JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

94
JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA BERPRESTASI (STUDI KASUS 3 MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA I OLEH: RAFA SHAFRI FATIN NIM. 16250004 PEMBIMBING: ABIDAH MUFLIHATI, M.Si. NIP. 197703172006042001 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2020

Transcript of JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

Page 1: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

JUDUL SKRIPSI

PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA BERPRESTASI

(STUDI KASUS 3 MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH

GELAR SARJANA STRATA I

OLEH:

RAFA SHAFRI FATIN

NIM. 16250004

PEMBIMBING:

ABIDAH MUFLIHATI, M.Si.

NIP. 197703172006042001

PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2020

Page 2: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

i

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Page 4: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Page 5: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

SAYA PERSEMBAHKAN SKRIPSI INI UNTUK SAYASENDIRI DAN

ORANG-ORANG YANG MASIH BERUSAHA BERDAMAI DENGAN DIRI

SENDIRI.

(Rafa Shafri Fatin. Yogyakarta, 2020)

Page 6: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

v

MOTTO

“Tidak Ada Orang Baik Mencari Validasi untuk Dianggap Baik oleh Orang-

Orang Sekelilingnya”

(Rafa Shafri Fatin)

“Good Things Take A Time, Jadi Sabar Aja. Better Days Are Coming Soon!”

(Dhea Tiara)

“Tetaplah Hidup walaupun Tidak Berguna,

Gapapa Absurd yang Penting Kau Tulus”

(Dimas K.C)

Page 7: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

vi

KATA PENGANTAR

حين حوي الره الره بسن الله

يي، والصهلاة والسهلام عل يا والد رسليي، بيا ى أشرف الو الحود لله رب العالويي، وبه ستعيي على أهىر الد

يي د صلى الله عليه وسلم وعلى آله وأصحابه والتهابعيي وهي تبعهن بإحساى إلى يىم الد ، وبعد هحوه

Segala puji dan syukur penyusun haturkan ke hadirat Allah SWT atas

segala nikmat dan karunia yang telah dianugerahkan-Nya sehingga penyusundapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar. Sholawat dan salam semoga tetap

tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan sampai

akhir zaman, dan para pengikutnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun menyadari bahwa hal ini tidak

akan berhasil tanpa bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, maka dalam kesempatan

ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Phil. Al Makin,MA. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Siti Solechah, S.Sos.i., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

4. Ibu Abidah Muflihati, S.Th.I., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi.

5. Segenap Dosen Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penyusun selama perkuliahan.

6. Segenap karyawan TU Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial serta karyawan

TU Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang memberikan pelayanan

terbaik serta kesabaran demi kelancara segala urusan perkuliahan dan

penyusunan skripsi ini.

Page 8: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

vii

7. Keluarga Penyusun di rumah, Bapak Suparmin,Ibu Yuni Asih dan Mbak

Andini Bestari Kusumaningtyas, yang senantiasa mengiringi penyusun

dengan doa, harapan, nasihat serta cinta dan kasih sayang yang telah

diberikan selama ini.

8. Terimakasih peneliti ucapkan kepada keluarga besar peneliti, terkhusus

Om Agung dan Buk Mee yang telah membantu kelancaran ACC Skripsi

yang peneliti kerjakan.

9. Keluarga Mahasiswa Banjarnegara (KEMBARA) yang telah banyak

membantu penyusun selama masa perkuliahan.

10. Teman-teman KEMBARA angkatan 2016 Dhea Tiara Sari, Miladia Nur

Amalina, Nadzief Arfa, Fazira Ulfah, Reva Ruliyana, dan Gayuh Ridho

yang selalu siap direpotkan oleh penyusun. Semoga kita tetap menjaga tali

silaturahmi kita.

11. Teman-teman Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial 2016.

12. Manusia yang sedikit berguna di hidup saya, tetapi selalu ada untuk selalu

menambah beban hidup saya Dhea Tiara Sari dan Heninda Arki Maelani.

13. Seseorang yang selalu sabar menghadapi saya dan menunggu hari

kelulusan saya, Mas Adhan.

14. Terimakasih kepada group “DUMB” yang senantiasa menghibur peneliti.

15. Terima kasih kepada teman yang menemani masa perkuliahan saya, yaitu

Inayah dan Meirestu.

16. Teman-teman satu DPS, Dani, Upik, Ayu Tika, dan Hasan.

17. Semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga

Allah senantiasa memberikan pahala yang berlipat sebagai bekal

kehidupan di dunia dan akhirat. Aamiin.

18. Teman-teman responden yang telah berpartisapasi dalam penulisan skripsi

ini.

19. Teman-teman KKN 99 Dusun Nglegok, Magelang.

20. Terimakasih kepada Beta dan Nando “Teman Jiwa Boba” yang senantiasa

membiarkan peneliti mengerjakan skripsi sampai kedai tutup.

Page 9: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

viii

21. Dan terima kasih untuk saya sendiri, yang sudah mau berjuang hingga di

titik ini dan masih harus berjuang di perjalanan selanjutnya.

Yogyakarta, 01 Desember 2020

Penyusun,

Rafa Shafri Fatin

16250004

Page 10: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

ix

ABSTRAK

Mahasiswa kerap dianggap sebagai Guardian of Value, yang mana

perannya diperlukan dalam menjaga nilai-nilai kebaikan yang ada di masyarakat.

Nilai-nilai tersebut mencangkup kejujuran, integritas, empati, keadilan, gotong

royong dan sebagainya. Pendidikan sebagai upaya pembentukan karakter,

idealnya muncul dengan perilaku moral terbaik yang ditunjukan oleh mahasiswa.

Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan kehidupan bangsa yang beradab. Maka

demikian, bisa dibayangkan jika mahasiswa sebagai kalangan intelektual berlaku

menyimpang dan tidak menjaga nilai-nilai luhur tersebut?

Peneliti menyusun skripsi ini guna menguak fenomena

faktorpenyimpangan yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang tergolong

berprestasi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mengapa

mereka kerap melakukan tindakan menyimpang yang melanggar norma dan

kebijakan yang telah diputuskan oleh kampus? Bagaimanakah pemaknaan tata

tertib kampus bagi mahasiswa berprestasi yang berperilaku menyimpang tersebut?

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian

kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 5

informan, 3 orang mahasiswa berprestasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan 2

informan tambahan. Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan metode

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian secara ringkas menunjukkan bahwa faktor yang

menyebabkan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan perilaku

menyimpang adalah: 1) teman sebaya, 2) keluarga, 3) pribadi/personal, dan 4)

lingkungan. ketiga informan memiliki cara pandang sendiri terhadap peraturan

yang berlaku. Ingin menjadi manusia merdeka, tidak mau terikat penuh oleh suatu

aturan, menjadikan mereka melanggar aturan yang ada dengan catatan masih

dalam batasan wajar menurut standar yang mereka buat sendiri. Mereka tidak

memaknai peraturan sebagai aturan dalam berperilaku sepenuhnya, jika informan

rasa peraturan yang ada tidak sejalan dengan pikiran yang mereka.

Kata Kunci: Faktor Perilaku Menyimpang, Mahasiswa Berprestasi, Perilaku

Menyimpang

Page 11: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

x

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI .................................................................................................... 1

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 5

D. Kajian Pustaka .............................................................................................. 7

E. Kerangka Teori .......................................................................................... 11

F. Metode Penelitian ...................................................................................... 31

G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 37

BAB II GAMBARAN UMUM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA .... 39

A. Letak Geografis Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ... 39

B. Sejarah Berdirinya Universitas Islam Negeri Yogyakarta ......................... 41

C. Visi, Misi, Tujuan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 43

D. Susunan Organisasi Universitas Islam Neegeri Sunan Klijaga Yogyakarta

........................................................................................................................... 45

E. Lambang dan Logo Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

........................................................................................................................... 48

F. Core Value ................................................................................................. 50

G. Sarana dan Prasarana Universitas Islam Negeri Yogyakarta ..................... 51

Page 12: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

xi

H. Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta ........................................................................................................ 52

I. Program Penanaman Nilai KeIslaman Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Yogyakarta ........................................................................................................ 55

J. Beasiswa Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

........................................................................................................................... 57

BAB III PERILAKU MENYIMPANG MAHASISWA BERPRESTASI UIN

SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA ............................................................... 59

A. Profil dan Perilaku menyimpang Yang dilakukan Mahasiswa Berprestasi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ....................................................................... 59

1. Informan ST ........................................................................................... 60

2. Informan RV ........................................................................................... 64

3. Informan AN .......................................................................................... 67

B. Faktor-Faktor Mahasiswa Berprestasi Melakukan Perilaku Menyimpang 70

1. Faktor Teman Sebaya ............................................................................. 70

2. Faktor Keluarga ...................................................................................... 72

3. Faktor Pribadi/ Personal ......................................................................... 73

4. Faktor Lingkungan ................................................................................. 75

C. Pemaknaan Mahasiswa Berprestasi UIN Sunan Kalijaga Terhadap Norma

(Tata Tertib) ...................................................................................................... 77

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 87

A. Kesimpulan ................................................................................................ 87

B. Saran ........................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90

LAMPIRAN .......................................................................................................... 94

Page 13: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1Struktur Organisasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ...................... 47

Page 14: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ........................................ 40

Gambar 2 Denah Gedung UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ...................... 40

Gambar 3 Struktur Organisasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Peraturan Menteri

Agama Nomer 46 Tahun 2017 .................................................................... 45

Gambar 4 Lambang dan Logo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ............... 48

Gambar 5 Core Value UIN Sunan Kalijaga ................................................ 50

Gambar 6 Foto Wawancara dengan Informan RV ...................................... 118

Gambar 7 Foto Wawancara dengan Informan AN ..................................... 118

Gambar 8 Foto Wawancara dengan Informan ST....................................... 119

Gambar 9 Foto Bersama Informan .............................................................. 119

Gambar 10 Prestasi yang Diraih RV ........................................................... 120

Gambar 11 Prestasi yang Diraih AN ........................................................... 120

Gambar 12 Prestasi yang Diraih ST ............................................................ 121

Gambar 13 Foto Perilaku Menyimpang Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta ................................................................................................. 123

Page 15: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiapmanusia memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain,

begitupun mahasiswayang berusia setara dengan remaja akhir, dimana

kebanyakan dari mereka masih dalam pencarian jati diri, gencar-gencarnya

mencari teman, dan pengalaman baru. Dalam kondisi kejiwaan yang labil, mereka

akan sangat mudah terpengaruh oleh teman dan lingkungan baru, sehingga dapat

terbawa arus sesuai dengan keadaan lingkungan yang ada. Mereka tidak

memikirkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan jika mengikuti lingkungan

sekitar melakukan perilaku menyimpang tanpa berpikir panjang.

Melihat pengertian perilaku menyimpang yang diungkapkan oleh Robert

M.Z Lawang bahwa, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang

menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan

usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku

menyimpang.1 Jika berkaca pada definisi tersebut banyak sekali aktivitas

mahasiswa diera millenial ini yang dapat dinyatakan sebagai perilaku

menyimpang. Seperti contohnya, mahasiswa kedokteran salah satu Univ di

Yogyakarta yang tega membuang bayinya sendiri. Pelaku mengaku kehamilannya

tidak ingin diketahui oleh orang tuannya, kejadian ini terjadi pada tangga 29 Juli

1Jokie dan Siahaan, Sosiologi Perilaku Menyimpang, (Jakarta: Universitas Terbuka),

2010), hlm, 62.

Page 16: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

2

20202. Kasus kedua, mahasiswa yang bentrok dengan polisi pada saat melakukan

demo tolak Omnibus Law pada bulan Oktober lalu berakhir dengan merusak

fasilitas umum yang ada di kawasan Malioboro.3 Dan kasus ketiga terkait

penyimpangan mengkonsumsi minuman beralkohol yang dilakukan oleh 163

orang mahasiswa Papua di Denpasar Bali. Kasus ini di teliti lebih lanjut dalam

jurnal yang berjudul “Penyimpangan Sosial Munitas Mahasiswa Papua di

Denpasar Bali (Studi kasus Konsumsi Minuman Beralkohol).4 Kasus ini adalah

secuil contoh perilaku menyimpang mahasiswa yang diberitakan diinternet, belum

lagi perilaku menyimpang mahasiswa yang tidak terlihat oleh public.

Mengambil kasus perilaku menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa

luar kampus UIN Sunan Kalijaga, bukan berarti mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

tidak melakukan perilaku yang menyimpang dari norma dan tata tertib yang

berlaku baik di lingkungan kampus UIN Sunan kalijaga maupun di lingkungan

masyarakat. Setelah melakukan pra penelitian di lingkungan kampus Universitas

Islam Negeri Yogyakarta,terlihat sekumpulan mahasiswa yang sedang berkumpul

menyantap makan siang di kantin Universitas, tidak hanya duduk santai, hampir

2Bhakti Suryani, Kronologi Mahasiswa Kedokteran di Jogja Buang Bayi di Sleman

Dibeberkan Polisi, https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/08/04/512/1046179/kronologi-

mahasiswa-kedokteran-di-jogja-buang-bayi-di-sleman-dibeberkan-polisi , diakses pada tanggal 21

Desember 2020, pukul 20.25 WIB.

3 Gigih M Hanafi, Fasilitas Umum di Malioboro Rusak Usai Pecah Bentrok Polisi dan

Mahasiswa,https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/10/08/510/1052039/fasilitas-umum-di-

malioboro-rusak-usai-pecah-bentrok-polisi-mahasiswa, diakses pada tanggal 21 Desember 2020,

pukul 20.43 WIB.

4 Jekson Wetipo, Ikma Citra Ranteallo, Imron Hadi Tamim, Penyimpangan Sosial

Munitas Mahasiswa Papua di Denpasar Bali (Studi Kasus Konsumsi Minuman Beralkohol),

https://www.google.com/search?q=kasus+perilaku+menyimpang+mahasiswa&safe=strict&rlz=1C

1GCEB_enID914ID914&ei=d1bgX7n4Bsj6rQG91KbYAQ&start=10&sa=N&ved=2ahUKEwj5j-

z6zd7tAhVIfSsKHT2qCRsQ8tMDegQIBxA_&biw=1366&bih=657# , diakses pada tanggal 21

Desember 2020.

Page 17: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

3

seluruh mahasiswa disana melakukan berbagai kegiatan, seperti membicarakan

masalah yang sedang hangat dimedia sosial, sharing mengenai perkuliahan,

membaca buku, mengerjakan tugas kuliah, dan merokok. Tidak hanya mahasiswa

yang terlihat merokok, peneliti juga melihat mahasiswi yang merokok di kantin

Universitas tersebut. Pemandangan aneh bagi peneliti yang sebelumnya belum

pernah melihat mahasiswi berani merokok di area kantin Universitas. Apalagi

dengan status Universitas yang berbasis Islam seperti Universitas Islam Negeri

Yogyakarta ini, yang tentu saja mahasiswa dan mahasiswinya sudah terbiasa dan

lekat dengan stigma “alim” dari masyarakat- merupakan pemandangan yang

cukup mengejutkan melihat mahasiswi merokok dengan masih mengenakan

kerudung, tidak tanggung-tanggung mahasiswi merokok di kantin kampus

bersama dengan temannya yang pada saat itu memiliki jabatan tertinggi sebagai

mahasiswa. Sebagai mahasiswa dengan jabatan tertinggi melakukan perilaku

menyimpang di lingkungan kampus akan menjadikan cerminan bagi mahasiswa

lain untuk melakukan hal sama yang melanggar peraturan atau tata tertib yang

telah ditetapkan di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mahasiswi yang melakukan perilaku penyimpangan tersebut memiliki

nilai IPK yang terbilang tinggi. Selain itu, mereka juga aktif dalam organisasi

yang tergolong besar di Universitas, bahkan sebagian besar dari mereka kerap kali

menjadi kontingen kampus untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional dan

mendapatkan juara, sekalipun tidak menjadi kontingen kampus, mereka juga

sering kali mengikuti perlombaan diluar kampus dan mendapatkan juara. Mereka

tidak jarang melakukan diskusi bersama rekan sesama mahasiswa, kegiatan sosial

Page 18: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

4

dalam program kerja organisasi, dan turut serta dalam kegiatan positif di

Universitas. Perlu kita tahu bahwa prestasi bukan melulu soal angka atau nilai

tinggi yang diperoleh seseorang dalam bidang akademik. Mahasiswa yang

mengikuti organisasi besar di kampus dan di fakultas merupakan mahasiswa yang

berprestasi, tidak jarang dari mereka juga melakukan perilaku menyimpang.

Kriteria mahasiswa berprestasi menurut Departemen Pendidikan, yaitu

mencapai prestasi tertinggi, baik akademik maupun non akademik5. Kriteria, dari

kriteria mahasiswa berprestasi yang sudah di jelaskan diatas mahasiswa maupun

mahasiswi yang melakukan perilaku menyimpang merupakan mahasiswa yang

berprestasi menurut kriteria diatas.

Merokok di lingkungan kampus, menggunakan pakaian tidak sesuai tata

tertib yang telah ditetapkan kampus, meminum-minuman beralkohol hingga sexs

bebas merupakan tindakan yang tidak sesuai serta melanggar norma tata tertib

yang tercantum dalam Bab VI Pelanggaran6yang ada di kampus UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Akan tetapi, mahasiswa yang melakukan penyimpangan

seperti telah disebutkan diatas berhasil mengimbangi perilaku menyimpang

tersebut dengan prestasi yang baik. Setelah melakukan pra penelitian dan

mendapatkan fakta dari salah satu mahasiswi yang melakukan penyimpangan,

peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang perilaku menyimpang apa saja yang

dilakukan mahasiswa berprestasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, faktor apa

5Haryani, Ratna; Tairas, M.N. W. Motivasi Berprestasi dari Mahasiswa Berprestasi dari

KeluargaTidak Mampu. Jurnal psikologi pendidikan dan perkembangan, 2014,3.1 : 30-36.

6Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Negeri Yogyakarta, (Universitas Islam Negeri

Yogyakarta), tahun 2019 hlm. 13-15.

Page 19: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

5

yang menyebabkan mereka melakukan perilaku menyimpang, dan bagaimana

mereka memaknai peraturan atau tata tertib yang ada di lingkungan kampus UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penyusun

akan melakukan penelitian dalam skripsi ini dengan judul Perilaku Menyimpang

Mahasiswa Berprestasi (Studi Kasus 3 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perilaku menyimpang apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa berprestasi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta?

2. Apa faktor yang menjadikan mahasiswa berprestasi melakukan perilaku

menyimpang?

3. Bagaimana pemaknaan norma-norma atau tata tertib yang ada di kampus

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta bagi mahasiswa

berperilaku menyimpang?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang telah diuraikan,

adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah, sebagai berikut:

Page 20: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

6

1. Memberikan gambaran mengenai perilaku menyimpang yang dilakukan oleh

mahasiswa berprestasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Memberikan gambaran mengenai faktor yang mempengaruhi mahasiswa

berprestasi melakukan perilaku menyimpang.

3. Memberikan gambaran mengenai pemaknaan tata tertib atau norma-norma

yang berlaku di kampus bagi mahasiswa yang berperilaku menyimpang.

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait dengan

perilaku menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa berprestasi UIN sunan

Kalijaga, faktor penyebab mahasiswa berprestasi melakukan perilaku

menyimpang di UIN Sunan Kalijaga, dan mengetahui bagaimana mereka para

mahasiswa berprestasi menaknai aturan atau tata tertib yang berlaku di lingkungan

kampus UIN Sunan Kalijaga. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi

tambahan referensi untuk program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya

dalam matakuliah Psikologi Kesejahteraan Sosial.

2. Kegunaan Praktis

Bagi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, peneliti berharap dengan

adanya penelitian ini, pihak Universitas lebih aware kepada mahasiswa yang

melakukan perilaku penyimpangan, seperti melakukan sosialisasi terkait tata tertib

Universitas dan menindaklanjut mahasiswa yang melakukan perilaku

Page 21: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

7

menyimpang dengan memeberi sanksi tegas agar pelaku penyimpangan tidak

mengulangi sehingga, terciptanya lingkungan kampus yang tertib dan kondusif.

D. Kajian Pustaka

Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti telah menelaah dan membaca

beberapa referensi dengan tujuan untuk mengetahui letak perbedaan penelitian

yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh

peneliti lain. Berdasarkan penelusuran yang relevan dengan judul yang akan

diteliti, peneliti menemukan beberapa judul yang dapat sesuai. Penelitian tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut:

Penelitian pertama dilakukan oleh Abidah Muflihati, M.Si. pada laporan

penelitian individu (BOPTN) pada tahun 2013, yang berjudul “Survei Perilaku

Menyimpang Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Yogayakarta” membahas tentang jenis-jenis perilaku menyimpang yang dilakukan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan faktor yang menyebabkan mahasiswa

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi berperilaku menyimpang. Metode analisis

yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Dalam penelitiannya,

peneliti mendapatkan hasil bahwa : a). Peneliti menemukan jenis-jenis

penyimpangan yang dilakukan oleh mahasiswa Dakwah UIN Sunan Kalijaga

seperti, mahasiswa yang melawan status sebagai anak, melawan status sebagai

mahasiswa, melakukan kenakalan yang tidak menimbulkan korban, menimbulkan

korban dan bahkan menimbulkan kerugian materi. b). Faktor utama mahasiswa

fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga untuk melakukan penyimpangan

Page 22: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

8

disebabkan karena lingkungan pertemanan, yang kedua dorongan pribadi, ketiga

kampus, yang keempat tayangan yang mereka lihat pada media massa mereka,

dan yang terakhir adalah faktor keluarga. c). Peneliti mengungkapkan bahwa

Penyimpangan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa disebabkan karena

dorongan dari faktor penyebab perilaku. Dengan kata lain seseorang yang

memiliki faktor penyebab penyimpangan perilaku yang besar maka semakin

tinggi pula penyimpangan perilaku yang dilakukan. 7.

Penelitian yang kedua, Nala Nur Vauzia, dengan judul penelitian ”Faktor-

faktor Resiko Kenakalan Remaja di Dusun Krenekan, Ceper, Klaten” penelitian

ini dilakukan pada tahun 2018. Peneliti membahas mengenai faktor-faktor apa

yang memperngaruhi kenakalan remaja baik secara internal maupun eksternal.

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan

data yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Target informan peneliti adalah beberapa remaja Dusun Krenekan, ketua RT, dan

ketua RW. Dalam penelitiannya, peneliti menemukan hasil bahwa, kenakalan

remaja di Dusun Krenekan terjadi karena adanya faktor internal: kurangnya

penampungan emosional, dan belm dapat mengontrol emosi logikanya.

Sedangkan dari faktor ekternal: perkembangan teknologi yang menimbulkan

goncangan pada remaja yang belum memiliki kekuatan mental untuk menerima

7 Abidah Muflihati, M.S.i, Survei Perilaku Menyimpang Mahasiswa Fakultas Dakwah

dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakart, Laporan Penelitian Tidak di Terbika, Dosen

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Page 23: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

9

perubahan-perubahan baru, televisi menayangkan beberapa acara yang menarik

perhatian para remaja, karena para artisnyapun lebih banyak remaja. 8

Penelitian yang ketiga, Muhammad Angga Pratama, “Perilaku Merokok

pada Perempuan (Studi Kasus berdasarkan Tinjauan Teori Planned Behavior)”.

Dalam penelitiannya, peneliti membahas tentang perilaku merokok pada

perempuan. Menggunakan metode kualitatif, peneliti melakukan observasi dan

wawancara terhadap responden sebanyak tiga perempuan yang telah berusia

dewasa yang merokok. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa a) seluruh

responden merokok dan mengetahui akan bahaya merokok dan efek buruk bagi

tubuh mereka b) responden melakukan perilaku merokok karena terpengaruh oleh

lingkungan sekitar c) responden melakukan perilaku merokok faktor internal yaitu

strees dan eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar d) pengetahuan akan

bahaya merokok tidak menghentikan responden melakukan perilaku merokok.9

Penelitian yang keempat, Maya Widiya Kristianti, Perilaku Menyimpang

Kaum Santi (Study di Lingkungan Pondok Pesantren Nurul Ummahat, Kotagede,

Yogyakarta). Dalam skripsinya, peneliti membahas tentang bentuk-bentuk

perilaku menyimpang santri dan faktor-faktor penyebab santri berperilaku

menyimpang ditinjau dari keberfungsian sistem dan keberfungsian santri.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Mengambil lima

responden yang terdiri dari dua pengurus dan tiga santi bukan pengurus yang

melakukan perilaku menyimpang. Peneliti menemukan hasil bahwa bentuk

8Nala Nur Vauzia, Faktor-Faktor Resiko Kenakalan Remaja di Dusun Krenekann Ceper,

Klaten, Skripsi UIN Sunan Kalijaga. 2018. 9 Muhammad Angga Pratama, Perilaku Merokok pada Perempuan (Studi Kasus

Berdasarkan Tinjauan Teori Planned Behavior), Skripsi UIN Sunan Kalijaga, 2018.

Page 24: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

10

perilaku menyimpang berdasarkan tingkatannya yaitu: pertama, perilaku

menyimpang ringan, seperti: tidak mengikuti kegiatan pondok, berboncengan

dengan lawan jenis yang bukan makhromnya, menyepelekan peraturan,

menggunakan celana saat keluar dari asrama. Kedua, perilaku menyimpang

sedang: konflik dengan santri lain, berpacaran, lama tidak kembali ke pondok

berbulan-bulan, bermalam diluar pondok, telat masuk asrama, bermasalah dengan

perizinan pondok, dan merokok. Sedangkan yang ketiga, peneliti menyatakn

bahwa perilaku penyimpangan santri yang ketiga tergolong berat yaitu mabuk

atau minum minuman keras.10

Persamaan dari keempat penelitian tersebut dengan

penelitian yang akan peneliti lakukan adalah membahas tentang faktor-faktor

penyebab terjadinya perilaku menyimpang yang terjadi disuatu tempat tertentu.

Perbedaan dari keempat penelitian di atas dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah, objek yang akan diteliti oleh peneliti berfokus pada

mahasiswa berprestasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang melakukan perilaku

menyimpang. Selain itu peneliti juga akan mencaritahu bagaimana mahasiswa

berprestasi pelaku penyimpangan memaknai aturan atau norma yang berlaku di

lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

10

Maya Widiya Kristianti, Perilaku Menyimpang Kaum Santri (Studi di Lingkungan

Pondok Pesantren Nurul Ummahat, Kotagede, Yogyakarta), Skripsi UIN Sunan Kalijaga, 2018.

Page 25: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

11

E. Kerangka Teori

1. Perilaku Menyimpang

a. Pengertian Perilaku Menyimpang

Dalam buku Psikologi Remaja menjelaskan bahwa perilaku menyimpang

yaitu mencakup kenakalan, ketidakpatuhan, kekurangajaran, bahkan kejahatan.

Dalam usia remaja penyimpangan perilaku didefinisikan sebagai kenakalan

remaja, yaitu tindakan seseorang, yang sengaja melanggar hukum dan yang

disadari oleh pelaku penyimpangan sendiri bahwa jika perbuatannya itu diketahui

oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman.11

Menurut Robert M.Z Lawang, perilaku menyimpang adalah semua

tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan

menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk

memperbaiki perilaku menyimpang.12

Kamanto juga mengutip pendapat Lemert

yang mengatakan bahwa penyimpangan terbagi menjadi 2 macam yaitu:

1. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku penyimpangan yang

bersifat sementara dan tidak dilakukan secara terus menerus sehingga masih

dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar lalu lintas, buang sampah

sembarangan dan lain-lain.

2. Penyimpangan skunder yakni perilaku menyimpang yang dilakukan secara

terus menerus dan tidak bisa ditolerir oleh masyarakat setempat seperti

11

Sarlito Wirawan Sarwono, Prsikologi remaja,(RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007),

hlm. 205.

12

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomii

Universitas Indonesia, 2006), hlm. 78.

Page 26: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

12

merampok, menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, tawuran, dan lain-

lain.13

Menurut Soejono Soekamto perilaku menyimpang disebut sebagai salah

satu penyakit masyarakat atau penyakit sosial. Penyakit sosial atau penyakit

masyarakat yang dimaksud adalah, segala bentuk tingkahlaku yang tidak sesuai

atau melanggar norma-norma umum, adat istiadat, hukum formal.14

Dalam sosiologi istilah penyimpangan telah lama dikenal dengan istilah

deviance. Makna istilah penyimpangan lebih ditekankan pada makna

konotatifnya. Perilaku menyimpang atau social deviance merupakan bentuk

perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada. Rock dalam

Dadang Supardan mengartikan perilaku menyimpang sebagai perilaku yang

terlarang, perlu dibatasi, disensor, diancam hukuman, atau label lain yang

dianggap buruk. Pengertian perilaku menyimpang tersebut lebih disepadankan

dengan pelanggaran aturan.15

Jadi dapat disimpulkan bahwa norma-norma yang berlaku dimasyarakat

adalah patokan seseorang atau panduan seseorang untuk bertingkahlaku pada saat

berinteraksi dengan anggota masyarakat lain di lingkungannya.

13

Ibid, hlm. 78. 14

Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta, Rajawali Pres, 1990), hlm.

237.

15

Rochaniningsih, Nunung Sri. Dampak pergeseran peran dan fungsi keluarga pada

perilaku menyimpang remaja. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2014, 2.1.

Page 27: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

13

b. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang

Bentuk-bentuk penyimpangan perilaku terdiri atas penyimpangan primer

(primary deviatio), penyimpangan sekunder (secondary deviation), penyimpangan

individual (individual deviation), penyimpangan kelompok (group deviation), dan

penyimpangan campuran (mixture of both deviation) :

1. Penyimpangan Primer (primary deviation)

Penyimpangan primer, penyimpangan yang dilakukan seseorang hanya

bersifat temporer, dan tidak berulang-ulang. Orang yang melakukan

penyimpangan ini masih dapat diterima secara sosial. Karena kehidupannya tidak

didominasi oleh perilaku menyimpang.16

Misalnya: pegawai yang kadang

membolos kerja, banyak minum alkohol pada waktu pesta, siswa membolos atau

mencontek saat ujian, memalsukan pembukuan, mengurangi besarnya pajak

pendapatan.17

2. Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)

Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan secara khas

memperlihatkan perilaku menyimpang dan secara umum dikenal dengan orang-

orang yang menyimpang karena seringkali melakukan tindakan meresahkan orang

16

Nurseno, Sicology, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 159.

17

Taufiq Rohman Dhohiri, dkk, Sosiologi, (Jakarta: Yudistira, 2003), hlm. 130.

Page 28: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

14

lain.18

Misalnya: seorang peminum yang sering mabuk-mabukan danmeresahkan

orang lain19

3. Penyimpangan Individual (individual deviation)

Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan oleh

seseorang dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-

norma yang telah mapan dan nyata menolak norma tersebut. Misalnya:

pencurianyang dilakukan sendiri.20

4. Penyimpangan Kelompok (group deviation)

Penyimpangan kelompok adalah bertentangan dengan norma-norma

masyarakat yang dilakukan sekelompok orang yang ber reaksi secara kolektif.

Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok yang tunduk pada norma kelompok

orang yang melakukan penyelundupan narkotika/pengedaran narkotika secara

gelap dan penyalahgunaan dalam pemakaiannya. Sekelompok pencopet atau

pencuri yang beroperasi disuatu wilayah tertentu. Baik secara sendiri-sendiri

ataupun kelompok, mereka melakukan jaringan kejahatan yang terorganisir rapi.

18

Ibid, hlm. 131.

19

Nurseno, Sicology, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 159. 20

Taufiq Rohman Dhohiri, dkk, Sosiologi, (Jakarta: Yudistira, 2003), hlm. 131.

Page 29: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

15

Mereka mempunyai “aturan main” yang sedemikian cermatnya sehingga

kejahatan mereka sulit untuk dilacak atau terbongkar oleh pihak kepolisian.21

5. Penyimpangan Campuran (mixture of both deviation)

Jenis penyimpangan ini dilakukan oleh suatu golongan sosial yang

terorganisir secara rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya tunduk

kepada norma-norma golongan, padahal secara keseluruhan merasa mengabaikan.

Norma-norma masyarakat yang berlaku. Sehingga contoh adalah geng anak-anak

yang meniru “gengster” ala Amerika. Kelompok-kelompok semacam ini sering

berkembang menjadi semacam kelompok “mavia” dunia kejahatan yang terdiri

atas preman-preman yang sangat meresahkan masyarakat.22

c. Sebab Perilaku Menyimpang

Menurut Sarlito Wirawan dengan mengutip Graham, menjelaskan bahwa

faktor-faktor perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja dibagi menjadi

dua23

. Yang pertama faktor lingkungan, seperti: kemiskinan, faktor sekolah (guru,

kurikulim) keluarga yang broken home dan salah dalam pola asuh. Dan yang

21

Nurseno, Sicology, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 160.

22

Ibid, hlm 160.

23

Sarlito Wirawan Sarwono, Prsikologi remaja,(RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007),

hlm. 208-209.

Page 30: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

16

kedua adalah faktor pribadi, meliputi: bakat yang mempengaruhi tempramen,

ketidakmampuan menyesuaikan diri.

Sedangkan Bagong Suyanto, menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi

perilaku menyimpang adalah pengaruh teman sebaya, faktor keluarga, pengaruh

media massa.24

1. Pengaruh Teman Sebaya

Di kalangan remaja, memiliki banyak teman bagi setiap remaja adalah

suatu kebanggan atau bisa jadi prestasi tersendiri. Makin banyak memiliki teman,

makin tinggi nilai mereka dimata teman-temannya. Remaja lebih banyak banyak

menghabiskan waktu bersama-sama. Jika remaja mempunyai masalah pribadi atau

masalah dengan orang tuanya, maka ia akan lebih memilih untuk bercerita dengan

temannya karena dengan bercerita dengan teman, mereka merasa lebih nyaman

berbagi dengan teman dibanding dengan keluarga. Pengaruh teman sangatlah

besar dalam pembentukan sifat dan karakter remaja, karena akan cenderung

bersikap sesuai dengan teman sebayanya atau sekelompoknya.25

2. Faktor Keluarga

Keluarga adalah salahsatu faktor penting yang berpengaruh terhadap

timbulnya kenakalan remaja. Dukungan, perhatian, pengawasan dan kasih sayang

24

Bagong Suyanto J, Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta,

Kencana Media Group, 2004)., hlm. 94.

25

Ibid, hlm. 94.

Page 31: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

17

yang kurang diberikan oleh orang tua terhadap anak akan memicu si anak

melakukan perilaku menyimpang atau bisa juga disebut kenakalan remaja.

Perselisihan yang terjadi dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga juga

berpengaruh akan perilaku anak. Pola pengasuhan anak juga berpengaruh besar,

anak yang nakal kebanyakan berasal dari keluarga yang menganut pola menolak

karena mereka selalu curiga terhadap orang lain dan menentang kekuasaan.26

3. Media Massa

Semakin majunya teknologi memudahkan kita untuk mengakses informasi,

peristiwa-peristiwa, pesan, berita, dan ilmu pengetahuan melalui media massa

seperti, surat kabar, berita, majalah, televisi, radio. Oleh karena itu, media massa

mempunyai peranan dalam proses transformasi nilai-nilai dan norma-norma baru

terhadap remaja. Mereka akan cenderung mencontoh apa yang mereka lihat dari

media massa. Tayangan dengan adegan kekerasan dan pornografilah pemicu

perilaku agresif pada remaja, dan menyebabkan perilaku menyimpang dan bahkan

perilaku yang melanggar norma susila.27

Dapat ditarik kesimpulan, faktor perilaku menyimpang menurut Bagong

Suyanto ada 3 faktor, pertama adalah faktor pengaruh teman sebaya, kedua faktor

keluarga, dan yang ketiga adalah media masa. Faktor-fatktor tersebut telah

diuraikan sejacara jelas pada paragraph di atas.

26

Ibid, hlm. 94.

27

Ibid, hlm. 96.

Page 32: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

18

Sementara itu Surjono Soekanto, dengan mengutip Robert K. Merton,

memaparkan bahawa penyebab perilaku menyimpang dapat dilihat dari stuktur

sosial dan budaya, dimana diantara unsur-unsur sosial dan budaya terhadap dua

unsur yang terpenting, yaitu kerangka aspirasi-aspirasi dan unsur-unsur yang

mengatur kegiatan-kegiatan untuk mencapai aspirasi-aspirasi tersebut. Dengan

kata lain, adanya nilai sosial budaya yang merupkan rangkaian dari konsepsi-

konsepsi abstrak yang hidup di dalam alam pikiran sabagian besar warga

masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yng buruk, serta norma-norma yang

mengatur kegitan manusia untuk mencapai cita-cita tersebut. Nilai sosial tersebut

berfungsi sebagai pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidupnya.

Apabila terjadi ketidak seimbangan antara nilai-nilai sosial budaya dengan norma-

norma atau apabila tidak ada keselarasan antara aspirasi-aspirasi dengan saluran-

saluran yang tujuannya untuk mencapai cita-cita tersebut, maka terjadilah perilaku

yang menyimpang atau deviant behavior.28

Pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, penyebab perilaku

menyimpang dapat dilihat dari struktur sosial dan budaya. Nilai sosial tersebut

berfungsi sebagai pedoman perilaku manusia selama hidupnya.

Perilaku yang menyimpang tersebut akan terjadi pada manusia apabila ia

mempunyai kecenderungan untuk lebih mementingkan suatu nilai sosial daripada

norma-norma yang ada dalam masyarakat untuk mencapai cita-cita. Sehingga

manusia akan berusaha mencapai sesuatu yang dicita-cita melalui jalan yang

28

Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta, Rajawali Pres, 1990), hlm.

238.

Page 33: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

19

semudah-mudahnya tanpa ada kesadaran akan rasa tanggungjawab tertentu.

Memudarnya rasa seseorang dalam berpegang pada norma-norma yang ada dalam

masyarakat menimbulkan suatu keadaan yang tidak stabil dan keadaan tanpa

norma-norma. Emile Durkheim menamankanya dengan anomie29

.

D. Kategori Perilaku Menyimpang

Dijelaskan oleh Sarlinto Wirawan bahwa penyimpangan perilaku remaja

digolongkan menjadi 2 kategori; yang pertama perilaku yang meyimpang; semua

tingkah laku yang tidak sesua dengan ketentuan yang berlaku dalam masyarakat

(norma agama, etika, peraturan sekolah, dan keluarga). Dan yang ke dua

kenakalan; penyimpangan terhadap hukum pidana.30

Penyimpangan perilaku yang dijelaskan oleh Sarlinto Wirawan bahwa

penyimpangan perilaku remaja dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu, perilaku

menyimpangan; semua tingkahlaku yang tidak sesuai dengan norma dan

kenakalan; penyimpangan terhadap hukum pidana.

Sarlinto Wirawan, yang mengatakan bahwa kenakalan remaja dibagi

dalam 4 jenis :

1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti

perkelahian, pemerkosaan, pembunuhan.

29

Ibid, hlm. 239.

30

Sarlito Wirawan Sarwono, Prsikologi remaja,(RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007),

hlm. 206.

Page 34: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

20

2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi, seperti perusakan pencurian

pencopetan, pemerasan.

3. Kenakalan dan tidak menimbulkan korban dari pihak lain, seperti pelacuran,

penyalahgunaan obat.

4. Kenakalan yang melawan status, seperti mengingkari status anak atau

mahasiswa, status orang tua dengan cara minggat dari rumah, atau membantah

perintah.31

Dari penjelasan Jansen diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, kenakalan

remaja dibagi menjadi 4 yaitu, kenakalan yang menimbulkan korban fisik orang

lain, kenakalan yang menimbulkan korban materi, kenakalan yang tidak

menimbulkan korban orang lain, dan yang terakhir kenakalan yang melawan

status.

Hal yang penting dalam memahami bentuk perilaku menyimpang seperti

yang telah dijelaskan diatas adalah, mengapa seseorang melakukan perilaku

penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan itu menyimpang atau

bahkan melanggar aturan, mereka yang melakukan perilaku menyimpang

mempunyai dorongan pada diri mereka, sehingga mereka melakukan perilaku

menyimpang tersebut. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia pasti

mengalami dorongan pada dirinya untuk melakukan tindakan yang melanggar

disituasi tertentu, tetapi tidak semua manusia tidak benar-benar melakukan

perilaku menyimpang, sebab orang-orang dianggap normal pada umumnya

31

Ibid, hlm. 209-210.

Page 35: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

21

biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk melakukan perilaku

menyimpang.32

Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas adalah, seseorang

tetap melakukan perilaku menyimpang meskipun orang tersebut sadar bahwa

perilaku yang mereka lakukan tidak sesuai dengan norma, aturan atau hukum

yang berlaku, karena ada dorongan pada dirinya untuk melakukan perilaku

penyimpangan.

2. Mahasiswa Berprestasi

a. Pengertian Mahasiswa

Kamus Besar Indonesia mengartikan mahasiswa sebagai pelajar perguruan

tinggi.33

dapat disederhanakan, mahasiswa adalah mereka-mereka yang menuntut

ilmu di suatu perguruan tinggi yang ingin menambah pengalaman dan

wawasannya. Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Tanggung

jawab kepada orang tua yang ingin mereka bahagiakan dan tanggung jawab

kepada negara yang harus mereka majukan.

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu

ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk

32

Bagong Suyanto J, Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta,

Kencana Media Group, 2004), hlm. 239.

33

Suharsono dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Indnesia,(Semarang : Widya karya,

2011), hlm. 303.

Page 36: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

22

perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut

dan universitas34

b. Karakteristik Mahasiswa

Masa mahasiswa meliputi rentang umur dari 18/19 tahun sampai dengan

24/25 tahun. Rentang umur tersebut masih dapat dibagi periode 18/19 tahun

dengan 20/21 tahun yaitu mahasiswa dari semester 1 sampai dengan IV, dan

periode 21/22 tahun dengan 24/25 tahun, yaitu mahasiswa semester V sampai

dengan semester VIII ;

1. Pada rentang umur 18/19 tahun sampai dengan 20,12 tahun mahasiswa meliliki

ciri-ciri seperti : stabilitas dalam kepribadian mulai meningkat, mulai realistis

memandang diri sendiri dan lingkungan mereka, mampu menyelesaikan atau

mencari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi, gejolak-gejolak perasaan

mulai berkurang.

2. Pada rentang umur 21/22 tahun sampai dengan 24/25 tahun dapat dilihat

dengan ciri-ciri mereka berusaha untuk memantapkan diri untuk kehidupan

dimasa depan mereka, mulai menjalin hubungan percintaan, memutar balikkan

34Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah

Dengan Jurusan Pilihan Orangtu”. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. (tidak

diterbitkan).

Page 37: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

23

pikiran untuk mengatasi masalah yang sedang mereka hadapi, mulai merasakan

ketegangan dan stress pada diri.35

Dapat kita pahami kembali bahwa, karakteristik mahasiswa diatas dapat

disimpulkan menjadi 2, yang pertama pada rentang umur 18/19 tahun sampai

dengan 20/21 tahun dengan ciri kepribadian mulai meningkat dan mampu

menyelesaikan dan mencari solusi bagi masalahnya yang dia hadapi, dan yang

kedua pada rentang umur 21/22 tahun sampai 24/25 tahun dapat dilihat dari

mereka berusaha untuk memantapkan diri bagi kehidupan mereka, seperti

hubungan percintaan, mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi,

merasakan ketegangan, dan stress pada diri.

c. Tri Dharma Perguruan Tinggi

Universitas adalah bentuk perguruan tinggi yang didalamnya

menyelenggarakan pendidikan akademik ataupun pendidikan professional dalam

sejumlah disiplin ilmu pengetahuan teknologi maupun kesenian.36

Setiap

universitas atau perguruan tinggi pastilah memiliki pedoman untuk menentukan

rendah tidaknya kualitas perguruan tinggi itu. Sama halnya dengan Universitas

Islam Negeri Yogyakarta yang harus mengikuti pedoman yang disebut dengan

Tridharma universitas :

1. Pendidikan dan pengajaran

35

W.S. Winkel dan Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan,

(Yogyakarta : Media Abadi, 2004), hlm. 157. 36

Rahardjo Darmanto Djojodobroto, Tradisi Kehidupan Akademik, (Yogyakarta : Galang

Press, 2004), hlm. 18.

Page 38: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

24

2. Penelitian

3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Tri Dharma Universitas juga dibahas dalam peraturan yang dikeluarkan

oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, peraturan nomor 3

tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang pada Bab I,

ketentuan umum Pasal 1 point 9, 10 dan 11, yang menyatakan bahwa; point 9).

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan Dosen dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar;. Point 10). Penelitian adalah kegiatan yang

dilakukan secara kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh

informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau

pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi. Point 11). Pengabdian Kepada

Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan

mencerdaskan kehidupan bangsa.37

Undang-udang tersebut dapat menjadi acuan mahasiswa dalam

mengimplementasikan TriDharma Universitas. Akan tetapi sebelum mebahas

lebih lanjut mengenai bagaimana cara pengimplementasian mahasiswa akan

TriDharma Universitas, haruslah kita mengetahui terbih dahulu apa peran dan

fungsi mahasiswa karena itu saling berkesinambungan. Peran dan fungsi

mahasiswa, antara lain:

1. Angent of change yang berarti mahasiswa menjadi agen perubahan untuk

masyarakat. Dengan ilmu gagasan dan pengetahuan yang mereka miliki,

37

PERMENDIKBUD No. 3 Tahun 2020, Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tertinggi.

Page 39: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

25

mahasiswa sebagai penggerak masyarakat untuk melakukan perubahan yang

lebih baik.

2. Agent of control, dalam peran ini mahasiswa sebagai agen kontrol sosial atau

bisa kita sebut juga dengan istilah penjebambatan antara masyarakat dengan

pemerintah. Kita sebagai mahasiswa turun ke masyarakat meneliti

permasalahan yang ada lalu mahasiswa menyampaikan aspirasinya kepada

pemerintah.

3. Guardian of value, berarti penjaga nilai-nilai, sesuai dengan artinya mahasiswa

berperan sebagai penjaga nilai-nilai. Mereka dituntut untuk lebih peka terhadap

masyarakat dan memberikan nilai-nilai positif dan berfikir ilmiah akan nilai-

nilai tersebut.

Jika sudah memahami peran fungsi mahasiswa, pastilah mahasiswa sudah

termasuk mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi dengan acuan

Undang-Undang yang di keluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia.

Tri Dharma Universitas dibahas dalam peraturan yang dikeluarkan oleh

menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Undang-Undang

tersebut menjadi acuan mahasiswa dan memiliki fungsi dan peran. Fungsi dan

peran mahasiswa ada 3 antara lain: mahasiswa menjadi agen perubahan

masyarakat, sebagai kontrol sosial dan sebagai penjaga nilai-nilai.

Page 40: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

26

d. Definisi Mahasiswa Berprestasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berprestasi berarti mempunyai

prestasi (atau hasil) dalam suatu hal dari yang telah dilakukan atau diusahakan.

Seorang mahasiswa dikatakan berprestasi jika ia sukses dalam tugas akademik

maupun non akademik. Ia menguasai bidang ilmu yang ditekuninya dan mencapai

nilai hasil belajar yang baik. Ia pun aktif dalam kegiatan-kegiatan yang

meningkatkan keterampilan, mengembangkan minat dan mengasah bakat dan

potensinya.38

Melihat kembali pengertian mahasiswa menurut KBBI bahwa

mahasiswa diartikan seseorang yang belajar di perguran tinggi dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengertian mahasiswa berprestasi adalah mereka yang sedang

belajar di perguruan tinggi yang sukses mendapatkan hasil dalam tugas akademik

maupun non akademik, menguasai bidang ilmu yang mereka tekuni.

e. Kriteria Mahasiswa Berprestasi

Departemen Pendidikan Nasional secara umum memberikan kriteria

mengenai mahasiswa berprestasi, yaitu mahasiswa yang berhasil mencapai

prestasi tinggi baik akademik maupun non akademik, mampu berkomunikasi

dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bersikap positif, serta berjiwa

Pancasila (Depdiknas, 2010).39

38

Departemen Pendidikan dan kebudayaan. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta; Balai Pustaka.

39

Haryani, Ratna; Tairas, M. M. W. Motivasi berprestasi pada mahasiswa berprestasi

dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Jurnal psikologi pendidikan dan perkembangan, 2014,

3.1: 30-36.

Page 41: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

27

Secara khusus, kriteria mahasiswa berprestasi dapat dilihat dari segi

prestasi akademik seperti peraihan IPK, keikutsertaan dalam program kreativitas

mahasiswa, dan lomba karya tulisan ilmiah. Selain itu prestasi tahunnya

mengadakan ajang pemilihan mahasiswa berprestasi ditingkat nasional.

Mahasiswa berprestasi dapat dinilai dari beberapa aspek yaitu kemampuan

akademik, kemampuan bahasa, kemampuan leadership, perkembangan karakter,

keikutsertaan dalam lomba atau kegiatan tingkat nasional maupun internasional,

dan kemampuan berkomunikasi. (Kemenristekdikti, 2017)40

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa

Menurut Ngalim Purwanto ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:41

1. Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) :

Faktor internal terdiri dari 2 bagian yaitu faktor fisiologis, yakni berkaitan

dengan fisik, panca indera, cara belajarnya. Dan yang kedua faktor psikologis,

antara lain terdiri dari intelegensi, bakat, minat, kecerdasan, motivasi, daya nalar

dan kemampuan kognitif.

40

Hendikawati, Putriaji. Analisis faktor yang mempengaruhi indeks prestasi

mahasiswa. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 2011, 2.1: 27-35.

41

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.

102.

Page 42: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

28

2. Faktor yang berasal dari luar atau eksternal :

Faktor eksternal juga dibagi menjadi 2 bagian yaitu, Faktor lingkungan,

seperti lingkungan alam, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Dan

faktor instrumental, seperti kurikulum, tempat, waktu, peralatan belajar, dan lain-

lain.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi mahasiswa yang telah

dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa, faktor yang menjadi pengaruh prestasi

mahasiswa ada 2 yaitu, faktor internal yang berasal dari dalam diri sedangkan

faktor eksternal berasal dari luar atau lingkungan.

3. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk

mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan

makna bagi lingkungan mereka. Presepsi sangatlah penting dalam sebuah studi

perilaku organisasi, karena perilaku sesorang yang didasarkan pada persepsi

mereka mengenai suatu realitas dan bukan mengenai realitas itu sendiri.42

Pada

hakikatnya, presepsi dialami melalui proses berfikir seseorang dalam memahami

informasi yang ada di lingkungannya. Baik lewat penglihatan, pendengaran,

penghayatan, perasaan, dan penciuman. Mudahnya, untuk memahami persepsi

42

Veithza Rivai. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. (Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada, 2002) hlm. 231 .

Page 43: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

29

yaitu terletak pada pengenalam bahwa persepsi merupakan suatu penafsiran yang

berbeda terhadap situasi, bukan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.

Drs.Waidi,MBA.Ed mengatakan bahwa, setiap orang memiliki

kecenderungan dalam melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda.

Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah

pengetahuan, pengalaman, dan sudut pandangnya. Persepsi juga bertautan dengan

cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-

beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk

menafsifkannya. Persepsi baik maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan

rapi dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera muncul ketika

stimulus ada yang memicunya, ada kejadian yang membukanya. Persepsi

merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi

disekitarnya.43

Kesimpulanya, presepsi adalah penglihatan, bagaimana seseorang melihat

sesuatu atau tanggapan seseorang terhadap sesuatu yang mereka lihat di

lingkungan sekitar mereka. Dalam presepsi seseorang mengalami proses berfikir

yang melibatkan indera yang mereka miliki seperti, indera menglihatan,

pendengaran, perasa, dan penciuman. Faktor presepsi dapat dipengaruhi oleh

pengetahuan, pengalaman, dan sudut pandangnya.

43

Sri Hermuningsih dan Kristi Wardana, Persepsi Mahasiswa Terhadap Metode

Simulasi Online Trading di Bursa Efek Indonesia di Fakultas Ekonomi Yogyakarta, EKOBIS Vol.

17: 2 (Juli 2016), hlm. 200.

Page 44: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

30

b. Proses Pembentukan Persepsi

Adapun proses terbentuknya persepsi menurut Mirtah Thoha didasari pada

beberapa tahapan, yaitu :

1. Stimulus atau rangsangan

Terjadinya persepsi berawal ketika seseorang terhadap sesuatu stimulus

atau rangsangan yang hadir dari lingkungannya.

2. Registrasi

Dalam proses registrasi, suatu gejala yang tampak adalah mekanisme fisik

yang berupa mengideraan dan syaraf seseorang berpengaruh melalui alat indera

yang dimilikinya. Seseorang dapat mendengarkan atau melihat informasi yang

terkirim kepadanya. Kemudian mendaftar semua informasi yang terkirim

kepadanya tersebut.

3. Interpretasi

Interprerasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting,

yaitu proses pemberian arti kepada stimulis yang diterima. Proses interprestasi

bergantung pada cara pendalamannya, motivasi, dan kepribadian seseorang.44

44

R. Agrosamdhyo, SE., MM, Objektivikasi Mahasiswa dalam Berwirausaha, (media

sains Indonesia, 2020) hlm. 17-18.

Page 45: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

31

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif

dekskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk

memahami femomena sosial dari sudut pandang subjektif.45

Dan kegiatan yang

dilakukan adalah peneliti lapangan (field research), dengan menggunakan metode

pendekatan deskriptif, yaitu data-data yang telah terkumpul disusun dengan

mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri dan orang lain.46

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber tempat penelitian memperoleh keterangan

penelitian.47

Sedangkan subjek peneliti menurut Sofyan Efendi Yaitu orang-orang

yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.48

Peneliti akan melakukan

penelitianya di Universitas Islam Negeri Yogyakarta. Peneliti akan mengambil

45

Sarjono, dkk, Panduan Penelitian Skripsi Jurusan pendidikan Agama Islam,

(Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiah UIN Sunan Kalijaga, 2004),

hlm. 23.

46

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D,

(Bandung: AlfaBeta, 2007), hlm. 335.

47

Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (jakarta, rajawali, 1986), hlm.92.

48

Sofyan Efendi (ed), Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: Rajawali Press, tt), hlm.52..

Page 46: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

32

beberapa informan yang mendukung untuk diambil data. Dalam memilih

informan, peneliti menentukan kriteria; mahasiswa UIN Sunan Kalijaga,

melakukan perilaku menyimpang, dan memiliki prestasi akademik maupun non

akademi.

4. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah permasalahan-permasalahan yang menjadi titik

sentral perhatian dan penelitian.49

Objek penelitian juga dapat diartikan sebagai

suatu hal yang dapat diteliti dari sudut organisasi, lembaga tertentu. Sedangkan

yang menjadi objek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah, perilaku

menyimpang apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa berprestasi UIN Sunan

Kalijaga, faktor apa yang menyebabkan mereka melakukan perilaku menyimpang

tersebut, dan bagaimana mereka memaknai peraturan yang berlaku li lingkungan

kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan.50

Metode yang dilakukan dalam

penelitian ini :

49

Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1997), hlm. 167..

50

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik, (jakarta:Rineka

Cipta, 1993), hlm. 211.

Page 47: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

33

a. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

pengumpulan data dengan jalan pengadaan, pengamatan terhadap kegiatan yang

telah berlangsung.51

Peneliti melakukan observasi partisipan melalui pengamatan

langsung. Peneliti mengikuti kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh informan

seperti berdiskusi di warung kopi, berkumpul dengan teman-teman informan di

kost, dan kegiatan lain informan dalam beberapa hari.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan secara verbal

kepada orang-orang yang dapat memberikan informasi atau menjelaskan hal-hal

yang dipandang perlu.52

Wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur

dimana peneliti memberikan pertanyaan kepada informan yang isi wawancaranya

telah ditentukan oleh peneliti53

. Wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan

informasi tambahan untuk menunjang data yang dibutuhkan pada saat penelitian

berlangsung. Sehingga akan mendapatkan data dari orang yang sudah mengetahui

secara mendalam tentang penelitian tersebut.

51

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), hlm. 220.

52

Rochiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Kelas, (bandung: Remaja rosdakarya,2005),

hlm. 117.

53

Restu Kertiko Widi, Asas Metodologi Penelitian : Sebuah Pengalaman Penuntun

Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), hlm. 242.

Page 48: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

34

Wawancara pertama peneliti lakukan bertemu langsung dengan informan,

guna menggali data yang diperlukan pada saat itu. Kemudian wawancara

selanjutnya peneliti lakukan melalui telepon untuk mendapatkan data tambahan

yang peneliti perlukan. Dengan kendala pandemic menjadikan informan tidak

dapat ditemui secara langsung.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi

bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.54

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang bersifat

dokumentatif yang di simpan oleh mahasiswa-mahasiswi berprestasi pelaku

penyimpangan. Data dengan metode dokumentasi ini dalam bentuk arsip yang di

peroleh dari mahasiswa-mahasiswi berprestasi perilaku menyimpang terkait

kegiatan yang menyatakan mereka berprestasi akademik maupun non-akademik,

selain itu catatan mereka melakukan perilaku menyimpang juga diperlukan,

seperti foto mereka melakukan penyimpangan. Peneliti juga mengambil beberapa

dokumentasi terkait perilaku menyimpang yang informan lakukan melalui akun

media sosial mereka.

54

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, (Bandung Alfabeta, 2013),

Hlm. 326.

Page 49: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

35

6. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan penulis adalah model Miles dan

Huberman. Analisis dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.yang dijelaskan sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan.55

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan pengumpulan informasi tersusun

yangmemberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.56

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan pencarian arti aktifitas-aktivitas,

mencatat keterakan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,

alur sebab-akibat dan proposisi.57

Dengan demikian menggunakan penelitian kualitatif dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. Kesimpulan dari penelitian ini

55

M. Djunaidi Ghiny dan Fauzan Almansur. Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:

Ar Ruzz Media, 2012), hlm. 307.

56

Ibid, hlm. 308.

57

Ibid, hlm. 309.

Page 50: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

36

diharapkan merupakan penemuan baru yang sebelumnnya belum jelas sehingga

setelah penelitian menjadi jelas.

7. Uji Keabsahan Data

Guna menguji keabsahan data yang didapat sehingga benar-benar sesuai

dengan peneliti maksud, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain yain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagian

pendamping atas data itu.58

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), sehingga

data yang diperoleh sangat besar peluang untuk keluar dari objektifitas, untuk itu

cukup penting bagi penulis melakukan pemeriksaan kembali data yang diperoleh,

dengan tujuan mendapatkan kevalidan data.

Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara membandingkan data

pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan

orang di depan umum dengan apa yang dilakukan secara pribadi, dengan apa yang

dilakukan sepanjang waktu, untuk membandingkan keadaan dan persepektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,

orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemeritah,

58

Lexy J.Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung Remaja Rosdakarya, 2010),

hlm.178.

Page 51: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

37

membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang dikaitkan.59

Dalam penelitian ini teknik keabsahan penelitian data membandingkan data hasil

pengamatan dengan hasil wawancara.

Adapan triagulasi yang dapat digunakan dengan menggunakan penelitian

ini adalah hasil sumber. Menurut Patton triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi melalui

waktu dan alat yang berbeda dengan metode kualitatif.60

G. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan skripsi ini, peneliti membagi skripsi menjadi empat

bab:

Bab pertama terdiri dari, pendahuluan yang akan menguraikan secara

garisbesar mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan

kegunaan penelitian, telaah Pustaka, kerangka teori, metode penelitian yang

didalamnya terdapat jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian,

pengumpulan data, analisis data, dan juga uji keabsahan data.

Bab dua mengenai gambaran umum objek penelitian, bagaimana deskripsi

wilayah yang akan diteliti oleh peneliti, serta kondisi situasi wilayah tersebut.

59

Lexy J.Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung Remaja Rosdakarya, 2004),

hlm.330-330.

60

Ibid., hlm. 178.

Page 52: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

38

Bab ketiga berisi analisis data-data yang telah diperoleh untuk mengetahui

perilaku menyimpang apa saja yang dilakukan, faktor mahasiswa berprestasi

melakukan perilaku menyimpang, dan bagaimana mahasiswa berprestasi

memaknai peraturan yang berlaku di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bab keempat, memuat tentang kesimpulan yang merupakan jawaban dari

pokok permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini, serta saran peneliti

dalam bagian akhirnya.

Page 53: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

87

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisisdata yang dilakukan peneliti pada bab III dapat

diambil kesimpulan bahwa :

Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa berprestasi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta abtara lain, merokok di lingkungan kampus,

menggunakan pakaian tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak

kampus pada saat melakukan kegiatan akademik di kampus seperti, menggunakan

kaos oblong, celana sobek-sobek, berpakaian ketat dan transparan bagi mahasiswi,

Masuk dunia malam dan mengunsumsi alkohol, Sexs bebas.

Adapun yang menjadi faktor mahasiswa berprestasi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta melakukan perilaku menyimpang antara lain :

a. Faktor Teman Sebaya

perilaku menyimpang yang mereka lakukan banyak terpengaruh dari

perilaku teman sebaya. Salah dalam memilih teman dan adanya intensitas

pertemuan informan yang tinggi dapat saling mempengaruhi satu sama lain dalam

suatu kelompok. Hal ini akan memberikan dampak positif jika apa yang mereka

lakukan adalah hal baik, dan sebaliknya adakan berdampak negatif jika yang

dilakukan adalah hal buruk.

b. Faktor Keluarga

Page 54: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

88

keluarga menjadi faktor yang berpengaruh timbulnya perilaku

menyimpang pada anak. Keluarga yang kurang memberikan perhatian dan adanya

komunikasi yang kurang terbuka, membiasakan anak dengan hala-hal tersebut

membuat anak merasa dibebaskan, jika anak tersebut tidak mempunyai kontrol

diri yang baik maka anak akan memilih yang-hal yang menyimpang dari norma.

c. Faktor Pribadi/Personal

Ketidak mampuan menyesuaikan diri dan pola pikir seseorang yang terlalu

bebas menyebabkan seseorang melakukan sesuatu tanpa melihat aturan yang

berlaku di masyarakat. Faktor pribadi sering muncul karena adanya dorongan dari

dalam diri seseorang itu sendiri contohnya, muncul rasa kepuasan batin pada saat

seseorang melakukan perilaku menyimpang akan mejadi alasan seseorang tersebut

melakukannya secara terus-menerus.

d. Faktor Lingkungan

lingkungan kost baru yang bebas akan aturan, sampai lingkungan

organisasi yang tanpa sadar berperan membentuk kepribadian mereka, hingga

kampus yang memiliki aturan tetapi tidak menindak tegas pelanggar aturan.

Seseorng cenderung akan beradaptasi dengan lingkungan tempat ia berada.

Lingkungan yang baik akan berdampak baik bagi seseorang, lingkungan yang

buruk akan membawa seseorang pada hal keburukan.

Pemaknaan Norma-Norma atau Tata Tertib Mahasiswa yang Berlaku di

Lingkungan Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Bagi Mahasiswa

Page 55: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

89

Berprestasi Pelaku Penyimpangan : ketiga informan memiliki cara pandang

sendiri terhadap petaruran yang berlaku. Ingin menjadi manusia merdeka, tidak

mau terikat penuh oleh suatu aturan, menjadikan mereka melanggar aturan yang

ada dengan catatan masih dalam batasan wajar menurut standar yang mereka buat

sendiri. Mereka tidak memaknai peraturan sebagai pedoman yang mengaturan

kehidupanmereka sepenuhnya. Menganggap peraturan hanya sebagai hiasan

dinding yang menempel di lingkungan kampus saja, Karena informan rasa

peraturan yang ada tidak sejalan dengan pikiran yang mereka miliki. Informan

akan menentang dan melanggar aturan yang ada. Lingkungan, buku bacaan, topik

diskusi berperan penting terhadap pola pikir, semakin banyak berjumpa dengan

orang, memperluas topik diskusi dan memperbanyak buku bacaan akan semakin

masu pola pikir yang akan mereka miliki.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran

bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian di kampus UIN Sunan

Kalijaga dengan mengangkat tema yang serupa untuk meneliti juga faktor

penyebab Mahasiswa melakukan perilaku penyimpangan dilihat dari kampus,

karena penelitian yang telah dibuat oleh peneliti tidak membahas detai akan

sistem kampus yang berpengaruh juga terhadap pelilaku mahasiswanya.

Page 56: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

90

DAFTAR PUSTAKA

Abidah Muflihati, M.S.i, Survei Perilaku Menyimpang Mahasiswa Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakart, Laporan

Penelitian Tidak di Terbika, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013.

Bagong Suyanto J, Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,

Jakarta, Kencana Media Group, 2004.

Bhakti Suryani, Kronologi Mahasiswa Kedokteran di Jogja Buang Bayi di Sleman

Dibeberkan Polisi,

https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/08/04/512/1046179/kro

nologi-mahasiswa-kedokteran-di-jogja-buang-bayi-di-sleman-

dibeberkan-polisi , diakses pada tanggal 21 Desember 2020, pukul

20.25 WIB

Departemen Pendidikan dan kebudayaan. (1997). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka

Gigih M Hanafi, Fasilitas Umum di Malioboro Rusak Usai Pecah Bentrok Polisi

dan

Mahasiswa,https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/10/08/510/

1052039/fasilitas-umum-di-malioboro-rusak-usai-pecah-bentrok-

polisi-mahasiswa, diakses pada tanggal 21 Desember 2020, pukul

20.43 WIB

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah

Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas

Gunadarma. (tidak diterbitkan)

Haryani, Ratna; Tairas, M. M. W. Motivasi berprestasi pada mahasiswa

berprestasi dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Jurnal

psikologi pendidikan dan perkembangan, 2014.

Hendikawati, Putriaji. Analisis faktor yang mempengaruhi indeks prestasi

mahasiswa. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 2011.

Jekson Wetipo, Ikma Citra Ranteallo, Imron Hadi Tamim, Penyimpangan Sosial

Munitas Mahasiswa Papua di Denpasar Bali (Studi Kasus Konsumsi

Minuman Beralkohol),

https://www.google.com/search?q=kasus+perilaku+menyimpang+ma

Page 57: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

91

hasiswa&safe=strict&rlz=1C1GCEB_enID914ID914&ei=d1bgX7n4

Bsj6rQG91KbYAQ&start=10&sa=N&ved=2ahUKEwj5j-

z6zd7tAhVIfSsKHT2qCRsQ8tMDegQIBxA_&biw=1366&bih=657#

, diakses pada tanggal 21 Desember 2020.

Jokie dan Siahaan, Sosiologi Perilaku Menyimpang, Jakarta: Universitas

Terbuka,2010.

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Nomor :

151.1 Tahun 2018 Tentang Tata Tertib Mahasiswa UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1997.

Lexy J.Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung Remaja Rosdakarya,

2010.

M. Djunaidi Ghiny dan Fauzan Almansur. Metode Penelitian Kualitatif,

Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012.

Maya Widiya Kristianti, Perilaku Menyimpang Kaum Santri (Studi di Lingkungan

Pondok Pesantren Nurul Ummahat, Kotagede, Yogyakarta), Skripsi

UIN Sunan Kalijaga th 2018.

Muhammad Angga Pratama, Perilaku Merokok pada Perempuan (Studi Kasus

Berdasarkan Tinjauan Teori Planned Behavior), Skripsi UIN Sunan

Kalijaga, 2018.

Nala Nur Vauzia, Faktor-Faktor Resiko Kenakalan Remaja di Dusun Krenekann

Ceper, Klaten, Skripsi Uin Sunan Kalijaga. 2018

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.

Nurseno, Sicology,Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.

PERMENDIKBUD No. 3 Tahun 2020, Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tertinggi.

Page 58: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

92

R. Agrosamdhyo, SE., MM, Objektivikasi Mahasiswa dalam Berwirausaha,

Media sains Indonesia, 2020.

Rahardjo Darmanto Djojodobroto, Tradisi Kehidupan Akademik, Yogyakarta :

Galang Press, 2004.

Restu Kertiko Widi, Asas Metodologi Penelitian : Sebuah Pengalaman Penuntun

Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian, Yogyakarta : Graha

Ilmu, 2010.

Rochiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Kelas, Bandung: Remaja rosdakarya,

2005.

Sarjono, dkk, Panduan Penelitian Skripsi Jurusan pendidikan Agama Islam,

Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiah UIN

Sunan Kalijaga, 2004.

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi remaja; Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2007.

Sofyan Efendi (ed), Metodologi Penelitian Survei, Jakarta: Rajawali Press, tt

Sri Hermuningsih dan Kristi Wardana, Persepsi Mahasiswa Terhadap Metode

Simulasi Online Trading di Bursa Efek Indonesia di Fakultas

Ekonomi Yogyakarta, EKOBIS Vol. 17: 2, Juli 2016.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, Bandung Alfabeta,

2013

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan

R&D, Bandung: AlfaBeta, 2007.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik,

Jakarta:Rineka Cipta, 1993.

Suharsono dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Indnesia, Semarang : Widya

karya, 2011.

Tata Tetib Mahasiswa Universita Islam Negeri Yogyakarta, Universitas Islam

Negeri Yogyakarta 2019.

Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta, rajawali, 1986.

Taufiq Rohman Dhohiri, dkk, Sosiologi, Jakarta: Yudistira, 2003.

Page 59: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

93

Veithza Rivai. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, Jakarta, PT Raja

Grafindo Persada, 2002.

W.S. Winkel dan Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan,

Yogyakarta: Media Abadi, 2004.

Page 60: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

94

LAMPIRAN

Page 61: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

95

KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

NOMOR: 151.1 TAHUN 2018

TENTANG:

TATA TERTIB MAHASISWA

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

REKTOR UIN SUNAN KALIJAGA

Menimbang : bahwa sebagai upaya mengoptimalkan agar berkepribadian

sesuai nilai sepiritual keagamaan, citra insan akademis dan

untuk menghindari perilaku mahasiswa yang tidak sesuai

dengan nilai-nilai spiritual keagamaan serta berkepribadian

bangsa Indonesia, dipandang perlu untuk melakukan

penyempurnaan keputusan Senat UIN Sunan Kalijaga

Mengingat

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

2. Undang-undang RI Nomor 12 Tahum 2012 tentang

Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Page 62: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

96

Pengelolaan Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2013

tentang Organisasi dan Tata Kelola UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 22 Tahun 2014

tentang Status UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 40 Tahun 2014

tentang Status UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

7. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Nomor 4961 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum

Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam.

Memerhatikan : 1. Hasil Rapat Komisi Etik bersama Wakil Rektor dan

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di

Lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tanggal

10 Juli 2018;

2. Hasil Rapat Pleno Senat UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, tanggal 14 Agustus 2018.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA TENTANG TATA TERTIB

Page 63: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

97

MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

a. Tata Tertib adalah peraturan tentang kewajiban, hak, pelanggaran, dan

sanksi bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

b. Mahasiswa adalah peserta didik baik laki-laki maupun perempuan

yang masih menempuh pendidikan akademik (S1, S2, S3) dan/ atau

profesi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terdaftar dengan bukti

kartu mahasiswa yang masih berlaku;

c. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa

sesuai ketentuan yang berlaku dalam Tata Tertib ini;

d. Hak adalah sesuatu yang seharusnya diterima mahasiswa sesuai

ketentuan yang berlaku dalam Tata Tertib ini;

e. Pelanggaran adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan Tata

Tertib ini;

f. Sanksi adalah akibat hukum yang dikenakan kepada mahasiswa yang

melanggar Tata Tartib ini dan/atau ketentuan lainnya yang berlaku;

Page 64: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

98

g. Universitas adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang didalamnya

terdiri atas Rektor, Fakultas, Pascasarjana, Jurusan/ Program Studi,

Lembaga Struktural dan Lembaga Struktural;

h. Fakultas adalah fakultas-fakultas di lingkungan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta;

i. Organisasi kemahasiswaan adalah organisasi intra kampus yang

disahkan Rektor untuk tingkat Universitas, atau Dekan untuk tingkat

Fakultas dan Jurusan /Program Studi atau Direktur untuk tingkat

Pascasarjana;

j. Senat adalah organisasi universitas yang menyusun, merumuskan, dan

menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan

pengawasan terhadap Rektor dalam Pelaksanaan otonomi perguruan

tinggi dibidang akademik;

k. Rektor adalah Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

l. Dekan adalah Dekan Fakultas di lingkungan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta;

m. Direktur adalah Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta;

n. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar luaskan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat;

Page 65: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

99

o. Tenaga pendidik adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri

dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan;

p. Dewan Kehormatan Tata tertib Mahasiswa adalah lembaga yang

dibentuk oleh Rektor untuk memberikan pertimbangan kepada Rektor

pada tingkat Universitas, Dekan pada tingkat Fakultas, dan Direktur

pada tingkat Pascasarjana dalam menjatuhkan sanksi kepada

mahasiswa.

q. T-Shirt atau kaos oblong adalah jenis pakaian yang menutupi sebagian

lengan, seluruh dada, perut, berkerah, tidak memiliki kancing, kerah,

ataupun saku.

r. Kampus adalah daerah lingkungan bangunan utama Perguruan Tinggi,

tempat semua kegiatan belajar mengajar, dan administrasi berlangsung

di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

s. Kegiatan akademik adalah kegiatan yang mencakup Tridharma

Perguruan Tinggi, baik kegiatan intra kulikuler maupun ekstra

kulikuler, baik di dalam maupun di luar kampus UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

BAB II

TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Tujuan Tata Tertib ini adalah untuk menciptakan suasana kampus yang

kondusif bagi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Page 66: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

100

(2) Fungsi Tata Tertib adalah sebagai peraturan tentang kewajiban, hak,

pelanggaran dan sanksi yang berlaku bagi mahasiswa.

BAB III

KEWAJIBAN MAHASISWA

Kewajiban Umum

Pasal 3

Mahasiswa berkewajiban:

a. Mengamalkan ajaran agamanya dan berakhlak mulia, baik di dalam

maupun diluar kampus;

b. Menciptakan suasana kampus yang kondusif;

c. Menjaga kewibawaan dan memelihara nama baik Universitas, baik

didalam kampus maupun diluar kampus;

d. Memelihara sarana dan prasarana universitas serta menjaga kebersihan,

keretiban, dan keamanannya;

e. Menaati semua ketentuan administrasi penyelenggaraan pendidikan

yang dibebankan kepada mahasiswa sesua peraturan yang berlaku;

f. Mematuhi segala peraturan yang berlaku ditingkat universitas, fakultas,

program studi, pascasarjana, dan unit.

g. Menjaga integritas dan kejujuran akademik.

Kewajiban Khusus

Pasal 4

Page 67: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

101

Mahasiswa berkewajiban:

Mengikuti kuliah, praktikum dan/atau kegiatan akademik lainnya dengan

disiplin, tertib, sopan, dan hormat kepada dosen dan tenaga

kependidikan (tendik);

a. Menyelesaikan studi tepat waktu sesuai peraturan yang berlaku;

b. Berpakaian sopan, rapi, bersih, bersepatu, mengenakan baju, dan tidak

mengenakan T-Shirt pada saat kuliah, praktikum, ujian, menemui

dosen, dan tendik, serta kegiatan akademik lainnya;

c. Bersih dari tato;

d. Memarkir kendaraan dengan tertib pada tempat yang telah disediakan;

e. Menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kerapian di lingkungan

kampus;

f. Berambut rapi, dan bersih dari anting, kalung, dan tindik bagi

mahasiswa;

g. Berbusana muslimah yang sopan, tidak transparan, tidak ketat, dan

wajah harus terbuka bagi mahasiswi untuk kepentingan belajar-

mengajar, baik didalam kampus maupun di luar kampus.

BAB IV

HAK MAHASISWA

Pasal 5

Setiap mahasiswa berhak;

Page 68: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

102

a. Memanfaatkan kebebasan mimbar akademik untuk menyampaikan

aspirasi dan pendapat, baik secara lisan maupun tertulis, etis dan

bertanggunjawab sesuai peraturan yang berlaku;

b. Memperoleh pendidikan, pengajaran, dari pimpinan dan dosen

universitas sesuai bakat, minat, potensi, dan kemampuan dalam rangka

pengembangan sikap, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

keterampilan;

c. Memperoleh pelayanan dibidang akademik, administrasi,

kemahasiswaan, dan kerjasama;

d. Memanfaatkan sarana dan prasarana universitas dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan akademik dan non-akademik sesuai

ketentuan yang berlaku;

e. Memperoleh penghargaan dari universitas atas prestasi akademik dan

non- akademik yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB V

KEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Kewajiban Pengurus

Organisasi Kemahasiswaan

Pasal 6

Pengurus Organisasi Kemahasiswaan berkewajiban:

Page 69: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

103

a. Menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kerapian kantor

organisasi kemahasiswaan;

b. Merawat barang-barang universitas dan bertanggungjawab atas

keutuhannya;

c. Menggunakan gedung, kantor, gudang dengan sesuai fungsinya; tidak

dipergunakan untuk menginap, memasak, mencuci, menjemur pakaian;

d. Mempertanggung jawabkan kegiatan dan/atau penggunaan dana dari

universitas atau pihak lainnya;

e. Mengganti segala biaya, kerugian, dan/atau kerusakan yang timbul

akibat penggunaan inventaris Negara yang tidak sesuai dengan

peruntukkannya;

f. Melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam pasal 3 dan 4;

g. Menutup kantor organisasi kemahasiswaan pada hari jumat pukul 11.00

s.d. 13.00 WIB.

Hak Pengurus

Organisasi Kemahasiswaan

Pasal 7

Pengurus Organisasi Kemahasiswaan berhak;

a. Menggunakan inventaris universitas sesuai prosedur dan peraturan yang

berlaku;

Page 70: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

104

b. Menggunakan kantor organisasi kemahasiswaan setiap hari mulai pukul

07.30 s.d. 21.30 WIB, kecuali ada pematasan yang diatur menggunakan

inventaris universitas sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku;

c. Menggunakan kantor organisasi kemahasiswaan setiap hari mulai pukul

07.30 s.d. 21.30 WIB, kecuali ada pematasan yang diatur pada pasal 6

huruf g;

BAB VI

PELANGGARAN

Pelanggaran Ringan

Pasal 8

Pelanggaran ringan dapat berupa:

a. Memakai sandal, sepatu yang tumitnya diinjak, slop, klompen atau

sejenisnya berkaos oblong, memakai T-Shirt, dan/atau bercelana sobek

selama di kampus;

b. Berpakaian ketat, tembus pandang dan/atau baju pendek bagi

mahasiswi;

c. Melanggar ketentuan pasal 4 huruf c dan d;

d. Menggunakan alat komunikasi selama kuliah, ujian, dan praktikum

kecuali sesuai dengan kontrak belajar;

e. Berambut gondrong, gimbal, rasta, bercat (kecuali hitam), mengenakan

kalung dan/atau anting bagi mahasiswi;

f. Merokok saat menjalani urusan dan mengikuti kegiatan akademik;

Page 71: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

105

g. Membuang puntung rokok atau sampah lainnya tidak pada tempatnya.

Pelanggaran Sedang

Pasal 9

Pelanggaran sedang dapat berupa:

a. Menggunakan fasilitas universitas secara tidak bertanggung jawab yang

mengakibatkan kerugian Negara;

b. Mengundang dan/atau membawa pihak luar dari universitas ke dalam

kampus untuk berdemonstrasi;

c. Menyontek atau copypaste dalam kegiatan akademik,

d. Mengganggu kelancaran proses kegiatan akademik dan/atau kegiatan

perkantoran;

e. Bertato;

f. Melakukan provokasi, ancaman, dan tindakan lainnya yang dapat

menganggu ketenangan seseorang dan/atau mencemarkan nama baik

universitas, seseorang, golongan, ras, suku, dan/atau agama;

g. Melakukan vandalism (corat-coret, pengrusakan, dan lainnya) di

lingkungan kampus;

h. Membawa, menyimpan, dan menggunakan senjata tajam di lingkungan

kampus;

i. Berpakaian dengan menutup wajah.

Pelanggaran Berat

Pasal 10

Page 72: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

106

Pelanggaran berat dapat berupa:

a. Memiliki, membawa, mengedarkan, dan/atau mempergunakan NAPZA

(nikotin, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif) dan/atau obat

berbahaya lainnya;

b. Menganut dan/atau menyebarkan paham terlarang;

c. Memiliki, membawa, menggandakan, meminjam, meminjamkan,

menjual dan/atau menyewakan media pornografi;

d. Melakukan plagiasi, membuatkan, dan/atau meminta orang lain

membuatkan skripsi, tesis, dan/atau disertasi;

e. Bertindak sebagai joki dalam ujian masuk universitas dan ujian

semester;

f. Memalsukan nilai, tanda tangan dosen dan pejabat, dan segala bentuk

dokumen resmi, stempel, dan/atau ijazah;

g. Mengubah data milik universitas secara tidak sah;

h. Melakukan perusakan, perampasan, tindak kekerasan, dan/atau

pencurian barang di lingkungan universitas;

i. Melakukan tindakan asusila, pemerkosaan dan/atau perzinaan;

j. Melakukan tindakan pidana yang dijatuhi hukuman penjara yang telah

mempunyai kekuatan hokum tetap lebih dari satu tahun;

k. Melakukan demonstrasi atau unjuk rasa yang anarkis;

l. Mengikuti organisasi terlarang.

Akumulasi Pelanggaran

Page 73: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

107

Pasal 11

a. Pelanggaran ringan yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan telah

dikenai sanksi menjadi pelanggarn berat;

b. Pelanggaran sedang yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan telah

dikenakan sanksi menjadi pelanggaran berat.

Pelanggaran Khusus Pengurus

Organisasi Kemahasiswaan

Pasal 12

Pelanggaran khusus bagi pengurus Organisasi Kemahasiswaan adalah:

a. Menggunakan vasilitas universitas yang tidak sesuai dengan

peruntukkannya;

b. Melanggar ketentuan pelaksanaan kegiatan universitas;

c. Melanggar ketentuan organisasi dan universitas;

d. Menghilangakan, merusak, dan/atau mencuri fasilitas universitas.

BAB VII

SANKSI

Jenis Sanksi

Pasal 13

Sanksi terdiri atas sanksi ringan, sedang, dan berat.

Sanksi Ringan

Page 74: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

108

Pasal 14

Sanksi ringan dapat berupa:

a. Nasihat, teguran, atau sanksi yang bersifat edukasi lainnya, naik secara

lisan maupun tulisan;

b. Dikeluarkan dari ruang kuliah, praktikum, atau ujian;

c. Tidak memperoleh layanan administrasi, akademik, kemahasiswaan

dan/atau layanan lainnya.

Sanksi Sedang

Pasal 15

Sanksi sedang dapat berupa:

a. Kehilangan hak mengikuti ujian dalam mata kuliah tertentu atau

seluruh mata kuliah selama satu semester;

b. Penangguhan dan/atau pembatalan hasil ujian mata kuliah tertentu atau

selurus mata kuliah dalam satu semester;

c. Penangguhan penyerahan ijazah, transkip nilai, dan Surat Keterangan

Pendamping Ijazah (SKPI) asli dalam jangka waktu tertentu;

d. Diskors dalam satu semester atau lebih dari kegiatan akademik dan

wajib bayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) serta dihitung masa studi

penuh;

e. Dicabut haknya untuk mendapat beasiswa dari dan/atau melalui

universitas;

f. Mengganti barang yang rusak atau hilang.

Page 75: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

109

Sanksi Berat

Pasal 18

Sanksi berat dapat berupa;

a. Diwajibkan mengganti/mengembalikan barang yang dirusak, dirampas

dan/atau dikuasai tampa hak;

b. Diskors selama dua semester atau lebih dari kegiatan akademik dan

wajib membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta dihitung sebagai

masa studi penuh;

c. Dicabut haknya untuk mendapat beasiswa dari dan/atau melalui

universitas;

d. Dihentikan dengan hormat sebagai mahasiswa dan berhak mendapat

transkip nilai matakuliah yang pernah ditempuh, surat pindah, dan lain-

lainnya terkait dengan kegiatan akademik yang pernah dilakukan;

e. Dicabut gelar akademik dengan tidak hormst;

f. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib‟

Sanksi Khusus Pengurus

Organisasi Kemahasiswaan

Pasal 17

Sanksi khusus bagi pengurus organisasi kemahasiswaan adalah

penonaktifan untuk sementara waktu atau tetap sebagai pengurus

Page 76: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

110

organisasi mahasiswa intra kampus dan/atau sanksi lain sesuai tingkat

pelanggarannya.

Ketentuan Sanksi

Pasal 18

a. Sanksi diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak melaksanakan

kewajiban dan/atau melanggar aturan sebagaimana tertuang dalam

Tata Tertib ini;

b. Penjatuhan sanksi ringan dapat dilakukan secara langsung oleh dosen

dan/atau tendik.

c. Penjatuhan sanksi untuk kategori sedang dan berat ditentukan setelah

melalui pemeriksaan cermat secara teliti dengan bukti-bukti yang sah

oleh Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa (DKTM)

d. Sebelum penjatuhan sanksi sedang atau berat dapat dilakukan

penggilan orang tua atau wali yang sa secara hokum.

e. Rector, Dekan atau Direktur Pascasarjana mempublikasikan nama,

foto, jenis pelanggaran, dan sanksi bagi pelanggar Tata Tertib di

tempat-tempat strategis universitas dalam jangka waktu 2 (dua) bulan

untuk pelanggaran sedang dan 4 (empat) bulan untuk pelanggaran

berat.

BAB VIII

PELAPORAN, PERSIDANGAN,

PENJATUHAN SANKSI, DAN REHABILITASI

Page 77: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

111

Pelaporan

Pasal 19

(1) Yang berhak melaporkan terjadinya pelanggaran adalan dosen, tendik,

mahasiswa dan/atau masyarakat;

(2) Pelapor berhak mendapatkan perlindungan dari pimpinan

fakultas/pimpinan psacasarjana, dan/atau pimpinan universitas;

(3) Laporan ditujikan kepada pimpinan fakultas/pimpinan pascasarjana

atau pimpinan universitas;

(4) Untuk pelaporan pelanggaran sedang, pimpinan fakultas atau

pascasarjana menindak lanjuti laporan tersebut kepada DKTM fakultas

atau DKTM pascasarjana;

(5) Untuk pelaporan pelanggaran berat, pimpinan fakultas atau

pascasarjana menindak lanjuti laporan tersebut kepada pimpinan

universitas;

(6) Pimpinan universitas menindak lanjuti laporan tersebut kepada DKTM

universitas.

Pesidangan

Pasal 20

(1) DKTM memanggil mahasiswa terlapor untuk menjalani persidangan;

(2) Pemanggilan mahasiswa dilakukan melalui surat resmi sesuai alamat

terakhir yang tercatat di universitas;

Page 78: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

112

(3) Apabila mahasiswa terlapor telah 2 (dua) kali atau terhitung tujuh 7

(tujuh) hari sejak pemanggilan kedu disampaikan tetap melepaskan

haknya dan pemeriksaan dapat dilanjutkan tanpa kehadiran mahasiswa

pelanggar;

(4) Apabila mahasiswa terlapor hadir, persidangan dilanjutkan dengan

memeriksa mahasiswa terlapor sanksi, dan alat bukti;

(5) Selama persidangan, mahasiwa terlapor berhak didampingi oleh

sebanyak-banyaknya dua orang pembela yang bersal dari unsur

mahasiswa;

(6) Keputusan Dekan, Direktur Pascasarjana dan Rektor bersifat final dan

mengikat.

Penjatuhan Sanksi

Pasal 21

(1) Penjatuhan sanksi atas pelanggaran ringan disertakan kepada dosen

dan/atau tendik;

(2) Mekanisme penjatuhan sanksi atas pelanggaran sedang:

a. DKTM fakultas atau pascasarjana membuat berita acara

persidangan dan rekomendasi;

b. Berita acara persidangan dan rekomendasi disampaikan kepada

Dekan atau Direktur Pascasarjana;

c. Dekan atau Direktur Pascasarjana menjatuhkan sanksi berdasarkan

rekomendasi DKTM tersebut;

Page 79: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

113

d. Apabila hasil persidangan menyatakan bahwa kasus tersebut masuk

kategori pelanggaran berat maka, DKTM fakultas atau

pascasarjana merekomendasikan kepada Dekan atau Direktur

Pascasarjana untuk diteruskan kepada Rektor.

(3) Mekanisme penjatuhan sanksi atas pelanggaran berat:

a. DKTM universitas membuat berita acara persidangan dan

rekomendasi;

b. Berita acara persidangan dan rekomendasi DKTM tersebut;

c. Rektor menjatuhkan sanksi berdasarkan rekomendasi DKTM

tersebut;

(4) Apabila DKTM universitas tidak menemukan pelanggaran tingkat

berat dan ternyata hanya pelanggaran sedang, maka, Rektor

melimpahakan kepada Dekan atau Direktur Pascasarjaan untuk

langsung menjatuhkan sanksi.

Rehabilitasi

Pasal 22

Rehabilitasi diberikan kepada mahasiswa yang telah dijatuhi sanksi apabila

dikemudian hari mampu membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah

BAB IX

DEWAN KEHORMATAN TATA TERTIB

MAHASISWA

Page 80: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

114

Pembentukan Dewan Kehormatan

Tata Tertib Mahasiswa

Pasal 23

(1) DKTM universitas dipilih dan diangkat oleh Rektor;

(2) DKTM fakultas dipilih dan diangkat oleh Dekan dan DKTM

pascasarjana dipilih dan diangkat oleh Direktur Pascasarjana;

(3) DKTM dibentuk untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat

diperpanjang pada periode berikutnya;

(4) DKTM universitas beranggotakan 7 (tujuh) orang, terdiri atas seorang

ketua merangkap anggota, dan exofficio Wakil Rektor Bidang

kemahasiswaan dan kerjasama, seorang sekertaris merangkap anggota,

dan 5 (lima) orang anggota;

(5) DKTM fakultas atau pascasarjana beranggotakan 5 (lima) orang

terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang sekertaris

merangkap anggota, dan seorang anggota;

(6) DKTM tingkat fakultas diambil dari atas unsur dosen dan exofficio

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama;

(7) Dalam melaksanakan tugasnya, DKTM dibantu oleh notulis;

(8) Jika dipandang perlu, DKTM universitas dapat merekomendasikan

kepada Rektor untuk membentuk DKTM adhoc;

(9) Tata cara persidangan DKTM adhoc mengacu pada tata cara

persidangan dalam Tata Tertib ini;

Page 81: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

115

Tugas Dewan Kehormatan

Tata Tertib Mahasiswa

Pasal 24

(1) Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa bwrtugas:

a. Melakukan pencarian fakta dan bukti, pemeriksaan, dan pembuatan

berita acara persidangan;

b. Melakukan pemanggilan kepada pihak-pihak terlapor dan pelapor

untuk didengarkan keterangan atau pembelaannya;

c. Memberikan rekomendasi kepada Rektor, Dekan, atau Direktur

Pascasarjana dalam penjatuhan sanksi sesuai kewenangannya.

(2) Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa diberi hak untuk

mengusulkan pemberian sanksi sesuai tingkatan pelanggaran dengan

memilih diantara opsi yang ada.

BAB X

PENUTUP

Pasal 25

Dengan berlakunya Tata Tertib Mahasiswa ini, maka, peraturan UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata Tertib

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan segala peraturannya di

universitas yang bertentangan dengan Tata Tertib ini dinyatakan tidak

berlaku.

Page 82: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

116

Pasal 26

Tata Tertib mahasiswa ini mulai diberlakukan sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Yogyakarta

Pada tanggal : 14 Agustus 2019

Page 83: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

117

DOKUMENTASI

Gambar 6

Wanancara dengan informan RV

Gambar 7

Page 84: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

118

Wawancara dengan informan AN

Gambar 8

Wawancara dengan informan ST

Gambar 9

Foto Bersama Informan

Page 85: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

119

Gambar 10

Prestasi yang diraih RV

Gambar 11

Prestasi yang diraih AN

Page 86: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

120

Page 87: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

121

Gambar 12

Prestasi yang diraih ST

Page 88: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

122

Gambar 13

Perilaku penyimpangan yang dilakukan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 89: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

123

CURRICULUM VITAE

A. Biodata Pribadi

Nama : Rafa Shafri Fatin

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tgl Lahir : Banjarnegara/31 Maret 1998

Alamat : Banjarnegara, Rakit, kincang RT03/RW03

Alamat Tinggal : Gendeng Lamong, 981 Baciro

Email : [email protected]

No Hp : 085328876472

B. Latar Belakang Pendidikan Formal

Jenjang Nama Sekolah Tahun

TK TK 01 Pertiwi Kincang 2003-2004

SD SDN 01 Kincang 2004-2010

SMP SMPN 01 Wanadadi 2010-2013

SMU MAN 02 Banjarnagara 2013-2016

S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016-2020

Page 90: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

124

SERTIFIKAT

Page 91: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

125

Page 92: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

126

Page 93: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

127

Page 94: JUDUL SKRIPSI PERILAKUMENYIMPANG MAHASISWA …

128