Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

26
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25 1 Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa Kini Ujang Saefudin Rosyid STAI La Tansa Mashiro Indonesia Article Info Abstract Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang didalamnya terdapat dasar-dasar pendidikan. Disini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya. Disini delitakan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih sayang dan penuh kecintaan, kebutuhan dan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan. Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak, karena merekalah anak mula-mula menerima pendidikan- pendidikan serta mampu menghayati suasana kehidupan religius dalam kehidupan keluarga yang akan berpengaruh dalam perilakunya sehari-hari yang merupakan hasil dari bimbingan orang tuanya, agar menjadi anak yang berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur yang berguna bagi dirinya demi masa depan keluarga agama, bangsa dan negara. Memperoleh pendidikan adalah salah satu hak yang patut dimiliki oleh remaja.Dapat dipahami bahwa setiap orang memang harus mendapatkan pendidikan.oleh karena itu kehidupan yang diharapkan setiap manusia adalah berahlak yang baik dan berbahagia dalam hidupnya, maka untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pendidikan. Vol. 4│No. 1 ISSN 2337-6104 Keywords: Pendidikan Agama Islam, Remaja Masa Kini Coreresponding Author: Ujangsaepudinrosya [email protected]

Transcript of Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Page 1: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

1

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan

Remaja Masa Kini

Ujang Saefudin Rosyid

STAI La Tansa Mashiro Indonesia

Article Info Abstract

Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang

didalamnya terdapat dasar-dasar pendidikan. Disini

pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan

tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya. Disini

delitakan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih

sayang dan penuh kecintaan, kebutuhan dan kewibawaan

dan nilai-nilai kepatuhan.

Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak,

karena merekalah anak mula-mula menerima pendidikan-

pendidikan serta mampu menghayati suasana kehidupan

religius dalam kehidupan keluarga yang akan berpengaruh

dalam perilakunya sehari-hari yang merupakan hasil dari

bimbingan orang tuanya, agar menjadi anak yang berakhlak

mulia, berbudi pekerti yang luhur yang berguna bagi

dirinya demi masa depan keluarga agama, bangsa dan

negara.

Memperoleh pendidikan adalah salah satu hak yang patut

dimiliki oleh remaja.Dapat dipahami bahwa setiap orang

memang harus mendapatkan pendidikan.oleh karena itu

kehidupan yang diharapkan setiap manusia adalah berahlak

yang baik dan berbahagia dalam hidupnya, maka untuk

mencapai tujuan tersebut diperlukan pendidikan.

Vol. 4│No. 1

ISSN 2337-6104

Keywords:

Pendidikan Agama

Islam, Remaja Masa

Kini

Coreresponding

Author:

Ujangsaepudinrosya

[email protected]

Page 2: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

2

Dengan demikian bahwa pendidikan merupakan

kelengkapan dari kebutuhan manusia yang sangat penting

dalam hidup dan kehidupannya, karena pada dasarnya

pendidikan adalah usaha membudayakan manusia. Oleh

karena itu proses pendidikan agama Islam bertugas pokok

membentuk kepribadian pada diri manusia terlebih pada

remaja untuk menjadi pribadi muslim yang hakiki.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang

Pendidikan Agama Islam yang ada di Desa Intenjaya, dan

untuk mengetahui pergaulan remaja Desa Intenjaya, serta

sekaligus untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama

Islam terhadap Pergaulan remaja Masa Kini di Desa

Intenjaya Kecamatan Cimarga.

Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa semakin

tinggi peran serta orang tua dalam hal mendidik anak yang

mengarah pada pengenalan-pengenalan pendidikan agam

Islam, maka semakin lebih baik pula perilaku remaja dalam

pergaulannya di lingkungan masyarakat.

Kata Kunci :Pendidikan Agama Islam, Remaja Masa Kini

.

@ 2016 JAAD. All rights reserved

Pendahuluan

Masa remaja (adolescence)

adalah masa yang sedang berada

pada persimpangan jalan antara

dunia anak-anak dan dunia dewasa.

Oleh sebab itu, pada masa ini

merupakan masa yang penuh dengan

kesukaran dan persoalan, bukan saja

bagi remaja itu sendiri, tetapi juga

bagi orang tua, guru, dan masyarakat

sekitarnya (Tohirin, Drs. Ms. M.Pd

(2005) Psikologi Pembelajaran

Pendidikan Islam, hal : 42)

Betapa banyak faktor penyebab

terjadinya kenakalan pada remaja

yang dapat menyeret mereka pada

dekadensi moral dan pendidikan

yang buruk dalam masyarakat, dan

Page 3: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

3

kenyataan kehidupan yang pahit

penuh dengan “kegilaan”, betapa

banyak sumber kejahatan dan

kerusakan yang menyeret mereka

dari berbagai sudut dan tempat

berpijak. Oleh karena itu, jika para

pendidik tidak dapat memikul

tanggung jawab dan amanat yang

diberikan pada mereka, dan pula

tidak mengetahui faktor-faktor yang

dapat menimbulkan kelainan pada

remaja serta upaya

penanggulangannya maka akan

terlihat suatu generasi yang

bergelimang dosa dan penderitaan

dalam masyarakat. (Prof. DR.

Rachmat Jatnika, Sistem Perilaku

Islami (CV. Bina Pustaka, Jakarta:

1996), h. 11.)

صلح , تان فيالجسد مضفھ ادا صلح

سائرالجسد تفسد, تسائرالجسد وادافسد

﴾رواهالبخاریومسلم﴿ִ ېالقلبھالاو

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap anak dilahirkan dalam

keadaan suci, bersih, dan

sesungguhnya kedua orang

tuanyalah yang menjadikannya

sebagai orang Yahudi, atau Majusi

atau Nasrani.”

Apabila kita memahami betapa

besar pengaruh lingkungan rumah

bagi kehidupan remaja maka kedua

orangtuanya memiliki kewajiban

penuh dalam mempersiapkan anak

dan melindunginya dari kehinaan

serta mengarahkannya agar tumbuh

di dalam jiwanya ruh agama dan

kemuliaan. Dari kemungkinan-

kemungkinan di atas penulis tertarik

untuk mendeskripsikan bimbingan

orang tua dalam membina akhlak

pada usia pra sekolah di lingkungan.

Kemajuan dan perkembangan

pendidikan sejalan dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, sehingga

perubahan akhlak pada remaja sangat

dipengaruhi oleh

pendidikan.Penerapan pendidikan

akhlak pada anak sebaiknya

dilakukan sedini mungkin agar

kualitas anak yang berakhlak mulia

bisa dijadikan bekal khusus bagi

dirinya, umumnya bagi keluarga,

masyarakat, bangsa dan

Agama.(Zakiah Daradjat, Ilmu

Pendidikan Islam, (Bumi Aksara,

Jakarta :1996), h. 16.)

Memperoleh pendidikan adalah

salah satu hak yang patut dimiliki

oleh remaja.Dapat dipahami bahwa

setiap orang memang harus

mendapatkan pendidikan.oleh karena

2

Page 4: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

4

itu kehidupan yang diharapkan setiap

manusia adalah berahlak yang baik

dan berbahagia dalam hidupnya,

maka untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan pendidikan (Dr. Zakiah

Darajat, dkk Ilmu Pendidikan Islam)

Dengan demikian bahwa

pendidikan merupakan kelengkapan

dari kebutuhan manusia yang sangat

penting dalam hidup dan

kehidupannya, karena pada dasarnya

pendidikan adalah usaha

membudayakan manusia. Oleh

karena itu proses pendidikan Islam

bertugas pokok membentuk

kepribadian pada diri manusia untuk

menjadi pribadi muslim yang

hakiki.Menurut Hurlock (1981: 6)

remaja adalah mereka yang berada

pada usia 12-18 tahun. Remaja

adalah masa yang penuh dengan

permasalahan.Statemen ini sudah di

kemukakan jauh pada masa lalu yaitu

diawal abad ke-20 oleh Bapak

Psikologi Remaja yaitu Stanley

Hall.Pendapat Stanley Hall pada saat

itu yaitu bahwa masa remaja

merupakan masa badai dan tekanan

(storm and stress) sampai sekarang

masih banyak dikutip orang.

Menurut Erickson yang dikutip

oleh Drs, Hasan basri.Masa remaja

adalah masa terjadinya krisis

identitas atau masa pencarian

identitas diri.Gagasan Erickson ini

dikuatkan oleh James Marcia yang

menemukan bahwa ada empat status

identitas dari pada remaja yaitu

identity diffusion/confussion,

moratorium, foreclolosure dan

identity achived.Karakteristik remaja

yang sedang berproses untuk

mencari identitas diri ini juga sering

menimbulkan masalah pada diri

remaja.(Hasan Basri, Drs. Remaja

Berkualitas (Problematika remaja

dan solusinya), hal : 50)

Gunarsa (1989) merangkum

beberapa karakteristik remaja yang

dapat menimbulkan berbagai

permasalahan pada diri remaja, yaitu

:

1. Kecanggungan dalam

pergaulan dan kekakuan dalam

gerakan.

2. Ketidakstabilan emosi.

3. Adanya perasaan kosong akibat

perombakan pandangan dan

petunjuk hidup.

4. Adanya sikap menentang dan

menantang orang tua.

5. Pertentangan didalam dirinya

sering menjadi pangkal

penyebab pertentangan dengan

orang tua.

3

Page 5: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

5

6. Kegelisahan karena banyak hal

yang diinginkan, akan tetapi

remaja tidak sanggup

memenuhinya.

7. Senang bereksperimentasi dan

bereksploitasi.

8. Mempunyai banyak fantasi,

khayalan, dan bualan.

9. Kecenderungan membuat

kelompok dan kecenderungan

kegiatan

berkelompok.Sedangkan

melihat kenyataan dilapangan,

terdapat beberapa karakteristik

remaja yang dapat

menimbulkan beberapa

permasalahan pada diri remaja,

adalah sebagai berikut :

a. Pengaruh dari kalangan

remaja yang bekerja di

perkotaan, sehingga perilaku

buruk yang diterimanya dari

tempat ia bekerja tersebut

dibawa ke kampung

halamannya.

b. Banyaknya para remaja yang

belum mendapatkan

pekerjaan, sehingga

pekerjaan sehari-harinya

hanya nongkrong tidak

karuan.

c. Belum menyadari akan

pentingnya pendidikan agama

Islam, sehingga banyak

pengajian-pengajian yang

hanya dihadiri oleh kalangan

orang tua sedangkan dari

kalangan remaja paling hanya

ada satu atau dua orang.

d. Kurangnya kepedulian dan

pantauan dari orang tua.

e. Adanya pengelompokan pada

kalangan remaja, sehingga

egoisme antar kelompok

begitu tinggi.

Berdasarkan teori-teori diatas

berarti usia remaja adalah masa saat

terjadinya perubahan-perubahan

cepat, termasuk perubahan

fundamental dalam aspek kognitif,

emosi, sosial dan pencapaian.(Hasan

Basri, Drs. Remaja Berkualitas

(Problematika remaja dan

solusinya), hal : 51).

Sebagian remaja mampu

mengatasi transisi ini dengan baik,

namun sebagian remaja bisa jadi

mengalami penurunan pada kondisi

psikis, fisiologis, dan

sosial.Beberapa permasalahan yang

muncul biasanya banyak

berhubungan dengan karakteristik

yang ada pada diri remaja.(Ibid hal.

112)

Berdasarkan tujuan tersebut

diatas, jelaslah bahwa kita berupaya

untuk mempertinggi budi pekerti dan

meningkatkan ketakwaan kepada

Allah SWT serta membangun dirinya

dan bangsanya. Untuk mencapai

tujuan tersebut, pendidikan Islam

berpengaruh besar dalam rangka

mendidik akhlak dan kepribadian

anak untuk lebih baik lagi ketika

bergaul di masyarakat.

Page 6: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

6

Fenomena tersebut diatas,

terjadi pula di masyarakat, tepatnya

di, Desa Intenjaya, Kecamatan

Cimarga, Kabupaten Lebak sebagai

tempat penelitian penulis,

berdasarkan observasi awal,

diperoleh bahwa di daerah tersebut

banyak dilaksanakan kegiatan

pembelajaran tentang keagamaan,

mulai dari pesantren dan pengajian

rutin, namun masih banyak para

remaja yang mengabaikan hal

tersebut, paling tidak jarang sekali

para remaja yang ikut kumpul dalam

pengajian rutin, mungkin hanya

sebagian orang saja kebanyakan dari

kalangan Orang tua. Ketika shalat

berjamaah, masjid masih selalu

kosong, kebanyakan para remaja

nongkrong, berkumpul yang tidak

karuan.

Fenomena tersebut makin

marak terjadi belakangan ini,

pemberitaan mengenai kenakalan

remaja sudah sangat darurat, seperti

kasus-kasus luar biasa pembunuhan

remaja, pemerkosaan remaja, bahkan

pelakunya adalah remaja, pencurian

yang dilakukan oleh geng remaja,

kebut-kebutan dijalanan. Dari

fenomena-fenomena tersebut cukup

menyayat hati para orangtua dan

seharusnya menjadi perhatian yang

sangat penting untuk mulai menjaga

anak kita dari hal-hal tersebut.

Darurat kekerasan dan kejahatan

serta kenakalan remaja yang saat ini

meningkatlah yang menjadi motivasi

penulis untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh

Pendidikan Agama Islam

Terhadap Pergaulan Remaja Masa

Kini”.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan

metode deskriftif kuantitatif karena

rangkaian permasalahan yang diteliti

adalah masalah – masalah yang

terjadi pada saat itu, sedangkan

teknik pengumpulan data adalah

melalui observasi, dan wawancara,

angket, logika, dan statistic

korelasi. Populasi dapat didefinisikan

sekumpulan orang banyak/ keadaan

yang tidak mempunyai karakteristik

umum yang sama.(Furqon, 2001 hal 1-2)

Populasi berarti keseluruhan

obyek yang akan diteliti. Populasi

dalam penelitian ini adalah para

Page 7: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

7

remaja di sekitar Desa Intenjaya

Kecamatan Cimarga Kabupaten

Lebak, yang berjumlah 100 orang

yang menginjak usia remaja.

Adapun yang akan dijadikan

sampel dalam penelitian ini adalah

40 orang yang menginjak benar-

benar usia remaja. Karena jumlah

lebih dari 100, maka penulis

mengambil 50 % dari populasi yang

diteliti dikhususkan di Desa

Intenjaya Kecamatan Cimarga

Kabupaten Lebak.

Adapun tekhnik pengambilan

sampelnya dilakukan dengan

caraRandom sampling, yaitu semua

individu dalam populasi baik secara

sendiri-sendiri atau bersama-sama

diberikan kesempatan yang sama

untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Hal ini berdasarkan pada

pendapat Arikunto, bahwa: untuk

sekedar ancar-ancar, maka apabila

subjeknya kurang dari 100, maka

lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara

10-15 % atau 20-25 % atau

lebih.(Suharsimi Arikuno, Prosedur

Penelitian Suatau Pendekatan

Praktek, Jakarta. PT. Cipta, 1998.

cet. ke 3 hal 120)

Adapun tujuan penulis dalam

mengadakan pnelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh data

mengenai pendidikan agama

Islam yang ada di Desa Intenjaya

Kecamatan Cimarga Kabupaten

Lebak,

2. Untuk memperoleh data

mengenai pergaulan remaja yang

biasa dilakukan di Desa Intenjaya

Kecamatan Cimarga Kabupaten

Lebak,

3. Untuk mengetahui pengaruh

pendidikan agama Islam terhadap

pergaulan remaja di Desa

Intenjaya Kecamatan Cimarga

Kabupaten Lebak,

Lokasi atau tempat penulis

mengadakan penelitian adalah di

Desa Intenjaya Kecamatan Cimarga

Kabupaten Lebak.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data,

penulis menggunakan tekhnik-

tekhnik yaitu penelitian yang

Page 8: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

8

menggunakan metode yang

meghubungkan antara dua variabel.

Penulis juga dalam mengumpulkan

data ini menggunakan tekhnik

sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

(Library Research). Penelitian

kepustakaan adalah penelitian

dengan mengumpulkan data-

data atau bahan-bahan yang

bersumber dari buku-buku,

majalah, surat kabar, dan bahan

informasi lainnya sebagai

referensi dalam proposal

skripsi ini. Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh sumber data

mengenai pengaruh pendidikan

agama Islam tehadap pergaulan

remaja.

2. Penelitian Lapangan (Field

Research). Penelitian

lapangan ini yaitu penulis

langsung ke obyek penelitian

yakni di Desa Intenjaya

Kecamatan Cimarga

Kabupaten Lebak,, adapun

cara untuk meengunpulkan

data ini adalah sebagai

berikut:

a. Observasi, Metode

observasi merupakan

salah satu tekhnik

pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan

langsung, metode

observasi ini bermakna

untuk mengumpulkan

data-data tentang

mengenai pengaruh

pendidikan Islam

terhadap pergaulan

remaja,

b. Interview, yaitu metode

dengan tanya jawab

langsung sehubungan

dengan masalah yang

belum jelas dan belum

dimengerti kepada

remaja,

c. Angket, yaitu metode

pertanyaan yang harus

dijawab oleh responden

untuk meminta

keterangan tentang fakta

yang diketahui atau juga

mengenai pendapat atau

sifat responden tersebut.

26

Page 9: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

9

Tekhnik Analisis Data

Setelah data tersebut terkumpul

melalui tekhnik pengunpulan data

sebagaimana disebutkan diatas, maka

penulis mengklasifikasikannya

menurut jenisnya, yaitu pada data

kuantitatif dan data kualitatif.

Adapun tekhnik pengolahan

data dalam penelitian ini melalui

pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan analisis korelasional

poduct moment dengan

menggunakan rumus:

1. Mengurutkan data nilai hasil

angket Pendidikan Agama Islam

(X) dengan Pergaulan Remaja

Masa Kini (Y),

2. menentukan rentang skor (R)

dengan rumus:

1 LHR

Keterangan : H = Nilai Terbesar

L = Nilai Terkecil

3. Menentukan kelas dengan rumus

:

K = 1 + 3,3 log N

Keterangan : N (Number)

=banyaknya hal yang

dipersoalkan

4. Menentukan kelas (P) dengan

rumus :R

KP

5. Membuat tabel distribusi

frekuensi masing-masing

variabel,

6. Membuat grafik histogram

7. Analisis tendensi sentral masing-

masing variabel dengan

menghitung :

a. Mean dengan rumus

N

fxM

Keterangan : M = Rata-rata

yang dicari

fx

= Hasil perkalian

masing- masing frekuensi

N = Number of cases

b. Median dengan rumus :

Md = i + (½ n – Fkb)

Keterangan :

i = Batas interval

Fkb = Frekuensi Komulatif

Bawah

Fmd = Frekuensi Median

c. Modus dengan rumus:

Page 10: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

10

Mo = 3 Md – 2 M

d. Analisis korelasi dengan rumus

:

2222 YNXXN

YXXYNrxy

Y

e. Menguji hipotesis dengan

rumus:

1). Perumusan hipotesis nol yang

di uji

Ha = Menunjukkan adanya

pengaruh

Ho=Menunjukkan tidak

adanya

Pengaruh

2). Tes signifikan dengan rumus:

2)(1

2

r

nrt

3). Menentukan t tabel dan

derajat frekuensi (df) dengan

rumus :

df = n-2

4). Menentuakn pengaruh

prosentase dengan rumus :

Cd = (r2 x 100 %)

f. Menetapkan penafsiran korelasi

sebagai berikut :

1. 0,00 – 0,20 = Sangat rendah/

sangat lemah

2. 0,20 – 0,40 = Rendah

3. 0,40 – 0,6 0 = Cukup/ sedang

4. 0, 60 – 0,80 = Tinggi/ kuat

5. 0,80 – 1,00 = Sangat tinggi/

sangat kuat.

Pembahasan dan Penelitian

Islam adalah agama yang

diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW, dan berpedoman kepada kitab

suci Al Qur’an yang diturunkan

kedunia melalui wahyu Allah SWT.

Maka pendidikan Islam adalah

pendidikan individu dan pendidikan

masyarakat dengan melalui ajaran-

ajaran agama Islam, yaitu berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati dan mengamalkan

ajaran-ajaran agama Islam itu

Page 11: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

11

sebagai suatu pandangan hidupnya

demi keselamatan dan kesejahteraan

di dunia dan di akherat kelak.Pada

awalnya yang mendidik adalah para

Nabi dan Rasul, selanjutnya para

Ulama dan dilanjutkan oleh orang-

orang yang memiliki kemampuan

tentang pendidikan agama. (Dr.

Zakiah Darajat dkk, Ilmu

Pendidikan Islam,1994).

Merujuk pendapat dari Dra.

Hj. Nur Uhbiyati, maka hakekat

pendidikan agama Islam adalah

proses membimbing dan

mengarahkan pertumbuhan dan

perkembangan emosional anak

didik agar menjadi manusia dewasa

sesuai dengan tujuan pendidikan

agama Islam senan tiasa mentaati

dan mnjalankan kewajiban allah

SWT dan mnjauhi semua larangan

yang telah di ajarkan oleh agama

Islam.(Dian Saepudin, S. Pd. I. (kutipan Skripsi)

yang dikutip dari Dra. Hj. Nur Uhbiyati.

Kalau kita melihat kembali

pengertian pendidikan agama Islam,

maka akan terlihat dengan jelas

sesuatu yang diharapkan terwujud

setelah orang mengalami

pendidikan agama Islam secara

keseluruhan, yaitu kepribadian

seseorang yang membuatnya

menjadi Insan Kamil dengan pola

takwa Insan Kamil artinya manusia

utuh rohani dan jasmani, dapat

hidup berkembang secara wajar dan

normal karena takwanya kepada

Allah SWT. Ini mengadung arti

bahwa pendidikan agama Islam itu

diharapkan dapat menghasilkan

kehidupan yang berguna bagi

dirinya dan masyarakatnya serta

senang dan gemar mengamalkan

dan mengembangkan ajaran Islam

dalam berhubungan dengan Allah

SWT dan dengan manusia

sesamanya, dapat mengambil

manfaat yang semakin meningkat

dari alam semesta ini untuk

kepentigan hidup di dunia kini dan

di akherat nanti. Pendidikan Agama

Islam juga merupakan bagian

penting dalam kehidupan manusia

yang berkaitan dengan kepercayaan-

kepercayaan,keyakinan – keyakinan

terhadap tuhan dan alam gaib

pengaturan tentang aturan aturan

dan Norma – norma yang mengikat

para pengikutnya.(Ahwani, Ahmad

Page 12: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

12

Fuad, Dr, pendidikan Agama Islam :

hal 24)

Masalah ketuhanan

merupakan dasar yang paling

penting dalam Pendidikan Agama

Islam terkait dengan masalah

ketuhanan dan hal – hal lain

menyangkut dengan kepercayan

dalam Agama Islam yang di

dalamnya memunculkan pemikiran

atau pandangan antara lain

dinamisme , animism, politisme,

dan monoteisme, Dinamisme adalah

kepercayaan- kepercayaan kepada

hal–hal magic atau benda benda

yang di anggapnya bertuah

pemikiran tersebut dimiliki oleh

manusia primitip yang masih

mempunyai budaya kepercayaan

nenek moyangnnya yang masih

melekat sedang. Animisme adalah

kepercayaan masyarakat primitive

lain yang merupakan

perekembangan dari ajaran

animisme walaupun dari pemikiran

tersebut beragam pemikiran tetapi

tetaplah mereka tujuannya satu

kesataun yaitu bersandar diri pada

Allah SWT. Hanya caranya saja

yang salah memahami pada intinya

mereka juga ingin dan menjadi

syurga yang kekal di dalamnya

akhirat pulalah tujuan terakhir

manusia.

Menurut Dr.Zakiyah Darajat,

dkk dalam bukunya yang berjudul

Ilmu Pendidikan Islam berpandapat

bahwa Terdapat macam-macam

Pendidikan Islam yang dianggap

dapat memberikan suatu pengajaran

bagi anak remaja, di antaranya

sebagai berikut :

a. Pendidikan Formal

Pendidikan Agama Islam

yang ada Pada Lembaga

Pendidikan Umum.Yang

dimaksud dengan Pendidikan

Umum adalah sekolah-sekolah

yang berada di bawah naungan

Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan seperti SMA, SMP,

dan SD, yang disruktur

programnya menempatkan

pendidikan agama sebagai

sebuah bidang studi.

b. Pendidikan Non-formal

Selain pendidikan formal,

terdapat juga pendidikan yang

ada diluar lingkungan sekolah

yang bisa disebut sebagai

pendidikan non-formal seperti;

Page 13: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

13

1) Keluaga

Keluarga merupakan

masyarakat alamiah yang

didalamnya terdapat dasar-dasar

pendidikan.Disini pendidikan

berlangsung dengan sendirinya

sesuai dengan tatanan pergaulan

yang berlaku didalamnya, artinya

tanpa harus diberi tahu dulu

kepada seluruh anggota

keluarga.Disini delitakan dasar-

dasar pengalaman melalui rasa

kasih sayang dan penuh

kecintaan, kebutuhan dan

kewibawaan dan nilai-nilai

kepatuhan.

2) Perkumpulan Remaja

Pada umumnya remaja

membutuhkan kumpulan-

kumpulan atau organisasi-

organisasi.Disinilah terletak

kesempatan yang baik bagi

perkumpulan remaja untuk dapat

menyalurkan hasrat dan kegiatan

yang meluap-luap dalam diri

mereka.Dari perkumpulan-

perkumpulan ini juga lah mereka

memperoleh kesempatan dan

mendapatkan pengalaman-

pengalaman yang mematangkan

diri mereka. Melalui

pengalaman-pengalaman itu

mereka menemukan dirinya

sendiri, menyadari batas-batas

kemampuan dan upaya-upaya

yang akan disumbangkannya,

dan terjadilah saling didik

mendidik diantara

sesamanya.kadang pula remaja

salah mngartikan pergaulan yang

di jalaninya, serta merta dalam

pegaulannya sesama teman itulah

mereka terjerumus kedalam hal –

hal buruk yang mereka tidak

menyadarinya. apa arti

pergaualan yang sebenarnya,

Karena dalam masa remaja

adalah masa yang dimana banyak

sekali rasa ingin mencoba dan

mencoba,acap kali rasa

penasaran dan keingintauan

merekalah yang sangat meluap

lalu kemudian membawa mereka

dalam lubang dosa. Baru setelah

merasakannya mereka sadar

bahwa yang mereka lakukan itu

adalah salah.Masa remaja adalah

masa yang sangat rentan dalam

jurang – jurang kehancuran,

maka siapa lagi kalau bukan

orangtua dan kita sebagai

Page 14: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

14

seorang tenaga pendidik

danpengajar yang berkecimpung

dalam pendidikan untuk bisa

mmendidik mereka menjadi

generasi muda yang berbakti

pada Nusa,Bangsa,dan

Agamanya.

3) Lingkungan Kerja

Peralihan dari lingkungan

keluarga dan sekolah ke

lingkungan kerja memakan

waktu yang lama.Lingkungan

kerja merupakan suatu

lingkungan baru yang menuntut

berbagai penyesuaian. Dalam

lingkungan itu mereka bergaul

dengan orang-orang dewasa yang

asing yang berbeda dari yang

pernah mereka alami yang telah

berpengalaman dalam

lapangannya. Dalam pergaulan

inilah terdapat keterbukaan

kesempatan untuk saling

mempengaruhi, karenanya setiap

tingkah laku di lingkungan kerja

itu sangat berpengaruh besar atas

perkembangan

tersebut.Disamping pengaruh

yang positif terdapat pula

pengaruh yang negatif.Bagi

remaja yang tadinya mengalami

perkembangan yang wajar dan

agamis, ketika masa puber,

pengaruh negetif itu dapat mudah

mereka alami.(Dr.Zakiyah

Darajat, dkk Ilmu Pendidikan

Islam : hal 66 , 69& 71).

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pendidikanAgama Islam

Mengutip dari buku Pendidikan

agama Islam Dra. Hj. Nur Uhbiyati,

faktor-faktor pendidikan agama

Islam itu untuk memberikan bahan-

bahan informasi tentang pelaksanaan

pendidikan dalam segala aspeknya

bagi pengembangan ilmu

pengetahuan pendidikan agama

Islam tersebut. Ia memberikan bahan

masukan yang berharga (input)

kepada ilmu ini. Mekanisme proses

kependidikan agama Islam dari segi

operasional dapat dipersamakan

dengan proses mekanisme yang

berasal dari penerimaan input (bahan

masukan), lalu diproses dalam

kegiatan pendidikan (dalam bentuk

kelembagaan atau non kelembagaan

yang di sebut truput), kemudian

berakhir pada output (hasil yang

15

Page 15: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

15

diharapkan). Dari hasil yang

diharapkan itu timbul umpan balik

(feed back) yang mengoreksi bahan

masukan (input). Mekanisme proses

semacam ini berlangsung terus

selama proses kependidikan terjadi.

Semakin banyak diperoleh bahan

masukan (input) dari pengalaman

operasional itu, semakin berkembang

pula ilmu Pendidikan agama Islam.

(Hj. Nur Uhbiyati, Dra. faktor-faktor

pendidikan agama Islam kutipan

dari Opcit, hal 16.)

Hakikat Pergaulan Remaja

Pergaulan berasal dari kata

“gaul”: yang berarti hidup berteman

dengan orang-orang di

sekelilingnya. Sedangkan remaja

mempunyai pengertian orang yang

sudah melewati batas kanak-kanak

dan menuju kedewasaan.

Pola sikap remaja dalam

pergaulan yang diakui dan dihargai

oleh sesama remaja (biasanya dalam

kelompok sepermainan) itu

dianggap sebagai suatu pengakuan

terhadap superioritas.Pengakuan

terhadap eksistensi (keberadaannya)

sangat dipentingkan oleh remaja dan

pemuda tersebut.

Kemudian para remaja dan para

pemuda tersebut mayoritasnya

untuk mencoba ciri identitas sendiri,

misalnya mengembangkan bahasa

khusus (bahasa gaul) yang sulit

dimengerti oleh kalangan yang

bukan remaja. Kadang-kadang para

remaja dan pemuda berusaha

menciptakan kebudayaan khusus,

misalnya rambut yang diwarnai,

memakai anting dan kalung.Melalui

prilaku tertentu ini yang tidak sama

dengan orang dewasa yang

berpikiran luas. (Psikologi Remaja ;

Blog Spot).

Sikap Remaja dan Pergaulannya

Dari sudut umur/ usia untuk

menentukan secara pasti siapa yang

dianggap sebagai remaja.akan tetapi

lazimnya masyarakat berpendapat

bahwa ada golongan remaja muda

dan golongan remaja lanjut. Apabila

remaja sudah menginjak usia 17

tahun samapi 20 tahun, remaja lazim

disebut golongan muda atau para

pemuda dan pemudi. Sikap tidak

mereka rata-rata sudah mendekati

pola sikap tindak orang

dewasa.Walaupun dari sudut

perkembangan mental belum

Page 16: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

16

sepenuhnya demikian. Biasanya

berharap dianggap oleh

masyarakatnya menjadi orang

dewasa.(Dian Saepudin, S.Pd I.

(skripsi)kutipan dari Prof. DR.

Rachmat Jatnika Sistem Prilaku

Islami,Pustaka Panji Mas, Jakarta

1992. Hal 73)

Kalangan remaja berusaha

keras untuk menyesuaikan diri

dengan situasi, akan tetapi dengan

cara-cara sendiri. Kalau hal ini

tercapai, maka insya Allah remaja

dan pemuda akan merasakan adanya

suatu kebahagiaan.

Pola sikap remaja dalam

pergaulan yang diakui dan dihargai

oleh sesama remaja (biasanya dalam

kelompok sepermainan) itu dianggap

sebagai suatu pengakuan terhadap

superioritas.Pengakuan terhadap

eksistensi (keberadaannya) sangat

dipentingkan oleh remaja dan

pemuda tersebut.

Kemudian para remaja dan para

pemuda tersebut mayoritasnya untuk

mencoba ciri identitas sendiri,

misalnya mengembangkan bahasa

khusus (bahasa gaul) yang sulit

dimengerti oleh kalangan yang

bukan remaja. Kadang-kadang para

remaja dan pemuda berusaha

menciptakan kebudayaan khusus,

misalnya rambut yang diwarnai,

memakai anting dan kalung. Melalui

prilaku tertentu ini yang tidak sama

dengan orang dewasa yang

berpikiran luas. (Psikologi Remaja ;

Blog Spot).

Penelitian

Pendidikan Islam ( X )

Berdasarkan hasil penelitian

mengenai pendidikan Islam, penulis

menyebarkan angket sebanyak 10

item kepada 40 responden.

Selanjutnya data hasil penyebaran

angket di kuantifikasikan dengan

menggunakan Skala Likert, untuk

jawaban positif Selalu = 5, Sering =

4, Kadang-kadang = 3, Pernah = 2,

Tidak Pernah = 1 Untuk jawaban

negatif berlaku sebaliknya.

jumlah jawaban responden nilai

terbesar 44 dan nilai terkecil 22,

yang dapat di susun sebagai berikut :

Perilaku Remaja ( Y )

19

Page 17: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

17

Berdasarkan hasil penelitian

mengengenai perilaku remaja,

penulis menyebarkan angket

sebanyak 10 item kepada 40

responden. Selanjutnya data hasil

penyebaran angket di kuantifikasikan

dengan menggunakan Skala Likert,

untuk jawaban positif Selalu = 5,

Sering = 4, Kadang-kadang = 3,

Jarang = 2, Tidak pernah = 1 untuk

jawaban negatif berlaku sebaliknya.

jumlah jawaban responden

adalah nilai terbesar 46 dan nilai

terkecil 24, yang dapat di susun

sebagai berikut :

46 45 45 44 43 43 43 42 42 41 41 40

39 39 39 38 38 37 37 36 35 35 34

34 34 33 33 33 32 31 31 31 30 29 28

28 27 26 25 24

Variabel X

Berdasarkan data di atas,

maka di lakukan pengujian

terhadap variabel X dengan

menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

a). Tendensi Sentral

1). Menentukan Rentang nilai (

R ), dengan rumus :

R = H – L + 1

= 44 – 22 + 1

= 22 + 1

= 23

2). Menentukan banyaknya

kelas interval, dengan

rumus :

K = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 40

= 1 + 3,3 ( 1,602059991)

= 1 + 5, 286797971

= 6, 286797971

dibulatkan

dibulatkan menjadi 6

3). Menentukan panjang kelas,

dengan rumus :

P = K

R

= 6

23

= 3,833 dibulatkan jadi 4

4). Membuat tabel analisis

prosentase variabel X

dengan rumus sebagai

berikut :

F N

100

TABEL 4.3

Analisis Prosentase Variabel X

Page 18: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

18

( Pendidikan Islam )

5). Membuat tabel distribusi

frekuensi variabel x

TABEL 4.4

Distribusi Frekuensi Variabel

X

6). Membuat grafik histrogram

Selanjutnya untuk

mempermudah analisis, data

yang disusun diatas disusun

dalam bentuk grafik sebagai

berikut :

0

10

20

30

40

50

23.2 27.5 31.5 35.5 39.5 43.5

23.5 27.5

31.5 35.5

39.5 43.5

X

No Kelas

Interval F Presentase

1 42 – 45 3 7,5%

2 38 – 41 9 22,5%

3 34 – 37 10 25%

4 30 – 33 7 17,5%

5 26 – 29 7 17,5%

6 22 – 25 4 10%

Jumlah 40 100%

No

Kelas

Interv

al

F X Fkb FX X2 FX2

1 42 – 45 3 43,5 40 130,5 1892,25 5676,25

2 38 – 41 9 39,5 37 355,5 1560,25 14042,2

5

3 34 – 37 1

0 35,5 28 355 1260,25 1260,25

4 30 – 33 7 31,5 18 220,5 992,25 6945,75

5 26 – 29 7 27,5 11 192,5 756,25 5293,75

6 22 – 25 4 23,5 4 94 552,25 2209

N = 40

∑X

=

201

∑ FX

=

1348

∑X2 =

7013,5

∑FX2 =

46770

Page 19: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

19

FMd

Fkbn

2

n

FX

2

7). Mencari Mean (Mx) dengan

rumus:

Mx = ∑ FX

N = 40

1348

= 33,7

8).Mencari nilai median (Md)

dengan rumus :

Me = Bp + P

= 33,5 + 4

10

1820

= 33,5 + 4. 10

2

= 33,5 + 0,8

= 34,3

b). Mencari Modus (Mo) dengan

rumus :

Mo = 3 Me – 2 Mx

= 3 (34,3) – 2 (33,7)

= 102,9 – 67,4

= 35,5

c). Uji Normalitas Data dengan

langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Mencari nilai Standar

Deviasi dengan rumus :

SD = ∑ FX2 – ∑

= 46770 – (40

1348)

= 46770- 1817104

40

= 40

4,1342

= 56,33

= 5,79309934318

= 5,8

2. Mencari Z Skor dengan

rumus :

Z = SD

XX

= 8,5

7,335,37

= 0,66

2

1

36

N

40

40

Page 20: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

20

3. Mencari Chi kuadrat (X2)

dengan rumus :

X 2 =

Ei

EiOi )(

TABEL 4.5

Proses Perhitungan Uji Normalitas

Variabel X

Distribusi Frekuensi Observasi

dan Frekuensi Ekpektasi Variabel

X

Kelas

Interval

Batas

Kelas

Z Luas

Daerah Ei Oi

Hitung Tabel

21,5 -2,10 0,4821

22 – 25 0,0614 2,46 4

25,5 -1,41 0,4207

26 – 29 0,1565 6,26 7

29,5 -0,72 0,2642

30 – 33 0,2522 10,09 7

33,5 -0,03 0,0120

34 – 37 0,2334 9,34 10

37,5 0,66 0,2454

38 – 41 0,1645 6,58 9

41,5 1,34 0,4099

42 – 45 0,0689 2,76 3

45,5 2,03 0,4788

X 2 =

Ei

EiOi )(

09,10

09,107

28,6

28,67

46,2

46,24222

76,2

76,23

58,6

58,69

34,9

34,910222

= 0,97 + 0,09 + 0,95 +

0,05 + 0,89 + 0,02

= 2,97

4. Menentukan derajat

bebas, dengan rumus :

db = K – 3

= 6 – 3

= 3

5. Menentukan Chi kuadrat

tabel dengan taraf 95%

dan (dk = 3) untuk Chi

Kuadrat pada tabel 7,81.

Berdasarkan uji

normalitas tersebut dapat

diketahui Chi Kuadrat

Hitung = 2,97 dan Chi

Kuadrat tabel = 7,81.

Maka dapat dikatakan

bahwa x ² hitung < x ²

tabel dengan demikian

2

38

39

Page 21: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

21

normalitas data teruji dan

berdistribusi normal.

Variabel Y

Berdasarkan data di atas, maka

di lakukan pengujian terhadap

variabel y dengan menggunakan

langkah – langkah sebagai berikut :

a).Tendensi Sentral

1. Menentukan rentang nilai

(R), dengan rumus :

R = H – L + 1

= 46 – 24 + 1

= 22 + 1

= 23

2. Menentukan banyaknya

kelas interval, dengan rumus :

K = 1 + 3,3 Logn

= 1 + 3,3 Log

40

= 1 + 3,3 ( 1,602059991)

= 1 + 5,286797971

= 6,286797971 dibulatkan

menjadi 6

3. Menentukan panjang kelas,

dengan rumus :

P = K

R

= 6

23

= 3,833 dibulatkan jadi 4

4. Membuat tabel analisis

prosentase variabel Y dengan

rumus sebaga berikut:

F N

100

TABEL 4.6

Analisis Presentase Variabel Y

( Perilaku Remaja )

No Kelas Interval F Presentase

1 44 - 47 4 10%

2 40 – 43 8 20%

3 36 – 39 8 20%

4 32 – 35 9 22,5%

5 28 – 31 7 17,5%

6 24 – 27 4 10%

Jumlah 40 100%

5. Membuat tabel distribusi

frekuensi variabel Y

41

Page 22: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

22

FMd

Fkbn

TABEL 4.7

Distribusi Frekuensi VariabelY

6. Membuat grafik histrogram

Selanjutnya untuk

mempermudah analisis, data

yang disusun diatas disusun

dalam bentuk grafik sebagai

berikut

7. Mencari Mean (Me), dengan

rumus :

My = n

fy

= 40

1424

= 35,6

8. Mencari Median (Md),

dengan rumus :

Me = Bp + P

= 31,5 + 4 9

)1120(

= 31,5 + 4 ( 9

9 )

= 31,5 + 4= 35,5

9. Mencari Modus (Mo),

dengan rumus :

Mo = 3 Md – 2 Me

= 3 (35,5) – 2 (35,6)

= 106,5 – 71,2

= 35,3

2) Uji Normalitas Data dengan

langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Mencari Standar Deviasi,

dengan rumus :

SD = FY2 - ( FY )

2

0

10

20

30

40

50

25.5 29.5 33.5 37.5 41.5 45.5

25.5 29.5

33.5 37.5

41.5 45.5

No

Kelas

Interva

l

F Fkb Y FY Y2 FY2

1 44 – 47 4 40 45,5 182 2070,25 8281

2 40 – 43 8 36 41,5 332 1722,25 13778

3 36 – 39 8 28 37,5 300 1406,25 11250

4 32 – 35 9 20 33,5 301,5 1122,25 10100,2

5

5 28 – 31 7 11 29,5 206,5 870,25 6091,75

6 24 – 27 4 4 25,5 102 650,25 2601

∑Y=

213

∑FY=

1424

∑Y2 =

7841,5

∑FY2 =

52102 42

2

1

N

N

Page 23: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

23

2

= 52102 – (1424)2

= 52102 - 40

2027776

=

40

=

40

=

= 5,93

2. Mencari Z Skor dengan

rumus :

Z = SD

YY

= 81,30

5,355,39

= 0,1298279

= 0,13

3. Mencari Chi Kuadrat

dengan rumus :

X 2 =

Ei

EiOi )(

TABEL 4.8

Distribusi Frekuensi Observasi

dan Frekuensi Ekpektasi Variabel

Y

Kelas

Interval

Batas

kelas

Z Luas

Daerah Ei Oi

Hitung Tabel

23,5 -2,02 0,4783

24 – 27 0,0668 2,46 4

27,5 -1,35 0,4115

28 – 31 0,1598 6,26 8

31,5 -0,68 0,2517

32 – 35 0,2437 10,09 8

35,5 -0,02 0,0080

36 – 39 -0,2342 9,34 9

39,5 -8,65 0,2422

40 – 43 -0,1644 6,58 7

43,5 1,32 0,4066

44 – 47 0,3371 2,78 4

47,5 1,98 0,0695

x2 =

Ei

EiOi )(

75,9

75,99

45,6

45,67

65,2

)65,24(222

78,2

78,24

64,6

64,68

37,9

37,98222

40

40

40

52102 – 50694,4

40

1407,6

40

35,19

44

Page 24: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

24

= 0,69 + 0,25 + 0,06 + 0,20 + 0,28 +

0,54

= 1,82

4. Menentukan derajat bebas,

dengan rumus :

db = K – 3

= 6 – = 3

5. Menentukan Chi Kuadrat

tabel dengan tarap 95% dan

(dk = 3) untuk Chi Kuadrat

pada tabel 7,81.

Berdasarkan uji normalitas

tersebut dapat diketahui Chi

Kuadrat Hitung = 1,82 dan

Chi Kuadrat tabel = 7,81

maka dapat dikatakan

bahwa x2hitung< x

2 tabel

dengan demikian

normalitas data teruji dan

berdistribusi normal.

Simpulan

Berdasarkan hasil Pengolahan

data yang diperoleh dari penelitian

Di Desa IntenjayaKecamatan

Cimarga Kabupaten Lebak, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Pendidikan Islam di Desa

Intenjaya berdasarkan hasil

pendekatan dengan pengolahan

data dari hasil angket yang

disebarkan kepada 40 remaja

sebagai sampel, kemudian

diolah melalui analisis

kuantitatif memiliki rata-rata

(mean) sebesar 33,7, median

sebesar 34,3 dan modus 35,5.

Diperoleh x² hitung (2,97) dan

x² tabel (95 % = 7,81). Berarti

x² hitung lebih kecil dari x²

tabel, sehingga dengan

demikian data variabel X

dikatakan berdistribusi normal

atau data dalam sebaran

normal.

2) Perilaku remaja di Desa

Intenjaya, berdasarkan hasil

pendekatan dengan pengolahan

data dari hasil angket yang

disebarkan kepada 40 remaja

sebagai sampel, kemudian

diolah melalui analisis

kuantitatif memiliki rata-rata

(mean) sebesar 35,6, median

sebesar 35,5 dan modus 35,3.

Diperoleh x² hitung (1,82) dan

x² tabel (95 % = 7,81). Berarti

x² hitung lebih kecil dari x²

Page 25: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25

25

tabel, sehingga dengan

demikian data variabel Y

dikatakan berdistribusi normal

atau data dalam sebaran

normal.

3) Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh dari data variabel X

dan Y di ketahui koefisien

korelasi (Rxy) sebesar 0,655.

sedangkan nilai hipotesis

sebesar 5,34. hasil derajat

adanya korelasi sebesar 0,756

dan hasil korelasi determinasi

yaitu sebesar 42,9 %. Dan

selebihnya yang mempengaruhi

perialaku remaja di Desa

Intenjayasebesar 57,1% adalah

faktor lain. dengan

memperhatikan Rxy nilai

tersebut berada diantara (0,41-

0,70) termasuk dalam kategori

sedang, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat

hubungan positif yang

signifikan antara variabel X

(Pendidikan Islam) dengan

variabel Y (Perilaku Remaja).

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi.“ Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik” Penerbit : PT. Rineka

cipta,1998 .cet. Ke 3 Hal :20.

Basri, Hasan.Remaja Berkualitas (

Problematika Remaja dan

Solusinya) Hal : 51.

Mansyur, Muhammad.

Tarbiyatunnafsh Mendidik

Jiwa ala Rosulullah Jakarta :

Senayan Abadi publishing

,2004.

Drajat, Zakiah dkk. Ilmu Pendidikan

Islam.

Saepudin, Dian. ( Kutipan Skripsi )

yang dikutip dari Dra. Hj. Nur

Uhbiyati : 1994.

Saepudin, Dian. ( Kutipan Skripsi )

yang di kutip dari Prof. DR.

Rachmat Jatnika “ Sistem

Prilaku Islam “ , Pustaka Panji

Mas, Jakarta 1992 .Hal 73.

Uhbiyati, Nur. Faktor – faktor

Pendidikan Agama .Jakarta :

Gramedia.

Psikologi remaja ; blog spot.

Arikunto, Suharsimi.“ Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik” Penerbit : PT. Rineka

cipta,1998 .cet. Ke 3 Hal :20.

Page 26: Jurnal Aksioma Ad-Diniyah

Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)

26