JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN - akbidmr.ac.id · penkes tentang tanda bahaya masa nifas. Salah...
Transcript of JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN - akbidmr.ac.id · penkes tentang tanda bahaya masa nifas. Salah...
JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN(JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)
Diterbitkan olehAkademi Kebidanan Mardi Rahayu
Kudus
Vol. 9, No. 1 ISSN : 2088-4109
Vol. 9, No. 1 Hal. 1 - 124
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI DESA KLALING WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS
Eka Wardani,Dini Enggar Wijayanti, Sudarti
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI DESA PLADEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KABUPATEN KUDUS
Endang Puji Lestari, Dini Enggar Wijayanti,Sudarti
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
Heni Fitriana, Heni Febriana,Rifa Caturiningsih
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 – 24 BULAN DI DI DESA KLALING WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KABUPATEN KUDUS
Ika Surya Ardhianingsih, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI BPS MARYATI LORAM KUDUS
Yevie Juliani, Heni Febriana, Rifa Caturiningsih
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI BPS NOOR ISTIATI KUDUS
Purtiani, Heni Febriana, Rifa Caturiningsih
SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PADA MASA PACARAN DI KELAS X
SMA MASEHI KUDUS
Ratna Harjanti, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI ) DI KELAS XI SMA MASEHI KUDUS
Umi Zulfah, Kudarti, Ikasari Kristiani
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMK TAMAN SISWA KUDUS
Widyaningsih, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA –TANDA PERSALINAN DI BPS LENY MULYANI BESITO KUDUS
Yunike Kusuma Wijayanti, Ni Ketut Kasmini, Umi Widayanti
Januari 2019
ISSN
2088-4109
KudusJanuari 2019
JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN
(JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)
Vol. 9, No. 1 Januari 2019
SK. Direktur AKBID Mardi Rahayu
No. 004/AKMR-SK/II/2016
Susunan Dewan Redaksi
(Editorial Team)
Ketua Dewan Redaksi (Editor in Chief) :
Kudarti, S.SiT, M.Kes
Dewan Redaksi (Editorial Board) :
Kudarti, S.SiT, M.Kes
Dewi Endah Kusumaningtyas, SST, M.Kes;
Ratna Widhayanti, SST;
Administrasi Redaksi (Administration) :
Agus Supriyanto
Penerbit (Publisher):
AKBID Mardi Rahayu
Alamat Redaksi
Jl. KH. Wahid Hasyim 89 Kudus
Telp./Fax. : (0291) 445979
Email : [email protected]
Website : http://akbidmr.ac.id/layanan/e-jurnal
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan terbit satu kali dalam setahun
Jurnal
Kebidanan dan
Kesehatan
Vol. 9, No. 1 Hal. 1 – 124 Kudus
Januari 2019
ISSN
2088-4109
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan (Journal Of Midwifery And Health) merupakan wadah atau sarana yang
menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun non hasil penelitian di bidang kebidanan dan kesehatan
yang belum pernah diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah
maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal
Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya,kecuali atas permintaan dari penulis yang
bersangkutan
JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN
(JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)
Vol. 9, No. 1 Januari 2019
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN
IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI DESA KLALING WILAYAH KERJA
PUSKESMAS JEKULO KUDUS
Eka Wardani,Dini Enggar Wijayanti, Sudarti
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI DESA PLADEN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KABUPATEN KUDUS
Endang Puji Lestari, Dini Enggar Wijayanti,Sudarti
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN
KESEHATAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
Heni Fitriana, Heni Febriana,Rifa Caturiningsih
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 – 24 BULAN DI
DI DESA KLALING WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KABUPATEN KUDUS
Ika Surya Ardhianingsih, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI BPS
MARYATI LORAM KUDUS
Yevie Juliani, Heni Febriana, Rifa Caturiningsih
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI
BPS NOOR ISTIATI KUDUS
Purtiani, Heni Febriana, Rifa Caturiningsih
SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PADA MASA PACARAN DI KELAS X
SMA MASEHI KUDUS
Ratna Harjanti, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI
TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI ) DI KELAS XI SMA MASEHI KUDUS
Umi Zulfah, Kudarti, Ikasari Kristiani
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS
DI KELAS XI SMK TAMAN SISWA KUDUS Widyaningsih, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA –
TANDA PERSALINAN DI BPS LENY MULYANI BESITO KUDUS Yunike Kusuma Wijayanti, Ni Ketut Kasmini, Umi Widayanti
Diterbitkan oleh
Akademi Kebidanan Mardi Rahayu
Kudus
Jurnal
Kebidanan dan
Kesehatan
Vol. 9, No. 1 Hal. 1 – 124 Kudus
Januari 2019
ISSN
2088-4109
JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN
(JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)
Vol. 9, No. 1 Januari 2019
DAFTAR ISI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TERHADAP
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI DESA KLALING WILAYAH KERJA
PUSKESMAS JEKULO KUDUS
Eka Wardani,Dini Enggar Wijayanti, Sudarti ................................................................................................ 1-13
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI DESA
PLADEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KABUPATEN KUDUS
Endang Puji Lestari, Dini Enggar Wijayanti,Sudarti ..................................................................................... 14-23
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS DI RUMAH
SAKIT MARDI RAHAYU
Heni Fitriana, Heni Febriana,Rifa Caturiningsih .......................................................................................... 24-36
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 – 24 BULAN DI
DI DESA KLALING WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KABUPATEN KUDUS
Ika Surya Ardhianingsih, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K ...................................................................... 37-51
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI BPS
MARYATI LORAM KUDUS
Yevie Juliani, Heni Febriana, Rifa Caturiningsih .......................................................................................... 52-62
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSUI
DINI DI BPS NOOR ISTIATI KUDUS
Purtiani, Heni Febriana, Rifa Caturiningsih .................................................................................................. 63-73
SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PADA MASA PACARAN DI KELAS X
SMA MASEHI KUDUS
Ratna Harjanti, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K ..................................................................................... 74-82
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA
SENDIRI (SADARI ) DI KELAS XI SMA MASEHI KUDUS
Umi Zulfah, Kudarti, Ikasari Kristiani ........................................................................................................ 83-100
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMK TAMAN
SISWA KUDUS Widyaningsih, Magdalena Dyah P, Dewi Endah K .................................................................................. 101-113
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG
TANDA –TANDA PERSALINAN DI BPS LENY MULYANI BESITO KUDUS Yunike Kusuma Wijayanti, Ni Ketut Kasmini, Umi Widayanti .................................................................. 114-124
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
24
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN
(JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH
DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TANDA-TANDA
BAHAYA NIFAS DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF PUERPERIUM WOMEN BEFORE
AND AFTER HEALTH EDUCATION ABOUT SIGNS PUERPERIUM
HAZARDS IN MARDI RAHAYU HOSPITAL
Heni Fitriana1, Heni Febriana2,Rifa Caturiningsih3
AKBID Mardi Rahayu Kudus
ABSTRAK
Kematian ibu di Indonesia 70% terjadi pada masa bersalin dan nifas,sehingga
memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk menurunkan angka ter-
sebut. Kematian pada masa nifas juga bisa disebabkan karena ibu belum
mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas. Untuk menangani hal
tersebut perlu meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE),
dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya masa
nifas. Desain penelitian yang digunakan adalah studi perbandingan
(comparative study). Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesion-
er. Hasil penelitian jumlah 50 responden, berdasarkan pendidikan rata-rata
responden berpendidikan rendah (SD-SMP) yaitu sebesar 38 responden
(76%). Berdasarkan umur rata-rata reponden 20-35 yaitu sebesar 32
responden (64%). Berdasarkan pekerjaan rata-rata reponden IRT yaitu
sebesar 35 responden (70%). Berdasarkan paritas rata-rata reponden Primipa-
ra yaitu sebesar 27 responden (54%). Tingkat pengetahuan responden
sebelum diberikan pendidikan kesehatan kategori cukup sebesar 35 responden
(70 %). Tingkat Pengetahuan responden. sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas yaitu cukup sebesar 29 responden
(58 %).
Kata Kunci : pengetahuan nifas, pendidikan kesehatan, tanda bahaya nifas
ABSTRACT
70% of maternal deaths in Indonesia occur during childbirth and childbirth, so it
requires hard work from all components to reduce the number. Death during puer-
perium can also be caused by the mother not knowing about the danger signs of
the puerperium. To deal with this need to improve communication, information
and education (IEC), by providing health education about the danger signs of the
puerperium. The research design used is a comparative study. The data collection
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
25
tool used is a questionnaire. The results of the study amounted to 50 respondents,
based on the average education of respondents with low education (SD-SMP) that
is equal to 38 respondents (76%). Based on the average age of respondents 20-35,
that is equal to 32 respondents (64%). Based on the average work of IRT respond-
ents, that is equal to 35 respondents (70%). Based on the average parity of the
Primipara respondents, it was 27 respondents (54%). The level of knowledge of
the respondents before being given health education was enough for 35 respond-
ents (70%). Knowledge level of respondents. after being given health education
about the danger signs of puerperium that is enough by 29 respondents (58%).
Keywords: Puerperal knowledge, health education, puerperal danger signs
PENDAHULUAN
Menurut Dinas Kesehatan Kabu-
paten Kudus tahun 2010, angka ke-
matian ibu wilayah Jawa Tengah
sebanyak 107,2/100.000 kelahiran
hidup, untuk angka kematian ibu di
wilayah Kudus sendiri tahun 2010
sebanyak 90,0/100.000 kelahiran
hidup. Dikarenakan sekitar 30% ke-
matian ibu di Indonesia terjadi pada
masa kehamilan dan 70% terjadi pada
masa bersalin dan nifas,sehingga
masih memerlukan kerja keras dari
semua komponen untuk mencapai
target tersebut http://www.jawapos.
co.id/ radar/ index).
Pada masa nifas tidak bisa di-
sepelekan karena pada masa ini bisa
terjadi komplikasi yang dapat mem-
bahayakan keadaan ibu sendiri mau-
pun bayinya,seperti perdarahan,
eklamsi dan infeksi. Faktor-faktor
lain yang mempengaruhi terjadinya
masalah pada masa nifas itu bisa
dikarenakan banyak hal, salah
satunya karena kurangnya penge-
tahuan ibu untuk melakukan pemerik-
saan ke tenaga kesehatan. Asuhan
masa nifas sewaktu selesai bersalin
juga diperlukan karena ini merupakan
masa kritis baik bagi ibu maupun
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
26
bayinya karena bisa menyebabkan
kematian (Saifuddin, 2002).
Selain itu kematian pada masa ni-
fas juga bisa disebabkan karena ibu
belum mengetahui tentang tanda-
tanda bahaya masa nifas. Tanda ba-
haya masa nifas di antaranya adalah
perdarahan pervaginam, infeksi masa
nifas,payudara berubah menjadi me-
rah,panas dan sakit, sakit kepala,
nyeri epigastrik dan pandangan kabur,
pembengkakan di wajah dan ekstrem-
itas, demam, muntah dan rasa sakit
waktu berkemih, kehilangan nafsu
makan, serta rasa sedih atau tidak
mampu untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri (Ambarwati dan
Wulandari, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan di ruang Eva Rumah
Sakit Mardi Rahayu Kudus dengan
mengambil sampel 3 klien ibu nifas
untuk mengetahui pengetahuan ibu
tentang tanda-tanda bahaya ibu nifas,
hasil menunjukkan bahwa yang men-
jawab dari 10 pertanyaan benar ada 3
jawaban salah ada 7 pertanyaan, maka
dapat disimpulkan pengetahuan ten-
tang tanda – tanda bahaya masa nifas
kurang. Oleh sebab itu perlu diberi
penkes tentang tanda bahaya masa
nifas. Salah satu indikator keberhasi-
lan pendidikan kesehatan adalah
meningkatnya pengetahuan klien.
METODE
Desain penelitian yang digunakan
adalah deskriptif, jenis penelitian ini
menggunakan studi perbandingan
(comparative study). Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua ibu nifas di Ruang
Eva Rumah Sakit Mardi Rahayu
Kudus. Dalam pengambilan sampel
pada penelitian ini digunakan cara
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
27
porposive sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 50
orang. Alat pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner. Analisa
univariat menggunakan Paired t Test.
Analisa bivariat untuk mngetahui
perbedaan tersebut dalam penelitian
ini digunakan Uji T-Test independent.
HASIL DAN BAHASAN
A. HASIL
Responden dalam penelitian ini adalah ibu nifas di Ruang Eva Rumah
Sakit Mardi Rahayu Kudus sebanyak 50 responden.
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Ni-
fas sebelum dan sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Tanda-
tanda Bahaya nifas di RS Mardi Rahayu ini dibahas berdasarkan tingkat pen-
didikan, umur, pekerjaan, paritas..
Tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Tinggi (PT) 0 0,0
Sedang (SMA) 12 24,0
Rendah (SD – SMP) 38 76,0
Total 50 100
Tabel. 1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
< 20
20 – 35
> 35
8
32
10
16,0
64,0
20,0
Total 50 100
Tabel. 1.3 Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
28
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
IRT
Wiraswasta
Swasta
35
5
10
70,0
10,0
20,0
Total 50 100
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Paritas
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Primipara
Multipara
27
23
54,0
46,0
Total 50 100
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan
tentang Tanda Bahaya Masa Nifas
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Nifas sebelum
Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Tanda Bahaya Masa Nifas
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Baik 6 12
Cukup 35 70
Kurang 9 18
Total 50 100
3. Tingkat Pengetahuan Ibu nifas Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan
tentang Tanda Bahaya Masa Nifas
Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Nifas sesudah
Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Tanda Bahaya Masa Nifas
Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Baik 19 38
Cukup 29 58
Kurang 2 4
Total 50 100
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
29
4. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas sebelum dan sesudah diberikan
Pendidikan Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Masa Nifas di RS Mardi
Rahayu Kudus
Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas sesudah
Diberikan Pendidikan Kesehatan tentang Tanda Bahaya Masa Nifas
Kategori Frekuensi
Sebelum
Persentase
(%)
Frekuensi
Sesudah
Persentase
(%)
Baik 6 12 19 38
Cukup 35 70 29 58
Kurang 9 18 2 4
Total 50 100 50 100
B. BAHASAN
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan data hasil penelitian
diketahui bahwa karakteristik
ibu nifas dapat dikategorikan
sebagai berikut :
a. Karakteristik responden berda-
sarkan pendidikan
Berdasarkan data yang
diperoleh dari hasil penelitian
berdasarkan karakteristik pendi-
dikan responden didapatkan
hasil bahwa sesudah diberikan
pendidikan yang mengalami
peningkatan pengetahuan terba-
nyak adalah yang berpendidikan
SD – SMP yaitu sebanyak 28
orang (56,0%).
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengem-
bangkan profesi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang
diperlukan masyarakat, bangsa
dan negara (UU RI No.20 Tahun
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
30
2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
Dari penjelasan di atas
didapatkan bahwa tingkat pendi-
dikan responden yang berpendi-
dikan SD – SMP tidak mempu-
nyai pengetahuan dan wawasan
yang luas, mereka hanya
memiliki kemampuan yang cu-
kup sehingga pada penelitian
yang telah dilakukan oleh
peneliti, sebelum diberikan
pendidikan kesehatan pengeta-
huan mereka berkategori kurang.
Dan sesudah diberikan pendidi-
kan kesehatan, mereka menga-
lami peningkatan pengetahuan
menjadi berkategori baik. Jadi
tingkat pendidikan seseorang
dapat mempengaruhi pengeta-
huan yang dimiliki orang terse-
but. Dengan adanya atau sesu-
dah diberikan pendidikan
kesehatan, diharapkan responden
mengalami peningkatan pengeta-
huan menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
b. Karakteristik responden berda-
sarkan umur
Dari hasil penelitian berdasar-
kan karakteristik umur respon-
den didapatkan hasil bahwa
sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda bahaya
masa nifas responden yang
mengalami peningkatan pengeta-
huan terbanyak adalah umur 20-
35 tahun yaitu sebanyak 32
orang (64.0%). Umur dimung-
kinkan dapat mempengaruhi ca-
ra berpikir dari masing-masing
responden, karena semakin ber-
tambah pengetahuan dan penga-
lamannya, karena pengalaman
merupakan suatu cara untuk
memperoleh suatu kebenaran
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
31
pengetahuan (Notoatmodjo,
2005)
c. Karakteristik responden berda-
sarkan pekerjaan
Dari hasil penelitian berdasar-
kan karakteristik pekerjaan res-
ponden didapatkan hasil sesudah
diberikan pendidikan kesehatan
tentang tanda bahaya masa nifas,
responden yang mengalami pe-
ningkatan pengetahuan terba-
nyak adalah ibu rumah tangga
atau ibu yang tidak bekerja yaitu
sebanyak 35 orang (70,0%).
Pekerjaan adalah aktivitas
yang dilakukan oleh manusia
untuk suatu tugas dan kerja
untuk menghasilkan uang. Pe-
kerjaan merupakan suatu profesi
yang harus dilakukan seseorang
terutama untuk menunjang kehi-
dupannya dan keluarga
(Nursalam, 2001).
Responden yang kebanyakan
sebagai ibu rumah tangga atau
ibu yang tidak bekerja mempe-
roleh pengetahuan atau penga-
laman dari nasihat-nasihat yang
diberikan oleh orang tua dengan
adanya mereka bertukar penga-
laman dari orang lain atau pun
dari pendidikan kesehatan yang
diberikan oleh bidan. Sedangkan
yang bekerja sebagai wiraswasta
dan swasta, mereka hanya men-
dapatkan informasi dari mereka
bertukar pengalaman dengan
temannya dan karena kesibuk-
annya mereka tidak sempat
datang ke tempat pelayanan
kesehatan.
d. Karakteristik responden berda-
sarkan paritas
Dari hasil bahwa penelitian
berdasarkan karakteristik res-
ponden didapatkan hasil ter-
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
32
banyak yaitu primipara sebanyak
27 responden (54,0%) dan hasil
terendah yaitu multipara seba-
nyak 23 responden (46,0%).
Tingkat pengetahuan ibu
nifas primipara mempunyai pe-
ngetahuan dan wawasan yang
cukup karena ibu nifas primipara
belum mempunyai pengalaman
sebelumnya (belum pernah me-
lahirkan) dan tingkat pengeta-
huan ibu nifas multipara mem-
punyai pengetahuan dan wawa-
san yang baik karena ibu nifas
multipara sudah mempunyai
pengalaman sebelumnya (pernah
melahirkan).
e. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang
tanda bahaya masa nifas di
Ruang Eva RS. Mardi Rahayu
Kudus
Pengetahuan merupakan hasil
dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui
panca indra manusia yakni indra
penglihatan, pendengaran, pen-
ciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diper-
oleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting dalam mem-
bentuk tindakan seseorang
(Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan data hasil pene-
litian terhadap tingkat pengeta-
huan ibu nifas sebelum dan
sesudah pendidikan kesehatan
tentang tanda bahaya masa nifas
di Ruang Eva Rumah Sakit Mardi
Rahayu Kudus menunjukkan
bahwa sebagian besar pengeta-
huan ibu nifas sebelum diberikan
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
33
pendidikan kesehatan tentang
tanda bahaya masa nifas yang
berkategori baik sebanyak 6
responden (12,0%), yang berka-
tegori cukup sebanyak 35
responden (70,0%) dan yang
berkategori kurang sebanyak 9
responden (18%). Dan sebagian
besar pengetahuan ibu nifas
sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda bahaya
masa nifas yang berkategori baik
sebanyak 19 orang (38,0%), yang
berkategori cukup sebanyak 29
responden (58,0%) dan yang
berkategori kurang sebanyak 2
responden (4%).
Berdasarkan hasil tersebut
baiknya tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang tanda bahaya masa
nifas dikarenakan seringnya
responden mendengar dan mem-
peroleh pengetahuan atau pendi-
dikan kesehatan yang diberikan
oleh bidan. Dan hasilnya ada atau
terdapat peningkatan pengetahuan
ibu nifas sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang
tanda bahaya masa nifas. Sedang-
kan kurangnya tingkat pengetahu-
an ibu nifas dikarenakan rendah-
nya ibu nifas dalam menerima
informasi-informasi tentang tanda
bahaya masa nifas.
Didapatkannya pengetahuan
yang baik tentang tanda bahaya
masa nifas juga dipengaruhi oleh
pendidikan kesehatan yang
diberikan. Dengan adanya pendi-
dikan kesehatan yang diberikan
diharapkan responden mengalami
peningkatan pengetahuan dari
sebelumnya dan agar masyarakat
menyadari atau mengetahui
bagaimana cara memelihara
kesehatan, bagaimana menghin-
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
34
dari atau mencegah hal-hal yang
merugikan kesehatan dan ke mana
seharusnya mencari pertolongan
bilamana sakit dan agar responden
dapat mengetahui lebih dini dari
tanda bahaya masa nifas, sehingga
apabila didapatkan adanya salah
satu dari tanda bahaya masa nifas
tersebut responden dapat segera
mencari pengobatan ke pelayanan
kesehatan.
Adapun tujuan dari pendidi-
kan ini adalah agar masyarakat
dapat mempraktikkan hidup sehat
bagi dirinya sendiri dan bagi
masyarakat, atau masyarakat
dapat berperilaku hidup sehat
(Notoatmodjo, 2003). Pendidikan
kesehatan yang diberikan kepada
responden adalah pengetahuan ibu
nifas tentang tanda bahaya masa
nifas. Dan berdasarkan uji paired
simple t-test diketahui t-hitung
(-1,296 ) > t-tabel (2,06) dengan
df : 50 sehingga dapat disimpul-
kan ada perbedaan pengetahuan
ibu nifas sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan
tentang tanda bahaya nifas di ru-
ang Eva RS Mardi Rahayu Kudus.
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
tingkat pengetahuan ibu nifas
sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang
tanda bahaya masa nifas di Ru-
ang Eva Rumah Sakit Mardi
Rahayu Kudus dapat diambil
kesimpulan :
1. Karakteristik responden berdasar-
kan tingkat berpendidikan SD –
SMP sebanyak 28 orang (56,0%),
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
35
berdasarkan umur responden ada-
lah umur 20-35 tahun sebanyak 32
orang (64,0%), berdasarkan pe-
kerjaan responden sebagai ibu
rumah tangga sebanyak 35 orang
(70,0%) dan berdasarkan paritas
responden adalah primipara seba-
nyak 27 orang (54,0%).
2. Tingkat pengetahuan ibu nifas
sebelum diberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda bahaya
masa nifas yang sebagian besar
berkategori cukup ada sebanyak
35 orang (70,0%).
3. Tingkat pengetahuan ibu nifas
sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda bahaya
masa nifas yang sebagian besar
berkategori cukup ada sebanyak
29 orang (58,0%).
B. SARAN
a. Bagi Lahan ( RS MARDI
RAHAYU KUDUS)
Dapat digunakan seba-
gai salah satu masukan bagi
tenaga kesehatan untuk
melakukan tindakan promotif
seperti penyuluhan dan mem-
berikan pendidikan kesehatan
atau KIE (Komunikasi Infor-
masi Edukasi).
b. Bagi masyarakat
Dapat digunakan seba-
gai salah satu masukan bagi
ibu nifas agar lebih mening-
katkan kesadaran terhadap
perlunya pengetahuan tentang
tanda bahaya masa nifas
sehingga mereka dapat me-
ngetahui dan mengenali apa
yang termasuk dalam tanda –
tanda bahaya masa nifas,
dengan demikian diharapkan
gangguan atau komplikasi
dalam masa nifas dapat
dideteksi secara dini.
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan | Vol. 9, No.1, Januari 2019
36
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra
Cendekia Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta
Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia
Press.
Saifuddin. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia
Press.
Saryono dan Ari Setiawan. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta :
Nuha Media.
Sisdiknas. 2003. UU Sistem Pendidikan nasional. Jakarta : Redaksi Sinar Grafika
Suhermi, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Yogyakarta. Andi Offset.
, http://www.jawapos.co.id/radar/index
FORMAT ARTIKEL
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN
(JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)
(– TIMES NEW ROMAN 14 pt)
JUDUL ARTIKEL (Bahasa Indonesia) 12 pt
JUDUL ARTIKEL (Bahasa Ingris) 12 pt
Nama penulis 1, Nama penulis 2 (12 pt)
1,2 Asal institusi penulis
Alamat institusi penulis
No Hp / surel penulis
ABSTRACT
Abstract written using times new roman font size 12, spacing 1 and the text length between
100-200 word, written in one paragraph.
ABSTRAK
Abstrak ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12, spasi 1 dan dengan
panjang teks antara 100-200 kata, ditulis dalam 1 paragraf. Abstrak versi Bahasa Indonesia
ditulis menggunakan Bahasa Indonesia baku dengan ejaan yang disempurnakan.
Kata kunci: terdiri dari 3-6 kata, ditulis mengikuti urutan abjad
PENDAHULUAN
Naskah diketik dengan font Times New
Roman ukuran 12 , spasi double (2)---------
----------------------------------------------------
-----------------------------------(dst)
----------------------------------------------
----------------------------------------------------
-----------------------------------------(dst)
Tipe Artikel
Artikel merupakan hasil penelitian
dalam bidang pendidikan. Sistematika
penulisan artikel hasil penelitian terdiri
dari judul, nama penulis, institusi dan
alamat korespondensi, abstrak, kata kunci,
pendahuluan, metode, hasil dan
pembahasan, simpulan, ucapan terimakasih
dan daftar rujukan.
Naskah dipaparkan secara naratif
(tanpa penomoran di depan sub judul) dan
pemaparan dalam bentuk sub judul
dihindari.
METODE
----------------------------------------------------
----------------------------------------------------
------------------------------------------dst
Berisi metode/rancangan penelitian,
populasi dan sampel, instrumen, validitas
dan realibilitas instrumen, dan cara analisis
data.
HASIL DAN BAHASAN
A. HASIL
----------------------------------------------
----------------------------------------------
---------------------------------------dst
B. BAHASAN
----------------------------------------------
----------------------------------------------
---------------------------------------dst
Hasil dan pembahasan dibuat sub
judul sendiri. Dimana bagian ini
merupakan bagian utama artikel. Pada
hasil dapat disajikan dengan tabel atau
grafik, untuk memperjelas hasil secara
verbal. Sedangkan pada pembahasan
merupakan bagian terpenting dari
keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan
pembahasan adalah : Menjawab masalah
penelitian, menafsirkan temuan-temuan,
mengintegrasikan temuan dari penelitian
ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah ada dan menyusun teori baru atau
memodifikasi teori yang sudah ada.
Gambar disisipkan di dalam text box
dan figures caption (keterangan gambar)
diletakkan di bawah gambar.
Gambar 1. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx
Tabel 1. Yyyyyyyyyyyyyyyyy yyyyyyyyyyyyyyyy
Tabel dibuat dengan lebar garis 1 pt
dan tables caption (keterangan tabel)
diletakkan di atas tabel. Keterangan tabel
yang terdiri lebih dari 2 baris ditulis
menggunakan spasi 1. Garis-garis tabel
diutamakan garis horizontal saja
sedangkan garis vertikal dihilangkan.
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
----------------------------------------------
--------------------------------------dst
B. SARAN
----------------------------------------------
--------------------------------------dst
Simpulan dan saran ditulis sendiri-
sendiri dalam sub judul. Simpulan memuat
jawaban atas pertanyaan penelitian. Ditulis
dalam bentuk narasi, bukan dalam bentuk
numerikal. Saran diberikan atas dasar hasil
penelitian.
UCAPAN TERIMAKASIH (bila ada)
Ucapan terimakasih ditujukan kepada
institusi resmi atau perorangan sebagai
penyandang dana atau telah memberikan
kontribusi lain dalam penelitian. Ucapan
terimakasih dilengkapi dengan nomor surat
kontrak penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------dst
Penulisan daftar pustaka terdiri-dari nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel, nama
kota dan institusi penerbitan. Daftar rujukan diurutkan sesuai huruf pertama nama penulis (A-
Z). Kata kedua dalam nama disepakati sebagai nama keluarga. Semua pustaka yang dirujuk
dalam teks harus dituliskan dalam daftar rujukan.
Penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
Buku :
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. 1976. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan
oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha nasional
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta
Jawa Pos. 22 April 2008. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3
Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesional dalam
Memenuhi Kebutuhan Dunia Idustri. Transpor, XX(4): 54-5 (4): 57-61
Keppel, Geoffrey. 1982. Design and Analysis A Researcher’s Handbook. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Khumaedi, M, Sunyoto dan Burhan, M . 2010. Program Keahlian pada Sekolah Menengah
Kejuruan dan Kesesuaiannya dengan Kebutuhan Tenaga Kerja di Kabupaten Semarang.
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin (PTM). Volume 11, No.1.
Jurnal:
Meltzer, D.E. 2002. The Relantionship Between Mathematics Preparation and Conceptual
Learning Gains in Physics. AmJ Phys, 70 (7): 120-137
Buku:
Sukmadinata, N.S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Prosiding:
Liliasari. 2011. Membangun Masyarakat Melek Sains Berkarakter Bangsa melalui
Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA dengan tema Membangun
Masyarakat Melek (Literate) IPA yang Berkarakter Bangsa melalui Pembelajaran.
Semarang, 16 April 2011
Skripsi, Tesis, Desetasi:
Parmin. 2005. Kualitas Pembelajaran Biologi melalui Pendekatan Sains Lingkungan
Teknologi dan Masyarakat (Salingtemas). (Tesis). Semarang: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang
Pengiriman Artikel
Soft copy dan hard copy dari artikel dalam bentuk akhir (revised article) ditulis sebanyak 10
sampai 12 halaman dikirimkan ke Staf redaksi Jurnal Kebidanan dan Kesehatan AKBID
Mardi Rahayu email: [email protected] atau AKBID Mardi Rahayu Jl. KH Wahid
Hasyim No.89 Kudus