Jurnal Radio

11
Computed Tomography, Ultrasound, dan Ikterus Kolestatik A.I Morris, R.Fawcitt, R.Wood,W.S.C.Forbes,I.Isherwood,and M.N.Marsh. Dari Universitas bagian Departemen Kedokteran dan Departemen Radiologi, Hope Hospital ( Universitas Manchester Sekolah Kedokteran ), Salford, dan Universitas Departemen bagian Diagnosis Radiologi,Sekolah Kedokteran,Manchester. RINGKASAN Computed Tomography mendeteksi adanya suatu pelebaran duktus pada 15 dari 18 kasus dengan ikterus obstruktif ekstrahepatik dan menunjukkan lesi yang menghambat pada 18 dari 25 kasus. Penyebab dari obstruksi dideteksi oleh karena tidak adanya saluran yang berdilatasi dan batu yang radiolusen yang ditunjukkan pada radiograf conventional. Ultrasound mendeteksi adanya dilatasi saluran pada 8 dari 10 kasus, tetapi menunjukkan penyebab obstruksi hanya satu dari 13 kasus. Semua teknik mampu menunjukkan adanya pelebaran duktus di sebagian besar kasus, tetapi computed tomography lebih baik dalam hal mendeteksi penyebab obstruksi. Perbedaan diantara obstruksi ektrahepatik bilier dengan kasus- kasus ikterus lainnya sangat sulit dibedakan, yang lebih penting adalah dalam manajemen pasien.

description

best

Transcript of Jurnal Radio

Computed Tomography, Ultrasound, dan Ikterus

Kolestatik

A.I Morris, R.Fawcitt, R.Wood,W.S.C.Forbes,I.Isherwood,and M.N.Marsh.

Dari Universitas bagian Departemen Kedokteran dan Departemen Radiologi, Hope Hospital

( Universitas Manchester Sekolah Kedokteran ), Salford, dan Universitas Departemen bagian

Diagnosis Radiologi,Sekolah Kedokteran,Manchester.

RINGKASAN

Computed Tomography mendeteksi adanya suatu pelebaran duktus pada 15 dari 18 kasus

dengan ikterus obstruktif ekstrahepatik dan menunjukkan lesi yang menghambat pada 18 dari

25 kasus. Penyebab dari obstruksi dideteksi oleh karena tidak adanya saluran yang berdilatasi

dan batu yang radiolusen yang ditunjukkan pada radiograf conventional. Ultrasound

mendeteksi adanya dilatasi saluran pada 8 dari 10 kasus, tetapi menunjukkan penyebab

obstruksi hanya satu dari 13 kasus. Semua teknik mampu menunjukkan adanya pelebaran

duktus di sebagian besar kasus, tetapi computed tomography lebih baik dalam hal mendeteksi

penyebab obstruksi.

Perbedaan diantara obstruksi ektrahepatik bilier dengan kasus-kasus ikterus lainnya sangat

sulit dibedakan, yang lebih penting adalah dalam manajemen pasien.

Perkenalan jarum Chiba untuk perkutaneus transhepaticcholangiography telah

menunjukkan / memberikan metode akurat yang menggambarkan saluran empedu pada pasien

baik ekstrahepatik dan intrahepatik kolestasis. Teknik yang infasif ini bagaimana pun juga

morbiditas.

Berbagai macam dari metode yang non invasive telah di sarankan, dan metode yang paling

banyak dipakai adalah ultrasound. Di tangan spesialis radiologi, teknik ini paling banyak

mendeteksi dilatasi saluran empedu, tetapi pada umunya tidak terlalu baik dalam

menggambarkan . Teknik ini bergantung pada pegalaman dan keterampilan yang menggunakan

teknik ini.

Computed tomography dari seluruh tubuh telah memberikan metode yang non invasive.

Laporan preeliminasi dari Inggris telah menyarankan nilai dari diagnosis penyakit hati. Dalam

jurnal ini kita mendeskripsikan pengalaman kita dengan computed tomography dan

membandingkannya dengan ultrasonografi grayscale untuk mendiagnosis ikterus obstruksi.

Metode

Pasien

Empat puluh satu pasien dengan ikterus kolestatik menyajikan ke Universitas Departemen

Obat-obatan yang dirujuk untuk Computed Tomography, dan 20 dari mereka sudah diperiksa

menggunakan ultrasound. Pasien yang menjalani kedua pemeriksaan telah dilakukan

seluruhnya dalam waktu 1 minggu.

Semua diagnosa dilakukan dengan jarum Chiba transhepatik perkutan cholangiography,

laparatomi , biopsi hati , atau kombinasi dari teknik-teknik itu. Ada atau tidak adanya saluran

empedu yang melebar, pada semua pasien dengan obstruksi ekstrahepatik billiary ,

dikonfirmasi baik dengan PTC atau cholangiography operasi pada saat laparotomi .

Pemeriksaan Computed tomography dilakukan dengan EMI CT5000 CT5005 atau scaner

seluruh tubuh . Persiapan pasien termasuk administrasi Isogei selama dua hari sebelum scan ,

dan propantheline intravena atau intramuskular atau buscopan pada saat pemeriksaan untuk

mengurangi gas dalam usus dan pergerakan artefak. Pasien scan terlentang , dan pada

kesempatan di kanan posisi dekubitus lateral setelah gastrografin lisan untuk membantu

delineasi loop duodenum.

Pemeriksaan USG menggunakan Enterprises Nuklir, skala abu-abu Ultradiasonograph , dan

pemeriksaan PTC dilakukan oleh salah satu ahli radiologi.

Hasil

Dari 41 pasien , 25 mengalami obstruksi billiary ekstrahepatik , dan 16 memiliki kolestasis

intrahepatik . Penyebab penyakit kuning pada 41 pasien ditunjukkan dalam tabel .

Table penyebab ikterus kolestatik pada 41 pasien.

Nomer

Ekstrahepatik

Kanker pancreas 14

Batu buli-buli 10

Pankreatitis kronik 1

Total 25

Intrahepatik

Obat 7

Hepatitis 5

Hepatitis kronik aktif 2

Sklerosing kolangitis 1

Deposit maligan 1

Total 16

Kolestasis Ekstrahepatik

Ada 25 pasien dalam kelompok ini dan 18 dari mereka terdapat pelebaran duktus yang

ditunjukkan oleh cholangiography , 7 pasien yang tersisa memiliki pohon bilier nondilated .

Pelebaran Duktus

Computed Tomography ( CT )

Dari 18 pasien yang diketahui terdapat pelebaran duktus melalui pemeriksaan computed

tomography memberikan bukti konfirmasi pada 15 pasein( 83 % ) . Dalam tiga kasus yang

tersisa , meskipun terdapat pelebaran duktus pada PTC, CT gagal memperlihatkan pelebaran.

Pelebaran duktus terlihat pada computed tomography sebagai pola percabangan radiodensity

didistribusikan melalui hati dari hilus ( Gambar 1 ) . 7 pasien dengan obstruksi ekstrahepatik

tidak terdapat pelebaran duktus pada cholangiography. Tidak ada positif palsu pada

pengamatan computed tomography dalam kelompok ini.

Ultrasound

Tiga belas pasien dengan kolestasis ekstrahepatik diperiksa baik oleh USG dan computed

tomography . Sepuluh memiliki pelebaran duktus dengan cholangiography . Pelebaran duktus

ini dikonfirmasi/dipastikan dengan USG tedapat 8 pasien. Tujuh dari delapan pasien , computed

tomography menunjukkan pelebaran duktus. Dengan demikian, ada satu kasus ultrasound

menunjukkan pelebaran duktus yang gagal ditunjukkan dengan computed tomography.

Dalam dua pasien di mana USG belum menunjukkan pelebaran duktus, tetapi computed

tomography berhasil dalam kedua kasus . Tidak ada positif palsu dengan USG , scan ultrasound

normal dilaporkan dalam tiga pasien lain yang memiliki saluran normal pada cholangiography .

16 dari 18 pasien dengan pelebaran duktus diidentifikasi menggunakan semua teknik. Tidak

ada positif palsu .

Gbr 1. Dilatasi saluran empeduntrahepatik. Biasanya tampak kepadatan

Kepadatan rendah struktur intrahepatik. Computed tomography mungkin

Menunjukkan layering media kontras dalam saluran mengikuti kolangiografi transhepatik.

Obstruksi Lesi

Computed Tomography

Penyebab dari obstruksi pada saluran bilier itu di diagnosis dengan computed tomography

pada 18 dari 15 pasien. 14 pasien mendapat kanker kaput pankreas atau saluran empedu

secara umum dan computed tomography menunjukkan tumor pada 11 pasien , salah satu di

antaranya memiliki duktus yang tidak melebar . Diagnosis kanker dibuat ketika caput pancreas

diperbesar dan gambaran densitas yang tidak merata.( Gambar 2 ) .

Dari 10 pasien dengan kolestasis ekstrahepatik disebabkan oleh batu empedu ,kecuali satu

kasus terlihat pada rutinitas radiografi. Computed tomography ,menunjukkan batu empedu

pada 6 pasien , 4 di antaranya tidak memiliki pelebaran duktus.

Sebagai contoh, batu radioluscent ditunjukkan pada Gambar 3 , di mana kalkulus dapat

dilihat dalam pelebaran duktus bilier, termasuk caput pankreas. Sebuah pelebaran kantong

empedu tampak terlihat. Pada satu pasien dengan pankreatitis kronis dan non melebar ,

computed tomography menunjukkan kantong/kelenjar yang diperbesar, dengan daerah

kalsifikasi di dalamnya .

Ultrasound

Gbr 2.karsinoma caput pancreas. Terdapat massa dengan

Kepadatan jaringan lunak di kepala pancreas. Area densitas ada di dalam

Lingkaran duodenal.

Gbr 3.batu empedu dalam saluran empedu. Convensional radiolusen

Dipengaruhi di distal saluran empedu,dilatasidari bilier termasuk kantung empedu.

Hanya 1 dari 13 pasien yang diperiksa dengan USG , seorang pasien dengan karsinoma

caput pancreas merupakan suatu obstruksi lesi.

Kolestasis Intrahepatik

Computed Tomography

1 dari 16 kasus kolestasis intrahepatik “pelebaran” saluran dilaporkan dari computed

tomography scan . Daerah kepadatan rendah ini kemudian dibuktikan dengan matastases lokal .

Kasus ini merupakan satu-satunya positif palsu . Semua scan lain yang menunjukkan normal,

atau menunjukkan hepatomegali , splenomegali pada pasien dengan hepatitis dan Kronis

hepatitis aktif.

Ultrasound

Dari 7 pasien dengan kolestasis intrahepatik yang dipindai oleh teknik ini tidak ada kelainan

dilaporkan , dan khususnya tidak ada pelebaran duktus yang terlihat .

Diskusi

Computed tomography telah memberikan cara yang aman , cara non invasif untuk

mendeteksi pelebaran saluran pada pasien dengan ekstrahepatik obstruksi bilier. Tingkat

keberhasilan 15 dari 18 pasien (83%) mirip dengan 88 % dikutip Havrilla et al. Demonstrasi lesi

obstruksi yang menghambat pada 18 dari 25 kasus ( 72 % ) mendekati dengan Havrilla ( 77 % ) .

Dengan demikian , dari 25 pasien , pelebaran saluran-saluran atau lesi yang menghambat

didiagnosis pada 21 oleh computed tomography . Dari 16 pasien dengan kolestasis intrahepatik

dan 7 dengan obstruksi ekstrahepatic , tetapi tanpa pelebaran saluran,hanya 1 kasus yang

pelebaran duktus yang dilaporkan computed tomography (false positive). Hal tersebut

disalahartikan sebagai pelebaran lokal ketika kemudian terbukti adanya metastasis. Perbedaan

metastasis dari pelebaran duktus dari saluran melebar bisa sulit dibedakan dan biasanya dibuat

pada ukuran bentuk ,dan distribusi daerah kepadatan rendah di bagian tomografi yang

berdekatan .

Keberhasilan dengan kanker kaput pankreas atau saluran empedu dapat diidentifikasi

cukup menggembirakan mengingat hasil sebelumnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena

berbeda presentasi dan situs tumor dalam seri lain. Semua pasien ini menampakkan ikterus

obstruktif, dan semua kecuali dua memiliki tumor dioperasi besar di laparotomi. Diagnosis

semua kecuali empat kasus batu empedu adalah membantu, terutama karena bate dilaporkan

pada empat pasien tanpa saluran dilatasi.

Keberhasilan dengan ultrasound bisa menunjukkan saluran melebar, di 8 dari 10 kasus,

mirip dengan yang dilaporkan oleh (Wiggins et al.,1976; Braganza et al.,1977;Fawcitt et

al.,1977). Pengalaman kami menunjukkan bahwa USG hampir berhasil seperti computed

tomography dalam menunjukkan pelebaran saluran, dan menggunakan kedua teknik semua

dari 10 pasien memiliki saluran dilatasi mereka berhasil diidentikasikan. Seperti Vicary et al.

kami telah menemukan ultrasound untuk menjadi jauh lebih sedikit successfulin demonstratin

penyebab obstruksi, dan lesi yang menghambat itu diidentifikasi hanya satu dari 13 kasus.

Computed tomography karena itu tampaknya lebih berhasil dalam memungkinkan

diagnosis definitif harus dibuat dalam kasus-kasus ikterus obstruktif ekstrahepatik, dan gambar

diakui lebih mudah. Computed tomography kurang tergantung pada keterampilan operator ti

menghasilkan gambar berkualitas tinggi.

Ultrasound, bagaimanapun, adalah lebih banyak tersedia, murah, nama dan Kembali

mampu menyediakan sarana cepat mendeteksi saluran melebar.

Daftar Pustaka

Braganza, J.M.,Fawcit,R.A.,Isherwood,I.,Russel,J.G.B.,Testa,H.J.,Torrance,H.B.,and Howat,H.T.

(1977).A ckinicak evaluation of isotope scanning,ultrasonography and computed

tomography in pancreatic disease.Irish Jurnal of Medical Science,146(S1),27-28.

Elias,E.(1976).cholangiography in the jaundice patient.Gut,17,801-811.

Fawcitt,R.A.,Forbes,W.S.C.,Isherwood,I.,Braganza,J.M.,and Howat,H.T.(1977).Computed

tomography in pancreatic disease.British Journal of Radiology,51,1-4.

Fawcitt,R.A.,Forbes,W.S.C.,Isherwood,I.,Morris,A.I.,Marsh,M.N.,Turnberg,L.A.(1978).Computed

Tomography and obstructive biliary disease.American Journal of

Roentgenology,128.765-768.

Kreel,L.(1977).Computed Tomography and the liver.Clinical radiology, 28,6,571-581.

Morris,A.I.,Fawcitt,R.A.,Forbes,W.S.C. Marsh,M.N.,IShered wood.I.(1977). Value of whole body

computerized tomography in the diagnosis of liver disease.Gut,18,A417.

Stephens,D.H.,Sheedy,P.F.,Hattery,R.R.,and MacCarty,R.L.(1977).Computed Tomography of the

liver.American Journal of Roentgenology,128,579-590.

Vicary,F.R.,Cusick,G.,Shirley,I.M.,and Blackwell,R.J.(1977).Ultrasound and Jaundice.Gut,18,161-

164.

Wiggans,G.,Schein,P.S, Macdonald,J.S,Scheillinger,D.,and HArbertt,J,(1976).Computerized axial

tomography for diagnosis of pancreatic cancer. Lancet,2,233-235.