JUKNIS-PENYUSUNAN-RISPAM
-
Upload
hanggono-suryo-saputro -
Category
Documents
-
view
75 -
download
17
Transcript of JUKNIS-PENYUSUNAN-RISPAM
JUKNIS PENYUSUNAN RISPAM
Petunjuk teknis penyusunan Rencana Induk SPAM (RISPAM) ini dapat dimanfaatkan oleh kalangan di Dinas PU di berbagai daerah, PDAM, dan konsultan perencana dan advisory di bidang air minum. Produk yang dirilis oleh Dit. PAM, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU ini diharapkan dapat menyelaraskan produk berupa laporan atau dokumen RISPAM yang sesuai dengan amanat Permen PU. Keselarasan produk RISPAM dengan peraturan tersebut akan membantu pengembangan sektor air minum untuk mencapai target MDG's.
Agar produk dokumen RISPAM mendekati kelayakan, maka semua khalayak pembaca diharapkan memberikan kritik dan masukan dengan menuliskannya di dalam comment yang tersedia. Berbagai kritik dan masukan itu dapat dijadikan bahan untuk perbaikan petunjuk teknis ini yang berujung pada perbaikan atau penyempurnaan dokumen RISPAM yang disiapkan oleh konsultan penyusunnya.
Selain untuk keperluan pekerjaan konsultan, materi atau substansi juknis ini pun dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Teknik Lingkungan yang menyusun Tugas Akhir berupa master plan atau rencana induk di bidang air minum. *
Artikel tentang Rencana Induk SPAM
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
I. KONDISI UMUM DAERAH
1.1 Jelaskan keadaan daerah: geografis (dataran rendah, pegunungan), geologis, hidrologis, topografis, klimatologis. Manfaatkan data sekunder. Harus ada peta-peta kab/kota, kecamatan, berisi batas administrasi, kawasan perumahan, industri, pendidikan, fasum,
1. Kabupaten/ Kota Dalam Angka (BPS)
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
1.1 Kondisi Fisik Daerah
1.2 Sarana dan Prasarana
1.3 Sosial, Ekonomi, dan Budaya
1.4 Sarana Kesehatan Lingkungan
1.5 Ruang dan Lahan
1.6 Kependudukan
fasos, jalan, dll.1.2 Sebutkan sarana dan prasarana yang ada, meliputi: pengelolaan air limbah,
persampahan, drainase, listrik, telefon, jalan, daerah wisata.1.3 Jelaskan kondisi social, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, buatkan tabel-
tabelnya: PDRB, pekerjaan, adat-tradisi-budaya, migrasi (urbanisasi), industri, dll.1.4 Uraikan sarana kesehatan dan sanitasi lingkungan, statistik kesehatan, insidensi sakit,
angka kelahiran, kematian, data penyakit menular lewat air (pemula atauwaterborne deseases), dan penyakit yg diakibatkan oleh kekurangan air seperti penyakit gangguan kulit (water ralated deseases).
1.5 Uraikan dan tabelkan semua penataan ruang dan lahan, rencana pengembangan kota, perubahan tataguna lahan.
1.6 Uraikan data kependudukan, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan, dan penyebarannya, dirinci perkecamatan / kelurahan / desa (dalam bentuk tabel).
2. RTRW (BapedaKota/Kabupaten)
II. KONDISI SPAM EKSISTING
2.1 Sistem Teknis
2.1.1 Ibukota
2.1 Sistem Teknis:Jelaskan data tingkat pelayanan (coverage area) air minum (PDAM, UPTD/BLU, KSM,
BUS, Koperasi)Jelaskan data tingkat konsumsi air (liter/orang/hari)
1. PDAM,2. BPS3. BAPPEDA Kota/
Kabupaten4. Dinas PU
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
KabupatenJaringan
Perpipaan (JP)
Bukan Jaringan Pipa (BJP)
2.1.2 IKKJP
2.1.3 PerdesaanJPBJP
(Terlindungi & Tak Terlindungi)
- Tingkat konsumsi JP- Tingkat konsumsi BJPJelaskan NRW/ ATR/ kebocoran air
Untuk JP Ibukota Kabupaten, diuraikan secara detail meliputi:(1) Unit Air Baku(2) Unit Produksi(3) Unit Distribusi(4) Unit Pelayanan
Dibuat peta wilayah perkotaan dan perdesaan, daerah mana yang sudah terlayani SPAM dan yang belum terlayani JP maupun BJP terlindungi.
Untuk BJP Ibukota Kabupaten, diuraikan dalam bentuk tabulasi berikut ini:
Untuk JP IKK dan Perdesaan, ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Kabupaten,5. Dinas Kesehatan
Kabupaten,6. Dinas Koperasi &
UKM7. Dispenda8. Bangda
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
2.2 Sistem Non Teknis
2.2.1 Kelembagaan
2.2.2 Pengaturan2.2.3 Pembiayaan
2.2.1. Kelembagaan PDAM yang sudah ada yang meliputi struktur organisasi,
tugas/wewenang masing-masing personil yang sudah di-SK-kan oleh Bupati/Walikota (sebagai Pembina PDAM).
Badan usaha atau lembaga yang mengurus JP non PDAM yang ditetapkan oleh Bupati. Lembaga pengelola SPAM swasta/Badan Usaha Swasta atau KSM (Kelompok Swadaya
Masyarakat). Pengurus distribusi air minum TA (terminal air), HU (hidran umum) yang ditetapkan
oleh Direktur PDAM2.2.2
Peraturan tentang pembentukan PDAM, BUS, Koperasi, kelompok masyarakat dan peraturan pelayanan.2.2.3
Identifikasi pola pembiayaan pembangunan prasarana SPAM (APBN, APBD, Pamsimas, PDAM, Swadaya Masyarakat)
Indentifikasi pembiayaan operasional SPAM
1. PDAM2. BAPPEDA
Kabupaten,3. Dinas PU
Kabupaten,4. Dinas Kesehatan
Kabupaten,5. Dinas Koperasi &
UKM
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
Kinerja pengelola SPAM (manajemen, teknis dan keuangan)
III. STANDAR / KRITERIA PERENCANAAN
3.1 Standar Kebutuhan Air
3.1.1 Kebutuhan Domestik
3.1.2 Kebutuhan Nondomestik
3.2 Kriteria Perencanaan
3.2.1 Unit Air Baku
3.2.2 Unit Transmisi
3.2.3 Unit Produksi
3.2.4 Unit
3.1dan 3.2Berisi standar dan kriteria yang akan digunakan dalam pengembangan SPAMParameter yang perlu diperhatikan :kondisi eksisting
arah pengembangan kotaCara menentukan Standar kebutuhan Domestik JP Domestik
Air yang terdistribusikan oleh pengelola SPAM dikurangi tingkat kebocoran, dibagi dengan jumlah jiwa terlayani (asumsi 1 SR= …. orang, sesuaikan data BPS setempat; asumsi 1 HU= ±100 Orang atau sesuaikan data eksisting pemanfaatan HU).Jika tidak ada sistem Kebutuhan air dilakukan perbandingan dengan wilayah tingkat karakteristik yang sama.
* BJP DomestikDisamakan dengan perhitungan kebutuhan JP Domestik
Cara menentukan Standar kebutuhan non-domestikJP Non Domestik
Standar kebutuhan JP Non Domestik , yaitu tambahan 15% dari kebutuhan air domestik sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 atau sesuai dengan kebutuhan non-
1. Permen PU 18/2007
2. Permen PU 01/2010
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
Distribusi3.2.5 Unit
Pelayanan 3.3 Periode
Perencanaan 3.4 Kriteria
Daerah Layanan
domestik yang direncanakan.
Domestik perkotaan: 120 - 150 l/o/h (liter per orang per hari) sesuai dengan Permen PU No. 18/2007
Domestik perdesaan: minimal 60 l/o/h sesuai denganPermen PU No. 18/2007
Non-domestik: Tambahan 15% x kebutuhan domestik sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 disesuaikan kebutuhan spesifik lokasi/daerah.
3.2.1 Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas (Permenkes No 492 tahun 2010), kuantitas (jika debit minimum pada akhir musim kemarau melebihi kebutuhan air pada periode perencanaan) dan kontinyuitas (cek debit akhir musim kemarau). Pilih debit yang memenuhi kebutuhan proyeksi 15-20 tahun.
3.2.2 Transmisi air baku dan transmisi air olahan (menggunakan saluran tertutup dengan pipa kecuali air baku boleh dengan saluran terbuka yang terlindungi).
3.2.3 Sistem pengolahan air: (1) Pengolahan Lengkap, (2) Pengolahan Parsial.3.2.4 Pola sistem distribusi: (1) Pola Cabang, (2) Pola Cincin.
3.3 Periode perencanaan antara 15 – 20 tahun dan dievaluasi setiap 5 tahun.3.4 Daerah yang diprioritaskan daerah rawan air, tinggi kepadatan penduduknya, daerah
strategis (wisata, industri, perkantoran). Upayakan daerah yang BJP tak terlindungi dijadikan BJP terlindungi atau diubah menjadi JP dengan parameter sosial ekonominya.
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
IV. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
4.1 Rencana Pemanfaatan Ruang
4.2 Rencana Daerah Pelayanan
4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
4.4 Kebutuhan Air Minum
4.1 Uraian mengacu pada data RTRW, disertai petapemanfaatan ruang.4.2 Pembuatan blok pelayanan yang disesuaikan dengan kondisi topografi, sebaran
penduduk, dan peruntukan daerah (wisata, industri, perkantoran) kemudian dipetakan.4.3 Data demografi 10 tahun terakhir. Sebaran dan kepadatan penduduk. Proyeksi-
Menggunakan dataproyeksi penduduk dari data sekunder (misal RTRW)4.4 Kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat pelayanan, (2) tingkat
konsumsi air, (3) penurunan kehilangan air
1. RTRW2. PDAM
V. POTENSI AIR BAKU
5.1 Potensi Air
5.1 Sebutkan semua air permukaan yang ada: sungai, danau, waduk, embung, muara baik tulisan maupun berupa peta. Debit rerata musim hujan & kemarau dan debit minimumnya. Kualitas air musim hujan & kemarau.
1. SDA2. PDAM
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
Permukaan 5.2 Potensi
Air Tanah 5.3 Neraca
Air 5.4 Alternatif
Sumber Air Baku
5.5 Perizinan
5.2 Idem untuk air tanah. Catat juga elevasi sumber air (broncaptering), intake dan jaraknya dari daerah pelayanan tulisan dan Peta.
5.3 Neraca air: Debit yang sudah dimanfaatkan, debit sisa, potensi yang masih bisa dimanfaatkan, data curah hujan 5 tahun terakhir.
5.4 Pilihan sumber air yang digunakan. Kaji secara teknis pemanfatannya, secara eknomis, dan aman bagi lingkungan, kualitas air menjadi pertimbangan dalam pemilihan sumber air yang digunakan
5.6 Usulan izin pemanfaatan air baku (SIPA) dan debit yang dimanfaatkan, bagi lokasi pengambilan yang belum ada SIPA-nya, uraikan tata-cara proses pembuatan SIPA.
VI. RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
6.1 Rencana Sistem Pelayanan
6.2 Rencana Pengembangan SPAM
6.3 Kapasitas
6.1 Jelaskan rencana pola pemanfaatan ruang wilayah pengembangan pelayanan (zonasi) serta tingkat pelayanannya
6.2 Jelaskan rencana pengembangan SPAM meliputi pentahapan 5 tahunan SPAM Perkotaan dan Perdesaan termasuk unit-unit pelayanannya (unit produksi, distribusi dan pelayanan)
6.3 Jelaskan kapasitas pelayanan pengembangan perkotaan (ibukota kabupaten dan masing-masing IKK, baik IKK pengembangan maupun IKK baru, termasuk prioritas dan urgensinya dalam pentahapan pengembangan SPAM) termasuk BJP, juga dijelaskan pengembangan perdesaan termasuk prioritas dan urgensinya dalam pentahapan pengembangan SPAM baik JP maupun BJP
1. Analisis
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
Sistem 6.4 Rencana
Penurunan Kebocoran
6.4 Jelaskan kiat-kiat penurunan kebocoran berdasarkan informasi dari data eksisting SPAM. Buatlah peta pengembangan SPAM dengan peta dasar dari peta RTRW
VII. RENCANA PENDANAAN / INVESTASI
7.1 Kebutuhan Investasi, Sumber, Pendanaan.
7.2 Dasar Penentuan Asumsi Keuangan.
7.3 Analisa Kelayakan Keuangan
7.1 Besaran rencana biaya / investasi yang dibutuhkan yang dituangkan dalam rencana anggaran biaya pengembangan SPAM. Pola Investasi disesuaikan dan dilakukan dengan rencana pentahapannya termasuk sumber pendanaan disesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang ada seperti pendanaan sumber dari APBN SDA, produksi dari APBN DJCK, dan distribusi jaringan dari APBN/APBD I, atau distribusi jaringan pelanggan bisa didapat dari APBD II/PDAM
7.2. Asumsi-asumsi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan perhitungan proyeksi keuangan /finansial seperti: Indeks / tingkat inflasi, tahun dasar proyeksi, jangka waktu proyeksi, tingkat suku bunga/diskon faktor/BI rate, tingkat inflasi, kebijakan kenaikan tarif (yang diharapkan), masa tenggang pembayaran bunga dan cicilan, loan disbursement, dan kebijakan lainnya.
7.3. Analisis kelayakan keuangan dinilai dengan melihat kelayakan keuangan/finansial untuk investasi pengembangan RI SPAM yaitu besaran IRR, NPV,PayBack Periode, sensitivity analysis, BCR. Investasi disebut layak untuk diimplementasikan apabila : IRR > diskon faktor/BI Rate dan NPV positif
1. RAB (konsep teknis pengembangan SPAM)
2. BPS3. Kebijakann tartif
daerah setempat4. Bank Indonesia5. PP 16/20056. Permen PU
18/20077. Permendagri
23/20068. Analis
VIII. RENCANA 8.1 Bentuk altermatif kelembagaan pengelolaan SPAM: BUMD (Badan Usaha Milik
KAIDAH TEKNIS
PENYUSUNAN
RISPAM
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PERATURAN KELEMBAGAAN
8.1 Bentuk Kelembagaan
8.2 Struktur Organisasi
8.3 Kebutuhan SDM
Daerah /PDAM), BUS (Badan Usaha Milik Swasta), Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok Swadaya Masyarakat)
8.2 Struktur organisasi kelembagaan yang diperlukan, uraikan tugas dan tanggung jawabnya.
Struktur organiasi pengelolaan SPAM (BUMD) yaitu:Regulator: Kepala DaerahOperator penyelenggara: Direksi /Pengawas.8.3 SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik
mesin/elektro, teknik sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan). Sesuaikan latar belakang pendidikan dengan job deskripsi dari struktur organisasi.
1. PP 16/20052. Permendagri No.
61/20073. Permendagri No.
2/20074. Kepmendagri No.
130/2003