Jurnal Maritim Edisi 17 - September 2014

10
DIRJEN MIGAS: INDONESIA BUTUH PILOT PROJECT LNG SHIPPING www.jurnalmaritim.com Maritim JURNAL EDISI 17 | September 2014 BEREBUT KURSI MENTERI MARITIM BAKAMLA MENJADI PILAR NEGARA POROS MARITIM DUNIA P. JAWA Rp. 42.500 LUAR JAWA Rp. 47.500

description

Kabinet Maritim JokowiMewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang tangguh, kuat dalam pertahanan keamanan nasional, kuat dalam perekonomian, dan kuat jati diri bangsa merupakan cita-cita besar yang tertuang dalam visi dan misi pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), yang kemudian populer disebut Poros Maritim Dunia.“Geography is destiny,” demikian ungkapan Walter Isard, peraih Hadiah Nobel dari Cornell University. Anak muda menyebutnya PMP alias “Posisi Menentukan Prestasi”. Letak sebuah negara menentukan konstelasi geopolitik ataupun geoekonomi negara tersebut, dan pada akhirnya menentukan nasib bangsa itu sendiri.Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelagic state. Walau sejarah Indonesia masa lampau dan modern sudah memperkuatnya, namun dunia baru mengakuinya pada tahun 1982. Itu pun setelah melalui berpuluh tahun perjuangan diplomasi. Dalam UNCLOS 1982 pasal 46, disebutkan negara kepulauan itu terdiri atas darat, laut, udara, dasar laut, dan seluruh kekayaan didalamnya.Negara kepulauan belum tentu negara maritim, begitu juga dengan negara maritim belum tentu negara kepulauan. Karena yang dimaksud negara maritim adalah negara yang menjadikan kekuatan maritim sebagai tulang punggung kejayaannya. Indonesia setidaknya memiliki modal untuk menjadi negara maritim, yaitu Letak geografis yang strategis, potensi kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, kesejarahan serta pengakuan dunia internasional. Nah, sekarang ada Poros Maritim Dunia, yang merupakan visi dari seorang presiden terpilih. Jadi, modal sudah tersedia, Visi sudah ditetapkan dan mandat dari rakyat sudah digenggam. Ditambah ‘legacy’ dari pemerintah SBY, maka tugas Jokowi di depan mata adalah menetapkan strategi kelembagaan. Strategi kelembagaan meliputi tiga aspek, yaitu Regulasi, Organisasi, dan Personalia atau SDM. Strategi kelembagaan penting untuk mentransformasikan visi dari seorang presiden terpilih kepada negara, sehingga seluruh perangkat negara dapat dikerahkan dan didayagunakan untuk menjalankan berbagai misi demi mencapai visi. Apapun format arsitektur kabinet, sebagai bagian dari strategi kelembagaan yang akan dipilih nanti, Jokowi harus memperhatikan empat fungsi vital laut bagi Indonesia, yaitu: sebagai fungsi pemersatu, sarana transportasi, deposit sumber daya alam, dan fungsi pertahanan keamanan. Pengabaian salah satu dari empat fungsi vital tersebut dapat mengancam eksistensi negara Indonesia. Singkatnya, arsitektur dan personalia kabinet Jokowi harus mampu memastikan ke-empat fungsi vital di atas berjalan secara optimal.Problem tumpang tindih regulasi, ego sektoral, birokrasi yang lamban, dan sejenisnya memang masih akan dihadapi Jokowi. Perlu konsistensi dan kesabaran untuk menyelesaikannya. Namun, kami optimis dengan personil dan sumber daya manusia Indonesia. Walau tidak melimpah, beberapa sosok diketahui memiliki kompetensi dan integritas yang cukup untuk membantu presiden mewujudkan Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia.Salam Maritim— Dari Redaksi, Jurnal Maritim Edisi 17, September 2014

Transcript of Jurnal Maritim Edisi 17 - September 2014

1MaritimJ U R N A L

SEPTEMBER 2014 | EDISI 17

DIRJEN MIGAS: INDoNESIA Butuh PIlot PRoJEct lNG ShIPPING www.jurnalmaritim.com

MaritimJ U R N A L

EDISI 17 | September 2014

BEREBUT KURSIMENTERI MARITIM

BAkAMlA MENJADI PIlAR NEGARA PoRoS MARItIM DuNIAP. JAWA Rp. 42.500luAR JAWA Rp. 47.500

2 MaritimJ U R N A L

EDISI 17 | SEPTEMBER 2014

3MaritimJ U R N A L

SEPTEMBER 2014 | EDISI 17

4 MaritimJ U R N A L

EDISI 17 | SEPTEMBER 2014

5MaritimJ U R N A L

SEPTEMBER 2014 | EDISI 17

Dari RedaksiKabinet Maritim Jokowi

PEMIMPIN uMuMSabrun Jamil Amperawan

PEMIMPIN REDAkSIA Shalahuddin

WAkIl PEMIMPIN REDAkSIAendra Medita

DEWAN REDAkSIRubiantoSabrun Jamil AmperawanA ShalahuddinAdhi PrastowoK WisnubrotoBagus Satriyanto

REDAktuR PElAkSANAK Wisnubroto

REDAktuR K WisnubrotoA ShalahuddinAchmad FadjarArif GiyantoSuryo AB

SEkREtARIS REDAkSIDian Purnama Sari

REPoRtERIkawatiIndarti FarenindaDamar Budi PurnomoTinu SicaraAnwar IqbalBenny SyahputraAdityo Nugroho

FotoGRAFI DAN PERISEt FotoFirmanto Hanggoro

DESAIN kREAtIFSena Putra PratamaArwindraTania Novianti

PEMIMPIN uSAhAAdhi Prastowo

GENERAl MANAGER IklAN DAN PEMASARANM Ashim Islam

StAF IklAN DAN PEMASARANYodsa RienaldoAndri RezekiAllifia Fitriani Citra

hRDRahayu Dian Lestari

DIStRIBuSI/SIRkulASIAchmad SubhanAida ChourmainFaramita Yurashi Adha

uMuMRudi KamalVidra HanafiM Yasin

koluMNIS khuSuSProf Dr Ir Budi Susilo Soepandjidr Hariman SiregarDr Chandra Motik Yusuf, SH, MScProf Dr Ir Rokhmin Dahuri, MSIr Daniel M Rosyid PhD, M RINAIr Sunaryo, PhDIr Harsusanto, MMIr Sjaifuddin Thahir, MScIr Tri Achmadi, MSc PhD

kANtoRJl Sungai Sambas VI No 1Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia, 12130telp +62 21 7229318Fax +62 21 [email protected]@[email protected]@jurnalmaritim.comtwitter @JurnalMaritimwww.jurnalmaritim.com

Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang tangguh, kuat dalam pertahanan keamanan nasional, kuat dalam perekonomian, dan kuat jati diri bangsa merupakan Cita-cita besar yang tertuang

dalam visi dan misi pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), yang kemudian populer disebut Poros Maritim Dunia.

“Geography is destiny,” demikian ungkapan Walter Isard, peraih Hadiah Nobel dari Cornell University. Anak muda menyebutnya PMP alias “Posisi Menentukan Prestasi”. Letak sebuah negara menentukan konstelasi geopolitik ataupun geoekonomi negara tersebut, dan pada akhirnya menentukan nasib bangsa itu sendiri.

Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelagic state.

Walau sejarah Indonesia masa lampau dan modern sudah memperkuatnya, namun dunia baru mengakuinya pada tahun 1982. Itu pun setelah melalui berpuluh tahun perjuangan diplomasi. Dalam UNCLOS 1982 pasal 46, disebutkan negara kepulauan itu terdiri atas darat, laut, udara, dasar laut, dan seluruh kekayaan didalamnya.

Negara kepulauan belum tentu negara maritim, begitu juga dengan negara maritim belum tentu negara kepulauan. Karena yang dimaksud negara maritim adalah negara yang menjadikan kekuatan maritim sebagai tulang punggung kejayaannya.

Indonesia setidaknya memiliki modal untuk menjadi negara maritim, yaitu Letak geografis yang strategis, potensi kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, kesejarahan serta pengakuan dunia internasional.

Nah, sekarang ada Poros Maritim Dunia, yang

merupakan visi dari seorang presiden terpilih. Jadi, modal sudah tersedia, Visi sudah ditetapkan dan mandat dari rakyat sudah digenggam. Ditambah ‘legacy’ dari pemerintah SBY, maka tugas Jokowi di depan mata adalah menetapkan strategi kelembagaan. Strategi kelembagaan meliputi tiga aspek, yaitu Regulasi, Organisasi, dan Personalia atau SDM.

Strategi kelembagaan penting untuk mentransformasikan visi dari seorang presiden terpilih kepada negara, sehingga seluruh perangkat negara dapat dikerahkan dan didayagunakan untuk menjalankan berbagai misi demi mencapai visi.

Apapun format arsitektur kabinet, sebagai bagian dari strategi kelembagaan yang akan dipilih nanti, Jokowi harus memperhatikan empat fungsi vital laut bagi Indonesia, yaitu: sebagai fungsi pemersatu, sarana transportasi, deposit sumber daya alam, dan fungsi pertahanan keamanan. Pengabaian salah satu dari empat fungsi vital tersebut dapat mengancam eksistensi negara Indonesia. Singkatnya, arsitektur dan personalia kabinet Jokowi harus mampu memastikan ke-empat fungsi vital di atas berjalan secara optimal.

Problem tumpang tindih regulasi, ego sektoral, birokrasi yang lamban, dan sejenisnya memang masih akan dihadapi Jokowi. Perlu konsistensi dan kesabaran untuk menyelesaikannya. Namun, kami optimis dengan personil dan sumber daya manusia Indonesia. Walau tidak melimpah, beberapa sosok diketahui memiliki kompetensi dan integritas yang cukup untuk membantu presiden mewujudkan Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia.

Salam Maritim

6 MaritimJ U R N A L

EDISI 17 | SEPTEMBER 2014

Daftar Isi

lAPoRAN utAMA8 Berebut Kursi Menteri Maritim16 Rekam Jejak Calon Menteri Maritim

ADVERtoRIAl25 ClassNK Dukung Kemajuan Maritim IndonesiaPElAYARAN26 Nasib Pelra, Hidup Segan Mati pun Tak MaukElAutAN30 Subsidi Solar Dipangkas Nelayan MenjeritGEoPolItIk34 “Operasi Trikora Jilid II” di Tanah PapuaPElABuhAN38 Incar Pasar Global Konsesi Hutchinson di Priok DiperpanjangloGIStIk42 Priok Sibuk, Pengusaha Pelabuhan Makin MenderitalIPutAN khuSuS46 Dirjen Migas Edy hermantoro: Indonesia Butuh Pilot Project LNG ShippingtEkNoloGI50 Sistem Membran, Peluang Baru bagi Kapal LNG Skala KecilkEAMANAN lAut56 Bakamla Menjadi Pilar Negara Poros Maritim DuniaPERSPEktIF60 Brigjen Pol Prof DR Bambang usadi, MM Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Menuju Pengembangan Ekonomi Berbasis Kelautan64 Bob Randilawe Lingkungan Hidup Bervisi Maritim66 M Riza Damanik Merawat Optimisme Kemaritiman68 Siswanto Rusdi Pelayaran Nasional dan Pemanfaatan Jejaring SosialARchIPElAGo74 Menelusuri Keindahan Celah Pulau Air Kepulauan Seribu

7MaritimJ U R N A L

SEPTEMBER 2014 | EDISI 17

Dari Pembaca

Sri Sultan hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa YogyakartaKalau konsumsi ikan saja masih rendah, artinya tidak mengherankan jika penanganan illegal fishing tidak dianggap penting. Ini hal yang sederhana, tetapi bisa mengubah cara pandang bangsa ini terhadap lautnya.

Danang Parikesit, ketua umum Masyarakat transportasi Indonesia (MtI)Pak Jokowi kemungkinan tidak bisa merealisaikan janji kampanyenya karena terbebani dengan subsidi BBM. Sehingga dibutuhkan mencari ide liar dan ide besar karena Jokowi berharap setiap tiga bulan ada target yang bisa dicapai. Selain itu ia harus memenuhi janji kampanye dan diharuskan menjalankan amanat RPJP untuk membangun 6.000 km jalan baru, 3.750 km rel kereta api baru, 20 pelabuhan udara baru, dan penambahan 45 persen tranportasi publik di perkotaan.

Mayor (Mar) Briand Iwan Prang, Pemimpin kompi Marinir pada latma Multilateral RIMPAc 2014, hawaii, ASTentara kita yang terlihat kecil dan seakan-akan tidak mampu dalam mengikuti latihan RIMPAC 2014, tetapi terbukti bahwa kita bukan Tentara junior, kita dipercaya untuk mengawaki kompi latihan selama RIMPAC berlangsung. 2 anggota kita juga menerima penghargaan berupa tradisi lebel prajurit tertangguh, menurut tradisi di US Marine, lebel itu berlambang Godzilla.

Indra Guru Roosmono, ketua lembaga kajian Pertahanan laskar 45Visi kemaritiman sebagai visi pertahanan baru pada kabinet Jokowi-JK sangat baik sekali, namun akan percuma nantinya jika tidak dilandasi oleh jati diri kita yaitu Pancasila, Jadi ada baiknya kalau pak Jokowi nantinya melakukan Dekrit terlebih dahulu agar realisasi programnya di bidang pertahanan yang bervisi maritim dapat berjalan dengan baik.

Sertu hendriyono, Prajurit kopassusEkspedisi Nusantara merupakan salah satu bentuk komitmen Kopassus AD dalam mengawal negeri maritim dan membina masyarakat Indonesia yang tinggal di pesisir dan pedalaman.

Gafur, Mahasiswa kelautan universitas Al khairat, Palu, Sulawesi tengahWacana pembangunan Terusan Khatulistiwa di Sulawesi Tengah sebagai program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) belum disetujui oleh masyarakat pesisir barat, karena dikhawatirkan akan mengakibatkan dampak lingkungan yang besar. Dan kalau proyek ini dilanjutkan maka kasihan masyarakat kita.

8 MaritimJ U R N A L

EDISI 17 | SEPTEMBER 2014

JURNAL MARITIM/FIRMANTOLAPORAN UTAMA

Berebut KursiMenteri MaritimBerebut kursi menteri maritim memang cukup seksi bagi banyak kelompok. Ada banyak bujet triliunan yang dialokasikan di kementerian yang mengurus maritim.

Kata poros maritim menjadi popular sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada

22 Juli 2014 mengumumkan kemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Apalagi beberapa jam sesudah woro-woro dari KPU, kedua kandidat pemimpin RI 2014-2019 tersebut langsung menyampaikan pidato kemenangan serta berkomitmen menggerakkan Indonesia sebagai poros maritim dunia di atas kapal

Phinisi di dermaga Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Jokowi-JK meminta masyarakat bersatu setelah hiruk pikuk Pilpres. Inilah saatnya rakyat dari seluruh elemen bergerak bersama. “Kegotongroyongan inilah yang bisa membuat Indonesia menjadi poros maritim dunia,” ujar Jokowi optimistis.

Sinyal kemenangan Jokowi-JK serta jargon poros maritim ini spontan ditangkap sejumlah kalangan. Mereka berharap dapat memberikan masukan

konkrit atau malah terpilih dalam jajaran kabinet pemerintah baru. Setidaknya dalam beberapa minggu terakhir Jurnal Maritim memantau sejumlah kalangan baik profesional maupun aktivis kelautan maupun perikanan bergiat menggalang dukungan dan opini. Contohnya, mantan menteri kelautan dan perikanan era Megawati Soekarnoputri Rokhmin Dahuri dan aktivis Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik. Tiada hari tanpa aktivitas Rokhmin dan Riza di komunitas maritim.

9MaritimJ U R N A L

SEPTEMBER 2014 | EDISI 17

Jadwal mereka dalam seminggu bisa penuh untuk mengisi acara seminar maupun kuliah umum. Pada minggu terakhir Agustus saja, baik Riza dan Rokhmin bisa bergantian atau bersama-sama muncul di panggung-panggung seminar. Pada Rabu 27 Agustus 2014, Rokhmin dan Riza sama-sama menjadi narasumber di Diskusi Panel Perikanan oleh Ikatan Alumni Akademi Pertanian Ciawi Bogor, keesokan harinya Riza Damanik muncul di Diskusi Lingkaran Muda Indonesia-Kompas di Bentara Budaya, Jakarta, dan Jumat 29 Agustus, Riza kembali menjadi panelis Pertemuan Kelompok Ahli Center for Oceanography and Marine Technology (COMT) di Universitas Surya, Serpong. Rokhmin sebagai bagian dari perumus visi misi Jokowi-JK dan tim pemenangan Jokowi-JK juga pernah muncul dalam talkshow “Ironi Negeri Bahari” di MetroTV bahkan satu panel dengan Riza Damanik! Ini belum termasuk mengikuti kegiatan partai pendukung Jokowi-JK seperti Nasdem dan PKB.

Celoteh Rokhmin dan Riza pun tak kalah ramai di media sosial dalam menjelaskan soal gagasan poros maritim dunia, tol laut Jowoki, perlindungan nelayan maupun soal daya saing kelautan dan perikanan nasional. Akun twitter @RokhminDahuri mempunyai pengikut 4.467 akun, simak cuit Rokhmin, Senin 8 September 2014, “Tol laut bkn jalan tol diatas laut, menjadikan laut sbg jalur perlintasan distribusi barang dan jasa dari dan ke Indonesia melalui revitalisasi pelabuhan, penyediaan armada dan industri galangan kapal RT @MasVrooo Bagaimana kaitannya dg Konservasi laut saat aktivitas proyek TOL LAUT tersebut berjalan prof? RT @RokhminDahuri: tmi.me/1eJ0nN”.

Tiga hari sebelumnya, Guru Besar IPB itu menggunggah cuit dan foto dirinya memberikan kuliah umum di jurusan perikanan Fakultas Perikanan, UGM dengan tema industrialisasi perikanan berbasis sumberdaya maritim.

Riza seakan tak mau kalah dengan Rokhim. Ia juga giat memberikan pendapat di media massa, menulis kolom di harian Kompas serta cuit di akunnya @riza_damanik pun kian aktif setelah kemenangan Jokowi-JK. Isu-isu soal perikanan dan gagasan maritim ala Jokowi terus digulirkan mantan Ketua Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) itu. Seperti cuitnya pada 8 September lalu, “Selamat pagi. Fishlog, Aplikasi yang Bisa Membantu Nelayan Indonesia http://kom.ps/AFmUlE #nelayan #indonesia #negarakepulauan #nusantara”. Riza juga menggunggah foto kegiatan dia mengikuti pameran industri kreatif oleh relawan Jokowi-JK di Tugu Proklamasi pada 6 September lalu.

Kiprah gesit para pegiat maritim maupun perhubungan mencuri atensi publik tidak hanya dilakukan Rokhmin dan Riza. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono juga sempat merilis buku “Revolusi Transportasi” di outlet Gramedia di Grand Indonesia pada pertengahan Juli lalu. Buku ini unik tidak hanya menampilkan gagasan dan potret multimoda transportasi di Indonesia maupun negara lain tapi juga melibatkan pembaca secara interaktif melalui akun twitter @revolutrans dan surel [email protected].

Pasca penetapan kemenangan Jokowi-JK di Mahkamah Konstusi, nama-nama seperti Riza Damanik, Rokhmin Dahuri, dan Bambang Susantono memang muncul di publik sebagai kandidat calon-calon menteri di kabinet. Sejumlah situs seperti jokowicenter.com, kabinetrakyat.

org, seleksi menteri versi kawalkabinet.org serta beberapa media lainnya juga ikut menjaring nama-nama calon kabinet.

Usulan dan wacana membentuk kementerian maritim dan memperkuat kementerian terkait kemaritiman makin menguat sehingga sejumlah profesional dan aktivis mulai muncul ke permukaan. Sebut saja, dosen IPB Arif Satria, pakar perikanan Unhas DR Jamaluddin Jompa, Dirut Indonesia Port Corporation RJ Lino dan Direktur FAO Indroyono Soesilo didaulat mengisi pos-pos menteri maritim seperti Menteri Perhubungan dan Menteri Kelautan dan Perikanan bahkan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri sesuai visi misi Jokowi-JK memperkuat kedaulatan maritim serta mengedepankan diplomasi maritim.

Perhatian publik saat ini telah mengarah pada bagaimana bentuk dan nama-nama yang pantas mengisi kursi para punggawa pembantu Presiden di dalam kabinet Jokowi-JK mendatang. Dalam rangka mempersiapkan itu, presiden terpilih Jokowi telah membentuk tim transisi yang ditugaskan merancang dan mendisain sistem pemerintahan baru, termasuk di dalamnya membahas ide-ide struktur kabinet yang sesuai dengan visi misi yang telah ditetapkan Jokowi-JK.

Kantor Tim Transisi Jokowi-JK belakangan ini menjadi tumpuan harapan para calon-calon menteri pemerintahan mendatang. Jokowi memang membiarkan dukungan masyarakat terhadap nama-nama tertentu mengalir lewat media maupun polling namun demikian usulan bahkan proposal CV sudah masuk ke Tim Transisi. Baik lewat jalur relawan, partai pendukung, kalangan profesional, LSM, birokrasi serta langsung ke pribadi Jokowi maupun Jusuf Kalla.

Berebut Kursi Menteri Maritim