JURNAL KIMIA

download JURNAL KIMIA

of 3

Transcript of JURNAL KIMIA

Tugas KelompokReview Jurnal KesehatanTerodinamika

Disusn Oleh : Kelompok Anggota : Firmita Dwiseli Tresna Baso Rofifah Usda Sarifa Dwi I

Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Hasanuddin2013/2014

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), definisi terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit. Terapi panas dan dingin merupakan aplikasi termodinamika dalam bidang kesehatan. Dimana terapi panas dan dingin saat ini sudah mulai banyak digunakan masyarakat.Sesuai dengan namanya, terapi panas menggunakan energi panas sebagai media pengobatan. Hamparan energi panas dapat melalui konduksi, konveksi, radiasi, konversi dan evaporasi. Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi). Kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh. Efek fisiologis terapi panas terhadap hemodinamik adalah meningkatnya aliran darah, vasodilatasi meningkatkan penyerapan nutrisi, lekosit dan antibodi, dan meningkatkan pembuangan sisa metabolik dan sisa jaringan, dan membantu resolusi kondisi inflamasi. Namun, vasodilatasi juga menyebabkan peningkatan perdarahan dan edema, dan dapat membuat kambuh kondisi inflamasi.Pada neuromuskular terapi panas meningkatkan ambang nyeri dan meningkatkan kecepatan konduksi saraf. Pada sendi dan jaringan ikat dapat meningkatkan ekstensibilitas tendon dan menurunkan kekakuan sendi. Kontra indikasi penggunaan terapi panas meliputi trauma, pasien dengan gangguan sirkulasi, diatese hemoraghik, edema, jaringan parut yang luas, gangguan sensasi, keganasan, gangguan komunikasi atau kognitif yang tidak dapat melaporkan nyeri. Dalam jurnal (Analisa Efek Terapi Panas Terhadap Kelelahan Otot) dibahas mengenai efek dari terapi panas terhadap kelelahan otot. Dimana hasil penelitian dari jurnal tersebut menunjukkan bahwa latihan yang dibarengi terapi panas dapat mereduksi tingkat kelelahan.Begitu pula dengan terapi dingin menggunakan dingin untuk menanggulangi nyeri atau kondisi lainnya. Semua terapi dingin bersifat pendinginan superfisial. Transfer energinya secara konduksi, evaporasidan konveksi. Semakin lama waktu terapi, penetrasi dingin semakin dalam. Aplikasi dingin mengurangi suhu daerah yang sakit, membatasi aliran darah dan mencegah cairan masuk ke jaringan sekitar luka. Hal ini dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan. Aplikasi dingin dapat mengurangi sensivitas dari akhiran syaraf yang berakibat terjadinya peningkatan ambang batas rasa nyeri. Juga akan mengurangi kerusakan jaringan dengan jalan mengurangi metabolisme lokal sehingga kebutuhan oksigen jaringan menurun. Kontra indikasi penggunaan terapi dingin meliputi Raynauds syndrom, peradangan pembuluh darah, gangguan sensasi saraf, cryoglobulinemia, dan paroxysmal cold hemoglobinuria. Namun, efek negatif terapi dingin adalah menurunnya ekstensibilitas tendon dan meningkatkan kaku sendi. Tetapi terapi dingin memiliki resiko hypothermia, excema kulit, dan frostbite jika tidak digunakan dengan prosedur yang tepat.Bagaimana dengan perbandingan efek terapi panas dan dingin? Mana yang lebih efektif? Efek terapi panas atau dingin? Dalam jurnal Perbandingan Efek Terapi Panas dengan Terapi Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri pada Penderita Osteoartritis Lutut dilakukan penelitian terhadap dua kelompok penderita osteoartritis lutut. Kelompok dibagi menurut kriteria inklusi dan ekslusi yang menghasilkan kelompok ganjil dan genap. Kelompok ganjil mendapat terapi panas dengan Packheater 451, sedangkan kelompok genap mendapa terapi dingin dengan Criojet C50E. Penelitian dilakukan selama tiga bulan dengan mendapatkan 42 penderita OA yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil terapi berupa pengurangan nyeri pada kelompok terapi panas dibanding dengan kelompok terapi dingin tidak berbeda banyak. Dengan demikian terapi panas (Pacheater 451) ternyata memberikan manfaat pengurangan nyeri yang sama baiknya dengan terapi dingin (Criojet Air C50E) pada pasien OA.