Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

18
Psikoterapi Eklektik Singkat Gerakan Mata Desensitisasi dan Terapi Untuk Pengobatan Stress Pasca Trauma Dengan Metode Acak Terkontrol Mirjam J. Nijdam, Berthold P. R. Gersons, Johannes B. Reitsma, Ad de Jongh and Miranda Olff ABSTRAK Latar belakang Focus trauma terhadap terapi perilaku kognitif (CBT = cognitive behaviorual therapy) dan gerakan desensitisasi mata dan terapi rehabilitasi kembali (EMDR = eye movement desentisation and reprocessing therapy) adalah pengobatan yang paling tepat untuk stress pasca trauma (PTSD = post trauma stress disorder ), namun beberapa penelitian telah membandingkan dengan metode yang layak dan sedikit yang telah meneliti pola responnya. Tujuan Untuk membandingkan pola keberhasilan efektifitas dan pola respon dari fokus trauma CBT, psikoterapi eklektik untuk PTSD dengan EMDR ( ijin penelitian : ISRCTN64872147). Metode pasien dengan PTSD yang didaftarkan secara acak, untuk psikoterapi eklektik (n = 70) atau EMDR (n = 70) dan dinilai pada semua sesi yangdilaporkan tersendiri PTSD. Hasil lainnya adalah tingkat PTSD, kecemasan dan depresi Hasil Kedua pengobatan tersebut sama - sama efektif dalam mengurangi keparahan gejala stress pasca trauma (PTSD), tetapi pola respon menunjukkan bahwa EMDR memiliki dampak penurunan secara signifikan lebih baik terhadap keparahan gejala PTSD daripada dengan psikoterapi eklektik singkat, dengan penilaian rata - rata yang sama (EMDR: n = 20 (29%) dan psikoterapi eklektik : n = 25

description

cbt emdr

Transcript of Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

Page 1: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

Psikoterapi Eklektik Singkat Gerakan Mata Desensitisasi dan Terapi Untuk Pengobatan Stress Pasca Trauma Dengan Metode Acak Terkontrol

Mirjam J. Nijdam, Berthold P. R. Gersons, Johannes B. Reitsma, Ad de Jongh and Miranda Olff

ABSTRAKLatar belakang

Focus trauma terhadap terapi perilaku kognitif (CBT = cognitive behaviorual therapy) dan gerakan desensitisasi mata dan terapi rehabilitasi kembali (EMDR = eye movement desentisation and reprocessing therapy) adalah pengobatan yang paling tepat untuk stress pasca trauma (PTSD = post trauma stress disorder ), namun beberapa penelitian telah membandingkan dengan metode yang layak dan sedikit yang telah meneliti pola responnya.

Tujuan

Untuk membandingkan pola keberhasilan efektifitas dan pola respon dari fokus trauma CBT, psikoterapi eklektik untuk PTSD dengan EMDR ( ijin penelitian : ISRCTN64872147).

Metode

pasien dengan PTSD yang didaftarkan secara acak, untuk psikoterapi eklektik (n = 70) atau EMDR (n = 70) dan dinilai pada semua sesi yangdilaporkan tersendiri PTSD. Hasil lainnya adalah tingkat PTSD, kecemasan dan depresi

Hasil

Kedua pengobatan tersebut sama - sama efektif dalam mengurangi keparahan gejala stress pasca trauma (PTSD), tetapi pola respon menunjukkan bahwa EMDR memiliki dampak penurunan secara signifikan lebih baik terhadap keparahan gejala PTSD daripada dengan psikoterapi eklektik singkat, dengan penilaian rata - rata yang sama (EMDR: n = 20 (29%) dan psikoterapi eklektik : n = 25 (36%)). Hasil dari penelitian yang lain juga mendukung hasil diatas.

Kesimpulan

Meskipun kedua terapi sama – sama efektif untuk stress pasca trauma, tetapi terapi EMDR mampu menyembuhkan lebih cepat dibandingkan dengan terapi bertahap psikoterapi eklektik singkat

Profil

A.d.j. mengajar dan membina psikolog klinis dan sebagai seorang pskiatri narasumber pembicara diberbagai seminar, workshop dan konferensi tentang “trauma psikologis dan terapinya”. Dia juga direktur dan pemegang saham dari unit terapi trauma. Dia juga memiliki izin resmi dari eksekutif dewan dari University of Amsterdam

Page 2: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

Setelah mengalami kejadian nyaris dekat bahaya dan salah satu merasa benar-benar tak berdaya, risiko untuk terjadi stress pasca trauma (PTSD) adalah 9-14%. CBT dan EMDR adalah terapi yang paling efektif untuk stress pasca trauma PTSD saat ini.

Dampak efektifitasnya telah terbukti sama - sama besar, dan ada beberapa indikasi bahwa EMDR mengarah ke penyembuhan yang lebih cepat. Namun, ada penelitian yang telah membandingkan dua terapi ini secara langsung dan beberapa studi telah meneliti pola responnya juga tetapi masih belum bisa dibuktikan secara layak.

Pedoman PTSD dari Institut Nasional untuk Kesehatan dan Clinical Excellence (NICE) juga menekankan bahwa percobaan acak yang layak harus dilakukan untuk membandingkan kedua terapi ini guna untuk memberikan informasi tentang terapi untuk digunakan dalam praktek klinis.

Oleh karena itu, tujuan kami adalah untuk melakukan penelitian yang layak untuk membandingkan keberhasilan, dan pola respon, pengobatan dengan EMDR dan psikoterapi eklektik singkat untuk pasien yang menderita PTSD dari berbagai jenis trauma psikologis.

Psikoterapi eklektik singkat awalnya dikembangkan di Belanda dan diklasifikasikan sebagai trauma-fokus CBT sesuai dengan guideline National Institut for Health and Clinical Excellence (NICE)

Meskipun ada juga jenis terapi lainnya, namun komponen utama pengobatan pasca trauma tetap mengandung unsur utama dari terapi eklektik CBT.

Beberapa uji coba dan penelitian telah dilakukan secara terus menerus ( tingkat efektivitas ) termasuk dalam penelitian saat ini yang bertujuan untuk meningkatkan hasil yang dapat digeneralisasi supaya dapat dimanfaatkan dalam praktek klinis rutin dan informasi kesehatan.

Sejalan dengan penelitian sebelumnya, pada akhirnya akan menunjukkan hasil yang sama, hipotesis bahwa EMDR akan mengarah pada penyembuhan yang lebih cepat dalam PTSD simtomatologi dibandingkan dengan psikoterapi eklektik singkat.Pendaftaran penelitian: Dutch Trial Register, nomor NTR46 dan ISRCTN64872147.

DESAIN

Peserta direkrut dari Centre for Psychological Trauma dari Academic Medical Centre di Amsterdam, Belanda, antara bulan desember 2003 dan Januari 2009 mengikuti etika persetujuan komite. Peserta adalah penduduk sipil korban trauma, yang dirujuk ke pusat kami oleh dokter umum, dukungan korbanpekerja dengan PTSD, tenaga medis dan Academic Medical Centre departemen lainnya. Setelah calon peserta menerima penjelasan lengkap tentang penelitian, informed consent tertulis akan diperoleh.

Page 3: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

KRITERIA STUDY ENTRI

Kriteria study entri adalah diagnosis PTSD menurut DSM-IV; kejadian traumatis tunggal (yang telah berhenti pada saat inklusi) yang menyebabkan perkembangan stress pasca trauma PTSD, dengan rentang usia antara 18 dan 65 tahun ; menguasai bahasa Belanda.

Kriteria eksklusi adalah: bunuh diri akut, gangguan depresi berat atau ketergantungan alkohol atau zat menurut DSM-IV (pasien diizinkan masuk dalam penelitian setelah menerima terapi awal dari gangguan ), gangguan psikotik seumur hidup menurut DSM-IV, dan gangguan kepribadian yang parah sesuai dengan DSM-IV.

Pasien dengan riwayat peristiwa traumatik sebelumnya diizinkan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Sebelum mengikuti penelitian, pasien yang sedang menjalani pengobatan diharuskan meminum obatnya secara teratur selama minimal 4 minggu dan pasien dengan ketergantungan alkohol atau zat, diharuskan untuk berhenti mengkonsumsinya selama minimal 3 bulan.

Selama perawatan, pengobatan dosis dipertahankan sebanyak mungkin, tetapi dalam perjanjian dengan pedoman klinis, pasien diizinkan untuk menghentikan pengobatan jika merasa lebih parah dalam trauma.

METODE

Penelitian ini merupakan uji coba terkontrol secara acak antara psikoterapi eklektik singkat yang dibandingkan dengan EMDR. Pemilihan psikoterapi eklektik singkat, bukan trauma fokus CBT yang lain, hal ini dikarenakan psikoterapi eklektik secara eksplisit menggabungkan terapi terapi yang paling efektif dari trauma-fokus CBT seperti psikoedukasi, imaginal paparan, restrukturisasi kognitif dan menulis tugas. Peserta dibagi secara acak psikoterapi eklektik singkat atau EMDR dalam metode pararel. Penugasan acak 1 : 1 diatur oleh program komputer, dengan maksimum sudah mendapat empat kali perlakuan yang sama berturut-turut. untuk memastikan penilai, salah satu psikolog yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dapat memiliki akses ke program komputer, menyimpan file log dari semua tugas dan penugasan pasien dari terapis yang dilakukan secara acak.

EMDR dan psikoterapi eklektik singkat dilakukan menurut pengobatan yang diberikan dalam praktek klinis, untuk jumlah sesinya bervariasi tergantung pada tingkat pemulihan. Pimpinan dan pengawas pada penelitian psikoterapi eklektik singkat (BPRG) dan EMDR (adj), ikut dalam penelitian untuk mengawasi dan membina jalannya penelitian.

Hasil primer dari penelitian terapi terhadap munculnya gejala PTSD dilaporkan sendiri oleh pasien yang termasuk Dampak Skala Event - Revisi (IES-R), dilaporkan pada awal penelitian dan pada setiap sesi terapi mingguan, serta saat penilaian akhir pada minggu ke 17 ketika pengobatan telah selesai.

Hasil sekunder adalah d ari PTSD, gejala depresi dan kecemasan umum, yang juga akan dinilai pada awal dan pada minggu ke 17 (pasca-penilaian kedua). Psikoterapi eklektik singkat berbeda dari EMDR dalam pengobatan durasi dan terdiri dari dua tahap. Maka dari itu, penilaian

Page 4: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

tambahan jangka menengah dijadwalkan dilakukan setelah terapi EMDR (rata-rata 6,5 sesi) dan setelah tahap pertama psikoterapi eklektik singkat (6 sesi;Gambar. 1).

INTERVENSI

Terapis yang melakukan terapi adalah residen psikiatri atau master psikolog tingkat klinis, yang telah menjalani 3 hari pelatihan untuk EMDR tingkat I dan pelatihan psikoterapi eklektik singkat. Terapis yang belum berpengalaman dengan PTSD tidak dianjurkan. Sebanyak 38 terapis diberikan pengarahan, 7 diantaranya diberikan pengarahan tentang keduanya. Mereka menerima dua mingguan pengawasan kelompok . Semua sesi direkam secara audio. Untuk protokol kepatuhan pengobatan dikembangkan dalam menilai enam sesi psikoterapi eklektik singkat (sesi 1, 2, 4, 11, 13 dan 15) dan tiga EMDR sesi (pertama, kedua dan kedua dari terakhir).

Gerakan mata desensitisasi dan pemulihan kembali

Sesi mingguan EMDR berlangsung selama 90 menit dan diterapkan menurut pedoman Manual Pengobatan Belanda. Selama terapi EMDR, gambar yang paling menyedihkan dari peristiwa traumatic diidentifikasi dan diproses secara berurutan.

Setelah pasien fokus pada gambar dengan kognisi negatif yang sesuai, emosi yang paling menyedihkan dan lokasi tubuh dari emosi, pasien terus menerus diminta untuk mengikuti jari terapis dengan membuat gerakan saccadic dengan pergantian dengan asosiasi pasien sendiri.

Stress dinilai setiap 5-10 menit, sampai tingkat stress adalah 0 atau 1, setelah itu baru kognisi lebih positif diperkenalkan dalam kaitannya dengan gambaran target. Prosedur ini diulang untuk gambaran menyedihkan dan sesi pengobatan dihentikan bila memori trauma terasa netral. Stimulasi audio bilateral digunakan jika masalah dengan gerakan mata ditemukan (seperti jika diinduksi sakit kepala).

Psikoterapi eklektik singkat

Psikoterapi eklektik singkat diaplikasikan sesuai dengan rincian manual panduan yang diadakan secara konsisten dalam sesi mingguan selama 45-60 menit seperti yang sudah dilakukan pada penelitian sebelumnya.

Terapi itu awalnya dikembangkan dan diterapkan di Belanda dan 400 terapis telah dilatih dalam satu dekade terakhir. Komponen utama pengobatan juga digunakan di trauma fokus lain CBT, seperti psikoedukasi, paparan imaginal, menulis tugas dan restrukturisasi kognitif. Dua fase utama bisa dibedakan secara jelas, dari sesi 2 sampai 6 paparan imaginal berlangsung, sedangkan sesi 7-15 berdedikasi untuk kognitif restrukturisasi.

Sesi 1 terdiri dari psikoedukasi dan sesi 16 dari ritual perpisahan. Beberapa elemen dalam tahap kedua juga dapat dipahami dari perspektif terapi lainnya, termasuk terapi kesedihan, terapi direktif dan psikodinamik pendekatan. Unsur-unsur termasuk mengambil kenang-kenangan juga merupakan bagian dari sesi pengobatan ( benda-benda yang terkait dengan peristiwa traumatik,

Page 5: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

seperti pakaian yang dikenakan orang pada waktu itu, untuk merangsang paparan imaginal), ritual perpisahan dilakukan guna dimaksudkan untuk simbolis meninggalkan trauma di belakang.

Pemaparan di psikoterapi eklektik singkat sangat rinci dengan menggunakan kenangan sensorik untuk merangsang dan menghidupkan kembali serta fokus pada kesedihan. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali peristiwa traumatik secara detail selama beberapa sesi.

TAHAPAN

Penilaian dilakukan oleh orang yang terlatih seperti psikolog klinis atau mahasiswa psikologi diawasi oleh psikolog klinis yang berpengalaman. Agar dapat dibandingkan antar penilai, supervise diadakan berkala dua mingguan. Sebelum pasca penilaian, pasien diinstruksikan untuk menghindari menyebutkan rincian tentang isi atau panjang pengobatan mereka untuk memastikan kerahasiannya. Ukuran utama hasil untuk keparahan gejala PTSD adalah IES-R Berbeda dengan versi revisi asli di mana kategori dari nol sampai empat digunakan, IES-R yang digunakan nol (tidak di semua), satu (jarang), tiga (kadang-kadang) dan lima (sering). Klinis PTSD diagnosa didirikan dengan cara wawancara terstruktur untuk PTSD (SI-PTSD).

Page 6: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

ANALISIS DATA

Perhitungan data yang digunakan, didasarkan pada data pasca perawatan dan standar deviasi yang telah diterapkan pada penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kita dianggap delapan poin pada perbedaan IES-R yang relevan secara klinis antara pengobatan kondisi di pasca-penilaian. Untuk persamaan metode, diperlukan ukuran sampel dari 47 pasien per kelompok ( power 80% dan dua-sisi tingkat signifikansi 0,05) untuk mendeteksi efek pengobatan jangka menengah.

Ukuran sampel per kelompok ditetapkan sebesar 70 untuk memungkinkan selisih dari pasien tidak lebih dari 30%. Chi-squared tes dan independen t-test digunakan untuk membandingkan demografi dan karakteristik klinis antar pengobatan kelompok. Analisis pengukuran berulang digunakan untuk mempelajari perubahan dari waktu ke waktu perlakuan antar kelompok. Model linier campuran diterapkan untuk memperhitungkan bahwa pengukuran dalam individu yang sama berkorelasi, dan untuk memungkinkan model perkiraan menghitung ketika data yang hilang di penilaian tertentu.

HASIL

Peserta

Gambar 1 menunjukkan aliran pasien melalui persidangan. Pelengkap dan hasil keluar secara signifikan tidak berbeda di seluruh pengobatan kondisi (w2 = 1,08, d.f. = 2, P = 0.58). Tabel 1 menampilkan baseline dan karakteristik klinis dari dua kelompok. Tidak signifikannya perbedaan yang ditemukan dalam variabel klinis atau demografi pada permulaan antara kelompok, kecuali bahwa skor total IES-R secara signifikan lebih tinggi pada kelompok psikoterapi eklektik singkat dibandingkan pada kelompok EMDR (Tabel 1). Proporsi pasien dengan obat psikoaktif tidak berbeda perlakuannya antara kelompok (Tabel 1). Selama 17 minggu percobaan, proporsi pasien dengan obat psikoaktif yang dirubah (n = 28) tidak signifikan, tidak ada perbedaan dari kondisi perawatan (w2 = 0,01, df = 1, P = 0.91). Perubahan obat dalam banyak kasus terdiri dari pengurangan atau penghentian anxiolytics dan ini juga merata di kondisi perawatan (w2 = 1,73, df = 1, P = 0,18). Ukuran dari pasien yang menghadiri pengobatan alternatif bersamaan selama jalannya penelitian secara signifikan tidak berbeda antara perlakuan kondisinya (w2 = 1,54, d.f. = 1, P = 0,21). Terapi alternatif terdiri dari fisioterapi (n = 17), pengobatan alternatif (n = 15), terapi suportif (n = 10) dan kelompok swadaya (n = 1). Arahan pada akhir terapi (n = 18) merata dikondisi perawatan (w2 = 0,00, df = 1, P = 1.00). Peserta yang drop out selama sesi 4-8 dinilai lebih tinggi pada IES-R dibandingkan pasien yang melanjutkan pengobatan pada titik-titik waktu (semua P50.001).

Page 7: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

Pengobatan Integritas

48 peserta (37,8%, 24 untuk kondisi masing-masing) secara acak dipilih untuk penilaian mandiri kepatuhan protokol oleh dua penilai. Perlakuan rata-rata keseluruhan skor integritas adalah 78 untuk psikoterapi eklektik singkat (sd = 9,2) dan 81 untuk EMDR (s.d. = 14,7). Dengan demikian, menurut penilai, pada rata-rata 78-81% dari unsur-unsur yang diinginkan dari protokol pengobatan telah diterapkan selama intervensi. Nilai kappa berkisar antara 0,54 untuk psikoterapi eklektik singkat dan 0,75 untuk EMDR..

HASIL UTAMA

Hasil Primer

Hasil analisis dari hasil primer IS-OR yang membutuhkan perawatan intens ditunjukkan pada Gambar.2. Analisis model campuran menunjukkan adanya efek utama yang signifikan dari waktu ke waktu (F = 17,99, df = 1065, P50.001), efek utama yang signifikan dari perlakuan kondisi (F = 12,20, df = 169, P50.005) dan interaksi yang bermakna antara waktu dan kondisi terapi (F = 4,00, df = 1065, P50.001). Pola respon terbukti secara signifikan berbeda, lebih lama

Page 8: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

untuk eklektik psikoterapi dibandingkan EMDR (t = 3.49, df = 169, P50.005). Perbedaan rata-rata diperkirakan pada IES-R antara kondisi perawatan seluruh pengukuran adalah 13.10 (95% CI 5,69-20,50), sesuai dengan efek ukuran besar (Cohen d = 0,75). Berarti IES-R pasca penilaian skor total pada kedua untuk psikoterapi eklektik singkat adalah 38,0 (SD = 34,4, n = 41) dan untuk EMDR 28,5 (s.d. = 29,6, n = 48). Pada kedua pasca-penilaian, perbedaan antara kondisi perawatan tidak lagi signifikan (t = 0,70, df = 340, P = 0,48; berarti Perbedaan diperkirakan 3,70 (95% CI -6,63 sampai 14.03)). Tambahan analisis membandingkan IES-R skor setelah setiap dua sesi psikoterapi EMDR dengan setiap tiga psikoterapi eklektik singkat sesi, menunjukkan bahwa pola tanggapan juga secara signifikan berbeda untuk psikoterapi eklektik singkat dan EMDR (t = 2.12, d.f. = 139, P50.05). Peningkatan efek ukuran dari awal sampai kedua pasca penilaian terdapat perbedaan yang besar untuk kedua kondisi perawatan (Cohen d = 1,55 untuk psikoterapi eklektik singkat dan Cohen d = 1,73 untuk EMDR).

Hasil Sekunder

Analisis campuran-model SI-PTSD menunjukkan pengaruh waktu secara signifikan (F = 37.06, df = 86, P50.001). Tanggapan pola terbukti berbeda secara signifikan untuk psikoterapi eklektik singkat dan EMDR (t = 3.32, df = 98, P50.005). Analisa oleh titik waktu mengungkapkan bahwa SI-PTSD skor secara signifikan lebih rendah untuk EMDR daripada psikoterapi eklektik singkat pada pasca penilaian pertama, tetapi pada pasca penilaian kedua, perbedaan tidak lagi signifikan (Tabel 2). Peningkatan efek ukuran dari dasar untuk pasca penilaian kedua sangat besar dalam perlakuan kondisi kedua terapi perawatan (Cohen d = 1,95 untuk psikoterapi eklektik singkat danCohen d = 2,43 untuk EMDR).

Page 9: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr
Page 10: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

DISKUSI

Uji coba terkontrol secara acak saat ini menunjukkan bahwa EMDR dan psikoterapi eklektik singkat yang dilaporkan tersendiri, memiliki efek yang sama dalam hal pengurangan gejala PTSD, gejala depresi dan gejala kecemasan umum yang memepengaruhi perbedaan statistic pra-perawatan. Pada semua hasil, pola respon secara signifikan berbeda di awal untuk EMDR dan psikoterapi eklektik singkat, hasil menunjukkan bahwa EMDR menyebabkan penurunan gejala lebih cepat sedangkan psikoterapi eklektik singkat lebih bertahap untuk penurunan gejalanya.

Efikasi dan Mekanisme

Beberapa penjelasan dapat ditemukan untuk penurunan gejala yang lebih cepat pada EMDR. Pertama, jenis paparan traumatis untuk psikoterapi eklektik singkat dan EMDR, berbeda.

Pada EMDR, pemaparan singkat dari trauma yang diselingi dengan asosiasi bebas (yang dapat melibatkan bergerak cepat melalui layar dan berkumpul dengan kenangan peristiwa lainnya orang yang telah memiliki memori), di sisi lain, dalam paparan setiap sesi bagian dari trauma yang dihidupkan sangat rinci dengan focus pada mengalami kesedihan, yang mengarah ke pengolahan trauma lebih bertahap.

Perbedaan jenis eksposur dan durasi dapat menjelaskan awal bertahap perubahan yang diamati dalam psikoterapi eklektik singkat dan perubahan cepat dalam EMDR. Pengurangan gejala Selanjutnya diamati untuk psikoterapi eklektik singkat selama dilakukan perawatan fase kedua. Jadi dalam pengobatan bagian kognitif restrukturisasi ini, dimana pasien merenungkan kisah trauma mereka dan maknanya bagi kehidupan mereka, terbukti menjadi penting untuk pemulihan dari PTSD.

Mungkin, menambahkan fase ini untuk EMDR, seperti yang kadang-kadang dilakukan dalam praktek klinis, dapat menyebabkan pengurangan gejala lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut dapat mengatasi hal ini dengan studi rinci efektif dari perawatan ini.

Penjelasan yang mungkin untuk perbaikan lebih cepat dengan EMDR adalah bahwa durasi sesi 30-45 menit lebih lama jika dibandingkan dengan psikoterapi eklektik singkat. Analisis tambahan untuk dikoreksi perbedaan durasi sesi masih menunjukkan bahwa EMDR menyebabkan cepatnya peningkatan gejala. Dalam konteks ini menarik untuk perhatikan bahwa sesungguhnya waktu paparan traumatis memori pada pasien lebih pendek di EMDR daripada psikoterapi eklektik singkat, dalam psikoterapi eklektik singkat paparan yang terganggu untuk 15-20 menit, sedangkan di EMDR paparan terbatas pada beberapa menit dimana pasien berfokus pada gambar traumatis. Untuk waktu sesi adalah mereka standar dalam perawatan klnis yang diimplementasikan seperti dalam penelitian kami, termasuk optimalisasi sesi durasi dan frekuensi harus diselidiki dalam penelitian kedepannya.

Page 11: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

Perbandingan Penelitian Kami dengan Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian kami sejalan dengan percobaan sebelumnya sudah dibandingkan, yaitu pendekatan trauma yang berfokus CBT dengan EMDR (studi percontohan yang menemukan bahwa EMDR mengarah ke lebih cepat terhadap pengurangan gejala PTSD dibandingkan trauma-fokus CBT setelah beberapa sesi dan uji coba melaporkan bahwa kedua perawatan sama sama menyebabkan perbaikan pada gejala PTSD). Meskipun efek pada titik akhir yang sama, harus mencatat bahwa penelitian ini tidak dapat mengatasi dengan pasti apakah perawatan yang setara pada saat itu karena interval kepercayaan dari hasil primer berisi selisih delapan points.

Ini disebabkan fakta bahwa varians pada kedua pasca-penilaian terbukti lebih besar dari yang kami harapkan dalam analisis kekuatan kita. Angka tersebut berhubungan dengan peserta yang menyelesaikan pengobatan mereka dan menyelesaikan penilaian mereka, diperkirakan jumlah peserta dibutuhkan per kelompok dalam analisis daya, sehingga kami mengantisipasi penurunan yang keluar melakukan tidak bias pada hasil akhirnya.

Besarnya perubahan dalam percobaan kami lebih besar daripada di beberapa studi sebelumnya. Meskipun kedua baseline dan pasca perawatan tingkat dari IES-R dalam sampel kami tampak lebih tinggi dibandingkan dalam penelitian lain sebelumnya, hal ini disebabkan metode penilaian yang berbeda yang diadopsi oleh belanda versi instrumen.

Efek dari peningkatan PTSD ukuran pra-pengobatan pasca untuk kedua eklektik singkat psikoterapi dan EMDR dalam penelitian kami lebih tinggi daripada ditemukan di semua perawatan PTSD aktif dalam meta-analisis. Ukuran efek peningkatan EMDR dalam penelitian ini adalah lebih tinggi dari ukuran efek keseluruhan untuk EMDR seperti yang dilaporkan dalam meta-analisis, dan perbaikan psikoterapi eklektik singkat.Efek ukuran adalah sebanding dengan orang-orang dari trauma yang berfokus pada CBT.

Page 12: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

Kelebihan dan Keterbatasan

Kelebihan dari penelitian ini adalah bahwa kita berhasil dalam membandingkan pola respon dalam dua trauma yang berfokus pada protokol pengobatan dalam besar sampel yang bervariasi lintas berbagai bidang kehidupan dan budaya dalam hubungannya dengan klinis. Kita menekankan kelebihan ilmiah dengan pengacakan, protocol kepatuhan, pemeriksaan perawatan integritas dan penilaian mandiri dari hasil penelitian. Keampuhan klinis dari hasil ini meningkat dengan masuknya beberapa unsur percobaan praktis (percobaan yang mencakup unsur-unsur desain efektivitas), seperti dimasukkannya populasi trauma yang heterogen, pengobatan tergantung pada pemulihan pasien dan penggunaan durasi non ahli terapis Kami juga mengakui keterbatasan penelitian kami. yang terpenting keterbatasan adalah putus dari kedua terapi dan penilaian. Namun, pengobatan drop-out dari penelitian ini adalah sebanding dengan mereka yang lainnya trials. Menariknya, sekitar 10% dari pasien drop out sebelum pengobatan, yang mungkin menunjukkan kesulitan dalam memulai terapi trauma. Penurunan suku-out dari penilaian yang agak lebih tinggi dibandingkan dalam penelitian lain, terutama untuk psikoterapi eklektik singkat. Namun demikian, untuk hasil utama kami mampu menganalisis sebagian besar pasien yang acak karena data dari pengobatan sesi memungkinkan kita untuk menghitung perkiraan pola respon pasien drop out dari penilaian nanti. Keterbatasan lebih lanjut adalah bahwa jumlah psikoterapi eklektik singkat sesi paparan berfluktuasi ke tingkat kecil, yang bisa memberikan pengaruh kecil pada perbandingan pasca-penilaian pertama. Akhirnya, perawatan bersamaan seperti pengobatan farmakologis, perubahan dalam pengobatan farmakologi dan non-trauma yang berfokus pada terapi, mungkin telah memberi kontribusi pada efek terapi untuk minoritas dari pasien. Namun, berdasarkan perlakuan bersamaan merata di kedua psikoterapi eklektik singkat dan EMDR, dapat diduga bahwa mereka memiliki efek yang sama pada kedua kelompok.

PENERAPAN KLINIS

Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa kedua terapi perawatan, baik eklektik singkat psikoterapi eklektik singkat maupun EMDR adalah psikoterapi yang efektif, namun terapi EMDR lebih efisien waktu dalam mengobati PTSD. Pengaruh ukuran dan tingkat perubahan diagnostik untuk kedua metode pengobatan adalah besar, menunjukkan bahwa mayoritas penderita PTSD berfokus pada psikoterapi. Perbaikan gejala tampaknya terjadi pada tahap awal EMDR dibandingkan psikoterapi eklektik singkat, yang mungkin membuat pasien lebih tertarik untuk memilih metode pengobatan ini. Namun, psikoterapi eklektik singkat mungkin lebih disukai untuk pasien yang menyukai refleksi pada kisah trauma dan maknanya bagi kehidupan mereka. Pasien dan terapis preferensi telah terbukti memainkan peranan penting dalam pemilihan metode pengobatan. Studi masa depan juga perlu memprioritaskan untuk meneliti tentang alasan untuk putus obat dini. Mungkin, lebih banyak perhatian harus diberikan untuk psikoedukasi dan motivasi untuk mengatasi penghindaran persisten. Ini terutama untuk pasien yang lebih muda, pasien dari kelompok minoritas etnis dan mereka yang tidak menunjukkan perbaikan gejala selama sesi pertama serta yang putus obat dari pengobatan yang lebih sering. Selain itu, penelitian mendatang harus menentukan kelompok pasien yang paling diuntungkan dari bentuk psikoterapi.

Page 13: Jurnal Psikoterapi Cbt & Emdr

Akhirnya, meneliti tentang efek jangka panjang pengobatan juga sangat penting dalam penelitian selanjutnya untuk pengobatan terbaik yang akan diberikan kepada pasien.