Laporan Praktikum Kimia Organik 'Reaksi Esterifikasi'Lengkap
Jurnal Praktikum Kimia Organik II
-
Upload
gilang-yudha-pratama -
Category
Documents
-
view
175 -
download
24
description
Transcript of Jurnal Praktikum Kimia Organik II
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
“Sintesis Metil Salisilat”
Disusun Oleh:
Gilang Yuda Pratama
(1112016200065)
Kelompok 4
Anisfah Liliyani Sangaji
Devi Citra Rastuti
Nur Rachmawati
Ira Nur Pialawati
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK
Metil salisilat atau minyak gandapura merupakan senyawa ester yang paling
penting secara komersial. Pada percobaan ini senyawa metil salisilat dibuat
dengan prinsip esterifikasi yaitu dengan mereaksikan asam salisilat dan
methanol menggunakan katalis asam sulfat (pekat) pada refluks
(dipanaskan) selama ± 20 menit. Endapan asam salisilat yang dihasilkan
adalah 6,35 gram. Setelah itu endapan asam salisilat digunakan sebagai
bahan utama untuk mensintesis metal salisilat. Setelah dilakukan percobaan
sintesis metal salisilat dari endapan asam salisilat sebanyak 6,35 gram
didapatkan endapan metal salisilat sebanyak 0,24 gram.
PENDAHULUAN
Metil salisilat atau minyak gandapura adalah merupakan bahan yang
mempunyai berbagai kegunaan. Sebagai bahan obat metal merupakan salah
satu obat anti inflamasi non stcroid (NSAID) golongan salisilat. Bahan ini
dapat dibuat dalam bentuk sediaan berupa linimentum atau salep yang
berfungsi untukmenghilangkan nyeri pada pinggang, panggul dan rematik.
Manfaat lain dari asam salisilat adalah dapat digunakan sebagai bahan untuk
formula keratolitik,anti plak(pada obat kumur), bahan perasa dengan kadar
air lebih dari 0,04% dan bahan pewangi pada pestisida golongan
organofosfat. Selain itu juga dapat digunakan untuk memperjelas warna dari
jaringan tanaman atau binatang untuk keperluan
imunohistokimia.(Uswatun,2010)
Metil salisilat adalah sebuah senyawa organik dan merupakan sebuah ester.
Ester adalah sebuah kombinasi dari sebuah asam organik dan sebuah
alkohol. Metil salisilat juga dikenal sebagai minyak gandapura dan
ditemukan secara alami didalam tanaman. Metil salisilat digambarkan
sebagai sebuah senyawa yang sangat aromatik, cairannya kuning agak
terang. Metil salisilat diperkirakan menjadi pelindung untuk tanaman yang
menghasilkan minyak. Dahulu, Metil Salisilat dihasilkan dari destilasi
ranting birch manis dan tanaman gandapura. Sekarang, metil salisilat
disintesis dan didapatkan dari esterifikasi asam salisilat dengan metanol.
Metil salisilat dapat berupa cairan minyak kuning atau merah. Dapat
berwarna bening juga. Dalam air, metil salisilat terlarut. Asam salisilat
terdiri
dari jarum seperti Kristal yang rasanya manis. Dapat larut dibanyak zat
termasuk alkohol, benzena, dan air mendidih. Metanol adalah bagian dari
metil salisilat dan gugus hidroksilnya bereaksi dengan asam asetat. Hasilnya
adalah asam asetilsalisilat yang dikenal sebagai aspirin (Irwandi, 2014: 34).
Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus –
CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat
dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu
alkohol, suatu reaksi yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi
berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversible (Fessenden, 1982
: 82).
Bila suatu zat terlarut tidak saling bercampur maka akan membentuk 2 fasa
dan diantara fasa tersebut ada hubungannya dengan konsentrasi zat
terlarutdalam dua fasa pada kesetimbangan. Hukum distribusi kadang
disebut hukum nernst. Bila substansi ekstraksi pelarut mengambil bagian
dan kesetimbangan-kesetimbangan lain dalam salah satu (atau kedua) fasa
itu, suatu angka banding Dapat dimanfaatkan, dimana konsentrasi
dijumlahkan untuk semua spesies yang relefan dalam kedua fasa itu (
Underwood, 2002 : 481-482 ).
ALAT BAHAN DAN LANGKAH KERJA
1. Gelas ukur
2. Pipet tetes
3. Gelas kimia
4. Kertas saring
5. Bunsen
6. Alat destilasi
7. Statif dan ring
8. Penangas air
9. Oven
10. Corong
11. Penjepit kayu
12. Desikator
13. Asam Sulfat pekat
14. Asam salisilat
15. Ekstrak bunga melati
16. Methanol
17. Larutan Natrium bikarbonat
Langkah kerja
Asam salisilat sebanyak 1,75 gram dimasukkan kedalam labu didih
ditambahkan kedalamnya 50 mL methanol
3 mL asam sulfat pekat, dan batu didih
Kemudian dipanaskan (refluks) hingga larutan mendidih
Setelah itu larutan dituangkan kedalam gelas kimia
dipanaskan kembali di penangas air hingga bau methanol hilang
Kemudian disaring dan residu dimasukkan kedalam corong pisah yang
telah berisi 250 mL air lalu dikocok hingga terdapan 2 lapisan.
HASIL PENGAMATAN
Persamaan reaksi
Massa asam salisilat : 6,35 gram
Massa kaca arloji : 23,65 gram
Massa endapan akhir : 0,24 gram
1 mol asam salisilat ≈ 1 mol metil salisilat
mol asam salisilat = mol metil salisilat
Persamaan reaksi
C6H4 (OH) (COOH) + C H3OHH2SO4 C6H5 (COC H3) + H2O
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu sintesis metal salisilat dengan bahan utamanya
yaitu asam salisilat. Pada percobaan ini senyawa metil salisilat dibuat
dengan prinsip esterifikasi dimana mereaksikan asam salisilat dan methanol
dengan katalis asam sulfat (pekat) pada refluks (dipanaskan) selama ± 20
menit. Refluks ini bertujuan untuk membentuk campuran yang homogen,
dengan cara pemanasan. Pada metode refluks ini kami mencampurkan asam
salisilat dan metanol terlebih dahulu ke dalam labu didih, dengan terlebih
dahulu memasukkan batu didih dan ditambahkan ekstrak bunga melati. Hal
ini dilakukan karena asam salisilat yang digunakan adalah berwujud padat
sehingga harus dilarutkan terlebih dahulu dengan metanol. Setelah itu
dimasukkan asam sulfat pekat yang berfungsi sebagai katalis untuk
mempercepat laju reaksi. Pada percobaan ini refluks dilakukan selama lebih
kurang 10 menit karena larutan telah mendidih dan campuran sudah
homogen. Kemudian larutan dipindahkan ke gelas kimia dan dipanaskan
kembali di penangas air hingga bau methanolnya hilang.
Setelah itu diambahkan Natrium karbonat untuk menarik air. Kemudian
dipisahkan lapisan metil salisilat yang terbentuk dan dipanaskan di oven,
kemudian ditimbang. Banyak metil salisilat yang didapat 0,24g dengan
rendemen yaitu 3,4 % larutan berbau melati namun masih sedikit berbau
minyak gandapura dan larutan tidak berwarna.
KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
dari 6,35 gram asam salisilat didapatkan 0,24 gram metal salisilat
rendemen endapannya adalah 3,4 %
Metil salisilat dapat dibuat secara sintesis melalui reaksi esterifikasi
anatra metanol dan asam salisilat dengan bantuan katalis H2SO4 pekat.
Pada saat penambahan Natrium bikarbonat pada larutan maka akan
terjadi 2 fase pada larutan, dimana pada bagian atas adalah fase air dan
bagian bawah fase minyak
REFRENSI
Hasanah,Uswatun.2010.http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article
/view/1035/1105 (diakses pada tanggal 13 Mei 2014 , pukul 18.45 WIB )
Svehla.G,dkk.1990.Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semi Mikro.Edisi ke lima.PT.Kalman Media Pusaka.Jakarta.
Underwood,A.L. dan R.A.Day,JR.2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi
ke enam.Erlangga.Jakarta.
Fessenden dan Fessenden. 1981. Kimia Oragnik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Irwandi, Dedi. 2014. Experiment’s of Organic Chemistry. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta P.IPA-FITK Press.
USU.2011.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29010/4/Chapter
%20II.pdf (diakses pada tanggal 8 Mei 2014, pukul 16.17 WIB )