Jurding Dr.anneke(1)

28
Prevalensi Obesitas pada Anak Usia 4-6 Tahun dan Hubungannya dengan Asupan Serta Pola Makan

description

ikm jurnal

Transcript of Jurding Dr.anneke(1)

Page 1: Jurding Dr.anneke(1)

Prevalensi Obesitas pada Anak Usia 4-6 Tahun dan Hubungannya

dengan Asupan Serta Pola Makan

Page 2: Jurding Dr.anneke(1)

• Judul: Prevalensi Obesitas pada Anak Usia 4-6 Tahun dan Hubungannya dengan Asupan Serta Pola Makan

• Penulis : : Muhammad Artisto Adi Yussac, Arief Cahyadi, Andika Chandra Putri, Astrid Saraswaty Dewi, Ayatullah Khomaini,* Saptawati Bardosono,** Eva Suarthana****Program Pendidikan Integrasi Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia**Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia***Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

• Diambil dari : Majalah Kedokteran Indonesia, Volum: 57, Nomor: 2, Februari 2007

Page 3: Jurding Dr.anneke(1)

JUDUL

Page 4: Jurding Dr.anneke(1)

Tujuan & Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian1.mengetahui hubungan antara pola makan dan asupan kalori, karbohidrat, protein dan lemak yang dikonsumsi oleh subyek penelitian, dengan prevalensi obesitas2.membandingkan dua metode pengukuran: Z-score berat badan/tinggi badan (BB/TB) dan persentil indeks massa tubuh (IMT) dalam mengidentifikasi obesitas pada anak usia 4-6 tahun

Page 5: Jurding Dr.anneke(1)

Manfaat PenelitianTidak dicantumkan oleh penulis

Page 6: Jurding Dr.anneke(1)

Metode PenelitianMetode Penelitian

• Jenis penelitianJenis penelitian : observasional• Design penelitianDesign penelitian : cross sectional

• Tempat :Tempat : sebuah taman kanak-kanak di Jakarta timur

• Waktu Waktu : 12 April– 7 Mei 2004

Page 7: Jurding Dr.anneke(1)

Cara pengambilan sampel: consecutive

sampling

Page 8: Jurding Dr.anneke(1)

• Kriteria inklusi Kriteria inklusi :– Siswa taman kanak-kanak di Jakarta Timur yang hadir

saat penelitian

• Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi : - tidak masuk sekolah pada saat hari pemeriksaan, sedang menderita penyakit kronis yang telah terdiagnosis oleh dokter (TBC, diare kronis, diabetes melitus, penyakit hati kronis, penyakit ginjal kronis, hipo/hipertiroidisme), atau sedang dalam program diet khusus sebagai bagian dari terapi penyakit tertentu

• Kriteria inklusi Kriteria inklusi :– Siswa taman kanak-kanak di Jakarta Timur yang hadir

saat penelitian

• Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi : - tidak masuk sekolah pada saat hari pemeriksaan, sedang menderita penyakit kronis yang telah terdiagnosis oleh dokter (TBC, diare kronis, diabetes melitus, penyakit hati kronis, penyakit ginjal kronis, hipo/hipertiroidisme), atau sedang dalam program diet khusus sebagai bagian dari terapi penyakit tertentu

Page 9: Jurding Dr.anneke(1)

Pengukuran Tinggi Badan(TB) dan Berat

Badan (BB)

Mengisi Kuesioner dengan wawancara

terpimpin

Timbangan BB SECA dengan

ketelitian 0,1 kg

Pengukuran TB denagn alat microtoise

IMT

Z-score

D A T A

Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif

frekuensiKonsumsi bahan makanan dalam

seminggu

food recall 1 x 24 jam

Page 10: Jurding Dr.anneke(1)

• Variabel bebas Variabel bebas : Asupan dan Pola Makan

• Variabel tergantung Variabel tergantung : Prevalensi Obesitas pada anak usia 4-6 tahun

• Variabel bebas Variabel bebas : Asupan dan Pola Makan

• Variabel tergantung Variabel tergantung : Prevalensi Obesitas pada anak usia 4-6 tahun

Page 11: Jurding Dr.anneke(1)

• Definisi operasional tidak dijelaskan semua oleh peneliti, yang dijelaskan hanya obesitasObesitas atau kegemukan adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan

• Persetujuan komisi etik tidak dicantumkan• Inform consent tidak jelaskan• Analisis data dicantumkan.

Data statistik diolah dan dianalisis dengan program komputer SPSS 11.0, sedangkan untuk data asupan gizi (asupan kalori, protein, karbohidrat, dan lemak) diolah dengan menggunakan program Nutrisurvey. Perhitungan BB/TB dan IMT diolah dengan menggunakan program Epi nut dari Epi info.

• Definisi operasional tidak dijelaskan semua oleh peneliti, yang dijelaskan hanya obesitasObesitas atau kegemukan adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan

• Persetujuan komisi etik tidak dicantumkan• Inform consent tidak jelaskan• Analisis data dicantumkan.

Data statistik diolah dan dianalisis dengan program komputer SPSS 11.0, sedangkan untuk data asupan gizi (asupan kalori, protein, karbohidrat, dan lemak) diolah dengan menggunakan program Nutrisurvey. Perhitungan BB/TB dan IMT diolah dengan menggunakan program Epi nut dari Epi info.

Page 12: Jurding Dr.anneke(1)

HASIL PENELITIAN

Page 13: Jurding Dr.anneke(1)

Subyek penelitian

• 71 dari 72 orang siswa TK tempat dilakukan penelitian menjadi subyek penelitian.

• Dari data yang dikumpulkan tidak didapatkan data yang di-drop out sehingga analisis dilakukan terhadap 71 subjek. Jumlah ini telah memenuhi batas minimum sampel.

Page 14: Jurding Dr.anneke(1)

Tabel KarakteristikKarakteristik

Jenis kelaminUsiaStatus ekonomiTinggi badanBerat badanObestitas berdasarkan IMT BB/TBGizi burukPola makan biasa Karbohidrat Protein LemakFrekuensi konsumsi lemakKoefisien korelasi (positif lemah)

52, 1 % perempuan52,1 % 4 – 6 tahunMenengah rendah109,6 ± 6,7 cm20,9 ± 4,6 kg31 %21 %4 %

93 %97,2 %97,2 %Obesitas > non obesitas0,3 – 0,5 asupan makanan dengan nilai IMT maupun rasio BB/TB

Page 15: Jurding Dr.anneke(1)

Tabel 1 menunjukkan bahwa obesitas ditemukan pada 31% subyek penelitian berdasarkan kriteria IMT dan

21% berdasarkan kriteria BB/TB. Status gizi buruk hanya ditemukan pada 4% subyek penelitian

berdasarkan kriteria BB/TB.

Page 16: Jurding Dr.anneke(1)

Tabel 2 didapatkan rerata persentase angka kecukupan protein dan lemak melampaui nilai AKG yang

seharusnya, sedangkan untuk kalori dan karbohidrat didapatkan rerata persentase angka kecukupan di

bawah nilai AKG yang seharusnya.

Page 17: Jurding Dr.anneke(1)

Tabel 3 menunjukkan sebagian besar subyek penelitian memiliki pola makan biasa, baik karbohidrat (93%), protein (97,2%),

maupun lemak (97,2%). Namun bila dibandingkan, kelompok subyek penelitian yang obes memiliki pola konsumsi lemak

dengan frekuensi sering yang proporsinya lebih besar dibandingkan dengan yang tidak obes

Page 18: Jurding Dr.anneke(1)
Page 19: Jurding Dr.anneke(1)

Tabel 4 menunjukkan perbandingan asupan makanan pada subyek penelitian yang obes

dan tidak obes. Didapatkan bahwa pada subyek yang mengalami obesitas mendapat

asupan makanan yang lebih tinggi secara bermakna.

Page 20: Jurding Dr.anneke(1)
Page 21: Jurding Dr.anneke(1)

• Tabel 5 menunjukkan rata-rata persentase AKG kalori dan lemak yang lebih tinggi pada kelompok yang mengalami obesitas > non obesitas– Rerata persentase AKG lemak pada kelompok obesitas >

non obesitas (20% kalori; tiap gram lemak memberikan energi 9 kkal, protein dan karbohidrat 4 kkal)

– Rerata persentase AKG karbohidrat pada kedua kelompok lebih rendah dari AKG yang dibutuhkan (60-70% dari jumlah kalori)

– Rerata persentase AKG protein melebihi yang dibutuhkan (sekitar 10-20% dari jumlah kalori).

– Tabel 5 juga menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara asupan kalori dengan prevalensi obesitas, baik berdasarkan metode IMT maupun BB/TB

Page 22: Jurding Dr.anneke(1)

Tabel 6 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas berdasarkan metode IMT lebih besar dibandingkan dengan metode

pengukuran BB/TB (22 orang subyek dibandingkan dengan 15 orang subyek). Namun, nilai koefisien k sebesar 0,747

menunjukkan kedua metode memiliki kesesuaian yang kuat sekali.

Page 23: Jurding Dr.anneke(1)

PembahasanPembahasan

• Penelitian sesuai dengan teori yang digunakan sebagai landasan penelitian.

Page 24: Jurding Dr.anneke(1)

Penelitian orang lain Perbedaan/persamaan dengan penelitian orang lain

1. Satoto dkk, 1995, prevalensi obesitas di 27 provinsi di Indonesia adalah 4,6%

Penelitian pada balita, hanya mencari prevalensi tanpa meneliti hubungan prevalensi obesitas dengan asupan dan pola makan, tidak membandingkan metode pengukuran yang dipakai

2. Yap dkk, 1999, peningkatan prevalensi obesitas pada anak di Singapura dr 9% menjadi 19%

hanya mencari prevalensi tanpa meneliti hubungan prevalensi obesitas dengan asupan dan pola makan, tidak membandingkan metode pengukuran yang dipakai

3. Di AS terjadi peningkatan persentasi zat gizi terhadap kalori total yaitu lemak 30,5% dan protein 12,1%

Sama-sama meneliti hubungan prevalensi obesitas dengan asuspan dan pola makan, namun tidak membandingkan metode pengukuran yang dipakai

Page 25: Jurding Dr.anneke(1)
Page 26: Jurding Dr.anneke(1)

Kesimpulan Kesimpulan • Diduga bahwa peningkatan asupan ini dipengaruhi oleh

berubahnya pola konsumsi masyarakat terutama di kota-kota besar, yaitu dari makanan tinggi karbohidrat menjadi tinggi lemak dan protein

• Penyebab obesitas adalah multifaktorial, dengan demikian faktor asupan makanan hanya merupakan salah satu dari sekian banyak faktor. Asupan makanan yang berpengaruh tersebut terutama yang mengandung kalori dan lemak tinggi.

• Penelitian ini juga menunjukkan bahwa metode IMT mempunyai kesesuaian yang cukup baik bila dibandingkan dengan metode BB/TB yang telah banyak digunakan sebagai salah satu metode untuk menentukan obesitas pada anak.

Page 27: Jurding Dr.anneke(1)

Pengujian Validitas EksternaPengujian Validitas Eksterna

• Hasil dapat diterapkan pada sampel • Hasil dapat diterapkan pada populasi

terjangkau karena peneliti menggunakan cara consecutive sampling

• Hasil dapat diterapkan pada populasi target karena obesitas pada anak dengan bertambahnya waktu semakin meningkat.

Page 28: Jurding Dr.anneke(1)

Terima KasihTerima Kasih