JURNAL DIODA

25
DIODA Muhammad Fikri Putra Pramata 3713100002 JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Praktikum kali ini berjudul Dioda yang bertujuan untuk mengetahui bentuk dan jenis dioda, mengetahui karakteristik diode semikonduktor, dan Mampu menganalisa rangkaian forward bias dan reverse bias pada dioda semikonduktor. Permasalahan yang timbulkan yaitu apa itu dioda, bapa saja jenis diode dan apa fungsi diode. Dalam prektikum ini si dapatkan data berupa nilai volt dan arus saat menggunakan dioda zener atau tidak. Pada praktikum kali ini praktikan melakukan variasi terhadap sumber tegangan yaitu 4.5 , 6 dan 9 volt Keyword : dioda zener 1

description

praktikum elektro dasr

Transcript of JURNAL DIODA

Page 1: JURNAL DIODA

DIODA Muhammad Fikri Putra Pramata

3713100002JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

ABSTRAK

Praktikum kali ini berjudul Dioda yang bertujuan untuk mengetahui bentuk dan jenis dioda, mengetahui karakteristik diode semikonduktor, dan Mampu menganalisa rangkaian forward bias dan reverse bias pada dioda semikonduktor. Permasalahan yang timbulkan yaitu apa itu dioda, bapa saja jenis diode dan apa fungsi diode. Dalam prektikum ini si dapatkan data berupa nilai volt dan arus saat menggunakan dioda zener atau tidak. Pada praktikum kali ini praktikan melakukan variasi terhadap sumber tegangan yaitu 4.5 , 6 dan 9 volt

Keyword : dioda zener

1

Page 2: JURNAL DIODA

DAFTAR ISI

COVERiABSTRAK.................................................................................................................................1DAFTAR ISI..............................................................................................................................2BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................31.2 Tujuan .............................................................................................................................31.3 Permasalahan...................................................................................................................3

BAB II DASAR TEORI............................................................................................................42.1 Pengertian Dioda .............................................................................................................42.2 Sifat Dioda.......................................................................................................................42.3 Fungsi Dioda ...................................................................................................................52.4 Jenis Dioda.......................................................................................................................52.5 Prinsip Kerja Dioda........................................................................................................11

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN...............................................................................143.1 Alat dan Bahan...............................................................................................................143.2 Cara Kerja......................................................................................................................14

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN...............................................................164.1 Analisa Data...................................................................................................................164.2 Pembahasan....................................................................................................................16

BAB V.....................................................................................................................................16KESIMPULAN........................................................................................................................18Daftar Pustaka..........................................................................................................................19Lampiran..................................................................................................................................20

2

Page 3: JURNAL DIODA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSebuah produk elektronika tersusun dari beberapa komponen penting yang ada di dalamnya. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk dapat membuat produk menjadi berguna. Dioda, adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus tegangan searah (DC).

Sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus seperti pada sistem pengisaian. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik menjadi arus searah agar dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai kebutuhan arus pada kendaraan. Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai anti shock tegangan.

1.2 Tujuan PenulisanMakalah ini disusun guna memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam pemahaman tentang dioda. Secara terperinci, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :1. Mengetahui komponen elektronika dioda semikonduktor.2. Mengetahui karakteristik dioda semikonduktor.3. Mampu menganalisa rangkaian forward bias dan reverse bias pada dioda semikonduktor.

1.3 Perumusan MasalahAtas dasar penentuan latar belakang serta tujuan penulisan, maka penulis mengambil perumusan masalah sebagai berikut :

1. Dalam elektronika, apa fungsi dari dioda?2. Apa sajakah jenis dari dioda?3. Apa itu dioda

3

Page 4: JURNAL DIODA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian DiodaSecara etimologis, kata dioda berasal dari dua kata yaitu di (dua) dan oda (elektroda) yang berarti dua elektroda. Secara harfiah, pengertian dioda adalah sebuah komponen elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda yang memiliki fungsi sangat berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan. Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa di asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.

Gambar 1Simbol Umum Dioda

2.2 Sifat DiodaSifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda memiliki sifat yang berbeda dengan resistor dimana tegangan resistor linier dengan arus yang mengaliri resistor, sedangkan tegangan maju akan bernilai konstan berapa pun arus yang mengaliri dioda.1. Bias Maju DiodaAdalah cara pemberian tegangan luar ke terminal dioda. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif pada batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative pada batere, maka keadaan dioda ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup.

Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke dioda dan akan selalu positif.

Gambar 2

4

Page 5: JURNAL DIODA

Dioda dengan bias maju

2. Bias Mundur DiodaSebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant. Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan dioda tersebut relative sangat besar dan dioda ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.

Gambar 3Dioda dengan bias mundur

2.3 Fungsi DiodaDioda memiliki beberapa fungsi, antara lain :

1. Sebagai penyearah arus (dioda bridge)2. Sebagai pengendali tegangan (dioda zener)3. Sebagai pengaman atau sekering.4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada

di atas atau di bawah level tegangan tertentu.5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu

sinyal AC.6. Sebagai pengganda tegangan.7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting dioda)8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

2.4 Jenis DiodaAda berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda), Dioda Varactor dan Dioda SCR.1. Dioda Standar

5

Page 6: JURNAL DIODA

Dioda ini ada dua macam, yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon memiliki tegangan maju 0,6V sedangkan dioda germanium memiliki tegangan maju 0,3V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tergantung spesifikasi. Batasan-batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0,025V setiap kenaikan suhu 1 derajat dari suhu normal.

Gambar 4Dioda Standar

Sesuai karakteristiknya, dioda standar dapat digunakan sebagai :a. Penyearah sinyal arus bolak-balik (AC)b. Pemotong level.c. Sensor suhu.d. Penurun tegangan.e. Pengaman polaritas terbalik pada DC input.

2. LED (Light Emitting Dioda)Dioda ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kutubnya. LED memiliki batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut, dapat dipastikan LED tidak akan bertahan lama. Jenis LED ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, kuning, hijau, biru, oranye, inframerah dan laser dioda. Selain sebagai indikator, beberapa LED juga memiliki fungsi khusus, seperti LED inframerah yang dipakai untuk transisi pada sistem remote control dan opto sensor. Laser dioda juga dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna.

TABEL LED DAN TEGANGANNYA

6

Warna Tegangan Maju

 Merah 1.8 volt

Orange 2.0 volt

Kuning 2.1 volt

Hijau 2.2 volt

Page 7: JURNAL DIODA

Dioda LED ini dibias maju (forward).

r

Gambar 5Light Emitting Dioda

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.

Gambar 6Dioda LED

LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut :

a. Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerahb. Gallium Aluminium Phosphide – hijauc. Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan

kuningd. Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan birue. Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijauf. Zinc Selenide (ZnSe) – birug. Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biruh. Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan

hijaui. Silicon Carbide (SiC) – biru

7

Page 8: JURNAL DIODA

j. Diamond (C) – ultravioletk. Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)l. Sapphire (Al2O3) – birum. LED biru dan putih

LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.

3. Dioda Zener

Gambar 7Dioda Zener

Merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Dioda yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari 1/4 hingga 50 watt. Dioda jenis ini berfungsi sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda jenis ini juga dapat digunakan sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil, maka penggunaan diodaa zener sebagai penstabil tegangan dengan arus besar dibutuhkan sebuah buffer arus. Dioda zener ini dibias mundur (reverse).

Gambar 8Dioda Zener

4. Dioda Photo Merupakan jenis komponen yang peka terhadap cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang masuk dengan intensitas tertentu. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya.

8

Page 9: JURNAL DIODA

Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik.

Gambar 9Dioda Photo

Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.

Gambar 10Dioda Photo

Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat tercipta pasangan elektron bebas-lubang yang melebihi jumlah yang telah ada dalam semi konduktor itu akibat kegiatan termal. Gejala ini disebut penyerapan foto (foto absorption). Meningkatnya konduktifitas listrik akibat kelebihan muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut konduktifitas foto (foto konduktivity). Jika bungkus semi konduktor diberi “jendela” transparan (tembus cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada intensitas cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto. Dioda photo ini dibias maju (forward).

5. Dioda VaractorDioda ini mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikannya. Dengan dioda ini. Maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi dengan frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase Lock Loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk

9

Page 10: JURNAL DIODA

kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda ini bekerja di daerah reverse mirip dioda Zener.

Gambar 11Dioda Varactor

Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Seperti kebanyakan komponen dengan kawat penghubung, dioda juga mempunyai kapasitansi bocor yang mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi ini biasanya lebih kecil dari 1pF.

Gambar 12Dioda Varactor

Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan perkataan lain varaktor yang di pasang parallel dengan induktor merupakan rangkaian tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan reverse pada varactor kita dapat mengubah frekuensi resonansi, penerapan dioda varactor ini biasanya pada tuner yang di tala menggunakan tegangan. Dioda varactor dibias mundur (reverse).

6. Dioda Schottky (SCR)Merupakan singkatan dari Silicon Control Rectifier, dioda ini masih termasuk ke dalam semi konduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). Dioda Schottky terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

10

Page 11: JURNAL DIODA

Gambar 13Dioda Schottky (SCR)

2.5 Prinsip Kerja DiodaSebuah dioda adalah komponen listrik yang dapat mengalirkan arus dalam satu arah dan menahan arus litrik dalam arah yang sebaliknya. Jenis dioda modern yang banyak digunakan dalam mendesain rangkaian adalah dioda semikonduktor.

Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan atau menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari sumber tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda.

Gambar 14(a) Arus bisa lewat menuju lampu; dioda mengalami bias maju (forward bias)

(b) Arus tidak bisa lewat ke lampu; dioda mengalami bias terbalik (reverse bias)

Ketika polaritas baterai yang terhubung pada dioda memungkinkan arus dapat mengalir ke lampu, dioda dikatakan mengalami bias maju (forward bias). Sebaliknya, ketika polaritas baterai dibalik sehingga dioda menahan arus dalam rangkaian, dioda dikatakan mengalami bias terbalik(reverse bias).

Pada jaman awal-awal penemuan listrik, orang-orang menganggap listrik adalah gerakan muatan listrik positif yang mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif baterai/sumber tegangan. Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan, diketahui bahwa yang sebenarnya bergerak adalah muatan listrik negatif atau disebut elektron. Dan pada kenyataannya, arus listrik adalah gerakan elektron dari kutub negatif menuju kutub positif. Tentu saja penemuan gerakan elektron ini bertentangan dengan pendapat orang jaman dahulu. Jadi kesimpulannya, aturan lama (arah arus konvensional)  menyatakan arus listrik mengalir dari kutub positif menuju negatif, sedangkan aturan baru (arah arus elektron) menyatakan bahwa arus listrik mengalir dari kutub negatif menuju positif. 

Dioda dapat mengalirkan arus listrik apabila terminal anoda dari dioda (simbol anak panah, ►) dihubungkan ke terminal yang tegangannya lebih positif daripada terminal katodanya (simbol garis lurus tegak, |) sehingga arus listrik konvensional dapat mengalir sesuai dengan arah panah simbol dioda. Sebaliknya, apabila katoda diberi tegangan yang lebih positif daripada anoda, arus tidak dapat mengalir.

11

Page 12: JURNAL DIODA

Gambar 15Agar arus dapat mengalir dalam rangkaian,

maka arah arusnya harus sesuai dengan arah panah dari dioda

Apabila arah arus listrik yang keluar dari sumber tegangan memiliki arah yang sesuai dengan arah anak panah dari dioda, maka dioda mengalami bias maju  (forward bias) dan arus dapat mengalir dalam rangkaian. Sebaliknya, apabila arah arus listrik yang keluar dari baterai memiliki arah yang berlawanan dengan arah panah dari dioda, maka dioda mengalami bias terbalik (reverse bias) dan arus listrik tidak dapat mengalir dalam rangkaian.

Sebenarnya, tegangan maju pada suatu dioda dapat dihitung tetapi sangat sulit karena untuk menghitung tegangan maju suatu dioda harus mempertimbangkan banyak variabel. Sebuah persamaan pendekatan untuk menghitung tegangan maju dioda bergantung pada beberapa variabel yaitu arus yang mengaliri dioda, suhu sambungan P-N nya, dan beberapa konstanta fisika.

Berikut ini persamaan dioda yang umum :

dimana :ID : arus dioda (Ampere)IS : arus saturasi (biasanya bernilai 1 × 10-12 ampere)e : konstanta euler (~ 2.718281828)q : muatan elektron (1.6 × 10-19 coulomb)VD : sumber tegangan yang dihubungkan ke dioda (volt)N : koefisien emisi atau ketidakidealan (biasanya diantara 1 atau 2)k : konstanta Boltzman (1.38 × 10-23)

12

Page 13: JURNAL DIODA

T : suhu sambungan PN (Kelvin)

Gambar 16 Kurva dioda yang menunjukkan hubungan antara arus dengan tegangan dioda.

Selain itu ada hal lain yang harus di perhatikan, pada saat dioda mengalami bias terbalik, arus memang tidak bisa melewati dioda. Tapi pada kenyataannya terdapat arus dalam jumlah yang sangat kecil (nano hingga mikro)

13

Page 14: JURNAL DIODA

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan Solder 1 buah PCB 1 buah Kabel 1 m Timah Avometer Diode paling kecil Led 2 buah Kapasitor 2200μF 16 V 1 buah Resistor 330 ohm 3 buah Jepit buaya Trafo non ct 500mA Stop montak

3.2 Langkah Kerja

A. Rangkaian Tanpa Diode Zener

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 16 Rangkaian tanpa zenner

2. Berikan tegangan mulai dari 4,5 , 6 dan 9 volt. Ukur besar tegangan dan arus pada dioda untuk setiap tegangan sumber yang diberikan.

3. Tuliskan data hasil percobaan pada tabel

B. Rangkaian Tanpa Diode Zener

14

Page 15: JURNAL DIODA

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 17 Rangkaian menggunakan zener

2. Berikan tegangan mulai dari 4,5 , 6 dan 9 volt. Ukur besar tegangan dan arus pada dioda untuk setiap tegangan sumber yang diberikan.

3. Tuliskan data hasil percobaan pada tabel

BAB IV

15

Page 16: JURNAL DIODA

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

Table 1. data pengukuran V dan I pada rangkaian dengan diode zenerVSUMBER

(Volt)VD

(Volt)ID

(mA)

4.5 2.9 5.7

6 3.52 9

9 5.46 16.5

Table 1. data pengukuran V dan I pada rangkaian tanpa diode zenerVSUMBER

(Volt)VD

(Volt)ID

(mA)

4.5 2.95 4.35

6 3.2 9.04

9 5.15 15.9

4.2 Pembahasan

Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan Dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) ini disebut juga dengan Tegangan Zener.

Dalam Rangkaian diatas, Dioda Zener dipasang dengan prinsip Bias Balik (Reverse Bias), Rangkaian tersebut merupakan cara umum dalam pemasangan Dioda Zener. Dalam Rangkaian tersebut, tegangan Input (masuk) yang diberikan adalah 4.5, 6 dan 9V tetapi Multimeter menunjukan tegangan yang melewati Dioda Zener adalah 2.95 , 3.2 dan 5.15 V. Ini artinya tegangan akan turun saat melewati Dioda Zener yang dipasang secara Bias Balik (Reverse Bias). Sedangkan fungsi Resistor dalam Rangkaian tersebut adalah untuk pembatas arus listrik. Untuk menghitung Arus Listrik (Ampere) tersebut, kita dapat menggunakan Hukum Ohm seperti dibawah ini :

(Vinput – Vzener) / R = I(4,5 – 2,95) /330             = 4.69 mA

Jika menggunakan Tegangan yang lebih tinggi, contohnya 9V. Maka arus listrik yang mengalir dalam Rangkaian tersebut akan semakin besar :

16

Page 17: JURNAL DIODA

(9 – 3.2 ) /  330          = 17.5mA

Akan tetapi, tegangan yang melewati Dioda Zener akan sama yaitu 5.1V. Oleh karena itu, Dioda Zener merupakan Komponen Elektronika yang cocok untuk digunakan sebagai Voltage Regulator (Pengatur Tegangan), Dioda Zener akan memberikan tegangan tetap dan sesuai dengan Tegangan Zenernya terhadap Tegangan Input yang diberikan.

Pada umumnya Tegangan Dioda Zener yang tersedia di pasaran berkisar di antara 2V sampai 70V dengan daya (power) dari 500mW sampai dengan 5W.

Untuk menghitung disipasi daya Dioda Zener, kita dapat menggunakan rumus :

P = Vz I

P = 5.1 x 17.5mAP = 89.25mW

Fungsi Dioda Zener dalam rangkaian-rangkaian tersebut adalah untuk menstabilkan arus dan tegangan.nilai yang tidak sesuai dengan teori dapat di asumsika karena adanya penyimpatan muatan pada rangkaiana yang dimana terdapat kapasitor disana. Kapasitor saat dilakukan pengisian praktikan tidak teliti dengan wktu yang digunakan dan waktu pengosongan serta tidak dlkukan berapa besar mutan yang tersimpan.

KESIMPULAN

17

Page 18: JURNAL DIODA

Data nilai pada penggunaan rangkaian zener atau tidak data yang dihasilkan tidak jauh berbeda

Data V pada rangkaian zener 2.95 , 3.2 dan 5.15 V Data I pada rangkaian zener 4.53 , 9.04 dan 15.9 mA Data V pada rangkaiana tanpa zener 2.9 , 3.52 dan 5.46 V Data I pada rangkaian tanpa zener 5.7 , 9, dan 16.5mA Fungsi resistor pada rangkaiana sebagai pembatas arus listrik Dan perbedaan menggunakan zener atau tidak terdapat pada dioda Zener akan

menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage”

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, Teori Dasar dan Penerapannya (jilid 1), 1986, Bandung, ITB

18

Page 19: JURNAL DIODA

http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-dioda-2/ (18 NOVEMBER 2014 21.15)

http://elkaasik.com/prinsip-kerja-dioda/ (18 NOVEMBER 2014 21.30)

http://elkaasik.com/prinsip-kerja-dioda/ (18 NOVEMBER 2014 23.10)

LAMPIRAN

19