Jurnal Praktikum Ddpt Hafis

17
JURNAL PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA (Valanga nigricornis) OLEH MUHAMMAD HAFIZ NIM : 1409000572 NPM : 7114070022 MEJA : 8 ( DELAPAN ) PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI

description

juenal ini

Transcript of Jurnal Praktikum Ddpt Hafis

JURNAL PRAKTIKUMDASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMANPENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA(Valanga nigricornis)OLEH MUHAMMAD HAFIZ NIM : 1409000572 NPM : 7114070022 MEJA : 8 ( DELAPAN ) PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI

LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2015JURNAL PRAKTIKUMDASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMANPENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA(Valanga nigricornis)

OLEHMUHAMMAD HAFIZNIM : 1409000572NPM : 7114070022 MEJA : 8 (DELAPAN)PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGIJurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti PraktikumDasar-Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas PertanianUniversitas Islam Sumatera UtaraM e d a n

ASISTEN NILAI( 1. NANDA SATRIA ) ( )( 2.ADAM FIQIE FAUZI )( 3.DEDI MUHAMMAD RIFAI )( 4.IRHAM SYAUKANI )( 5.ARFAH DALIMUNTHE )( 6.BAMBANG ARDIANSYAH )( 7.DIAN DHIKA )

KOORDINATOR( HJ. SYAMSAFITRI, S.P, M.P )

PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2015PENGENALAN ORDO ORTHOPTERAMUHAMMAD HAFIZ ( 0572 140 ) FP . UISU ( 2014 2015)

Abstrak Dalam pembudidayaan pertanian sering kali kita dihadapkan masalah-masalah yang sering menggangu tanaman, merusak tanaman sehingga mempengaruhi hasil produksi pertanian dan bahkan sangat merugikan, masalah-masalah tersebut diantaranya adalah serangan hama dan penyakit, nematoda, dan gulma. Hama adalah organisme penggangu tanaman yang menyebabkan kerusakan secara fisik pada tanaman pertanian sehingga menimbulkan kerugian secara ekonomis, namun ada pula beberapa jenis hama yang sering menyerang atau merusak komoditas simpanan yang biasanya disebut hama gudang. Bagian-bagian tubuh serangga secara umum yaitu, caput, thorax, dan abdomen. Pada caput terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk, 3 buah ocelli, serta seperangkat alat mulut. Thorax didukung oleh 3 segmen, masing-masing segmen terdapat sepasang kaki. Serangga yang memiliki sayap umumnya mempunyai 2 pasang sayap yang melekat pada segmen ke-2 dan ke-3 dari thorax. Abdomen disokong oleh 11 segmen yang ditumbuhi oleh spirakel, tympanum, alat genitalia dan dilengkapi oleh ovipositor.

Kata Kunci :Gulma, Ekonomis, Caput, Thorax.PendahuluanLatar BelakangHama merupakan organisme pengganggu tanaman yang mengakibatkan kerusakan secara fisik pada tanaman dan kerugian secara ekonomis, golongan hama terbesar berasal dari kelas serangga (insecta). Namun ada beberapa jenis serangga yang berperan sebagai musuh alami bagi serangga lain yang bersifat hama. Hama tanaman yang menempati peringkat paling atas berasal dari klas insecta (serangga), dalam klas insect ini terdapat beberapa ordo yang membagi jenis-jenis serangga hama pengganggu tanaman (Sarah, 2010).Tanaman holtikultura dan perkebunan juga banyak terserang serangga hama dan mengakibatkan kerugian dan kerusakan secara fisik Tanaman yang terserang hama biasanya menunjukkan gejala-gejala tertentu, maka sebelum melakukanpengendalian kita harus mengenali gejala yang terjadi pada tanaman agar langkah pengendalian dapat dilakukan dengan tepat (Ikhsan, 2010).Hama terdapat dalam berbagai jenis, salah satunya yaitu hama serangga. Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani, berarti "berkaki enam"). Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali di lautan Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya (Wikipedia Serangga, 2009). Tujuan Praktikum1. Untuk mengetahui Ordo Othoptera 2. Untuk mengetahui gejala serangannya serta pengendaliannya

TINJAUAN PUSTAKAKlasifikasi Belalang Jagung (valanga nigricornis) :Kingdom : AnimaliaPhylum : ArthopodaOrdo : OrthopodaClass : InsectaFamily : AcrididaeGenus : ValangaSpecies : ValanganigricornisSelain menyerang tanaman, ada juga jenis hama yang mengganggu atau merusak pada tempat dedaunan. Hama jenis ini biasanya juga disebut hama daun, hama daun kebanyakan berasal dari ordo orthoptera misalnya belalang kayu dan kumbang jagung (Ikhsan, 2010)Ordo Orthoptera atau bangsa belalang dikenal sebagai pemakan tumbuhan namun ada diantaranya bertindak sebagai predator bagi serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit dari pada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur (Rioardi, 2009)Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen) (Rina, 2000).Tipe mulut pada belalang (Valanga nigricornis) merupakan bagian yang beruas-ruas yang terdiri dari tergum atau strenum, yang mana setiap strenum terdapat sigma, serta terdapat pula ovipositor yang berfungsi sebagai alat peletakkan telur (Ordo-ordo serangga, 2009). Pada belalang kayu (Valanga nigricornis), pada waktu istirahat berperilaku khas yaitu sayap belakang dilipat lurus dibawah sayap depan. Memiliki tipe mulut nimfa dan imagonya mengigit, mengunyah, dan menggerek. Contohnya pada helaian daun jagung terdapat bekas gigitan, yang menyebabkan daun berlubang yang terdapat pada tengah dan ujung daun. Daur hidup belalang pada umumnya bertelur pada musim kemarau dan menetas pada musim hujan, memiliki caput, toraks, abdomen, antena, mata majemuk,dan tungkai (Rahmawatif Reny,2012).

BAHAN DAN METODEWaktu dan TempatPraktikum ini di laksanakan di Laboratorium Gedung Johor Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara , Jln. Eka Warni , Kecamatan Medan Johor , Kabupaten Deli Serdang , Ketimggian tempat 25 mdpl dengan topografi datar . Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 20 maret 2015 pukul 16.00-18.00 Wib sampai dengan selesai.Bahan dan Alat Bahana. Bahan yang digunakan adalah : - Belalang Jagung (Valanga nigricornis) -Belalang sembah ( Mantis religiosa ) -Belalang kayu (Valanga nig)

Alatb. Alat yang digunakan adalah : - Kain lap kasar - Kain lap halus - Killing botol - Alkohol - gelas beaker Metode Praktikum1 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2 Pegang belalang jagung tersebut,lalu masukan bagian badannya ke dalam glass filter yang berisi alkohol,tunggu lah hingga belalangnya mati.3 Amatilah bagian-bagain belalang tersebut,dan gambar bagian tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASANa. Hasilb. Belalang jagung ( Valanga nigricornis )Gambar UtuhBagian Bagiannnya

CaputThoraxAbdomen

eteranganKeteranganKeteranganKeterangan

1. Caput (kepala)2. Thorax (dada)3. Abdomen (perut)4.1. Antenna2. Mata3. Mulut1. Mesothorax2. Metathorax3. Kaki1. Perut2. Spiracle3. Cetrus4. Ovipositor

c. Pembahasan Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat.Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan Berdasarkan hasil pengamatan pada Ordo orthoptera yakni Belalang (Valanga nigricornis) secara umum morfologi hama serangga ini terdiri dari kepala (Caput) yang terdapat antena, dada (Toraks) terdapat enam kaki den sayap, dan perut (Abdomen) beruas. Caput meliputi antena dan mata majemuk, pada Toraks meliputi protoraks dan mesotoraks. Gejala seranganGejala serangan belalang tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman yang diserang dan tingkat populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang.Hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya parah.Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jikapopulasinya sangat tinggi de ngan sumber makanan terbatas Pengendalian. Pengendalian HayatiAgens hayati M. anisopliae var. acridium, B. bassiana, Enthomophaga sp.dan Nosuma locustae di beberapa negara terbukti dapat digunakan padasaat populasi belum meningkat.Pola TanamDi daerah pengembangan tanaman pangan yang menjadi ancaman hama belalang kembara perlu dipertimbangkan pola tanam dengan tanaman alternatif yang tidak atau kurang disukai belalang dengan sistem tumpang sari atau diversifikasi.Pada areal yang sudah terserang belalang dan musim tanam belum terlambat, diupayakan segera pena naman kembali dengan tanaman yang tidak disukai belalang seperti, kedelai, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, kacang panjang, tomat, atau tanaman yang kurang disukai belalang seperti kacang tanah, petsai, kubis, dan sawi.MekanisMelakukan gerakan masal sesuai stadia populasi:Stadia telur. Untuk mengetahui lokasi telur maka dilakukan pemantauan lokasi dan waktu hinggap kelompok belalang dewasa secara intensif. Pada areal atau lokasi bekas serangan yang diketahui terdapat populasi telur,dilakukan pengumpulan kelompok telur melalui pengolahan tanah sedalam 10 cm, kelompok telur diambil dan dimusnahkan, kemudian lahan segera ditanami kembali dengan tanaman yang tidak disukai belalang.Stadia nimfa. Setelah dua minggu sejak hinggapnya kelompok belalang kembara mulai dilakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya nimfa. Nimfa dikendalikan dengan cara memukul, menjaring, membakar atau menggunakan perangkap lainnya. Menghalau nimfa ke suatu tempat yang sudah disiapkan di tempat terbuka untuk kemudian dimatikan. Nimfa yang sudah ada di tempat terbuka apabila memungkinkan juga dapat dilakukan pembakaran namun harus hati-hati agar api tidak merembet ke tempat lain. Pengendalian nimfa berperan penting dalam menekan perkembangan belalang.KimiawiDalam keadaan populasi tinggi, perlu segera diupayakan penurunan populasi. Apabila cara-cara lain sudah ditempuh tetapi populasi masih tetap tinggi maka insektisida yang efektif dan diijinkan dapat diaplikasikan.Jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan belalang adalah jenis yang berbahan aktif organofosfat seperti fenitrothion.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli).2. Tipe mulut pada belalang (Valanga nigricornis) merupakan bagian yang beruas-ruas.3. Pada belalang kayu (Valanga nigricornis), pada waktu istirahat berperilaku khas yaitu sayap belakang dilipat lurus dibawah sayap depan.4. Belalang jagung memiliki tipe mulut menggigit dan menguyah5. Daun yang dinamakan terlihat dicabik - cabik tidak teratur. Gejala serangan yang berat, tinggal hanya tulang dan daun saja.

Saran Mohon agar alat praktikum di lengkapi dan mohon agar alat praktikum yang rusak diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKAIkhsan. 2010. Hama. (Online). Diakses melalui http://fahr y31.blogsp ot.com/2011/01/laporan-lengkap-praktikum-dd pt.html.Pada tanggal 06 Maret 2013.Medan

Ikhsan. 2010. Hama.(Online). Diakses melaluihttp://fahry31.blogspot.com/2011 /01/laporan-lengkap-praktikum-ddpt.html. Pada tanggal 06 Maret 2013.Medan

Ordo-ordo serangga. 2009. Mulut belalang.(Online). Diakses melalui http://istining dyah.blogspot.com/2010/07/laporan-dasar-dasar-perlindungan html. Pada tanggal 06 Maret 2013.Medan

Rahmawati Reny. 2012 . Hama dan penyakit tanaman .pustaka baru press . Jogja

Rina. 2000. Sayap belalang.(Online). Diakses melaluihttp://fahry31.blogspot.c om/2011 /01/lapora n-lengkap-praktikum-ddpt.html. Pada tanggal 06 Maret 2013.Medan

Rioardi. 2009. Ordo orthoptera.(Online). Diakses melalui http://istiningdyah .blogspot.com/2010 /07/laporan-dasar-dasar-perlindungan.html. Pada tanggal 06 Maret 2013.Medan

Wordpress. 2009. Belalang kayu.(Online). Diakses melaluihttp://istiningdyah. blogspot.com/2010/07/laporan-dasar-dasar-perlindungan.html. Pada tanggal 06 Maret 2013.Medan