Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

26
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Mayor Jenderal Sutoyo No. 69 Telepon (0275) 321112 Faks. (0275) 322274 Purworejo 54113 Nomor Lamp H a l : : : 900 / 3914 - Petunjuk Teknis Penyusunan APBS Tahun Ajaran 2011/2012, Kepada Yth. 1. Kepala UPT Pendidikan dan Kebudayaan 2. Kepala Sekolah ................... ........ .................. ........................... ......... Se Kab Purworejo Dasar : 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan 3. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Permendagri No. 59 Thn 2007 - Perubahan atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Dikdasmen 6. Permendagri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

description

belajar bersma di tas@dmin blog, silahkan share ilmu anda

Transcript of Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

Page 1: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jl. Mayor Jenderal Sutoyo No. 69 Telepon (0275) 321112 Faks. (0275) 322274 Purworejo 54113

NomorLampH a l

:::

900 / 3914-Petunjuk Teknis Penyusunan APBS Tahun Ajaran 2011/2012,

Kepada Yth.1. Kepala UPT Pendidikan dan

Kebudayaan

2. Kepala

Sekolah ........................... ................

......................................

Se Kab Purworejo

Dasar :

1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional

Pendidikan

3. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

4. Permendagri No. 59 Thn 2007 - Perubahan atas Permendagri No. 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

5. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan oleh Satuan Dikdasmen

6. Permendagri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

7. Peraturan Bupati Purworejo nomor 16.A tahun 2008 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Sekolah di Kabupaten Purworejo;

I. PENGERTIAN

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah, yang selanjutnya

disingkat APBS, adalah dokumen yang memuat rencana pendapatan,

belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan

anggaran oleh pelaksana teknis kegiatan sekolah dalam satu tahun

pelajaran yang dibahas dan disetujui bersama oleh sekolah dan

Page 2: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

komite sekolah, dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan.

2. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah, yang

selanjutnya disingkat RAPBS, adalah dokumen perencanaan dan

penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja

program dan kegiatan sekolah serta rencana pembiayaan sebagai

dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.

3. Program Sekolah adalah penjabaran kebijakan sekolah dalam bentuk

upaya yang berisi 1 (satu) atau lebih kegiatan dengan menggunakan

sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur

sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah.

4. Program Tahunan adalah sejumlah rencana kerja yang dituangkan

dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah yang akan

dilaksanakan selama setahun dan berdasarkan rencana kerja jangka

menengah dan jangka panjang.

5. Program Jangka Menengah Sekolah adalah Rencana Kerja Sekolah

(RKS) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun

waktu 4 (empat) tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin

dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu

lulusan.

6. Program Jangka Panjang Sekolah adalah sejumlah rencana kerja

jangka panjang yang merupakan penjabaran dari Visi dan Misi

Sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu 8 (delapan) tahun yang

berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan

komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.

7. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh sekolah

sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program

dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik

yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk

peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau

semua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk

menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

8. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau

telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan

kuantitas dan kualitas yang terukur.

9. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program

atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan

Page 3: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

10. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh

kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran

dan tujuan program serta kebijakan

11. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

II. PROGRAM DAN KEGIATAN

Penetapan program dan Kegiatan di sekolah harus mengacu pada

peraturan peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sebelum

menetapkan suatu program dan kegiatan harus dilakukan evaluasi diri

sekolah masing-masing. Hasil evaluasi diri yang dilakukan sekolah harus

diperbandingkan dengan standar peraturan yang berlaku, sehingga

kesenjangan yang ada dapat digunakan untuk menyusun rencana kerja

sekolah maupun rencana kerja tahunan.

Pada Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 berkaitan dengan

rencana kerja sekolah dan rencana kerja tahunan disampaikan bahwa

a. Sekolah/Madrasah membuat:

1) Rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan

yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan

dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen

yang mendukung peningkatan mutu lulusan;

2) Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan

dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan

berdasarkan rencana jangka menengah.

b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah/madrasah:

1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan

pertimbangan dari komite sekolah / madrasah dan disahkan

berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada

sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya

oleh penyelenggara sekolah/madrasah;

2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak

yang terkait.

c. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan

persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite

sekolah/madrasah.

Page 4: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan

sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,

partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

e. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:

1) kesiswaan;

2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran;

3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;

4) sarana dan prasarana;

5) keuangan dan pembiayaan;

6) budaya dan lingkungan sekolah;

7) peranserta masyarakat dan kemitraan;

8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan

dan pengembangan mutu.

Mengacu pada bidang-bidang rencana kerja tahunan

Permendiknas tersebut maka sekolah dapat menggunakannya sebagai

dasar penyusunan program.

Penyusunan Program dan Kegiatan yang dilakukan sekolah harus

mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan

oleh Pemerintah, namun apabila sekolah telah mencapai batas minimal

dalam pengelolaan pendidikan, maka program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan harus mengacu pada Standart Nasional Pendidikan (SNP).

Sebagai gambaran dan acuan pembuatan program dan kegiatan

terlampir disampaikan beberapa contoh. Program dan kegiatan yang

belum terdapat pada contoh, sekolah dapat menyesuaikan dengan

kondisi masing-masing.

III. PENYUSUNAN

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Purworejo nomor 16.A

tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Sekolah di

Kabupaten Purworejo, maka agar dalam pengelolaan keuangan sekolah

dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,

efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan

memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat perlu disusun

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Sebelum Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) tersebut ditetapkan dan

disahkan maka perlu adanya perencanaan yang matang dalam

penyusunannya.

Page 5: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS) dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan guru bersama-sama

Komite Sekolah dengan mendasarkan pada Rencana Kerja Sekolah

RAPBS disusun menggunakan pendekatan berdasarkan prestasi

kerja dengan memperhatikan keterkaitan antara indikator kinerja, capaian

atau target kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga dan

standar pelayanan minimal.

Guna mempermudah pelaksanaan APBS maka seluruh bentuk

Pendapatan dan Belanja / pengeluaran harus dianggarkan melalui

kegiatan dalam bentuk format atau formulir Rencana Kerja Anggaran

Sekolah (RKAS). Kegiatan yang ditetapkan dimaksud merupakan bagian

dari pada suatu program, sehingga Program dan Kegiatan yang

ditentukan harus mendukung Visi dan Misi Sekolah, Tujuan dan Sasaran

Sekolah.

Sedangkan format format RKAS yang digunakan untuk penyusunan

APBS adalah sebagai berikut : (contoh format terlampir)

1. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah, (Form RKAS)

2. Rincian Anggaran Pendapatan Sekolah , (Form RKAS 1);

3. Rincian Belanja Tidak Langsung Sekolah, (Form RKAS 2.1);

4. Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung memuat Program,

Kegiatan dan jenis belanja Sekolah (Form RKAS 2.2);

5. Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per

Kegiatan (Form RKAS 2.2.1);

6. Rincian Penerimaan Pembiayaan Sekolah, (Form RKAS 3.1);

7. Rincian Pengeluaran Pembiayaan Sekolah, (Form RKAS 3.2);

8. Rekapitulasi per Sumber Dana

9. Perubahan anggaran

Dalam pembuatan RKAS format yang digunakan harus sesuai

dengan format yang telah tentukan. Contoh format terlampir.

Cara Pengisian Format / Formulir

1. RKAS Ringkasan Anggaran dan Belanja Sekolah :

Sumber data formulir RKAS diperoleh dari peringkasan jumlah

pendapatan menurut kelompok dan jenis pendapatan yang diisi dalam

formulir RKAS 1, jumlah belanja tidak langsung menurut kelompok dan

jenis belanja yang diisi dalam formulir RKAS 2.1 dan penggabungan

dari seluruh jumlah kelompok dan jenis belanja langsung yang diisi

dalam setiap formulir RKAS 2.2.1.

1. Tahun Pelajaran diisi dengan tahun pelajaran yang direncanakan

Page 6: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

2. Organisasi diisi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo

3. Unit Kerja diisi nama sekolah

4. Kolom 1 (kode rekening) , diisi dengan nomor kode rekening

pendapatan/nomor kode rekening belanja/nomor kode rekening

pembiayaan.

Pengisian kode rekening dimaksud secara berurutan dimulai dari

kode rekening anggaran pendapatan/belanja/pembiayaan, diikuti

dengan masing-masing kode rekening kelompok pendapatan/

belanja/pembiayaan dan diakhiri dengan kode rekening jenis

pendapatan/belanja/pembiayaan.

5. Kolom 2 (uraian), diisi dengan uraian pendapatan / belanja /

pembiayaan

a. Pencantuman pendapatan diawali dengan uraian pendapatan,

selanjutnya diikuti dengan uraian kelompok dan setiap

kelompok diikuti dengan uraian jenis pendapatan yang

dipungut atau diterima oleh sekolah.

b. Untuk belanja diawali dengan pencatuman uraian belanja,

selanjutnya uraian belanja dikelompokkan ke dalam belanja

tidak langsung dan belanja langsung. Dalam kelompok belanja

tidak langsung diuraikan jenis-jenis belanja sesuai dengan

yang tercantum dalam formulir RKAS 2.1.

Dalam kelompok belanja langsung diuraikan jenis-jenis belanja

sesuai dengan yang tercantum dalam formulir RKAS 2.2.1.

c. Untuk pembiayan diawali dengan pencantuman uraian

pembiayaan, selanjutnya uraian pembiayaan dikelompokkan

ke dalam penerimaan dan pengeluaran pembiayaan.

Dalam kelompok penerimaan pembiayaan diuraikan jenis-jenis

penerimaan sesuai dengan yang tercantum dalam formulir

RKAS 3.1.

Dalam kelompok pengeluaran pembiayaan diuraikan jenis-

jenis pengeluaran sesuai dengan yang tercantum dalam

formulir RKAS 3.2.

6. Kolom 3 (jumlah) diisi dengan jumlah menurut kelompok, menurut

jenis pendapatan dan belanja.

7. Suplus diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan

lebih besar dari jumlah anggaran belanja.

8. Defisit diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih

kecil dari jumlah anggaran belanja, dan ditulis dalam tanda kurung.

Page 7: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

9. Selanjutnya pada baris uraian pembiayaan neto menerangkan

selisih antara jumlah penerimaan pembiayaan dengan jumlah

pengeluaran pembiayaan yang tercantum dalam kolom 3.

10.Rencana pelaksanaan anggaran sekolah per triwulan diisi sebagai

berikut :

a. Baris pendapatan diisi dengan jumlah pendapatan yang dapat

dipungut atau diterima setiap triwulan selama satu tahun

pelajaran yang direncanakan.

b. Baris belanja tidak langsung diisi dengan jumlah belanja tidak

langsung yang dibutuhkan setiap triwulan selama satu tahun

pelajaran yang direncanakan.

c. Baris belanja langsung diisi dengan jumlah belanja langsung

yang dibutuhkan untuk mendanai program dan kegiatan setiap

triwulan dalam tahun pelajaran yang direncanakan.

d. Baris penerimaan pembiayaan diisi dengan jumlah

pembiayaan yang direncanakan dapat diterima setiap triwulan

selama satu tahun pelajaran

e. Baris pengeluaran pembiayaan diisi dengan jumlah

pembiayaan yang akan dikeluarkan setiap triwulan selama

satu tahun pelajaran.

Kolom 7 (jumlah) diisi dengan penjumlahan dari jumlah pada

kolom 3, kolom 4, kolom 5 dan kolom 6.

Pengisian setiap kolom triwulan I sampai dengan triwulan IV

harus disesuaikan dengan rencana kegiatan berdasarkan

jadwal pelaksanaan kegiatan.Oleh karena itu tidak dibenarkan

pengisian jumlah setiap triwulan dengan cara membagi 4 dari

jumlah yang direncanakan dalam satu tahun pelajaran.

2. Cara Pengisian Formulir RKAS 1

Formulir RKAS 1 sebagai formulir untuk menyusun rencana

pendapatan atau penerimaan sekolah dalam tahun pelajaran yang

direncanakan. Oleh karena itu kode rekening dan uraian nama

kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan yang

dicantumkan dalam formulir RKAS 1 disesuaikan dengan pendapatan

tertentu yang akan dipungut atau penerimaan tertentu.Untuk

memenuhi azas transparansi dan prinsip anggaran berdasarkan

rencana pendapatan yang dianggarkan, pengisian rincian

penghitungan tidak diperkenankan mencantumkan satuan ukuran

yang tidak terukur, seperti paket, pm, up, lumpsum.

Page 8: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

1. Organisasi diisi dengan nama Dinas Pendidikan Kabupaten

Purworejo

2. Unit Kerja diisi nama sekolah

3. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun,

kelompok, dan rincian obyek pendapatan sekolah

4. Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis,

obyek dan rincian obyek pendapatan

5. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah target dari rincian obyek

pendapatan yang direncanakan.

6. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian

obyek yang direncanakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun,

ukuran berat, ukuran luas, ukuran isi dan sebagainya.

7. Kolom 5 (tarif/harga) diisi dengan besarnya iuran

8. Kolom 6 (jumlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang

direncanakan kelompok, jenis, obyek, rincian obyek pendapatan.

Jumlah pendapatan dari setiap rincian obyek yang direncanakan

seperti unit, waktu /jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran

luas, ukuran isi dan sebagainya.

9. Kolom 5 (tarif/harga) diisi tarif pajak / retribusi atau harga /nilai

satuan lainnya dapat berupa besarnya tingkat suku bunga,

persentase bagian laba, atau harga atas penjualan barang milik

daerah yang tidak dapat dipisahkan.

10. Kolom 6 (jumlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang

direncanakan menurut kelompok, jenis, obyek, rincian

pendapatan. Jumlah pendapatan dari setiap rincian obyek yang

dianggarkan merupakan hasil perkalian kolom 3 dengan kolom 5.

11. Formulir RKAS 1 merupakan input data untuk menyusun formulir

RKAS

3. Cara Pengisian Formulir RKAS 2.1

Formulir RKAS 2.1 merupakan formulir untuk menyusun

rencana kebutuhan belanja tidak langsung satuan kerja perangkat

daerah dalam tahun anggaranyang direncanakan.Pengisian jenis

belanja tidak langsung supaya mempedomani ketentuan Pasal 37

peraturan ini.Untuk memenuhi azas transparasi dan prinsip anggaran

berdasarkan prestasi kerja,pengisian rincian penghitungan tidak

diperkenankan mencantumkan satuan ukuran yang tidak

terukur,seperti paket,pm,up,lumpsum.

1. Tahun Pelajaran diisi dengan tahun Pelajaran yang direncanakan.

Page 9: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

2. Organisasi diisi dengan Nama Sekolah

3. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun,

kelompok, jenis, obyek, rincian obyek belanja tidak langsung.

4. Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis,

obyek dan rincian obyek belanja tidak langsung

5. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah satuan dapat berupa jumlah

orang/pegawai.

6. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian

obyek yang direncanakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun,

ukuran berat, ukuran luas, ukuran isi dan sebagainya.

7. Kolom 5 (tarif/harga) diisi dengan harga satuan dapat berupa tarif,

harga

8. Kolom 6 (jumlah tahun n) diisi dengan jumlah perkalian antara

jumlah volume dengan jumlah satuan dan harga satuan. Setiap

jumlah uraian rincian obyek dijumlahkan menjadi jumlah rincian

obyek belanja. Setiap jumlah rincian obyek pada masing-masing

obyek belanja selanjutnya dijumlahkan menjadi obyek belanja

berkenaan. Setiap obyek belanja pada masing-masing jenis

belanja kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis belanja.

9. Kolom 7 (jumlah tahun n + 1) diisi dengan perkiraan jumlah

menurut jenis belanja untuk 1 tahun berikutnya.

10. Baris jumlah pada kolom 7 merupakan penjumlahan dari seluruh

jenis belanja tidak langsung yang tercantum dalam kolom 7.

4. Cara Pengisian Formulir RKAS 2.2.1.

Formulir RKAS 2.2.1 digunakan untuk merencanakan belanja

langsung dari setiap kegiatan yang diprogramkan.Dengan demikian

apabila dalam 1 (satu) program terdapat 1 (satu) atau lebih kegiatan

maka setiap kegiatan dituangkan dalam formulir RKAS 2.2.1 masing-

masing.Pengisian jenis belanja langsung supaya mempedomani

ketentuan pasal 50 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006.Untuk memenuhi azas transparansi dan prinsip anggaran

berdasarkan prestasi kerja, pengisian rincian perhitungan tidak

diperkenankan mencantumkan satuan ukuran yang tidak terukur,

seperti paket, pm, up, lumpsum.

1. Tahun Pelajaran diisi Tahun Pelajaran yang direncanakan.

2. Organisasi diisi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo.

3. Unit Kerja diisi dengan Nama Sekolah

Page 10: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

4. Baris kolom program inmi diisi dengan nomor kode program dan

nama program dari kegiatan yang berkenaan. Program

merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang dilaksanakan atau kegiatan siswa yang

dikoordinasikan pihak sekolah untuk mencapai sasaran dan

tujuan kegiatan yang ditetapkan untuk memperoleh alokasi

anggaran.

5. Baris kolom kegiatan ini diisi dengan kode kegiatan dan nama

kegiatan yang akan dilaksanakan.Kegiatan merupakan tindakan

yang akan dilaksanakan sesuai dengan program yang

direncanakan untuk memperoleh keluaran atau hasil tertentu

yang diinginkan dengan memanfaatkan sumber daya yang

tersedia.

6. Baris kolom lokasi kegiatan diisi dengan nama lokasi atau tempat

dari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.Lokasi atau tempat

dimaksud dapat berupa nama desa, kelurahan,kecamatan.

7. Baris kolom Jumlah Tahun n-1 diisi dengan jumlah perkiraan

belanja kegiatan berkenaan untuk 1 (satu) tahun sebelumnya.

8. Baris kolom Jumlah Tahun n diisi dengan jumlah perkiraan

belanja kegiatan berkenaan pada tahun yang direncanakan.

9. Baris kolom Jumlah Tahun n+1 diisi dengan jumlah perkiraan

belanja kegiatan berkenaan untuk tahun berikutnya.

10. Indikator dan tolok ukur belanja langsung :

Contoh 1 :

Program : Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun :

Kegiatan : Pembangunan Gedung Sekolah SMP

- Tolok ukur untuk capaian program : kualitas pendidikan bagi

seluruh anak usia pendidikan SMP

- Target kinerja untuk capaian program : 1000 anak didik usia

SMP

- Tolok ukur untuk masukan : jumlah dana yang dibutuhkan

- Target kinerja dari tolok ukur masukan : Rp. 5 Miliar

- Target ukur untuk keluaran : tersedianya ruang belajar bagi

peserta didik SMP

- Target kinerja dari tolok ukur keluaran : 5 gedung SMP

- Tolok ukur untuk hasil : tersedianya ruang belajar yang dapat

menampung peserta didik SMP

Page 11: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

- Target kinerja dari tolok ukur hasil : 5 gedung untuk 6000

peserta didik atau 60 % dari target capaian program.

11. Kelompok sasaran kegiatan diisi dengan penjelasan terhadap

karakteristik kelompok sasaran seperti status ekonomi dan

gender.

Contoh : peserta didik usia SMP yang belum tertampung di

sekolah SMP.

12. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening, akun,

kelompok, jenis, obyek, rincian obyek belanja langsung.

13. Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis,

obyek dan rincian obyek belanja langsung.

14. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah satuan dapat berupa

jumlah orang/pegawai dan barang.

15. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian

obyek yang direncanakan seperti unit, waktu / jam / hari / bulan /

tahun, ukuran berat, ukuran luas, ukuran isi dan sebagainya.

16. Kolom 5 (harga satuan) diisi dengan harga satuan dapat berupa

tarif, harga

17. Kolom 6 (jumlah) diisi dengan jumlah perkalian antara jumlah

satuan dengan jumlah volume dan harga satuan. Setiap jumlah

uraian rincian obyek dijumlahkan menjadi jumlah rincian obyek

belanja. Setiap jumlah rincian obyek pada msing-masing obyek

belanja selanjutnya dijumlahkan menjadi obyek belanja

berkenaan. Setiap obyek belanja pada masing-masing jenis

belanja kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis

belanja.Penjumlahan dari seluruh jenis belanja kemudian

dijumlahkan menjadi jumlah jenis belanja. Penjumlahan dari

seluruh jenis belanja merupakan jumlah kelompok belanja

Langsung yang dituangkan dalam formulir RKAS 2.2.

18. Baris jumlah pada kolom 7 merupakan penjumlahan dari seluruh

jenis belanja Langsung yang tercantum dalam kolom 7.

5. Cara Pengisian Formulir RKAS 2.2

Formulir RKAS 2.2 merupakan formulir rekapitulasi dari

seluruh program dan kegiatan sekolah yang dikutip dari setiap formulir

RKAS 2.2.1 (Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program

dan Per Kegiatan Sekolah)

1. Tahun Pelajaran diisi dengan tahun Pelajaran yang direncanakan.

2. Organisasi diisi dengan Nama Sekolah

Page 12: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

3. Kolom 1 (kode program) diisi dengan nomor kode program.

4. Kolom 2 (kode kegiatan) diisi dengan nomor kode kegiatan.

5. Untuk nomor kode program dan kegiatan tersebut pada angka 5

dan 6 tersebut diatas disesuaiakan dengan kebutuhan sekolah.

6. Kolom 3 (uraian) diisi dengan uraian nama program yang

selanjutnya diikuti penjabaran uraian kegiatan untuk mendukung

terlaksananya program dimaksud.

7. Kolom 4 (lokasi kegiatan) diisi dengan nama lokasi atau tempat

setiap kegiatan dilaksanakan.Lokasi atau tempat dimaksud dapat

berupa nama desa/kelurahan atau kecamatan.

8. Kolom 6 (Jumlah Tahun n belanja pegawai) diisi dengan jumlah

belanja pegawai per program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam tahun pelajaran yang direncanakan. Jumlah

belanja pegawai per program merupakan penjumlahan dari

seluruh jumlah belanja pegawai per kegiatan yang termasuk

dalam program dimaksud, sedangkan untuk jumlah belanja

pegawai setiap kegiatan merupakan jumlah belanja pegawai untuk

mendukung pelaksanmaan masing-masing kegiatan.

9. Kolom 7 (Jumlah Tahun n barang & jasa) diisi dengan jumlah

belanja barang dan jasa per program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam tahun pelajaran yang direncanakan. Jumlah

belanja barang dan jasa per program merupakan penjumlahan

dari seluruh jumlah nelanja barang dan jasa per kegiatan yang

termasuk dalam program dimaksud, sedangkan untuk jumlah

belanja barang dan jasa setiap kegiatan merupakan jumlah

belanja barang dan jasa untuk mendukung pelaksanaan masing-

masing kegiatan.

10. Kolom 8 (Jumlah Tahun n barang & jasa) diisi dengan jumlah

belanja modal per program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam tahun pelajaran yan g direncanakan.Jumlah belanja modal

per program merupakan penjumlahan dan seluruh jumlah belanja

modal per kegiatan yang termasuk dalam program dimaksud,

sedangkan untuk jumlah belenja modal setiap kegiatan

merupakan jumlah belanja modal untuk mendukung pelaksanaan

masing-masing kegiatan.

11. Kolom 9 (jumlah Tahun n) diisi dengan jumlah menurut program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun pelajaran yang

direncanakan. Jumlah program merupakan penjumlahan dari

seluruh jumlah kegiatan yang termasuk dalam program dimaksud,

Page 13: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

sedangkan untuk jumlah setiap kegiatan merupakan penjumlahan

dari seluruh jenis belanja untuk mendukung pelaksanaan masing-

masing kegiatan.

12. Kolom 10 (jumlah Tahun n +1) diisi dengan jumlah menurut

program dan kegiatan yang akan dilaksanakan 1 tahun berikutnya

dari tahun pelajaran yang direncanakan. Kolom ini diisi apabila

program dan kegiatan tersebut diselesaikan lebih dari satu

tahun.Dalam hal program dan kegiatan tersebut dalam tahun yang

direncanakan merupakan tahun terakhir maka kolom 10 tidak

perlu diisi.

13. Baris jumlah pada kolom 6,7,8,9 dan kolom 10 diisi dengan

penjumlahan dari seluruh jumlah program yang tercantum dalam

kolom 6,7,8,9 dan kolom 10.

6. Cara Pengisian Formulir RKAS 3.1

Formulir ini tidak diisi oleh satuan kerja perangkat daerah lainnya

termasuk sekolah, pengerjaannya dilakukan oleh satuan kerja

pengelola keuangan daerah.

7. Cara Pengisian Formulr RKAS 3.2

Formulir ini tidak diisi oleh satuan kerja perangkat daerah lainnya

termasuk sekolah, pengerjaannya dilakukan oleh satuan kerja

pengelola keuangan daerah.

Urutan Penyusunan APBS

Guna mempermudah penataan, evaluasi dan pengesahan maka

RAPBS disusun urut sebagai berikut :

1. Cover APBS masing-masing sekolah

2. Lembar Pengesahan Tim peneliti APBS

3. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Penetapan APBS

4. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sekolah masing-masing

5. Data kode dan nama formulir APBS

6. Formulir RKAS

7. Formulir RKAS 1

8. Formulir RKAS 1.1, 1.2, 1.3, dst

9. Formulir RKAS 2.1

10. Formulir RKAS 2.2

11. Formulir RKAS 2.2.1, 2.2.2, 2.2.3, dst

Page 14: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

12. Formulir RKAS 3.1

13. Formulir RKAS 3.2

14. Rencana penggunaan dana per jenis anggaran/sumber dana

15. Rencana penggunaan dana per triwulan

16. Daftar hadir rapat pleno bersama komite dan orang tua siswa

17. Ringkasan / notulen hasil rapat pleno

RAPBS yang ditetapkan sebelum dievaluasi dan disahkan dibuat

dalam rangkap satu dan tidak dibendel.

IV. PENETAPAN

Mengacu peraturan Bupati Purworejo nomor 16.A tahun 2008

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Sekolah Kabupaten Purworejo

pasal 18 bahwa RAPBS yang telah disusun oleh Kepala Sekolah dan

guru bersama-sama Komite Sekolah dengan mendasarkan pada

Rencana Kerja Sekolah maupun Rencana Kerja Tahunan. dibahas dalam

forum musyawarah sekolah dengan menghadirkan orangtua/wali murid.

Hasil pembahasan bersama yang menghadirkan orang tua / wali

murid (ringkasan hasil rapat bersama) dituangkan dalam daftar atau

notulen hasil rapat. Sedangkan kedatangan orang tua / wali murid

dibuatkan daftar hadir.

RAPBS yang telah disepakati bersama dalam forum musyawarah

sebagaimana dimaksud di atas selanjutnya ditetapkan oleh Kepala

Sekolah dengan memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah

V. EVALUASI DAN PENGESAHAN RAPBS

RAPBS yang telah ditetapkan oleh Kepala Sekolah segera

dikirimkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupatren

untuk mendapatkan evaluasi dan pengesahan.

Evaluasi dan pengesahan RAPBS yang telah ditetapkan oleh

Kepala Sekolah dan diketahui oleh komite sekolah untuk tingkat satuan

pendidikan sekolah dasar didelegasikan kepada Kepala Unit Pelaksana

Teknis Pendidikan dan Kebudayaan wilayah masing-masing. Sedangkan

untuk tingkat SMP/SMA/SMK oleh Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten.

Bagi Sekolah Swasta sebelum RAPBS disampaikan kepada

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapatkan evaluasi

dan pengesahan, maka RAPBS tersebut disampaikan terlebih dahulu

kepada Penyelenggara Satuan Pendidikan untuk mendapat persetujuan.

Tahapan Pelaksanaan Evaluasi :

Page 15: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

1. Pelaksanaan Evaluasi dilakukan oleh Tim yang dibentuk dan

ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Hasil evaluasi oleh Tim, apabila mengharuskan adanya

penyempurnaan segera dikembalikan kesekolah untuk diperbaiki.

3. Revisi , penyempurnaan atau perbaikan RAPBS dari sekolah segera

dikirimkan kembali ke Dinas untuk dimintakan pengesahan sebagai

APBS.

4. Tim atau pegawai yang ditunjuk untuk menandatangani pengesahan

ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

5. Setelah pengesahan, APBS dikembalikan ke sekolah untuk

dilaksanakan sekolah dengan mengacu pada peraturan yang berlaku

sesuai petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis masing masing sumber

dana.

Jadwal secara keseluruhan sebagai berikut :

1 Rapat Koordinasi Materi Penyusunan RAPBS

: ………………..

2 Pelaksanaan Penjelasan Teknis Penyusunan RAPBS : ………… ……….. Juni 2011

3. Penyusunan RAPBS di Sekolah : …………… s/d 6 Juli 20114 Pengiriman RAPBS ke Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan : …………… s/d 10 Juli 2011 5 Penelitian oleh Tim Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan : …………… s/d 20 Juli 2011 6 Pengambilan RAPBS setelah

diteliti : …………… s/d 24 Juli 2011 7. Pengembalian ke Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan setelah direvisi dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah

: …………… s/d 25 Juli 2011

8. Pengesahan oleh Tim dan Kepala Dinas :

…………… s/d 30 Juli 2011

9. Pengambilan APBS oleh Sekolah :…………… s/d 30 Juli 2011

I. PERUBAHAN RAPBS

Pada Peraturan Bupati Purworejo nomor 16. A Tahun 2008 Bab

VII pasal 21tentang Perubahan APBS disebutkan bahwa :

1) Perubahan APBS dapat dilakukan apabila terjadi :

a. perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Rencana Kerja

Sekolah;

b. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran

anggaran antar kegiatan dan jenis belanja;

Page 16: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

c. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun

sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;

d. keadaan darurat dan keadaan luar biasa.

2) Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perubahan anggaran

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibahas bersama

dengan komite sekolah dan dituangkan dalam Usulan Perubahan

APBS.

3) Perubahan APBS hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu tahun

anggaran sekolah, kecuali dalam keadaan luar biasa.

4) Keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah

suatu keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau

pengeluaran dalam APBS mengalami kenaikan atau penurunan lebih

besar dari 50 %

5) Pengesahan Perubahan APBS dilakukan oleh Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan setelah diteliti oleh Tim Peneliti APBS.

6) Perubahan anggaran dapat berupa penggeseran antar kegiatan,

antar jenis belanja, antar obyek belanja dan antar rincian obyek

belanja.

7) Perubahan yang akan dilaksanakan harus dibahas dalam forum

musyawarah sekolah untuk mendapatkan kesepakatan bersama guru

dan komite sekolah. Hasil musyawarah dituangkan dalam berita

acara yang ditandatangani Kepala Sekolah, komite sekolah dan

perwakilan dari guru.

8) RKAS yang mengalami perubahan dalam tahun berjalan seluruhnya

harus disalin kembali ke dalam RKAS sekolah masing-masing.

9) Dalam RKAS tersebut di atas terdapat rincian obyek pendapatan,

belanja dan pembiayaan yang mengalami penambahan atau

pengurangan atas penggeseran harus disertai dengan penjelasan

latar belakang perbedaan jumlah anggaran baik sebelum dilakukan

perubahan maupun setelah dilakukan perubahan.

10) Contoh rekap format perubahan terlampir

II. PELAKSANAAN APBS

Pelaksanaan program dan kegiatan yang dananya telah

dianggarkan pada APBS :

a. Dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan;

b. Dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan

pada ketersediaan sumber daya yang ada.

c. Dilaksanakan sesuai dengan apa yang tertuang dalam APBS

Page 17: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

d. Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana

yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat

dewan pendidik dan komite sekolah.

III. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Format yang digunakan untuk penyusunan APBS harus sesuai

dengan yang sudah ditentukan

2. Program dan Kegiatan yang ditentukan harus mendukung Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran sekolah yang sudah ditetapkan

3. Seluruh bentuk Pendapatan dan Belanja / pengeluaran harus

dianggarkan dalam kegiatan pada format RKAS

4. Besaran satuan harga tidak boleh melebihi standard indek biaya yang

telah ditetapkan Bupati

5. Pemberian honor honor yang tidak merefleksikan kegiatan langsung

tidak diperkenankan ( honor Kepala Sekolah, honor Wakil Kepala,

honor Wali Kelas, honor Komite Sekolah )

6. Kegiatan di luar jam sekolah yang ditetapkan yang bisa dianggarkan

adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah jam 14.00

7. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.

186/MNP/KU/2008 tanggal 2 Desember 2008, menegaskan bahwa

dengan kenaikan kesejahteraan guru PNS dan kenaikan anggaran

BOS sejak Januari 2009, semua SD dan SMP Negeri harus

membebaskan siswa dari biaya operasional sekolah kecuali pada

sekolah kategori Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)

8. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun

2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011 pada Tujuan

Khusus Program BOS disebutkan bahwa :

a. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP

negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan

sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf

internasional (SBI).

b. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh

pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun

swasta.

c. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah

swasta.

Page 18: Juknis Penyusunan RAPBS 2011-2012

9. Tarikan dana / iuran siswa / komite hanya diperkenankan guna

mencukupi kekurangan kebutuhan operasional seperti yang

diamanatkan pada Permendiknas Nomor 69 tahun 2009 tentang

Standar Biaya Operasi Non personalia Tahun 2009 Untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah

Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar

Biasa (SMALB)

10. Kelebihan iuran siswa / komite sekolah dari amanat Permendiknas

tersebut digunakan untuk biaya investasi ataupun pengembangan

institusi sekolah.

11. Investasi yang akan dilaksanakan oleh sekolah agar diprioritaskan

untuk kepentingan siswa sebagai contoh buku buku teks mata

pelajaran, buku sumber dan buku buku bacaan di perpustakaan, alat

pembelajaran siswa di laboratorium, perabot dan meubelair siswa,

peralatan dan perlengkapan pembelajaran siswa maupun lainnya.

12. Sambil menunggu petunjuk teknis lebih lanjut tentang tata cara dan

mekanisme pengaturan dana komite sekolah, dan peraturan iuran

sekolah dari pemerintah pusat, diminta dalam penyusunan APBS,

sekolah mentaati hal-hal yang perlu diperhatikan di atas.

Purworejo, 2011

Kepala Dinas Pendidikan dan KebudayaanKabupaten Purworejo

Drs. BAMBANG ARYAWAN, MMNIP. 19601004 198603 1 012