JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Ribuan Bangkai … · 2010-11-26 · warga setempat saat...

1
Alexander Priyasma Sungai dan sumber air yang terkontaminasi bakteri dari bangkai ternak akan menimbulkan diare dan penyakit pencernaan. G ENAP satu bulan pascaerupsi Gunung Merapi, pemerintah belum mampu me- musnahkan ribuan bangkai sapi di wilayah yang terkena awan panas di Kabupaten Sle- man, Daerah Istimewa Yogya- karta (DIY). Selain menimbulkan bau tidak sedap, bangkai-bangkai tersebut mengancam kesehatan warga setempat saat mereka kembali ke rumah jika status awas Merapi dicabut dalam waktu dekat. Kepala Dinas Pertanian, Peri- kanan, dan Kehutanan Kabupa- ten Sleman S Riyadi Martoyo mengatakan hingga kemarin re- lawan dan masyarakat baru bisa memusnahkan 221 ekor bangkai sapi. Padahal, jumlah sapi yang mati mencapai 2.445 ekor. Dari 2.345 bangkai sapi, ti- Ribuan Bangkai Sapi Ancam Kesehatan Warga dak semua bangkai terkapar di atas tanah. Ada pula ratusan bangkai yang terkubur material vulkanis dan membusuk secara alamiah tanpa menimbulkan bau. Selama ini pemerintah diban- tu relawan dan masyarakat menemui kendala memusnah- kan bangkai sapi. Pertama, pemetaan titik-titik bangkai sapi belum seluruhnya selesai. ‘’Saat terjadi erupsi, situasi kacau balau. Sapi-sapi yang ti- dak dikandangkan dan diikat, lari ke segala arah, sehingga ke- tika terkena awan panas, mati di lokasi berbeda-beda.’’ Kedua, hambatan alami beru- pa pohon-pohon tumbang yang menghalangi relawan menuju lokasi bangkai sapi. Ketiga, waktu pemusnahan sapi sangat terbatas, terkait dengan aktivitas Merapi. Bila tim SAR mengin- struksikan semua orang harus turun akibat adanya luncuran awan panas, proses pemusnahan otomatis berhenti. ‘’Relawan dan masyarakat praktis hanya bekerja mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.30 WIB. Dalam sehari, seluruh re- lawan cuma sanggup memba- kar 15 bangkai,’’ ujarnya. Berdasarkan pemetaan semen- tara posko penanganan hewan ternak korban Merapi, sebagian besar bangkai sapi di Sleman berada di dua desa yang luluh lantak akibat awan panas, yakni Umbulharjo dan Kepuharjo. Ketua Koordinator Divisi Iden- tifikasi Ternak Korban Letusan Merapi, Ida Tjahajati, menyata- kan pemerintah mengupayakan pemusnahan bangkai sapi tuntas sebelum masa tanggap darurat berakhir 9 Desember 2010. Sebab, menurut dia, bila ti- Solfatara Baru Muncul di Bromo Cemorolawang, Desa Nga- disari, Kecamatan Sukapura, yang bermukim paling dekat dengan Bromo. “Tetapi sejauh ini belum ada perintah men- gungsi,” ujarnya. Kegiatan saat ini, lanjut dia, tetap bersiaga sambil mening- katkan kewaspadaan. Petugas dikerahkan di pintu masuk Bro- mo untuk mencegah wisatawan mendekati radius berbahaya di dari Bromo. Di posko itu disiagakan sekitar 200 personel TNI, Pol- ri, Kesbanglinmas Pemkab Probolinggo, Satgana, dan PMI. “Posko sudah didirikan, dan personel disiagakan untuk mengantisipasi adanya perin- tah mengungsi.” Ia menjelaskan, sekitar 200 personel tersebut siap menge- vakuasi 699 jiwa warga Dusun tremor menerus dengan ampli- tudo maksimum 4-30 mm. Sementara itu, laporan aktivi- tas Bromo pada Rabu (24/11) terjadi gempa dangkal seba- nyak 52 kali dengan amplitudo maksimum 5-38 mm selama 7,5-20 detik, dan tremor berun- tun dengan amplitudo maksi- mum 2-5 mm. Secara visual Bromo menge- luarkan asap putih dengan ketinggian 150-200 meter dari kawah. “Sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan 17.00 (ke- marin) ini sudah terjadi gempa dangkal sebanyak 21 kali,” tegasnya. Untuk itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status Bromo tetap di posisi awas. “Pertimbangan- nya karena aktivitas gunung masih fluktuatif,” ujarnya. Asisten II Pemerintah Kabu- paten (Pemkab) Probolinggo Ibrahim Muhammad menga- takan sudah mendirikan 10 posko tanggap darurat bencana di Kecamatan Sukapura yang berada pada radius 12,5 km REKAHAN baru solfatara muncul di lautan pasir Gunung Bromo, Kabupaten Proboling- go, Jawa Timur, setelah gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berstatus awas. Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gede Suantika yang dihubungi, kemarin, me- ngatakan sudah menerima la- poran munculnya rekahan baru solfatara itu. Namun, pihaknya belum mengecek ke lokasi kare- na lokasi itu masuk zona berba- haya, yakni 3 km dari kawah. Ia menjelaskan, solfatara me- rupakan tembusan uap belerang (SO2 dan SO3), karbondioksida, dan uap air. Dalam konsentrasi tinggi, gas itu memang sangat berbahaya karena beracun. Sebelumnya tidak dijumpai hal itu. Solfatara muncul didu- ga sebagai dampak peningkat- an aktivitas Bromo. Laporan kegempaan pada Selasa (23/11), terjadi gempa vulkanik sebanyak 20 kali de- ngan amplitudo maksimum 10-40 mm selama 7,5-17,5 detik, Dana Otonomi Khusus Harus Dikawal Ketat DPRD Papua diminta meng- awasi serius dana otonomi khu- sus (otsus) Papua yang dalam sembilan tahun terakhir sudah mencapai sekitar Rp28 triliun. Permintaan itu disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpin- an Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ade Komaru- din ketika melantik kepengu- rusan Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) XXV SOKSI Papua di Jayapura, kemarin. Depidar XXV SOKSI Papua dipimpin Demas David Patty dan Sekre- taris Nuraida. Ade menginstruksikan peng- urus Depidar XXV SOKSI Pa- pua membantu DPRD Papua menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal. “Anggaran sebesar itu harus benar-benar da- pat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua, baik melalui program pengentasan kemis- kinan, pendidikan, pelayanan masyarakat, termasuk pemba- ngunan infrastruktur, khususnya perdesaan,” ujar Ade yang juga Sekretaris F-PG DPR itu. dak segera ditangani, bangkai- bangkai sapi akan menimbul- kan masalah baru. Terutama menyangkut ancaman penyakit yang diderita penduduk yang pulang dari pengungsian. Bangkai sapi berpotensi ha- nyut ke sungai dan sumber-sum- ber air. Air yang terkontaminasi bakteri dari bangkai akan me- nimbulkan diare dan penyakit pencernaan bagi masyarakat. Mengenai cara pemusnahan bangkai sapi, pemerintah meng- gunakan metode pembakaran, penyemprotan prebiotik, dan kombinasi dari keduanya. Untuk mempercepat waktu pemusnah- an, relawan dan masyarakat akan dibagi per dusun supaya ti- dak terjadi penumpukan orang. ‘’Kalau sebelumnya antarke- lompok berjalan sendiri-sendiri, sekarang kita saling berkoordi- nasi. Semua pergerakan tim dan jumlah bangkai yang berhasil dimusnahkan wajib dilaporkan ke posko utama,’’ paparnya. Hasil identifikasi terhadap sapi dan kerbau yang berada di radius bahaya 20 kilometer dari puncak Merapi, diketahui ada 84.691 ekor. Yang sempat dievakuasi ke 181 lokasi penam- pungan sedikitnya 10.231 ekor. (AU/WJ/JS/TS/FR/N-2) priyasma @mediaindonesia.com ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY MEMBAKAR BANGKAI: Anggota TNI membakar bangkai ternak yang mati akibat letusan Gunung Merapi di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, pekan lalu. Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama TNI dan warga membakar bangkai ternak untuk menghindari penyebaran penyakit. Kapal Keruk Lumpur Lapindo Karam Lagi kapal akibat diterjang endapan lumpur yang menggunung di dekat pusat semburan. Endapan lumpur yang menggunung dan mengeras itu kemudian runtuh, karena lumpur di bagian dasar basah dan lembek. Pengoperasian kapal keruk itu berbarengan dengan mesin pom- pa booster yang akan mencairkan endapan lumpur. (HS/N-2) Desa Renokenongo, Kecamatan Porong. Empat kapal keruk BPLS itu masing-masing berkapasitas sedot lumpur campur air 0,6 meter kubik per detiknya. Seperti halnya kapal keruk di titik 42, kapal keruk di titik 25 juga pernah karam. Karamnya untuk berupaya mengevakuasi kapal karam dengan peralatan eskavator terapung. Selama ini pengaliran lumpur ke Kali Porong menggunakan empat unit kapal keruk. Selain di titik 42, dua kapal keruk lainnya diletakkan di titik 25 di mendapat bantuan berupa tu- runnya hujan deras, kemarin dini hari. Turunnya hujan deras menyebabkan lumpur yang se- mula pekat menjadi mencair. Banyaknya genangan air di kolam penampungan lumpur ini dimanfaatkan pihak BPLS Kedua kapal keruk yang teng- gelam ini hanya berjarak 50 meter, sehingga dua kapal keruk tersebut tidak bisa dioperasikan. Tenggelamnya kedua kapal ini karena diterjang luberan lumpur dari pusat semburan. Sebenarnya, BPLS sudah Ahmad Zulkarnaen, kemarin. Satu kapal keruk BPLS yang karam 18 November lalu belum juga dapat dievakuasi. Dua kapal keruk BPLS yang karam tersebut terdapat di titik 42 di Desa Jatirejo, Kecamatan Po- rong, Kabupaten Sidoarjo. SATU lagi kapal keruk yang berfungsi mengalirkan lumpur panas Lapindo ke Kali Porong tenggelam. Akibatnya, Badan Penanggulangan Lumpur Si- doarjo (BPLS), Jawa Timur, semakin sulit mengalirkan lumpur ke Kali Porong. ‘‘Kami kesulitan mengevakua- si karena posisinya di tengah ko- lam lumpur,’’ kata Humas BPLS, Nusantara | 7 JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Jika dimanfaatkan optimal, dana otsus Papua akan mening- katkan taraf hidup dan kese- jahteraan masyarakat Papua. “Karena itu, dana otsus Papua harus benar-benar dikelola secara profesional demi kepen- tingan masyarakat Papua.” Pada kesempatan itu Demas David Patty menyatakan pihak- nya siap melaksanakan instruksi Ketua Umum Depinas SOKSI untuk melakukan pengawasan agar dana otsus tidak disalah- gunakan. “Pelaksanaan otsus Papua sesungguhnya mempu- nyai arti memperkukuh pilar- pilar NKRI,” kata dia. Sejak ditetapkan pada 2001, total dana otsus Papua Rp28 triliun. Pengelolanya adalah Provinsi Papua. Namun, pada 2009 alokasi dana otsus dipisah- kan antara Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat. Pada 2009, dana otsus untuk Papua sebesar Rp2,61 triliun dan Papua Barat Rp1,12 triliun. Pada 2010 dana otsus Papua mencapai Rp2,69 triliun dan Papua Barat Rp1,15 triliun. (*/FO/N-2) lautan pasir. Sementara itu, relawan tidak terlihat di kawasan Bromo. Masyarakat tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Rabu (24/11) malam, Menkokesra Agung Laksono mengunjungi kesiapan penanggulangan ben- cana di posko induk Sukapura. “Menkokesra berpesan agar mengutamakan keselamatan jiwa,” tukasnya. (BN/N-1) MI/BAGUS SURYO MASIH AWAS: Tiga wisatawan melihat semburan material vulkanis Gunung Bromo dari radius 3 km di Probolinggo, Jawa Timur, kemarin. Status gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut tersebut masih awas.

Transcript of JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Ribuan Bangkai … · 2010-11-26 · warga setempat saat...

Page 1: JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Ribuan Bangkai … · 2010-11-26 · warga setempat saat mereka kembali ke rumah jika status awas Merapi dicabut dalam wak tu dekat. Kepala

Alexander Priyasma

Sungai dan sumber air yang terkontaminasi bakteri dari bangkai ternak akan menimbulkan diare dan penyakit pencernaan.

GENAP satu bulan pascaerupsi Gunung Merapi, pemerintah belum mampu me-

musnahkan ribuan bangkai sapi di wilayah yang terkena awan panas di Kabupaten Sle-man, Daerah Istimewa Yogya-kar ta (DIY).

Selain menimbulkan bau tid ak sedap, bangkai-bangkai tersebut mengancam kesehatan warga setempat saat mereka kembali ke rumah jika status awas Merapi dicabut dalam wak tu dekat.

Kepala Dinas Pertanian, Peri-kanan, dan Kehutanan Kabupa-ten Sleman S Riyadi Martoyo me ngatakan hingga kemarin re-lawan dan masyarakat baru bisa memusnahkan 221 ekor bangkai sapi. Padahal, jumlah sapi yang mati mencapai 2.445 ekor.

Dari 2.345 bangkai sapi, ti-

Ribuan Bangkai SapiAncam Kesehatan Warga

dak semua bangkai terkapar di atas tanah. Ada pula ratusan bangkai yang terkubur material vulkanis dan membusuk secara alamiah tanpa menimbulkan bau.

Selama ini pemerintah diban-tu relawan dan masyarakat menemui kendala memusnah-kan bangkai sapi. Pertama, pemetaan titik-titik bangkai sapi belum seluruhnya selesai.

‘’Saat terjadi erupsi, situasi kacau balau. Sapi-sapi yang ti-dak dikandangkan dan diikat, lari ke segala arah, sehingga ke-tika terkena awan panas, ma ti di lokasi berbeda-beda.’’

Kedua, hambatan alami beru-pa pohon-pohon tumbang yang menghalangi relawan menuju lokasi bangkai sapi. Ketiga, wak tu pemusnahan sapi sangat terbatas, terkait dengan aktivitas Merapi. Bila tim SAR mengin-

struksikan semua orang harus turun akibat adanya luncuran awan panas, proses pemusnahan otomatis berhenti.

‘’Relawan dan masyarakat praktis hanya bekerja mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.30 WIB. Dalam sehari, seluruh re-lawan cuma sanggup memba-kar 15 bangkai,’’ ujarnya.

Berdasarkan pemetaan semen-tara posko penanganan hewan

ternak korban Merapi, sebagian besar bangkai sapi di Sleman berada di dua desa yang luluh lantak akibat awan panas, yakni Umbulharjo dan Kepuharjo.

Ketua Koordinator Divisi Iden-tifi kasi Ternak Korban Letusan Merapi, Ida Tjahajati, menyata-kan pemerintah mengupayakan pemusnahan bangkai sapi tuntas sebelum masa tanggap darurat berakhir 9 Desember 2010.

Sebab, menurut dia, bila ti-

Solfatara Baru Muncul di Bromo

Cemorolawang, Desa Nga-disari, Kecamatan Sukapura, yang bermukim paling dekat dengan Bromo. “Tetapi sejauh ini belum ada perintah men-gungsi,” ujarnya.

Kegiatan saat ini, lanjut dia, tetap bersiaga sambil mening-katkan kewaspadaan. Petugas dikerahkan di pintu masuk Bro-mo untuk mencegah wisatawan mendekati radius berbahaya di

dari Bromo.Di posko itu disiagakan

sekitar 200 personel TNI, Pol-ri, Kesbanglinmas Pemkab Probolinggo, Satgana, dan PMI. “Posko sudah didirikan, dan personel disiagakan untuk mengantisipasi adanya perin-tah mengungsi.”

Ia menjelaskan, sekitar 200 personel tersebut siap menge-vakuasi 699 jiwa warga Dusun

tremor menerus dengan ampli-tudo maksimum 4-30 mm.

Sementara itu, laporan aktivi-tas Bromo pada Rabu (24/11) terjadi gempa dangkal seba-nyak 52 kali dengan amplitudo maksimum 5-38 mm selama 7,5-20 detik, dan tremor berun-tun dengan amplitudo maksi-mum 2-5 mm.

Secara visual Bromo menge-luarkan asap putih dengan ketinggian 150-200 meter dari kawah. “Sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan 17.00 (ke-marin) ini sudah terjadi gempa dangkal sebanyak 21 kali,” tegasnya.

Untuk itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status Bromo tetap di posisi awas. “Pertimbangan-nya karena aktivitas gunung masih fl uktuatif,” ujarnya.

Asisten II Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Probolinggo Ibrahim Muhammad menga-takan sudah mendirikan 10 posko tanggap darurat bencana di Kecamatan Sukapura yang berada pada radius 12,5 km

REKAHAN baru solfatara mun cul di lautan pasir Gunung Bromo, Kabupaten Proboling-go, Jawa Timur, setelah gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berstatus awas.

Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gede Suantika yang dihubungi, kemarin, me-ngatakan sudah menerima la-poran munculnya rekahan baru solfatara itu. Namun, pihaknya belum mengecek ke lokasi kare-na lokasi itu masuk zona berba-haya, yakni 3 km dari kawah.

Ia menjelaskan, solfatara me-rupakan tembusan uap belerang (SO2 dan SO3), karbondioksida, dan uap air. Dalam konsentrasi tinggi, gas itu memang sangat berbahaya karena beracun.

Sebelumnya tidak dijumpai hal itu. Solfatara muncul didu-ga sebagai dampak peningkat-an aktivitas Bromo.

Laporan kegempaan pada Selasa (23/11), terjadi gempa vulkanik sebanyak 20 kali de-ngan amplitudo maksimum 10-40 mm selama 7,5-17,5 detik,

Dana Otonomi KhususHarus Dikawal Ketat

DPRD Papua diminta meng-awasi serius dana otonomi khu-sus (otsus) Papua yang dalam sembilan tahun terakhir sudah mencapai sekitar Rp28 triliun.

Permintaan itu disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpin-an Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ade Komaru-din ketika melantik kepengu-rusan Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) XXV SOKSI Papua di Jayapura, kemarin. Depidar XXV SOKSI Papua dipimpin Demas David Patty dan Sekre-taris Nuraida.

Ade menginstruksikan peng-urus Depidar XXV SOKSI Pa-pua membantu DPRD Papua menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal. “Anggaran sebesar itu harus benar-benar da-pat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua, baik melalui program pengentasan kemis-kin an, pendidikan, pela yanan masyarakat, termasuk pemba-ngunan infrastruktur, khususnya perdesaan,” ujar Ade yang juga Sekretaris F-PG DPR itu.

dak segera ditangani, bangkai-bangkai sapi akan menimbul-kan masalah baru. Terutama menyangkut ancaman penyakit yang diderita penduduk yang pulang dari pengungsian.

Bangkai sapi berpotensi ha-nyut ke sungai dan sumber-sum-ber air. Air yang terkonta minasi bakteri dari bangkai akan me-nimbulkan diare dan penyakit pencernaan bagi masyarakat.

Mengenai cara pemusnahan bangkai sapi, pemerintah meng-gunakan metode pembakaran, penyemprotan prebiotik, dan kombinasi dari keduanya. Untuk mempercepat waktu pemusnah-an, relawan dan masyarakat akan dibagi per dusun supaya ti-dak terjadi penumpukan orang.

‘’Kalau sebelumnya antarke-lompok berjalan sendiri-sendiri, sekarang kita saling berkoordi-nasi. Semua pergerakan tim dan jumlah bangkai yang berhasil dimusnahkan wajib dilaporkan ke posko utama,’’ paparnya.

Hasil identifikasi terhadap sapi dan kerbau yang berada di radius bahaya 20 kilometer dari puncak Merapi, diketahui ada 84.691 ekor. Yang sempat dievakuasi ke 181 lokasi penam-pungan sedikitnya 10.231 ekor. (AU/WJ/JS/TS/FR/N-2)

[email protected]

ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY

MEMBAKAR BANGKAI: Anggota TNI membakar bangkai ternak yang mati akibat letusan Gunung Merapi di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, pekan lalu. Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama TNI dan warga membakar bangkai ternak untuk menghindari penyebaran penyakit.

Kapal Keruk Lumpur Lapindo Karam Lagi kapal akibat diterjang endapan lumpur yang menggunung di dekat pusat semburan. Endapan lumpur yang menggunung dan mengeras itu kemudian runtuh, karena lumpur di bagian dasar basah dan lembek.

Pengoperasian kapal keruk itu berbarengan dengan mesin pom-pa booster yang akan mencairkan endapan lumpur. (HS/N-2)

Desa Renokenongo, Kecamatan Porong. Empat kapal keruk BPLS itu masing-masing berkapasitas sedot lumpur campur air 0,6 meter kubik per detiknya.

Seperti halnya kapal keruk di titik 42, kapal keruk di titik 25 juga pernah karam. Karamnya

untuk berupaya meng evakuasi kapal karam dengan peralatan eskavator terapung.

Selama ini pengaliran lumpur ke Kali Porong menggunakan empat unit kapal keruk. Selain di titik 42, dua kapal keruk lainnya diletakkan di titik 25 di

men dapat bantuan berupa tu-run nya hujan deras, kemarin di ni hari. Turunnya hujan deras menyebabkan lumpur yang se-mula pekat menjadi mencair.

Banyaknya genangan air di kolam penampungan lum pur ini dimanfaatkan pihak BPLS

Kedua kapal keruk yang teng-gelam ini hanya berjarak 50 meter, sehingga dua kapal keruk tersebut tidak bisa dioperasikan. Tenggelamnya kedua kapal ini karena diterjang luberan lumpur dari pusat semburan.

Sebenarnya, BPLS sudah

Ahmad Zulkarnaen, kemarin.Satu kapal keruk BPLS yang

karam 18 November lalu belum juga dapat dievakuasi. Dua kapal keruk BPLS yang karam ter sebut terdapat di titik 42 di Desa Jatirejo, Kecamatan Po-rong, Kabupaten Sidoarjo.

SATU lagi kapal keruk yang ber fungsi mengalirkan lumpur panas Lapindo ke Kali Porong tenggelam. Akibatnya, Badan Penanggulangan Lumpur Si-doarjo (BPLS), Jawa Timur, se makin sulit mengalirkan lum pur ke Kali Porong.

‘‘Kami kesulitan mengevakua-si karena posisinya di tengah ko-lam lumpur,’’ kata Humas BPLS,

Nusantara | 7JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA

Jika dimanfaatkan optimal, dana otsus Papua akan mening-katkan taraf hidup dan kese-jahteraan masyarakat Papua. “Karena itu, dana otsus Papua harus benar-benar dikelola secara profesional demi kepen-tingan masyarakat Papua.”

Pada kesempatan itu Demas David Patty menyatakan pihak-nya siap melaksanakan instruksi Ketua Umum Depinas SOKSI untuk melakukan pengawasan agar dana otsus tidak disalah-gunakan. “Pelaksanaan otsus Papua sesungguhnya mempu-nyai arti memperkukuh pilar-pilar NKRI,” kata dia.

Sejak ditetapkan pada 2001, to tal dana otsus Papua Rp28 triliun. Pengelolanya adalah Provinsi Papua. Namun, pada 2009 alokasi dana otsus dipisah-kan antara Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat. Pada 2009, dana otsus untuk Papua sebesar Rp2,61 triliun dan Papua Barat Rp1,12 triliun. Pada 2010 dana otsus Papua mencapai Rp2,69 triliun dan Papua Barat Rp1,15 triliun. (*/FO/N-2)

lautan pasir.Sementara itu, relawan tidak

terlihat di kawasan Bromo. Masyarakat tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Rabu (24/11) malam, Menkokesra Agung Laksono mengunjungi kesiapan penanggulangan ben-cana di posko induk Sukapura. “Menkokesra berpesan agar mengutamakan keselamatan jiwa,” tukasnya. (BN/N-1)

MI/BAGUS SURYO

MASIH AWAS: Tiga wisatawan melihat semburan material vulkanis Gunung Bromo dari radius 3 km di Probolinggo, Jawa Timur, kemarin. Status gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut tersebut masih awas.