JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM...

21
JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST (Studi Deskriptif Peran Museum Karst Sebagai Sumber Informasi Tentang Karst Bagi Pengunjung Museum Karst di Wonogiri) Oleh: Catur Wijayanto D1211011 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM...

Page 1: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

JURNAL

PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST

(Studi Deskriptif Peran Museum Karst Sebagai Sumber Informasi Tentang

Karst Bagi Pengunjung Museum Karst di Wonogiri)

Oleh:

Catur Wijayanto

D1211011

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

1

PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST

(Studi Deskriptif Peran Museum Karst Sebagai Sumber Informasi Tentang

Karst Bagi Pengunjung Museum Karst di Wonogiri)

Catur Wijayanto

Sutopo JK

Program Studi Ilmu Kounikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Authors interested to elevate the role of the karst museum because the

museum is the only museum of karst in Indonesia. In these conditions it is a lot of

people who do not understand about the karst when they live in the karst region.

Thus, this study aims to describe how the role of the museum as a karst karst

resources for communities around the karst region in Wonogiri. The results of this

study show the role of the karst museum in providing information about the karst

in Indonesia. All about karst in Indonesia packaged in convenient information

captured by visitors.

Based on the research results, in maintaining the continuity of the karst

museum, managers are facing criticism and suggestions expressed by visitors

through the suggestion box at the entrance of the museum karst. Many media

information such as dioramas and screens that serve as information karst in the

off state or damaged. Criticism by visitors also responded well by the karst

museum. Media information such as dioramas and a broken screen has started to

be repaired, it is none other than to increase the satisfaction of visitors who come

to the museum of karst, and add facilities such as parking lots and parks.

Promotion is still being done karst museum, eg through pamphlets distributed and

dissemination to schools and universities around the museum karst.

Keyword : Role Karst Museum, Source Information, Karst Region.

Page 3: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

2

Pendahuluan

Telah dikenal bahwa di Indonesia memilki banyak potensi alam yang

indah dan menakjubkan. Alam Indonesia dengan kekhasannya telah banyak

menarik para wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengunjungi dan

menikmati keindahan alam tersebut. Salah satu obyek yang menarik tersebut

adalah kawasan karst yang banyak tersebar di berbagai wilayah. Secara umum

pembangunan museum karst untuk menyediakan sarana visualisasi kawasan karst

dalam miniatur. Tujuannya adalah menyediakan informasi kawasan karst untuk

kepentingan pusat informasi karst Indonesia, ilmu pengetahuan, pendidikan,

wisata edukatif, konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan

museum karst ini juga bertujuan untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia

melalui kekayaan dan keunikan karstnya. Lokasi museum karst terletak di tengah

pegunungan sewu. Isi museum mewakili kawasan karst yang ada di seluruh

Indonesia.

Gagasan untuk mendirikan Museum Karst Indonesia ini muncul dalam

Lokakarya Nasional Pengelolaan Kawasan Karst di Kabupaten Wonogiri pada 4-5

Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pada tanggal 6 Desember 2004 karst Gunung Sewu dan Gombong Selatan

ditetapkan sebagai kawasan ekokars oleh Presiden Republik Indonesia. Pada

tahun 2008 Badan Geologi (Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral)

pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri memulai

kerjasama untuk membangun Museum Karst. Peresmian Museum Karst Indonesia

oleh Presiden Republik Indonesia diselenggarakan di Kabupaten Sragen, Jawa

Tengah pada 30 Juni 2009.1

Ketidaktahuan masyarakat sekitar karst yang belum jelas dan mengerti

tentang karst, menjadi cara yang mudah untuk penambang membeli tanah tersebut

dari warga dan membuat area pertambangan di sana. Kawasan karst banyak yang

tidak dikenal oleh orang, padahal kenyataanya banyak kawasan karst banyak

ditambang orang sebagai bahan baku pembuatan semen dan cat tembok.

1 www.promojateng-pemprovjateng.com

Page 4: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

3

Masyarakat belum paham benar tentang akibat yang akan ditimbulkan ketika karst

mulai terkikis akibat penambangan. Banjir menjadi salah satu akibat yang bisa

ditimbulkan jika karst mulai terkikis habis. Pro kontra mengenai rencana

pembangunan pabrik semen di tiga wilayah di provinsi Jawa Tengah terus

berlangsung. Seperti yang diberitakan di harian Kompas, bahwa Badan

Lingkungan Hidup (BLH) Jateng tahun 2008 tentang ”Kajian Konservasi

Ekosistem Karst dalam Rangka Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Air”.

Penelitian itu merekomendasikan kawasan karst di Giriwoyo dan Giritontro

terlarang untuk pertambangan sesuai aturan.2

Kawasan karst merupakan kawasan yang sangat unik dan berbeda dengan

kawasan ekosistem lainnya. Perubahan yang terjadi di sekitar kawasan ini apapun

itu akan berdampak pada perubahan fungsi dari ekosistemnya. Dampak yang

langsung dan nyata tentu akan kembali pada manusia terutama yang bertempat

tinggal di kawasan daerah karst tersebut dan sekitarnya. Matinya sumber air

bawah tanah akan dengan segera dirasakan bersamaan dengan hilangnya zona

epikarst yang ada. Hilangnya biota gua seperti kelelawar yang mampu meredam

hama serangga pertanian akan terjadi sejalan dengan perubahan mikroklimat

dalam gua. Penambangan juga menjadi ancaman utama bagi karst, terbukti

sekarang banyak perusahaan semen melakukan pertambangan di sekitar wilayah

karst.

Rumusan Masalah

Bagaimana peranan Museum Karst sebagai sumber informasi tentang

Karst bagi pengunjung Museum Karst di Wonogiri ?

2 www. wisata.kompasiana.com

Page 5: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

4

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui

bagaimana Peranan Museum Karst sebagai sumber informasi tentang karst bagi

pengunjung Museum Karst di Wonogiri.

Tinjauan Pustaka

A. Peran Museum Karst memberi Informasi dalam Komunikasi

Komunikasi adalah hubungan antar dan antara manusia baik

individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari

atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.

Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan

saling pengertian sesama anggota masyarakat.

Informasi sendiri adalah bahan pokok dalam sebuah komunikasi.

Informasi bukan hanya perihal fakta maupun kebenaran, melainkan lebih

luas lagi, tentang skope, proses dan penggunaan informasi itu sendiri.

Karena informasi berperan penting dalam sebuah komunikasi, maka agar

efektif harus diperhatikan dalam setiap rincian sistem informasi.3

B. Museum

Berdasarkan Undang-Undang RI No. 5 tahun 1992, pasal 29 ayat 1

menyatakan bahwa benda cagar budaya bergerak atau benda cagar budaya

tertentu baik yang dimiliki oleh negara maupun perorangan dapat disimpan

dan dirawat oleh museum. Sedangkan secara kelembagaan, berdasarkan

Peraturan Pemerintah nomor 19 taun 1995 pasal 1 ayat 1, museum adalah

lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan

benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan

lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan

3 Siagian. 2002. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Bandung: PT. Citra Aditya

Page 6: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

5

budaya bangsa. Isi dari pasal di atas menentukan museum dalam kaitannya

dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan melalui

beberapa jenis klasifikasi, yakni sebagai berikut :

1. Museum Umum

Museum yang koleksinya terdiri dari perkumpulan bukti material

manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai

cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.

2. Museum Khusus

Museum yang kleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia

atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu

cabang ilmu atau satu cabang teknologi.

Jenis museum berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis

sebagai berikut :

1. Museum Nasional

Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal

mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau

lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional.

2. Museum Propinsi

Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal,

mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia atau

lingkungannya dari wilayah propinsi di mana museum berada.

3. Museum Lokal

Museum yang koleksinya tersiri dari kumpulan benda yang berasal,

mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia atau

lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya di mana

museum tersebut berada.

C. Peranan

Secara etimologi, peranan berasal dari kata peran yang berarti

sesuatu yang mengambil peran atau yang memegang pimpinan terutama.

Sedangkan secara terminologi peranan berarti aspek dinamis dari suatu

Page 7: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

6

kedudukan, di mana seseorang melaksanakan hak-haknya dan kewajiban-

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Untuk itu peran merujuk pada

perilaku seseorang pada posisi atau status tertentu sebagai apa dan

terhadap siapa. Artinya peran dapat dilihat sebagai suatu peran sosial tapi

bukan individu yang berhenti pada dirinya.4

D. Karst

Karst merupakan istilah dalam bahasa Jerman yang diturunkan

dari bahasa Slovenia (kras) yang berarti lahan gersang berbatu. Istilah ini

di negara asalnya sebenarnya tidak berkaitan dengan batu gamping dan

proses pelarutan, namun saat ini istilah kras telah diadopsi untuk bentuk

lahan hasil proses pelarutan. Karst didefinisikan karst sebagai medan

dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang

mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik.5

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini

dimaksudkan untuk memberikan arahan atau petunjuk yang harus ditempuh dalam

mengadakan penelitian agar dapat tercapai hasil yang bersifat objektif. Metode

dan juga rancangan penelitian sangat menentukan validnya hasil penelitian yang

dilakukan.6 Penelitian ini mengambarkan bagaimana peran dari Museum Karst

dalam memberikan informasi tentang karst kepada masyarakat yang mengunjungi

museum tersebut. Serta mengetahui apa saja hambatan-hambatan di dalam

Museum Karst untuk menarik minat pengunjung. Lokasi penelitian berada di

Museum Karst yang ada di Wonogiri, di museum ini penulis menemukan masalah

yang menarik untuk diteliti. Yakni tentang masyarakat yang berada di kawasan

Karst namun belum paha tentang apa itu Karst padahal mereka sudah lama hidup

berdampingan dengan Karst.

4 Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengangtar.Jakarta: Raja Grafindo Persada 5 Ford, D.C, P. Williams, 1989, Karst Geomorphology and Hidrology, London: Chapman and Hall

6 Rachman, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Page 8: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

7

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling. Purposive Sampling yaitu di mana yang menjadi anggota

dari sampel adalah pihak-pihak tertentu atau khusus yang sesuai dengan maksud

dan tujuan peneliti dan menjadi sumber data yang mengetahui masalah secara

mendalam.7 Dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga narasumber dari pihak

museum dan dua narasumber dari pihak luar museum, tiga narasumber pihak

museum terdiri dari Anton Wicaksono sebagai pengelola museum Karst, Ety dan

Agung sebagai pegawai museum Karst. Dua orang lagi dari pihak luar museum

yaitu dari komunitas Forum Caving Surakarta. Ditambah dengan 20 responden

dari masyarakat yang berkunjung ke museum Karst untuk mewakili pengunjung

yang datang ke museum Karst. Masyarakat tersebut terdiri dari pelajar, mahasiswa

dan keluarga yang berkunjung ke museum tersebut kemudian dijadikan tolak ukur

tentang Museum Karst tersebut.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik-teknik sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi dapat diartikan sebagai proses pencatatan pola

perilaku subjek (orang) atau kejadian secara sistematik tanpa

adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu yang diteliti.

Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

secara langsung kegiatan di Museum Karst Wonogiri secara

langsung maupun tidak langsung. Peneliti mendatangi secara

langsung museum Karst yang berada di Wonogiri, selanjutnya

melakukan pengamatan yang ada di museum Karst tersebut.

b. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat

penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan

manusia secara langsung sebagai subjek, sehubungan dengan

kenyataan yang ada pada saat itu juga. Wawancara adalah proses

7HB, Sutopo. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Page 9: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

8

percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi mengenai orang,

kejadian, kegiatan, organisasi dan sebagainya yang dilakukan oleh

dua orang pihak yaitu pewawancara dan yang akan diwawancara.8

Pada penelitian ini, peneliti menetapkan jenis wawancara

dengan menggunakan pedoman wawancara, dimaksudkan agar

data yang diperoleh lebih mendalam dengan memfokuskan pada

persoalan-persoalan yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan wawancara mendalam kepada pengelola Museum Karst

tentang apa saja kegiatan yang dilakukan oleh pihak pengelola

Museum Karst agar informasi dari Museum Karst tersebut

tersampaikan kepada masyarakat pengunjung Museum Karst dan

kepada masyarakat sekitar yang berkunjung ke Museum Karst

tersebut berkenaan dengan informasi tentang Karst tersebut.

Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh gambaran

yang cukup dan akurat mengenai informasi yang disampaikan oleh

Museum Karst tersebut kepada masyarakat yang mengunjungi

Museum Karst tersebut. Wawancara dilakukan dengan pengelola

museum sendiri yaitu Bapak. Anton, serta Cutomer Service dari

museum dan dari salah satu anggota Forum Caving Surakarta.

c. Dokumentasi

Pencarian data yang berkaitan dengan objek penelitian yang

diperoleh dengan cara mempelajari berbagai literatur, seperti buku,

artikel, majalah, brosur, koran dan sosial media yang kemudian

dinarasikan.

d. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan bagi pengumpulan

data dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan datanya atau

8 Bungin, Burhan. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada

Page 10: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

9

cara mengajukan pertanyaan tersebut kepada informan, bisa

dilakukan secara lisan atau tertulis.9

Kuesioner yang disajikan dalam penelitian ini berupa

kuesioner tertulis di mana informan yang tidak lain adalah

masyarakat yang mengunjungi Museum Karst tersebut sedang

berada di lokasi Museum Karst. Informan dapat langsung memberi

jawaban atau mengisi jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh

peneliti pada lokasi Museum Karst tersebut secara langsung.

Sajian dan Analisis Data

Setiap museum mempunyai keunikan masing-masing yang melekat pada

museum tersebut. Ciri khas dari museum bisa mengundang para pengunjung

untuk tertarik datang mengunjungi museum. Museum Karst Indonesia dibangun

dengan bentuk atap segitiga menyerupai bangunan sebuah piramid. Konsep

dengan bentuk museum Karst menarik dan mempunyai ciri khas.

1. Peran Museum Karst dalam Memberikan Informasi Karst

Museum karst Indonesia selain menjadi tempat wisata, tetapi juga

mempunyai peranan penting dalam memberikan sebuah informasi. Untuk

dapat menyajikan informasi yang terpilih dan akurat, maka informasi yang

harus diberikan dari museum karst dapat dilihat dari :

a. Informasi dari museum karst yang relevan

Yang dimaksud informasi yang relevan adalah informasi yang

ada hubunganya atau ada kepentingan bagi si penerima. Di

dalam museum ini memberikan informasi Karst kepada para

pengunjung yang datang untuk mempelajari Karst yang ada di

Indonesia.

9 HB, Sutopo. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Page 11: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

10

b. Informasi yang diberikan museum karst dapat berguna

Museum Karst memberikan informasi jika Karst terus di

eksploitasi hingga habis tak bersisa, itu bisa memberikan

dampak kerusakan alam yang luar biasa di kedepanya.

c. Informasi yang diberikan museum karst valid

Museum Karst ini dibangun dengan berbagai bukti nyata di

sekitar museum, misal dengan adanya beberapa gua yang bisa

pengunjung kunjungi setelah mendapat pengetahuan dari dalam

museum Karst Indonesia.10

Pihak museum memberikan informasi tentang Karst dan isi-isinya, sudah

cukup banyak sekolah-sekolah yang mereka kunjungi untuk memberikan

sosialisasi tentang museum Karst Indonesia. Museum Karst Indonesia telah

melakukan beberapa tugas sebagai museum yang bisa dikatakan penghubung

antara Karst kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat kegiatan yang dilakukan

oleh museum ini antara lain :

a. Menyelidiki dan mendengar informasi Karst yang ada di

lingkungan sekitar masyarakat

Dalam hal ini pihak museum menyajikan informasi yang tepat

dan akurat. Informasi yang di dapatkan dari beberapa sumber di

rangkum dan di tata dengan indah lewat sebuah pengetahuan

yang menarik dan dapat dinikmati dengan mudah oleh para

pengunjung di museum.

b. Melaksanakan komunikasi kepada masyarakat tentang hal-

hal yang berkaitan dengan Karst

Pihak museum beberapa kali mensosialisasikan tentang

keberadaan museum dan tentang karst. Karena letak museum

ini yang jauh dari kota membuat pihak museum harus memberi

tambahan informasi sosialisasi, misalnya ke beberapa sekolah

atau perguruan tinggi. Dengan sosialisasi ini sekolah dan

10 Widjaja. (1993). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya.

Page 12: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

11

perguruan tinggi banyak yang berkunjung ke museum karst

untuk melakukan pembelajaran tentang karst.

c. Penilaian terhadap para pengunjung yang datang ke

museum Karst

Hasil dari kegiatan yang dilakukan pihak museum untuk

memberikan informasi karst. Dapat dikatakan berhasil karena

setiap tahunnya hampir delapan puluh ribu pengunjung datang

ke museum ini, sekitar enam ribu untuk sebulannya. Meskipun

tidak merata tapi nilai ini tetap menjadi tolak ukur yang baik

kalau masyarakat sebenarnya masih banyak yang peduli dengan

karst yang ada di Indonesia.11

2. Faktor-faktor Pendukung Informasi Karst

Setiap orang di dalam setiap saat akan mengambil keputusan,

untuk mengambil keputusan yang tepat diperlukan informasi yang

relevan, berguna, tepat dan benar. Dengan demikian informasi merupakan

bahan utama untuk mengambil keputusan. Museum bisa menjadi sumber

utama informasi, museum Karst Indonesia menjadi museum yang

memberikan informasi khusus Karst pertama dan satu-satunya yang ada di

Indonesia. Semua Karst di Indonesia ada di dalam museum ini, tak

terkecuali info-infonya semua.

Letak museum karst yang berada di pingiran kota membuat pihak

museum harus lebih gencar menyebarkan informasi Karst. Di dalam

menyebarkan informasi, media mempunyai peranan penting dalam

menyukseskan upaya komunikasi informasi. Setiap media juga

mempunyai beberapa keunggulan masing-masing, namun jika digunakan

secara terpadu akan bisa saling melengkapi. Media online bisa menjadi

pilihan tersendiri, karena media online dikatakan murah dan bisa

dijangkau oleh semua orang. Karena ini satu-satunya museum Karst di

Indonesia, diperlukan media iklan yang tepat sasaran agar bisa diketahui

11

Widjaja. (1993). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya.

Page 13: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

12

oleh orang banyak. Diharapkan informasi yang disebarkan dapat ditangkap

secara sengaja atau secara tidak sengaja. Oleh karena itu ada beberapa

media yang bisa digunakan oleh museum karst sebagai berikut :

a. Media tradisional dengan metode tatap muka. Komunikasi

dengan tatap muka dari museum dilaksanakan dalam berbagai

bntuk media tradisional, mulai dari pameran, ceramah, diskusi,

kunjungan bersama-sama ke sekolah-sekolah atau universitas.

b. Media massa dengan metode tidak langsung, media massa yang

digunakan museum yang saat ini ada adalah lewat sebuah

brosur-brosur dan melalui internet. Banyaknya pengunjung

yang datang sering meninggalkan komentar atau kesan dan

pesan lewat sosial media yang mereka punya.12

Kegiatan promosi yang dilakukan dalam memberi informasi Karst

tidak lepas pada terjadinya proses komunikasi secara efektif. Maksudnya

adalah segala hal yang terkait dengan upaya promosi sebenarnya

merupakan bentuk penyampaian informasi (pesan) dari sumber, dalam hal

ini adalah penyedia jasa kepada si penerima pesan (pengunjung) karena

fungsi komunikasi adalah pengutaraan pikiran dan perasaan dalam bentuk

pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap,

pendapat atau perilakunya.13

3. Hambatan-hambatan di Museum Karst Indonesia

Letak museum yang berada di wilayah karst memang mempunyai

nilai tambahan tersendiri bagi para pengunjung apalagi di kalangan pecinta

alam khususnya caving. Tapi di sisi lain letak yang berada jauh dari kota

Wonogiri dan terbilang jangkauan transportasi umum yang membawa

pengunjung ke sana masih minim. Ini menjadi salah satu kendala bagi

pengunjung yang ingin data ke museum karst tersebut.

12

Widjaja. (1993). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya. 13

Effendy, Uchjana Onong. (2004). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 14: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

13

Secara tidak langsung pihak museum juga memikirkan masalah

transportasi yang kurang memadai. Untuk itu pihak museum harus

memutar ide agar pesan yang disampaikan tentang keberadaan museum

karst ini sampai ke masyarakat di luar sana.Bagian humas di sini bertugas

untuk mengumpulkan data dan mengolahnya untuk bisa dijadikan

informasi yang bisa diterima oleh masyarakat di luar sana. Karena

keterbatasan waktu dan dana, museum sampai saat ini baru menyediakan

sebuah pamflet atau brosur yang disebarkan. Selain pamflet dan brosur,

juga melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah. SMA Wonogiri, Wonosari,

Solo hingga Yogyakarta sudah didatangi. Selain brosur secara tidak

langsung informasi juga menyebar melalui mulut ke mulut pengunjung

yang sudah datang berkunjung ke museum karst.

Para pecinta alam terutama caving, tentu saja secara tidak langsung

juga ikut serta dalam memberi informasi tentang museum karst kepada

anggota serta masyarakat. Mahasiswa jurusan yang berhubungan dengan

karst juga sering datang ke museum ini untuk melakukan pembelajaran

lebih dalam. Sekolah dan univesitas menjadi pilihan untuk sosialisasi

karena banyaknya generasi muda kita yang belum paham betul bahkan

belum mengerti tentang karst. Lewat sosialisasi yang dilakukan museum

karst memperhatikan langkah yang penting dalam memperkenalkan

museum karst ke masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari :

a. Museum karst melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah

Dengan melakukan sosialisasi ini, museum karst mendapat

nilai tambahan dengan memperkenalkan museum kepada para

generasi muda yang ada di sekolah-sekolah. Tercatat sudah ada

beberapa sekolah di sekitar Wonogiri, Solo dan Yogyakarta

yang menjadi tempa sosialisasi. Tidak hanya sekolah,

universitas pun juga menjadi tempat sosialisasi yang dilakukan

oleh museum karst.

Page 15: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

14

b. Informasi museum karst dari mulut ke mulut

Karena belum adanya dana untuk menggencarkan iklan

museum lewat media, museum karst memanfaatkan fasilitas

yang dibilang “gratis” ini untuk memperkenalkan museum

karst. Lewat dari sebuah informasi yang tersebar dari satu

pengunjung yang datang, bisa menyebar hingga ke beberapa

orang yang dilakukan secara tidak langsung.

Dengan segala upaya yang dilakukan dari pihak museum Karst ini

diharapkan mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat pengunjungnya.

Tujuan utama dari museum ini adalah untuk memperkenalkan segala tentang

Karst kepada masyarakat yang awam tentang fungsi Karst dan untuk mengajak

ikut serta dalam memelihara Karst yang memang sudah ada sejak jutaan tahun

yang lalu karena memang museum ini museum khusus tentang Karst dan satu-

satunya yang ada di Indonesia. Dengan promosi yang dilakukan oleh museum

Karst meskipun promosinya terbatas, diharapkan bisa menyebar luaskan

keberadaan museum Karst ini yang berada di pinggir kota. Promosi akan terus

dilakukan oleh museum Karst lewat sekolah dan universitas yang ada di sekitar

kota Wonogiri serta melalui brosur yang disediakan di museum. Para pelajar di

sekolah-sekolah secara dini dikenalkan terlebih dahulu tentang pengenalan karst

dan sampai akhirnya untuk ikut serta dalam menggalakkan pelestarian karst di

Indonesia.

Kesimpulan

Sebagai sumber informasi karst museum karst memberikan banyak ilmu

pengetahuan tentang semua karst yang ada di Indonesia. Setelah pintu masuk

pengunjung akan disuguhkan ornament berbentuk repilka stalaktit dan stalakmit.

Pada lantai satu divisualisasikan panel dan poster sehingga dapat mempermudah

penjelasan tentang karst terutama bagi anak-anak yang datang ke museum karst.

Pada lantai dasar ditampilkan kondisi sosial budaya di kawasan karst

untuk kehidupan, diantaranya adalah konservasi dan pengelolaan kawasan karst,

aneka ragam nilai kawasan karst, sosial budaya dari masa lalu dan lain-lain.

Page 16: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

15

Terdapat juga maket yang merupakan visualisasi tiga dimensi dari tipe-tipe karst

yang ada di Indonesia, yakni maket karst Gombong, maket karst Gunung Sewu

dan maket karst Maros. Terdapat juga diorama yang merupakan replika miniatur

gua berserta bentuk yang ada di dalam guanya.

Pada lantai paling atas merupakan gedung serba guna dan dapat digunakan

sebagai ruang rapat, presentasi dan pemutaran film yang telah dilengkapi dengan

tata suara, proyektor dan layar. Rungan serba guna yang sering digunakan untuk

menonton film pendek tentang karst ini menjadi nilai tambahan museum ini

karena pengunjung bisa menikmati film dengan menambah wawasan dan

pengetahuan tentang karst.

Peranan museum karst sebagai sumber informasi karst yang sudah

dilakukan oleh museum karst antara lain :

a. Komunitas

Komunitas yang mencintai museum sangat diperlukan agar warisan

budaya tetap dilestarikan. Salah satu komunitas yang sering

mengunjungi museum Karst adalah komunitas Forum Caving

Surakarta. Komunitas ini juga pernah membuat pameran fotografi yang

diadakan di museum Karst.

b. Media Untuk Pembelajaran

Informasi karst sudah banyak diinformasikan melalui berbagai media.

Mulai dari media yang ada di dalam museum karst, lewat diorama-

diorama yang tersedia di museum memudahkan pengunjung untuk

memahami bentuk-bentuk dari karst. Selain itu juga terdapat layar

monitor informasi di setiap stand. Dengan menekan tombol akan ada

sekilas tayangan yang menceritakan proses terjadinya karst atau sejarah

dari benda-benda yang ada di dalam museum karst. Pemutaran film

dokumenter tentang karst juga ada pada lantai tiga, biasanya mulai

diputar saat pengunjung pada lantai tiga sudah banyak. Dengan beberapa

media ini diharapkan mampu memberi kepuasan akan kehausan

pengunjung tentang karst.

Page 17: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

16

c. Sarana dan Fasilitas

Sarana yang ada di dalam museum juga ikut menunjang kenyamanan

para pengunjung saat berada di dalam museum karst. Terdapat kotak

saran yang diletakkan di depan pintu masuk, kotak saran ini berfungsi

menampung kritik dan saran yang disampaikan pengunjung. Tentu saja

diharapkan bisa menjadi nilai tambahan bagi museum karst untuk ke

depannya dalam meningkatkan kepuasan pengunjung yang datang ke

museum karst.

d. Gua

Ini adalah contoh nyata yang ada di museum karst, lewat gua-gua yang

ada di sekitar museum karst ini pengunjung bisa merasakan langsung

saat berada di dalam gua. Ada total tujuh gua yang bisa pengunjung

nikmati saat berada di museum karst. Untuk masuk ke gua pun tidak

dipungut biaya dan jika ingin ke gua pun pengunjung tinggal berjalan

atau naik kendaraan, karena lokasi gua yang sangat dekat dengan

museum karst. Ini menjadi nilai tambahan untuk museum karst.

Pihak museum juga menyadari akan keberadaan museum yang letaknya

jauh dari tengah kota. Upaya pengembangan dan pengiklanan museum karst terus

dilakukan. Karena museum ini masih di bawah badan geologi Bandung, jadi

Pemerintah Daerah setempat belum memberi biaya untuk iklan ataupun renovasi

museum karst ini. Namun pihak museum sudah berupaya untuk menambah

beberapa sarana dan fasilitas di museum tentu saja untuk meningkatkan tingkat

kepuasan pengunjung yang datang ke museum serta menanggapi kritik dan saran

yang pengunjung sampaikan lewat kotak saran yang ada di pintu masuk musum

karst. Beberapa upaya pengembangan yang sudah dilakukan antara lain :

a. Menambah Gardu Pandang

Gardu pandang yang dibangun pada bukit-bukit, berfungsi untuk

menikmati keindahan alam kawasan karst lewat sisi yang berbeda.

Pengunjung bisa menikmati indahnya alam di luar museum karst.

Page 18: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

17

b. Mememperbaiki Jalanan

Ini adalah kendala yang sering diutarakan oleh pengunjung melalui

kotak saran. Lewat kuesioner yang penulis sebarkan juga ada beberapa

yang ditulis untuk memperbaiki jalanan yang berlubang. Beberapa

jalanan sudah diperbaiki untuk kenyamanan pengunjung museum karst.

c. Memperluas Tempat Parkir

Ini juga salah satu yang banyak pengujung keluhkan, keberadaan tempat

parkir yang dirasa kurang pas dan kurangnya atap teduhan untuk

berteduh kendaraan dari para pengunjung yang datang. Saat penulis

datang ke museum sudah diperluas lahan untuk tempat parkir, namun

untuk teduhan masih belum ada. Taman juga dibangun di samping

museum agar terlihat indah dan asri saat berada di museum karst.

d. Membangun Toko-toko Kecil

Museum karst memberikan semacam lapangan pekerjaan untuk warga

sekitar museum karst. Dengan membangun beberapa warung makanan

atau toko makanan kecil, warga sekitar memanfaatkan keberadaan para

pengunjung museum untuk berdagang makanan. Karena letak warung

mereka yang berada di pinggir museum dirasa kurang rapi, museum

karst pun akhirnya membuat bangunan yang berada di belakang museum

karst. Bangunan ini ditujukan untuk para pedagang yang ingin menjual

makanan di sekitar museum karst.

Pihak pengelola museum juga melakukan beberapa sosialisasi dan promosi

secara maksimal agar lebih luas dan dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Sosialisasi melalui sekolah-sekolah dan universitas pun sudah dilakukan oleh

pihak pengelola museum. Mulai dari sekolah di daerah Wonogiri hingga ke

Yogyakarta. Brosur juga ikut disebarkan ke masyarakat dan juga ke universitas

saat pihak museum berkunjung untuk melakukan sosialisasi. Selain itu pihak

museum karst juga ikut terbantu dengan keberadaan media cetak seperti koran dan

televisi yang sering meliput keberadaan museum karst ini, serta lewat internet dan

sosial media yang sekarang sudah semakin canggih.

Page 19: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

18

Para pengunjung diharapkan merasa nyaman saat berada di museum ini,

sehingga informasi yang diberikan oleh museum bisa dapat diterima dengan baik

oleh pengunjung. Jika pengunjung merasa belum jelas dengan informasi yang di

sampaikan oleh museum, pengunjung bisa meminta jasa pemandu dari karyawan

yang ada di museum. Dengan jasa pemandu ini agar lebih mudah memahami

setiap detailnya tentang karst.

Jadi bisa dikatakan bahwa museum ini dalam hal promosi masih sebatas

lewat brosur-brosur yang disebarkan dan lewat sosialisasi ke sekolah-sekolah dan

universitas yang ada di sekitar Wonogiri, Solo dan Yogyakarta. Promosi yang

dilakukan ini masih kurang dan beberapa fasilitas yang ada di museum yang

dirasa kurang oleh para pengunjung yang datang.

Saran

Pada akhir penelitian ini penulis menyarankan kepada pihak pengelola

museum Karst dan kepada masyarakat pengunjung museum Karst. Agar terus

menjaga kelestarian yang sudah ada sejak zaman ribuan tahun lalu. Kawasan karst

yang kaya akan karst harus tetap terjaga, karena selain warisan alam, karst juga

bermanfaat untuk kelangsungan kehidupan makhluk hidup.

Dengan adanya museum karst ini diharapkan masyarakat bisa lebih peka

dengan keberadaan karst yang ada di sekitar mereka. Saran dari peneliti antara

lain :

a. Pengembangan museum karst harus didukung dengan peningkatan

kualitas pelayanan agar membuat suasana menjadi lebih nyaman

sehingga pengunjung merasa betah untuk berlama-lama di museum.

Kerja sama dengan berbagai pihak juga dapat membantu dalam

mengembangkan museum karst ini untuk lebih maju dan dikenal oleh

masyarakat Indonesia.

b. Selain itu juga lewat event yang diselanggarakan pihak museum karst

juga bisa menjadi daya tarik untuk kedepan agar museum karst menjadi

semakin ramai.

Page 20: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

19

c. Promosi yang dilakukan juga bisa lewat dunia maya, misalnya

menambah blog khusus tentang museum karst ini. Lewat blog pihak

museum bisa bercerita segala sesuatu yang ada di museum, misalnya

jika ada event di museum bisa langsung dipublikasikan di blog. Serta

jika ada komentar-komentar dari pengunjung blog museum bisa

menjadi nilai jual promosi yang bagus untuk ke depannya.

d. Masalah fasilitas yang ada di museum karst juga harus diperbarui dan

ditambah. Hal ini bisa membuat suasana museum menjadi lebih

nyaman. Tentu saja ini akan berhasil jika masyarakat pengunjung juga

ikut menjaga fasilitas yang disediakan oleh museum karst. Karena

fasilitas ini ditujukan untuk kepuasan pengunjung yang datang ke

museum tersebut.

Saran yang penulis sampaikan mungkin lebih banyak ke masalah promosi

yang dilakukan oleh pihak museum Karst, karena kembali lagi ke kendala yang

paling dihadapi oleh pihak museum adalah letaknya yang di pinggir kota. Untuk

masyarakat pengunjung museum Karst juga harus ikut membantu menjaga

kebersihan dan kenyamanan museum Karst.

Daftar Pustaka

Abdurrachman, Oemi. (2001). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra

Aditya Bakti.

Ardianto, Elvinaro. (2004). Public Relations Suatu Pendekatan Praktis, Kiat

Menjadi Komunikator dalam Berhubungan dengan Publik dan

Masyarakat. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Bungin, Burhan. (2001). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja

Grapindo Persada.

Chatra, Emeraldy & Rulli Nasrullah. (2008). Public Relations. PT. Salamadani

Pustaka Semesta.

Effendy, Uchjana Onong. (1993). Human Relations dan Public Relations.

Bandung: Maju Mundur.

Effendy, Uchjana Onong. (2004). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Page 21: JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI … Ilmu Komunikasi FISIP Catur... · JURNAL PERANAN MUSEUM KARST SEBAGAI SUMBER INFORMASI KARST ... Agustus 2004 yang diprakarsai Departemen Energi

20

Ford, D.C, P. Williams, (1989). Karst Geomorphology and Hidrology, London:

Chapman and Hall

HB, Sutopo. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Horton, Paul B. (1987). Sosiologi. Penerjemah: Amirudin Ram. Jakarta: Erlangga

Jefkins, Frank. (1995). Public Relations. Penerjemah: Harris Munandar. Jakarta:

Erlangga.

Kasali, Rhenald. (1999). Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Lexy J. Moleong. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya.

Rachman, Jalaluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. (2003). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. (2003). Sosiologi Suatu Pengangtar.Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Widjaja. (1993). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya.