JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada...

18
JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI JAMINAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SUATU PROYEK Program Studi Ilmu Hukum Oleh : Ni Nyoman Novia Komala Dewi D1A 013 295 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2017

Transcript of JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada...

Page 1: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

JURNAL ILMIAH

KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI JAMINAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN SUATU PROYEK

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

Ni Nyoman Novia Komala Dewi

D1A 013 295

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2017

Page 2: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH

KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI JAMINAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN SUATU PROYEK

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

Ni Nyoman Novia Komala Dewi

D1A 013 295

Menyetujui,

Pembimbing Pertama,

( Dr.Hj. Sumiati Ismail, SH.MM.MH.)

NIP. 19540408 198803 2 001

Page 3: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI JAMINAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN SUATU PROYEK

NI NYOMAN NOVIA KOMALA DEWI

D1A 013 295

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK

Surety bond sebagai produk asuransi harus tunduk terhadap ketentuan dalam

perasuransian, tetapi di dalam Undang-Undang perasuransian tidak diatur mengenai

surety bond. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanggung jawab dari

perusahaan surety dan untuk menjelaskan mengenai penyelesaian sengketa di dalam

pelaksanaan suatu perjanjian surety bond. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat teoritis, manfaat praktis dan manfaat akademis. Penelitian ini

merupakan suatu penelitian normatif artinya penelitian dengan menggunakan bahan

kepustakaan. Terdapat dua kesimpulan dari penelitian ini yaitu : pertama, tanggung

jawab surety dibatasi sampai jumlah jaminan yang diperjanjikan. Kedua,

penyelesaian sengketa surety bond diawali dengan musyawarah, jika gagal dapat

dilanjutkan melalui arbitrase atau melalui pengadilan.

Kata kunci : surety bond, penjaminan suatu proyek

THE YURIDIS STUDY OF SURETY BOND AS A WARRANTY OF A

DEVELOPMENT PROJECT

ABSTRACT

Surety bond guarantee as a product of insurance shall be subject to the

provisions in insurance, but in the insurance act not regulated about surety bond. The

purpose of this research is to analyze the responsibility of surety companies and to

explain the settlement of disputes in the implementation of a surety bond agreement.

This research is expected to provide theoretical benefits, practical benefits and

academic benefits. This research is a normative research means research by using

literature materials. There are two conclusions from this research: first, surety

responsibility is limited to the promised amount of warranty. Second, the settlement

of the surety bond dispute begins with deliberation, if it fails to proceed through

arbitration or through the courts.

Keywords : Surety Bond, Project Guarantee

Page 4: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

i

I. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di Asia Tenggara, saat ini

tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur negara, misalnya dalam hal

pembangunan konstruksi. Perusahaan swasta dan BUMN berperan sebagai pelaksana

pembangunan konstruksi, dan Pemerintah melakukan tugasnya sebagai pembuat

suatu perencanaan dan pengawasan terhadap proyek-proyek yang dijalankan serta

melakukan pembayaran biaya proyek tersebut sesuai dengan dana yang dianggarkan

dalam APBN dan APBD.1

Dalam proyek konstruksi dibutuhkan keahlian khusus dan modal yang besar

dari pihak kontraktor untuk dapat melaksanakan proyek tersebut. Oleh karena itu

pemerintah mewajibkan bagi perusahaan kontraktor terpilih untuk menyerahkan surat

penjaminan tertulis yang di keluarkan oleh lembaga keuangan ataupun lembaga

penjaminan, sesuai dengan yang disebutkan di dalam Peraturan Presiden Nomor 4

Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Perpres No.54 Tahun 2010 Tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Surety bond merupakan salah satu surat jaminan yang dikeluarkan oleh

perusahaan asuransi yang diperuntukan bagi pengadaan barang / jasa bersumber dari

dana APBN / APBD yang fungsinya untuk membantu pengusaha ekonomi lemah

1http://www.akademiasuransi.org/2013/02/dasar-hukum-surety-bond-di-indonesia.html

Diakses pada tanggal 7 Januari 2017

Page 5: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

ii

dalam melaksanakan proyek pemerintah.2 Surety bond digunakan untuk meyakinkan

pihak obligee bahwa pihak kontraktor akan melakukan pekerjaannya sesuai dengan

apa yang telah di perjanjikan.

Surety bond sebagai salah satu produk utama dari perusahaan asuransi,

harus tunduk terhadap ketentuan dalam perasuransian. Namun di dalam Undang-

Undang Perasuransian, tidak ada di atur mengenai surety bond. Prinsip-prinsip

penjaminan dalam surety bond itu sendiri sebenarnya telah lama dikenal dalam

KUHPerdata yang dikenal dengan lembaga penjaminan / penanggungan perorangan

(borgtocht). Hal ini menunjukan bahwa, di Indonesia belum ada aturan khusus yang

mengatur mengenai surety bond, yang berdampak pada kekaburan hukum dalam

pengaturan pelaksanaan jaminan surety bond sebagai salah satu produk dari

perusahaan asuransi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : a. Bagaimana tanggung jawab perusahaan surety bond dalam

menjamin pelaksanaan pembangunan suatu proyek? b. Bagaimana cara penyelesaian

sengketa di dalam suatu perjanjian surety bond?

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : a. Untuk menganalisis tanggung

jawab dari perusahaan surety bond dalam menjamin pembangunan suatu proyek; b.

2 http://asuransiumum-jogja.blogspot.co.id/2010/12/surety-bond.html Diakses pada tanggal

5 Januari 2017

Page 6: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

iii

Untuk menjelaskan mengenai penyelesaian sengketa yang timbul di dalam

pelaksanaan suatu perjanjian surety bond.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya

dalam bidang penjaminan pembangunan suatu proyek; b. dapat memberikan

informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, perusahaan kontraktor, maupun

masyarakat terkait dengan tanggung jawab dari perusahaan penerbit surety bond dan

penyelesaian sengketa yang mungkin timbul di dalam perjanjian surety bond dalam

menjamin pelaksanaan pembangunan suatu proyek; c. Merupakan salah satu syarat

akademis untuk memenuhi Derajat Strata Satu (S1) dan diharapkan penelitian ini

dapat memperkaya ilmu pengetahuan serta berguna dalam dunia pendidikan dan

menambah ilmu tentang surety bond itu sendiri.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif. Penelitian hukum

normatif disebut juga penelitian hukum doktrinal. Ronny Hanitijo Soemitro

mengemukakan bahwa penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal,

yaitu penelitian hukum yang menggunakan sumber data sekunder atau data yang

diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.3

3 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif &

Empiris,Cet.2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hlm.154

Page 7: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

iv

II. PEMBAHASAN

Tanggung Jawab Perusahaan Penerbit Surety Bond.

Surety bond merupakan suatu perjanjian antara pihak principal / rekanan

dengan pihak surety, dalam hal ini pihak surety merupakan pihak ketiga yang

mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran jika terjadinya kerugian yang

disebabkan karena adanya wanprestasi yang dilakukan oleh principal. Hal ini sesuai

dengan pengertian penanggungan di dalam KUHPerdata yang mengatakan:4“

Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana pihak ke tiga, guna kepentingan

si berpiutang, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan si berutang manakala

orang ini sendiri tidak memenuhinya.”

Surety bond sebagai salah satu produk perusahaan asuransi memiliki

perbedaan dengan produk asuransi lainnya. Di dalam Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2014 disebutkan bahwa :5”Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu

perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi

oleh perusahaan asuransi (…)”. Berdasarkan bunyi pasal tersebut diketahui bahwa

dalam asuransi terdapat 2 pihak saja yaitu penanggung dan tertanggung.

Hal ini berbeda dengan perjanjian penjaminan surety bond. Di dalam

pengertian surety bond yang terdapat pada surat lampiran SK Asosiasi Asuransi

4 Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 1820

5 Indonesia, Undang-undang Tentang Perasuransian, UU No.40 Tahun 2014, Pasal 1 angka

(1)

Page 8: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

v

Umum Indonesia yang berbunyi :6 “Surety bond atau jaminan adalah bukti tertulis

yang diterbitkan penjaminan / surety untuk menjamin terjamin / principal akan

melaksanakan kewajiban atas suatu prestasi atau kepentingan kepada penerima

jaminan / obligee sesuai kontrak antara terjamin / principal dan penerima jaminan /

obligee (…)”

Berdasarkan pengertian tersebut diketahui di dalam penjaminan surety bond

terdapat tiga pihak yaitu surety / penjamin merupakan suatu perusahaan asuransi

dalam hal ini PT Jasa Raharja Putra Cabang Mataram, principal / terjamin adalah

kontraktor yang akan menerima dan melaksanakan pekerjaan dari pihak obligee, dan

obligee / penerima jaminan adalah pihak yang memiliki proyek yang dapat berbentuk

instansi pemerintahan ataupun intansi swasta.

Di dalam perjanjian penjaminan surety bond terdapat tiga perjanjian yang

berbeda-beda tersangkut bilamana seseorang akan menggunakan surety bond, yaitu:7

a. Principal contract atau perjanjian utama merupakan perjanjian yang terbentuk dari

perikatan pokok antara pihak principal dan pihak obligee yang disebut dengan

kontrak kerja atau perjanjian pemborongan; b. Surety bond merupakan perjanjian

yang dimana pihak surety bersama-sama dengan pihak principal mengikatkan diri

terhadap pihak obligee untuk menjamin terlaksananya kewajiban yang diperjanjikan

di dalam principal contract, untuk kepentingan dari pihak obligee; c. Indemnity

6 Indonesia, Lampiran Surat Keterangan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Lampiran SK

No. 33/SK.AAUI/2016 Pasal 1 Angka (1) 7 Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Bentuk Jaminan (Surety-Bond, Fidelity Bond) dan

Pertanggungan Kejahatan (Crime Insurance), Cetakan Pertama, Liberty, Yogyakarta, 1986, hlm. 29

Page 9: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

vi

agreement merupakan perjanjian pihak principal yang mengikatkan diri untuk

mengganti semua yang dibayar oleh perusahaan surety kepada obligee dan menjaga

supaya surety tidak menghadapi kerugian karena telah menjamin principal.

Perjanjian surety bond, didalam pengertiannya yang dijelaskan pada

Lampiran SK AAUI No.33/SK.AAUI/2016 Pasal 1 Angka (1), disebutkan bahwa

surety bond merupakan suatu bukti tertulis yang berbentuk polis, yang digunakan

sebagai bukti bahwa telah dilakukannya suatu perjanjian.

Setelah terbitnya suatu perjanjian surety bond, maka perjanjian tersebut

akan melahirkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang diterikat di dalamnya.

Adapun hak dan kewajiban pihak surety, antara lain :8 a.Hak surety :Berhak atas

pembayaran premi segera setelah surat jaminan surety bond di tandatangani oleh

pihak principal dan surety, berhak menuntut kembali kepada pihak principal atas

pencairan nilai jaminan oleh pihak obligee, berhak untuk mengetahui kegagalan dan

penyebab dari kegagalan tersebut yang dilakukan oleh principal, surety juga harus

menghubungi pihak obligee untuk mengetahui duduk perkara terjadinya kegagalan;

b.Kewajiban surety :9 wajib melakukan pembayaran klaim nilai jaminan yang

diajukan oleh pihak obligee, wajib bertanggung jawab dalam menjamin setiap

kerugian yang mungkin timbul yang di sebabkan oleh keingkaran, kelalaian atau

kegagalan pemborong atau kontraktor dalam melaksanakan suatu perjanjian.

8 F.X. Djumialdji, Perjanjian Pemborongan, Bina Aksara, hlm.51-52 9 Hasil wawancara dengan Bapak I Wayan Sujana sebagai Staf PT Jasa Raharja Putera

Cabang Mataram

Page 10: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

vii

Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain:10

a. Hak principal: berhak

menerima penjaminan dari surety, berhak menerima pembayaran sebesar nilai

kontrak dari pihak pemberi kerja, berhak mendapatkan uang muka dari obligee; b.

kewajiban pihak principal : wajib memenuhi persyaratan dalam pengajuan perjanjian

surety bond, bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kontrak /

perjanjian, wajib bertanggung jawab dalam pemberian / membuat laporan atas

kemajuan fisik yang dicapai dalam pelaksanaan kerja.

Di dalam perjanjian surety bond hak dan kewajiban dari obligee terdiri dari:

a. Hak pihak obligee :11

berhak menerima uang pencairan klaim jika terjadinya

wanprestasi, berhak menerima hasil pekerjaan secara utuh dan sesuai ketentuan yang

terdapat dalam kontrak serta diselesaikan sesuai jadwal waktunya; b. kewajiban pihak

obligee :12

wajib melakukan pembayaran sesuai dengan nilai kontrak bersama dengan

pihak principal jika principal telah menyelesaikan pekerjaannya, dan wajib

membayar uang muka pekerjaan kepada pihak principal setelah menerima surat

penjaminan dari pihak principal.

Perjanjian surety bond dikenal ada beberapa jenis jaminan, namun terdapat

4 jenis jaminan surety bond yang banyak digunakan dalam menjamin suatu proyek.

Adapun 4 jenis jaminan tersebut, antara lain : a. Jaminan penawaran / bid bond /

tender bond merupakan syarat dalam rangka pelelangan suatu proyek dengan maksud

10 Hasil wawancara dengan Bapak I Wayan Sujana sebagai staf PT Jasa Raharja Putera

Cabang Mataram 11 F.X. Djumialdji, Op.cit., hlm.8 12 ibid

Page 11: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

viii

agar peserta tender bersungguh-sungguh dalam mendapatkan proyek yang

ditenderkan dan jika principal yang bersangkutan mengundurkan diri atau tidak

bersedia melanjutkan kontrak akan dikenakan sanksi.13

; b. Jaminan Pelaksanaan

merupakan jaminan bagi rekanan yang ditunjuk melaksanakan pekerjaan atau menang

dalam pelelangan sebelum menandatangani surat perjanjian pemborongan / kontrak;

c. jaminan pembayaran uang muka (Advance Payment Bond) merupakan jaminan

uang muka diberikan akan dipergunakan hanya untuk keperluan pelaksanaan

pekerjaan dan rekanan akan terikat untuk mengembalikan uang muka tersebut; d.

Jaminan pemeliharaan (Maintenance Bond) merupakan jaminan atas pemeliharaan

pekerjaan untuk proyek yang telah diselesaikan.

Di dalam perjanjian penjaminan surety bond, pihak surety bertanggung

jawab terhadap pemenuhan pembayaran klaim yang diajukan oleh pihak obligee

setelah dirasakan adanya kerugian atau adanya tindakan wanprestasi yang dilakukan

oleh pihak principal dalam pelaksanaan pekerjaannya. Batas tanggung jawab surety

di dalam surety bond, dibagi menjadi 2, yaitu :14

a. Fixed penalty bond, merupakan

sejumlah uang tertentu yang ditetapkan di dalam perjanjian sebagai batas tanggung

jawab dari surety, maka jumlah yang ditentukan itu merupakan batas jumlah

maksimal dalam pemberian ganti rugi; b. Open covenant bonds atau open penalty,

merupakan tidak adanya pembatasan jumlah jaminannya yang berarti bahwa surety

13

http://asuransiumum-jogja.blogspot.co.id/2010/12/surety-bond.html Diakses pada 5

Januari 2017

14 Emmy Pangaribuan Simanjuntak, op.cit., hlm.24-25

Page 12: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

ix

akan membayar kerugian apapun yang timbul dari tidak dilaksanakannya kewajiban-

kewajiban yang dibebankan kepada principal, sepanjang kewajiban surety itu

dipandang sah atau adil menurut hukum dalam hubungan hukum yang telah

disepakati.

Page 13: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

x

Cara Penyelesaian Sengketa di dalam Suatu Perjanjian Surety Bond.

Suatu sengketa di dalam pejaminan surety bond rentan muncul pada saat

adanya pengajuan klaim dari pihak obligee. Setelah pihak obligee merasakan adanya

wanprestasi yang dilakukan oleh pihak principal, maka obligee akan mengirimkan

surat teguran kepada principal. Setelah itu, obligee harus melakukan pelaporan

kepada surety, agar surety dapat segera melakukan pencairan nilai jaminan.

Perusahaan surety dalam menyelesaikan klaim yang diajukan oleh pihak

obligee memerlukan data pendukung yang dipergunakan sebagai dasar penyelesaian

klaim. Adapun data tersebut terdiri dari:a. Mengajukan surat pengajuan klaim; b.

Melampirkan dokumen-dokumen :15

Copy surat penegasan dari panitia lelang tentang

pengunduran dari principal yang telah dinyatakan sebagai pemenang tender

sebelumnya, surat keputusan yang menyatakan bahwa principal telah wanprestasi,

berita acara perincian kerugian dan penyebabnya, sertifikat asli jaminan surety bond;

c. adanya pengakuan tertulis principal mengenai keingkaran, kelalaian atau kegagalan

tersebut.

Sengketa dalam perjanjian surety bond mungkin timbul pada pelaksanaan

perjanjian Indemnity Agreement. Indemnity Agreement merupakan suatu perjanjian

yang timbul sebagai konsekuensi dari adanya perjanjian surety bond. Di dalam

perjanjian ini pihak principal mengikatkan diri untuk mengganti semua yang dibayar

15 Amron, Manajemen Pemasaran surety Bonds, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2013, hlm. 86

Page 14: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

xi

oleh perusahaan surety kepada obligee dan menjaga supaya surety tidak menghadapi

kerugian karena menjamin principal.16

Dalam artian bahwa perjanjian indemnity

agreement ini dimaksudkan untuk menjamin pihak surety dapat melaksanakan prinsip

subrogasi terhadap principal atas suatu pencairan nilai jaminan.

Secara umum, sengketa-sengketa yang terjadi di dalam suatu perjanjian

surety bond akan diselesaikan melalui dua jalur, yaitu jalur pengadilan (litigasi) dan

jalur diluar pengadilan (non litigasi). Penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan

merupakan cara penyelesaian sengketa antara principal dengan surety dengan

meminta bantuan hakim untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu

perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas,

melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.17

Sedangkan penyelesaian sengketa diluar jalur pengadilan atau yang dikenal

dengan penyelesaian sengketa melalui jalur alternatif merupakan suatu penyelesaian

sengketa yang dilakukan diluar sistem peradilan di Indonesia. Alternatif penyelesaian

sengketa terdiri dari mediasi, negosiasi, konsolidasi dan arbitrase.

Di dalam kontrak penjaminan surety bond sebenarnya telah dicantumkan

cara penyelesaian sengketa yang digunakan. Apabila munculnya suatu sengketa maka

akan diselesaikan dengan penunjukan arbitrase. Tetapi dalam pelaksanaannya,

16 Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Op.cit., hlm.29 17

Indonesia, Undang-undang tentang Kekuasaan Kehakiman, UU Nomor 48 Tahun 2009,

Pasal 10 Ayat (1)

Page 15: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

xii

penyelesaian sengketa terlebih dahulu akan diupayakan untuk diselesaikan secara

musyawarah. Hal ini dikarenakan penyelesaian sengketa secara musyawarah di

anggap murah, secara kekeluargaan dan penuh tenggang rasa, selain itu sengketa atas

suatu peristiwa tidak pasti tersebut akan menimbulkan kerugian bagi masing-masing

pihak. Oleh karena itu untuk dapat meminimalisir kerugian masing-masing pihak

maka sengketa tersebut akan diselesaikan terlebih dahulu dengan cara musyawarah.

Alternatif penyelesaian sengketa di dalam perjanjian surety bond, dijelaskan

di dalam Lampiran SK Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, bahwa:18

“Dengan ini

dinyatakan dan disepakati bahwa Penerima Jaminan / Obligee dan Penjamin / Surety akan

melakukan penyelesaian sengketa melalui Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi

Indonesia (BMAI) sesuai dengan Peraturan dan Prosedur BMAI atau melalui Lembaga

Alternatif Penyelesaian Sengketa Asuransi lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan.”

Dalam prakteknya, pihak surety diketahui hanya bertanggung jawab dalam

membayarkan klaim nilai jaminan yang diajukan oleh obligee dan apabila terjadinya

suatu sengketa maka pihak obligee dan principal yang akan menentukan penyelesaian

sengketa akan digunakan arbitrase ad hoc atau akan diselesaikan dengan arbitrase

institusional atau dalam hal surety bond dikenal dengan Badan Mediasi dan Arbitrase

Asuransi Indonesia (BMAI).

18

Indonesia, Lampiran SK Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Lampiran SK

No.33/SK.AAUI/2016, Pasal 19 Ayat 3 (b)

Page 16: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

xiii

III. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada pembahasan hasil penelitian

yang dilakukan penyusun, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Tanggung jawab

perusahaan surety bond dalam menjamin pembangunan suatu proyek yaitu: pihak

surety wajib untuk bertanggung jawab mencari tahu dan memastikan kegagalan dan

penyebab dari kegagalan yang dilakukan oleh principal, (surety juga harus

menghubungi pihak obligee untuk mengetahui duduk perkara terjadinya kegagalan),

bertanggung jawab dalam pemenuhan pembayaran klaim nilai jaminan yang diajukan

oleh obligee dan bertanggung jawab dalam menjamin setiap kerugian yang mungkin

timbul yang di sebabkan oleh keingkaran, kelalaian atau kegagalan pemborong atau

kontraktor dalam melaksanakan suatu perjanjian. Surety memiliki batas tanggung

jawab dalam surety bond yang terbagi menjadi dua cara, yaitu dengan fixed penalty

bond atau adanya penentuan batas tangung jawab dari surety, dan dengan open

penalty atau tanpa adanya penentuan batas tanggung jawab surety. Namun, didasari

pada ketentuan hukum perasuransian, tanggung jawab surety hanya dibatasi sampai

jumlah jaminan yang diperjanjikan; 2. Cara penyelesaian sengketa di dalam suatu

perjanjian surety bond di awali dengan dilakukannya musyawarah dari para pihak.

Apabila dengan cara musyawarah tidak tercapainya suatu kesepakatan, maka

selanjutnya para pihak dapat memilih akan menyelesaikan sengketa melalui arbitrase

atau melalui pengadilan.

Page 17: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

xiv

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran dari penulis, yaitu; 1.

Perusahaan asuransi sebagai penerbit surat penjaminan surety bond, perlu melakukan

sosialisasi mengenai jaminan surety bond perihal eksistensi dan manfaat dari surety

bond sebagai suatu lembaga penjaminan yang berkembang di Indonesia. Selain itu

perlunya adanya kejelasan cara penyelesaian klaim dalam surety bond, karna selama

ini penyelesaian klaim surety bond, bergantung pada keterangan pihak principal

perihal timbulnya wanprestasi dan keterangan tersebut dapat mempengaruhi

keputusan penggantian kerugian, sementara keterangan tersebut tidak selamanya

dilakukan secara jujur; 2. Pemerintah perlu membuat suatu aturan khusus mengenai

surety bond. Surety bond merupakan salah satu produk dari asuransi, namun terdapat

perbedaan dalam pelaksanaan perjanjian penjaminan surety bond dengan produk

asuransi lainnya dan tidak adanya pengaturan surety bond di dalam Undang-Undang

tentang perasuransian. Pelaksanaan surety bond didasari pada pengaturan jaminan

pemborongan di dalam KUHPerdata dan aturan hukum Perasuransian di dalam

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014. Hal ini mengakibatkan ketidakjelasan aturan

dalam pelaksanaan perjanjian penjaminan surety bond dalam menjamin suatu proyek.

Page 18: JURNAL ILMIAH KAJIAN YURIDIS SURETY BOND SEBAGAI … · informasi dan pengetahuan kepada pemerintah, ... Hak dan Kewajiban pihak principal antara lain: ... wajib bertanggung jawab

xv

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

Amron, Manajemen Pemasaran Surety Bonds, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2013

Djumialdji, F.X., Perjanjian Pemborongan, Bina Aksara

-------. Hukum Bangunan Dasar-dasar Hukum Dalam Proyek dan Sumber Daya

Manusia, Cet. Ke 1, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1996

Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad. Dualisme Penelitian Hukum Nomatif dan

Empiris. Cet ke 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013

Simanjuntak, Emmy Pangaribuan. Bentuk Jaminan (Surety-Bond, Fidelity Bond)

dan Pertanggungan Kejahatan (Crime Insurance), Cet. Ke 1, Edisi

Pertama., Liberty, Yogyakarta,1986

Peraturan PerUndang-Undangan

Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Indonesia Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman. Lembaran Negara Nomor 157 Tahun 2009

Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan. Lembaran

Negara Nomor 9 Tahun 2016

Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.

Lembaran Negara Nomor 337 Tahun 2014

Lampiran SK Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Nomor 33/SK.AAUI/2016

Internet

http://www.akademiasuransi.org/2013/02/dasar-hukum-surety-bond-di-

indonesia.html

http://asuransiumum-jogja.blogspot.co.id/2010/12/surety-bond.html