Jurnal Gizi dan Kesehatan

21
Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 1 J U R N A L AHLI GIZI GORONTALO Volume 1, 16 April April 2014 Gorontalo punya “CERITA SEHAT MELALUI MAKANAN” Kumpulan Konsultasi Gizi oleh Arifasno Napu Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi Mutu Gizi Pangan (Djoko Sutopo)

description

Gizi dan Budaya Daerah

Transcript of Jurnal Gizi dan Kesehatan

Volume 1, 16 April April 2014J U R N A L AHLI GIZI GORONTALO

Mutu Gizi Pangan (Djoko Sutopo)

Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi

Gorontalo punya CERITA SEHAT MELALUI MAKANANKumpulan Konsultasi Gizi oleh Arifasno Napu

Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 20141

PENGURUS DPD PERSAGI GORONTALOPengurus DPD Persagi Provinsi GorontaloKetua : Suryanto Soleman, S.STWakil Ketua : SOfyan Tambipi, S.Pd, M.SiSekretaris : Rais Wunani, SKMWakil Sekretaris : Rahma Hasan, S.STBendahara : Eva Rahman, AMG

DAFTAR ISI

1ARTIKELMutu Gizi Pangan oleh Djoko SutopoPesan-Pesan Pedoman Gizi Seimbang (PGS)

5

10PERATURANPenyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi

TENTANG JURNAL AHLI GIZI

Jurnal Ahli Gizi merupakan Jurnal yang diterbitkan oleh Persatuan Ahli Gizi Provinsi Gorontalo, yang berisi informasi tentang Gizi dan Kesehatan, serta kegiatan Persagi Gorontalo.Kepada seluruh pihak terutama Ahli Gizi dan Pemerhati Gizi dan Kesehatan dapat mengirimkan tulisannya untuk diterbitkan pada jurnal ini dengan mengirimkan tulisannya beserta foto ke alamat email : [email protected]

9RAGAM OPINIGorontalo punya

CERITA SEHAT MELALUI MAKANANKumpulan Konsultasi Gizi oleh Arifasno Napu

LENSA KEGIATAN PERSAGI GORONTALOPeringatan Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Gorontalo

Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 20141

ARTIKEL

MUTU GIZI PANGANOleh: Djoko Sutopo

Kadar dan Nilai Gizi PanganUkuran pangan bermutu gizi tinggi tidak hanya ditentukan oleh kadar zat gizi pangan, tetapi juga nilai zat gizi pangan, serta keberadaan zat lain yang dapat mengganggu penyerapan zat gizi oleh tubuh.Nilai gizi pangansecara sederhana mencerminkan ketersediaan produk pangan sebagai sumber zat gizi agi konsumen. Konsep nilai-gizi pangan menjelaskan manfaat zat gizi pangan bagi tubuh agar kebutuhan zat gizi untuk semua proses biokimiawi dan pertahanan tubuh tercukupi.

Nilai-gizi pangan ditentukan berdasarkan:1.Kadar zat gizi yang merupakan komposisi kimia dan ukuran kepadatan zat gizi pangan yang secara garis besarnya dikelompokkan menjadilimakelompok besar yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin.2.Mutu zat gizi pangan yang diukur berdasarkan dapat atau tidaknya zat-zat gizi digunakan oleh tubuh. Sebagai contoh, pangan bermutu lemak baik bagi kesehatan jika nisbah kadar asam lemak jenuh dan tak jenuh >2, dan pangan bermutu protein baik jika memiliki nilai PER > 2,5.Nilai gizi pangan dipengaruhi oleh banyak factor yang dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :1.Faktor pra-panen yang meliputi : sifat genetik tanaman/hewan, klim/musim, jenis tanah, cara pembudidayaan, cara panen dan mur paen.2.Faktor pasca-panen yang meliputi perlakuan pasca panen (penanganan, pengangkutan, pengolahan, pengepakan), kondisi lingkungan (suhu, kelembaban), higienen dan sanitasi, serta jangka waktu setelah dipanen sampai dikonsumsi. Pengolahan dengan suhu tinggi dapat meningkatkan nilai gizi pangan karena :-destruksi senyawa-senyawa anti gizi-denaturasi protein sehingga menjadi mudah dicerna.Pengolahan dengan suhu tinggi yang tidak terkontrol akan dapat menurunkan nilai gizi karena :-reaksi antar molekul membentuk senyawa komplek yang tidak dapat dicerna-rusaknya zat-zat gizi (terutama vitamin) yang tidak tahan panas.Suhu dan kelembaban udara yang tinggi akan menurunkan nilai gizi pangan karena dirusak oleh mikroorganisme.Hiiene dan sanitasi bahan pangan yang tidak baik akan menyebabkan berkembangnya mikroorganisme yang dapat merusak zat-zat gizi.

Evaluasi Mutu Gizi PanganEvaluasi mutu gizi pangan dilakukan terhadap :1.Kadar zat gizi pangan..2.Nilai gizi pangan.Kadar zat gizi pangandiukur jenis dan kepadatannya menggunakan analisis kimia seperti analisis protein, analisis lemak, analisis karbohidrat, analisis mineral, dan analisis vitamin. Hasil analisis digunakan untuk membantu dalam penentuan nilai gizi pangan.Nilai gizi angan ditentukan berdasarkan ketersediaan zat-zat gizi baik secara teoritis,in vitro, maupunin vivo. Penentuan nilai gizi pangan dilakukan dengan cara penentuannilai gizi protein, nilai gizi lemak, nilai gizi karbohidrat, nilai gizi mineral, dan nilai gizi vitamin.Pembahasan nilai gizi protein dilihat dari beberapa ukuran seperti skor kimia (chemical score), Protein Efficiency Ratio (PER), Net Protein Utilization (NPU), Biological Value (BV).Pembahasan nilai gizi lemak meliputi kandungan asam lemak esensial, uji biologis toksisitas lemak (yang telah rusak akibat penggorengan), dan uji biologis pengaruh defisiensi asam lemak esensial.Pembahasan nilai gizi karbohidar didasarkan padadaya cerna terhadap krbohidrat yang dapat dicerna (terutama pati) dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna (oligosakarida penyebab flatulen dan serat makanan) baikin vitromaupunin vivo.Pembahasan nilai gizi mineral dan vitamin bisanya dilakukan terbatas pada kadar mineral dan vitamin serta pembahasan secara teoritis tentang factor-faktor yang berpengaruh terhadap ketersediaannya.

Peningkatan Mutu dan Kadar Gizi PanganPeningkatan mutu gizi pangan dilakukan untuk meningkatkan ketersediaaannya sebagai sumber zat gizi melalui beberapa cara antara lain :-pengolahan-penyimpanan-pengawetan-fermentasi.Peningkatan kadar gizi pangan dilakukan terhadap baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro. Beberapa tekhnik peningkatan kadar zat gizi antara lain :1.Fortifikasipangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) pada taraf yang lebih tinggi daripada yang ditemukan pada pangan asal/awal. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang ditambahkan untuk meningkatkan status gizi populasi. Harus diperhatikan bahwa peran pokok dari fortifikasi pangan adalah pencegahan defisiensi: dengan demikian menghindari terjadinya gangguan yang membawa kepada penderitaan manusia dan kerugian sosio ekonomis. Namun demikian, fortifikasi pangan juga digunakan untuk menghapus dan mengendalikan defisiensi zat gizi dan gangguan yang diakibatkannya.2.Enrichment(pengkayaan) biasanya mengacu kepada penambahan satu atau lebih zat gii pada pangan asal pada taraf yang ditetapkan dalam standar internasional3.Restorationmengacu kepada penggantian zat gizi yang hilang selama proses pengolahan,4.Nutrificationberarti membuat campuran makanan atau pangan lebih bergizi.5.Suplementasipanan ditujukan untuk menambah konsumsi pangan sehari-hari yang kurang yang diakibatan oleh berbagai hal seperti kurangnya pengertian, lemahnya ekonomi, dan sebagainya Penanganan defisiensi zat besi melalui suplementasi tablet besi merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar zat besi dalam jangka pendek. Suplementasi biasanya ditujukan pada golongan yang rawan mengalami defisiensi besi seperti ibu hamil dan ibu menyusui. Di Indonesia, pemerintah melakukan program suplementasi gratis pada ibu hamil melalui Puskesmas dan Posyandu, dengan menggunakan tablet besi folat (mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat).6.Tingkat kesehatan masyarakat diharapkan meningkat karena pada prinsipnya makin banyak jenis bahan pangan yang dikonsumsi, makin lengkap perolehan zat gizinya. Konsep tersebut di dalam ilmu gizi dinamakankomplementasi, yaitu terjadinya efek saling melengkapi antara satu bahan pangan dengan bahan lainnya. Contoh program kegiatan komplementasi antara lain pembuatan Bahan Makanan Campuran (BMC) dan diversifikasi menu.

TANTANGAN(berapa persen rumah tangga yang mengetahui keberadaan Posyandu)Menurut data Riskesdas (2013), bahwa proporsi rumah tangga yang mengetahui keberadaan Posyandu secara Nasional (65,2%), tertinggi di Jawa Barat (78,2%) dan terendah di Bengkulu (26%), sedangkan untuk Provinsi Gorontalo mencapai (60%).

PEDOMAN GIZI SEIMBANG

Pesan-pesan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) , 2014 :1) Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;2) Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;6) Biasakan Sarapan;7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;8) Biasakan membaca label pada kemasan pangan;9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal.

PERATURANPENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI

Tenaga gizi sebagai salah satu dari jenis tenaga kesehatan, yang berwenang untuk menyelenggarakan pekerjaan dan praktik pelayanan gizi sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dan untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 23 ayat (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, dan ayat (

Kualifikasi Tenaga GiziBerdasarkan pendidikannya, Tenaga Gizi dikualifikasikan sebagai berikut :1. Tenaga Gizi lulusan D-III Gizi sebagai Ahli Madya Gizi.2. Tenaga Gizi lulusan D-IV Gizi sebagai Sarjana Terapan Gizi.3. Tenaga Gizi lulusan Sarjana sebagai Sarjana Gizi.

Berdasarkan pendidikannya, Tenaga Gizi dikualifikasikan sebagai berikut :1. Tenaga Gizi Ahli Madya Gizi yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi merupakan Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien.2. Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi dan Sarjana Gizi yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi merupakan

Tenaga Gizi Nutrisinis Registered.3. Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi dan Sarjana Gizi yang telah mengikuti pendidikan profesi dan telah lulus uji kompetensi serta teregistrasi merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien.

Surat Izin Praktik dan Surat Izin Kerja Tenaga Gizi

1. Tenaga gizi untuk dapat melakukan pekerjaan dan praktiknya harus memiliki STRTGz.2. STRTGz dikeluarkan oleh MTKI dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun.3. Tenaga Gizi dapat menjalankan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri atau bekerja di fasilitas Pelayanan Kesehatan.4. Tenaga Gizi yang menjalankan praktik pelayanan gizi secara mandiri harus merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien.5. Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered hanya dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.6. Dalam hal tidak terdapat Tenaga Gizi Registered Dietisien, maka Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered dapat melakukan Pelayanan Gizi secara mandiri atau berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain yang ada di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Tenaga Gizi yang bersangkutan bekerja.7. Setiap Tenaga Gizi Registered Dietisien yang melakukan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri dan bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki SIPTGz.8. Setiap Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered yang melakukan pekerjaan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki SIKTGz.9. SIPTGz dan SIKTGz diberikan kepada Tenaga Gizi yang telah memiliki STRTGz yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupatenkota dan berlaku untuk 1 (satu) tempat.Untuk memperoleh SIPTGz atau SIKTGz, Tenaga Gizi harus megajukan permohonan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dengan melampirkan :1. Foto copy ijaah yang dilegalisir,2. Foto copy STRTGz,3. Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik,4. Surat pernyataan memiliki tempat kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau tempat praktik Pelayanan Gizi secara mandiri,5. Pas foto terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar berlatar belakang merah,6. Rekomendasi dari Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk, dan 7. Rekomendasi dari organisasi profesi.

Pelaksanaan Pelayanan Tenaga Gizi

1. Tenaga Gizi yang memiliki SIKTGz dapat melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa :a. Puskesmas;b. Klinik;c. Rumah sakit; dand. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.2. Tenaga Gizi yang memiliki SIPTGz dapat melakukan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri dan harus memiliki peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan konseling gizi dan Pelayanan Gizi di berbagai fasilitas.3. Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilarang mengijinkan Tenaga Gizi yang tidak memiliki SIPTGz atau SIKTGz untuk melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas Kesehatan tersebut.

Kewenangan Tenaga Gizi

Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut :1. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik;2. Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi;3. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gii; dan4. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar.

Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dalam melaksanakan kewenangan hanya terbatas pada :1. Pemberian Pelayanan Gizi untuk orang sehat dan dalam kondisi tertentu yaitu ibu hamil, ibu menyusui, bayi, anak, dewasa, dan lanjut usia, dan2. Pemberian Pelayanan Gizi untuk orang sakit tanpa komplikasi.

Tenaga Gizi Registered Dietisien dalam melaksanakan Pelayanan Gizi juga memiliki kewenangan meliputi :1. Menerima klien/pasien secara langsung atau menerima preskripsi diet dari dokter,2. Menangani kasus komlikasi dan non komplikasi,3. Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi diet tidak sesuai dengan kondisi klien/pasien, dan/atau4. Merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal preskripsi diet ke dokter spesialis yang berkompoten.

Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi wajib melakukan pencatatan, dan disimpan selama 5 (lima) tahun.

Hak Tenaga GiziDalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi mempunyai hak (Pasal 20 PMK 26/2013) :1. Memperoleh perlindungan hukum selama menjalankan pekerjaannya sesuai standar profesi Tenaga Gizi;2. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien/klien atau keluarganya;3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kompetensi;4. Menerima imbalan jasa profesi; dan5. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya sesuai ketentuan perundang-undangan

Kewajiban Tenaga GiziDalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi mempunyai kewajiban (Pasal 21 PMK 26/2013) :1. Menghormati hak pasien/klien;2. Memberikan informasi tentang masalah gizi pasien/klien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup tindakan Pelayanan Gizi;3. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani;4. Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan5. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar operasional prosedur.Selain itu, Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai bidang tugasnya, serta harus membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

PenutupTenaga Gizi yang juga sebagai salah satu dari jenis tenaga kesehatan, wajib mematuhi dan melaksanakan PMK 26/2013 dan Undang-Undang No. 36/2009, karena hal ini merupakan payung hukum yang dapat melindungi pada saat ada hal-hal yang berkaitan dengan komplein dari pasien/klien atau masyarakat.

Oleh : Sofyan Tambipi

SOP SERTIFIKASI RD

PEMOHON

Mengajukan permohon dilengkapi dokumen persayaratan

Menerima sertfikat RD

Menyerahkan SK & Sertifikat RD

Dokumen kurang/TMS

TIM SERTIFIKASI TKT DPD

Jika dokumen memenuhi syarat

Dokumen kurang/TMS

TIM SERTIFIKASI TKT DPP

Penetapan SK Penerima Sertifikat RD dan Penerbitan Sertifikat RD Penetapan RD

KETUA DPP

Desain/Pembuat SOP Sertifikasi RD : Sofyan Tambipi

RAGAM OPINI

MAKANAN YANG BAIK DAN SEHAT

Pak Arifasno: Saya seorang pengusaha dan pengajar, sebenarnya makanan yang baik dan sehat itu yang bagaimana? Apakah harganya yang mahal atau terdiri dari bahan makanan daging atau produksi pabrik? Iwan, Kota Gorontalo.

Pak Iwan, terima kasih.. ternyata bapak termasuk orang yang memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Semua bahan makanan yang ada di bumi ini mengandung zat-zat gizi, tetapi zat-zat gizinya berbeda-beda dan semua zat gizi itu meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Sebaiknya makanan yang dikonsumsi terdiri dari zat-zat gizi tersebut dengan jumlah yang seimbang, sehingga dikatakan makanan yang baik apabila makanan yang dikonsumsi sehari-harinya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Adapun contoh-contoh makanan tersebut adalah: --makanan pokok

seperti: nasi, nasi jagung, umbi-umbian atau jenis lainnya; --lauk pauk: daging, ikan, tempe, tahu; --sayuran: kangkung, sawi, kacang panjang, jantung pisang, dll; --dan buah-buahan seperti pisang, mangga, pepaya atau yang lainnya. Makanan yang baik dan sehat harus pula sesuai dengan kebutuhan seseorang. Kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, umur, berat badan, aktivitas atau faktor lainnya seperti mempertimbangkan kondisi anak yang sedang dalam pertumbuhan dan perkembangan, wanita hamil atau ibu nifas. Jadi orang tua berbeda kebutuhannya gizinya dengan anak muda, seorang buruh berbeda dengan yang kerja di kantor, orang yang kurus berbeda dengan yang gemuk, wanita peragawati berbeda dengan wanita hamil. Tidak benar makanan yang baik dan sehat itu adalah makanan yang harganya mahal atau terdiri dari daging-daging dan diproduksi oleh pabri-pabrik. Daging merupakan sumber lemak, apabila dalam mengkonsumsi daging dengan jumlah dan frekuensi yang tidak seimbang akan dapat membuat peningkatan jumlah lemak tubuh yang dapat ditandai tingginya kadar kholestrol darah. Makanan pabrikan perlu juga harus selektif, dan sangat baik mengkonsumsi makanan yang diolah secara alami. Saya sarankan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan gizi.

LENSA KEGIATAN PERSAGI GORONTALO

JUMBARA KADER PKK DAN NUTRITIONISTpuncak acara HARI GIZI NASIONAL KE-54 TAHUN 2014TINGKAT PROVINSI GORONTALO(28 Januari 25 Pebruari 2014)

Tim Penggerak PKK adalah fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing tingkat pemerintahan untuk terlaksananya program pkk yang merupakan mitra kerja pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan/lembaga kemasyarakatan lainnya. Pemberdayaan masyarakat melalui gerakan pkk merupakan upaya

memandirikan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan, hal ini disampaikan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo Ny. Hj. Idah Syaidah Rusli Habibie pada pembukkan Jumbara Kader PKK dan Nutritionist (JKN) dalam rangka puncak acara peringatan Hari Gizi Nasional ke-54 Tahun 2014 Tingkat Provinsi Gorontalo 23/02. Lebih lanjut Idah Syaidah menyataka bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menonjolkan pada salah satu kelompok kerja PKK yakni pokja IV, karena selain sebagai wadah silaturahim antara kader PKK dan warga persagi dan masyarakat, juga dapat menggambarkan kegiatan dari empat kelompok kerja (pokja) dalam PKK. Dalam kegiatan ini keterkaitannya dengan pokja I adalah bagaimana sikap gotong royong dari kader PKK, ahli gizi dan masyarakat, pada pokja II adalah adanya tambahan pengetahuan dan keterampilan, pada pokja III bagaimana memanfaatkan pangan lokal di tingkat rumah tangga, dan pokja IV tentang kesehatan khususnya terkait dengan gizi, sehingga perlu mendapat perhatian dan dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi.

Bupati Bone Bolango H. Hamim Pou, S.Kom, MH menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan seperti ini akan didukung oleh Pemda Kabupaten Bone Bolango jika menjadi agenda rutin tahunan PKK dan Persagi Provinsi Gorontalo. Sementara Ketua Panitia Pelaksana Darwin Maksum, S.Pd, M.Kes menyampaikan dalam laporannya bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan Jumbara Kader PKK dan Nutritionist ini adalah 1) memberikan wawasan dan pengalaman serta keterampilan dalam pengembangan pelayanan gizi dan kesehatan masyarakat; 2) menumbuhkan kesadaran disiplin untuk hidup sehat dengan lingkungan sehat dan berkualiatas melalui gizi, dan 3) mempererat hubungan kerjasama dan silaturahmi antara pkk, kader pkk dan ahli gizi.

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional ke-54 Tingkat Provinsi Gorontalo telah dicanangkan pada tanggal 28 Januari 2014 pada kegiatan Pekan Penimbangan Balita di Kabupaten Bone Bolango. Pada tanggal 3 sampai dengan 17 Pebruari telah dilaksanakan pula kegiatan penyuluhan dan pemantauan status gizi siswa SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Boane Bolango dan puncak peringatan HGN dilaksanakan Jumbara Kader PKK dan Nutritionist tanggal 23-25 Pebruari 2014, demikian yang disampaikan oleh Penanggung Jawab Kegiatan HGN di Provinsi Gorontalo Tahun 2014 Nurdin Dali, S.Gz.

Kegiatan Jumbara Kader PKK dan Nutritionist (JKN) ini diikuti oleh 553 orang peserta yang terdiri dari TP-PKK dan Kader PKK utusan dari 18 Kecamatan se Kabupaten Bone Bolango sebanyak 380 orang, siswa SD, SMP, dan SMA se Kecamatan Suwawa Timur sebanyak 48 orang, DPC Kabupaten/Kota sebanyak 120 orang, dan peserta peninjau dari Pramuka Peduli Kwarda Gorontalo sebanyak 5 orang.

Kegiatan Jumbara Kader PKK dan Nutritionist : hari I : diawali dengan devily dari masing-masing kontingen, pembukaan dan malamnya lomba penyuluhan dan teater Kadarzi, hari II : Talk Special (nara sumber : Hj. Carolina Kaluku (anggota SIKIB-Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu), Dr. Arifasno Napu, S.SiT, M.Kes (Praktisi Kesehatan), dan Sofyan Tambipi, S.Pd, M.Si (Wakil Ketua Persagi Gorontalo)), lomba cipta menu dan lomba makanan jajanan anak sekolah, serta malamnya kegiatan api unggun dan renungan, hari III : ceramah agama, lomba out bound gizi dan penutupan. Akhir kata, terima kasih kepada seluruh warga Persagi se Provinsi Gorontalo, dan kepada Panitia Gabungan PKK Bone Bolango, DPC Persagi Bone Bolango dan DPD Persagi Gorontalo, serta seluruh masyarakat Gorontalo khususnya masyarakat Desa Pangi Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango. Selamat Hari Gizi Nasional ke 54 Salam Svastha Harena.