JURNAL SUNDE

14
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SUNDE THIN CLIENT SD880L BERBASIS LINUX Abdul Rahman Ritonga [email protected] Gelar Budiman, ST [email protected] Prajna Deshanta Ibnugraha, MT [email protected] Program Studi Teknik Komputer Politeknik Telkom Bandung 2010 ABSTRAK Teknologi terus berkembang demikian juga teknologi thin client untuk berbagai keperluan tentunya, dengan hal ini penulis ingin mengimplementasikan dan menganalisis thin client berbasis linux yang dapat mendukung green computing. Dengan demikian masalah TDL (Tarif Dasar Listrik) untuk sekarang bukan menjadi masalah dengan hadirnya Sunde thin client ini yang menawarkan layanan untuk penghematan pemakaian listrik tetapi mempunyai kinerja yang sama seperti PC biasa lainnya. Sunde thin client SD880L sendiri adalah sebuah ide baru dalam membangun jaringan komputer. Cukup dengan satu CPU, kita bisa membangun jaringan yang bisa diakses sampai 40 pengguna dan tiap pengguna dapat membuka berbagai aplikasi yang berbeda-beda secara bersamaan. Ini dapat membantu pengusaha menengah kecil seperti warnet atau printing untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan dalam membangun sebuah jaringan. Maksud menghemat biaya disini adalah menghemat pemakaian listrik. Terkait kenaikan tarif listrik, Sunde ThinClient SD880L menjadi solusinya bagi pengusaha kecil menengah seperti pengusaha warnet. Dikarenakan Sunde hanya membutuhkan 5 watt dibandingkan dengan CPU biasa sekitar 320 watt untuk konsumsi daya. Di sisi lain pemakain perangkat lunak yang berlisensi hanya dikenakan pada komputer server tidak pada komputer client. Untuk membuat “Green Computing” (istilah thin client yang penulis buat), diperlukan beberapa tahapan mulai dari administrasi dan instalasi linux Ubuntu 9.10. Dilanjutkan dengan pengaktifan layanan tertentu seperti apache2, XRDP, dan BandwidthD untuk menguji komputasi Sunde thin client SD880L berbasis Linux. Kata Kunci: Thin Client, Bandwidth, Sunde, Linux.

description

khgjcvgccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc

Transcript of JURNAL SUNDE

Page 1: JURNAL SUNDE

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SUNDE THIN CLIENT SD880L

BERBASIS LINUX

Abdul Rahman Ritonga

[email protected]

Gelar Budiman, ST

[email protected]

Prajna Deshanta Ibnugraha,

MT

[email protected]

Program Studi Teknik Komputer

Politeknik Telkom Bandung

2010

ABSTRAK

Teknologi terus berkembang demikian juga teknologi thin client untuk berbagai keperluan tentunya,

dengan hal ini penulis ingin mengimplementasikan dan menganalisis thin client berbasis linux yang dapat

mendukung green computing. Dengan demikian masalah TDL (Tarif Dasar Listrik) untuk sekarang bukan

menjadi masalah dengan hadirnya Sunde thin client ini yang menawarkan layanan untuk penghematan

pemakaian listrik tetapi mempunyai kinerja yang sama seperti PC biasa lainnya.

Sunde thin client SD880L sendiri adalah sebuah ide baru dalam membangun jaringan komputer. Cukup

dengan satu CPU, kita bisa membangun jaringan yang bisa diakses sampai 40 pengguna dan tiap pengguna

dapat membuka berbagai aplikasi yang berbeda-beda secara bersamaan. Ini dapat membantu pengusaha

menengah kecil seperti warnet atau printing untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan dalam

membangun sebuah jaringan.

Maksud menghemat biaya disini adalah menghemat pemakaian listrik. Terkait kenaikan tarif listrik, Sunde

ThinClient SD880L menjadi solusinya bagi pengusaha kecil menengah seperti pengusaha warnet.

Dikarenakan Sunde hanya membutuhkan 5 watt dibandingkan dengan CPU biasa sekitar 320 watt untuk

konsumsi daya. Di sisi lain pemakain perangkat lunak yang berlisensi hanya dikenakan pada komputer

server tidak pada komputer client. Untuk membuat “Green Computing” (istilah thin client yang penulis

buat), diperlukan beberapa tahapan mulai dari administrasi dan instalasi linux Ubuntu 9.10. Dilanjutkan

dengan pengaktifan layanan tertentu seperti apache2, XRDP, dan BandwidthD untuk menguji komputasi

Sunde thin client SD880L berbasis Linux.

Kata Kunci: Thin Client, Bandwidth, Sunde, Linux.

Page 2: JURNAL SUNDE

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sunde Thin Client SD880L adalah sebuah ide

baru dalam membangun jaringan komputer.

Cukup dengan satu CPU, kita bisa

membangun jaringan yang bisa diakses sampai

40 pengguna dan tiap pengguna dapat membuka

berbagai aplikasi yang berbeda-beda secara

bersamaan. Ini dapat membantu pengusaha

menengah kecil seperti warnet atau printing

untuk menghemat biaya yang harus

dikeluarkan dalam membangun sebuah jaringan.

Maksud menghemat biaya disini yaitu dapat

menghemat pemakaian listrik, karena Sunde

Thin Client SD880L hanya membutuhkan 5 watt

dibandingkan dengan CPU biasa yaitu 320 watt,

serta pemakain perangkat lunak yang berlisensi

hanya di kenakan pada komputer server dan

tidak pada client. Sebab pengusaha menengah

kecil seperti warnet dan printing sekarang

banyak yang menguluh atas kenaikan tarif dasar

listrik sekarang ini.

Akan tetapi dari performansi bandwith-nya

belum diketahui apakah Sunde Thin Client

SD880L stabil atau tidak untuk jaringan

komputer.

Karena hal tersebutlah maka dalam Proyek Akhir

ini dilakukan implementasi dan analisis Sunde

Thin Client SD880L. Untuk bisa menjawab

tantangan tersebut, di sini akan di lakukan

dengan sistem operasi Linux Ubuntu untuk

mengimplementasikan dan menganalisis

performansi bandwidth nya.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,

terdapat permasalahan yang dirumuskan

sebagai berikut ini :

a. Bagaimana mengimplementasikan sistem

Sunde Thin Client SD880L pada server

berbasis Linux Ubuntu.

b. Bagaimana menganalisis performansi

server dengan parameter manajemen

bandwidth berkaitan dengan uplink dan

downlink dari sisi client.

1.3 Tujuan

Proyek Akhir ini bertujuan untuk :

a. Mengimplementasikan Sunde Thin Client

SD880L pada server berbasis Linux

Ubuntu.

b. Menganalisis performansi server dengan

parameter manajemen bandwidth

berkaitan dengan uplink dan downlink dari

sisi client.

1.4 Batasan Masalah

a. Pengujian server menggunakan IP statik

di jaringan lokal.

b. Administrasi paket installasi dalam

server disuaikan dengan kebutuhan.

c. Sistem dibangun menggunakan sistem

operasi Linux Ubuntu

d. Hanya satu komputer node sebagai

contoh implementasi Sunde Thin Client

SD880L dan satu PC biasa

e. Client menggunakan alat produk dari

Sunde Thin Client SD880L dan PC

biasa

f. Tidak membahas keamanan jaringan

komputer

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan

masalah untuk Proyek Akhir ini antara lain:

A. Tahap Studi Literatur

Dilakukan studi literatur dengan mempelajari

mengenai konsep dan teori pendukung yang

berkaitan dengan Proyek Akhir ini. Proses

pembelajaran materi penelitian melalui pustaka-

pustaka yang berkaitan dengan penelitian baik

berupa buku maupun jurnal ilmiah. Beberapa

materi terkait proyek akhir ini adalah penguasaan

konfigurasi jaringan.

B. Tahap Wawancara

Untuk memperkuat dasar teori kami melakukan

wawancara langsung kepada Bapak Sandy,

selaku narasumber berkaitan dengan teknisi

Sunde Thin Client. Beliau adalah salah satu

teknisi yang pernah mengimplementasikan

Sunde Thin Client di perusahaan NetWay yang

ada di Jakarta.

Page 3: JURNAL SUNDE

C. Tahap Imlementasi

Pada tahap ini dilakukan pembuatan kompuer

server dan komputer client untuk implementasi

Thin client pada jaringan lokal. Dilakukan

pemilihan paket pendukung di sisi komputer

client, menganalisis performansi server dengan

parameter manajemen bandwidth berkaitan

dengan uplink dan downlink dari sisi client.

1.6 Jadwal Pengerjaan

Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 OSI Layer Model

International Standard Organization (ISO)

membuat suatu konsep protokol dengan banyak

lapis fungsional yang dikenal dengan nama Open

System Interconnection (OSI). Tujuan pembagian

lapisan adalah untuk mempermudah pelaksanaan

standar tersebut secara praktis dan

memungkinkan fleksibilitas, dalam arti apabila

terjadi perubahan pada salah satu lapisan, maka

tidak akan mempengaruhi pada lapisan yang lain.

1. Aplication

2. Presentation

3. Session

4. Transport

5. Network

6. Datalink

7. Physical

2.2 UBUNTU

Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis

Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai

dukungan baik yang berasal dari komunitas

maupun tenaga ahli profesional. Perihal

kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda

dari perangkat lunak berpemilik “proprietary”.

Selain itu, Ubuntu cocok digunakan baik untuk

keperluan desktop (sehari-hari) maupun untuk

keperluan server.

Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur

komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bit

(AMD64), PowerPC (Apple iBook dan

Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan

T1 (Sun Fire T1000 dan T2000) bahkan rilis

ubuntu dilakukan setiap enam bulan sekali. Hal

ini lah yang membedakan ubuntu dengan Linux

lainnya.

Kelebihan - kelebihan ubuntu adalah bisa dirinci

dalam beberapa poin penting, antara lain:

1. Kompatibilitas

Ubuntu dapat mengenali hampir semua

perangkat keras terbaru. Untuk mengetahui

apa saja perangkat keras yang dikenali

ubuntu..

2. Kemudahan Migrasi

Sejak versi Ubuntu 7.04, sudah menyertakan

Migration Tool yang akan membantu anda

dalam memindahkan data anda dari

Windows ke Ubuntu dengan sangat mudah.

3. Advance Linux

Apt (Advance Packaging Tool) merupakan

sistem manajemen paket yang memudahkan

pengguna dalam mengelola suatu software.

Apt akan melakukan otomatisasi dalam

pengambilan, konfigurasi, serta instalasi dari

suatu paket software.

2.3 Teknologi Thin Client

Teknologi thin client sebenarnya sudah lama

berkembang, yang pertama kali mencanangkan

teknologi ini adalah keluarga Linux BSD sekitar

Tahun 1990 dimana menekankan kekuatan

penuh pada server, dan resource yang ada di

client sangat sedikit bahkan bisa tanpa hardisk

yang kita kenal dengan teknologi LTSP.

Kemudian di Tahun selanjutnya keluarga

Windows Tahun 2000 mengeluarkan versi

rilisnya dimana bisa berjalan di Windows NT

pada proyek Citrix System yang di paket dalam

Windows NT 4.0 atau dikenal dengan WinFrame

baru di keluarga Windows XP.

Dalam teknologi Client-Server, sebenarnya thin

client lebih condong ke arah rangkaian sebuah

program. Dengan berbagai alasan teknis seperti

Page 4: JURNAL SUNDE

keamanan jaringan, kecepatan dan mudahnya

pengaturan dan pemantauan resource pada

jaringan menjadikan teknologi ini sangat popular

di masanya bahkan sampai sekarang.

Semakin berkembangnya teknologi selain thin

client berbasis Program sekarang sudah bisa

disajikan dalam bentuk hardware, seperti yang

banyak beredar di pasaran. Berbagai vendor bahu

membahu mengembangkan produknya untuk

menunjang teknologi thin client. Dalam hal ini

kami menggunakan produk dari Sunde setelah

melakukan berbagai perbandingan teknis dengan

beberapa produk lain seperti dari NComputing,

Toshiba, Telebit dan bahkan LTSP.

2.3.1 Kebutuhan Thin Client

Untuk menjalankan konfigurasi thin client di

jaringan, maka setidaknya harus memenuhi

beberapa kebutuhan teknis di bawah ini.

1. Sistem Operasi untuk sisi server (dalam

kasus ini adalah Ubuntu)

2. Mempunyai satu kartu jaringan PXE

Bootable System di client

3. Ada ruang hardisk di server

4. Koneksi jaringan yang memadai

5. DHCP Server yang bisa mendukung

PXE Client

6. Mengetahui perintah standar pembuatan

Thin Client berbasis Program

7. Sistem operasi selalu ter-update

2.3.2 Protokol pada Thin Client

Protokol adalah suatu aturan yang mengikat pada

semua pembuatan program atau hardware Thin

Client khususnya adalah sebagai berikut:

1. Appliance Link Protocol

2. Citrix ICA

3. Citrix HDX

4. NX Technology

5. PCoverIP

6. Remote Desktop Protocol

7. GO-Global RXP

8. HP's Remote Graphics Software

9. Secure Shell atau SSH

10. SPICE (Simple Protocol For

Independent Computing Environments)

11. ThinDesk

12. Virtual Network Computing

13. X11, Unix Windowing

14. XML, HTML, JSON, HTTP (Ajax)

15. DisplayLink over USB

2.3.3 Berbagai Vendor Thin Client

Sebenarnya banyak sekali vendor yang

menawarkan produk ini, tapi kami tidak

menampilkan semuanya, namun di bawah ini

sebagai contohnya:

1. ChipPC

2. Sunde

3. Fujitsu

4. HP (formerly Neoware)

5. Igel

6. 10ZiG Technology

7. LISCON

8. OpenThinClient

9. Sun Microsystems (Sun Ray)

10. Wyse

11. Thinvent

12. NComputing

13. Dell (FX100)

14. Pano Logic

2.4 BandwidthD

BandwidthD adalah sebuah Aplikasi monitoring

jaringan yang berguna untuk memantau sebuah

jaringan komputer dimana kita ingin mengetahui

siapa saja user yang mengambil bandwidth

terbanyak yang bisa dilihat berdasarkan IP-nya.

Tentu saja sebelumnya kita harus membuat

daftar terlebih dahulu tentang IP dan nama user

tersebut sehingga memudahkan kita untuk

mencari siapa user yang memakan bandwidth

terbanyak.

Pada kasus kami BandwidthD digunakan untuk

memantau performansi bandwidth yang di

letakan pada komputer server kemudian

Page 5: JURNAL SUNDE

dibandingkan dari sisi client dengan perangkat

Sunde, selanjutnya dibandingkan dengan

komputer biasa yang terhubung dengan server.

2.5 Teknologi Sunde Thin Client SD880L

Sunde Thin Client SD800L dan SD880L adalah

sebuah trobosan baru dalam membangun

jaringan komputer. Cukup dengan satu CPU, kita

bisa membangun jaringan yang bisa di akses

sampai 40 pengguna dan tiap pengguna dapat

membuka berbagai aplikasi yang berbeda-beda

secara bersamaan. Ini dapat membantu pemakai

untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan

untuk membangun jaringan. Sunde Thin Client

SD800L dan SD880L cocok digunakan untuk

pengguna di rumah, kantor bahkan untuk

membangun usaha warnet (non gaming);

tentunya dengan biaya yang lebih murah dari

pada PC biasa.

Gambar 2.1 SD800L

2.5.1 Spesifikasi Perangkat

Dilihat dari spesifikasi perangkat, Sunde sangat

cocok untuk di implementasikan terutama untuk

melakukan penghematan pengeluaran biaya

listrik sesuai yang diterangkan pada latar

belakang pembuatan Proyek Akhir ini, berikut

adalah detail informasinya.

1. Power : Input AC 110V - 220V 50/60

Hz, Output DC 5V/2A

2. Ukuran : 168mm (w) x 30mm (H) x

125mm (D)

3. Berat : 250 gram

4. Port : DC Power Jack, Speaker

Jack, VGA Monitor Port, PS/2

Keyboard Port, PS/2 Mouse Port,

Ethernet (RJ-45) Port

5. OS : Windows XP Professional

(SP2/SP3), Windows Server 2003,

Windows Vista Ultimate, Windows

2000 Professional / Server, Linux

Ubuntu

2.5.2 Fitur yang Ditawarkan

Fitur yang ditawarkan Sunde terhitung komplit

sebanding dengan dana yang dikeluarkan untuk

membeli satu item perangkat ini, setelah meneliti

dari berbagai vendor, Sunde lebih unggul dari

segi fitur-fitur di bawah ini.

1. Berdasarkan struktur standard jaringan

Ethernet TCP/IP, sehingga tidak

khawatir dengan ketidak cocokan

dengan perangkat jaringan yang ada.

2. Mendukung Internet Remote Access,

artinya kita bisa mengendalikan semua

akses di jaringan secara terpusat sesuai

dengan kondisi yang diperlukan.

3. Bentuknya kecil, ringan dan relatif

rendah konsumsi listrik

4. Mendukung proses instalasi yang cepat,

proses upgrade dan pemeliharaan

perangakat yang mudah.

5. Mendukung berbagai Protokol: Protokol

NetPoint 5.1 untuk sistem operasi

Windows, sedangkan Protokol XRDP

untuk sistem operasi Linux

2.5.3 Keunggulan Sunde:

1. Hemat biaya pembelian CPU

2. Client dapat membuka aplikasi yang

berbeda-beda secara bersamaan

3. Client beroperasi selayaknya memiliki

resource komputer biasa

4. Hemat listrik, karena hanya

menggunakan adaptor 5 watt,

dibandingkan dengan komputer biasa

5. Hemat biaya perawatan karena

perawatan hanya dilakukan di perangkat

6. Jarak client dengan host sampai dengan

100 meter

7. Hemat biaya aplikasi karena hanya di

install di komputer server

8. Hemat space karena ukuran yang kecil

dan ringan

Page 6: JURNAL SUNDE

2.5.4 Kekurangan Sunde:

1. Thin Client Sunde tidak dapat

digunakan untuk keperluan games

2. Performansi tidak sebaik komputer

biasa

3. Tidak mendukung mekanisme shared

VGA

4. Thin client Sunde sangat bergantung

kepada host server

5. Tidak mendukung fasilitas multimedia

selayaknya komputer biasa

6. Tampilan grafik masih kurang

memuaskan karena hanya mempunyai

resolusi 16 bit

7. Jika server mati, semua client ikut mati

sebab semua client tergantung kepada

komputer server

8. Tidak semua monitor dapat

dikoneksikan dengan Sunde (Sunde

tidak bisa dikoneksikan dengan

monitor 19" karena akan terpotong

tampilannya terkait dengan masalah

resolusi atau bahkan display tidak

tampil sama sekali)

2.5.5 Konfigurasi Standar Sunde

Agar bisa menawarkan performansi dan

kehandalan layanan, maka kita harus

memperhatikan beberapa poin penting mengenai

konfigurasi standar Sunde di bawah ini.

Tabel 1.3 Konfigurasi Standar Sunde

Dari hasil tabel di atas bisa disimpulkan bahwa

semakin banyak komputer client yang kita

bangun, semakin besar juga spesifikasi resource

dari server kita. Tentunya untuk menangani

semua proses komputasi yang akan berjalan di

jaringan kita.

3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN

PERANCANGAN

3.1 Analisis Implementasi

Pada tahap ini dilakukan pembuatan komputer

server dan perangkat client untuk implementasi

Sunde Thin Client SD880L. Dilakukan

konfigurasi untuk semua client yang terhubung

dengan server tentunya tanpa CPU yang hanya

dihubungkan oleh perangkat Sunde SD880L.

Adapun tahapan ini di bagi beberapa langkah:

1. Membuat jaringan lokal Sunde Thin

Client SD880L berbasis Linux Ubuntu.

2. Server lokal berkaitan dengan manajemen

bandwidth uplink dan downlink

3. Instalasi paket yang dibutuhkan disisi

server untuk mendukung kenyamanan

sistem tersebut.

4. Konfigurasi sistem Sunde Thin Client

SD880L berbasis Linux Ubuntu.

3.2 Arsitektur Sistem

Berdasarkan gambar dibawah ini dapat

dijelaskan pola kerja thin client Pada perangkat

keras PXE Network Card telah terkoneksi ke

DHCP dalam jaringan local kita, kemudian

DHCP memberikan balasan permintaan kita tadi

ke kernel thin client, kemudian informasi yang

ada di kernel dihubungkan lewat jaringan

melalui protokol XRDP. Setelah kernel sudah

terhubung lewat protokol XRDP, kernel di

eksekusi dan mesin di server di mount sebagai

Root File System. Kemudian DHCP Request

akan membawa beberapa konfigurasi penting

sekitar soundcard, driver, network card dan lain

sebagainya termasuk IP Address, Netmask,

Gateway, DNS Server dan Root NFS Mount

Point ke client. Semua proses di atas disebut

Boot Sequence.

Setelah proses di atas selesai, kita memasuki

proses Logging In, dimana LDM menjalankan

SSH Tunel dan mengeksekusinya pada sebuah X

Session di dalam server dan selanjutnya display

bisa ditampilkan di sisi client.

Disini kami membutuhkan koneksi internet, PC

Router yang di integrasikan dengan server utama

di Ubuntu, mempunyai dua Network Card untuk

koneksi keluar dan koneksi ke dalam jaringan

Page 7: JURNAL SUNDE

yang dibangun. Untuk keperluan management

bandwidth kami menggunakan aplikasi

BandwidthD dengan alasan teknis seperti

pemantauan penggunaan bandwidth oleh client

ditampilkan melalui mode graph BandwidthD di

letakkan pada jaringan lokal sehingga

mempermudah untuk pemantaunnya. Untuk

pengujian simulasi ini kami hanya membatasinya

dengan beberapa user saja tidak dengan user

yang banyak, terkait dengan masalah dana.

Berikut ini desain atau arsitektur jaringan yang

kami bangun.

INTERNET

PC server/routerModem ADSL

Switch/hub

User1

eth0

eth1

BandwidthD

User2

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem

3.3 Tahap Implementasi

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat di

jelaskan bahwa pada penentuan langkah awal

yaitu didahului dengan penentuan spesifikasi

hardware untuk server dan thin client,

dilanjutkan dengan konfigurasi hardware baik

dari sisi server maupun client. Setelah

melakukan konfigurasi, maka dilakukan testing

koneksi dari server ke client untuk menentukan

apakah server sudah dapat terhubung dengan

client.

mulai

Konfigurasi hardware

Penentuan hardware

untuk server dan client

Penentuan dan penyediaan media transmisi (kabel utp) crimping tools dan RJ45

membuat kabel Lan

Testing koneksi

PING berhasil

Dan

BandwidthD

selesai

Gambar 3.2 Tahap Implementasi

3.4 Requirement Hardware dan Software

3.4.1 Requirement Hardsware

Untuk membangun jaringan berbasis Sunde

paling tidak membutuhkan berbagai persyaratan

hardware yang bisa dilihat di bawah ini.

1. PC Server sebanyak satu buah untuk

dijadikan server.

2. Sunde thin client SD880L sebanyak

satu buah yang di gunakan sebagai

contoh terminal client.

3. PC biasa di gunakan untuk pembanding

grafik bandwidth uplink dan downlink

yang nantinya diuji dengan

BandwidthD.

Untuk detail resource komputer server yang

kami jadikan sebagai simpul utama jaringan thin

client berbasis Sunde bisa dilihat pada gambar di

bawah ini.

Page 8: JURNAL SUNDE

Gambar 3.3 Resource Komputer Server

3.4.1 Requirement Software

Beberapa software yang dibutuhkan untuk

melengkapi jaringan thin client berbasis Sunde

adalah sebagai berikut.

1. Protokol XRDP, sesuai yang telah dijelaskan

di atas XRDP adalah protokol untuk

menampilkan display melalui server agar

client bisa mendapatkan display sesuai

kebutuhan mereka.

2. Open Office, seperti biasa Open Office

digunakan untuk kebutuhan penulisan

layaknya Microsoft Office

3. PDF Reader

4. Wine digunakan untuk menjalankan

program berbasis Windows agar bisa

berjalan di sistem operasi Linux

5. Web browser Firefox untuk keperluan

pencarian

6. BandwidthD untuk kebutuhan monitoring

pemakaian dan manajemen bandwidth

3.5 Parameter Pengujian

Untuk menguji apakah jaringan thin client Sunde

sudah layak apa tidak dalam sebuah jaringan

LAN, maka disini kami melakukan implementasi

dan analisis jaringan thin client dengan

menggunakan sistem operasi Ubuntu dengan

parameter manajemen bandwidth yang akan di

analisis.

Parameter manajemen bandwidth yang akan di

ukur ialah dari segi uplink dan downlink dengan

menggunakan software BandwidthD di server.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

perbedaan antara thin client sunde dengan

komputer biasa.

4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Instalasi Sunde di Ubuntu

Langkah pertama kali untuk membangun

jaringan berbasis Sunde adalah menyiapkan dulu

perangkat yang akan di integrasikan dan

tentunya sistem operasi yang kita gunakan untuk

sisi server. Dalam kasus ini kami menggunakan

Ubuntu sebagai server dan untuk detail

instalasinya adalah sebagai berikut.

Gambar 4.1 Instalasi Perangkat Sunde

4.1.1 Installasi RDP Server

Pertama kali yang kita butuhkan adalah

menginstal RDP (Remote Desktop Protocol) di

Ubuntu, RDP sendiri fungsinya sebagai interface

grafis pengguna dengan komputer lain yang

terhunung ke jaringan dan perlu diketahui RDP

menggunakan TCP port 3389. Berikut ini cara

instalasinya.

1. Konfigurasi dulu apt kita agar selalu update

dengan perintah

Sudo apt-get update dan

sudo apt-get upgrade

Lalu sistem akan meminta restart, restart

komputer.

2. Jalankan perintah : sudo apt-get install

build-essential

Page 9: JURNAL SUNDE

3. Jalankan perintah : sudo apt-get install

libpam0 g-dev

4. Jalankan perintah : sudo apt-get install

libssl-dev

5. Install xrdp-0.4.1

Xrdp adalah RDP khusus sistem

operasi Linux, pastikan paket xrdp-0.4.1

sudah ada lalu kita ekstrak file tadi

denga perintah:

tar xvzf xrdp-0.4.1.tar.gz

Lalu masuk ke direktori xrdp-0.4.1 lalu

jalankan perintah ”make” untuk

memulai proses instalasi

6. Konfigurasi File

Buka dengan gconf-editor, lalu masuk

ke direktori apps/gnome-setting-

deamon/plugins/keyboard ubahlah

”Active ” menjadi Disable

Page 10: JURNAL SUNDE

Selanjutnya kita bisa menjalankan

servis XRDP dengan perintah:

Sudo /usr/local/xrdp/xrdp_control.sh

start

7. Setelah itu kita bisa masuk login

Ketika masuk mode logon, silahkan

pilih ”Auto logon” agar setiap kali

masuk login ke xrdp dan langsung

masuk ke jaringan tanpa harus login

lagi.

8. Agar XRDP dalam Mode Autostart

Agar host yang ada di sistem bisa

langsung dalam mode auto-run kita

harus login ke dalam server dengan

mode root, lalu silahkan ikuti langkah di

bawah ini.

Modifikasi file /etc/gdm/gdm.conf

Ubahlah pada baris 237

“AllowRoot=false” menjadi

“AllowRoot=true”

Simpan setingan tadi lalu setinglah

password untuk user root

Page 11: JURNAL SUNDE

Setelah itu seperti biasa reboot lah

sistem

9. XRDP ”Auto start” Setting

Bukalah perintah di terminal :

Gnome-session-properties, lalu pilih

Add

Tambahkan pada startup program

Nama : xrdp

Command :

/usr/local/xrdp/xrdp_control.sh start

Command : start xrdp

Klik tombol Add dan simpan

konfigurasi

4.2 Administrasi BandwidthD

BandwidthD menampilkan akumulasi pemakaian

bandwidth suatu jaringan TCP/IP selama periode

tertentu dengan bentuk tabel / angka / grafik

dalam format HTML. Grafik yang ditampilkan

berdasarkan alamat IP masing-masing yang

berada dalam jaringan yang dimonitor.

Dari tabel IP yang dimonitor, dapat dilihat

hostname dari IP tersebut (jika terdapat Name

Server yang dapat me-resolve IP tersebut), total

bandwidth yang digunakan (sent / receive),

pemakaian TCP, UDP, ICMP, HTTP, P2P, VPN,

semuanya dapat dilihat.

BandwidthD memerlukan beberapa modul

Librari, Libpcap, Libg, Libpng, artinya kita

harus sudah menginstalnya di komputer sever

dengan perintal apt-get install xxxx:

Output dari BandwidthD dapat dibuat statik

(dalam periode tertentu, setiap 200 detik,

memperbaharui halaman HTML dan gambar

PNG yang telah dibuat), dan dinamis (variabel

data dimasukkan dalam database, kemudian

ditampilkan berdasarkan kueri yang kita

inginkan melalui program PHP). Tampilan yang

dihasilkan, secara garis besar adalah sama, hanya

saja jika dengan format dinamis, kita dapat

menampilkan laporan berdasarkan filter-filter

tertentu, mencari alamat IP tertentu, dan lain-

lain.

4.2.1 Instalasi BandwidthD

Karena BandwidthD sudah dimasukkan dalam

paket di repositori Ubuntu, maka pastikan setting

repo anda sudah benar.

1. Instal dengan perintah sudo apt-get install

bandwidthd

2. Tinggal tunggu saja sampai proses instalasi

selesai. Setelah itu kita harus edit file

konfigurasi nya di

/etc/bandwidthd/bandwidth.conf

- subnet 192.168.1.0/24 ==> subnet dari

network yg akan di monitor.

- dev "eth0" ==> interface yang dipakai oleh

network.

- htdocs_dir "/var/lib/bandwidthd/htdocs"

==> direktori output html bandwidthD

Page 12: JURNAL SUNDE

Gambar 4.2 Tampilan BandwidthD

3. Setelah selesai dikonfigurasi dan tidak ada

error tinggal kita menjalankan deamon nya

dengan perintah

sudo /etc/init.d/bandwidthd start

Starting BandwidthD: bandwidthd.

4. Setelah itu kita konfigurasi webnya agar bisa

diakses melalui browser. Karena direktori

output html nya ada

di "/var/lib/bandwidthd/htdocs", maka kita

perlu membuat sebuah direktori di root

direktori Apache2 yang akan kita link-kan

ke direktori "/var/lib/bandwidthd/htdocs".

$ sudo mkdir /var/www/bandwidthd/

$ sudo lndir /var/lib/bandwidthd/htdocs/

/var/www/bandwidthd/

Buka saja alamat di browser kita,

http://localhost/bandwidthd/

Gambar 4.2 Tampilan BandwidthD

4.3 Pengujian Sunde Thin Client

4.3.1 Tabel Pengujian Sunde

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari Proyek Akhir

ini adalah sebagai berikut:

1. Solusi implementasi thin client untuk

membuat jaringan tanpa PC sangat sesuai

dengan kondisi jaringan lokal ataupun

jaringan yang terhubung ke internet. Dalam

kasus ini disimulasikan untuk mengukur

bandwidth yang digunakan di Thin Client

Sunde SD880L

2. Sunde SD880L sebuah alat thin client yang

mampu bekerja seperti PC biasa tetapi lebih

hemat listrik. Nantinya diperuntukkan untuk

mendukung green computing, di sekolah -

sekolah, dll.

3. Untuk menguji performansi Sunde

digunakan BandwidthD, dengan kemampuan

maksimal untuk keperluan browsing dan

download biasa tanpa melakukan akses

streaming, sehingga alat ini sangat

direkomendasikan untuk keperluan akses

biasa yang diimplementasikan di sekolah,

instansi pemerintah, atau yang lainnya.

Page 13: JURNAL SUNDE

5.2 Saran

Untuk penyusunan selanjutnya disarankan bagi

yang mau mengambil tema yang sama, di

usahakan untuk membandingkannya dengan

vendor lain (dua atau lebih alat yang berbeda),

dan data pengujian yang disajikan lebih beragam

lagi seperti pengaksesan ICMP, VPN, dan lain

sebagainya.

6 REFERENSI

Andi, “ Langkah Mudah Administrasi Jaringan

Menggunakan Linux Ubuntu 9 “, Yogyakarta

2009

Bambang, Wilfridus., “ Diktat Mata Kuliah

Administrasi Linux”, Fakultas Teknologi

Informasi – Universitas Kristen Maranatha,

2006.

Irawan, Budhi. Jaringan Komputer. Graha Ilmu.

Yogyakarta. 2005.

NIIT and Telkom Center. Implementing Server,

NIIT. India 2008.

NIIT and Telkom Center. Student Guide Linux

Networking and Security Administration, NIIT.

2008.

NIIT and Telkom Center. Implementeing

Security in Linux Server. NIIT. India 2008.

Purbo, Onno W., “ PC Cloning Windows Pakai

Linux LTSP”, Yogyakarta 2006.

Smith, Roderick W. Advanced Linux

Networking. Indianapolis. Pearson Education,

Inc. 2002.

Elec, Huiyuan.,

http://www.sundenc.com/copyright.html, 2007-

2010

Purbo, Onno W,

http://servas.wordpress.com/2007/12/12/bandwid

th-manajemen, 2007

Sunde, Team, http://www.sunde-

thinclient.com/Index.html, 2010

Page 14: JURNAL SUNDE