judi dan pembunuhan.docx
-
Upload
reza-meltica -
Category
Documents
-
view
41 -
download
4
description
Transcript of judi dan pembunuhan.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai cara yang dilakukan dalam penanganan perjudian dan
pembunuhan yang saat ini tetap hidup dalam masyarakat. Meski pada hakekatnya
perjudian dan pembunuhan merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma
agama, moral, kesusilaan maupun hukum. Namun perjudian dan pembunuhan
masih menunjukkan eksistensinya, dulunya hanya terjadi dikalangan orang dewasa
pria. Sekarang sudah menjalar ke berbagai elemen masyarakat anak-anak dan
remaja yang tidak lagi memandang baik pria maupun wanita.
Perjudian dan pembunuhan membahayakan bagi penghidupan dan
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Meski demikian berbagai perjudian dan
pembunuhan tetap berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban manusia.
Awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi tetapi tidak untuk keadaan sekarang
ini yang sudah dilakukan terang-terangan.
Dalam perspektif hukum, perjudian dan pembunuhan merupakan salah satu
tindak pidana (delict) yang meresahkan masyarakat. Mengingat masalah perjudian
dan pembunuhan sudah menjadi penyakit akut masyarakat, maka perlu upaya yang
sungguh-sungguh dan sistematis, tidak hanya dari pemerintah dan aparat penegak
hukum saja, tetapi juga dari kesadaran hukum dan partisipasi masyarakat untuk
bersama-sama dan bahu membahu menanggulangi dan memberantas semua bentuk
perjudian dan pembunuhan.
Ditinjau dari kepentingan nasional, penyelenggaraan perjudian dan
pembunuhan mempunyai ekses yang negatif dan merugikan terhadap moral dan
mental masyarakat, terutama terhadap generasi muda. Perjudian dan pembunuhan
merupakan salah satu penyakit menular masyarakat yang dalam proses sejarah dari
generasi kegenerasi tidak mudah diberantas. Oleh karena itu perlu diupayakan agar
masyarakat menjauhi perjudian dan pembunuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan judi?
2. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pembunuhan?
1
C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui tentang judi.
2. Mengetahui tentang pembunuhan.
D. RUANG LINGKUP
Dalam makalah ini kami hanya membatasi pembahaasan mengenai judi
dan pembunuhan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. JUDI
Judi di dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah al-maysir, yakni
mengambil hak orang lain dengan jalan yang bathil serta zhalim. Biasanya
perbuatan judi didasarkan pada ketentuan adanya pemenang dan yang kalah dalam
suatu kegiatan dimana pemenang dapat mengambil sesuatu dari yang kalah dengan
cara yang dilarang oleh Allah SWT. Perbuatan judi merupakan suatu bentuk
aktifitas yang didasari keinginan untuk memperoleh sesuatu dengan
mempertaruhkan hak milik secara mengundi nasib atau dengan kata lain secara
untung-untungan. Agama Islam tidak melarang bentuk-bentuk transaksi
perpindahan kepemilikan antara sesama manusia dengan cara-cara yang
dibenarkan, yakni dengan jual-beli, sewa menyewa, pinjam meminjam dan lain
sebagainya. Perpindahan kepemilikan yang dipersyaratkan atas nama judi dilarang
karena dapat menyebabkan mudharat bagi salah satu pihak yang terlibat dalam
perjudian.
Dengan demikian unsur-unsur yang menyebabkan suatu perbuatan
dianggap sebagai judi adalah sebagai berikut:
1. Adanya unsur mengundi nasib antara menang atau kalah, hal ini dijelaskan
dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
� �وه�ل �ب �ن ت �ف�اج ط�ان ي لش� ع�م�ال� م�ن م�ر�جس� ال� �ز �و�األ ص�اب �ن و�األ ر� س� م�ي و�ال خ�مر� �م�اال �ن �واإ �آم�ن �ذ�ين )ه�اال ي� �اأ ي
�فل�ح�ون� �مت �ك ع�ل
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(al-Maidah:90)
Kalah dan menang dalam perbuatan judi berbeda dengan kegiatan
perlombaan ataupun pertandingan. Dalam perlombaan ataupun
pertandingan, menang dan kalah ditentukan berdasarkan kemampuan atau
keterampilan melakukan suatu kegiatan, misalnya dalam olah raga,
kreatifitas seni ataupun ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak dapat
dikategorikan sebagai perbuatan judi karena kemenangan harus diperoleh
dengan latihan dan persiapan yang cukup sehingga secara jelas dapat
menentukan keunggulan dibandingkan pihak yang kalah. Berbeda dengan
3
judi, berbagai bentuk kegiatan atau permainan yang digunakan dalam
berjudi lebih banyak bergantung pada peruntungan nasib sedangkan
keterampilan ataupun persiapan tidak menentukan pemenang dalam
permainan judi.
2. Adanya unsur perpindahan harta dari yang kalah kepada yang menang
secara bathil, dengan menetapkan perjanjian adanya keharusan pihak yang
kalah memberikan harta miliknya kepada yang menang. Hal inilah yang
dilarang Allah dalam al-Quran yang berarti ”Janganlah kamu memakan
harta sesama kamu dengan jalan yang bathil”
3. Perbuatan judi diharamkan dalam Islam meskipun dalam hukum fiqh
perbuatan ini tidak termasuk dalam bagian hukum hudud. Perbuatan hudud
yang berkenaan dengan harta adalah pencurian atau perampokan yang
memenuhi persyaratan tentang jumlah harta yang diambil secara zhalim
yang diancam dengan hukuman potong tangan. Sedangkan pencurian dan
perampokan yang tidak memenuhi ketentuan tersebut diancam dengan
jarimah ta`zir atau penjara. Termasuk dalam kategori ini adalah perbuatan
judi yang pada sifatnya sama dengan mencuri atau merampok dengan
adanya unsur mengambil hak orang lain secara paksa. Dengan demikian
perbuatan judi termasuk perbuatan yang diharamkan dengan ancaman
hukum ta`zir atau penjara.
Perbuatan judi mengandung berbagai bahaya tidak hanya bagi pelakunya
tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya. Bahaya judi antara lain dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Bahaya judi dalam perekonomian
Roda perekonomian secara makro juga akan hancur disebabkan
judi karena sesungguhnya kegiatan perekonomian ditopang oleh
aktifitas transaksi secara riil, sedangkan judi merupakan perputaran
harta secara tidak riil karena tidak didasarkan pada hukum ekonomi
yang benar. Kegiatan judi yang dilakukan pada mulanya merusak
sistem perekonomian individu mulai dari tingkat keluarga, lingkungan
masyarakat hingga ke dalam sistem ekonomi yang lebih besar.
2. Bahaya judi dalam merusak akhlak
Judi menyebabkan seseorang menjadi pemalas dan suka berkhayal
Judi juga dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak jujur karena
4
biasanya kegiatan judi sering dipenuhi dengan tipu daya dengan
menghalalkan segala cara untuk memperoleh kemenangan
3. Bahaya judi terhadap ketentraman dan persatuan
Dalam permainan judi, kekalahan biasanya mendatangkan
permusuhan terutama bagi yang kalah kepada yang menang. Tipu daya
yang dilakukan dalam permainan judi juga menyebabkan orang menjadi
dendam dan sering menjadi akar dalam pertikaian yang terjadi. Hal
inilah yang diingatkan Allah dalam firman-Nya:
�م �ص�د�ك ر�و�ي س� م�ي خ�مر�و�ال �غض�اء�ف�يال ب ع�د�او�ة�و�ال �م�ال �ك ن �ي �وق�ع�ب ي ن� �أ ط�ان ي �ر�يد�الش� �م�اي �ن إ
�ه�ون� ت �مم�ن ت �ن ة�ف�ه�أل �الص�ال� �ه�و�ع�ن ر�الل ذ�ك ع�ن
Artinya : Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(al-Maidah: 91)
B. Pembunuhan
Membunuh ialah menghilangkan nyawa seseorang baik dengan sengaja
ataupun tidak sengaja, dengan alat mematikan. Membunuh sangat dilarang dalam
Islam dan termasuk dossa besaar, karena Islam menghormati hak hidup setiap
manusia dan melindunginya ( QS. Al-Baqarah {2}: 179 dan QS. Al-Maidah {5}:
32). Allah SWT mengutuk dan murka serta menyediakan siksa yang berat yaitu
“Neraka Jahanam”
Hukum membunuh jiwa
Membunuh jiwa dengan tanpa hak termasuk dari dosa-dosa besar yang paling
besar setelah syirik (menyekutukan Allah), seorang Mukmin akan tetap berada
dalam kelapangan agamanya selama dia tidak mengalirkan darah yang diharamkan,
karena dia termasuk dari dosa besar yang menyebabkan hukuman di dunia dan
akhirat.
�ع�د� �ه� و�أ �ع�ن ه� و�ل ��ـ ل ٱل ه� ي ل� �د:ا ل� خ;ل ف�يه�ا ا و�غ�ض�ب� �م� اؤ�ه� ج�ه�ن �ع�مEد: ۥف�ج�ز� :ا م)ت م�ن
و�م�ن �ل �قت م�ؤي
ه�ۥ ع�ظ�يم: لل ل� ل� ا ب�ا اArtinya: "Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja
maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya" (An Nisaa: 93)
5
أكبر : " -2 قال وسلم عليه الله صلى النبي عن عنه الله رضي مالك بن أنس عن
: , , , , وشهادة: قال أو الزور وقول الوالدين وعقوق النفس وقتل بالله اإلشراك الكبائر
عليه " متفق الزور
2 Dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Dosa-dosa terbesar adalah: menyekutukan Allah, membunuh jiwa, durhaka terhadap kedua orang tua dan berkata dusta",
Bahaya Membunuh
Membunuh adalah perbuatan yang membahayakan ketentraman dan
ketenagan hidup manusia.
Macam – macam Pembunuhan
(a) Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja yaitu suatu pembunuhan yang
sudah direncanakan, dengan memakai alat senjata yang biasanya mematikan.
Seseorang dikatakan membunuh dengan sengaja apabila orang tersebut
berakal sehat,baligh, dan berniat atau berencana untuk melakukan
pembunuhan, memakai alat yang bisa mematikan dan yang terbunuh adalah
orang baik.
(b) Pembunuhan yang disengaja
Pembunuhan sengaja: Adalah seorang pelaku yang melaksanakannya terhadap
seseorang yang ma'sum (tidak melanggar syari'at) dan dia membunuhnya
dengan sesuatu yang secara garis besar bisa dipergunakan untuk membunuh.
- Gambaran pembunuhan yang disengaja:Pembunuhan sengaja memiliki
beberapa gambaran, diantaranya:
1- Melukainya dengan sesuatu yang bisa menembus tubuh, seperti pisau,
tombak, pistol dan lainnya, kemudian dia meninggal disebabkan
olehnya.
2- Memukulnya dengan sesuatu yang berat dan besar, seperti batu besar,
tongkat besar, atau dengan menabrakkan mobil padanya atau dengan
menimpakan tembok kepadanya dan lainnya yang menyebabkan dirinya
meninggal.
3- Melemparkannya ke dalam sesuatu yang tidak memungkinkannya untuk
menghindar, seperti melemparkannya kedalam air yang bisa
membuatnya tenggelam, atau api yang akan membakarnya, atau
memenjarakannya tanpa memberi makan dan minum, sehingga
menyebabkannya meninggal.
6
4- Mencekiknya dengan tali maupun lainnya, atau menutup mulutnya
sampai meninggal.
5- Melemparkannya ke kandang singa dan semisalnya, atau dilemparkan
ular kepadanya ataupun anjing, sehingga dia meninggal karenanya.
6- Memberi minuman yang berisi racun, sedangkan dia tidak
mengetahuinya ketika meminum, sehingga meninggal karenanya.
7- Membunuhnya dengan menggunakan santet (sihir), yang secara umum
hal tersebut menyebabkan kematian.
8- Bersaksinya dua laki-laki dengan apa yang menyebabkannya dibunuh,
kemudian keduanya mengaku kalau mereka sengaja ingin
membunuhnya, atau berdusta ketika menjadi saksi, yang menyebabkan
dia dibunuh, dan lainnya dari gambaran seperti ini.
- Diwajibkan atas pembunuhan dengan sengaja, qishas: yaitu dengan
membunuh si pembunuh, wali orang yang terbunuh berhak untuk menuntut
qishas, atau mengambil diyat ataupun memberikan ampunan, dan inilah
yang terbaik.
(c) Pembunuhan seperti sengaja, yaitu terbunuhnya seseorang tanpa sengaja,
dilakukan oleh seorang mukallaf dengan alat yang biasanya tidak mematikan.
Misalnya sengaja memukul dengan sapu lidi, tetapi orang yang dipukul itu
meninggal.
- Pembunuhan mirip sengaja: Apabila seorang pelaku bertujuan untuk
melakukan kejahatan yang secara umum tidak mematikan manusia yang
darahnya ma'sum dan tidak pula melukainya, namun ternyata dia
meninggal karena disebabkan olehnya, seperti dia yang memukul dengan
pecut, atau tongkat kecil ataupun dengan pukulan dan semisalnya.
Pukulan merupakan sebuah tujuan, dan pembunuhan bukan merupakan
tujuan, oleh karena itulah dinamakan mirip sengaja, dan ini tidak
mengharuskan qishas darinya.
- Hukum pembunuhan mirip sengaja: Haram; karena termasuk dari
penodaan terhadap seorang manusia yang ma'sum.
- Diyat diwajibkan bagi dia yang melakukan pembunuhan tidak sengaja dan
pembunuhan yang salah, bersamanya juga diwajibkan kafarat. Adapun
7
pembunuhan yang disengaja tidak ada kafarat padanya, disebabkan oleh
besar dan kerasnya.
Dalam pembunuhan mirip sengaja diwajibkan: diyat besar dan kafarat,
sebagaimana berikut ini:
1. - Diyat besar: seratus ekor unta, empat puluh diantaranya harus dalam
keadaan hamil, sebagaimana sabda Nabi SAW: "… ketahuilah bahwa diyat
pembunuhan yang salah, mirip dengan sengaja, yaitu apa yang dilakukan
dengan pecut dan tongkat adalah seratus ekor unta: diantaranya, empat
puluh ekor yang dalam perutnya terdapat anak" (H.R Abu Dawud dan
Ibnu Majah)1.
- Keluarga ikut menanggung diyat ini, ataupun ukuran harganya,
sebagaimana yang telah lalu, dan diyat ini diberi tenggang waktu sampai
tiga tahun.
2 -Kafarat: yaitu memerdekakan seorang budak mukmin, apabila tidak
mendapatinya maka dia harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut.
(f) Pembunuhan tidak sengaja, yaitu pembunuhan karena kesalahan semata tanpa
direncanakan dan tidak ada maksud membunuh sama sekali. Misalnya
seseorang -, menembak hewan buruan ataupun suatu target, akan tetapi
mengenai seorang manusia ma'sum yang sama sekali tidak dia maksudkan,
dan meninggal karenanya. Termasuk disini: kesengajaan anak-anak, orang gila
dan yang menyebabkan pembunuhan.
1
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perjudian dan pembunuhan yang sudah ada sejak adanya peradaban
manusia dan berkembang seiring dengan perkembangan manusia. Hal ini
memberikan pandangan kepada manusia bahwa perjudian dan pembunuhan
seakan-akan menjadi lumrah untuk dilaksanakan. Perjudian dan pembunuhan
bahkan cenderung dianggap sebagai tindakan konvensional yang menyebabkan
tindakan penanggulangan terhadap perjudian dan pembunuhan sulit untuk
dilakukan. Kurangnya perhatian dari aparat hukum dan pemerintah serta tidak
adanya niat dari masyarakat untuk menangani perjudian dan pembunuhan menjadi
alasan utama perjudian dan pembunuhan tetap eksis dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari.
B. SARAN
Perjudian dan pembunuhan sudah menjadi penyakit dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Bahkan masalah perjudian dan pembunuhan sudah menjadi
penyakit akut masyarakat, maka perlu upaya yang sungguh-sungguh dan
sistematis, tidak hanya dari pemerintah dan aparat penegak hukum saja, tetapi juga
dari kesadaran hukum dan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama dan bahu
membahu menanggulangi dan memberantas semua bentuk perjudian dan
pembunuhan.
Regulasi yang ada saat ini belum mampu menjawab permasalahan perjudian
dan pembunuhan di Indonesia. Pidana berat belum tentu mampu memberantas
perjudian dan pembunuhan. Diperlukan niat dari masyarakat yang perlu menjadi
pertimbangan dalam membuat peraturan yang benar-benar mampu menutupi ruang
untuk melakukan perjudian dan pembunuhan. Untuk itu perlu dibuat peraturan baru
yang tidak hanya memberikan peran penting kepada aparat hukum dan pemerintah
dalam menangani perjudian dan pembunuhan tetapi juga peran penting kepada
masyarakat.
9