Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

21
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Keputusan Menteri Agama Nomor 75 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama Nomor 99 tahun 2013 tentang Penetapan Blangko Daftar Pemeriksaan Nikah, Akta Nikah, Buku Nikah, Duplikat Buku Nikah, Buku Pencatatan Rujuk, dan Kutipan Buku Pencatatan Rujuk, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tentang Petunjuk Teknis Pengisian dan Penulisan Blangko Nikah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1946 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 694); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; 4. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 5. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Agama; 6. Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah ; 8. Peraturan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2007 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama; 9. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; 10. Peraturan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan; 11. Keputusan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;

description

Juknis Pengisina Blanko Nikah (Kemenag)

Transcript of Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

Page 1: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ TAHUN 2014

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,

Menimbang : bahwa dengan berlakunya Keputusan Menteri Agama Nomor 75

tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama Nomor 99 tahun 2013 tentang Penetapan Blangko Daftar Pemeriksaan Nikah, Akta Nikah, Buku Nikah, Duplikat Buku Nikah, Buku Pencatatan Rujuk, dan Kutipan Buku Pencatatan Rujuk, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tentang Petunjuk Teknis Pengisian dan Penulisan Blangko Nikah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan

Nikah, Talak dan Rujuk (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1946 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 694);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

4. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

5. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Agama;

6. Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah ;

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2007 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama;

9. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan;

11. Keputusan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;

Page 2: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

12. Keputusan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama Nomor 99 tahun 2013 tentang Penetapan Blangko Daftar Pemeriksaan Nikah, Akta Nikah, Buku Nikah, Duplikat Buku Nikah, Buku Pencatatan Rujuk, dan Kutipan Buku Pencatatan Rujuk.

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT

ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pengisian dan Penulisan Blangko

Nikah sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU

merupakan panduan bagi Pegawai Pencatat Nikah (PPN), penghulu, dan pembantu PPN dalam melaksanakan pengisian dan penulisan blangko nikah di Kantor Urusan Agama (KUA).

KETIGA : Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Direktur Jenderal

Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/1142 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pengisian Dan Penulisan Blangko Nikah dinyatakan tetap berlaku terhadap blangko nikah yang ditetapkan sebelum terbitnya Keputusan Menteri Agama Nomor 75 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama Nomor 99 tahun 2013 tentang Penetapan Blangko Daftar Pemeriksaan Nikah, Akta Nikah, Buku Nikah, Duplikat Buku Nikah, Buku Pencatatan Rujuk, dan Kutipan Buku Pencatatan Rujuk.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGA MASYARAKAT ISLAM, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. NIP. 195704141982031003

Page 3: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

BAB I UMUM

1. Pejabat yang berwenang melakukan pengisian dan penulisan blangko nikah adalah Pegawai Pencatat Nikah (PPN) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah.

2. Pegawai Pencatat Nikah (PPN) dapat mewakilkan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada Penghulu atau Pembantu PPN.

3. Tugas Penghulu dan Pembantu PPN sebagaimana dimaksud pada angka 2 dilaksanakan atas mandat yang diberikan oleh PPN.

4. Pejabat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2 wajib melakukan pemeriksaan persyaratan atau validasi data/identitas diri calon pengantin pria/wanita dan wali nikah.

5. Pengisian dan penulisan blangko hanya dapat dilakukan jika hasil pemeriksaan atau validasi data telah meyakinkan.

6. Pengisian dan penulisan blangko berdasarkan hasil pemeriksaan dan validasi yang dilakukan oleh petugas.

7. Perbaikan terhadap kesalahan penulisan dilakukan dengan membubuhkan satu garis datar pada kata/kalimat yang salah tanpa menghilangkan tulisan salah tersebut sehingga masih tetap dapat terbaca, kemudian menuliskan kembali perbaikannya dengan membubuhkan paraf PPN/Penghulu/Pembantu PPN dan stempel KUA Kecamatan.

8. Perubahan nama/identitas diri yang bersangkutan harus dilengkapi dengan Putusan Pengadilan yang mendasari perubahan tersebut.

9. Pengisian dan penulisan blangko dapat dilakukan dengan cara tulis tangan atau menggunakan komputer.

10. Pengisian dan penulisan blangko ditulis dengan huruf balok dan menggunakan tinta hitam.

11. Pengisian dan penulisan blangko dengan aplikasi Sistem Informasi dan Manajemen Nikah (SIMKAH), menggunakan template yang telah ditetapkan dalam Keputusan ini.

12. Penandatanganan akta nikah, akta rujuk, buku nikah (kutipan akta nikah) dan/atau kutipan akta rujuk adalah wewenang Kepala KUA selaku PPN.

13. Petugas sebagaimana dimaksud pada angka 6 bertanggungjawab terhadap kebenaran data yang ditulis.

14. Kepala KUA Kecamatan selaku PPN sebelum menandatangani dokumen sebagaimana dimaksud pada angka 6, wajib meneliti kebenaran data yang tertulis.

15. Kepala KUA Kecamatan selaku PPN bertanggungjawab terhadap seluruh prosedur pencatatan sesuai SOP yang telah ditetapkan.

Page 4: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

BAB II TATA CARA PENGISIAN BLANGKO

1. DAFTAR PEMERIKSANAAN NIKAH (MODEL NB)

Dalam hal pengisian dan penulisan menggunakan komputer, jenis huruf yang digunakan adalah “Tahoma” ukuran 8 pt.

1.1. Kolom “Nomor Akta Nikah : ...... / ...... / ...... / ..... ” di kiri atas, diisi sesuai nomor akta nikah (register) setelah pelaksanaan akad nikah.

1.2. Kolom ”Nomor : ...... / ...... / ...... ” di bawah judul “Daftar Pemeriksaan Nikah” diisi dengan nomor pemeriksaan nikah, secara berurutan sebagai berikut: nomor urut pemeriksaan tahun berjalan / kode desa atau kelurahan tempat akad nikah / tahun pemeriksaan. Contoh: Nomor : 56 / 1 / 2014 Penjelasan : 56 nomor urut pemeriksaan tahun berjalan; 1 kode desa/kelurahan; 2014 tahun pemeriksaan, ditulis lengkap.

1.3. Kolom pertama memuat keterangan waktu dan tempat pelaksanaan pemeriksaan catin. Kolom ini diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun serta kecamatan dan Kabupaten/Kota wilayah kerja KUA Kecamatan yang melakukan pencatatan, ditulis dengan huruf balok dan angka. Garisbawah dalam contoh berikut adalah untuk memperjelas bagian isian, bukan dimaksudkan sebagai pedoman. Contoh: Pada hari ini SENIN tanggal 20 bulan JANUARI tahun 2014 bertempat di KUA Kecamatan CIKUPA Kabupaten/Kota TANGERANG Provinsi BANTEN telah dilakukan pemeriksaan nikah dst.

1.4. Kolom kedua diisi hari, tanggal, waktu, dan tempat rencana pelaksanaan akad nikah. Penulisan menggunakan huruf balok dan angka. Contoh: Hari/Tanggal : JUMAT, 31 JANUARI 2014 Masehi bertepatan dengan : 29 RABIUL AWWAL 1435 Hijriyah waktu : 09.00 WIB tempat : MASJID AL ISTIQOMAH, JL. H. JIAN RT/RW 001/010

PARUNG SERAB, CILEDUG, KOTA TANGERANG

1.5. Calon Suami Dalam hal Petugas menggunakan Sistem Informasi dan Manajemen Nikah (SIMKAH) dan telah terintegrasi (data interchange) dengan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) Dukcapil, Nomor Induk Kependudukan (NIK) Catin, Wali atau Saksi dapat digunakan sebagai validasi data yang bersangkutan melalui database SIAK.

1.5.1. Nama lengkap 1.5.1.1. Nama lengkap ditulis sesuai akta kelahiran/KTP atau berdasarkan validasi

melalui SIAK Dukcapil, dikuatkan dengan surat keterangan dari kepala desa/lurah, ditulis lengkap di atas titik-titik dan, di akhir nama, baris ditutup dengan garis lurus sampai batas akhir titik. Contoh: Nama lengkap : SABENIH

Page 5: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

1.5.1.2. Perubahan nama Dalam hal terdapat perubahan nama, nama asli sebelum perubahan ditulis di depan nama perubahan dan diberi “alias”. Contoh: Nama lengkap : SABENIH ALIAS BENNY

Penjelasan : SABENIH nama asli BENNY nama perubahan

1.5.1.3. Nama terlalu panjang Dalam hal nama terlalu panjang dan baris pertama tidak dapat menampungnya, penulisan nama dilanjutkan pada baris kedua, pemenggalan nama berdasarkan sukukata dan diberi garis datar, kemudian baris ditutup dengan garis lurus hingga batas akhir kolom. Contoh: Nama lengkap : RADEN JUMENGGUNG RAPATI WIGUNA SUKAR─

DI KAMDANI

1.5.2. Tempat dan tanggal lahir diisi sesuai KTP/paspor/Akta kelahiran atau keterangan lain yang sah. Contoh: Tempat tanggal lahir : TANGERANG, 27 SEPTEMBER 1990

1.5.3. Nomor Induk Kependudukan (NIK) diisi lengkap sesuai yang tertera dalam KTP. Contoh:

Nomor Induk Kependudukan : 3671052709900006 1.5.4. Kewarganegaraan diisi sesuai KTP/paspor atau keterangan lain yang sah

yang dikeluarkan negara/perwakilan negara yang bersangkutan.

1.5.5. Agama

1.5.5.1. Agama harus Islam Bagian ini diisi dengan “ISLAM” secara default, sesuai dengan KTP atau keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan. KUA Kecamatan tidak melayani pernikahan pasangan catin selain yang beragama Islam.

1.5.5.2. Sebelumnya bukan beragama Islam Dalam hal salah satu atau kedua pihak sebelumnya bukan beragama Islam, maka harus melengkapi dengan surat keterangan atau pernyataan bermeterai bahwa telah memeluk agama Islam dari yang bersangkutan dan/atau surat keterangan dari lembaga keagamaan tempat dia menyatakan keislamannya.

1.5.6. Pendidikan terakhir diisi sesuai pernyataan/keterangan ybs. Contoh: Pendidikan terakhir : SARJANA

1.5.7. Pekerjaan diisi sesuai dengan KTP/Paspor atau keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan. Contoh: Pekerjaan : KARYAWAN

1.5.8. Alamat tempat tinggal diisi lengkap sesuai KTP/Paspor atau keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan. Contoh: Alamat tempat tinggal : Jl. HAJI IMING RT/RW 017/003 GONDRONG,

CIPONDOH, TANGERANG

1.5.9. Orang tua/Ayah kandung Yang dimaksud dengan “Orang tua” adalah orang tua kandung dan bukan orang tua angkat, dibuktikan dengan akta kelahiran, dan dikuatkan dengan

Page 6: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

Kartu Keluarga, atau dengan penetapan asal-usul anak dari pengadilan. 1.5.9.1. Nama orang tua ditulis lengkap. Contoh:

Nama lengkap : SREGEP KAMDANI WAEDI 1.5.9.2. Tempat dan tanggal lahir, cukup jelas. 1.5.9.3. Nomor Induk Kependudukan, cukup jelas. 1.5.9.4. Kewarganegaraan, cukup jelas. 1.5.9.5. Agama, cukup jelas. 1.5.9.6. Pekerjaan, cukup jelas. 1.5.9.7. Alamat tempat tinggal, cukup jelas. 1.5.9.8. Orang tua meninggal, cukup ditulis nama lengkapnya, diberi keterangan

dalam kurung (ALM), dan kolom selebihnya digaris silang ( X ) diagonal. Contoh: Nama lengkap : SREGEP KAMDANI WAEDI (ALM) Tempat dan tanggal lahir : ................................................................. Nomor Induk Kependudukan : ................................................................. Kewarganegaraan : ................................................................. Agama : ................................................................. Pekerjaan : ................................................................. Alamat tempat tinggal : .................................................................

1.5.10. Orang tua/Ibu kandung, cukup jelas.

1.5.11. Status perkawinan Status perkawinan diisi dengan cara memilih salah satu dari pilihan: perjaka, duda, atau beristri.

1.5.11.1. Status perjaka diisi berdasarkan dan ditulis sesuai data dalam KTP atau keterangan dari Kepala Desa/Lurah serta harus dikuatkan dengan pernyataan ybs. di atas materai 6000. Keterangan selebihnya pada kolom angka 11 dan keterangan seluruhnya pada kolom angka 12 masing-masing diberi garis menyilang ( X ) secara diagonal. Contoh: 11. Status perkawinan : PERJAKA

Jika duda/bercerai, bekas istri a. Nama : ....................................................... b. Alamat tempat tinggal : ....................................................... c. Bukti cerai berupa : .......................................................

1) Instansi : ....................................................... 2) Nomor : ....................................................... 3) Tanggal : .......................................................

12. Jika beristri:

a. Istri-istri

1) Istri ke I

a) Nama : .......................................................

b) Kutipan Akta Nikah dari : .......................................................

Nomor : .......................................................

Tanggal : .......................................................

2) Istri ke II

a) Nama : .......................................................

b) Kutipan Akta Nikah dari : .......................................................

Nomor : .......................................................

Tanggal : .......................................................

Page 7: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

3) Istri ke III

a) Nama : .......................................................

b) Kutipan Akta Nikah dari : .......................................................

Nomor : .......................................................

Tanggal : .......................................................

b. Izin Pengadilan : .......................................................

Nomor : .......................................................

Tanggal : .......................................................

1.5.11.2. Status duda juga dapat berarti “bercerai” maka nama dan tempat tinggal bekas istri serta bukti perceraian baik berupa akta cerai maupun surat keterangan kematian, instansi yang menerbitkan, nomor dan tanggal akta/surat harus diisi lengkap. Contoh: 11. Status perkawinan : DUDA

Jika duda/bercerai, bekas istri a. Nama : SRI MUNILAH b. Alamat tempat tinggal : WONOREJO II/1, TEGALSARI, SURABAYA c. Bukti cerai berupa : AKTA CERAI

1) Instansi : PENGADILAN AGAMA SURABAYA 2) Nomor : 423 / AC / 2014 / PA / SBY 3) Tanggal : 25 MARET 2014

1.5.11.2.1. Dalam hal bercerai lebih dari satu kali dengan istri yang berbeda, bekas

istri lainnya ditulis dalam lembar terpisah dengan format yang sama seperti di atas, kemudian dibubuhi tanda tangan Petugas dan stempel KUA Kecamatan, selanjutnya digabung menjadi satu sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan lembar pemeriksaan.

1.5.11.2.2. Perkawinan menimbulkan hubungan hukum antara laki-laki baik sebagai bekas suami maupun sebagai ayah dengan bekas istri dan anak yang lahir dalam perkawinannya. Riwayat perkawinan ini perlu diketahui oleh calon istri agar memahami tanggung jawab dan kewajiban yang dipikul calon suami sebagai akibat perkawinan sebelumnya.

1.5.12. Status beristri Persyaratan poligami harus diisi lengkap; nama istri/istri-istri berikut bukti kutipan akta nikah, nomor dan tanggal Akta Nikah, serta nomor, tanggal surat, dan pengadilan pemberi izin poligami. Kolom selebihnya, dalam hal tidak diperlukan, digaris silang ( X ) diagonal. Contoh:

Status perkawinan : BERISTRI

12. Jika beristri:

a. Istri-istri

1) Istri ke I

a) Nama : WAGIRAH

b) Kutipan Akta Nikah dari : KUA KEC. KLOJEN, MALANG

Nomor : 0234/035/V/2000

Tanggal : 13 MEI 2000

2) Istri ke II

a) Nama : JUMINEM

b) Kutipan Akta Nikah dari : KUA KEC. KEMRANJEN, BANYUMAS

Nomor : 8675/236/III/2007

Tanggal : 04 MARET 2007

3) Istri ke III

Page 8: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

a) Nama : .......................................................

b) Kutipan Akta Nikah dari : .......................................................

Nomor : .......................................................

Tanggal : .......................................................

b. Izin Pengadilan : PA TANGERANG

Nomor : 0244/Pdt.G/2013/PA.Tng.

Tanggal : 24 DESEMBER 2013

Penjelasan : Istri ke I, ke II, dan ke III adalah batas maksimum jumlah

istri yang diperbolehkan masih terikat pernikahan dengannya pada saat permohonan poligami. Dalam contoh di atas, ybs telah memiliki 2 (dua) istri selain yang akan dinikahi saat ini.

1.5.13. Pernikahan ke

Kolom ini diisi dengan banyak/jumlah pernikahan yang pernah dilakukan sampai dengan saat ini. Contoh: Pernikahan ke : TIGA Penjelasan : pernikahan yang dilaksanakan sekarang adalah pernikahan

yang ketiga kali yang dilakukan calon suami dengan wanita lain dalam hidupnya.

1.5.14. Adakah hubungan nasab, rada‘ah atau musaharah (semenda) antara

antara calon istri dengan dirinya dan/atau istri/istri-istri, harus diisi tidak ada. Contoh Dia sendiri : TIDAK ADA Bekas istri : ADA jika ada, istri ke II Istri/istri-istri : TIDAK ADA Penjelasan : a. pernikahan laki-laki dengan perempuan yang memiliki

hubungan nasab, rada‟ah (sesusuan) atau musaharah dengannya atau dengan istri/istrinya tidak diperbolehkan/terhalang.

b. Hubungan rada‟ah dan/atau musaharah dengan bekas istri diperbolehkan/tidak terhalang.

c. Agama melarang laki-laki memperistri dua perempuan saudara sekandung atau sesusuan sekaligus kecuali telah dicerai lebih dahulu sebelum menikahi saudara sekandung/sesusuan lainnya.

1.5.15. Adakah persetujuan istri/istri-istri, diisi ADA atau TIDAK ADA.

Persetujuan istri/istri-istri dimaksud adalah pernyataan tertulis istri/istri-istri yang memuat persetujuan terhadap kehendak poligami suami. Tanggal persetujuan diisi dengan tanggal surat pernyataan dibuat/yang tertera dalam surat.

1.5.16. Jika calon suami anggota TNI atau Kepolisian, diisi selengkapnya berdasarkan surat izin pejabat yang berwenang, nomor dan tanggal surat. Pemberi izin cukup ditulis Jabatannya. Dalam hal calon suami bukan anggota TNI atau kepolisian, kolom ini digaris silang ( X ) diagonal.

Page 9: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

1.5.17. Jika calon suami WNA, diisi selengkapnya nama kedutaan/konsulat negara yang menerbitkan izin, nomor dan tanggal surat. Dalam hal bukan perkawinan campuran, kolom ini digaris silang ( X ) diagonal.

1.5.18. Jika calon suami belum mencapai umur 19 tahun, diisi Pengadilan Agama Kabupaten/Kota pemberi izin, nomor dan tanggal surat izin. Dalam hal telah berusia lebih dari 19 tahun, kolom ini digaris silang ( X ) diagonal.

1.5.19. Jika calon suami belum berumur 21 tahun 1.5.19.1. Izin diberikan dalam bentuk surat. 1.5.19.2. Dalam hal pemberi izin adalah orang tua kandung,

Huruf a diisi nama orang tua, Huruf b digaris datar Huruf c diisi tanggal surat.

1.5.19.3. Dalam hal selain orang tua kandung, huruf a diisi nama yang memberi izin, huruf b diisi hubungan keluarga, dan huruf c diisi nomor dan tanggal surat.

1.5.19.4. Apabila ybs. sudah mencapai umur 21 tahun, kolom ini digaris silang ( X ) diagonal.

1.6. Calon Istri Cara pengisian dan penulisan secara umum sama dengan pengisian data calon suami.

1.6.1. Nama lengkap 1.6.1.1. Nama lengkap, tidak disingkat.

Contoh Nama lengkap : SITI MUNILAH DEWIPUSPITA

1.6.1.2. Perubahan nama, cukup jelas. 1.6.1.3. Nama terlalu panjang, cukup jelas. 1.6.2. Tempat dan tanggal lahir, cukup jelas. 1.6.3. Nomor Induk Kependudukan, cukup jelas. 1.6.4. Kewarganegaraan, cukup jelas. 1.6.5. Agama, cukup jelas. 1.6.6. Pekerjaan, cukup jelas. 1.6.7. Pendidikan terakhir, cukup jelas. 1.6.8. Alamat tempat tinggal, cukup jelas. 1.6.9. Orang tua/Ayah kandung, cukup jelas. 1.6.10. Orang tua/Ibu kandung, cukup jelas.

1.6.11. Status sebelum nikah 1.6.11.1. Jika perawan, kolom “Jika janda” digaris silang ( X ) diagonal. 1.6.11.2. Jika janda, nama dan tempat tinggal bekas suami serta nomor, tanggal,

dan instansi penerbit surat bukti perceraian berupa akta cerai atau surat kematian, diisi lengkap.

1.6.11.3. Janda lebih dari satu kali, data bekas suami lainnya ditulis dalam lembar terpisah, cukup jelas.

1.6.12. Nama calon suami, cukup jelas. 1.6.13. Hubungan nasab, cukup jelas. 1.6.14. Calon istri anggota TNI/Polri, cukup jelas. 1.6.15. Jika yang bersangkutan WNA, cukup jelas. 1.6.16. Jika belum mencapai umur 16 tahun, cukup jelas.

Page 10: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

1.6.17. Jika belum mencapai umur 21 tahun, cukup jelas.

1.7. Wali Nikah

1.7.1. Wali Nasab 1.7.1.1. Status wali, diisi NASAB 1.7.1.2. Hubungan wali diisi keterangan tentang hubungan kekerabatan wali

dengan catin perempuan. Contoh: Hubungan wali : KAKEK

1.7.1.3. Sebab menjadi wali, diisi alasan mengapa wali ybs bukan ayah kandung perempuan. Contoh:

Sebab menjadi wali : AYAH KANDUNG MENINGGAL 1.7.1.4. Nama ditulis lengkap dan sisa baris digaris datar. Contoh:

Nama : KAMIDIN SUROMENGGOLO 1.7.1.5. Bin diisi nama orang tua kandung wali. 1.7.1.6. Tempat dan tanggal lahir, cukup jelas. 1.7.1.7. Nomor Induk Kependudukan, cukup jelas. 1.7.1.8. Kewarganegaraan, cukup jelas. 1.7.1.9. Agama, cukup jelas. 1.7.1.10. Pekerjaan, nukup jelas. 1.7.1.11. Alamat tempat tinggal, cukup jelas.

1.7.2. Wali Hakim 1.7.2.1. Status wali diisi HAKIM 1.7.2.2. Hubungan wali digaris datar 1.7.2.3. Sebab menjadi wali diisi alasan mengapa wali ybs bukan ayah kandung

perempuan. Contoh: Sebab menjadi wali : AYAH KANDUNG BEDA AGAMA.

1.7.2.4. Nama lengkap diisi nama jabatan, dan digaris datar. Contoh: Nama lengkap : KEPALA KUA KEC. PRACIMANTORO

1.7.2.5. Kolom selanjutnya tidak perlu diisi dan digaris silang ( X ) diagonal.

1.8. Wakil Wali Nikah

1.8.1. Wali nasab tidak hadir serta mewakilkan kepada orang lain, maka nama, tempat dan tanggal lahir, NIK, kerwarganegaraan, agama, pekerjaan, alamat tempat tinggal, dan tanggal surat kuasa wajib diisi berdasarkan data Surat Taukil dan KTP yang bersangkutan.

1.8.2. Taukil wali tersebut harus mendapat pengesahan pejabat KUA Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal wali ybs.

1.8.3. Dalam hal wali nasab hadir atau pernikahan dengan wali hakim, kolom ini tidak perlu diisi dan digaris silang ( X ) diagonal.

1.9. Mas Kawin

Jenis dan besar/jumlah maskawin ditulis jelas dan lengkap. Contoh: Jenis dan jumlah : KALUNG EMAS SEPULUH GRAM DAN SEPERANGKAT

PERLENGKAPAN SALAT Pembayaran : TUNAI

1.10. Perjanjian Perkawinan Jika ada perjanjian, diisi nomor dan tanggal, isi, serta nama notaris yang mengesahkan. Salinan foto kopi perjanjian dilampirkan selengkapnya kemudian

Page 11: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

digabung menjadi satu dengan berkas pemeriksaan. Apabila tidak ada perjanjian, kolom ini digaris silang ( X ) diagonal.

1.11. PPN/Penghulu/Pembantu PPN Yang Memeriksa

Petugas yang memeriksa menuliskan nama lengkap, jabatan, serta nama KUA Kecamatan wilayah kerjanya. Contoh: Nama : DRS. H. MAT KHOIRON Jabatan : PPN KUA Kecamatan : KUA KEC. PRACIMANTORO

1.12. Tanda Tangan 1.12.1. Sebelum penandatanganan hasil pemeriksaan, petugas yang memeriksa

membacakan sekali lagi di hadapan para pihak untuk meneliti kembali kelengkapan dan kebenarannya.

1.12.2. PPN/Penghulu/Pembantu PPN yang memeriksa menandatangani di kolom Petugas yang memeriksa.

1.12.3. PPN membubuhkan tanda tangan terakhir setelah meneliti dan memeriksa kembali serta memastikan bahwa proses pemeriksaan dan persyaratan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

1.13. Catatan 1.13.1. Kolom ini digunakan untuk mencatat keterangan lain yang dianggap penting

seperti perubahan nama, penetapan tentang asal-usul anak, talak yang pernah jatuh, pernikahan ulang setelah talak bain sugra, dan catatan lain yang dianggap perlu.

1.13.2. Dalam hal terdapat dokumen pendukung, digabung dan disimpan besama daftar pemeriksaan nikah. Contoh: Catatan CATIN PEREMPUAN: ANAK KANDUNG YANG SAH DARI KAMIDIN SUROMENGGOLO BIN MUKIDI BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA................NOMOR....................TANGGAL......................(TERLAMPIR)

2. AKTA NIKAH (MODEL N)

Petugas menuangkan data pemeriksaan nikah yang diperlukan dalam Akta Nikah. Sebelum akad dilaksanakan, Petugas melengkapkan isian Akta Nikah serta memastikan kebenaran data yang telah tertulis kepada para pihak. Dalam hal pengisian dan penulisan menggunakan komputer, jenis huruf yang digunakan adalah “Tahoma” ukuran 8 pt.

2.1. Nomor Akta terdiri dari nomor urut peristiwa tahun berjalan, urut peristiwa bulan berjalan, bulan pencatatan (dengan angka Romawi), dan tahun pencatatan. Contoh: Nomor Akta : 417 / 17 / VIII / 2013

Penjelasan : 417 nomor urut peristiwa dalam tahun berjalan 17 nomor urut peristiwa dalam bulan itu VIII bulan berjalan 2013 tahun pencatatan, ditulis lengkap.

2.2. Nomor Pemeriksaan, diisi sesuai dengan nomor Daftar Pemeriksaan Nikah.

Page 12: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

2.3. Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi diisi sesuai tempat pencatatan

nikah di wilayah kerja KUA Kecamatan.

2.4. Perwakilan RI., diisi jika pencatatan dilaksanakan oleh PPN pada Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri serta pernikahan dilaksanakan menurut agama Islam dan tunduk pada hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.5. Berita Acara Pencatatan pada kolom pertama, memuat waktu pencatatan

pernikahan meliputi: hari, tanggal, bulan, dan tahun, serta waktu pelaksanaan akad nikah. Tanggal pencatatan pada hari kerja, sesudah pelaksanaan akad nikah.

2.6. Suami; Petugas melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kebenaran data yang tertulis. Cukup jelas.

2.7. Istri; Petugas melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kebenaran data yang tertulis. Cukup jelas.

2.8. Wali Nikah; Petugas melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kebenaran data yang tertulis. Cukup jelas.

2.9. Wakil Wali Nikah Dalam hal wali mewakilkan kepada orang lain, Petugas meneliti dan memeriksa kembali kesesuaian dan kebenaran wali nikah dengan melakukan pemeriksaan silang antara data yang tertulis di lembar pemeriksaan nikah, surat kuasa, dan para saksi yang hadir dalam majelis akad nikah sebelum menuliskan ke dalam Akta Nikah.

2.10. Mas Kawin

Petugas memastikan kembali kebenaran jenis, jumlah, dan cara pembayaran mas kawin.

2.11. Perjanjian Perkawinan; Petugas memeriksa kembali kesepakatan perjanjian

perkawinan yang telah tertulis.

2.12. Ta’liq Talak Petugas menanyakan apakah suami membaca dan menandatangani ta‟liq talak setelah pelaksanaan akad nikah. Ditulis YA atau TIDAK kemudian digaris datar. Contoh: Pembacaan dan penandatanganan Ta‟liq talak: YA

2.13. Wakil Suami Dalam hal calon suami tidak hadir dan mewakilkan kepada orang lain, Petugas meminta surat kuasa, kemudian menuangkannya ke dalam kolom wakil suami setelah melakukan validasi dan memastikan kebenaran surat kuasa yang ditunjukkan.

2.14. Saksi-Saksi Petugas memeriksa data saksi yang diajukan pihak calon suami dan pihak calon istri sesuai KTP ybs. dan menuangkannya dalam kolom saksi.

2.15. PPN/Penghulu/Pembantu PPN Yang Menghadiri Akad Nikah Petugas yang menghadiri akad nikah menuliskan nama lengkap, jabatan,

Page 13: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

pangkat serta nama KUA Kecamatan wilayah kerjanya. Contoh: Nama : DRS. H. MAT KHOIRON

Jabatan / Pangkat : PPN KUA KEC. PRACIMANTORO, IV/a 2.16. Tempat Pelaksanaan Akad Nikah, cukup jelas.

2.17. Pencatatan Nikah Berdasarkan Putusan Pengadilan, diisi pengadilan yang

menerbitkan putusan, nomor dan tanggal putusan.

2.18. Tanda Tangan, cukup jelas.

2.19. Catatan 2.19.1. Dalam hal terdapat keterangan lain yang dianggap penting, ditulis secara

ringkas dan dikuatkan dengan dokumen yang sah. Dokumen tersebut digabung dan disimpan bersama Akta Nikah sebagai satu kesatuan yang utuh. Contoh: Catatan : wali nasab berhalangan, TAUKIL WALI BIL KITABAH terlampir.

2.19.2. Nomor seri dan perforasi Buku Nikah (Kutipan Akta Nikah) yang diserahkan kepada kedua pasang pengantin. Contoh: Model NA, seri huruf : SE nomor perforasi : 1234567

3. BUKU NIKAH (MODEL NA)

Buku nikah adalah Kutipan Akta Nikah, pengisian dan penulisannya merupakan penuangan dari data yang telah tersimpan dalam Akta Nikah (model N). Buku nikah menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Buku Nikah dibuat rangkap 2 (dua) dengan warna yang berbeda, yang berwama hijau tua untuk istri dan yang berwarna coklat muda untuk suami. Dalam hal pengisian dan penulisan menggunakan komputer, jenis huruf yang digunakan adalah “MS Sans Serif” ukuran 8 pt.

3.1. Halaman 1 : SAMPUL/COVER.

3.2. Halaman 2 : Nasehat Untuk Kedua Mempelai oleh Menteri Agama RI.

3.3. Halaman 3

3.3.1. Kecamatan/District, diisi nama kecamatan apabila pencatatan dilaksanakan oleh PPN KUA Kecamatan, atau diisi nama District untuk pencatatan nikah di luar negeri. Demikian pula cara pengisian untuk Kabupaten/Kota atau Regency/ Municipality, serta Provinsi atau Province.

3.3.2. Perwakilan RI / Indonesian Embassy Kolom ini hanya untuk pencatatan di luar negeri, diisi nama negara tempat pelaksanaan pencatatan nikah. Untuk pelaksanaan di dalam negeri, diberi garis datar

3.3.3. Foto suami-istri berwarna dengan latar belakang (background) biru, ukuran

2x3cm, ditempel pada bingkai (frame) yang disediakan, dan diberi cap (stempel) KUA Kecamatan.

Page 14: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

3.4. Halaman 4

3.4.1. Nomor/Number diisi nomor Akta Nikah (Register), cukup jelas.

3.4.2. Pada Hari/On the Day diisi HARI pelaksanaan akad nikah. 3.4.3. Tanggal, Bulan, Tahun / Date, Month, Year diisi tanggal pelaksanaan

akad nikah menurut penanggalan Masehi. 3.4.4. Bertepatan / Or diisi tanggal menurut penanggalan Hijriyah. 3.4.5. Waktu / Time diisi saat pelaksanaan akad nikah. Contoh:

Pada Hari/On the Day : SELASA Tanggal, Bulan, Tahun/ : 1 AGUSTUS 2013 M/AC Date, Month, Year Bertepatan / Or : 23 Ramadhan1434 H Waktu / Time : 09.00 WIB

3.4.6. Data Suami 3.4.6.1. Nama/Full Name, cukup jelas. 3.4.6.2. Bin/Son of, diisi nama AYAH KANDUNG suami. 3.4.6.3. Tempat dan tanggal lahir/Place and date of birth, cukup jelas. 3.4.6.4. Nomor Induk Kependudukan/Personal Identity Number, cukup jelas. 3.4.6.5. Kewarganegaraan/Nationality, cukup jelas. 3.4.6.6. Agama/Religion, cukup jelas. 3.4.6.7. Pekerjaan/Occupation, cukup jelas. 3.4.6.8. Alamat/Address, cukup jelas.

3.5. Halaman 5

3.5.1. Data Istri; cukup jelas.

3.5.2. Data Wali Nikah; cukup jelas. 3.5.2.1. Sebagai wali nasab/hakim,*) as nasab/judge guardian,*)

Dipilih salah satu dengan cara mencoret yang tidak sesuai kenyataan pada akad nikah. Contoh, dalam hal akad nikah dengan WALI NASAB: Sebagai wali nasab/hakim,*) as nasab/judge guardian,*)

3.5.2.2. Dalam hal wali berhalangan dan tidak hadir dalam akad nikah serta mewakilkan kepada orang lain melalui surat kuasa yang disahkan oleh pejabat Kepala KUA Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal wali ybs, data wali diisi dengan nama orang yang tertera dalam surat kuasa tersebut. Selanjutnya, keterangan mengenai hal ini ditulis dalam lembar CATATAN STATUS PERKAWINAN.

3.6. Halaman 6

3.6.1. Dengan mas kawin berupa / with the dowry in term of, cukup jelas.

3.6.2. Tunai/hutang*) cash/indebted*), Dipilih salah satu dengan cara mencoret yang tidak sesuai kenyataan pada akad nikah. Contoh, dalam hal mas kawin dibayar TUNAI: Tunai/hutang*) cash/indebted*)

3.6.3. Setelah selesai akad nikah, suami membaca dan menandatangani Sigat Ta’liq (Ya/Tidak*) / After the covenant of mariage, husband to read and sign Sigat Ta’lik (Yes/No*)

Page 15: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

Dipilih salah satu dengan cara mencoret yang tidak sesuai kenyataan pada akad nikah. Contoh, dalam hal suami membaca dan tanda tangan sigat ta‟lik: Setelah selesai akad nikah, suami membaca dan menandatangani Sigat Ta‟liq (Ya/Tidak*) / After the covenant of mariage, husband to read and sign Sigat Ta‟lik (Yes/No*)

3.6.4. Kolom tempat dan tanggal pencatatan “ .........................20..........” Diisi nama kabupaten/kota atau kota tempat kedudukan perwakilan RI di luar negeri, serta tanggal, bulan, dan tahun pencatatan. Contoh: WONOGIRI, 20 AGUSTUS 2013 Atau, untuk pencatatan perwakilan RI di luar negeri, JEDDAH, 3 MEI 2013

3.6.5. KUA Kecamatan/KUA District; Perwakilan RI/Indonesian Embassy Dipilih salah satu dengan cara mencoret yang tidak sesuai, kemudian menuliskan nama kecamatan atau negara tempat pelaksanaan akad nikah. Contoh: KUA Kecamatan/KUA District Perwakilan RI/Indonesian Embassy PRACIMANTORO Atau, untuk pencatatan perwakilan RI di luar negeri, KUA Kecamatan/KUA District Perwakilan RI/Indonesian Embassy SAUDI ARABIA

3.6.6. Tanda tangan PPN, diisi nama lengkap dan NIP Kepala KUA/PPN yang menandatangani kemudian diberi cap (stempel) KUA Kecamatan atau cap kantor perwakilan RI di luar negeri. Contoh :

Pegawai Pencatat Nikah

Officer of Marriage Registration

(Tanda tangan) (Stempel)

Drs. H. MAT KHOIRON NIP. 197211151998031002

3.7. Halaman 7: Catatan Status Perkawinan

Lembar ini disediakan untuk memuat catatan status perkawinan, ditulis dalam satu kalimat utuh diakhiri dengan titik. Sisa ruang (spasi) ditutup dengan garis datar. Dalam hal ruang spasi telah penuh, garis penutup diletakkan di bawah catatan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penambahan keterangan oleh selain petugas yang berwenang. Catatan tersebut, antara lain:

3.7.1. Status sebelum menikah: jejaka, beristri, perawan, dsb. Contoh:

Page 16: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

SALAH: STATUS SUAMI SEBELUM MENIKAH: BERISTRI 2 (DUA). BENAR: STATUS SUAMI SEBELUM MENIKAH: BERISTRI 2 (DUA). Atau, untuk perempuan janda: STATUS ISTRI SEBELUM MENIKAH: JANDA CERAI

3.7.2. Wali nasab Taukil wali bilkitabah. Hubungan wali dijelaskan seperlunya. Contoh: WALI NASAB (AYAH KANDUNG) TAUKIL WALI BIL KITABAH, SURAT KUASA TANGGAL: 3 MARET 2013; MENGESAHKAN: KEPALA KUA KEC. TRUMON, KAB. ACEH SELATAN.

3.7.3. Pencatatan nikah berdasarkan putusan pengadilan. Contoh: PENCATATAN NIKAH BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KAB. BADUNG, NOMOR: 0244/Pdt.G/2013/PA.Bdg., TANGGAL: 4 DESEMBER 2013.

3.7.4. Rujuk dalam Talak Raj‟i, diisi tanggal rujuk, putusan talak, dan tanda tangan

PPN yang mencatat rujuknya. Contoh:

RUJUK TANGGAL: 13 PEBRUARI 2013; AKTA CERAI PA SURABAYA, NOMOR: 423/AC/2013/PA.Sby.

PEGAWAI PENCATATAT NIKAH KUA KEC. WONOKROMO

(Tanda tangan) (Stempel)

DRS. H. MAT KHOIRON

NIP. 123456789012345678

3.7.5. Pernikahan ulang dengan orang yang sama setelah jatuh Talak Bain, diisi keterangan mengenai pernikahan yang ke berapa, ditulis TALAK BAIN, serta dilengkapi dengan putusan talak. Contoh:

PERNIKAHAN KEDUA (TALAK BAIN); AKTA CERAI PA SURABAYA, NOMOR: 423/AC/2013/PA.Sby; TANGGAL: 13 PEBRUARI 2013.

3.7.6. Legaliasi pejabat Kementerian Agama Pusat, cukup jelas. 3.7.7. Keterangan lain yang dipandang penting dan perlu dicatat di sini, ditulis ringkas

dan jelas.

3.8. Halaman 8: Sigat Ta‟liq Dalam hal Suami mengucapkan/membaca dan menandatangani sigat ta‟liq, lembar ini diisi hari, tanggal, nama dan bin (ayah kandung) suami, nama dan binti (ayah kandung) istri,. Pada bagian akhir diisi kabupaten/kota, tanggal, tanda tangan dan nama terang suami. Contoh:

Page 17: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

Pada hari ini SENIN tanggal 20 MARET 2013, saya SUKARDI KAMDANI bin SREGEP KAMDANI WAEDI berjanji dengan sepenuh hati bahwa saya akan mempergauli istri saya bernama DARMI DEWIPUSTIPA binti LEGIMAN dengan baik....dst.

SURAKARTA, 14 MEI 2013 Suami,

(Tanda tangan)

SUKARDI KAMDANI

3.9. Halaman 9: Bukti Terima Lembar ini merupakan bukti (Sibir) bahwa buku nikah telah diterimakan kepada masing-masing suami dan istri. Seluruh data yang diminta harus terisi sebelum buku nikah ini diserahkan kepada yang berhak. Masing-masing Penerima membubuhkan tanda tangan pada kolom yang disediakan. Dalam hal suami/istri mewakilkan pengambilan buku nikah kepada orang lain, harus dengan surat kuasa yang dapat ditunjukkan oleh yang mewakili.

3.10. Halaman 10: halaman belakang sibir 3.11. Halaman 11: Doa walimatul „arusy 3.12. Halaman 12: Cover belakang 4. DUPLIKAT KUTIPAN AKTA NIKAH (MODEL DN)

Sesuai namanya, Duplikat Kutipan Akta Nikah (model DN) merupakan salinan buku nikah yang hilang atau rusak, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan yang menerbitkan buku nikah aslinya atas permohonan pihak suami/istri. Sebagai pertanggungjawaban PPN serta untuk menghindari penyalahgunaan duplikat oleh yang tidak berhak, permohonan duplikat harus disertai dengan surat keterangan kehilangan dari kepolisian. Sebagaimana halnya buku nikah, Duplikat Kutipan Akta Nikah terdiri dari 2 (dua) buku untuk masing-masing suami-istri. Cara pengisian berikut data yang ditulis dalam duplikat adalah sama dengan yang tertuang dalam buku nikah (model NA), sebagaimana telah dijelaskan di muka.

4.1. Halaman 1 : Sampul/Cover. 4.2. Halaman 2 : Nasehat Untuk Kedua Mempelai oleh Menteri Agama RI. 4.3. Halaman 3 : cukup jelas 4.4. Halaman 4 : cukup jelas 4.5. Halaman 5 : cukup jelas 4.6. Halaman 6 : cukup jelas 4.7. Halaman 7 : Catatan Status Perkawinan harus diisi sebagaimana tertulis

dalam buku nikah. 4.8. Halaman 8 : Sigat Ta‟liq; berhubung duplikat adalah salinan dari buku nikah

yang pernah dikeluarkan, maka tidak diperlukan lagi Penandatanganan Sigat Ta‟liq oleh Suami.

4.9. Halaman 9 : Bukti Terima, cukup jelas. 4.10. Halaman 10 : halaman belakang sibir, cukup jelas. 4.11. Halaman 11 : Doa walimatul „arusy 4.12. Halaman 12 : Cover belakang

Page 18: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

BAB III

PENUTUP

Blangko nikah adalah Barang Milik Negara (BMN) yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab. Penggunaan blangko harus selalu memperhatikan aspek ketelitian, kecermatan dan penghematan. Segala sesuatu yang dapat mengakibatkan pemborosan sedapat mungkin dihindari. Kesalahan pengisian dan penulisan dapat menyebabkan lenyapnya validitas data juga keabsahan dokumen sehingga harus mengganti blangko serta mengulang pengisian baru. Keadaan ini tentu sangat merugikan banyak hal, yaitu waktu tidak efisien, dokumen yang dihasilkan tidak valid, masyarakat merasa dirugikan, hilangnya kepercayaan terhadap kinerja aparatur pemerintah, serta pemborosan barang negara. Oleh sebab itu, pengisian dan penulisan blangko, tidak boleh tidak, harus dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan yang prima agar data yang tertuang dalam dokumen tidak mengandung kesalahan penulisan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,

Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. NIP. 195704141982031003

Page 19: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

023 23 I 2014

CONTOH PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

CONTOH PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

23 04 2014

SENIN 20 JANUARI 2014 KEMRANJEN BANYUMAS

JUMAT, 31 JANUARI 2014 29 RABIUL AWWAL 1435 09.00 WIB

MASJID AL ISTIQOMAH, KEMRANJEN, BANYUMAS

RADEN MAS NGABEHI JUMENGGUNG RAPATI WIGUNA SUKARDI KAMDANI CILONGOK, 24 AGUSTUS 1990 1234567890345678903456 INDONESIA ISLAM TUKANG BANGUNAN SD DS. KARANGJATI RT/RW 020/003, KEMRANJEN, BANYUMAS, JAWA TENGAH

SREGEP KAMDANI WAEDI KALIBAGOR, 28 OKTOBER 1965

8276554323456787654567 INDONESIA ISLAM TANI DS. KARANGJATI RT/RW 020/003, KEMRANJEN, BANYUMAS, JAWA TENGAH

SINEM CILONGOK, 1 JANUARI 1969 45982Q238900986467890

INDONESIA ISLAM TUKANG CUCI

DS. KARANGJATI RT/RW 020/003, KEMRANJEN, BANYUMAS, JAWA TENGAH

DUDA

WAGIRAH JL. MASJID NURUL HIDAYAH KALIBAGOR, BANYUMAS AKTA CERAI PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO

654/Pdt.G/2012/PA.Pwt 12 APRIL 2012

KEDUA

Page 20: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

CONTOH PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

TIDAK ADA TIDAK ADA TIDAK ADA

SARINEM DEWI PUSPITA RINI

BANYUMAS, 30 SEPTEMBER 1970 34876923456784567887654567 INDONESIA ISLAM BURUH SMP JL. RAYA GUMELAR, DESA GUMELAR, KEC. GUMELAR, BANYU- MAS, JAWA TENGAH KAMIDIN SUROMENGGOLO

JATILAWANG, 15 JULI 1958 87543357898736542567325688 INDONESIA ISLAM WIRASWASTA DS. PERNASIDI, KEC. CILONGOK, BANYUMAS, JAWA TENGAH SURTINI KEBASEN, 4 PEBRUARI 1962 93783642628900820764437292 INDONESIA ISLAM TUKANG JAHIT DS. PERNASIDI, KEC. CILONGOK, BANYUMAS, JAWA TENGAH JANDA PONIDI SURATONO (ALM) KETERANGAN KEMATIAN KANTOR DESA PERNASIDI 276 / 23.02 / V / 2010 7 MEI 2010 KEDUA

TIDAK ADA TIDAK ADA TIDAK ADA

Page 21: Juknis Pengisian Dan Penulisan Blangko 2014 (Repaired)

CONTOH PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO NIKAH

K

NASAB AYAH KANDUNG KAMIDIN SUROMENGGOLO SUROSANI BANYUMAS, 30 SEPTEMBER 1970 34876923456784567887654567 INDONESIA ISLAM BURUH DS. PERNASIDI, KEC. CILONGOK, BANYUMAS, JAWA TENGAH

SEPERANGKAT ALAT SALAT DAN UANG RECEH SEBESAR 200 JUTA RUPIAH TUNAI

DRS. MANTEP MIHARDJO PENGHULU KEMRANJEN