JUAL

13
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pengantar Saat ini tengah terjadi transformasi budaya Mengajar (teaching Culture) ke arah budaya belajar (learning culture). Istilah pembelajaran dianggap para pakar lebih tepat dari istilah pengajaran. Artinya, Para pakar dan praktisisi pendidikan selalu berupaya melakukan pencarian secara terus menerus dengan berbagai upaya untuk menjawab tantangan bagaimana meningkatkan efektifitas dan produktifits proses pembelajaran. Hal ini tentu dimaksudkan adalah guna mendapatkan hasil atau prestasi belajar yang optimal. Prestasi belajar, selain dipengaruhi oleh proses pembelajaran tentu saja banyak faktor yang cukup memiliki andil yang justru tidak kalah pentingnya. Beberapa faktor dimaksud akan dibahas selanjutnya. Namun sebelum kita membahas faktor-faktor dimaksud terlebih dahulu kita memahami apa itu hasil atau prestasi belajar. Prestasi Belajar Poerwadarminta (1987:322) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pernyataan ini diperjelas oleh Arijo (1994:22) yang menyatakan bahwa prestasi adalah hasil usaha yang dicapai seseorang melalui perbuatan belajar yang memperoleh hasil dalam bentuk tingkah laku nyata dan baru. Hasan (1994:84) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Hal ini bermakna bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu pada lingkungannya sehingga memperoleh pengalaman. Jadi jelaslah bahwa Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai ukuran kemampuan yang didapat, dicapai atau ditampilkan seseorang sebagai bukti dari usaha yang dilakukannya dalam belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan juga bahwa yang disebut dengan prestasi adalah kemampuan yang diperoleh dengan nilai yang tinggi. Sedangkan nilai yang sedang bahkan rendah belumlah disebut sebagai prestasi, walaupun sebenarnya tingkatan sedang atau rendah/kurang adalah gambaran dari kemampuan atau prestasi yang dicapai seseorang. Karena kemampuan seseorang jalas tidak ada yang sama tentunya prestasinya pun juga tidak sama. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Kenyataan menunjukkan bahwa prestasi belajar seseorang tidaklah sama, tetapi sangat pariatif/ berbeda. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang secara garis besar dapat

description

6yuytutyu

Transcript of JUAL

Page 1: JUAL

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarPengantar

Saat ini tengah terjadi transformasi budaya Mengajar (teaching Culture) ke arah budaya belajar (learning culture). Istilah pembelajaran dianggap para pakar lebih tepat dari istilah pengajaran. Artinya, Para pakar dan praktisisi pendidikan selalu berupaya melakukan pencarian secara terus menerus dengan berbagai upaya untuk menjawab tantangan bagaimana meningkatkan efektifitas dan produktifits proses pembelajaran. Hal ini tentu dimaksudkan adalah guna mendapatkan hasil atau prestasi belajar yang optimal. Prestasi belajar, selain dipengaruhi oleh proses pembelajaran  tentu saja banyak faktor yang cukup memiliki andil yang justru tidak kalah pentingnya. Beberapa faktor dimaksud akan dibahas selanjutnya. Namun sebelum kita membahas faktor-faktor dimaksud terlebih dahulu kita memahami apa itu hasil atau prestasi  belajar.

Prestasi Belajar

Poerwadarminta (1987:322) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pernyataan ini diperjelas oleh Arijo (1994:22) yang menyatakan bahwa prestasi adalah hasil usaha yang dicapai seseorang melalui perbuatan belajar yang memperoleh hasil dalam bentuk tingkah laku nyata dan baru.

Hasan (1994:84) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Hal ini bermakna bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu pada lingkungannya sehingga memperoleh pengalaman.

Jadi jelaslah bahwa Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai ukuran kemampuan yang didapat, dicapai atau ditampilkan seseorang sebagai bukti dari usaha yang dilakukannya dalam belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan juga bahwa yang disebut dengan prestasi adalah kemampuan yang diperoleh dengan nilai yang tinggi. Sedangkan nilai yang sedang bahkan rendah belumlah disebut sebagai  prestasi, walaupun sebenarnya tingkatan sedang atau rendah/kurang adalah gambaran dari kemampuan atau prestasi yang dicapai seseorang. Karena kemampuan seseorang jalas tidak ada yang sama tentunya prestasinya pun juga tidak sama.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Kenyataan menunjukkan bahwa prestasi belajar seseorang tidaklah sama, tetapi sangat pariatif/ berbeda.  Perbedaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua; (1) Faktor dari dalam diri seseoarang (intrinsic) dan (2) Faktor dari luar seseorang (Extrinsic).

Beberapa Faktor dari dalam (Intrinsic)

1. Inteligensi

Winkel (1986 : 153) memberi batasan tentang pengertian inteligensi dengan mengatakan, ineteligensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mendapatkan  suatu tujuan untuk berfikir secara rasional, dan untuk berhubungan dengan lingkungan disekitarnya secara memuaskan.

Dari pengertian ini dapat dikatkan bahwa faktor inteligensi menjadi  penting dalam proses belajar seseorang guna mencapai prestasi belajarnya.

2. Motivasi

Winkel (1986) menyatakan motivasi adalah motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Hal ini sejalan dengan Sardiman (2003) yeng menyatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

Page 2: JUAL

belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Jadi jelaslah bahwa motivasi mempunyai peranan penting dalam mencapai prestasi belajar, sehingga perlu upaya untuk menghidupkan motivasi dari seseorang.

3. Sikap

Sarwono (1988:20) mendefinisikan sikap adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu.

Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap berbagai hal secara baik positif maupun negatif. Sikap positif menjadi pilihan untuk dikembangkan/ditanamkan kepada seseorang sehingga dapat bersikap positip terhadap rangsangan yang diterima yang pada gilirannya akan mengoptimalkan prestasi belajar yang optimal.

4. Minat

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Pendapat ini didukung oleh pernyataan beberapa pakar yang mengatakan bahwa: ‘minat adalah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan yang diamati siswa diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan’ (Cony Semiawan, 1990:123). Juga menurut Winkel (1986:151) bahwa minat adalah kecenderungan yang menetapkan untuk rasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu.

Seseorang yang didorong oleh minat dan merasa senang dalam belajar dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Oleh karena itu yang dapat diupayakan agar siswa dapat berprestasi dengan baik perlu dibangkitkan minat belajarnya.

5. Bakat

Bakat menurut Tabrina Rusyan (1989:42), adalah kapasitas seseorang atau potensi hipotesis untuk dapat melakukan suatu tugas dimana sebelumnya sedikit mengalami latihan atau sama sekali tidak memperoleh latihan lebih dahulu.

Jadi bakat merupakan potensi dan kecakapan pada suatu lapangan pekerjaan. Apabila kapasitas mendapat latihan yang memadai maka potensi akan berkembang menjadi kecakapan yang nyata.

6. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran dengan segala kekuatan perhatian yang ada pada suatu situasi. Pemusatan pikiran ini dapat dikembangkan melalui latihan.

Beberapa Faktor dari Luar (Extrinsic)

1. Faktor Keluarga

Faktor keluarga turut mempengaruhi perkembangan prestasi belajar siswa. Pendidikan yang pertama dan utama yang diperoleh ada dalam keluarga. Jadi keluarga merupakan salah satu sumber bagi anak untuk belajar. Kalau pelajaran yang diperoleh anak dari rumah tidak baik, kemungkinan diluar lingkungan keluarga anak menjadi nakal dan begitu juga sebaliknya.

Pendidikan informal dan formal memerlukan kerjasama antara orang tua dengan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai usaha-usahanya. Orang tua juga harus menunjukkan kerjasamanya dalam cara anak belajar di rumah. Pendidikan berlangsung seumur hidup berlangsung dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

2. Faktor Sekolah

Page 3: JUAL

Faktor ini menyangkut proses pembelajaran yang diterima seseorang dengan bantuan guru. Metode pembelajaran yang diberikan sekolah sangat menentukan bagaimana anak dapat belajar mandiri dengan baik. Guru yang baik adalah guru yang menguasai kelas  memiliki kemampuan dan menggunakan metode Pembelajaran yang tepat, yaitu kemampuan  membelajarkan dan kemampuan memilih alat bantu pemelajaran yang sesuai serta kemampuan menciptakan situasi dan kondisi belajar.

Dengan metode pembelajaran  yang baik dan tepat akan dapat menarik minat siswa, perhatian siswa akan tertuju pada bahan pelajaran, sehingga diharapkan siswa akan dapat mencapai prestasi belajar.

3. Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah, yang mempengaruhi anak dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Anak haruslah dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, karena dari pengalaman yang dialami siswa dimasyarat banyak diperoleh ilmu yang berguna bagi anak didik.

Hal ini didukung pendapat Glesser (1987 : 5 ) yang mengatakan,  manusia normal adalah seorang manusia yang berfungsi secara efektif, yang sampai pada taraf tertentu merasa bahagia dan  menunjukkan prestasi dibidang yang dianggapnya perlu, ia harus pula dapat bertingkah laku dengan mempertimbangkan norma dan batasan yang ada dilingkungan setempat ia tinggal dan hidup.

Penutup

Setiap orang tentunya ingin menampilkan prestasi belajar yang dapat dibanggakan. Memperhatikan faktor-faktor yang telah dipaparkan di atas, terutama faktor dari dalam (intrinsic) semuanya dapat “diciptakan” oleh karena itu diperlukan upaya untuk bagaimana hal tersebut dapat diciptakan dalam setiap proses pembelajaran baik di keluarga, sekolah, dan mayarakat. Pada lembaga pendidikan, metode Pembelajaran ‘PAKEM’ menjadi sebuah alternatif yang dianjurkan  untuk dikembangkan dan diterapkan.

Page 4: JUAL

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Diposkan oleh Teguh Sutanto

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat

digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan

faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau

intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan

faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Mudzakir dan Sutrisno (1997) mengemukakan  faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar secara lebih rinci, yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri manusia)

Faktor ini meliputi:

1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik) yang meliputi:

a) Karena sakit

b) Karena kurang sehat

c) Karena cacat tubuh

2) Faktor psikologi (faktor yang bersifat rohani)logi meliputi:

a) Intelegensi

Setiap orang memiliki tingkat IQ yang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki IQ 110 -

140 dapat digolongkan cerdas, dan yang memiliki IQ 140 ke atas tergolong jenius. Golongan ini

mempunyai potensi untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi. Seseorang

yang memiliki IQ kurang dari 90 tergolong lemah mental, mereka inilah yang banyak mengalami

kesulitan belajar.

b) Bakat

Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu

mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu yang

sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang tidak sesuai

dengan bakatnya, ia akan cepat bosan, mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut

akan tampak pada anak suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga

nialinya rendah.

Page 5: JUAL

c) Minat

Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan

belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai

dengan kebutuhanya, tidak sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada

diri anak. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti

pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan aktif tidaknya dalam proses pembelajaran.

d) Motivasi

Motivasi sabagai faktor dalam (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan

mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai

tujuan, sehimgga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya.

Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan

giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya mereka yang

motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatianya tidak tertuju pada

pelajaran, suka menggangu kelas dan sering meninggalkan pelajaran. Akibatnya mereka

banyak mengalami kesulitan belajar.

e) Faktor kesehatan mental

Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi juga menyangkut segi

kesehatan mental dan emosional. Hubungan kesehatan mental dengan belajar adalah timbal

balik. Kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik

demikian juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang. Bila harga diri

tumbuh akan merupakan faktor adanya kesehatan mental. Individu di dalam hidupnya selalu

mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan, seperti: memperoleh penghargaan,

dapat kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan, dan lain-lain. Apabila kebutuhan itu tidak

terpenuhi akan membawa masalah-masalah emosional dan akan menimbulkan kesulitan

belajar.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, faktor ini

meliputi :

1) Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Yang termasuk faktor

ini antara lain :

Page 6: JUAL

a) Perhatian orang tua

Dalam lingkungan keluarga setiap individu atau siswa memerlukan perhatian orang tua

dalam mencapai prestasi belajarnya. Karena perhatian orang tua ini akan menentukan

seseorang siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Perhatian orang tua diwujudkan

dalam hal kasih sayang, memberi nasihat-nasihat dan sebagainya.

b) Keadaan ekonomi orang tua

Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar siswa, kadang kala

siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan ekonomi keluarganya. Akan tetapi ada juga

siswa yang keadaan ekonominya baik, tetapi prestasi prestasi belajarnya rendah atau

sebaliknya siswa yang keadaan ekonominya rendah malah mendapat prestasi belajar yang

tinggi.

c) Hubungan antara anggota keluarga

Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang harmonis antar personil yang ada. Dengan

adanya hubungan yang harmonis antara anggota keluarga akan mendapat kedamaian,

ketenangan dan ketentraman. Hal ini dapat menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga

prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik pula.

2) Lingkungan sekolah

Yang dimaksud sekolah, antara lain :

a) Guru

b) Faktor alat

c) Kondisi gedung

3) Faktor mass media dan lingkungan sosial (masyarakat)

a) Faktor mass media meliputi ; bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku-buku komik yang ada di

sekeliling kita. Hal-hal itu yang akan menghambat belajar apabila terlalu banyak waktu yang

dipergunakan, hingga lupa tugas belajar.

b) Lingkungan sosial

Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak. Maka kewajiban orang tua adalah

mengawasi dan memberi pengertian untuk mengurangi pergaulan yang dapat memberikan

dampak negatif bagi anak tersebut.

Page 7: JUAL

Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak untuk belajar apabila terdiri dari pelajar,

mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan tetangga adalah orang yang

tidak sekolah, menganggur, akan sangat berpengaruh bagi anak.

Aktivitas dalam masyarakat juga dapat berpengaruh dalam belajar anak. Peran orang tua disini

adalah memberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa

melupakan tugas belajarnya.

Kesehatan mental yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

erat kaitannya dengan religiusitas. Daradjat (Jalaluddin, 2002) menyatakan ada hubungan

antara kesehatan mental dan agama. Hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya

dengan hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa terletak pada sikap

penyerahan diri seseorang terhadap suatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikap pasrah yang

serupa itu diduga akan memberi sikap optimis pada diri seseorang sehingga muncul perasaan

positif seperti rasa bahagia, rasa senang, puas, sukses, merasa dicintai atau rasa aman

(Jalaluddin, 2002).

Religiusitas dan kebermaknaan hidup secara tidak langsung terkait karena hal itu bisa

membuat manusia mengetahui sejauh mana mereka bisa menghargai hidup dan

memanfaatkan hidupnya dengan berperilaku dan berbuat sesuai dengan ajaran agamanya.

Secara tidak langsung agama dapat menjadikan seseorang sadar akan makna hidup dan

bagaimana mereka untuk berbuat lebih baik untuk masa depan hidupnya dalam meraih

prestasi. Seorang religius adalah individu yang mengerti akan hidup dan kehidupan secara lebih

dalam arti lahiriah semata, yang bergerak dari dimensi vertikal kehidupan dan mentransenden

hidup ini (Rini Lestari dan Purwati, 2002).

Menurut Rola (2006), terdapat empat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:

a. Pengaruh keluarga dan kebudayaan

Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang

tua dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam

perkembangan prestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu daerah seperti cerita rakyat,

sering mengandung tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat.

b. Peranan konsep diri

Page 8: JUAL

Konsep diri merupakan bagaimana individu berpikir tentang dirinya sendiri. Apabila

individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan

termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah lakunya.

c. Pengaruh dari peran jenis kelamin

Prestasi akademik yang tinggi biasanya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga

banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada di antara

pria. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita

terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh

kesuksesan, namun sampai saat ini konsep tersebut masih diperdebatkan.

d. Pengakuan dari prestasi

Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa diperdulikan oleh orang lain. Di

mana prestasi sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, keluarga dan dukungan lingkungan

tempat di mana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk berprestasi akan lebih

realistis dalam mencapai tujuannya.

Jadi, dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar seseorang atau hasil akhir yang dicapai seseorang melalui kegiatan belajar dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu pengaruh dari dalam diri seseorang (internal) dan pengaruh dari luar diri seseorang (eksternal). Adapun yang menjadi faktor internal dalam penelitian ini adalah religiusitas dan konsep diri, sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah dukungan sosial.

Read more: http://jalurilmu.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html#ixzz2odcyrTPw

Page 9: JUAL

Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap orangtua terhadap anaknya. Prestasi yang baik tentu akan

didapat dengan proses belajar yang baik juga. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa,

dari perilaku lama ke perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru.

Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah bagaimana anak dapat menyesuaikan diri terhadap

lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang muncul dari anak.

Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus menyelesaikannya. Sehingga

nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan pada anak sebagai hal baru serta menambah

pengetahuan.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting baik untuk anak-anak, bahkan juga untuk

orang dewasa sekalipun.

Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang nyaman dan kondusif

mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga keaktifan proses mental untuk sering dilatih,

sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang terbiasa.

Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar. Orangtua

pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga

orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu

diperhatikan menurut Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul Psikologi Pendidikan pada tahun 2007, yaitu:

FAKTOR DARI DALAM DIRI

Kesehatan

Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat

membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena

konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.

Intelegensi

Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam

teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik

logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.

Minat dan motivasi

Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah

dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri

anak ataupun dari luar lingkungan

Cara belajar

Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar,

tempat serta fasilitas belajar.

FAKTOR DARI LINGKUNGAN

Page 10: JUAL

Keluarga

Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah,

hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi

belajar anak.

Sekolah

Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga

mempengaruhi anak dalam proses belajar.

Masyarakat

Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak

mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

Lingkungan sekitar

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang dapat dilakukan secara

keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya sesempurna mungkin bukanlah faktor yang

mustahil untuk dilakukan.