Jurnal Ilmiah kedokteran

22
Artikel Ilmiah

description

cara memilih jurnal ilmiah dari berbagai sumber dan bagaimana cara mengkritisinya

Transcript of Jurnal Ilmiah kedokteran

Page 1: Jurnal Ilmiah kedokteran

Artikel Ilmiah

Page 2: Jurnal Ilmiah kedokteran

Perbedaan pengelola majalah dan jurnal

• Pimimpin Umum• Pemimpin Redaksi• Redakrtur

Pelaksana• Staf Redaksi• Dewan Redaksi• Sekretaris Redaksi

• Pelindung• Ketua Penyunting• Penyunting

Pelaksana• Sidang Penyunting• Mitra bestari• Dirangkap oleh

penyunting Pelaksana

Page 3: Jurnal Ilmiah kedokteran

Artikel

Artikel : sebuah karangan faktual tentang suatu masalah secara lengkap untuk dimuat di suratkabar dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah atau menghiburCiri Utama : “enak dibaca”

Page 4: Jurnal Ilmiah kedokteran

Karangan Ilmiah Popular

• Sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi ditulis dengan cara penuturan yang mudah dimengerti

• Ditujukan untuk masyarakat umum, berangkat dari apa yang sudah diketahui oleh pembaca dan membeberkan fakta-fakta penting sebagai informasi baru

Page 5: Jurnal Ilmiah kedokteran

Artikel Ilmiah

Tulisan khusus untuk jurnal terakreditasi, terutama yang diolah dari laporan penelitian, laporan penemuan, laporan percobaan atau laporan perenungan akademik seorang penelitianya“enak dibaca”

Page 6: Jurnal Ilmiah kedokteran

Ciri artikel Ilmiah untuk Jurnal

1. Menggunakan sumber primer sebagai acuan

2. Mengandung informasi baru3. Penulisnya mudah dihubungi melalui

cara-cara normal ( telepon, e-mail)4. Pemuatannya direkomendasi oleh

mitra bestari5. Mematugi pedoman penulisan

(pedoman selingkung)

Page 7: Jurnal Ilmiah kedokteran

Hal Perlu diperhatikan Penulis

• Pengidentifikasian atau perumusan masalah• “bagaimana” untuk pengetahuan yang bersifat

deskriptif• “Mengapa” untuk pengetahuan yang bersifat sebab

akibat• “Ke mana” untuk pengetahuan yang bersifat

normatif• “Apa” untuk pengetahuan yang bersifat esensial

• Pengevaluasi atas perumusan masalah • Penggaris bawahan solusi dengan tujuan

mengatasi masalah

Page 8: Jurnal Ilmiah kedokteran

Struktur Artikel Ilmiah

• Judul • Nama Penulis dan alamat• Abstrak dan kata kunci• Bodi• Penutup, simpulan dan saran• Daftar pustaka

Page 9: Jurnal Ilmiah kedokteran

Judul • Tampilkan hasil penelitian pada judul agar

menarik dan terkesan provokatif• Model judul – topik• Upayakan disusun dalam 12-15 kata• Hindari kata-kata klise : studi perbandingan,

penelaahan terhadap, pengaruh pemberian• Penggunaan kata kerja pada awal judul tidak

lazim dilakukan dalam tulisan ilmiah• Hendaknya tidak mengandung singkatan atau

akronim• Misalnya

• Keanekaragaman Hymenoptera di Di Daerah Aliran Sungai Cianjur

Page 10: Jurnal Ilmiah kedokteran

Nama Penulis

• Nama Penulis ditulis tanpa gelar akademik

• Alamat : • Lembaga• E-mailKeperluannya untuk korespondensi

• Tidak ada larangan mencantumkan data pribadi singkat pada akhir artikel

Page 11: Jurnal Ilmiah kedokteran

Abstrak dan Kata Kunci• Ada 2 bentuk : Abstrak 1 paragraf dan

abstrak terstruktur• Umumnya tidak lebih dari200-250 kata,

untuk laporan pendek 100-150 kata• Komponen

• Introduction : alasan utama mengapa penelitian dilakukan

• Methods : bagaimana bagian utama penelitian dilakukan

• Results : hasil utama yang diperoleh• Discussion : kesimpulan utam penelitian

• Keyword berupa 2-3 patah kata kunci yang digunakan dalam penelitian

Page 12: Jurnal Ilmiah kedokteran

Bodi• Pendahuluan

• Alasan mengapa penelitian dilakukan• Hipotesis atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab

beserta desain yang dipakai• Methods

• Desain penelitian• Tempat dan waktu penelitian• Sumber data : primer dan sekunder• Populasi terjangkau, sampel dan cara pemilihan sampel• Kriteria pemilihan sampel (inklusi dan eksklusi)• Teknik pengukuran• Rencana analisis

• Hasil Penelitian & Pembahasan hasil penelitian• Bagian deskriptif• Bagian analitik

Page 13: Jurnal Ilmiah kedokteran

Penutup, simpulan dan saran• Menganalisis makna penemuan

penelitian yang telah dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan dengan pertanyaan penelitian• Membandingkan dengan penemuan

sebelumnya• Didukung oleh kepustakaan yang memadai

• Perlu dikemukakan keterbatasan penelitian

Page 14: Jurnal Ilmiah kedokteran

Kepustakaan• Secara umum dikenal

• Gaya chicago• Gaya Harvard• Gaya Vancouver

• Ada variasi dari ke 3 gaya yang telah umum

Page 15: Jurnal Ilmiah kedokteran

Penulisan Rujukan1. Nama atau nama-nama penulis

• Dapat nama instansi resmi, nama organisasi atau nama badan-badan internasional : DepKes, BKKBN, WHO, LIPI

• Dimulai dari nama keluarga atau yang dapat disamakan dengan nama keluarga − Nama Jawa

– Aryatmo Tjokronegoro Tjokronegoro A− Nama marga

– Andi Hakim Nasution Nasution AH− Nama suami

– Aswitha Damayanti Budiarso Budiarso AD− Nama Cina

– Oei Siauw Koen Oei SK− Nama Arab

– Ali Alatas Alatas A− Nama Barat

– John Eliot Rohde Rohde JE

Page 16: Jurnal Ilmiah kedokteran

Penulisan Rujukan

2. Judul tulisan judul dan sub judul

3. Informasi penerbitan• Majalah

Nama Majalah, Volume, halaman pertama dan terakhir dan tahun penerbitan

• BukuNama buku, penulis, edisi, halaman pertama dan terakhir, penerbit, kota tempat penerbitan serta tahun penerbitankota penerbitan hanya ditulis satu atau yang pertama dan terakhir

Page 17: Jurnal Ilmiah kedokteran

CONTOH HARVARD(dalam teks] Peningkatan CEA paling menonjol adalah pada

penderita karsinoma kolo-rektal stadium lanjut [Parker W.R. 1997], terutama kalau sudah metastase ke hati [Kate N. 1988, Brown W. 1990, Maingot R. Et.al 1995, Kitano M. 1998]. Dari evaluasi 3200 kasus menunjukkan bahwa CEA merupakan prediktor yang sangat baik untuk menilai prognosis penderita] [Hill G.H. 1997 ]

Page 18: Jurnal Ilmiah kedokteran

CONTOH VANCOUVER (dalam teks]

• Peningkatan CEA paling menonjol adalah pada penderita karsinoma kolo-rektal stadium lanjut [1], terutama kalau sudah metastase ke hati [2-5]. Dari evaluasi 3200 kasus menunjukkan bahwa CEA merupakan prediktor yang sangat baik untuk menilai prognosis penderita [6]

Page 19: Jurnal Ilmiah kedokteran

Kepustakaan

• Adams M.D., Celniker S.E., Holt R.A., Evans C.A., Gocayne J.D., Amanatides P.G. et al.2000. The genome sequence of Drosophila melanogaster. Science 287: 2185–2195.

• Bopp D., Horabin I., Lersch R.A., Cline T.W., and Schedl P. 1993. Expression of the Sexlethal gene is controlled at multiple levels during Drosophila oogenesis. Development 118: 797–812.

• Chenn A. and McConnell S.K. 1995. Cleavage orientation and the asymmetric inheritance of Notch1 immunoreactivity in mammalian neurogenesis. Cell 82: 631–641.

• Christerson L.B. and McKearin D. 1994. orb is required for anteroposterior and dorsoventral patterning during Drosophila oogenesis. Genes Dev. 8: 614–628.

• Clarke J.D. and Tickle C. 1999. Fate maps old and new. Nat. Cell Biol. 4: E103–109.

• Cox D.N., Chao A., and Lin H. 2000. piwi encodes a nucleoplasmic factor whose activity modulates the number and division rate of germ-line stem cells. Development 127: 503–514.

• Cox D.N., Chao A., Chang L., Qiao D., and Lin H. 1998. A novel class of evolutionarily conserved genes defined by piwi are essential for stem cell self-renewal. Genes Dev. 12: 3715–3727.

Page 20: Jurnal Ilmiah kedokteran

Kepustakaan

• ABRAMS J: Synopsis of Cardiac Physical Diagnosis, 2d ed. Boston, Butterworth, 2001

• BRAUNWALD E: The clinical examination, in Primary Cardiology, 2d ed, E Braunwald, L Goldman (eds). Philadelphia, Saunders, 2003

• CHISNER MA: The diagnosis of heart disease by clinical assessment alone. Curr Probl Cardiol 26:285, 2001

• CHOONG CY et al: Prevalence of valvular regurgitation by Doppler echocardiography in patients with structurally normal hearts by 2-dimensional echocardiography. Am Heart J 117:636, 1989

• CLEMENT DL, COHN JN: Salvaging the history, physical examination and doctor- patient relationship in a technological cardiology environment. JAm Coll Cardiol 33:892, 1999

Page 21: Jurnal Ilmiah kedokteran

Angioscopy in patients at the time they were experiencing clinical syndromes definitively demonstrated that the culprit lesion in patients with stable angina was an atheroma with a smooth surface, whereas those with unstable angina had a disrupted endothelial surface, with or without thrombus formation.1,2 Although these data established the causal importance of intimal disruption in acute coronary syndromes, there was no understanding of its pathologic basis. In the early 1990s, vascular pathologists identified three characteristic histologic features of unstable plaque: a large lipid core, an abundance of inflammatory cells, and a thin fibrous cap.3 The differences in both size of the lipid core and macrophage volume between stable and disrupted plaques are striking. For instance, Felton et al.studied 334 human aortic plaques.

Page 22: Jurnal Ilmiah kedokteran

Kepustakaan

1. Forrester JS, Litvack F, Grundfest W, Hickey A. A Perspective of Coronary Disease seenThrough the Arteries of Living Man. Circulation 1987;75:505–513.

2. Sherman CT, Litvack F, Grundfest W, Lee M, Hickey A, Chaux A, Kass R, Blanche C,Matloff J, Morgenstern L, Forrester JS. Coronary Angioscopy in Patients with Unstable Angina

Pectoris. N Engl J Med 1986 Oct 9;315(15):913–919.

3. Davies MJ. The Composition of Coronary-Artery Plaques. N Engl J Med 1997;336(18):1312–1314.

4. Felton CV, Crook D, Davies MJ, Oliver MF. Relation of Plaque Lipid Composition andMorphology to the Stability of Human Aortic Plaques. Arterioscler Thromb Vasc Biol 1997;17(7):1337–

1345.