Jurnal Ebola

14
JOURNAL READING EBOLA Disusun untuk memenuhi sebagian tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit Dalam di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang Disusun oleh : Mila Rosmalia Rahmani 012106219 Pembimbing : dr. Taufik K., Sp, PD., FINASIM, SH FAKULTAS KEDOKTERAN

description

hhhh

Transcript of Jurnal Ebola

JOURNAL READINGEBOLA

Disusun untuk memenuhi sebagian tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit Dalam di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang

Disusun oleh :Mila Rosmalia Rahmani012106219

Pembimbing :

dr. Taufik K., Sp, PD., FINASIM, SH

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2014

HALAMAN PENGESAHAN

Nama: Mila Rosmalia RahmaniNIM: 012106219Fakultas:KedokteranUniversitas:Universitas Islam Sultan Agung ( UNISSULA )Tingkat:Program Pendidikan Profesi DokterBagian:Ilmu Penyakit DalamJudul: Ebola

Semarang, 28 Agustus 2014Mengetahui dan MenyetujuiPembimbing Kepaniteraan KlinikBagian Ilmu Penyakit Dalam RST Bhakti Wira Tamtama Semarang

Pembimbing

dr. Taufik K., Sp, PD., FINASIM, SH

1. Definisi dan EtiologiPenyakit Ebola atau Demam Berdarah Ebola (Demam Hemorrhagic) adalah penyakit disebabkan oleh suatu virus yang termasuk kedalam keluarga Ebolaadalah sejenisvirusdari genusEbola virus, familiaFiloviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal katanya adalah darisungai EboladiKongo.Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.Masa inkubasinyadari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari.Virus mengganggu sel-sel endotel yang melapisi permukaan interior pembuluh darah dan platelet sel. Sebagai dinding pembuluh darah menjadi rusak dan platelet tidak dapat membeku, pasien menyerah untuk Ebola pertama kali muncul pada 1976 di Zaire. Sebagian besar tetap tidak jelas sampai tahun 1989 dengan wabah dipublikasikan secara luas di Reston, Virginia.

Gambar 1.1 Virus Ebola2. Epidemiologi Demam Berdarah EbolaAsal-usul di alam dan sejarah alami dari virus Ebola tetap menjadi misteri.Secara umum, virus ini ada yang menyerang manusia (Ebola-Zaire, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-Sudan) dan ada yang hanya menyerang hewan primata (Ebola-Reston). Tidak ada carrier state karena tidak ditemukan lingkungan alami dari virus. Namun dari beberapa hipotesis mengatakan bahwa terjadi penularan dari hewan terinfeksi ke manusia. Kemudian dari manusia yang terinfeksi ini, virus bisa ditularkan dalam berbagai cara. Orang bisa terinfeksi karena berkontak dengan darah dan atau hasil sekresi dari orang yang terinfeksi. Orang juga bisa terinfeksi karena berkontak dengan benda seperti jarum suntik yang terkontaminasi dengan orang yang terinfeksi. Penularan secara nosokomial (penularan yang terjadi di klinik atau rumah sakit) juga dapat terjadi bila pasien dan tenaga medis tidak memakai masker ataupun sarung tangan. Pada primata, Ebola-Reston, menyerang fasilitas penelitian hewan primata di Virginia, AS. Ebola-Reston menyebar melalui partikel udara.Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian publik karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada manusia. Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah terjadinya suatu epidemi di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah Selatan Sudan. Sejak ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus dengan kematian lebih dari 1200 kasus diantaranya (Anonimous 2004). Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Ebolavirus yang tergolong famili Filoviridae. Inang atau reservoir dari Ebola belum dapat dipastikan, namun telah diketahui bahwa kelelawar buah adalah salah satu hewan yang bertindak sebagai inang alami dari Ebola. Virus Ebola juga telah dideteksi pada daging simpanse, gorila, Macaca fascicularis dan kijang liar.Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan dengan transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan virus Ebola untuk menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset virus yang relatif cepat dapat mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya.Penyakit ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk mengkonsumsi daging hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media yang efektif dari penularan Ebola pada manusia.Gejala klinis dari penyakit ini adalah demam secara tiba-tiba, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan kering. Kemudian diikuti dengan muntah, diare, ruam pada kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati serta pada beberapa kasus terjadi pendarahan internal dan eksternal. Hasil temuan laboratoris menunjukkan penurunan jumlah butir darah putih dan platelet serta peningkatan kadar enzim hati.Virus Ebola mudah menyebar dengan cepat. Pertama kali infeksi dimulai dari penularan dari hewan yang terinfeksi ke manusia dan dari itulah nantinya manusia meneruskan rantai penyakit ini ke manusia yang lain. Penyebaran virus Ebola antar manusia bisa melalui makanan atau berpegangan. Kontak langsung dengan darah atau cairan yang terkontaminasi juga bisa menginfeksi manusia. Tidak hanya itu, manusia juga bisa terinfeksi hanya dengan menyentuh objek (misalnya jarum) yang sudah terkontaminasi. Serangan sakit virus Ebola sangat tiba-tiba. Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit kepala, sakit sekitar persendian dan otot, sakit tenggorokan dan tubuh lemah. Gejala ini diikuti juga oleh diare, sakit perut dan muntah-muntah. Ruam-ruam, mata memerah, tersedak, serta adanya pendarahan luar dan dalam ditemukan pada beberapa pasien.3. Sumber dan Cara PenularanKarena reservoir alami dari virus ebola belum terbukti, cara dimana virus pertama muncul pada manusia pada awal wabah tiak diketahui. Namun, para peneliti memiliki hipotesis bahwa pasien pertama terifeksi melalui kontak dengan hewan yang terifeksi. Ketika infeksi terjadi pada manusia, ada beberapa cara dimana virus dapat ditularkan kepada orang lain, diantaranya : Kontak langsung dengan darah atau cairan dari orang yang terinfeksi Paparan benda (seperti jarum) yang telah terkontaminasi dengan sekresi yang terinfeksiVirus yang menyebabkan demam berdarah ebola sering menyebar diantara keluarga dan teman teman, seperti melalui sekret infeksi saat merawat anggota keluarga yang sakit.Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat selama masa perawatan kesehatandi fasilitas kesehatan (seperti klinik atau rumah sakit). Paparan virus ebola dapat terjadi selama masa perawatan kesehatan dimana staff rumah sakit tidak menggunakan peralatan pelindung yang sesuai, seperti masker, jubah dan sarung tangan.Pembersihan dan pembuangan instrumen, seperti jarum suntik, juga penting. Jika instrumen tidak sekali pakai, mereka harus disterilkan sebelum digunakan lagi. Tanpa sterilisasi yang baik terhadap instrumen, penularan virus dapat berlanjut dan memperkuat wabah.

6. Patofisiologi Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai macam cara antara lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak lanmgsung tangan. Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :1. virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau sekret dari pasien yang terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi. melalui lecet di kulit selama perawatan pasien, ritual penguburan dan mungkin kontak dengan daging secara terinfeksi, atau di permukaan mukosa.Terkadang jarum suntik merupakan rute utama dari eksposur kerja. 2. target awal dari replikasi adalah sel-sel retikuloendotelial, dengan replikasi tinggi dalam beberapa tipe sel di dalam hati, paru-paru dan limpa. 3. sel Dendritic, makrofag dan endotelium tampaknya rentan terhadap efek cytopathic produk gen virus Ebola in vitro dan mungkin in vivo melalui gangguan jalur sinyal seluler dipengaruhi oleh mengikat, fagositosis serapan virus atau keduanya. Kerusakan tidak langsung juga dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor yang beredar seperti faktor tumor nekrosis dan oksida nitratsehingga kontak langsung antara setiap individu sangat memegang peranan penting dalam penyebaran dan penularan penyakit ebola di dalam masyarakat. Karena kita tidak bias menghindari kontak secara individu .sebab, hal itu terjadi tanpa kita tahu kondisi dan sifat yang sebenarnya.

7. Manifestasi Klinis

Para periode inkubasi dapat berkisar antara 2-21 hari tetapi pada umumnya 5-10 hari. Gejala bervariasi dan sering muncul tiba-tiba. Gejala awal yaitu demam (38,8 C; 101,8 F), nyeri kepala hebat, nyeri otot, nyeri sendi, kelelahan, sakit tenggorokan, mual, muntah, pusing, ruam, diare, gangguan fungsi ginjal dan hati, beberapa perdarahan internal dan eksternal. Sebelum wabah ebola diduga, gejala awal ini mudah keliru untuk malaria, demam tipus, disentri, influenza, atau berbagai infeksi bakteri, yang semuanya jauh lebih umum dan kurang dapat dipercaya fatal. Seorang penderita demam berdarah ebola dapat dilihat dari beberapa hasil laboratorium, yaitu berupa penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit, serta peningkatan enzim hati. 8. Diagnosis Penyakit lain yang biasanya terdeteksi sebelum seorang penderita didiagnosis demam berdarah ebola antara lain : malaria, demam tifoid, kolera, leptosirosis, pes, meningitis, hepatitis dan demam berdarah virus lainnya.Infeksi virus ebola dapat didiagnosis di laboratorium melalui beberapa jenis tes : ELISA (Enzyme linked immunosorbent assay) Tes deteksi antigen Uji serum netralisasi Reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT - PCR) assay Isolasi virus dengan kultur sel9. Pencegahan Tahap pencegahan penyakit ebolaVirus Ebola mampu menular dari satu manusia ke manusia lain hanya dengan kontak langsung saja. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit infeksi Ebola ini pun cukup sulit.Yang paling terutama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus ini sangat dianjurkan agar orang tersebut dirawat di rumah sakit. Begitu juga apabila ada teman anda yang meninggal akibat penyakit ini, usahakan jangan ada kontak langsung dengannya. Adapun 5 tahapan pencegahan penyakit ebola dalam lingkungan masyarakat antara lain :a. Health PromotionPendidikan kesehatan pada masyarakat untuk melakukan perubahan prilaku untuk hidup bersih dan sehat serta meningkatkan higien pribadi dan sanitasi lingkungan dalam lingkungan masyarakat dan sekitarnyab. Early DiagnosisProgram penemuan penderita melalui survey pada kelompok kelompok yang berisiko atau pada populasi umum dan peda pelaporan kasus.c. Spesifik protectionMenghindari diri dari gigitan serangga ,berusaha untuk tidak pergi ke daerah yang kurang penyinaran matahari dan terdapat binatang ataupun serangga yang menjadi sumber penularan penyakit tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi penyakit dan penyebar luasnya penyakit tersebut dalam masyarakat.d. Disability limitationTerapi kompleks pada penderita ebola agar tidak terjadi kematian dengan menambah konsentrasi minum penderita agar tidak terjadi dehidrasi serta upaya peningkatan kekebalan tubuh kelompok.e. Rehabilitation f. Pendidikan kesehatan kepada para penderita beserta keluarga serta dilakukannya rehabilitasi fisik dan psikologis pada kasus dan penderita penyakit ebola

Gambar 1.5 Tahun 1976 foto dua perawat berdiri di depan Kinshasa kasus # 3 (Perawat yang dirawat dan kemudian meninggal di Rumah Sakit di Ngaliema Kinshasa, Zaire 10. PenatalaksanaanPengobatan standart untuk demam berdarah ebola masih terbatas pada terapi suportif, terdiri dari : Menyeimbangkan cairan tubuh dan elektrolit pasien Mempertahankan status oksigen dan tekanan darah Memberikan pengobatan untuk setiap komplikasi infeksi yang terjadi

Pengobatan yang tepat waktu bagi penderita adalah penting walaupun sangat menantang karena penyakit ini sulit untuk didiagnosis secara klinis pada tahap awal infeksi. Karena gejala awal seperti sakit kepala dan demam tidak spesifik untuk menentuka seseorang terinfeksi ebola, kasus demam berdarah ebola awalnya salah didiagnosis.Namun, jika seorang pasien memiliki gejala awal demam berdarah ebola dan ada alasan kuat sehingga pasien tersebut dinyatakan sebagai suspek, pasien harus diisolasi dan petugas kesehatan harus segera mengetahui hal ini. Terapi suportif dapat dianjurkan dengan pakaian pelindung yang tepat sampai dari pasien diuji unuk mengkonfirmasi infeksi.Sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk kasus demam berdarah ebola. Beberapa vaksin masih dalam tahap pengujian, namun belum ada satu pun yang dapat digunakan untuk kasus klinis.11. Prognosis Penyakit ebola sangat mematikan dan mencakup berbagai gejala termasuk demam, muntah, diare, sakit umum atau malaise, dan kadang-kadang pendarahan internal dan eksternal. Tingkat kematian biasanya tinggi, dengan tingkat fatalitas kasus berkisar 5089%, tergantung pada spesies atau strain virus. Penyebab kematian ini biasanya disebabkan oleh syok hipovolemik