Jurnal Reading Agung

29
Oleh : Rahmat agung 0810342009 PEMBIMBING: DRG. SURYA NELIS, SPPM JOURNAL READING MODUL ORAL MEDICINE Denture Stomatitis Type 2

description

case report

Transcript of Jurnal Reading Agung

Defisiensi Hematinik di Mukosa Oral

Oleh :Rahmat agung 0810342009

PEMBIMBING:DRG. SURYA NELIS, SPPM

JOURNAL READINGMODUL ORAL MEDICINE

Denture Stomatitis Type 2

PENDAHULUANDENTURE STOMATITISSuatu proses inflamasi pada mukosa mulut dengan bentuk utamanya atropik dengan lesi erythematous dan hiperplastik.ETIOLOGI Karena tekanan gigi tiruan pada permukaan mukosaTrauma gigi tiruan karena gigi palsu yang tidak pasGigi tiruan yang tidak bersihPermukaan gigi tiruan yang tidak rata dan tajamAlergi terhadap material gigi tiruanMikroorganisme seperti candida albican

FAKTOR RESIKOKira-kira 65% penderita dengan gigi tiruan penuh (GTP) mengalami Denture Stomatitis yang dimulai dengan infeksi ringan di permukaan mukosa tertentu dan lama kelamaan melebar ke daerah sekitarnya.

KLASIFIKASI DENTURE STOMATITISTIPE 1: Sedikit lokasi yang terinflamasi atau pinpoint hyperemia

TIPE 2: Adanya eritemaotus atau eritema yang difus yang melibatkan seluruh atau sebagian gigi palsu yang tertutup mukosa

TIPE 3: Jenis granular (inflamasi papillary hyperplasia) umumnya melibatkan bagian tengah dari palatum durum dan linggir aveolar

LAPORAN KASUS

Pasien mengeluhkan adanya bercak merah di langit-langit mulut, pasien tidak tahu kapan munculnya bercak-bercak merah tersebut, tetapi pasien baru menyadari sejak + 2 hari yang lalu, pasien tidak mengeluhkan rasa sakit pada daerah tersebut, bercak merah tersebut hanya ada pada langit-langit, tidak ditemukan di bagian tubuh yang lainnya, pasien belum pernah mengobati keluhan tersebut.Pasien sudah menggunakan gigi tiruan penuh sejak bulan yang lalu, gigi tiruan jarang di lepas saat tidur karna lebih nyaman memakai gigi tiruan pada saat tidur

Pasien rutin membersihkan gigi tiruan dengan sikat gigi 2x sehari, gigi tiruan tidak longgar ataupun sempitOrang tua pasien tidak pernah mengalami hal yang sama seperti yang pasien rasakan. Ibu pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik . Pasien seorang ibu rumah tangga yang jarang konsumsi buah dan sayur.Pada pemeriksaan intra oral, terlihat adanya lesi eritema menyebar pada permukaan rugae palatina di palatum durum dan mukosa alveolar anterior rahang atas, permukaan licin, konsistensi sama dengan jaringan sekitar, tidak sakit saat palpasi.

Foto klinis pasien

Gambar 4. eritema dan pin point difus dan pada daerah yang ditutupi oleh basis gigi tiruan rahang atas

Diagnosa : Denture Stomatitis Tipe 2Rencana Perawatan :Menjelaskan kepada pasien bahwa bercak merah tersebut adalah denture stomatitis yang disebabkan oleh tekanan pada gigi pada mukosa pasienPemberian larutan kumur dengan cara dikumur selama 2 menit dan larutan tersebut dibuang, tunggu + 10-15 menit, setelah itu kumur dengan air bersih. Berkumur dilakukan selama 2x sehari.1 jam kemudian teteskan nystatin 1ml pada lidah lalu sebarkan keseluruh langit-langit yang merah, ditahan 2 menit lalu telan atau di buang. Lakukan 4x sehari dan tidak boleh makan selama 1 jamMenjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat lidah dan gigi yang tersisa 2x sehari, setelah makan pagi dan malam sebelum tidur Instruksikan untuk pemeliharaan gigi tiuranMerendam Gigi Tiruan semalam ke dalam larutan Clorhexidin selama 12 jam sebelum tidur.Membersihkan gigi tiruan menggunakan sikat gigi/ kain lembut Terapi Pro/ Obat kumur Chlorheksidin 0,2% dipakai 2 kali sehari saat pagi dan malam hari Pro/nystatin di pakai 4 kali sehari

JOURNAL READINGCase 1Denture stomatitis treated with photodynamic therapy

De oliveira mima et al.So francisco university, Unesp-univ Estadual Paulista, Camilo CasteloBranco University, Ponta Grossa State University, and University Of San Paulo

Laporan KasusPasien seorang wanita berumur 65 tahun, pasien memakai gigi tiruan selama 6 tahun tanpa pernah membuka gigi tiruannya pada malam hari ketika tidur. Pasien tidak pernah merokok, mengkosumsi obat anti hipertensi (diuretik),serta obat antiinflamasiDiagnosa pada palatum pasien yaitu denture stomatitis tipe 2

Pasien telah diobati dengan terapi Photodinamic (fotosensitizer) dengan panjang gelombang 440 -460 nmAlat ini digunakan untuk menyinari gigi tiruan dan palatum pasien- Pada gigi tiruan disinari dengan 24 LED merata diseluruh gigi tiruan dengan intesitas cahaya 24 nW/cm2 dan di pasang 3 pendingin udara untuk mencegah gigi tiruan panas- Pada palatum disinari merata dengan 10 LED dengan intensitas cahaya 102 nW/cm2 dengan jarak 2 cm dari bagian terdalam palatum

TERAPI

Gambar 6 : LED untuk menyinari palatumGambar 5. LED untuk menyinari gigi tiruan

3. Setelah penyinaran PDT, 15 hari kemudian tidak ditemukan inflamasi dan 30 sampai 60 hari setelah perawatan denture stomatitis hilang (mukosa sehat)

Case 1Denture Stomatitis: a case report

Dr. Sunil R PanatDepartment of oral medicine and radiology Institute of Dental Sciences, Plibhit Bareily, India2011

seorang pria 60 tahun datang ke departement oral medicine dan radiologi dengan keluhan kesulitan makan karena patah pada gigitiruanya 4-5 bulan yang lalu. Hal ini di hubungkan dengan adanya rasa terbakar yang ringan dimulut sejak 15-20 hari yang lalu. Pasien kehilangan hampir seluruh giginya karena goyang 20 tahun yang lalu. Pasien memakai GTP sejak 15 tahun yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan merokok 15-16 batang/ hari.pada pemeriksaan intra oral pada mukosa palatal, terdapat selaput putih difus yang bisa diswapdan meninggalkan bekas kemerahan. Dari riwayat dan pemeriksaan didapatkan diagnosa denture stomatitis type 2. pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk mengeluarkan kemungkinan defisiensi hematinik, tes gula darah dilakukan untuk memeriks kemungkinan ada kemungkinan diabetes. Pada pemeriksaan cytosmear terlihatgambaran hifa candida, sehingga semakin menguatkan diagnosa denture stomatitis. Laporan Kasus

TERAPIAplikasi obat anti jamur topikal 3x sehari selama 2 minggu pemakaian.Perawatan dilakukan berupa penghentian penggunaan gigi tiruan dan pembuatan kembali gigi tirun yang baru.

Case IIIDenture Sore Mouth Type 2

Ade Sumiati Fakultas Kedokteran Gigi Universitas TrisaktiBAGIAN PENYAKIT MULUT2011

Laporan kasusPasien datang ke RSGM-P Trisakti pada bulan kesehatan gigi nasional dalam acara baksos pepsodent. Pasien merasa pada bagian langit-langit mulut sudah terasa berlendir sejak memakai gigi palsu dan tidak sakit. Pasien membuat gigi palsu pada dokter gigi. Pasien tidak menyadari adanya daerah kemerah pada langit langit mulut. Pasien sudah memakai gigi palsu sejak 2 tahun yang lalu. Saat ini pasien menggunakan gigi palsu yang ke-2 sejak 9 bulan yang lalu, dikarenakan gigi palsu yang pertama patah. Pasien rajin membersihkan gigi palsu sehabis makan dengan menyikat menggunakan sabun. Pasien memiliki kebiasaan merokok sebanyak bungkus perharinya dan pasien tidak pernah melepaskan gigi palsunya pada saat tidur. pasien tidak memiliki riwayat penyakit pada keluarga, pasien tidak menderita alergi, tidak sedang dalam perawatan dokter dan tidak mengkonsumsi obat

Dari hasil pemeriksaan terdapat lesi makula difusse berwarna merah, yang terdapat di palatum di daerah tempat gigi palsu, dengan konsistensi kerasDilakukan pemeriksaan Oral Mycological SmearDari hasil anamnesa, pemeriksaan intraoral dan pemerikaan penunjang ditegakkan diagnosa pada kasus ini adalah denture stomatitis

terapi

Eliminasi faktor etiologi & predisposisi : pemberian Nistatin Oral 4x1 ml selama 2 minggu.Cara menggunakan Nistatin:Setelah pasien menyikat gigi, dan menyikat gigi palsunya.Gigi palsu di lepas, pasien mengambil 1 ml pada pipet, lalu di tuangkan pada ujunglidah dengan cara mengulum pada permukaan langit-langit mulut.Setelah merata lalu di telan.Pasien tidak menggunakan gigi palsu 1 jam.Pasien tidak makan dan minum 30 menit. Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan Oral Mycological Smear.

Motivasi, Edukasi dan Instruksi : Meningkatkan kebersihan OH, Menyikat gigi palsu dengan sikat halus dan sabun sehabis makan, Melepas gigi palsu pada malam hari, Menggunakan obat nistatin 4x1 ml/hari selama 2 minggu. Kontrol setelah 1 minggu.

PEMBAHASAN

Denture stomatitis adalah lesi inflamasi pada mukosa palatal yang berkontak langsung dengan basis gigi tiruan lengkap dan ditandai adanya eritema mukosa pada area di bawah basis gigi tiruanPada ketiga kasus diatas, pasien dengan denture stomatitis type 2 sehingga dapat ditarik beberapa point antara lain:BEBERAPA FAKTOR BISA MENYEBABKAN TERJADINYA DENTURE STOMATITIS TIPE 2: Kebersihan gigi palsuKurangnya kebersihan gigi tiruan dianggap salah satu faktor yang terlibat dalam denture stomatitis, kebersihan gigi palsu juga dapat menjadi faktor merangsang ploriferasi jamur, kebersihan mulut yang buruk seperti itu, tinggiasupan karbohidrat, aliran saliva berkurang, komposisi air liur, desain prostesa dan gigi tiruan yang terus-menerus memakai gigi tiruan juga dapat meningkatkan patogenisitas plak pada gigitiruan Trauma Pada mukosa yang sering terjadinya trauma pada gigi tiruan bisa ditambah dengan kebersihan gigi tiruan yang tidak bersih bisa menjadi penyebab signifikan terjadinya denture stomatitis

.

3.Gigi tiruan terus menerus. Pemakaian pada gigi secara terus menerus ditambah dengan adanya kebiasaan merokok akan menjadi faktor resiko yang signifikan terjadinya denture stomatitis. Pemakaian secara terus menerus akan mengakibatkan patogenisitas mikro organisme yang terdapat TERAPITerapi yang dilakukan dari kasus denture stomatitis tipe 2 dapat berupa terapi mengunakan clorhexidin, fotodinamic dan nistatin (antifugal), dimana fotodinamic mempunyai keunggulan seperti mengurangi ketergantungan dari penggunaan berlebihan dari obat antijamur (antifugal) yang bisa menyebabkan resistensi jamur jika digunakan dalam waktu yang lama. Penggunaan alat ini lebih mudah dan lebih efektif.

KESIMPULANDenture stomatitis adalah infeksi yang paling umum ditemui dalam pemakai gigi tiruan.Sebagian besar pasien menyadari lesi ini bersifat asimtomatik (tanpa gejala) dan biasanya baru dapat didiagnosa ketika dilakukan pemeriksaan klinis yang rutin.Penyebab denture stomatitis dapat saling terkait satu sama lainnya, terutama dari kebersihan mulut dan gigi palsu tersebut yang menjadi kolonisasi mikroorganisme apabila tidak dibersihkan dengan rutin dan dapat menjadi patogen jika adanya faktor lain yang berperan.Terapi pada kasus denture stomatitis dapat diberikan sesuai dengan indikasi yang dibutuhkan oleh pasien.

Daftar pustakaDe oliveira Mima et al. Denture Stomatitis Treatment With Photodinamic Terapi. DR. Sunil R Panat Denture Stomatitis: a case report: Bharailli, India. 2011Zahra Putri. Denture Sore Mouth Type 2. Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti Bagian Penyakit Mulut: Jakarta. 2011.Pattanaik Seema. Denture Stomatitis: A Literature Review. Jaypee: India. 2010.Pachava Koteswara Rao et al. Denture Stomatitis - A Review. Indian Journal of Dental Advancements: India. 2013.