JURNAL FARMASI UDAYANA IV, NOMOR 1, JULI 2015 JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV NOMOR 1 HALAMAN 1 -...
Transcript of JURNAL FARMASI UDAYANA IV, NOMOR 1, JULI 2015 JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV NOMOR 1 HALAMAN 1 -...
VOLUME IV, NOMOR 1, JULI 2015
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME IV NOMOR 1 HALAMAN 1 - 103 EDISI JULI 2015
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 i
JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggungjawab : Dr.rer.nat. I M.A.G. Wirasuta, M.Si., Apt
Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm, M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Anggota
Ni Nyoman Wahyu Udayani, S.Farm., M.Sc., Apt
Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si.
Mitra Bestari:
Ketua : Drs. I N.K. Widjaja , M.Si., Apt
Wakil Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm., M.Si., Apt (Teknologi Farmasi)
c. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
d. Rasmaya Niruri, S.Si., M.Farm.Klin., Apt (Biomedik dan Farmakologi)
e. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 ii
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 iii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 iv
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 v
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 vi
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 vii
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 viii
DAFTAR ISI
hal
Halaman Judul ………………………………………………………………………….....
Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana ....................................................................................
Petunjuk Penulisan ...........................................................................................................
Daftar Isi …………………………………………………………………………………..
Lembar Abstrak ………………………………………………………………………….
i
i
ii
viii
ix
1 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Pada Teh Kombucha Lokal Bali ……… 1
2 Pengaruh Waktu Sentrifugasi Krim Santan Terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil
(VCO) …………………………………………………………………………………
4
3 Anti Aterosklerosis Andrografolid dari Sambiloto melalui Mekanisme Antiinflamasi
secara In Silico……………………………………………………………………….
8
4 Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali
Secara In Vitro yang Berpotensi Untuk Pengobatan Alzheimer ………………………
13
5 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Kacang Tanah Dengan Metode Maserasi
Terhadap Profil Lipid Pada Tikus Sprague Dawley Diet Lemak Tinggi ……………
18
6 Pengaruh Madu Jamur Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan … 26
7 Data Tanaman Dan Pengobatan Pada Lontar Usada Rare ………………………… 29
8 Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala
(Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro ……
33
9 Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Minat Beli Produk Sampo Anjing
Pengunjung Pet Shop Wilayah Badung …………………………………………….
38
10 Uji Iritasi Gelling Agent Semi Sintetik HPMC pada Kelinci ………………………… 42
11 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Kamboja Cendana
(Plumeria alba) sebagai Permeation Enhancer terhadap Karakter Fisik dan
Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal …………………………….
46
12 Suplementasi Probiotik Terhadap Konsistensi Feses, Frekuensi dan Durasi Diare
Akut pada Anak di RSUP Sanglah ………………………………………………….
55
13 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Singkong (Manihot utilissima Pohl)
terhadap Kadar Gula Darah Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi Aloksan …
61
14 Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kedondong Hutan Meningkatkan Berat Ginjal
Mencit Jantan Galur Balb/c …………………………………………………………
65
15 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata terhadap Berat Badan
Mencit Betina Galur Balb/c selama Kebuntingan …………………………………
68
16 Angka Kejadian Anemia pada Pasien Anak Penderita HIV/AIDS di RSUP Sanglah
Denpasar ……………………………………………………………………………..
72
17 Potensi lactobacillus sp. yang Diisolasi dari Susu Kuda Sumbawa dalam Mengontrol
Candida albicans Penyebab Kandidiasis ………………………………………….
78
18 Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala
(Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi …………………………………………..
83
19 Hasil Skor Indeks Iritasi Primer Natrium Lauril Sulfat 1% sebagai Bahan Baku
Deterjen Sintetik ……………………………………………………………………
87
20 Identifikasi Mutasi Gen rpoB Pada Daerah Hulu RRDR Mycobacterium Tuberculosis
Multidrug Resistent Isolat P10 ………………………………………………………
90
21 Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi ……………………………………………
95
22 Profil Stabilitas Fisika Kimia Masker Gel Peel-Off Ekstrak Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.)……………………………………………………………
99
Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum goeze) secara In vitro (Udayana, P.P.A.K., Astuti, K.W., Putra, A.A.G.R.Y.)
95
UJI AKTIVITAS ANTI CACING DENGAN EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn.) PADACACING GELANG BABI (Ascaris suum Goeze) SECARA IN VITRO
Udayana, P.P.A.K.1, Astuti, K.W.1, Putra, A.A.G.R.Y.1
1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: Pande Putu Agus Krisna Udayana
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalam Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837
Email: [email protected]
ABSTRAK
Prevalensi infeksi Ascaris suum pada babi di Bali yang tinggi menimbulkan kerugian diantaranya
adalah terjadinya penurunan hasil produksi akibat terhambatnya pertumbuhan ternak serta bertambahnya
biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan ternak yang terinfeksi penyakit. Pemberian anti cacing
albendazole pada ternak mudah menimbulkan resistensi. Mengkudu diketahui berpotensi sebagai obat
cacingan, sehingga perlu dilakukan uji anti cacing.
Penelitian diawali dengan melakukan determinasi tumbuhan, penetapan kadar air simplisia dan
ekstrak, serta skrining fitokimia. Uji aktivitas anti cacing dilakukan terhadap 7 kelompok perlakuan
dengan 3 kali pengulangan. Kelompok I (kontrol negatif) diberikan CMC-Na 0,5%; kelompok II (kontrol
positif) diberikan suspensi albendazole 0,01%b/v; kelompok III-VII diberikan suspensi ekstrak etanol
buah mengkudu konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v, 5%b/v, 7,5%b/v, 10%b/v. Pengamatan dilakukan setiap 2
jam selama 40 jam. Aktivitas anti cacing ekstrak etanol mengkudu ditentukan melalui uji Kruskal-Wallis.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol buah mengkudu mengandung alkaloid, saponin,
glikosida, terpenoid, dan tanin. Ekstrak etanol buah mengkudu pada konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v, 5%b/v,
7,5%b/v, 10%b/v memiliki aktivitas anti cacing secara in vitro pada cacing Ascaris suum Goeze secara
bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05).
Kata Kunci:Morinda citrifolia Linn., Ascaris suum Goeze, Anti cacing.
1. PENDAHULUAN
Ternak babi yang masih tergolong
tradisional di sebagian besar negara berkembang
yang beriklim tropis dan sub tropis rentan
terinfeksi berbagai macam penyakit terutama
cacing. (Sihombing, 2006).Prevalensi infeksi
Ascaris suum Goeze pada babi pada daerah Bali
mencapai 39% (Yasa dan Guntoro, 2004).
Upaya pencegahan dan pemberantasan
dilakukan untuk mengurangi tingkat infeksi
cacing Ascaris suum Goeze pada babi. Salah
satu upaya untuk pencegahan dan
pemberantasan infeksi cacing adalah pemberian
anti cacing. Anti cacing yang digunakan adalah
albendazole. Mekanisme kerja anti cacing dalam
memberantas cacing Ascaris suum adalah
membunuh cacing muda (larvasidal), cacing
dewasa (vermisidal), serta dapat menghambat
perkembangan telur cacing (ovisidal). Penelitian
biokontrol atau pengendalian terhadap infeksi
Ascaris suum pada babi yang bertujuan untuk
memutus siklus hidupnya dengan cara
menurunkan daya berembrio dan kerusakan telur
cacing Ascaris suum (Ardana, 2012). Salah satu
alternatif bahan obat cacing yang dapat
digunakan adalah bahan obat dari alam.
Berbagai macam tanaman sering digunakan oleh
Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum goeze) secara In vitro (Udayana, P.P.A.K., Astuti, K.W., Putra, A.A.G.R.Y.)
96
masyarakat Indonesia sebagai tanaman obat,
salah satu diantaranya adalah mengkudu
(Morinda citrifolia Linn.) (Perry, 1980). Buah
mengkudu secara empiris berkhasiat untuk
mengobati penyakit cacingan (Pohan dan Antara
2001). Kandungan dari buah mengkudu yang
diduga memiliki aktivitas anti cacing adalah
saponin, flavonoid dan alkaloid (Murdiati dkk.,
2000; Wulandari, 2011)
Pada umumnya pelarut yang sering
digunakan untuk pembuatan ekstrak adalah
etanol karena etanol merupakan pelarut
universal sehingga dapat menghasilkan ekstrak
dengan jumlah rendemen yang lebih banyak
dibandingkan pelarut air maupun pelarut organik
lainnya. Etanol mampu melarutkan hampir
semua zat baik yang bersifat polar, semi polar,
dan non polar serta kemampuannya untuk
menghambat kerja enzim yang dapat
menghidrolisis dan mengoksidasi metabolit yang
terekstraksi (Voight, 1995).
Berdasarkan hasil tersebut, penulis ingin
mengembangkan uji aktivitas anti cacing dari
ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda
citrifolia Linn.) sebagai vermisidal terhadap
cacing gelang babi dewasa (Ascaris suum
Goeze) secara in vitro.
2. BAHAN DAN METODE
2.1 Bahan Penelitian
Buah mengkudu(Morinda citrifolia Linn.)
yang diperoleh di daerah Kediri, Kota Tabanan,
Bali. Etanol 96% (teknis, Brataco), akuades
(Brataco), Albendazole (Kalbazen-C®) sebagai
kontrol positif dan CMC-Na sebagai kontrol
negatif.
2.2 Prosedur Penelitian
2.2.1 Pengolahan Simplisia
Sampel buah yang telah dikumpulkan dicuci
dengan air mengalir hingga bersih,
kemudiandikupas kulitnya, dipotong tipis-tipis,
dikeringkan anginkan hingga kering, kemudian
dihaluskan dengan mesin penggiling, dibungkus
lalu disimpan pada tempat yang kering (Fajar,
2010; Wijayakusuma dkk., 1996).
2.2.2 Ekstraksi
Ekstraksi serbuk buah mengkudu dengan
cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
Maserat diuapkan dengan rotary
evaporatorhingga diperoleh ekstrak kental.
2.2.3 Uji Aktivitas Anti cacing
Kontrol negatif (Suspensi CMC-Na
0,5%b/v), kontrol positif (larutan albendazole
0,01%b/v), dan suspensi ekstrak etanol buah
mengkudu dengan konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v,
5%b/v, 7,5%b/v, 10%b/v kemudian dipipet
sebanyak 20 mL, dimasukkan ke dalam masing-
masing cawan petri, kemudian diinkubasi pada
suhu 37oC. Pengamatan dilakukan dengan
melihat apakah cacing mati, paralisis, atau masih
normal setelah diinkubasi. Cacing-cacing
tersebut diusik dengan batang pengaduk, apabila
cacing diam maka dipindahkan ke dalam air
dengan suhu 50ºC. Jika cacing tetap diam maka
cacing tersebut telah mati, tetapi jika cacing
masih bergerak maka cacing tersebut hanya
mengalami paralisis dan cacing yang mengalami
paralisis kembali di masukkan ke dalam
perlakuan ekstrak. Berdasarkan pengamatan
hasil yang diperoleh diamati dan dicatat waktu
dan jumlah cacing yang mati setiap 2 jam dan
pengamatan dilakukan hingga jam ke- 40
(Agung, 2012).
2.2.4 Analisa Data
Pada uji aktivitas anti cacing, data yang
diperoleh berupa tingkat mortalitas cacing
dengan pemberian ekstrak etanol buah
mengkudu. Untuk melihat pengaruh pemberian
variasi ekstrak yang digunakan terhadap tingkat
mortalitas cacing, dilakukan analisis secara
statistik dengan uji Kruskal-Wallis diikuti uji
Mann-Whitney dengan kepercayaan 95%. Data
yang diperoleh dari uji Kruskal-Wallis
ditafsirkan dengan melihat nilai signifikasinya.
Nilai (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan
yang bermakna dari tingkat mortalitas antar
Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum goeze) secara In vitro (Udayana, P.P.A.K., Astuti, K.W., Putra, A.A.G.R.Y.)
97
kelompok uji. Sehingga dilanjutkan dengan uji
Mann-Whitney untuk melihat perbedaan
bermakna dari masing-masing kelompok
perlakuan. Semakin tinggi tingkat mortalitas
cacing maka semakin baik daya anti cacing
ekstrak etanol buah mengkudu. Namun apabila
tingkat mortalitas dari kelompok perlakuan sama
dengan kontrol negatif, maka ekstrak etanol
buah mengkudu tidak memiliki aktivitas anti
cacing.
3. HASIL
3.1 Hasil uji Mann-Whitney mortalitas cacing
Ascaris suum Goeze
Perlakuan Ulangan
(in vitro) Cacing Ascaris suum Total
I II III
P1 5 5 5 15
P2 5 5 5 15
P3 5 5 5 15
P4 5 5 5 15
P5 5 5 5 15
P6 5 5 5 15
P7 5 5 5 15
Total 35 35 35 105 Keterangan: P1 : A. suum Goeze dalam cairan CMC-Na 0,5%b/v
sebagai kontrol negatif P2 : A. suum Goeze dalam albendazole 0,01%b/v sebagai
kontrol positif (Kalbazen-SG® dosis anjuran 0,2 mL/kgBB)
P3 : A. suum Goeze dalam ekstrak buah mengkudu konsentrasi 1%b/v
P4 : A. suum Goeze dalam ekstrak buah mengkudu konsentrasi 2,5%b/v
P5 : A. suum Goeze dalam ekstrak buah mengkudu konsentrasi 5%b/v
P6 : A. suum Goeze dalam ekstrak buah mengkudu konsentrasi 7,5%b/v
P7 : A. suum Goeze dalam ekstrak buah mengkudu konsentrasi 10%b/v
* : Berbeda secara bermakna (p<0,05) pada uji Mann-Whitney
4. PEMBAHASAN
Uji aktivitas dilakukan dengan menggunakan
7 perlakuan yang berbeda dan 3 kali ulangan,
setiap ulangan terdiri dari 5 ekor cacing Ascaris
suum Goeze dewasa, sehingga total cacing yang
digunakan adalah 105 ekor.
Berdasarkan uji Mann-Whitney menunjukkan
bahwa ekstrak etanol buah mengkudu
konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v, 5%b/v, 7,5%b/v
dan 10%b/v dapat menyebabkan kematian
cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna
bila dibandingkan dengan kelompok kontrol
negatif (p<0,05). Ekstrak etanol buah mengkudu
konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v dan 5%b/v
memiliki aktivitas anti cacing yang sebanding
dengan albendazole 0,01%b/v. Hal ini
ditunjukkan dengan persentase mortalitas cacing
yang tidak berbeda bermakna terhadap
kelompok kontrol positif (p>0,05) sedangkan
konsentrasi 7,5%b/v dan 10%b/v memiliki
aktivitas anti cacing yang tidak sebanding
dengan albendazole 0,01%b/v. Hal ini
ditunjukkan dengan persentase mortalitas cacing
yang berbeda bermakna antara kelompok kontrol
positif (p<0,05) dibanding perlakuan ekstrak
etanol mengkudu pada konsentrasi 7,5%b/v dan
10%b/v.
Kematian cacing Ascaris suum Goeze yang
mendapatkan CMC-Na 0,5% b/v disebabkan
oleh kemampuan bertahan hidup cacing yang
semakin menurun karena pengaruh waktu secara
in vitro. (Smart, 2005). Rendahnya persentase
mortalitas perlakuan albendazole dibandingkan
perlakuan ekstrak etanol buah mengkudu,
diduga akibat terjadinya resistensi albendazole
pada cacing. Pemberian anti cacing dari jenis
yang sama secara terus menerus selama
beberapa tahun akan menyebabkan terjadinya
resistensi yang tinggi (Waller et al., 1995).
Besarnya persentase kematian pada perlakuan
ekstrak etanol buah mengkudu dibandingkan
albendazole menunjukkan bahwa ekstrak ini
memiliki aktivitas anti cacing.
5. KESIMPULAN
5.1 Ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda
citrifolia Linn.) konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v,
5%b/v, 7,5%b/v dan 10%b/v memiliki
aktivitas vermisidal terhadap cacing gelang
babi (Ascaris suum Goeze) secara in vitro.
Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum goeze) secara In vitro (Udayana, P.P.A.K., Astuti, K.W., Putra, A.A.G.R.Y.)
98
UCAPAN TERIMA KASIH
Gede Pasek dan Anggi Heru Pradipta selaku
laboran di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Udayana atas bantuan, masukan, saran, dan
motivasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, M. A. 2012. Vermisidal dan Ovisidal Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Cacing Ascaris Suum Secara In Vitro. Denpasar:Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Hal: 24
Ardana, I. B. K., I M. Bakta, dan I M. Damriyasa. 2012. Peran Ovisidal Herbal Serbuk Biji Pepaya Matang dan Albendazol Terhadap Daya Berembrio Telur Cacing Ascaris suum secara In Vivo. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol (6). Hal: 51-55
Fajar, K. D. 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia, Linnaeus) Terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar. Surakarta: Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret. Hal: 16
Murdiati, T. B., G. Adiwinatai dan D. Hildasari. 2000. Penulusuran Senyawa Aktif dari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Dengan Aktivitas Antelmintik Terhadap Haemonchus Contortus. Jurnal Jurusan Farmasi, FMIPA -ISTN, Jakarta. Hal: 3
Perry, L. M. 198O. Medicinal Plants of East and Scutheast Asia. The Mit Press London. Page: 620
Pohan, H. G. dan T. A. Ngakan. 2003. Pengolahan mengkudu dilihat dari aspek
keamanan pangan dan analisa ekonomi. Jurnal Riset Industri dan Perdagangan. Hal: 28-37
Sihombing, 2006. Ilmu Ternak Babi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Hal: 11-15
Smart, J.D. 2005. The Basic and Underlying Mechanisms of Mucoadhesion. Advanced Drug Delivery Reviews, 57:Pages: 1556-1568
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi 5.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal: 574-577
Waller, P. J., K. M. Dash, dan I. A. Barger. 1995. Anthelmintic Resistance in Nematode Parasites Of Sheep. Vet. Rec. Vol (136). Pages: 411-413
Wijayakusuma, H. M. H., S. Dalimartha dan A. S. Wirian. 1996. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid 4. Jakarta: Pustaka Kartini. Hal: 140
Wulandari, S. N. 2011. Uji Efek Antelmintik Buah dan Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Ascaris Suum secara In Vitro. Bandung: Fakultas Kedokteran Umum, Universitas Kristen Maranatha. Hal: 40
Yasa, R., dan S. Guntoro. 2004. Prevalensi Infeksi Cacing Gastrointestinal pada Babi (Studi Kasus pada Pengkajian Penggemukan Babi) di Desa Sulahan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Denpasar: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali. Hal: 1
anticacing etanol buahmengkuduby Pande Krisna
FILE
TIME SUBMITTED 22-FEB-2016 11:41AM
SUBMISSION ID 635059044
WORD COUNT 1950
CHARACTER COUNT 11149
15836-29743-1-SM.PDF (109.35K)
18%SIMILARITY INDEX
13%INTERNET SOURCES
4%PUBLICATIONS
12%STUDENT PAPERS
1 6%
2 2%
3 2%
4 1%
5 1%
6 1%
7 1%
8 1%
anticacing etanol buah mengkuduORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper
Submitted to Udayana UniversityStudent Paper
Submitted to iGroupStudent Paper
www.researchgate.netInternet Source
jurnal.usu.ac.idInternet Source
Marijana Zovko Koncic. "ANTIOXIDANT ANDBIOADHESIVE PROPERTIES OF ONIONS(ALLIUM L., ALLIACEAE) PROCESSEDUNDER ACIDIC CONDITIONS", InternationalJournal of Food Properties, 2010Publicat ion
www.pustaka-deptan.go.idInternet Source
ejournal.unsrat.ac.idInternet Source
9 1%
10 <1%
11 <1%
12 <1%
13 <1%
14 <1%
15 <1%
16 <1%
17 <1%
18 <1%
ubrawijaya.academia.eduInternet Source
Submitted to Higher Education CommissionPakistanStudent Paper
Jung, Min-Hwa, Su-Seon Lee, Si-Hyang Park,and Hye-Jung Hwang. "The AntioxidativeEffect of Ethanol Extracts fromLithospermum erythrorhizon Siebold & Zucc.,Xanthium strumarium Linn, and Lonicerajaponica", Journal of Life Science, 2013.Publicat ion
puskonser.or.idInternet Source
imo-off icial.thelendergal.caInternet Source
eprints.undip.ac.idInternet Source
www.polines.ac.idInternet Source
repository.ubaya.ac.idInternet Source
Submitted to Unika SoegijapranataStudent Paper
www.bulletinveteriner.comInternet Source
19 <1%
20 <1%
EXCLUDE QUOTES ON
EXCLUDEBIBLIOGRAPHY
ON
EXCLUDE MATCHES OFF
repository.maranatha.eduInternet Source
eprints.uns.ac.idInternet Source