (sinar matahari) atau kombinasi keduanya. Pencahayaan buatan terdiri dari lampu listrik, lilin dan lampu minyak. Kombinasi antara pencahayaan alam dan pencahayaan buatan pada ruang/gedung sangat dimungkinkan. Dalam suatu ruangan diperlukan kelayakan atau kenyamanan penghuninya. Salah satu faktornya adalah pencahayaan. Pencahayaan dapat didefinisikan satu dari banyak faktor tersebut yang dipergunakan sebagai parameter suatu keadaan lingkungan ruangan yang layak. Dalam sistem pencahayaan pada ruangan diperlukan banyak faktor yang dipertimbangkan antara lain kebutuhan listrik yang digunakan dan biaya pemeliharaan, karena semakin lama listrik akan semakin mahal. Oleh karena itu sistem pencahayaan harus diperhatikan dengan cara penghematan energi listrik. Dari penjelasan diatas , maka penelitian tentang perancangan sistem pencahayaan untuk penghematan energi listrik sangat berguna dan dapat diaplikasi pada suatu ruangan. Karena dengan penelitian ini, maka ruangan dapat diketahui juga kebutuhan listrik yang akan digunakan, seberapa besar lumen yang dibutuhkan dan dapat menghemat biaya listrik yang akan dikeluarkan agar sesuai dengan standart nasional Indonesia Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan sistem pencahayaan di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya, dalam merancangan sistem pencahayaan digunakan software DIALux dan dari data tugas akhir sebelumnya[1]. Software DIALux adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mensimulasikan suatu ruangan dan sistem pencahayaan yang dibutuhkan untuk mengetahui distribusi cahaya sesuai dengan Standart Nasional Indonesia dan untuk mengatahui jumlah lampu yang akan digunakan pada ruangan tersebut. Untuk studi kasus penelitian ini dilakukan di ruang P-105 Teknik Fisika ITS. II. METODOLOGI PENELITIAN Ruang kelas P-105 memiliki ukuran yang tidak simetris karena disisi sebelah timur atap/langit-langitnya miring. Ruang kelas P-105 adalah ruang kelasyang paling besar di jurusan Teknik Fisika ITS Surabaya, memiliki panjang sebesar 11,55 m dan lebar sebesar 6,65 m jadi luas dari ruang kelas ini adalah 76,80 m 2 . A. Spesifikasi Ruangan Spesifikasi ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya sebagai berikut : Tabel 1 Spesifikasi Ruangan Spesifikasi Karakteristik Data Dinding Tembok (Depan) Kuning-Kecoklatan Tembok (Belakang) Kuning-Kecoklatan Tembok (Kiri) Kuning-Kecoklatan Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P- 105 Teknik Fisika-ITS Surabaya Herdian Ardianto dan Ir. Heri Justiono, MT Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] dan [email protected] K

Transcript of JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu,...

Page 1: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6

1

Abstrak— Telah dilakukan perancangan sistem

pencahayaan untuk penghematan energi listrik di ruang kelas

P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya dengan menggunakan

software DIALux. Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah

untuk menerapkan data tugas akhir sebelumnya[1] ke software

DIALux, mengetahui ditribusi cahaya yang ada di ruang kelas

P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya, untuk mengetahui faktor

faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya dan untuk

mengetahui jumlah cahaya buatan yang akan digunakan di

ruang kuliah P-105 sesuai dengan standart nasional Indonesia.

Metode yang digunakan adalah menginputkan semua

komponen-komponen yang terdapat pada ruang kelas ke

software DIALux, sehingga sistem pencahayaannya dapat

dirancang. Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk

mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman.

Dalam sistem pencahayaan dibutuhkan cahaya alami dan

cahaya buatan. Pada penelitian ini yang dibutuhkan adalah

cahaya buatan. Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari

hasil karya manusia contohnya lampu. Lampu yang digunakan

sebanyak 2 lampu, yakni Philips BPS460 W16L124 1 * LED

24/830 MLO-PC, jika menggunakan lampu tersebut pada siang

hari dibutuhkan 13 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 14

lampu. Jika menggunakan lampu Philips SP524P 2*LED

15S/830 pada siang hari dibutuhkan 9 lampu dan pada malam

hari dibutuhkan 10 lampu sehingga dapat disimpulkan bahwa

hasil simulasi pada software DIALux sudah sesuai dengan tabel

standart penerangan ruangan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil distribusi cahaya adalah penempatan

lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya

lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran ruangan.

.

Kata Kunci— Software DIALux, Distribusi Cahaya dan

Simulasi.

I. PENDAHULUAN

ebutuhan pencahayaan dalam suatu ruang dapat

diperoleh melalui sistem pencahayaan buatan dan

sistem pencahayaan alami (sinar matahari) atau

kombinasi keduanya. Pencahayaan buatan terdiri dari lampu

listrik, lilin dan lampu minyak. Kombinasi antara

pencahayaan alam dan pencahayaan buatan pada

ruang/gedung sangat dimungkinkan. Dalam suatu ruangan

diperlukan kelayakan atau kenyamanan penghuninya. Salah

satu faktornya adalah pencahayaan. Pencahayaan dapat

didefinisikan satu dari banyak faktor tersebut yang

dipergunakan sebagai parameter suatu keadaan lingkungan

ruangan yang layak.

Dalam sistem pencahayaan pada ruangan diperlukan

banyak faktor yang dipertimbangkan antara lain kebutuhan

listrik yang digunakan dan biaya pemeliharaan, karena

semakin lama listrik akan semakin mahal. Oleh karena itu

sistem pencahayaan harus diperhatikan dengan cara

penghematan energi listrik.

Dari penjelasan diatas , maka penelitian tentang

perancangan sistem pencahayaan untuk penghematan energi

listrik sangat berguna dan dapat diaplikasi pada suatu

ruangan. Karena dengan penelitian ini, maka ruangan dapat

diketahui juga kebutuhan listrik yang akan digunakan,

seberapa besar lumen yang dibutuhkan dan dapat menghemat

biaya listrik yang akan dikeluarkan agar sesuai dengan

standart nasional Indonesia

Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan sistem

pencahayaan di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS

Surabaya, dalam merancangan sistem pencahayaan

digunakan software DIALux dan dari data tugas akhir

sebelumnya[1]. Software DIALux adalah perangkat lunak

yang digunakan untuk mensimulasikan suatu ruangan dan

sistem pencahayaan yang dibutuhkan untuk mengetahui

distribusi cahaya sesuai dengan Standart Nasional Indonesia

dan untuk mengatahui jumlah lampu yang akan digunakan

pada ruangan tersebut. Untuk studi kasus penelitian ini

dilakukan di ruang P-105 Teknik Fisika ITS.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Ruang kelas P-105 memiliki ukuran yang tidak simetris

karena disisi sebelah timur atap/langit-langitnya miring.

Ruang kelas P-105 adalah ruang kelasyang paling besar di

jurusan Teknik Fisika ITS Surabaya, memiliki panjang

sebesar 11,55 m dan lebar sebesar 6,65 m jadi luas dari ruang

kelas ini adalah 76,80 m2 .

A. Spesifikasi Ruangan

Spesifikasi ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS

Surabaya sebagai berikut : Tabel 1

Spesifikasi Ruangan

Spesifikasi Karakteristik Data

Dinding Tembok (Depan) Kuning-Kecoklatan

Tembok (Belakang) Kuning-Kecoklatan

Tembok (Kiri) Kuning-Kecoklatan

Perancangan Sistem Pencahayaan Untuk

Penghematan Energi Listrik Di Ruang Kelas P-

105 Teknik Fisika-ITS Surabaya

Herdian Ardianto dan Ir. Heri Justiono, MT

Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected] dan [email protected]

K

Page 2: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6

2

Tembok (Kanan) Kuning-Kecoklatan

Langit – Langit Standart Ceiling Putih

Lantai Keramik Putih

Ruangan Panjang 11,55 m

Lebar 6.65 m

Tinggi 3.75 m

2.6 m

Dari tabel diatas memiliki tinggi yang bervariasi antara

lain 3.75 m dan 2.6 m karena di ruang kelas P-105 Teknik

Fisika ITS Surabaya sisi sebelah timur atap/langit-langit dari

ruang kelas tersebut miring dengan tingginya 2.6 m. Dan sisi

sebelah barat tingginya 3.75 m

B. Spesifikasi Komponen Ruangan

Pada ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS surabaya

memiliki berbagai macam komponen antara lain : Tabel 2

Spesifikasi Komponen Ruangan

No. Jenis Komponen Jumlah

1 Kursi 77 Buah

2 AC 3 Buah

3 Meja 1 Buah

4 Kipas Angin 1 Buah

5 Layar LCD 1 Buah

6 Papan Tulis 2 Buah

7 Layar LCD 1 Buah

C. Mensimulasikan di Software DIALux

Dari data-data ukuran yang telah diperoleh dari tugas

akhir sebelumnya[1] dan dari pengukuran tiap-tiap

komponen maka dapat disimulasikan disoftware DIALux.

Software DIALux adalah Sebuah software yang digunakan

untuk merancang ruangan dengan lengkap beserta

perabotannya serta mengetahui kebutuhan lampu yang akan

digunakan untuk ruangan tersebut supaya sesuai dengan

kenyamanan dari penghuninya dan dapat digunakan untuk

mengetahui kebutuhan energinya yang terdapat pada ruangan

tersebut. Sofware DIALux yang digunakan pada penelitian

ini adalah DIALux 4.10

Langkah-langkah Pembuatan Sistem

Langkah-langkah awal untuk penggunaan software dialux

yang digunakan pada penelitian ini adalah

1. Membuka program DIALux dan pilih File-Wizard-

Rectangular Room

2. Memilih jenis ruangan yang digunakan untuk simulasi

langkah selanjutnya adalah memasukkan ukuran ruangan

dengan lebar 6.650 m, panjang 11.650 m, tinggi ruangan

3.750 m dan faktor pemantulan dari ceiling, dinding serta

lantai, dimana faktor pemantulan tersebut di dapatkan dari

literatur [2]

3. Meng-klik next dan memasukkan tinggi dari bidang kerja.

Tinggi bidang kerja yaitu 0.750 m.

4. Memasukkan maintenance faktor yakni very clean room,

kemudian klik next dan akan muncul tampilan sebagai

berikut

Setelah itu software DIALux bisa digunakan untuk

simulasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Meng-klik nama file yang disimpan sebelumnya dan

memilih, klik tanda 3D Standart view

2. Memasukkan ukuran dari masing-masing jendela, pintu,

papan tulis, pilar dan langit-langit sesuai dengan ukuran

perabotan yang ada dikelas P-105 Teknik Fisika ITS

Gambar 1. Design Ruangan Kelas

3. Menentukan jenis lampu yang digunakan

Memilih plan lighting di software DIALux – insert

luminaire field, appabila di software DIALux belum

memiliki database maka perlu mendownload software

Philips dari internet.

Lampu yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC

2. Philips SP524P 2*LED 15S/830

Di bagian Filter, memilih lamp category-LED module

2400 lm, memilih luminaire category-suspended,

memilih family code-BPS460 kemudian setelah tampil

spesifikasi dari lampu tersebut pilih export, memilih

output file format menjadi DIALux-Save

Gambar 2. Database Philips

4. Menentukan posisi lampu dan jumlah

Memilih insert luminaire field, memilih jenis lampu yang

akan digunakan, menentukan jumlah lampu dan panjang

penggantung lampu sesuai dengan keinginan.

5. Menentukan hasil kalkulasi dan simulasi

Memilih output, start calculation, very accurate dan

menunggu sampai proses running selesai

Page 3: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6

3

Untuk merubah panjang penggantung yakni dengan

cara mengulangi langkah 4 dan 5 sesuai dengan

kebutuhan.

Untuk mengganti jenis lampu yang digunakan harus

memilih terlebih dahulu disoftware Philips kemudian

menyimpannya, mengulangi langkah 4 dan 5 sesuai

dengan panjang penggantung yang dibutuhkan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penentuan Besarnya Fluks Cahaya Buatan [1]

Pada ini menjelaskan tentang data tugas akhir

sebelumnya [1]. Setelah diketahui fluks cahaya alami total

untuk kelas P.105 Teknik Fisika ITS, maka kemudian

dihitung besarnya fluks cahaya buatan yang diperlukan untuk

pencahayaan terpadu pada ruang kelas P.105 Teknik Fisika

ITS dengan beberapa variasi kondisi terang langit dapat

ditentukan dengan langkah sebagai berikut :

Fterpadu = 250 x Luasruangan kelas P105

Dimana :

Fluks alami = 15.3069% Eh= 0.153069 Eh

Lebarruangan P105 = 6.65 m

Panjangruangan P105 = 11.55 m

Lruangan kelas P105 = 76.8075 m2

Sehingga : Fterpadu = 250 x 76.8075 m2

= 19201.88 lumen

Fbuatan = Fterpadu – (Fluks alami)

= Fterpadu – (0.153069 Eh)

Untuk Eh = 10000 Lux

Fbuatan = Fterpadu – (0.153069 Eh)

= 19201.88 (0.153069 x 10000)

= 19201.88 – 1530.69

= 17671.19 Lumen

Data dari tugas akhir sebelumnya [1], bahwa Luas

ruangan 78.80 m2, pada Siang hari dibutuhkan Fbuatan

17671.91 Lumen bila kuat pencahayaan dilapangan

terbuka sebesar 10000 Lux, jadi :

Eav =

=

= 230.10 Lumen/m2

B. Simulasi pada Software DIALux

Software dialux digunakan untuk merancang ruangan

dengan lengkap beserta perabotannya serta mengetahui

kebutuhan lampu yang akan digunakan untuk ruangan

tersebut supaya sesuai dengan kenyamanan dari penghuninya

dan dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan energinya

yang terdapat pada ruangan tersebut. Lampu yang digunakan

pada penelitian ini menggunakan lampu yang hemat energi

sehingga akan berpengaruh terhadap energi yang dibutukan

pada ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya :

Penempatan Posisi Lampu

Pemantulan (dinding,atap dan lantai)

Jumlah Lampu Yang digunakan

Daya Lampu

Panjang Penggantung dari Lampu

Ukuran Ruangan

Tinggi Bidang Kerja Pada penelitian ini variable yang diubah-ubah adalah

panjang penggantung. Panjang penggantung dapat

mempengaruhi hasil distribusi pencahayaan. Ukuran panjang

penggantung yang digunakan pada penelitian ini sebagai

berikut :

0,300 meter

0,350 meter

0,400 meter

0,450 meter

0,500 meter

Berikut ini adalah jenis-jenis lampu yang digunakan untuk

sistem pencahayaan ruang kelas tersebut :

1. Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC Untuk lampu jenis ini, pada siang hari dibutuhkan

13 lampu dan pada malam hari dibutuhkan 14 lampu

untuk mencapai standart penerangan ruangan pada ruang

kelas dan sesuai dengan tugas akhir sebelumnya [1].

Berikut ini spesifikasi dari lampu tersebut :

Total Lamp Flux : 1650 lm

Light output ratio : 1.00

System Flux : 1650 lm

System Power : 27 watt

L*B*H : 1,24 * 0,16 * 0,05 Tabel 3

Kebutuhan Energi di Ruang Kelas

Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC

No. Waktu Jumlah (Luminaire) [lm]

P (watt)

1 Siang 13 @ 1650 = 21450 @ 27 = 351

2 Malam 14 @ 1650 = 23100 @ 27 = 378

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa antara siang hari dan

malam perbedaannya hanya 1 lampu dikarena hasil distribusi

pencahayaan rata-rata dibidang kerja sudah sesuai standart

pencahahayaan ruangan pada ruang kelas dan sesuai dengan

tugas akhir sebelumnya [1]

C. Simulasi pada Siang Hari dengan Lampu Philips BPS460

W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC

Pada sistem perancangan pencahayaan pada siang hari ini

digunakan 13 lampu dengan spesifikasi lampu ada di tabel 3

di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya. Untuk

merancang sistem pencahayaan harus diperlukan ketelitian

dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen dari lampu

tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada saat siang

hari.

Gambar 3. Posisi Lampu pada saat Siang Hari dengan Lampu Philips BPS460

W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC

Page 4: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6

4

Gambar 4. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Siang Hari

Berikut ini adalah salah satu contoh hasil distribusi

pencahayaan dengan ukuran panjang penggantung yang

digunakan adalah 0.300 meter

Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah

0.300 meter. Berikut ini adalah hasil distribusi

pencahayaannya

Gambar 5. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang

Penggantung 0.300 Meter

Tabel 4 Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan Panjang Penggantung 0.300 Meter

pada Siang Hari dengan Lampu No.1

D. Simulasi pada Malam Hari dengan Lampu Philips

BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC

Pada sistem perancangan pencahayaan pada malam hari

ini digunakan 14 lampu dengan spesifikasi lampu ada di

tabel 3 di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya.

Untuk merancang sistem pencahayaan harus diperlukan

ketelitian dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen

dari lampu tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada

saat malam hari.

Gambar 6. Posisi Lampu pada saat Malam Hari dengan Lampu Philips BPS460

W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC

Gambar 7. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Malam Hari

Berikut ini adalah salah satu contoh hasil distribusi

pencahayaan dengan ukuran panjang penggantung yang

digunakan adalah 0.300 meter

Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah

0.300 meter. Berikut ini adalah hasil distribusi

pencahayaannya

Gambar 8. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang

Penggantung 0.300 Meter

Tabel 5 Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan Panjang Penggantung 0.300 Meter

pada Malam Hari dengan Lampu No.1

2. Simulasi pada Siang Hari dengan Lampu Philips SP524P

2*LED 15S/830

Untuk lampu jenis ini, pada siang hari dibutuhkan 9

lampu dan pada malam hari dibutuhkan 10 lampu untuk

mencapai standart penerangan ruangan pada ruang kelas dan

Surface

(%)

Eav (lux) Emin

(Lux)

Emax

(Lux)

Uo

Workplane / 232 47 429 0,202

Floor 30 156 29 344 0,184

Ceiling 80 54 16 94 0,285

Wall 83 87 26 206 /

Surface

(%)

Eav (lux) Emin

(Lux)

Emax

(Lux)

Uo

Workplane / 248 63 435 0,253

Floor 30 168 34 352 0,203

Ceiling 80 58 11 102 0,186

Wall 83 96 32 210 /

Page 5: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6

5

sesuai dengan tugas akhir sebelumnya [1]. Berikut ini

spesifikasi dari lampu tersebut :

Total Lamp Flux : 3000 lm

Light output ratio : 1.00

System Flux : 3000 lm

System Power : 31 watt

L*B*H : 1,50 * 0,32 * 0,10 Tabel 6

Kebutuhan Energi di Ruang Kelas

Philips BPS460 W16L124 1 * LED 24/830 MLO-PC

No. Waktu Jumlah (Luminaire) [lm]

P (watt)

1 Siang 9 @ 3000 = 27000 @ 31 = 279

2 Malam 10 @ 3000 = 30000 @ 31 = 310

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa antara siang hari dan

malam perbedaannya hanya 1 lampu dikarena hasil distribusi

pencahayaan rata-rata dibidang kerja sudah sesuai standart

pencahahayaan ruangan pada ruang kelas dan sesuai dengan

tugas akhir sebelumnya [1]

E. Simulasi pada Siang Hari dengan Lampu Philips SP524P

2*LED 15S/830

Pada sistem perancangan pencahayaan pada siang

hari ini digunakan 9 lampu dengan spesifikasi lampu ada di

tabel 4.13 di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya.

Untuk merancang sistem pencahayaan harus diperlukan

ketelitian dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen

dari lampu tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada

saat siang hari.

Gambar 9. Posisi Lampu pada saat Siang Hari dengan Lampu Philips SP524P

2*LED 15S/830

Gambar 10. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Siang Hari

Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah

0.300 meter. Berikut ini adalah hasil distribusi

pencahayaannya

Gambar 11. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang

Penggantung 0.300 Meter

Berikut ini data hasil distribusi pencahayaan dengan

panjang penggantung 0.300 meter Tabel 7

Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan Penggantung 0.300 Meter pada

Siang Hari dengan Lampu No.2

F. Simulasi pada Malam Hari dengan Lampu Philips

SP524P 2*LED 15S/830

Pada sistem perancangan pencahayaan pada malam

hari ini digunakan 10 lampu dengan spesifikasi lampu ada di

tabel 4.13 di ruang kelas P-105 Teknik Fisika ITS Surabaya.

Untuk merancang sistem pencahayaan harus diperlukan

ketelitian dalam menentukan letak posisi lampu dan lumen

dari lampu tersebut. Dibawah ini adalah posisi lampu pada

saat malam hari.

Gambar 12. Posisi Lampu pada saat Malam Hari dengan Lampu Philips SP524P

2*LED 15S/830

Surface

(%)

Eav (lux) Emin

(Lux)

Emax

(Lux)

Uo

Workplane / 230 58 367 0,253

Floor 30 157 32 313 0,204

Ceiling 80 60 9.86 115 0,164

Wall 83 102 30 525 /

Page 6: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Perancangan Sistem Pencahaya… · lampu, pemantulan, jumlah lampu yang digunakan, daya lampu, panjang penggantung lampu dan ukuran

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6

6

Gambar 13. Hasil Distribusi Pencahayaan 3D pada Malam Hari

Ukuran panjang penggantung yang digunakan adalah

0.300 meter. Berikut ini adalah hasil distribusi

pencahayaannya

Gambar 17. Hasil Persebaran Distribusi Pencahayaan 3D dengan Panjang

Penggantung 0.300 Meter

Berikut ini data hasil distribusi pencahayaan dengan

panjang penggantung 0.300 meter Tabel 8

Data Hasil Distribusi Pencahayaan dengan Panjang Penggantung 0.300 Meter

pada Siang Hari dengan Lampu No.2

G. Hasil Perbandingan Simulasi

Tabel 9

Hasil Perbandingan Simulasi

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data, perhitungan dan simulasi

maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil simulasi pada software DIALux sudah sesuai

dengan tabel standart penerangan ruangan kelas yakni

120 - 250 lux.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil distribusi cahaya

adalah jumlah lampu yang digunakan yakni jika

menggunakan lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED

24/830 MLO-PC pada siang hari membutuhkan 13

lampu dan pada malam hari membutuhkan 14 lampu.

Jika menggunakan Philips SP524P 2*LED 15S/830 pada

siang hari membutuhkan 9 lampu dan pada malam hari

membutuhkan 10 lampu, panjang penggantung yang

digunakan memiliki ukuran panjang 0.3 meter, 0.35

meter, 0.4 meter, 0.45 meter dan 0.5 meter.

3. Daya lampu yang dibutuhkan setelah simulasi, jika

menggunakan lampu Philips BPS460 W16L124 1 * LED

24/830 MLO-PC pada siang hari membutuhkan daya

sebesar 351 watt dan pada malam hari membutuhkan

daya sebesar 378 watt. Jika menggunakan Philips

SP524P 2*LED 15S/830 pada siang hari membutuhkan

daya sebesar 279 watt dan pada malam hari

membutuhkan daya sebesar 310 watt.

V. UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada seluruh dosen dan staff pengajar

jurusan Teknik Fisika yang telah memberikan ilmunya dan

kepada seluruh Mahasiswa Teknik Fisika atas bantuan dan

kerjasamanya selama kuliah di jurusan Teknik Fisika.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Damayanti, Rissa. 2012. Analisa kebutuhan cahaya

buatan dalam ruang kuliah P.105 Teknik Fisika-ITS Hal 6

[2] Satwiko, Prasasto. 2005. Fisika Bangunan 1. Yogyakarta

: Andi hal 85-89

[3] Satwiko, Prasasto. 2004. Fisika Bangunan 2. Yogyakarta

: Andi hal 61-66

[4] Jacques, Jean. 2000. Lamps and Lighting. Engineering

and education journal page 196

[5] BSN, SNI. 2000. Standart Penerangan Ruang

[6] Kresna, Eka. 2012. Perancangan Sistem Pencahayaan

Lapangan Futsal indoor ITS Hal 12

[7] Aman, m. Analysis of the Performance of Domestic

lighting Lamps.Energy Police 52 page 483-491

[8] Luo, Xiaobing. 2008. A Simplied Thermal Resistance

Network Model for High Power LED Street Lamp.

Internasional Conference on Electronic Packaging

Technology & High Density Packaging. Indrocuction

[9] Indah, Puspa. 2008. Kajian Pencahayaan. FKM UI.

Hal 21

[10] Wang, Zizhen. 2012. Ilumination control of LED

systems based on neural netrowk model and energy

optimization algorithm. Energy and Buildings. Page 496

Surface

(%)

Eav

(lux)

Emin

(Lux)

Emax

(Lux)

Uo

Workplane / 252 66 388 0,261

Floor 30 177 33 337 0,188

Ceiling 80 66 13 124 0,189

Wall 83 119 33 532 /

Panjang

penggantung

1.Philips BPS460

W16L124 1*LED

24/830 MLO-PC

(27 Watt)

2.Philips SP524P

2*LED 15S/830

(31 Watt)

Lampu

Yang Ada

di Kelas P-

105

(40 Watt)

Malam

(14

Lampu)

Siang

(13

Lampu)

Malam

(10

Lampu)

Siang

(9

Lampu)

Lampu TL

(32 Lampu)

378 Watt 351 Watt 310 Watt 279 Watt 1280 Watt

0,3 m 248 Lux 232 Lux 252 Lux 230 Lux -

0,35 m 249 Lux 233 Lux 253 Lux 231 Lux -

0,4 m 250 Lux 234 Lux 254 Lux 232 Lux -

0,45 m 251 Lux 235 Lux 255 Lux 233 Lux -

0,5 m 252 Lux 236 Lux 256 Lux 234 Lux -