Juklak_DemFarm_padi_(pusat).pdf

38
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi telah dapat diselesaikan. Kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm padi merupakan salah satu bentuk nyata dalam upaya memberdayakan petani melalui pendekatan kelompoktani dengan metode percontohan usahatani padi. Dari kegiatan tersebut para petani pelaksana diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta perubahan sikap ke arah positif guna mengembangkan usahataninya yang berorientasi agribisnis berbasis komoditas padi. Keberhasilan dalam melaksanakan demfarm tersebut sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah. Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi (Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Metode Demfarm dengan Pola SL-Agribisnis Padi) ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi para penyelenggara penyuluhan di tingkat pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Kami berharap pedoman ini bermanfaat sebagai dasar pelaksanaan bagi penyelenggara penyuluhan dan petugas pembina dalam melaksanakan tugasnya. Jakarta, Februari 2012 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dr. Ato Suprapto, MS i Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi NIP. 19520202.197901.1.001.

description

sfdggggggggggggggggggg

Transcript of Juklak_DemFarm_padi_(pusat).pdf

Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi telah dapat diselesaikan.

Kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm padi merupakan salah satu bentuk nyata dalam upaya memberdayakan petani melalui pendekatan kelompoktani dengan metode percontohan usahatani padi. Dari kegiatan tersebut para petani pelaksana diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta perubahan sikap ke arah positif guna mengembangkan usahataninya yang berorientasi agribisnis berbasis komoditas padi.

Keberhasilan dalam melaksanakan demfarm tersebut sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah.

Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi (Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Metode Demfarm dengan Pola SL-Agribisnis Padi) ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi para penyelenggara penyuluhan di tingkat pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Kami berharap pedoman ini bermanfaat sebagai dasar pelaksanaan bagi penyelenggara penyuluhan dan petugas pembina dalam melaksanakan tugasnya.

Jakarta, Februari 2012

Kepala Badan Penyuluhan danPengembangan SDM Pertanian

Dr. Ato Suprapto, MS

iPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi

NIP. 19520202.197901.1.001.

ii Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi ii

DAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Tujuan dan Sasaran ................................................................................ 3

C. Pengertian ............................................................................................... 4

II. DASAR HUKUM............................................................................................. 7

III. DEMONSTRASI FARMING (DEMFARM) PADIA. Komponen Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi ...................... 8

B. Ketentuan Pelaksanaan Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi .. 9

IV. ORGANISASI PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI DEMFARM PADI

A. Tim Pengendali Tingkat Pusat ................................................................. 11

B. Tim Pembina Tingkat Provinsi ................................................................. 12

C. Tim Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota.................................................. 13

D. Tim Pelaksana Tingkat Kecamatan ......................................................... 13

V. PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI DEMFARM PADI

A. Prinsip Penyelenggaraan Pemberdayaan Petani melalui

Demfarm Padi.......................................................................................... 15

B. Persyaratan Penyelenggaraan ................................................................ 15

C. Materi Pembelajaran................................................................................ 17

D. Waktu Pelaksanaan................................................................................. 17

E. Tahapan Pelaksanaan............................................................................. 17

VI. PEMBIAYAAN................................................................................................ 27

VII. PELAPORAN ................................................................................................. 27

VIII. PENUTUP...................................................................................................... 28

iiiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi oleh Penyuluh Pertanian

Lampiran 2 Form Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi Tingkat Kecamatan

Lampiran 3 Form Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi Tingkat Kabupaten/Kota

Lampiran 4 Form Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi Tingkat Provinsi

Lampiran 5 Format Laporan Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi

Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang pemenuhannya

menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia guna mewujudkan sumberdaya

manusia (SDM) yang berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional.

Dalam struktur pangan nasional, beras merupakan salah satu komoditas yang

paling strategis dan dominan dari kelompok padi-padian. Oleh karena itu,

produksi dan ketersediaannya harus terjamin secara kontinu agar tidak

menimbulkan gejolak ekonomi, politik, sosial dan keamanan. Untuk menjamin

ketersediaan produksi beras nasional, Kementerian Pertanian telah melakukan

berbagai gerakan yang melibatkan semua pemangku kepentingan melalui

program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).

Presiden Republik Indonesia pada sidang kabinet terbatas tanggal 6

September 2011 dan Pidato Kebijakan setelah Pelantikan Kabinet Indonesia

Besatu II tanggal 19 Oktober 2011, mengamanatkan bahwa produksi pangan

dalam negeri harus mampu menyediakan surplus beras sebesar 10 juta ton

pada tahun 2014. Untuk mewujudkan surplus beras tersebut, Kementerian

Pertanian telah menetapkan sasaran produksi padi pada tahun 2012 sebesar

72,03 juta ton GKG, tahun 2013 sebesar 75,63 juta ton, dan pada tahun 2014

sebesar 79,41 juta ton GKG.

Strategi untuk mencapai surplus beras sebesar 10 juta ton, Kementerian

Pertanian melakukan upaya-upaya: (1) Peningkatan produktivitas; (2)

Perluasan areal dan optimasi lahan; (3) Penurunan konsumsi beras; dan (4)

Penyempurnaan manajemen Gerakan Massal P2BN.

Untuk mewujudkan surplus beras tersebut, pada tahun 2012 diperlukan luas

tanam sebesar 14,02 juta ha. Dari luasan tersebut, kegiatan SL-PTT

memerlukan luas tanam sebesar 3,5 juta ha, GP3K sebesar 1,14 juta ha, SRI

sebesar 60 ribu ha, swadaya murni petani sebesar 8,85 juta ha, dan sisanya

(perluasan areal tanam dan pengurangan lahan) sebesar 0,47 juta ha. Lahan

1Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi

2 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 2

petani meliputi lahan pasang surut, lahan lebak, lahan gambut, lahan tadah

hujan, lahan kering dan lahan irigasi teknis.

Dalam rangka pengawalan dan pendampingan kepada petani di lahan

swadaya murni petani seluas 8,85 juta ha, Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (Badan PPSDMP)

mengembangkan kegiatan Pemberdayaan Petani melalui Metode Demfarm

dengan Pola SL-Agribisnis Padi.

Pemberdayaan petani dapat ditumbuhkan diantaranya melalui kegiatan

pembelajaran (pelatihan dan penyuluhan) untuk meningkatkan kemampuan

petani agar dapat mengambil keputusan dan memberikan respon yang tepat

khususnya dalam menerapkan teknologi inovasi. Pemberdayaan petani sangat

penting, karena petani merupakan pelaku utama dalam pembangunan

pertanian.

Pada tahun 2012, Badan PPSDMP melaksanakan kegiatan pemberdayaan

petani melalui metode demonstrasi (percontohan) yang dilaksanakan oleh

kelompoktani padi. Pemberdayaan Petani melalui demfarm padi merupakan

upaya fasilitasi pembelajaran bagi kelompoktani melalui penerapan teknologi

padi yang sudah teruji agar mereka mampu menggunakan potensi yang

dimilikinya dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi.

Hasil penerapan di Provinsi Jawa Barat dan Lampung, metode demfarm

berhasil dengan baik karena metode ini menerapkan beberapa metode

penyuluhan seperti demonstrasi penggunaan teknologi sesuai rekomendasi,

latihan dan kunjungan (laku), supervisi dan evaluasi dengan materi

pembelajaran sesuai kebutuhan petani antara lain: 1) penggunaan benih

varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi; 2) penggunaan pupuk berimbang; 3)

sistim tanam (jajar legowo, SRI dll); 4) panen dan pasca panen; 5) pengolahan

hasil; dan 6) pemasaran hasil.

3Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 3

Diharapkan dari kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan petani, juga mampu mendorong terjadinya gerakan nasional para

petani di pedesaan dalam mengelola usahatani padi. Dengan demikian akan

terjadi peningkatan produktivitas dan produksi padi dalam mendukung

terwujudnya target surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014.

Sehubungan dengan hal tersebut peran penyuluh pertanian menjadi sangat

strategis yaitu selain sebagai pembimbing petani dan fasilitator antara petani

dengan para pemangku kepentingan (stakeholders), juga sebagai organisator

dan dinamisator para petani di lapangan.

Agar pelaksanaan Pemberdayaan Petani melalui Demfarm dapat berjalan

sesuai dengan efektif dan efisien, Badan PPSDMP memandang perlu

menyusun Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi bertujuan untuk

memberikan acuan bagi para penyelenggara penyuluhan di tingkat Pusat,

Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa, agar dapat:

a. Mewujudkan pemberdayaan petani untuk meningkatkan kapasitas

kelembagaan dan posisi tawar petani;

b. Melaksanakan kegiatan demfarm padi guna meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dalam menerapkan

inovasi teknologi sesuai rekomendasi;

c. Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian dalam pengawalan dan

pendampingan Program P2BN.

2. Sasaran

Sasaran pedoman ini adalah para penyelenggara penyuluhan di tingkat

Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, serta penyuluh dan petani

pelaksana pemberdayaan petani melalui demfarm padi.

4 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 4

3. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan demfarm padi ini adalah

sebagai berikut:

a. Terwujudnya pemberdayaan petani melalui demfarm padi pada lahan

petani meningkatkan kapasitas kelembagaan dan posisi tawar petani;

b. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dalam

menerapkan inovasi teknologi padi sesuai rekomendasi;

c. Meningkatnya produksi dan produktivitas padi di lahan petani;

d. Meningkatnya kinerja penyuluh dalam pengawalan dan pendampingan

program P2BN.

4. Dampak

Menumbuhkan keswadayaan dan kemampuan agribisnis petani serta

mendorong kegiatan demfarm menjadi gerakan nasional dalam upaya

meningkatkan produksi dan produktivitas padi sekaligus meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan petani.

C. Pengertian

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk mengubah pola pikir

petani dalam peningkatan usahatani, penumbuhan dan penguatan

kelembagaan petani guna meningkatkan kesejahteraannya;

2. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya

atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian;

3. Kelompoktani adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan

kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya)

dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usahatani

anggota;

4. Metode penyuluhan adalah teknik penyampaian materi penyuluhan oleh

para penyuluh kepada para petani anggota poktan/gapoktan beserta

keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka

tahu, mau dan mampu menerapkan teknologi;

5Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 5

5. Demonstrasi usahatani adalah peragaan penerapan suatu teknologi yang

sudah teruji (secara teknis mudah diterapkan, secara ekonomi

menguntungkan dan secara sosial budaya dapat diterima masyarakat)

yang dilakukan oleh petani (Demplot), poktan (Demfarm) dan gapoktan

(Demarea);

6. Demonstrasi farming (demfarm) adalah salah satu metode penyuluhan

yang dilakukan melalui demonstrasi usahatani oleh petani anggota poktan

di lahan usahataninya dalam luasan 1 - 5 hektar/unit;

7. Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kegiatan kelompoktani

untuk satu tahun yang berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama

dalam pengelolaan usahatani;

8. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah rencana kebutuhan

kelompoktani untuk periode satu musim tanam yang disusun berdasarkan

musyawarah anggota kelompok, meliputi: kebutuhan benih, pupuk,

pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal kerja untuk mendukung

pelaksanaan usahatani;

9. Farmers Field Day atau Hari Temu Lapang adalah pertemuan antara para

petani untuk saling tukar menukar informasi untuk menyebarluaskan

tentang teknologi yang diterapkan melalui demonstrasi usahatani yang

dihasilkan serta umpan baliknya;

10. Penyuluh Pertanian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga harian

Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TB PP) yang diberi tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat berwenang

pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan

penyuluhan pertanian;

11. Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan

dampak dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan tujuan

yang diharapkan;

12. Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusun

secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman serta sebagai alat

pengendali pencapaian tujuan penyuluhan;

6 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 6

13. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh adalah jadwal kegiatan yang disusun

oleh penyuluh berdasarkan programa penyuluhan setempat yang

dilengkapi dengan hal-hal yang dianggap perlu untuk berinteraksi dengan

pelaku utama dan pelaku usaha.

7Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 7

BAB IIDASAR HUKUM

A. Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan (SP3K);

B. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 2009 tentang

Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

dan Kehutanan;

C. Peraturan Menteri Pertanian No. 273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman

Pembinaan Kelembagaan Petani;

D. Peraturan Menteri Pertanian No. 45/Permentan/OT.140/8/2011 tentang Tata

Hubungan Kerja antar Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan,

dan Penyuluhan Pertanian dalam Mendukung Peningkatan Produksi Beras

Nasional (P2BN);

E. Peraturan Menteri Pertanian No. 52/Permentan/OT.140/12/2009 tentang

Metodologi Penyuluhan Pertanian;

F. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Tani Dalam Pengembangan Agribisnis,

Tahun 2010.

8 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 8

BAB IIIDEMONSTRASI FARMING (DEMFARM) PADI

Demfarm padi adalah salah satu metode penyuluhan di lapangan untuk

memperlihatkan secara nyata “cara” dan atau “hasil” penerapan suatu inovasi

teknologi padi yang telah teruji dan menguntungkan bagi petani yang dilaksanakan

oleh poktan, dengan luasan 1-5 ha.

Demfarm padi sebagai sarana pembelajaran petani dimaksudkan: (1) Mempercepat

proses diseminasi teknologi padi kepada petani; (2) Meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap petani dalam penerapan teknologi padi; (3) Menerapkan

berbagai metode penyuluhan; (4) Menumbuh kembangkan kelembagaan petani; dan

(5) Menumbuh kembangkan penyuluh swadaya.

A. Komponen Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi, terdiri dari:

1. Petani peserta pemberdayaan demfarm berasal dari satu poktan yang

sama dengan jumlah 15 - 25 orang atau disesuaikan dengan jumlah

anggota kelompok yang ada di lapangan;

2. Penyuluh pendamping berperan sebagai fasilitator dalam proses

pemberdayaan petani;

3. Teknologi yang digunakan telah teruji (secara teknis mudah diterapkan,

secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial budaya dapat diterima

masyarakat), meliputi benih, pupuk berimbang, pola tanam, pengendalian

OPT, pascapanen, pengolahan hasil dan pemasaran;

4. Pelaksanaan demfarm menggunakan motto belajar melalui bekerja dan

belajar dengan melihat (learning by doing and learning seeing), dilakukan

dengan menerapkan beberapa metode penyuluhan (sekolah lapang,

Farmers Field Days, dan lainnya);

5. Bahan pembelajaran demfarm berupa: Benih padi, Pupuk (Urea, NPK,

Organik) dan Pestisida.

9Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 9

B. Ketentuan Pelaksanaan Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi

1. Untuk mendukung pelaksanaan pemberdayaan petani melalui demfarm

padi ditetapkan terlebih dahulu BP3K yang akan difasilitasi untuk

melaksanakan kegiatan: penyusunan dan penyebaran media informasi

penyuluhan; percontohan/demplot; Latihan dan Kunjungan (LAKU);

supervisi/pemantauan; dan forum penyuluhan (lihat Pedoman Pelaksanaan

Fasilitasi Balai Penyuluhan Kecamatan);

2. Masing-masing BP3K akan mengelola 3-5 unit pemberdayaan petani

melalui demfarm padi;

3. Satu unit pemberdayaan petani melalui demfarm dengan kisaran 1 - 5 ha

yang difasilitasi saprotan (benih, pupuk, dan pestisida) untuk luas tanam

1,5 ha, yang dapat memberikan dampak pembelajaran bagi petani anggota

poktan setara dengan luas lahan minimal 25 ha;

4. Satu unit pembelajaran petani difasilitasi oleh seorang penyuluh

pendamping. Hasil proses pembelajaran melalui demfarm, disebarluaskan

oleh penyuluh pendamping kepada 8 poktan di 2-3 desa/kelurahan setara

dengan luas lahan minimal 200 ha per musim tanam;

5. Lokasi pemberdayaan petani melalui demfarm padi dilakukan pada lahan

petani (diluar lokasi SL-PTT, GP3K, dan SRI pada tahun berjalan), yang

meliputi lahan pasang surut, lahan lebak, lahan gambut, lahan tadah hujan,

lahan kering, dan lahan irigasi teknis. Lokasi pemberdayaan petani melalui

demfarm padi diusahakan dalam satu hamparan;

6. Proses pembelajaran dapat dilakukan di lahan demfarm, di saung

pertemuan petani atau tempat-tempat lain yang berdekatan dengan lahan

usahatani sebagai tempat pembelajaran;

7. Paket teknologi padi pada lokasi demfarm sesuai yang direkomendasikan

oleh Badan Litbang Pertanian/BPTP yang spesifik lokasi, sekaligus sebagai

tempat petani/anggota poktan/gapoktan melaksanakan seluruh tahapan

demfarm padi dimaksud;

10 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 10

8. Setiap unit demfarm dengan luasan 1,5 ha, memerlukan bahan

pembelajaran, antara lain:

a. Benih padi untuk 1 ha, rata-rata membutuhkan 20 kg;

b. Pupuk:

1) Urea untuk 1 ha, rata-rata membutuhkan 100 kg;

2) NPK untuk 1 ha, rata-rata membutuhkan 300 kg;

3) Organik untuk 1 ha, rata-rata membutuhkan 2000 kg;

c. Pestisida untuk 1 ha, rata-rata membutuhkan 1 - 1,5 liter.

9. Penyediaan bahan pembelajaran demfarm diharapkan juga mendapat

bantuan dari Pemerintah Daerah dan swadaya masyarakat atau sumber

lain yang tidak mengikat.

11Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 11

BAB IVORGANISASI PENYELENGGARA

PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI DEMFARM PADI

Organisasi penyelenggaraan pemberdayaan petani melalui demfarm padi disusun

dalam bentuk tim di semua tingkatan administrasi penyelenggara dan pelaksana

penyuluhan pertanian, sebagai berikut: (1) Tim pengendali tingkat Pusat; (2) Tim

pembina tingkat provinsi; (3) Tim pelaksana tingkat kabupaten/kota; dan (4) Tim

pelaksana tingkat kecamatan.

Susunan dan tugas organisasi penyelenggara pemberdayaan petani melalui

demfarm padi di masing-masing tingkatan, adalah sebagai berikut:

A. Tim Pengendali Tingkat Pusat

Tim pengendali pemberdayaan petani melalui demfarm padi, adalah sebagai

berikut:

Pengarah : Kepala Badan PPSDMP Kementerian Pertanian

Penanggungjawab : Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan PPSDMP

Ketua : Kepala Bidang Pemberdayaan Petani dan Usahatani,Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan PPSDMP

Sekretaris : Kepala Sub Bidang Usahatani

Anggota : 1. Kepala Bidang Program dan Informasi

2. Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan

Penyuluhan Pertanian

3. Kepala Sub Bidang Kelembagaan Petani

4. Kepala Sub Bidang Program dan Kerjasama

5. Kepala Sub Bidang Informasi dan Materi

6. Kepala Sub Bidang Kelembagaan Penyuluhan

7. Kepala Sub Bidang Ketenagaan Penyuluhan

8. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pusat

12 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 12

Tim Pengendali Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi Tingkat Pusat, mempunyai tugas:

1. Menyusun pedoman dan rencana kegiatan pemberdayaan petani melalui

demfarm padi dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi di

lahan swadaya murni petani (31 provinsi);

2. Mengkoordinasikan serta mensosialisasikan pedoman dan rencana

kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

3. Pengawalan, pendampingan, pembinaan, dan pengendalian serta evaluasi

kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

4. Menyusun laporan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan petani

melalui demfarm padi.

B. Tim Pembina Tingkat Provinsi

Tim pembina pemberdayaan petani melalui demfarm padi tingkat provinsi,

adalah sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala Sekretariat Bakorluh/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan provinsi

Ketua : Kepala Bidang/Bagian/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan pertanian provinsi

Sekretaris : Kepala Sub Bidang terkait

Anggota : 1. Kepala Bidang/Sub Bidang terkait

2. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian

Provinsi

Tim Pembina Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi Tingkat Provinsi, mempunyai tugas:

1. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberdayaan petani melalui demfarm

padi;

2. Mengkoordinasikan/mensosialisasikan pelaksanaan kegiatan dan

menyusun rencana kerja pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

3. Pengawalan, pendampingan, pembinaan, dan pengendalian serta evaluasi

kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

4. Menyusun laporan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan petani

melalui demfarm padi.

13Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 13

C. Tim Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota

Tim pelaksana pemberdayaan petani melalui demfarm padi tingkat

kabupaten/kota, adalah sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala Bapeluh/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan kabupaten/kota

Ketua : Kepala Bidang/Bagian/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan pertanian kabupaten/kota

Sekretaris : Kepala Sub Bidang terkait

Anggota : 1. Kepala Bidang/Sub Bidang terkait

2. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian

kabupaten/kota

Tim Pelaksana Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi Tingkat Kabupaten/Kota, mempunyai tugas:

1. Menyusun petunjuk teknis pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

2. Melakukan pertemuan teknis di tingkat kabupaten/kota;

3. Pengawalan, pendampingan, pembinaan, dan pengendalian serta evaluasi

kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan hari temu lapang/Farmers Field Days;

5. Menyusun laporan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan petani

melalui demfarm padi.

D. Tim Pelaksana Tingkat Kecamatan

Tim pelaksana pemberdayaan petani melalui demfarm padi tingkat kecamatan,

adalah sebagai berikut:

Ketua : Pimpinan Balai Penyuluhan Kecamatan/UPTD

Pertanian

Sekretaris : Koordinator Penyuluh Pertanian/Penyuluh Pertanian

PNS di Balai Penyuluhan Kecamatan/UPTD Pertanian

Anggota : 1. Kepala Desa/Kelurahan;

2. Penyuluh Pertanian Kecamatan (PNS, THL TB PP,

penyuluh swadaya).

14 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 14

Tim Pelaksana Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi Tingkat Kecamatan, mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana kerja dalam rangka pemberdayaan petani melalui

demfarm padi (disusun dalam programa penyuluhan pertanian dan rencana

kerja penyuluh pertanian);

2. Melaksanakan pertemuan teknis tingkat kecamatan (2 kali);

3. Melaksanakan kursus tani tingkat kecamatan (6 kali);

4. Melaksanakan forum petani tingkat desa (4 kali);

5. Pengawalan dan pendampingan kegiatan pemberdayaan petani melalui

demfarm padi;

6. Menyusun laporan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan petani

melalui demfarm padi.

15Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 15

BAB V

PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI DEMFARM PADI

A. Prinsip Penyelenggaraan Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi

Dalam penyelenggaraan pemberdayaan petani melalui demfarm padi

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Pelaksana pemberdayaan petani melalui demfarm padi adalah petani

anggota kelompoktani;

2. Motto pemberdayaan petani melalui demfarm padi: “Belajar melalui bekerja

dan belajar dengan melihat” (learning by doing and learning by seeing);

3. Demfarm padi merupakan percontohan penerapan teknologi padi yang

telah teruji kebenarannya dan keberhasilannya serta menguntungkan;

4. Demfarm padi merupakan percontohan yang harus berhasil dalam

penerapannya;

5. Pelaksanaan pemberdayaan petani melalui demfarm padi merupakan

perpaduan beberapa metode penyuluhan pertanian, seperti kursus tani,

Hari Lapang Petani (Farmers Field Day) dan metoda penyuluhan lainnya.

B. Persyaratan Penyelenggaraan

Dalam pelaksanaan pemberdayaan petani melalui demfarm padi diperlukan

persyaratan-persyaratan teknis, sebagai berikut:

1. Lokasi demfarm padi

a. Lokasi demfarm padi merupakan wilayah binaan Balai Penyuluhan

Kecamatan (BP3K) yang memiliki komoditas padi;

b. Lokasi demfarm padi harus strategis, mudah dikunjungi dan dilihat oleh

petani di sekitarnya;

c. Lokasi demfarm padi berada dalam satu hamparan persawahan milik

petani di sekitar kelompoktani;

d. Lokasi demfarm padi tidak berada pada wilayah endemis organisme

pengganggu tanaman;

16 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 16

e. Lokasi demfarm padi diusulkan oleh Balai Penyuluhan Kecamatan

(BP3K);

f. Demfarm padi dilaksanakan di kabupaten dan kecamatan terpilih dan

lokasi non-SL-PTT, non-SRI, dan non-GP3K dapat juga pada lahan

suboptimal (Rawa, Gambut, Pasang Surut, Lebak dan Tadah Hujan);

g. Lokasi demfarm padi ditentukan berdasarkan potensi dan ketersediaan

lahan melalui koordinasi dengan pihak BP4K dan dinas pertanian

tingkat kabupaten/kota.

2. Petani/Kelompoktani Pelaksana

Dalam menetapkan petani/kelompoktani pelaksana pemberdayaan petani

melalui demfarm padi diperlukan persyaratan, sebagai berikut:

a. Petani tergabung dalam kelompoktani;

b. Petani pelaksana memiliki areal pertanaman milik pribadi/sewa dan

berdomisili di sekitar lokasi demfarm padi;

c. Bersedia mengikuti proses pembelajaran secara keseluruhan dan

menjadi mitra penyuluh dalam penyebaran informasi hasil demfarm

padi;

d. Direkomendasikan oleh penyuluh pertanian.

3. Teknologi

Teknologi yang diterapkan pada pelaksanaan demfarm padi memenuhi

persyaratan, sebagai berikut:

a. Menggunakan varietas benih padi bermutu dengan Varietas Unggul

Berlabel (VUB) yang spesifik lokasi;

b. Penggunaan pupuk berimbang (Urea, NPK, dan organik) yang sesuai

rekomendasi;

c. Penggunaan pestisida secara bijaksana dan ramah lingkungan;

d. Sistim tanam jajar legowo.

17Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 17

C. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dalam pelaksanaan pemberdayaan petani melalui

demfarm padi, sebagai berikut:

1. Pemilihan materi pembelajaran di dalam demfarm padi, sebaiknya

dimusyawarahkan di tingkat kecamatan dengan melibatkan petani

pelaksana, penyuluh, dan pihak terkait lainnya;

2. Materi yang diberikan adalah materi yang dapat memecahkan

permasalahan produktivitas padi di lokasi demfarm padi;

3. Dampak dari keberhasilan demfarm padi tersebut nantinya akan diikuti oleh

petani sekitarnya;

4. Penetapan materi pembelajaran disesuaikan dengan kondisi lapangan.

D. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm padi, dilaksanakan pada

periode tanam April-September dan atau disesuaikan dengan kondisi

setempat.

E. Tahapan Kegiatan

Dalam tahapan pelaksanaan demfarm padi, dilakukan melalui pendekatan

pada aspek manajemen yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan

pemantauan (monev).

1. Perencanaan

Kegiatan yang termasuk dalam komponen perencanaan pemberdayaan

petani melalui denfarm adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan programa penyuluhan melalui proses PRA dan

penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian;

b. Temu Teknis Tingkat Provinsi (gabung dengan SLPTT);

c. Temu Teknis Tingkat Kabupaten/Kota.

Temu teknis penyuluhan pertanian tingkat kabupaten/kota merupakan

forum untuk membangun persamaan gerak dan langkah dari berbagai

18 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 18

unsur terkait lingkup pertanian dalam rangka mendukung program

P2BN di tingkat kabupaten/kota melalui kegiatan demfarm.

1) Tujuan pertemuan, untuk:

a) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun

rencana kerja peningkatan produksi beras di tingkat

kabupaten/kota;

b) Menginformasikan kebijakan nasional dan provinsi serta

inovasi teknologi yang direkomendasikan oleh BPTP sebagai

bahan masukan di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan

dalam pemilihan materi pembelajaran dan paket teknologi

dalam pelaksanaan demfarm;

c) Menyusun rencana kegiatan demfarm tingkat kabupaten/kota;

d) Menyusun rencana pengawalan dan pendampingan demfarm

tingkat kabupaten/kota.

2) Pertemuan teknis tingkat kabupaten/kota difasilitasi/

diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian

kabupaten/kota atau kelembagaan yang menangani penyuluhan di

kabupaten/kota;

3) Peserta pertemuan terdiri dari unsur-unsur daerah, yaitu:

a) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota;

b) Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan lokasi demfarm padi;

c) Peneliti pendamping;

d) Pengamat Organisme Penggangu Tumbuhan (POPT);

e) Mantri tani;

f) Ketua kelompoktani;

g) Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota;

h) Instansi terkait lainnya sesuai kebutuhan.

19Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 19

d. Temu Teknis Tingkat Kecamatan

Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kecamatan merupakan forum

pertemuan koordinasi antara pelaku/pelaksana pemberdayaan petani

dengan penyuluh pendamping di Balai Penyuluhan Kecamatan.

Tujuan Temu Teknis diantaranya:

1) Melakukan perencanaan kegiatan secara partisipatif mengenai

pelaksanaan pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

2) Menyepakati dan menetapkan peserta kursus tani di tingkat

kecamatan;

3) Menyepakati dan menetapkan petani pelaksana beserta areal

lokasi demfarm;

4) Menetapkan materi dan teknologi demfarm padi serta menyusun

jadwal pembelajaran;

5) Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan

demfarm padi, sekaligus mencarikan solusi atas permasalahan

dimaksud.

Pertemuan ini difasilitasi/diselenggarakan oleh BP4K kabupaten/kota

atau kelembagaan yang menangani penyuluhan pertanian di

kabupaten/kota di Balai Penyuluh Kecamatan lokasi demfarm padi.

e. Penyusunan RDK dan RDKK Tingkat Kecamatan

1) Untuk mewujudkan target program P2BN petani, perlu disusun

rencana/sasaran dalam bentuk Rencana Definitif Kelompok (RDK)

setiap tahun melalui pertemuan musyawarah anggota

kelompoktani. Rencana Definitif Kelompok meliputi kebutuhan

benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal kerja

untuk mendukung pelaksanaan usahatani kelompok;

2) Selanjutnya RDK dijabarkan lebih lanjut oleh kelompoktani dalam

suatu Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang

merupakan alat perumusan untuk memenuhi kebutuhan sarana

produksi dan alat mesin pertanian, baik yang berdasarkan

20 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 20

kredit/permodalan usahatani bagi anggota kelompoktani yang

memerlukan maupun dari swadana petani;

3) Pesanan saprodi berupa RDKK yang disusun melalui musyawarah

anggota kelompoktani disampaikan kepada gapoktan dan

Perusahaan Mitra (distributor pupuk dan benih) serta pihak

perbankan (khusus untuk keperluan kredit) selambat-Iambatnya 1

(satu) bulan sebelum musim tanam, sehingga teknologi dapat

diterapkan sesuai anjuran;

4) RDK/RDKK disusun secara terintegrasi untuk perencanaan

kegiatan kelompoktani dan fasilitasinya. Apabila RDK/RDKK telah

tersusun sebelum adanya rencana kegiatan pemberdayaan petani

melalui demfarm, maka kelompoktani melakukan pertemuan untuk

menelaah dan menginventarisasi kembali kegiatan dan kebutuhan

sarana dengan memasukan kebutuhan untuk pelaksanaan

demfarm dan menyepakati RDK/RDKK yang telah diperbaiki;

5) Penyusunan RDK/RDKK tingkat desa dilaksanakan melalui

pertemuan bersama anggota kelompoktani yang didampingi oleh

Penyuluh Pertanian. Pada pertemuan gapoktan tingkat

desa/rembug tani dapat diketahui bersama kegiatan untuk masing-

masing kelompok tani berikut fasilitasinya sehingga dalam

pertemuan tersebut dapat disepakati kegiatan-kegiatan:

a) Kegiatan bersama yang dikelola oleh gapoktan;

b) Kegiatan yang dapat dikerjasamakan antar kelompoktani;

c) Kegiatan yang dilaksanakan secara mandiri oleh masing-

masing kelompoktani.

6) Penyusunan RDK/RDKK tingkat kecamatan, merupakan kegiatan

penyusunan rencana gerakan pemberdayaan petani dan

fasilitasinya. Dasar penyusunan kegiatan ini adalah RDK/RDKK

yang telah disusun di masing-masing desa. Kegiatan Penyusunan

RDK/RDKK tingkat Kecamatan dikoordinasikan oleh Kepala Balai

Penyuluhan Kecamatan dengan menghadirkan pengurus gapoktan

21Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 21

dan atau perwakilan dari kelompoktani pelaksana kegiatan

pemberdayaan petani melalui demfarm.

2. Pelaksanaan

a. Pola pembelajaran Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi

1) Kursus tani di tingkat kecamatan

a) Tujuan: meningkatnya kemampuan petani dalam menerapkan

teknologi padi sesuai dengan rekomendasi;

b) Peserta: wakil dari kelompoktani di lokasi Pemberdayaan

Petani melalui Demfarm Padi;

c) Waktu pelaksanaan: sebanyak 6 (enam) kali pertemuan sesuai

dengan jadwal yang telah disepakati;

d) Alokasi waktu proses pembelajaran dalam kursus tani yaitu

20% teori dan 80% praktek;

e) Materi pembelajaran: antara lain mencakup materi teknis

agribisnis padi (peningkatan produksi dan produktivitas padi,

pengolahan hasil dan pemasaran), pemecahan masalah yang

muncul dalam proses pelaksanaan demfarm, pengembangan

jejaring dan kemitraan dalam agribisnis padi serta materi lain

yang secara spesifik dibutuhkan dalam mendukung

pelaksanaan Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi;

f) Para peserta kursus tani di tingkat kecamatan berkewajiban

untuk menerapkan teknologi yang diajarkan pada kursus tani di

lahan usahataninya sendiri;

g) Para peserta kursus tani di tingkat kecamatan diharapkan

dapat menyebarluaskan materi yang diperoleh selama

pembelajaran kepada anggota kelompoktani lainnya dalam

forum pertemuan rutin kelompoktani maupun dalam rembug

desa.

22 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 22

2) Bahan pembelajaran

Bahan pembelajaran dalam pemberdayaan petani melalui demfarm

padi merupakan fasilitasi yang disediakan untuk menjamin

ketepatan sarana produksi yang digunakan dalam pelaksanaan

demfarm sesuai dengan rekomendasi.

Bahan pembelajaran diberikan kepada para petani pelaksana

pemberdayaan petani yang lahannya digunakan sebagai areal

demfarm.

Bahan pembelajaran untuk setiap unit demfarm dengan luasan 1,5

ha membutuhkan, antara lain:

a) Benih padi Varietas Unggul Berlabel (VUB) spesifik lokasi,

sebanyak 20 kg/ha;

b) Pupuk (Urea, sebanyak 100 kg/ha; NPK, sebanyak 300 kg/ha;

Organik, sebanyak 2.000 kg/ha);

c) Pestisida, sebanyak 1 – 1,5 liter/ha.

3) Forum Petani Tingkat Desa

Forum Petani Tingkat Desa merupakan wahana komunikasi dan

interaksi baik diantara pelaksana pemberdayaan petani melalui

demfarm padi maupun dengan para petani lainnya ataupun juga

masyarakat petani yang berada di desa lokasi pemberdayaan

petani melalui demfarm padi.

Forum petani tingkat desa ini dilaksanakan sebanyak 4 (empat)

kali, dengan waktu dan tempat pertemuan sesuai dengan

kesepakatan.

Materi yang dibahas dalam forum petani tingkat desa diantaranya:

a) Sosialisasi pelaksanaan pemberdayaan petani melalui

demfarm padi;

b) Identifikasi dan pemecahan masalah dalam pelaksanaan

pemberdayaan petani melalui demfarm padi;

c) Perencanaan kegiatan pengamatan dan diskusi hasil

pembelajaran;

23Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 23

d) Perencanaan kegiatan tindak lanjut setelah pelaksanaan

pemberdayaan petani melalui demfarm padi.

4) Gerakan pembenahan dan penataan kelompoktani berbasis

komoditi padi

Setiap kelompoktani pelaksana pemberdayaan petani melalui

demfarm padi diharapkan dapat melaksanakan kegiatan sesuai

dengan yang telah dituangkan dalam Rencana Definitif Kelompok

(RDK) serta melakukan pembenahan yang menyangkut

pengembangan organisasi dan manajemen kelompoktani yang

berorientasi agribisnis.

Kegiatan ini disinergikan dengan Sistem Kerja Latihan dan

Kunjungan (LAKU) dari penyuluh pendamping dimana sebelumnya

penyuluh pendamping telah menyusun rencana kerja tahunan

penyuluh dalam pengawalan dan pendamping demfarm.

5) Hari Temu Lapang Petani (Farmers Field Day/FFD)

Hari Temu Lapang Petani adalah adalah pertemuan antara para

petani untuk saling tukar menukar informasi untuk

menyebarluaskan tentang teknologi yang diterapkan melalui

demonstrasi usahatani yang dihasilkan serta umpan baliknya, pada

kegiatan ini dapat dihadirkan para petani, peneliti dan penyuluh

agar mereka dapat memperoleh umpan balik dari petani tentang

teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan disebarluaskan oleh

penyuluh.

Tujuan:

a) Menyalurkan teknologi dikalangan petani secara lebih cepat;

b) Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkan

informasi teknologi hasil pertanian;

c) Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkan

umpan balik dari hasil-hasil penelitiannya;

d) Menjalin hubungan keakraban antara petani, peneliti, penyuluh

dan POPT.

24 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 24

Hari Temu Lapang Petani diselenggarakan di tingkat kecamatan

oleh BP3K di salah satu lokasi demfarm padi pada kecamatan

terpilih. Pelaksanaan Temu Lapang bisa dilakukan pada saat

petani panen padi atau dalam proses produksi demfarm. Materi

FFD, antara lain:

a) Pelaksanaan panen dengan menghitung hasil per satuan luas

(hektar);

b) Perhitungan hasil analisa usaha padi per satuan luas (hektar);

c) Demonstrasi cara panen;

d) Pertukaran informasi dan pengalaman antara penyuluh, peneliti

dan petani tentang teknologi yang diterapkan;

e) Pameran dan promosi produksi padi;

f) Pemasaran padi, dll;

g) Tahapan proses produksi (budidaya dan pengendalian OPT

yang merupakan permasalahan di lokasi demfarm.

b. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh

Untuk menjamin agar pelaksanaan Pemberdayaan Petani melalui

Demfarm Padi dapat tercapai sesuai dengan tujuan, maka

diperlukan adanya pengawalan dan pendampingan yang dilakukan

oleh penyuluh. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Latihan dan Kunjungan (LAKU), yang harus

diintegrasikan dengan sistem kerja penyuluh pertanian yang

tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian.

Ruang lingkup pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh

pertanian, adalah sebagai berikut:

a. Memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokasi/teknik

budidaya yang direkomendasikan oleh Badan Litbang

Pertanian/BPTP pada kegiatan demfarm pada proses

pertanaman hingga saat panen;

25Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 25

b. Memfasilitasi ketepatan tata cara penggunaan bahan

pembelajaran berupa sarana produksi (benih, pupuk, pestisida)

sesuai dengan rekomendasi;

c. Membantu petani untuk mengidentifikasi dan mencari solusi

pemecahan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan

demfarm;

d. Membantu petani untuk mengorganisasikan kegiatan yang

memerlukan dukungan petani lainnya misalnya: Gerakan

pengamatan dan pengendalian hama;

e. Menyebarluaskan teknologi yang diterapkan dalam pelaksanaan

pemberdayaan petani melalui demfarm padi kepada

kelompoktani lainnya di wilayah binaannya.

c. Bantuan Transport Penyuluh

Untuk meningkatkan kinerja penyuluh pertanian dalam memfasilitasi

kegiatan penyuluhan di tingkat petani serta meningkatkan efektivitas

penyelenggaraan pengawalan dan pendampingan, maka bagi para

penyuluh di desa lokasi demfarm padi dapat difasilitasi dengan

bantuan transport penyuluh.

Bantuan transport diupayakan diberikan bagi penyuluh pertanian

yang ditugaskan untuk melakukan pendampingan dan pengawalan

terhadap pelaksanaan demfarm.

Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan insentif sesuai

ketersediaan dana APBD provinsi maupun kabupaten/kota atau dari

sumber-sumber lain yang sah.

3. Pemantauan (Monev)

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk

memastikan apakah input/sumberdaya yang tersedia telah optimal

dimanfaatkan dan pelaksanaannya menghasilkan output sesuai dengan

sasaran/target yang ditetapkan.

Monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan petani melalui demfarm

padi dilakukan oleh tim di setiap tingkatan administrasi wilayah

26 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 26

penyelenggara dan pelaksana penyuluhan baik melalui kunjungan

langsung ke lapangan maupun secara administratif terhadap aspek teknis

dan keuangan secara berkala dan atau sesuai kebutuhan.

a. Petani pelaksana demfarm padi bersama penyuluh pertanian

melaporkan perkembangan demfarm padi kepada Kepala BP3K, setiap

2 minggu sekali (Lampiran 1);

b. Kepala BP3K melaporkan rekapitulasi perkembangan pelaksanaan

demfarm padi di wilayahnya kepada Kepala BP4K/kelembagaan yang

membidangi penyuluhan di kabupaten/kota, setiap bulan (Lampiran 2);

c. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan kabupaten/kota melaporkan

rekapitulasi perkembangan pelaksanaan demfarm padi di wilayahnya

kepada Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan provinsi/kelembagaan

yang membidangii penyuluhan tingkat provinsi, setiap 2 bulan

(Lampiran 3);

d. Kepala Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yang membidangi

penyuluhan tingkat provinsi melaporkan rekapitulasi perkembangan

pelaksanaan demfarm padi di wilayahnya kepada kepada Kepala

Badan PPSDMP, setiap 3 bulan sekali (Lampiran 4).

27Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 27

BAB VIPEMBIAYAAN

Dukungan pembiayaan dalam pemberdayaan petani melalui demfarm padi dapat

bersumber dari APBN, APBD serta sumber lainnya yang tidak mengikat dan

pengelolaannya dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

BAB VIIPELAPORAN

Hasil monev dilaporkan mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota,

provinsi hingga ke pusat sebagaimana arus pelaporan, sebagai berikut:

1. Penyuluh pertanian melaporkan pelaksanaan demfarm padi kepada Kepala

BP3K, setiap bulan;

2. Kepala BP3K melaporkan pelaksanaan demfarm padi di wilayahnya kepada

Kepala BP4K/kelembagaan yang membidangi penyuluhan di kabupaten/kota,

setiap 2 bulan sekali;

3. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan kabupaten/kota melaporkan pelaksanaan

demfarm padi di wilayahnya kepada Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan

provinsi/kelembagaan yang membidangi penyuluhan tingkat provinsi, setiap 3

bulan sekali;

4. Kepala Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yang membidangi penyuluhan tingkat

provinsi melaporkan pelaksanaan demfarm padi di wilayahnya kepada kepada

Kepala Badan PPSDMP, setiap 4 bulan sekali.

Outline laporan sebagaimana lampiran 5.

28 Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 28

BAB VIIIPENUTUP

Kelompoktani dibentuk dari, oleh dan untuk kepentingan petani sendiri. Oleh karena

itu dalam pelaksanaan pembinaannya harus memperhatikan kondisi kelompoktani

yang sudah berkembang di lapangan dengan mempertimbangkan aspek teknis,

sosial dan ekonomi serta melibatkan semua kepemimpinan wilayah baik formal

maupun non formal.

Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi ini diharapkan dapat

dijadikan acuan bagi pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan demfarm padi untuk

mendukung Program P2BN. Sehubungan dengan hal tersebut Bakorluh, BP4K atau

kelembagaan yang membidangi penyuluhan diharapkan dapat menyusun panduan

teknis lapangan sesuai kondisi wilayah setempat.

29Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm PadiPedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi 29

Pola pemberdayaan petani melalui demfarm padi

Dampak pembelajaran

Lam

pira

n 1

DES

A:

KEC

AMAT

AN:

KAB

UPA

TEN

:PR

OVI

NSI

:TA

HU

N:

Nam

aN

o H

pN

ama

No

HP

Nam

aN

o H

PN

ama

No

HP

Nam

aN

o H

P

......

......

......

......

......

......

, ....

......

......

......

. 20

..Pe

nyul

uh P

erta

nian

( ....

......

......

......

......

......

......

......

..)N

IP.

Luas

(h

a)Va

rieta

sPP

L Pe

ndam

ping

POPT

Peng

awas

Ben

ihD

emon

stra

tor S

L-Ag

ribis

nis

A. D

ATA

BA

SE P

ELA

KSA

NA

AN

PEM

BER

DA

YAA

N P

ETA

NI M

ELA

LUI D

EMFA

RM

PA

DI

No.

Nam

a D

esa/

Kelu

raha

nN

ama

Pokt

anKe

tua

Alam

at P

okta

nJu

mla

h An

ggot

a

Lam

pira

n 1

KEC

AMAT

AN:

KAB

UPA

TEN

:PR

OVI

NSI

:TA

HU

N:

1.a. b. c. d. e.

2. 3. 4. 5.

......

......

......

......

......

......

, ....

......

......

......

. 20

..P

enyu

luh

Per

tani

an

( ....

......

......

......

......

......

......

......

..)N

IP.

Pen

yusu

nanR

DK

/RD

KK

Ban

tuan

Tra

nspo

rt P

enyu

luh

dala

m

rang

ka P

enda

mpi

ngan

Dem

farm

Pem

ecah

an M

asal

ah

Bah

an P

embe

laja

ran

Ben

ihU

rea

NP

KO

rgan

ikP

estis

ida

Fasi

litas

i For

um P

etan

i Tin

gkat

Des

a

B. M

ON

ITO

RIN

G D

AN E

VALU

ASI P

ELAK

SAN

AAN

PEM

BER

DAY

AAN

PET

ANI M

ELAL

UI D

EMFA

RM

PAD

I

No.

Keg

iata

nW

aktu

Tem

pat/L

okas

iO

utpu

tP

erm

asal

ahan

Lam

pira

n 4

PRO

VIN

SI:

TAH

UN

:

A.P

ELA

KSA

NA

AN

KEG

IATA

N O

LEH

BA

KO

RLU

H

Ren

cana

Rea

lisas

i

1. 2.

B. R

EKA

PITU

LASI

KEG

IATA

N D

AR

I KA

BU

PATE

N

Ren

cana

Rea

lisas

i1. 2.

a.Be

nih

b.U

rea

c.N

PKd.

Org

anik

e.Pe

stis

ida

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

......

......

......

......

......

......

......

., ...

......

......

......

... 2

0..

Kepa

la S

ekre

taria

t Bak

orlu

h/

Kele

mba

gaan

yan

g M

embi

dang

i Pen

yulu

han

di ti

ngka

t Pro

vins

i

( ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..)N

IP.

Tem

pat/

Loka

siO

utpu

t

No.

Kabu

pate

nKe

giat

an

MO

NIT

OR

ING

DA

N E

VALU

ASI

PEM

BER

DA

YAA

N P

ETA

NI M

ELA

LUI D

EMFA

RM

PA

DI

No.

Kegi

atan

Volu

me

Jum

lah

Pese

rtaW

aktu

Kurs

us T

ani T

ingk

at K

ecam

atan

Volu

me

Jum

lah

Pese

rtaW

aktu

Tem

pat/

Loka

siO

utpu

t

Foru

m P

etan

i Tin

gkat

Des

a

Har

i Tem

u La

pang

Pet

ani (

Farm

ers

Fiel

d D

ays

)

Rap

at K

oord

inas

i/Sos

ialis

asi P

embe

rday

aan

Peta

ni

mel

alui

Dem

farm

Pad

i

Men

yusu

n Pe

tunj

uk P

elak

sana

an P

embe

rday

aan

Peta

ni

Men

yusu

n Pe

tunj

uk T

ekni

s Pe

mbe

rday

aan

Peta

niTe

mu

Tekn

is T

ingk

at K

abup

aten

Baha

n Pe

mbe

laja

ran

Bant

uan

Tran

spor

t Pen

yulu

h da

lam

ra

ngka

Pen

dam

ping

an D

emfa

rmPe

nyus

unan

RD

K da

n R

DKK

ting

kat

Des

a Pe

nyus

unan

RD

K da

n R

DKK

ting

kat

Keca

mat

anTe

mu

Tekn

is T

ingk

at K

ecam

atan

Lam

pira

n 3

KA

BU

PATE

N:

PRO

VIN

SI:

TAH

UN

:

A.P

ELA

KSA

NA

AN

KEG

IATA

N O

LEH

BP4

K

Ren

cana

Rea

lisas

i

1. 2. 3. B. R

EKA

PITU

LASI

KEG

IATA

N D

AR

I KEC

AM

ATA

N

Ren

cana

Rea

lisas

i

1. 2.a.

Beni

hb.

Ure

ac.

NPK

d.O

rgan

ike.

Pest

isid

a3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

......

......

......

......

......

......

......

., ...

......

......

......

... 2

0..

Kepa

la B

apel

uh/K

elem

baga

an y

ang

Mem

bida

ngi

Peny

uluh

an d

i tin

gkat

Kab

upat

en/K

ota

( ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..)N

IP.

MO

NIT

OR

ING

DA

N E

VALU

ASI

PEM

BER

DA

YAA

N P

ETA

NI M

ELA

LUI D

EMFA

RM

PA

DI

No.

Kegi

atan

Volu

me

Jum

lah

Pese

rtaW

aktu

Tem

pat/

Loka

siO

utpu

t

No.

Keca

mat

anKe

giat

an

Men

yusu

n Pe

tunj

uk T

ekni

s Pe

mbe

rday

aan

Peta

niTe

mu

Tekn

is T

ingk

at K

abup

aten

/Kot

a

Jum

lah

Kelo

mpo

kW

aktu

Tem

pat/

Loka

siO

utpu

t

Tem

u Te

knis

Tin

gkat

Kec

amat

an

Foru

m P

etan

i Tin

gkat

Des

a

Bant

uan

Tran

spor

t Pen

yulu

h da

lam

ra

ngka

Pen

dam

ping

an D

emfa

rm

Kurs

us T

ani T

ingk

at K

ecam

atan

Har

i Tem

u La

pang

Pet

ani (

Farm

ers

Fiel

d D

ays

)

Baha

n Pe

mbe

laja

ran

Peny

usun

an R

DK

dan

RD

KK ti

ngka

t Ke

cam

atan

Peny

usun

an R

DK

dan

RD

KK ti

ngka

t D

esa

Volu

me

Lam

pira

n 2

KEC

AM

ATA

N:

KA

BU

PATE

N:

PRO

VIN

SI:

TAH

UN

:

A.P

ELA

KSA

NA

AN

KEG

IATA

N O

LEH

BP3

K

Ren

cana

Rea

lisas

i

1. 2. 3. 4. 5.

B. R

EKA

PITU

LASI

KEG

IATA

N D

AR

I DES

A

Ren

cana

Rea

lisas

i

1.a.

Beni

hb.

Ure

ac.

NPK

d.O

rgan

ike.

Pest

isid

a2. 3. 4. 5.

......

......

......

......

......

......

......

., ...

......

......

......

... 2

0..

Kepa

la B

alai

Pen

yulu

han

Keca

mat

an/U

PTD

( ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..)N

IP.

Tem

pat/

Loka

siO

utpu

tKe

giat

an

MO

NIT

OR

ING

DA

N E

VALU

ASI

PEM

BER

DA

YAA

N P

ETA

NI M

ELA

LUI D

EMFA

RM

PA

DI

No.

Volu

me

Jum

lah

Pese

rtaW

aktu

Baha

n pe

mbe

laja

ran

Foru

m p

etan

i tin

gkat

des

a

Bant

uan

Tran

spor

t Pen

yulu

h da

lam

ra

ngka

Pen

dam

ping

an D

emfa

rm

Volu

me

Jum

lah

Kelo

mpo

kW

aktu

Tem

pat/

Loka

siO

utpu

t

Peny

usun

an R

DK

dan

RD

KK ti

ngka

t de

sa

No.

Des

aKe

giat

an

Tem

u Te

knis

Tin

gkat

Kec

amat

anPe

nyus

unan

RD

K da

n R

DKK

Kurs

us ta

ni d

i tin

gkat

kec

amat

anH

ari T

emu

lapa

ng P

etan

i (Fa

rmer

s Fi

eld

days

)

35Pedoman Pemberdayaan Petani melalui Demfarm Padi

Lampiran 5

OUTLINE LAPORAN

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. Sasaran D. OutputE. Out ComeF. BenefitG. Impact

II. DASAR HUKUM PELAKSANAANA. Dasar Hukum PelaksanaanB. Tim Pelaksana

III. PELAKSANAANA. Jenis KegiatanB. Waktu dan TempatC. Tahapan KegiatanD. Hasil Pelaksanaan

IV. PEMBIAYAAN

V. PENUTUP

VI. SARAN