JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and...

21
JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM PEMBERITAAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014 (Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Umu Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014 di Harian Umum Kompas dan Republika Periode 10 Juni – 22 Agustus 2014) Oleh: TIANA CAHYA WARDHANI D0210115 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and...

Page 1: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

JURNAL

KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM PEMBERITAAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014

(Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Umu Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014 di Harian Umum Kompas dan Republika

Periode 10 Juni – 22 Agustus 2014)

Oleh:

TIANA CAHYA WARDHANI

D0210115

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

Page 2: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM PEMBERITAAN

PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014

(Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Umu Presiden dan Wakil Presiden

Republik Indonesia Tahun 2014 di Harian Umum Kompas dan Republika

Periode 10 Juni – 22 Agustus 2014)

Tiana Cahya Wardhani

WidodoMuktiyo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract In the presidential election, press has a function to give information about

both candidates. Therefore, Press must be neutral and objective in covering the election news. News that was published by press are the results of the reality construction aboutn an event or issue that carried out by press.News is also influenced by the editorial policy, ideology of press company, and subjectivity of journalist, so news that released may contain some certain purposes, and it is called media news framing.Through this paper, the author aims to know how Kompas and Republika daily news framing the presidential election news. author will use Zhongdang Pan & Kosicki analysis framing, by analyzing 5 elements, there are syntax, script, thematic, and rethorical in the presidential leection news from both dailies news. the results obtained that Kompas almost always tend to writes the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make a spot and highlighting about Prabowo weakness and deficiencies, especially they concerning about the case of May 1998 riots. And the other daily news, Republika writes about strength and weakness of both candidates, and critizesing about them sharply. So the conclusion of this thesis, author find out that through their news, Kompas more favorable to Jokowi-JK, and Republika more neutral and not by sides of any candidates. Keywords: Communications, mass media, framing analysis

Page 3: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

Pendahuluan

Media massa disebut sebagai pilar keempat demokrasi dimana pers atau

media massa pada umumnya sangat menentukan dalam memelihara kehidupan

demokrasi. Namun sayang sekali teori muluk dan ideal tentang peran media massa

sebagai pilar keempat demokrasi semakin mengalami erosi. Akhrinya di Amerika

sendiri, media massa utama yang membentuk opini publik telah menjadi alat

kepentingan korporasi. Pengamat politik komunikasi Universitas Mercu Buana,

Heri Budianto menilai saat ini sudah banyak kecenderungan tidak netral menyusul

pemilik tempatnya bekerja sudah berafilisiasi dengan partai politik peserta pemilu

2014. Tak heran kebijakan redaksionalnya cenderung memihak. Independensi dan

netralitas media juga mendapat sorotan Ketua Presidium Indonesia Police Watc

(IPW), Neta S Pane. Ia mengatakan media justru bisa jadi ancaman nyata pemilu.

Sebut saja, partai yang dimasuki pemilik media kalah, besar tak menutup potensi

merecoki perolehan suara lewat medianya (www.tribunnews.com).

Media mempunyai peranan penting dalam memaparkan pemberitaan

mengenai sosok calon presiden dan calon wakil presiden yang akan maju pada

pemilu 2014 ini. Media massa memang sangat berguna untuk masyarakat bisa

menilai secara langsung tokoh politik melalui pemberitaannya. Media

menyampaikan berita mengenai sosok pribadi calon presiden dan calon wakil

presiden, kegiatan kampanye, visi dan misi, dan lain sebagainya. “All processes of

information (including facts, opinions, beliefs, etc.) transmission, exchange and

search engaged in by participants in the course of intitutionalized political

activities”(Pawito, 2009:2).

Perumusan Masalah

1. Bagaimana Harian Umum KOMPAS dan REPUBLIKA mengkonstruksi

realitas berita mengenai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam

pemilihan presiden 2014?

2. Bagaimana sikap jurnalisme politik Harian Umum KOMPAS dan

REPULIKA terhadap pemberitaan tentang peristiwa politik tersebut bila

Page 4: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

dilihat dari proses peliputan atau pencarian berita seputar agenda Pilpres

2014?

Tinjauan Pustaka

A. Komunikasi

Menurut Fiske, studi komunikasi bukan semata proses penyampaian

pesan dari komunkator kepada komunikan semata, tetapi juga komunikasi

sebagai proses dan pertukaran makna (Junaedi, 2007: 53). Hal ini tercermin

dalam kegiatan jurnalistik dimana komunikator (praktisi media) mempunyai

informasi atau makna yang ingin disampaikan melalui produk jurnalistiknya

(berita) kepada khalayak. Makna itu dibentuk melalui berita dengan

penggunaan bahasa, istilah, maupun porsi dan nada berita yang ditampilkan

oleh praktisi media tersebut.

B. Komunikasi Massa

Frasa “komunikasi massa” kita adopsi dari istilah bahasa Inggris “mass

communication” atau komunikasi media massa (mass media communication),

yang berarti komunikasi dengan menggunakan media massa atau “mass

mediated”, komunikator tak dapat bertatap langsung dengan khalayak

(Mursito, 2006: 2). Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa komunikasi

massa hanya bisa dilakukan melalui media massa. Media merupakan alat atau

sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator pada

komunikan. Sementara massa mengacu pada khalayak ramai (Cangara, 2008:

123). Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan

pesan secaraserempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen.

C. Pers dan Media Massa

Onong Uchjana membagi pers dalam dua pengertian, yaitu Pers dalam

arti luas, meliputi segala penerbitan termasuk media massa elektronik, radio

siaran, dan televisi siaran. Sedangkan Pers dalam pengertian sempit terbatas

pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah, buletin kantor berita

Page 5: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

(Effendy, 2006: 145). Salah satu fungsi pers adalah to influence (fungsi

mempengaruhi atau membentuk opini publik). Fungsi itu dijalankan oleh

tajuk, komentar, pojok, tinjauan, ulasan, dialog, dan sebagainya.

Khusus untuk berita, fungsi yang diperankan adalah penyampaian

informasi dalam arti penyampaian fakta. Karenanya, selain memegang teguh

fungsi ini, para wartawan harus berpikir jernih dan mengikis the muddy

thinking (pikiran berlumpur); lumpur berbagai kepentingan sehingga karya-

karyanya keruh dan mengundang masalah (Pareno, 2003: 15). Media massa

mampu memberntuk citra masing-masing kandidat dan memiliki pertan

memutuskan siapa yang akan menjadi calon dalam pemilu karena media

mampu membawa para calon kesetiap rumah para pemilih (Cangara, 2009:

383-384).

D. Berita

Mitchel V. Charnley mendefinisikan berita sebagai the timely report

of fact or opinion, that hold internal or importance, or both for a

considerable number of people. Definisi tersebut dapat diartikan bahwa berita

adalah informasi yang aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik

perhatian orang (Kusumaningrat, 2006: 39).

Hirarki faktor yang mempengaruhi pemberitaan model Shoemaker dan Reese

(Shoemaker dan Reese, dalam Susilo, 2000: 19)

Page 6: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

a. Individual level (tingkat individual)

Pengaruh yang pertama adalah individu pekerja media, jurnalis, editor,

redaktur.

b. Media routines level (rutinitas media)

Rutinitas media juga mempengaruhi pemberitaan, antara lain adalah

dengan melakukan seleksi-seleksi, keterbatasan waktu (deadline),

keterbatasan tempat (space), struktur piramida terbalik pada penulisan

berita, serta sumber-sumber berita.

c. Organization level (pengaruh organisasi)

Kebijakan organisasi akan sangat mempengaruhi pemberitaan yang

dihasilkan.

d. Extra media level (pengaruh dari luar organisasi)

Pemberitaan juga terkadang bisa dipengaruhi oleh pihak luar, misalnya

stakeholder.

e. Ideological level (pengaruh ideologi)

Ideologi media merupakan pengaruh yang sangat besar dalam pemberitaan

sebuah media (Susilo, 2000: 19-20)

E. Agenda Setting dan Framing Media

Media massa mempunyai peranan untuk menentukan tingkat

kepentingan berita atau isu atau yang disebut agenda media yang akan

mempengaruhi tingkat kepentingan berita oleh khakayak. “Agenda setting is

a process by wich the relative attention given to items or issues in news

coverage influences in the rank order of public awareness of issues and

atribution of significance. As an extension, effects on public policy may

occur”(Mcquail, 2000:426).

Mc Combs yang dikutip Griffin (2004: 396-397) menjelaskan bahwa

terdapat dua level dalam agenda setting. Level pertama menjelaskan tentang

penyampaian tentang objek yang dianggap penting kepada khalayak.

Sedangkan level kedua menjelaskan tentang menonjolkan (salience) hal yang

Page 7: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

dianggap penting dari atribut-atribut yang ada dalam objek tersebut. level

kedua ini menurut Griffin selaras dengan konsep framing.

Framing adalah cara untuk memberikan penafsiran keseluruhan untuk

mengisolasi fakta-fakta. Hampir tidak dapat dihindari oleh jurnalis untuk

melakukan ini dan dengan demikian memisahkannya dari ‘obyektifitas’ yang

murni dan memperkenalkan beberapa bias (yang tidak disengaja) (Mcquail,

2011: 125). Konsep framing berfungsi sebagai arena dimana informasi

tentang suatu peristiwa di media massa diperebutkan untuk mendapat

dukungan pandangan publik. Setiap media memiliki pandangan berbeda

terhadap peristiwa tertentu (Sobur, 2001: 166).

Pekerja media massa memiliki cara melakukan konstruksi realitas

politik yang berujung pada pembentukan makna, yaitu pemilihan kata

(simbol) politik, dalam melakukan pembingkaian pristiwa politik ada

keterbatasan ruang dan waktu dan ditentukan pemilik kepentingan, terakhir

menyediakan ruang dan waktu untuk sebuah peristiwa politik. (Sobur, 2001:

166)

F. Ekonomi, Politik, Media Massa

Media dalam paradigma teori kritis sendiri dapat dipahami dalam

berbagai artikulasi, salah satunya media massa dipahami sebagai arena

pertarungan (site of struggle) dari berbagai kepentingan dan ideologi yang

hidup di masyarakat. Artikulasi sendiri bermakna sebagai pemahaman kita

terhadap sebuah realitas yang berasal dari berbagai sumber (Junaedi, 2007:

31). Pendekatan dengan teori ekonomi politik media pada intinya berpijak

pada pengertian ekonomi politik sebagai studi mengenai relasi sosial,

khususnya yang menyangkut relasi kekuasaan, baik dalam produksi,

distribusi, dan konsumsi sumber daya (resources).

Dalam ekonomi politik komunikasi, sumber daya ini dapat berupa

surat kabar, majalah, buku, kaset, film, internet dan sebagainya. Kajian awal

di bidang ekonomi politik berfokus pada efek individual dan penelitian yang

berorientasi psikologis serta sedikit perhatian diberikan pada konteks

Page 8: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

ekonomi di mana media dihasilkan, didistribusikan dan dikonsumsi. Dalam

teori ekonomi-politik media, efek yang paling ditakutkan dari terjadinya

konsentrasi kepemilikan media adalah terjadinya penyeragaman terhadap

media (homogenisasi) dan pembatasan bagi pihak-pihak lain yang ingin

terjun ke bisnis media, Croteau dan Hoynes dalam Junaedi (2007:39).

G. Ideologi Media Massa

Bagaimana sejarah, visi-misi, ideologi, sebuah perusahaan media

sangat berpengaruh terhadap karakteristik pemberitaan yang dihasilkan oleh

media tersebut. Rutinitas yang terjadi dalam ruang pemberitaan – yang

mennetkan bagaimana wartawan didikter/ dikontrol untuk memberitakan

peristiwa dalam perspektif tertentu. Selain praktik organisasi dan ideologi

profesional tersebut, ada satu aspek lain yang sangat penting yang

berhubungan dengan bagaimana peristiwa ditempatkan dalam keseluruhan

produksi teks, yakni bagaimana berita itu bisa bermakna dan berarti bagi

khalayak. Stuart Hall (dkk) menyebut aspek ini sebagai konstruksi berita

(Eriyanto, 2009:119).

Media berperan untuk mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya

dipahami, bagaimana relaitas itu dijelaskan dengan cara tertentu kepada

khalayak. Fungsi pertama dalam ideologi adalah media sebagai mekanisme

integrasi sosial, media disini berfungsi menjaga nilai-nilai kelompok, dan

mengontrol bagaimana nilai-nilai kelompok itu dijalankan (Eriyanto, 2009:

122).

H. Teori Konstruksi Realitas Sosial

Teori Konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality)

diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dalam buku The

Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociological of Knowledge.

Berger dan Lackmann mengatakan bahwa realitas sosial terdiri dari tiga

macam, yaitu realitas subyektif, realitas obyektif, dan realitas simbolik.

Realitas obyektif adalah realitas yang terbentuk dari pengalaman di dunia

Page 9: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

obyektif yang berada di luar dari individu, dan realitas ini dianggap sebagai

kenyataan. Relaitas simbolik merupakan ekspresi simbolik dari realitas

obyektif dalam berbagai bentuk. Sementara itu realitas subyektif adalah

realitas yang terbentuk sebagai proses penyerapan kembali realitas obyektif

dan simbolik kedalam individu melalui internalisasi (Bungin, 2001: 5).

I. Konstruksi Realitas Politik Media Massa

Media massa dalam mengonstruksi realitas dapat dilakukan dengan

memberikan bobot (prioritas) terhadap isu-isu tertentu sambil mengabaikan

yang lain (agen da setting) dan memberikan penekanan pada substansi

persoalan terteentu dari isu atau peristiwa yang diberikan (framing) (Pawito,

2009: 40).

Dalam proses pengonstruksian realitas politik, media massa memiliki

dua kemungkinan yaitu menjadi saluran komunikasi politik yang

merefleksikan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi atau menjadi agen

politik dimana jurnalisnya bertindak selaku komunikator politik dalam

kategori profesional. Perbedaan peran ini berpengaruh pada citra realitas

politik yang dihasilkan (Hamad, 2004: 29).

J. Penelitian-penelitian terdahulu

Widyastuti membuat penelitian dengan judul “konstruksi media

terhadap karakteristik kepemimpiban calon presiden dan calon wakil presiden

peserta pemilu 2009 yang menghasilkan fakta framing yang dilakukan baik di

majalah Tempo edisi khusus pemilihan Pesiden 2009 atau pemberitaan

Tempo secara keseluruhan ada kecenderungan mengusulkan pasangan SBY-

Boediono daripada kandidat yang lain. Hal tersebut ditunjukkan dengan

banyaknya konstruksi positif yang mendukung pasangan tersebut dibanding

pasangan kandidat lain.

Page 10: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitataif, yakni

penulis ingin mendeskripsikan bagaimana Kompas dan republika melakukan

pembingkaian terhadap berita calon presiden dan calon wakil presiden pilpres

2014 dan juga mendeskripsikan mengenai sikap jurnalisme Kompas dan

Republika pada peliputan berita pemilihan presiden 2014. Penulis mengumpulkan

teks berita kedua kandidat, kemudian dianalisis dengan metode analisis framing

Zhongdang Pan & Kosicki. Struktur yang diteliti adalah sintaksis, skrip, tematik,

dan retoris dari teks berita.

Media yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Kompas dan

Republika dalam pemberitaan kandidat capres dan cawapres pilpres 2014 periode

10 Juni sampai 22 Agustus 2014. Untuk memfokuskan penelitian, penulis

menentukan 7 tema berita yang akan di analisi, yakni debat capres-cawapres,

kampanye, kasus HAM Prabowo, hasil survei, pengunduran diri Prabowo, sidang

sengketa pilpres, dan peresmian Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden

terpilih. Berdasar tema tersebut, penulis menemukan 15 berita dari Kompas, dan

12 berita dari Republika. Setelah dilakukan analisis teks berita, penulis melakukan

wawancara terhadap awak pelaku media, redaktur dan wartawan kedua media

untuk mengetahui lebih dalam pembingkaian berita yang dilakukan kedua media.

Kemudidan dari hasil analisis teks Pan & Kosicki dan hasil wawancara ditarik

kesimpulan tentang pembingkaian kedua media dan sikap jurnalisme kedua media

tersebut.

Sajian dan Analisis Data

1. Debat Capres-Cawapres

a. Kompas

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Dalam berita debat capres-cawapres, Kompas lebih

mengutamakan pada konten atau unsur “how” atau bagaimana

jalannya debat. Kompas menyoroti visi-misi kedua capres, sesi tanya

Page 11: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

jawab, dan penilaian ahli. Tetapi dalam ketiga unsur yang

dimunculkan tersebut, Kompas lebih condong utuk mnegunggulkan

kekuatan Jokowi, dan sebaliknya Kompas sangat kritis terhadap

kekurangan Prabowo. Hal ini jelas terlihat saat debat capres-cawapres

perdana dimana Kompas menonjolkan scene tanya jawab dimana JK

mlontarkan pertanyaan tendensius mengenai kasus kerusuhan Mei

1998 kepada Prabowo, selain itu tanggapan ahli yang dijadikan

narasumber lebih sering memuji Jokowi daripada Prabowo.

2) Hasil wawancara awak media Kompas

Debat menjadi salah satu pengaruh pembentukan opini dan

menjadi sumber informasi masyarakat mengenai capres dan cawapres.

Dalam pemilihan angle selalu dicari yang kuat dan menarik, salah

satunya adalah mengenai kasus HAM Prabowo, karena hal itu juga

sampai menjadi sorotan media asing. Pemilihan narasumber selalu

dipilih yang berkompeten, jika dalam berita Jokowi selalu medapat

review lebih bagus daripada Prabowo, hal itu memang apa yang

dikatakan oleh ahli yang dijadikan Kompas sebagai narasumber yang

memang menilai bahwa Jokowi lebih baik program atau visi-misinya

dibanding Prabowo.

b. Republika

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Dalam membingkai debat capres cawapres dengan

menonjolkan isi dan keunggulan para kandidat, hal ini bisa dilihat dari

penggunaan judul yang berbunyi REPUBLIKA mengemas berita

debat capres cawapres ini dengan judul “Prabowo Tegas, Jokowi

Tangkas”. Republika mengurai perbedaan visi misi dan cara

penyampaian kedua kandidat, lalu kemudiam Republika menampilkan

kutipan narasumber yang sama-sama menilai keunggulan atau

mengkritik kekurangan kedua pasangan dalam debat.

Page 12: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

2) Hasil wawancara awak media Republika

Republika memngungkap sosok masing-masing tanpa harus

menciderai atau menyakiti salah satu pihak. Republika menonjolkan

keunggulan masing-masing dan tidak menjatuhkan salah satu pihak.

2. Kampanye

a. Kompas

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Dalam berita Kampanye pasangan capres-cawapres, KOMPAS

menonjolkan gaya berkampanye Prabowo yang lebih mengedepankan

bahwa dia mendapat dukungan besar dari partai politik, sehingga

KOMPAS menunjukkan kepada masyarakat melalui foto kampanye

Prabowo-Hatta yang mayoritas menampilkan Prabowo berdampingan

dengan petinggi-petinggi partai politik. Sedangkan untuk Jokowi-JK,

KOMPAS membingkai bahwa Jokowi-JK adalah sosok yang

mendapat dukungan penuh rakyat, dan mereka maju bukan karena

bantuan partai politik, tetapi diusung oleh rakyat. KOMPAS hampir

selalu menampilkan berita kampanye Jokowi dengan foto Jokowi

berfoto dengan ribuan pendukungnya, mulai dari buruh, nelayan, dan

petani.

2) Hasil wawancara awak media Kompas

KOMPAS terkesan menonjolkan bahwa Jokowi mendapat

dukungan yang sangat besar karena menurut KOMPAS, strategi

kampanye Jokowi adalah dengan dukungan massa, sedangkan

Prabowo dengan menggerakkan motor partai politik.

b. Republika

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Dalam berita kampanye kedua pasangan capres-cawapres,

REPUBLIKA lebih menonjolkan visi-misi serta program yang akan

diusung demi pembangunan Indoensia.

Page 13: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

2) Hasil wawancara awak media Republika

REPUBLIKA lebih mngutamakan untuk mengusung kelebihan

kedua pasangan kandidat, memfokuskan pada visi-misi dan gagasan

kandidat mengenai suatu permasalahan.

3. Kasus HAM Prabowo

a. Kompas

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Kompas menonjolkan dalam unsur sintaksis berupa headline

yang berbunyi “Wiranto: Penculikan Inisiatif Prabowo Sendiri”. Selain

itu Kompas juga menonjolkan unsur “how” bagaimana rekam jejak

karir militer Prabowo serta bagaimana kronologi peristiwa kerusuhan

Mei 1998 menurut versi Wiranto. Hasil analisis teks ini

mengindikasikan bahwa Kompas membentuk sebuah bingkai fakta

bahwa Prabowo memang terlibat dalam kasus kerusuhan tersebut

sehingga dia diberhentikan secara tidak hormat dari TNI karena telah

melanggar Sapta Marga TNI.

2) Hasil wawancara awak media Kompas

Kompas meyakini fakta dimana Prabowo memang terlibat

dalam kasus kerusuhan Mei 1998 berdasarkan hasil investigasi tim

idependen yang dibentuk oleh Komnas HAM. oleh karena itu Kompas

mengutip berita konferensi pers Wiranto yang juga menyatakan

keterlibatan Prabowo dalam peristiwa tesebut.

b. Republika

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Dalam melihat kasus HAM yang menyeret nama Prabowo,

REPUBLIKA memposisikan diri sebagai pihak yang menilai bahwa

isu tersebut dilontarkan Wiranto sebagai serangan kepada Prabowo

karena kedua tokoh ini pernah berseteru di masa saat mereka masih

Page 14: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

sama-sama didunia kemiliteran. Hal ini terlihat dalam peilihan kata

pada headline “Wiranto Serang Prabowo soal HAM”.

2) Hasil wawancara awak media Kompas

Dalam berita kasus HAM Prabowo, REPUBLIKA menilai

bahwa tindakan konferensi pers Wiranto tersebut merupakan aksi

serangan kepada Prabowo, karena pada saat di kemiliteran, kedua

tokoh ini pernah berseteru. Dan juga merupakan tampisan dari

pernyataan Prabowo pada saat debat capres-cawapres. Jadi Republika

menampilkan peristiwa ini sebagai sebuah serangan balik kepada

Prabowo yang dalam debat capres menyebutkan bahwa mengenai

kerusuhan Mei 1998 yang tahu adalah atasannya.

4. Hasil Survei

a. Kompas

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Unsur sintaksis yang pertama adalah pemilihan judul yang

berbunyi “Jokowi-JK Unggul”. Dalam judul tersebut Kompas

menyatakan dengan jelas keunggulan Jokowi-JK dalam quick count

yang dilakukan beberapa lembaga survei. Lalu dalam skrip, Kompas

menonjolkan tanggapan kedua pihak mengenai perbedaan haisl quick

count. Tetapi dalam Dalam latar berita KOMPAS juga seolah

menggiring opini masyarakat bahwa lembaga suvei yang

mengunggulkan Jokowi sudah menggunakan metode yang tepat

dengan margin error yang sedikit.

2) Hasil wawancara awak media Kompas

Kompas dengan tegas menyatakan keunggulan Jokowi-JK

dikarenakan berdasarkan hasil quick count yang mereka lakukan

sendiri melalui Kompas Litbang yang menunjukkan hasil bahwa

Jokowi-JK unggul suara dibanding Prabowo-Hatta.

“Betul, jadi kita tidak melihat lembaga-lembaga survei yang lain, kita melihat terutaa ke quickcount kita sendiri. Bahkan quickcount kita tu kan kita pecah menjadi dua ya. Kalaupun di

Page 15: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

pecah dua pun masih unggul gitu hlo. Nah itu yang menguatkan kita bahwa ternyata keunggulan Jokowi itu signifikan. Karena ketika angkanya dibelah ganjil dan genap itu pun masih unggul Jokowi. Itu yang membuat kita memastikan Jokowi adalah presiden yang terpilih.” (transkrip wawancara Redaksi Kompas)

b. Republika

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

REPUBLIKA lebih menonjolkan sambutan suka cita kepada

presiden terpilih tanpa menonjolkan salah satu pasnagan capres-

cawapres karena mungkin REPUBLIKA memilih menunggu hasil

resmi dari KPU.REPUBLIKA hanya memfokuskan mengenai

pelaksanaan pemilu dan juga sebagai pendukung judul dan lead,

REPUBLIKA seolah menegaskan bahwa pemenang pemilu akan

diketahui nanti saat lembaga resmi, KPU secara resmi telah selesai

menghitung surat suara paling lambat 22 Juli 2014.REPUBLIKA tidak

menonjolkan keunggulan perolehan suara salah satu capres-cawapres,

atau dengan kata lain, Republika telah berhasil memposisikan diri

sebagai pihak yang netral.

2) Hasil wawancara awak media Republika

Dari hasil quick count yang berbeda dari beberapa lembaga

survei, Republika menilai bahwa sekarang banyak lembaga survei

yang tidak independen dan berpihak ke salah satu kubu. Republika

hanya menyajikan data haisl quick count tersebut tanpa adanya

penekanan siapa yang lebih unggul dan benar. Republika membiarkan

masyarakat sendiri yang menilai dan mempercayai siapa yang benar.

5. Pengunduran Diri Prabowo

a. Kompas

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

KOMPAS menuliskan apa yang terjadi dalam konferensi pers

di Rumah Polonia, serta menuliskan pidato Prabowo yang mneyatakan

Page 16: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

penolakannya terhadap pilpres 2014 serta alasan mengapa dia

menolak. Berita tersebut sesuai apa adanya dan KOMPAS tidak

menambahkan opini apapun. Tetapi sayangnya KOMPAS tidak

mencantumkan narasumber lain untuk menanggapi pernyataan

Prabowo tersebut, terutama dari pihak KPU sebagai pihak yang

dituding Prabowo melakukan kecurangan.

b. Republika

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Berita yang diusung REPUBLIKA ini menggambarkan

mengenai konferensi pers pengumuman penolakan Prabowo-Hatta

terhadap pilpres 2014. Dalam konferensi pers tersebut Prabowo

membacakan apa yang telah menjadi keputusan tim koalisi Merah

Putih yang menolak pilpres serta alasan mereka menolak pilpres yakni

karena ada kecurangan. Selain itu REPUBLIKA menampilkan

narasumber dari tim koalisi Merah Putih Habiburokhman dan

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay. Dari nada berita REPUBLIKA

cenderung netral karena hanya memaparkan peristiwa yang

sesungguhnya terjadi di Rumah Polonia tanpa memberikan opini yang

menyudutkan salah satu pihak. Selain itu REPUBLIKA juga

menampilkan narasumber dari kedua belah pihak yakni dari koalisi

Merah Putih dan KPU.

6. Sidang Sengketa Pilpres

a. Kompas

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Dalam judul dan lead, Kompas menekankan bahwa data yang

diajukan oleh tim Prabowo-Hatta adalah data yang salah. Melalui

judulnya, KOMPAS ingin menggiring opini masyarakat bahwa bukti-

bukti yang diajukan Prabowo-Hatta untuk menggugat KPU mengenai

hasil pilpres yang mengindikasi adanya kecurangan yang masif,

Page 17: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

terstruktur dan sistematis merupakan data yang salah.Kesalahan data

yang diajukan tim Prabowo-Hatta tersebut dijabarkan KOMPAS

dalam latar beritanya. Selain itu KOMPAS lebih menekankan kepada

bantahan KPU mengenai pernyataan saksi-saksi yang diajukan tim

Prabowo-Hatta. Dan juga dalam berita ini KOMPAS menekankan

bahwa KPU sudah melakukan tugasnya dengan baik dan tidak ada

kesalahan ataupun kecurangan dalam proses pemilu seperti yang

ditudingkan tim Parbowo-Hattam ditambah lagi tim Prabowo-Hatta

tidak bisa menghadirkan bukti atau saksi yang valid.

2) Hasil wawancara awak media Kompas

Kompas mengikuti semua sidang sengketa pilpres dan juga

mengeahui behind the scene nya, dan Kompas memang menilai data-

data yang dimiliki tim Prabowo itu tidak kuat, jadi selain yang muncul

di persidangan, publik juga bisa menilai. Kompas juga melakukan

pengecekan bahwa tidak seluruhnya data dipunyai, bahkan tim

Prabowo-Hatta tidak mempunyai saksi di seluruh TPS, itu yang

membuat Kompas menonjolkan fakta tersebut.

b. Republika

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Republika membingkai berita peristiwa sengketa pilpres ini

dari sudut pandang tim Prabowo-Hatta yang menduka adanya

pembengkakan jumlah suara disejumlah TPS di Indonesia. hal ini

mengindikasikan bahwa REPUBLIKA menggiring opini masyarakat

bahwa jumlah DPTb ada kemungkinan mengalami pembengkakan.

Republika menjabarkan data-data yang disampaian tim Prabowo-Hatta

dalam persidangan. REPUBLIKA juga menuliskan kutipan

pernyataan pembelaan dari tim KPU, tetapi dilihat dari kuantitasnya

jauh lebih sedikit dari porsi kutipan pernyataan tim Prabowo-Hatta.

Melalui fotonya, tim Prabowo-Hatta seolah ingin menggambarkan

harapan dan tuntutan masyarakat yang menginginkan saksi-saksi

Page 18: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

memberi keterangan yang sebenar-benarnya akrena sudah mengucap

sumpah dalam persidangan.

2) Hasil wawancara awak media Republika

Republika hanya menyampaikan temuan dari tim Prabowo-

Hatta saja yang mngindikasikan adanya tambahan jumlah suara.

7. Peresmian Jokowi-JK Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

a. Kompas

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Sidang putusan MK teah didetapkan, dan pemimpin baru

Indonesia siap disahkan. Dalam headline nya, KOMPAS mengusung

judul “Jokowi-JK Pemimpi baru”. Judul ini menggambarkan

KOMPAS yang lugas menyatakan bahwa Jokowi-JK adalah

pemimpin baru Bangsa Indonesia.Dalam latar berita, KOMPAS

menguraikan beberapa dalil-dalil gugatan yang ditolah MK serta

alasan MK menolak dalil gugatan tersebut. dalam latar juga KOMPAS

menjabarkan mengenai sikap tim Jokowi-JK dan juga Presiden SBY

melalui juru bicaranya dalam menanggapi putusan MK ini. KOMPAS

melengkapi dengan penyataan Jokowi-JK dan tim koalisi mereka

dalam menanggapi sidang putusan MK tersebut. tetapi KOMPAS

tidak sama sekali menampilkan penyataan dari tim Prabowo-Hatta

untuk menanggapi hasil putusan sidang MK tersebut.

2) Hasil wawancara awak media Kompas

Dari awal Kompas meyakini rekonstruksi emilu dengan selisih

suara yang sudah besar. Kompas melihat bahwa pemilu ini memang

masih banyak yang mungkin datanya tidak valid, baik dari kubu

Jokowi maupun Prabowo. Kalau terstruktur, sistematis, dan masif itu

kan kekeliruannya terjadi di satu pihak kan, untuk memenangkan

calon yang lain. nah ini yang tidak terjadi sebetulnya, dan itu tidak

terlihat di data-data yang dimunculkan. Dan dari data itu kita melihat

bahwa sebetulnya keputusan MK itu tepat.

Page 19: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

b. Republika

1) Analisis teks berita Zhongdang Pan & Kosicki

Headline berita tersebut berjudul “Jokowi Presiden”, judul

tersebut mereprentasikan bahwa sekarang Jokowi adalah seorang

presiden.Latar berita menjabarkan mengenai dalil-dalil yang ditolak

serta alasan penolakan yang dibacakan oleh hakim-hakim MK.

REPUBLIKA membuat kutipan secara langsung maupun kutipan

tidak langsung dari pernyataan hakim-hakim MK dalam sidang MK

sebagai informasi utama berita ini. selain itu REPUBLIKA juga

menampilkan komentar Jokowi-JK dalam menanggapi putusan sidang

MK tersebut.Tidak ada indikasi REPUBLIKA mengunggulkan atau

menjatuhkan salah satu kubu, republika secara netral mengungkapkan

fakta yang terjadi di persidangan.

2) Hasil wawancara awak media Republika

Keputusan MK dalah sebuah keputusan final yang harus

diterima dengan legowo oleh semua pihak.

Kesimpulan

Melalui sebuah berita, media membingkai sebuah peristiwa sesuai dengan

konstruksi yang dibangunnya. Termasuk dalam berita mengenai pemilihan

presiden 2014 ini, selain berperan sebagai sumber informasi, berita juga bisa

untuk menjadi alat penggiring opini masyarakat dengan penerapan agenda setting

dan framing berita. Uraian diatas telah menunjukkan bagaimana Kompas dan

Republika melakukan pembingkaian dalam beritanya. Kompas lebih cenderung

untuk menuliskan berita dari sisi kubu Jokowi-JK, dimana Kompas menuliskan

berita mengenai keunggulan Jokowi, tetapi Kompas dengan kritis membahas

kekuranga atau kesalahan yang dilakukan Prabowo. Republika cenderung

menuliskan berita dengan kritis mengenai keunggulan kedua pihak dan juga

membahas kekurangan keduanya.

Page 20: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat diberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi Industri Media

Media massa sebagai sumber informasi masyarakat haruslah menjadi

media yang netral dan tidak memihak dalam satu organisasi/ partai. Media

massa harus selalu mengutamakan kepentingan masyarakat dan tidak

terpengaruh dengan kekuasaan yang ada.

2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan data yang lebih banyak lagi

agar analisis juga lebih semakin akurat. Peneliti sebaiknya melakukan

wawancara secara langsung dengan redaktur dan wartawan secara

langsung agar mendapatkan data dan konfirmasi yang jelas dan lebih

terperinci sebagai data penelitian.

Daftar Pustaka

Bungin, Burhan. (2001), Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cangara, Hafied. (2008),Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cangara, Hafied. (2009),Komunikasi Politik. Jakarta: Rajawali Pers Effendy, Uchjana Onong. (2006),Ilmu Komunikasi Teori dan Prkatek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Eriyanto. (2009),Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.

Yogyakarta: LKIS. Griffin, EM.A. (2004),A First Look at Communication Theory (5thed.). Singapore:

McGraw-Hill Hamad, Ibnu. (2004),Konstruksi Realitas Politik dalam Media Mass. Jakarta:

Granit. Junaedi, Fajar. (2007),Komunikasi Massa Pengantar Teoritis. Yogyakarta:

Satusta. Kusumaningrat, Hikmat. (2005),Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja

Rosdakarya. McQuail, Denis. (2000),Mass Communication Theory: An Introduction (4th

ed.).London: Sage Publication. McQuail, Denis. (2011), Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1.

Jakarta: Salemba Humanika.

Page 21: JURNAL KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM … D0210115.pdfwrites the possitiveness about Jokowi and neve writes about his weakness or deficiencies. In contrast, Kompas agresively make

Mursito, BM. (2006),Memahami Institusi Media Sebuah Pengantar. Surakarta: Lindu Pustaka.

Pareno, Sam Abede. (2003),Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita. Surabaya: Papyrus.

Pawito. (2009),Komunikasi Politik, Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Jogjakarta: Jalasutra.

Sobur, Alex. (2001),Analisis teks media. Bandung: Remaja Rosdakarya. EdySusilo, Muhammad. (2000),PemberitaanPersSelamaMasaKampanye

(AnalisisstrukturismeterhadapsuratkabarKompasdanRepublikaSelamaKampanyePemilu 1999). Yogyakarta: Master Thesis UPN Veteran

Widyastuti, Nur Heni.(2009),Konstruksi media terhadap karakteristik kepemimpiban calon presiden dan calon wakil presiden peserta pemilu 2009 (Studi analisis framing berita liputan khusus majalah Tempo edisi khusus pemilihan presiden 2009 Edisi 29 Juni – 5 Juli 2009). Surakarta UNS.

(http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/02/24/pengamat-parpol-pemilik-media-massa-jangan-suka-mentang-mentang)