jurnal reding

download jurnal reding

of 14

Transcript of jurnal reding

Hasil Skrining Autis Positif pada Bayi dengan Riwayat Prematur: Prevalensi dan Faktor RisikoCatherine Limperopoulos, PhD, Haim Bassan, MD, Nancy R. Sullivan, PhD, Janet S. Soul, MD, Richard L. Robertson Jr, MD, Marianne Moore, BA, Steven A. Ringer, MD, PhD, Joseph J. Volpe, MD, Adr J. du Plessis, MBChB, MPH ABSTRAK TUJUAN. Kelangsungan hidup bayi dengan berat badan lahir sangat rendah telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya, prevalensi gangguan perkembangan motor, kognitif, dan perilaku masih merupakan masalah utama yang ditemukan pada anak-anak tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan skrining autis secara dini pada anak-anak dengan riwayat berat badan lahir sangat rendah dan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang terkait dengan hasil skrining positif. METODE. Kami meneliti 91 bayi dengan riwayat prematur dengan berat badan 1500 gram saat lahir. Bayi prematur dan bayi matur dengan usia yang telah dikoreksi menjalani pemeriksaan MRI konvensional . Kami mengumpulkan data mengenai demografi, kehamilan, kelahiran, riwayat postnatal dan data hasil pemeriksaan jangka pendek dari semua bayi yang baru lahir. Bayi-bayi tersebut diperiksa kembali pada usia rata-rata 21,9 4,7 bulan, dengan menggunakan Modified Checklist for Autism in Toddlers , dari Vineland Adaptive behavior scale dan child behavior checklist. HASIL. Pada dua puluh enam persen dari bayi dengan riwayat prematur ditemukan hasil positif melalui alat skrining autis. Skor abnormal sangat berkaitan dengan masalah perilaku internal berdasarkan daftar periksa perilaku anak dan defisit kemampuan sosial dan komunikasi pada skala Vineland. Berat badan lahir yang lebih rendah, usia kehamilan, jenis kelamin laki-laki, chorioamnionitis, perdarahan intrapartum akut, tingkat keparahan penyakit, dan studi MRI yang abnormal dikaitkan dengan skor skrining autis yang positif. KESIMPULAN. Selama ini anda-tanda awal perilaku autis pada bayi dengan riwayat berat badan sangat rendah tidak begitu dikenali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa1

deteksi dini tanda-tanda autis seharusnya dilakukan pada populasi beresiko tinggi, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan autis secara definitif pada bayi-bayi dengan hasil skrining positif. Kemajuan perawatan intensif neonatus secara dramatis telah meningkatkan angka harapan hidup pada bayi prematur, bahkan hingga bayi yang sangat prematur sekalipun. gangguan dengan gangguan Sayangnya, penurunan angka kematian tidak diimbangi dengan penurunan peningkatan anak dengan riwayat semakin banyak bukti yang berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) menunjukkan peningkatan prevalensi

perkembangan neurologis dan morbiditas jangka panjang. Ini mendasari kecenderungan gangguan yang signifikan dan memerlukan biaya pengobatan yang mahal. Baru-baru ini, neurodevelopment pada saat anak-anak mencapai usia sekolah. Dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa 50% dari anak dengan riwayat prematur mengalami kesulitan dalam fungsi eksekutif, dan di bidang perhatian dan perilaku, sering membutuhkan dukungan akademik khusus. Meskipun dengan berbagai kemajuan di bidang kesehatan dalam beberapa tahun terakhir ini, pemahaman kita tentang kesehatan perilaku dan psikososial pada bayi dengan riwayat prematur masih terbatas. Berat lahir rendah dan usia kehamilan telah diidentifikasi merupakan beberapa faktor risiko perinatal utama untuk gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi, tingkah laku, dan gangguan psikoafektif setelah dewasa. Masa kanak-kanak dan remaja pada anak-anak dengan riwayat BBLSR dilaporkan memiliki masalah perilaku internal dan perilaku eksternal yang lebih mencolok daripada rekan-rekan sebaya mereka, termasuk kesulitan dalam perhatian dan adanya hiperaktivitas, kesulitan integrasi sosial, termasuk rasa malu berlebihan, perilaku menarik diri, dan miskin keterampilan sosial. Meskipun terdapat laporan adanya perkembangan psikososial atipikal pada anak-anak BBLSR, prevalensi gangguan spektrum autis belum dieksplorasi secara sistematis dalam populasi ini. Berdasarkan spektrum autis. Gangguan spektrum autis semakin diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat penting, Menurut laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, prevalensi gangguan spektrum autis sekarang 1 di 150 anak. Faktor peningkatan prevalensi ini karena pertumbuhan bayi yang sangat prematur dan akibat pertumbuhan populasi anak-anak dengan2

pengalaman

klinis, bayi-bayi dengan riwayat prematur

menunjukkan ciri khas perilaku atipikal, yang biasanya terlihat pada anak dengan gangguan

gangguan spektrum autis yang tidak dipelajari dengan baik. Baru-baru ini, kemajuan besar telah dilakukan dalam bidang deteksi dini tanda-tanda autis pada bayi, dan sekarang alat skrining autism yang telah divalidasi untuk memfasilitasi penyaringan awal yang akurat sehingga mendorong rujukan sesuai untuk diagnosis autis yang lebih akurat. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kami memutuskan untuk mendeteksi fitur autistik awal dengan studi kohort pada kelompok anak-anak dengan riwayat BBLSR . Selain itu, kami berusaha untuk mengidentifikasi prediktor klinis hasil penyaringan autis positif. METODE Bayi-bayi yang menjalani tes skrining autis dalam penelitian ini adalah bagian dari studi prospektif fungsi serebrosvaskular dalam serangkaian studi konsekutif bayi prematur