Jurnal Perjalanan Praktik Bk Lintas Budaya

21
JURNAL PERJALANAN PRAKTIK BK LINTAS BUDAYA 1 MARET – 5 MARET 2015 MALAYSIA, SINGAPORE, BATAM DISUSUN OLEH NAMA : Dewi Uswatun Hasanah NIM : 06121007003 DOSEN PEMBIMBING : 1. DRA. HARLINA, M.SC 2. DRS. SYARIFUDDIN GANI, .M.SI, KONS PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

description

Tugas kuliah

Transcript of Jurnal Perjalanan Praktik Bk Lintas Budaya

JURNAL PERJALANAN PRAKTIK BK LINTAS BUDAYA1 MARET 5 MARET 2015MALAYSIA, SINGAPORE, BATAM

DISUSUN OLEHNAMA: Dewi Uswatun HasanahNIM: 06121007003DOSEN PEMBIMBING: 1. DRA. HARLINA, M.SC2. DRS. SYARIFUDDIN GANI, .M.SI, KONS

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA2015Praktek Bimbingan Konseling Lintas Budaya pada tahun ini mengunjungi Malaysia, Singapore dan Batam. Sama halnya seperti tahun kemarin,dilaksanakan dalam 5 hari perjalanan. Kami didampingi beberpa dosen, jumlah keseluruhan dosen yang mendampingi 11 orang. Ditambah pendamping dosen ada 4 orang. Jumlah mahasiswa yang mengikuti yaitu 78 orangPerjalanan dimulai dari bandara Mahmud Badaruddin II Palembang. Pesawat take off pada pukul 09:20 dan memakan waktu 1 jam 25 menit. Setibanya di bandara Malaysia, rombongan bergerak kebagian imigrasi. Disana banyak saya temui berbagai orang dari manca negara, namun yang paling sering saya jumpai yaitu perawakan orang india.Perbedaan waktu antara Indonesi tepatnya Palembang dengan Malaysia yaitu 1 jam. Sehingga ada perbedaan waktu sholat dan perbedaan mata uang. Mata uang yang digunakan di Malaysia yaitu ringgit, diantaranya ada 5 sen, 10 sen, 20 sen, 50 sen, 1 ringgit dan seterusnya. 1 ringgit berkisar antara 3600 rupiah sampai 4000 rupiah.

Hari Pertama, 1 Maret 2015Bandara LCCT, MalaysiaPerjalanan menuju Malaysia berawal dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan menggunakan pesawat maskapai Airasia. Perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam 25 menit. Take off pesawat jam 09:20 dan tiba di bandara LCCT pada pukul 10:45. Kami langsung bergegas ke bagian imigrasi Malaysia, sedikit memakan waktu dikarena harus mengantri.Disana banyak saya temui berbagai macam etnis. Seperti yang saya ketahui Malaysia memang didominasi 3 etnis besar, yaitu Melayu, China dan India. Tetapi yang banyak saya temui dibandara pada saat itu yaitu orang dengan perawakan India. Tapi tidak hanya itu,ada juga rombongan umroh dan pelancong lainnya yang berasal dari berbagai manca negara.Ketika dibagian imigrasi Malaysia ada sedikit masalah yang menghambat kami, yaitu passport salah satu rombongan mengalami masalah. Sehingga ditahan dibagian imigrasi, dikarenakan masa berlaku passport minimal 1 bulan sebelum masa berlaku habis harus diperbarui. Namun masalah tersebut dapat diatasiDisini pentingnya kita untuk tetap berpegang pada pandangan etik bahwa kita perlu memperhatikan nilai-nilai yang bersifat umum. Di sisi lain, hal ini menimbulkan stereotip dan prasangka-prasangka karena ketidaktahuan terhadap apa yang dibicarakan.Komunikasi antar budaya tidak hanya berisi tentang bahasa, namun juga berbagai hal lainnya. Seperti yang telah kita pahami bahwa komunikasi antar budaya bertujuan untuk saling bertukar informasi mengenai budaya masing-masing. Selanjutnya hal ini juga berkaitan dengan hambatan komunikasi antar budaya yaitu yang disebabkan oleh nonverbal, pengalaman dan emosi. Di satu sisi, pada saat itu kami sudah merasa lelah sehingga agak menghambat proses berpikir.Rumah Makan Rempah-Rempah Malaysia Selama perjalanan di Malaysia kami didampingi tour guide yang bernama Bala Krisna. Setelah dari bandara kami langsung bergegas untuk makan siang. Kali ini kami makan siang diSelangor Malaysia tepatnya di rumah makan rempah-rempah. Lokasi rumah makan ini berada disamping Batu Cave.Disana kami disuguhi makanan khas Malaysia yaitu Kare,tetapi didampingi makanan lainnya seperti ikan goreng dan tumis kangkung. Makanan Malaysia banyak mengandung rempah-rempah, seperti hal kare yang kami makan. Makanan Malaysia ini berpadu dengan budaya India- Melayu yang sangat kental. Seperti yang kita ketahui di India makanan kare adalah makanan yang banyak juga dijumpai disana, tetapi ada sedikit perbedaan pada karenya. Setelah makan siang kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Didepan rumah makan kami melihat pemandangan yang sedikit heran, yaitu kami melihat wanita muslim disana yang menggunakan jilbab tetapi berbaju lengan pendek. Genting HighlandsGenting Highlands didirikan oleh Lim Goh Tong dari Fujian, Cina pada awal tahun 1960-an. Sejak itu, Genting Highlands berkembang pesat dan menghasilkan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah Genting Bhd, seperti perusahaan kertas, stasiun pembangkit tenaga listrik, perusahaan perkebunan, perumahan, perusahaan minyak, kapal pesiar, dll.Genting Highlands adalah tempat wisata yang paling tersohor di Malaysia. Inilah Las Vegasnya Malaysia. Genting Highlands berada di daerah pegunungan yang tinggi (tidak seperti Las Vegas yang berada di gurun) dengan begitu udara di sini.Genting Highlands atau Tanah Tinggi Genting (2000 m di atas muka laut) adalah puncak gunung dari pegunungan Titiwangsa di Malaysia serta menjadi tempat resort terkenal dengan nama yang sama. Berada di perbatasan negara bagian Pahang dan Selangor. Kami menaiki kereta gantung Genting Skyway yang saat ini merupakan yang tercepat di dunia dan terpanjang di Asia Tenggara untuk ke genting higland. Pengalaman pertama berada di gondola dan diatas ketinggian yang menyajikan pemandangan hutan hijau.Kami berkeliling disekitar genting highland,tepat dilantai 4 bangunan itu banyak kami temui tempat-tempat perjudian dan kasino. Disana juga saya lebih banyak melihat orang etnis china, dekorasi genting highland juga banyak terdapat ornament ornament china.Saat melihat seseorang yang tidak dikenal, kita cenderung memiliki asumsi-asumsi dan terkadang kita sering memiliki prasangka tertentu terhadapnya. Prasangka-prasangka itu tidak terlepas dari aspek budayanya. Sama halnya dengan kami yang saat melihat orang keturunan India dengan mata tajamnya, tentu mereka yang agak berbeda dari kami membuat kami memiliki prasangka tertentu terhadap mereka. Di sisi lain, menimbulkan stereotype, yang secara definisi tidak pernah akurat, namun merupakan penonjolan ketakutan seseorang kepada orang lainnya, tanpa mempedulikan kenyataan yang sebenarnya. Komunikasi antar budaya juga bisa dilakukan, hanya saja hambatannya yaitu fisik, persepsi, pengalaman, emosi, dan bahasa.Makan Malam dan Kembali ke HotelPerjalanan selanjutnya menuju rumah makan Chinese untuk makan malam. Dalam perjalanan,saya memperhatikan pada saat lampu merah semua kendaraan sangat teratur dan mematuhi peraturan disana. Sangat berbeda sekali dengan di Indonesia cenderung semraut dan banyak yang melanggar aturan lalu lintas dan macet terjadi dimana- mana. Jalan-jalan di Malaysia juga sangat bagus dan teratur.Setibanya kami dirumah makan, kami menyantap hidangan Chinese yaitu Capcai, Tofu, Udang asam manis dan Cumi saus mayoneis. Setelah makan malam kami menuju hotel. Kami menginap dihotel Dynasti.Hari kedua, 2 Maret 2015Sarapan di Hotel DynastiSebelum memulai perjalanan kami terlebih dahulu sarapan dihotel Dynasti. Banyak makanan tersedia ketika sarapan. Mulai dari roti, Nasi Lemak, Roti cane dank are serta sosis. Pada saat sedang sarapan ada kejadian yang sedikit mengganggu pikiran kami kala itu. Ketika salah seorang teman sudah selesai makan dan yang lain belum selesai, tiba- tiba pelayan hotel mengambil piring kotor diatas meja tersebut padahal saat itu yang lainnya masih asyik menghabiskan sarapan masing-masing.Jika di Indonesia hal tersebut dianggap kurang sopan karena mengambil piring kotor padahal yang lainnya belum selesai makan. Tetapi disini malah hal tersebut sudah biasa dilakukan, Bagi mereka menjaga kebersihan meja sangat penting. Perbedaan nilai-nilai budaya inilah yang harus kita pahami, sehingga tidak menimbulkan streotip negatif.Bahagian Pengurusan Psikologi, Jabatan Perkhidmatan Awam MalaysiaSebelum memulai kuliah umum kami mengelilingi sedikit kawasan Putrajaya. Putrajaya adalah pusat administrasi Malaysia yang baru menggantikan posisi Kuala Lumpur. Didirikan pada 19 Oktober 1995, namanya diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra dan juga menjadi wilayah persekutuan Malaysia yang ketiga (2 wilayah lainnya adalah Kuala Lumpur dan Labuan).Putrajaya difokuskan sebagai pusat pemerintahan, maka kawasan ini dirancang berbeda dengan kawasan lainnya di Malaysia. Ketika di Putrajaya kami banyak melihat berbagai kantor pemerintahan yag bangunannya sangat menarik.Kuliah umum yang diberikan Dr Abd Halim Mohd Hussin mengangkat tema tentang Pembangunan Profesional Konseling dalam BK Lintas Budaya. Selama berlangsungnya kuliah umum ini, banyak bahasa atau kata-kata yang kurang kami mengerti. Sehingga Prof Halim menjelaskan sedikit-sedikit tentang kata yang kami tidak mengerti. Kuliah umum ini sangat menyenangkan karena dibawakan dengan santai tapi berbobot. Sikap, toleransi dan responsive. Beberapa aspek yang digunakan dalam mengikuti kuliah umum ini. Dimana kita menggunakan komponen kognitif, afektif dan konatif serta memberikan tanggapan terhadap stimulus dari luar. Selain itu, hambatan komunikasi yang dihadapi yaitu bahasa, pengalaman, fisik dan juga motivasi.Masjid Putra JayaMasjid Putra dinamakan sempena Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj merupakan salah satu mercu tanda utama di Putrajaya. Kedudukannya adalah bersebelahan dengan Dataran Perdana dan berhadapan dengan Tasik Putrajaya. Masjid ini mula dibina pada Jun 1997 dan siap serta diserahkan kepada JAKIM pada 1 September 1999 iaitu selama 2 tahun.Ketika kami berkunjung ke Putrajaya,kami menyempatkan untuk sholat dzuhur disana. Masjid ini sangat megah. Disekitar masjid juga banyak pedagang-pedagang yang menjual berbagai oleh-oleh khas Malaysia. Ketika saya berbelanja disana, kami melakukan tawar menawar harga dengan menggunakan bahasa non verbal. Perbedaan bahasa yang menyebabkan hambatan dalam komunikasi antar budaya. Sehingga dengan menggunkan bahasa non verbal kami bisa sedikit saling memahami antara penjual dan pembeli.Selepasnya dari Masjid Putrajaya kami berkunjung PICC. Di PICC kami hanya sebentar saja untuk berfoto-foto. Dan kemudian dilanjutkan ke Istana Negara.Istana NegaraPada saat kami berkunjung ke Istana Negara Malaysia bangunan disana sangat bagus. Tetapi ada yang menarik perhatian saya, yaitu penjaga pintu masuk istana negara Malaysia tersebut. Jika diperhatikan lebih seksama, pakaiannya hampir mirip dengan tentara inggris. Namun sedikit ada perbedaan, pada pakaian penjaga pintu istana negara Malaysia ada sedikit sentuhan budaya melayunya. Yaitu menggunakan kain penutup setelah celana. Pakaian tersebut mengadopsi budaya inggris dan melayu.Hal tersebut sebenarnya tak heran, dikarenakan memang seperti yang kita ketahui Malaysia adalah wilayah bekas jajahan Inggris. Maka banyak kami temui budaya-budaya inggris baik dalam arsitektur bangunan disekitar Malaysia.Dataran Merdeka Malaysia Ketika berkunjung ke Dataran Merdeka Malaysia yang menjadi daya tarik wilayah tersebut adalah jam yang berada disana. Jam tersebut hampir mirip dengan Jam Big Bang yang ada di Inggris. Kemudian arsitektur bangunan disana sangat mirip dengan arsitektur bangunan Inggris. Ketika saya berada disana seperti merasa mengunjungi Inggris karena melihat banyak bangunan arsitektur Inggris tetapi sebenarnya berada di Malaysia.Tugu Negara MalaysiaTugu Negara menggambarkan sekelompok tentara mengibarkan bendera negara, Jalur Gemilang. Tugu tersebut melambangkan kepemimpinan, penderitaan, persatuan, kesiagaan, kekuatan, keberanian, dan pengorbanan.Dibangun pada tahun 1966, tugu tersebut berdiri setinggi 15 meter, terbuat dari perunggu dan dirancang oleh pemahat Austria, Felix de Weldon. Pada 27 Agustus 1975, monumen ini mengalami kerusakan akibat sebuah ledakan. Ledakan ini diduga diakibatkan oleh teroris komunis, namun, komunis telah menampik keterlibatan mereka.Ditugu tersebut terdapat lambing negara Malaysia,yang mempunyai makna sebagai berikut: Lambang Malaysia, atau Jata Negara menunjukkan bintang pecah 14 menandakan 13 buah negeri yang terkandung dalam Persekutuan Malaysia, dan Kerajaan Persekutuan, Bintang bersama-sama anak bulan itu tanda Agama Islam - agama rasmi Malaysia. Lima bilah keris itu menandakan Negeri-negeri Melayu Tidak Bersekutu dahulu (Johor, Kedah, Perlis, Kelantan dan Terengganu). Bahagian sebelah kiri perisai itu (pokok Pinang) menandakan Negeri Pulau Pinang dan bahagian sebelah kanan dengan pokok Melaka menandakan Negeri Melaka. Kedua-dua buah negeri ini adalah sebahagian dari Negeri-negeri Selat dahulu. Dalam empat jalur yang sama besarnya dalam bahagian tengah itu, warna-warna hitam dan putih ialah warna Pahang; merah dan kuning warna Selangor; hitam, putih dan kuning warna Perak; merah, hitam dan kuning warna Negeri Sembilan. Empat buah negeri ini ialah Negeri-negeri Melayu Bersekutu yang asal. Tiga bahagian di sebelah bawah itu menandakan Negeri Sabah di sebelah kiri dan Sarawak di sebelah kanan. Di tengah-tengahnya ialah Bunga Raya - Bunga Kebangsaan. Harimau-harimau yang ditunjukkan sebagai penumpang jata Negeri-negeri Melayu Bersekutu dahulu itu digunakan dalam Lambang Malaysia. Slogan, "Bersekutu Bertambah Mutu" ditulis dengan tulisan Rumi di sebelah kiri dan tulisan Jawi di sebelah kanan. Warna kuning pada awan-awan itu ialah warna Diraja bagi Duli-duli Yang Maha Mulia Raja-raja.Menara Kembar Petronas MalaysiaMenara Petronas, atau Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia adalah sepasang menara kembar yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 19982004, sebelum dilampaui oleh Taipei 101. Namun, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi di dunia pada abad ke-20. Menara petronas ini dindingnya dilapisi oleh cell solar panel. Sehingga ketika siang hari,akan menyerap energi dan kemudian malam harinya dijadikan sumber energy untuk menerangi menara tersebut. Menara ini sangat indah jika dilihat pada waktu malam hari. Tak heran Menara ini dijadikan icon Malaysia.Rumah Makan PadangKemudian kami lanjutkan makan malam dirumah makan padang diMalaysia. Tidak ada perbedaan restoran padang di Indonesia dan Malaysia. Rumah makan padang memang telah menjamur dimana-mana, termasuk Malaysia. Setelah seharian kami menjelajahi Malaysia,waktunya kami beristirahat kembali ke hotel Dynasti.

Hari Ketiga, 3 Maret 2015Kunjungan Ilmiah ke Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) & Art Therapy Counseling di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM)Kami mengadakan diskusi umum tentang narkoba di USIM. Disana kami membahas berbagai perbedaan penanganan narkoba di Malaysia dan Indonesia. Jika dicermati, Penanganan Narkoba di Malaysia lebih kepada pencegahan dengan memberikan Konseling Keluarga. Karena menurut mereka Keluarga adalah tempat pendidikan utama pada anak. Oleh sebab itu untuk mencegah narkoba dengan melibatkan keluarga.Kami juga sempat mengikuti kuliah yang ada disana, menurut saya Dosen disana sangat mengasyikan ketika menjelaskan materi karena dibawakan dengan santai dan melibatkan interaksi dengan mahasiswanya.Selain itu USIM juga dilengkapi dengan laboraturium BK yang sangat lengkap. Fasilitas yang sangat lengkap seperti ruang konseling individu, bimbingan kelompok, konseling keluarga,dll ditambah ruang obsever.Batu CaveBatu Cavesadalah bukitkapur, yang memiliki serangkaianguadan kuil gua, terletak di distrikGombak, 13 kilometres utara dariKuala Lumpur,Malaysia. Gua ini adalah salah satu kuilHindudi luarIndiayang paling populer, yang didedikasikan untuk DewaMurugan. Ini adalah titik fokus Hindu festivalThaipusamdi Malaysia.Disana juga berdiri setinggi 42.7 m (140 ft), patungMurugantertinggi di dunia, sebuah dewa. Patung yang biaya sekitar 24 jutaRupee, terbuat dari 1550 meter kubikbeton, 250 tonbajabar dan 300 liter cat emas yang didatangkan dari tetanggaThailand.Seperti yang kita ketahui etnis India meamang banyak kita temui di Malaysia. Maka tak heran adanya batu cave ini,disana juga banyak kita temui pedagang yang mempunyai perawakan orang India. Disana juga banyak menjula berbagai oleh-oleh khas Malaysia.Keturunan India yang tinggal di Malaysia tidak meninggalkan kebudayaan mereka, hal ini terlihat dari mereka yang mengenakan pakaian India, memutar music India, menjual sari India, selain itu pula mereka saat berkomunikasi dengan sesama mereka tetap menggunakan bahasa India.KFC Sungei Wang PlazaKFC merupakan salah satu restoran yang menjamur di Indonesi yang berasal dari Amerika ini, ternyata di Malaysia juga telah menjamur sama halnya di Indonesia.Namun ketika kami makan malam disana, ada beberapa perbedaan denga KFC Indonesia. Lidah kami merasa aneh,karena kurang cocok. KFC disana menggunakan nasi lemak khas Malaysia danrasa ayam goring pun sangat berbeda dengan yang di Indonesia.Maka dapat ditarik kesimpulan, KFC disuatu daerah mengikuti cita rasa daerah setempat. Ketika di Malaysia, KFC menggabungkan kebudayaan Malaysia yang memang sudah biasa memakan nasi lemak agar dapat diterima masyarakat disana. Tetapi bagi kami, lidah kami merasakan hal yang aneh disebabkan perbedaan cita rasa.Selesai dari Sungei Wang Plaza kami bertolak ke Singapore pada malam hari.

Hari keempat, 4 Maret 2015Rest AreaKetika dalam perjalanan sekitar pukul 2 pagi kami berhenti sejenak di rest area. Disana kami menyicipi teh tarik Malaysia, setelah diperhatikan the tarik ini merupakan budaya India yang menjadi budaya Malaysia juga.Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Singapore. Sebelum kami memasuki perbatasan Malaysia Singapore, kami diberitahukan oleh tour guide. Ketika berada didaerah perbatasan dilarang mengambil foto disana. Kemudian kami juga diberikan sedikit aturan yang berlaku disingapore. Seperti dilarang membuang sampah sembarang maka akan didenda,selain itu dilarang juga membawa rokok dalam jumlah yang banyak sebelum memasuki Singapore.Imigrasi Singapore Ketika kami sampai di Imigrasi Singapore ada kejadian yang menarik perhatian saya. Ada rombongan yang kemungkinan mereka bekerja diSingapore,sehingga melewati imigrasi juga. Perbedaan sangat mencolok antara turis Indonesi dan Singapore yaitu ketika berjalan.Orang Indonesia terlampau santai ketika berjalan,sedangkan mereka sangat cepat dalam berjalan bahkan ketika itu kami mendengar ada hitungan untuk mempercepat mereka masuk bis. Mereka belarian cepat,sedangkan orang Indnesia masih berjalan santai. Budaya Singapore yang menganggap waktu sangat berharga sehingga dalam berjalan pun mereka dengan langkah cepat berbeda dengan Indonesia.Pada saat pemeriksaan di imigrasi beberapa rekan kami yang laki-laki memasuki kantor imigrasi entah karena apia d apa, untungnya tidak terjadi apa-apa. Sungguh sangat ketat peraturan disana.Prasangka dan stereotip tidak dapat terlepas dengan mudah dalam diri seseorang. Hal itulah yang dapat dipahami. Tujuannya tentu demi mencegah timbulnya hal-hal yang dapat merusak stabalitas suatu Negara. Aspek kognitif, afektif dan konatif berperan banyak dalam hal-hal seperti ini.Tugu Merlion Singapore Ketika kami mengunjungi Singapore, saya takjub. Negara yang sangat bersih dan tertata rapi dengan gedung yang menjulang tinggi dan megah. Merlion park adalah tempat yang wajib dikunjungi bila anda ke Singapura. Di taman yang terletak di Marina Bay ini, terdapat patung kepala singa yang menjadi maskot bagi negara Singapura. Patung asli yang terletak di Merlion Park berukuran tinggi 8,6 meter dan berat 70 ton, patung ini merupakan ikon Singapura yang paling ternama.Dari segi bahasanya merlion, Mermaid berarti laut, dan lion berarti singa. Badan ikan melambangkan bahwa jaman dulu Singapura terkenal sebagai tempat dengan banyak nelayannya yaitu desa nelayan. Kepala singa melambangkan nama Singapura sebagai kota singa.Setelah dari Merlion Park kami bergegas untuk makan siang. Pada saat makan siang selesai ada suatu kejadian, yaitu bis kami ditilang oleh polisi setempat karena memarkirkan kendaraan disembarang tempat. Namun untungnya,masalah tersebut diselesaikan dengan jalan damai. Selama dalam perjalan, memang saya perhatikan dibahu jalan dilarang parkir. Jika parkir akan dikenakan denda 500$ Singapore.China Town SingaporeDaerah ini merupakan pusat segala barang-barang yang memiliki ciri khas budaya China. Mulai dari baju khas cina untuk wanita yang biasa disebut cheongsam hingga toko obat China yang menjual segala macam obat khas China. Juga tidak ketinggalan restaurant Chinese food yang menawarkan hidangan yang sangat menggugah selera. Para pedagang China menjajakan barang mereka dari lantai dasar ruko-ruko dari masa sebelum perang yang tetap menarik, mulai dari bal kain sutra yang lembut dan perhiasan emas sampai kaus dan kerajinan tradisional Singapura. Disana kami berbelanja oleh-oleh disebuah toko yang direkomendasikan oleh tour guide kami. Toko tersebut memang menjual oleh-oleh dengan sangat murah. Sehingga rombongan banyak sekali memborong oleh-oleh disana.Kampung Bugis SingaporeSaat ini, Kampung Bugis ini mengalami pasang surut. Kampung-kampung Bugis ini banyak yang tinggal nama. Penduduk di Kampung itu sudah berganti, perkampungan baru tidak lagi diberi nama Kampung Bugis, kecuali di Singapura ada real estate di Bugis Street menggunakan nama Bugis Junction. Negara Singapura tetap mengenang jasa-jasa saudagar Bugis, antara lain dengan tetap menggunakan gambar perahu Phinisi/Palari pada mata uang kertasnya.Bugis Street asli sekarang menjadi relatif, lebar jalan berbatu diapit bangunan dari Bugis Junction pertokoan. Di sisi lain, jalan saat ini disebut-sebut sebagai Bugis Street oleh Singapore Tourist Promotion Board sebenarnya dikembangkan dari New Bugis Street, dan adalah tagihan sebagai jalan-lokasi perbelanjaan terbesar di Singapura.Universal Studio SingaporeKami mengunjungi pulau sentosa yaitu tepatnya ke Universal Studio. Meskipun kami tidak memasuki wahana permainannya dikarenakan waktu yang singkat. Disana kami menaiki kereta MRT yang sangat terkenal karena kecepatannya di Malaysia. Pengalaman pertama,kereta tersebut memang sangat nyaman berbeda kereta api di Indonesia yang kurang terawat.

Pelabuhan Harbour Bay SingaporeKami beranjak dari Singapore ke batam dengan naik kapal. Perjalanan ditempuh dengan waktu 1 jam perjalanan laut. Kami berangkat dari Singapore sekitar pukul 6 sore. Sehingga sesampainya di batam malam hari.Kami melanjutkan perjalanan untuk makan malam dirumah makan sunda. Kemudian dilanjutkan kembali menginap dihotel dan beristirahat karena besok akan kembali ke Palembang.

Hari kelima, 5 Maret 2015Jembatan Barelang BatamJembatan Barelang adalah nama enam buah jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Kami mengunjungi Jembatan Barelang hanya untuk berfoto bersama. Nagoya BatamNagoya adalah pusat perbelajaan dikota Batam. Kami diberi kesempatan untuk berbelanja selama satu jam. Kami pun langsung menyebar ke segala penjuru dengan tujuan masing-masing, memborong oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman di kosan. Dengan waktu yang terbatas, kami seperti mendapat uang kaget untuk berbelanja dengan waktu yang ada. Karena jika kami terlambat maka kami harus menyusul sendiri ke bandara. Untungnya Batam merupakan bagian dari Negara Indonesia yang menggunakan bahasa dan mata uang yang sama sehingga kami menjadi lebih mudah dalam bertransaksi. Proses negosiasi harga pun lancar, tidak seperti di Malaysia dan Singapure yang membeli barang dengan harga yang telah ada.Komunikasi berlangsung baik karena antara komunikator dan komunikan saling memahami bahasa dan maksud masing-masing. Kaitannya dengan budaya dan perilaku yaitu dipengaruhi oleh rasa dan ruang, komunikasi dna bahasa, pakaian, penampilan, waktu, hubungan kedekatan, nilai dan norma, kepercayaan dan sikap serta kebiasaan kerja.

Bandara Hang Nadim BatamSetelah kami makan siang dirumah makan padang di Batam, kami bergegas menuju Bandara Hang Nadim Batam. Disana kami menunggu sekitar beberapa jam sebelum take off. Kami menggunakan maskapai Lion air dari Batam ke Palembang. Sebelum Take off,ada kejadian yang membuat kami sedikit marah. Ketika kami bersama dengan rombongan sedang mengantri digate 5 untuk masuk ke pesawat. Ada seseorang wanita menyerobot atrian dengan sombong dan tidak sopan, jelas saja kami kesal. Setidaknya apabila ia ingin duluan dan memotong antrian kami,ada baiknya dia meminta izin kepada kami. Tentu saja kami tidak keberatan jika dia meminta dengan sopan. Kemudian selama didalam pesawat,saya sedikit malu dengan tingkah laku teman-teman yang lain. Mereka sangat ribut ketika dipesawat, meskipun memang mayoritas adalah rombongan yang sama. Namun harusnya tetap menghargai hak-hak orang lain, dan mematuhi akidah umum. Hal tesebut mengganggu ketenangan penumpang lainnya.Hal ini berkaitan dengan sikap dan toleransi, dimana seharusnya kita menggunakan komponen-komponen sikap diantaranya kognitif, afektif, konatif serta kita harusnya memahami kepentingan dan hak asasi orang lain. Kita memahami bahwa saat berada di tempat tertentu kita perlu menjaga sikap itu. Dengan sampainya kami kembali di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan kembali kerumah masing-masing. Perjalanan BK Lintas Budaya selama 5 hari pun berakhir dan mengesankan karena banyak pelajaran yang kami dapatkan selama perjalanan berlangsung.