JUAL BELI SAWIT DI DESA BANDU AGUNG KECAMATAN ...repository.iainbengkulu.ac.id/499/2/NESI...
Transcript of JUAL BELI SAWIT DI DESA BANDU AGUNG KECAMATAN ...repository.iainbengkulu.ac.id/499/2/NESI...
JUAL BELI SAWIT DI DESA BANDU AGUNG KECAMATAN
KAUR UTARA DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
OLEH :
DAPIT ALIPAH
NIM. 212 313 8381
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
BENGKULU, 2017 M / 1438 H
MOTTO
bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Qs. Al-Alaq :1-5)
PERSEMBAHAN
Dengan penuh kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua orang tua terhebat Ayahanda dan Alm. Ibunda, terkuat, terkasih, tercinta,
tersayang terimakasih berkatnya saya tumbuh menjadi anak yang tangguh, yang
mampu menghadapi dunia dengan semua ceritanya dan berani berjalan sendiri
mengitari dunia. Yang siang malam tak henti berjuang untuk kami, doa, keringat,
semangat, materi dan semuanya, terima kasih tak terhingga ibunda ayahhanda....
2. Ayunda dan, adik terima kasih untuk motivasi dan semangat yang selalu kalian
berikan untuk ku, yang mengajarkan arti kesabaran saat berada di kota perantauan,
yang selalu menghibur disaat diri ini yang sering lelah dengan semua aktifitas yang
dijalani. You are the best sister ever...
3. Kedua pembimbing, yang selalu menyempatkan waktu untuk membimbing di sela-
sela kesibukannya. Yang selalu memberikan masukan dan selalu bisa menenangkan
disaat anak bimbingannya galau menghadapi sidang, yang tak pernah bosan
menghadapi tingkah laku kami. Terima kasih banyak ibuku tersayang.
4. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan keluarga
besar Almamater IAIN Bengkulu, semua dosen yang telah memberikan bimbingan
dan ilmu sampai aku dapat menyelesaikan Sripsi ini.
5. Sahabatku, yang selalu menemani setiap pembuatan skrispsi.
ABSTRAK
Nesi Yuyati NIM. 2113618102 Yang Berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Islami
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kementrian Keagamaan Bengkulu
Tengah
Masalah dalam penilitian ini yaitu lingkungan Islami di Kantor Kementrian
Agama belum begitu maksimal, yang kemudian mempengaruhi Kinerja karyawan,
berdasarkan permasalahan tersebut penulis mengambil judul penelitian ini tentang:
Pengaruh Lingkungan Kerja Islami Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Kementrian
Agama Kabupaten Bengkulu Tengah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui Apakah
Lingkungan Kerja Islami berpengaruh positif signifikan terhadapKinerjaKaryawan(2)
Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Lingkungan Kerja Islami terhadap Kinerja
Karyawan. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan
pendekatan kuantitatif asosiatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer, dan
instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
karyawan yang berjumlah 32 orang, Pemilihansampeldalam penelitian ini menggunakan
metode sampling jenuhya itu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel, yang berjumlah 32 orang. Teknik analisa data yang dipakai
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil
penelitian ini menyatakan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Kementrian
Keagamaan Bengkulu Tengah dengan nilaisignifikansisebesar 0,000< 0,05.Berdasarkan
uji t diperoleh nilaisignifikansisebesar 0,000< 0,05, makadapatdisimpulkanbahwa Ha
yang menyatakanbahwaKementrian Keagamaan Bengkulu Tengah berpengaruh
signifikan terhadap kinerja kerja karyawan Kementrian Keagamaan Bengkulu
Tengah,diterima. Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0.896 sama
dengan89.6%. Artinya kemampuan semangat kerja karyawan untuk mempengaruhi
Kinerrja kerja karywan di Kementrian Keagamaan Bengkulu Tengahtinggi.
Kata Kunci : Pengaruh, LingkunganKerjaIslami, KinerjaKaryawan
ABSTRACT
NesiYuyati NIM. 2113618102 The Entitled Influence of Islamic Work Environment on
Employee Performance On Religious Ministry Central Bengkulu
The problem in this research is an Islamic environment in the Office of Religious
Affairs has not so maximum, which then affects the performance of employees, based on
these problems the authors take the title of this study about: Work Environment Influence
Employee Performance Against Islamic Religious Affairs in the Office of Central
Bengkulu District
This study aims to determine: (1) To determine Is Working Environment Islami
significant positive effect on employee performance (2) To find out How much influence
does the Islamic Work Environment on Employee Performance. The type of research is a
field research with quantitative approach associative. The data used is primary data, and
the instrument used was a questionnaire. The population in this study were all employees
amounted to 32 people, sample selection in this study using a sampling method that is
saturated sampling technique when all members of the population used as a sample,
totaling 32 people. Data analysis technique used in this research is to use a simple linear
regression analysis. The results of this study expressed a significant effect on the
performance of employees Ministry of Religious Central Bengkulu with a significance
value of 0.000 <0,05.Berdasarkan t test significance value of 0.000 <0.05, it can be
concluded that Ha stating that the Ministry of Religious Central Bengkulu significant
effect on the performance of employees Ministry of Religious Central Bengkulu,
accepted. The result of determination coefficient obtained a value of 0896 is equal to
89.6%. This means that the ability to influence employee morale employees' work at the
Ministry of Religious Central Bengkulu high.
Keywords: Effect, Work Environment Islami, Employee Performance
KATA PENGANTAR
Segala puji syuku rpenulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw
atas berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga mengantarkan kita dari
zaman jahiliyah menuju kezaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti sekarang ini.
Dalam penulisan proposal skripsi yang berjudulPENGARUH LINGKUNGAN
KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR
KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN BENGKULU TENGAH ini penulis
menyadari masih banyak kekurangan dari berbagai segi. Oleh karena itu kritik dan saran
penulis harapkan guna perbaikan proposal skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan baik materil maupun spiritual, dalam proses penyelesaian
proposal ini, terkhusus ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin, M.M.Ag,Mh selaku Rektor IAIN Bengkulu yang telah
memberikan berbagai Fasilitas dalam menimba ilmu pengetahuan di IAIN Bengkulu
2. Dra. Asnaini, Ma selaku Dekan IAIN Bengkulu yang telah membantu membangun
berbagai Fasilitas dalam menimba ilmu pengetahuan di IAIN Bengkulu
3. Dra. Fatimah Yunus, MA selaku Pembimbing pertama yang senantiasa memberikan
pengarahan dan petunjuk kepada penulis.
4. Yosy Ariysandy, MM selaku Pembimbing kedua yang senantiasa sabar dan tabah
dalam mengarahkan dan memberikan petunjuk serta motivasinya kepada penulis
dalam penyelesaikan skripsi ini.
5. Pimpinan dan staf Perpustakaan IAIN Bengkulu yang telah memberikan fasilitas
baik itu berupa referensi ataupun literatur-literatur yang lainnya sehingga penulis
dapat dengan leluasa menggunakannya.
Akhirnya penulis do’akan semoga segala kebaikan dan bantuan serta
partisipasi dari semua pihak yang telah membantu dan memotivasi penulis
menjadi amal yang shaleh. Hal itu tidak dapat penulis balas, kecuali Allah Jualah
yang membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda Amin.
Bengkulu, November 2016
Nesi Yuyati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... ii
PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................................ iii
PENGESAHAN ....................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi
ABSTRAK.......................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. TujuanPenelitian ........................................................................................ 7
D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 7
E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori .............................................................................................. 14
1. Lingkungan Kerja Islami ..................................................................... 14
2. Kinerja Pegawai .................................................................................. 25
3. Pengaruh Lingkungan Kerja Islami terhadap Kinerja
Pegawai ............................................................................................... 28
B. KerangkaBerpikir ....................................................................................... 29
C. HipotesaPenelitian ..................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 31
B. Variabel penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 31
C. WaktudanTempatPenelitian ....................................................................... 31
D. Populasidan sample .................................................................................... 32
E. Sumber dan TeknikPengumpulan Data ..................................................... 33
F. Instrumen penelitian .................................................................................. 34
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian .............................................. 41
B. HasilPenelitian ........................................................................................... 51
C. Pembahasan ............................................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 62
B. Saran .......................................................................................................... 62
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah ............. 32
Tabel 3.1 Pengukuran Skala Kategori Responden ..................................................... 35
Tabel 3.2 Koefesien Determinasi .............................................................................. 40
Tabel 4.1 Rekapitulasi Deskripsi Responden ............................................................. 45
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Data Lingkungan Kerja Islami (X) ..................... 51
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Data Kinerja (Y) .................................................. 52
Tabel 4.5 Uji Realibilitas Data Lingkungan Kerja Islami ................................... 53
Tabel 4.6 Uji Realibilitas Data Kinerja ............................................................... 53
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data ............................................................................ 54
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data ................................................................ 55
Tabel 4.8 Uji Koefesien Regresi Linear ............................................................. 56
Tabel 4.9 Hasiluji t .............................................................................................. 57
Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Determinasi .................................................. 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 41
Gambar 4.1 Usia Responden ................................................................................... 42
Gambar 4.3 Gaji Responden ................................................................................... 43
Gambar 4.4 Usia Responden ................................................................................... 44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah ekonomi yang harus dihadapi bangsa
Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber
daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat di
dayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang
gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Persoalan yang
ada adalah bagaimana dapat menciptakan sumber daya manusia yang
dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga, tujuan dapat tercapai.1
Peranan sumber daya manusia dalam pekerjaan sangatlah penting
kerena sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau aktivitas dalam
mencapai tujuannya, baik untuk memperoleh keuntungan maupun untuk
mempertahankan kelangsungan hidup instansi.Berhasil tidaknya suatu
pekerjaan dalam mempertahankan eksistensi dimulai dari manusia itu
sendiri dalam mempertahankan kinerja dalam meningkatkan afektivitas
dan efisiensi secara maksimal. Dengan kata lain kinerja organisasi sangat
dipengaruhi dan bahkan tergantung pada kualitas, kuantitas dan
kemampuan kompetitif sumberdaya manusia yang dimilikinya. Kinerja
kerja merupakan tuntutan utama bagi instansi agar kelangsungan
hidup atau operasionalnya dapat tercapai. Kinerja suatu badan usaha dapat
memberikan kontribusi pada pemerintah daerah maupun pusat artinya,
1Muchdarsyah, Sinungan, Kinerja Apa dan Bagaimana, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003),
h. 81
dari kinerja nasional maupun regional dapat menunjang perekonomian
secara makro ataupun mikro.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, untuk itu
instansi harus berusaha menjamin agar faktor yang berkaitan dengan
kinerja dapat dipenuhi secara maksimal, salah satu faktor
yangmempengaruhi adalah lingkungan kerja.2
Kenyamanan lingkungan kerja pegawai dapat memicu pegawai
untuk bekerja lebih baik sehingga kinerja dapat dicapai secara
maksimal.Pada dasarnya setiap organisasiakan menghadapi perubahan
lingkungan yang bersifat teknis dan fenomatik. Untuk mendukung tingkat
kinerjapegawai dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja
yang menyenangkan, lingkungan kerja merupakan segala sesuatu di
sekitar pekerja dan dapat berpengaruh terhadap pekerjanya.3
Lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja
pegawaiinstansi dalam usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
dibebankan kapadanya yang akhirnya berpengaruh terhadap
kinerjapegawai, lingkungan yang baik akan meningkatkan kerja,
begitupula sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang tenang,dapat
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Sebuah organisasi atau
instansi yang beroperasi di sebuah lingkungan tidak dapat menafsirkan
bahwa selain kegiatan mereka juga terlibat dengan lingkungan disekitar
instansi, oleh karena itu setiap instansi perlu memahami secara mendalam
2Muchdarsyah, Sinungan, Ibid, h. 83
3Alex, Nitisemito, Menejemen Personalia, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2002) h. 192
mengenai lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun
tidak langsung dengankegiatan kerjanya.4
Besarnya pengaruh lingkungan kerja terhadap peningkatan kinerja
pegawai tentu akan berbeda-beda, tetapi instansi yang dapat berkembang
dengan baik, pada umumnya adalah instansi yang selalu melakukan
inovasi tiada henti. Banyak instansi yang gagal menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan atau lebih buruk lagi adalah kegagalan perubahan,
tidak ada yang tetap kecuali perubahan tersebut.Instansi yang inovatif
adalah mereka yang selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
dihadapi untuk menunjang kinerjanya agar kecil kemungkinan mengalami
penurunan.5
Dalam ajaran Islam, dikenal dengan yang berkaitan dengan
penciptaan manusia dan alam yakni konsep khalifah dan amanah.Khalifah
disini menyatakan bahwa manusia telah di pilih oleh Allah di muka bumi
ini (khalifatullah fil’ardh).Sebagai wakil Allah, manusia wajib untuk
dapat mempresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah. Salah
satu sifatAllah adalah sebagai pemeliharaan atau penjagaan.Jadi sebagai
wakil khalifah Allah di muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung
jawab untuk menjaga bumi dan lingkungan kita ini.6
Lingkungan ini tak terlepas dari peran manusia oleh karena itu
aturan Islami haruslah mencakup semua sisi yang dibutuhkan oleh
4Muchdarsyah, Sinungan, Op.Cit, hlm.16
5Muchdarsyah, Sinungan, Ibid, hlm.105
6Arif, Sumantri, Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam, (Jakarta : Kencana, 2010) h.
265
manusia dalam kehidupannya. Lingkungan kerja Islami adalah keberadaan
manusiadi sekeliling untuk saling mengisi dan melengkapi satu dengan
lainnya sesuai dengan perannya masing-masing dengan menjaga alam
(lingkungan) dan makhluk ciptaan Allah yang lain yakni sebagai khalifah
(pemimpin) yang harus menggunakan nilai-nilai syari’at Islam dalam
segala aktifitasnya. Allah telah menurunkan aturan syari’at sistem sosial
yang mengatur kehidupan manusia dalam politik, manajemen, sosial,
ekonomi yang sesuai dengan rahasia penciptaanya ,yakni beribadah
kepada Allah. Beribadah bukan berarti putus menjalankan pekerjaanya
dan mengasingkan diri dari kehidupan dunia. Indikator dari lingkungan
kerja Islami adalah lingkungan eksternal yang meliputi ruang energi,
keadaan sosial, Budaya, Teknologi kemudian Lingkungan internal yang
meliputi Keteladanan, Kondisi organisasi dan Sarana dan prasarana7
Kinerja adalah ukuran sampai sejauh mana sebuah kegiatan
mampu mencapai target kuantitas dan kualitas yang telah
ditetapkan.Untuk itu sudah layak pemilik instansi
pemerintahmemberikan sebuah motivasi bagi pegawai supaya
menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu lembaga instansi
memberikan semacam perhatian yang khusus pada pegawai untuk
meningkatkan kemajuan dan kemampuan tenaga kerja serta kesejahteraan
pegawai.8
7Ahmad, Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syari’ah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2006) h. 236 8Enie, Trisnawati. S. Dn Kurniawan. S, Pengantar Manajemen, Jakarta : Kencana,
2005,Cet 1, h. 369
Kinerja merupakan suatu ukuran tentang seberapa produktif suatu
proses menghasilkan suatu keluaran, kinerja sebagai suatu rasio antara
masukan dan keluaran, dengan fokus perhatian pada keluaran yang
dihasilkan suatu proses. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga
kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan
nilai.Kinerja juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam
memproduksibarang dan jasa “kinerja mengutarakan cara pemanfaatan
secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang”.Adapun
indikator dari kinerja meliputi kualitas kerja, Kuantitas kerja, Ketepatan
waktu, Kehadiran dan Kerja sama
Apabila lingkungan kerja mereka terasa nyaman dan
menyenangkan maka akan meningkatkan kinerjapegawai, namun jika
kondisi lingkungan kurang mendukung maka akan berpengaruh negatif
juga terhadap kinerja pegawai tersebut.
Menurut pengamatan peneliti lingkungan Islamibelum begitu
maksimal diterapkan di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu
Tengah, hal ini terlihat dari etika pegawai yang masih melakukan tindakan
yang tidak sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure). Ada
beberapa pegawai yang melakukan aktivitas lain disaat jam kerja, seperti
main game, bersantai dan datang ke kantor tidak tepat waktu. Selain itu, para
pegawai juga belum bisa menjaga kebersihan dengan baik, hal ini terlihat dari
meja kantoryang terkesan berantakan, padahal didalam ajaran Islam,
kebersihan merupakan sebagian dari iman.Hal ini menunjukkan bahwa
pegawai Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah belum
menerapkan lingkungan yang Islami secara benar.
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan
pegawaidan merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja
dengan standar yang ditetapkan Berdasarkan wawancara awal, dengan bapak
Drs. H. Ajamalus, MH, beliau menyatakan pegawai di Kantor Kementrian
Agama menurut pengamatan beliau, kinerja pegawai di Kantor Kementrian
Agama Bengkulu Tengah sudah baik, namun ada beberapa pegawai yang
kinerjanya belum begitu maksimal.Adapun subjek yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah kinerja pegawaidi Kantor Kementrian
Agama Kabupaten Bengkulu Tengah. Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis mengambil judul penelitian ini tentang: “Pengaruh Lingkungan
Kerja Islami Terhadap KinerjaPegawai Di Kantor Kementrian
Agama Kabupaten Bengkulu Tengah”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah lingkungan kerjaIslami berpengaruh terhadap kinerja pegawai di
Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah ?
2. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerjaterhadap kinerja pegawai di
Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah ?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui Apakah lingkungan kerjaIslamiberpengaruh terhadap
kinerja pegawai di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu
Tengah
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerjaterhadap
kinerja pegawai di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu
Tengah
D. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait yaitu
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur untuk penelitian
selanjutnya dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan
khususnya memberi informasi tentang Pengaruh lingkungan kerja
terhadapkinerja pegawai di Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Bengkulu Tengah
2. Kegunaan Praktis
a. Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah
Dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan meningkatkan
lingkungan kerja karyawan Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Bengkulu Tengah. Memberi masukan pada Kantor Kementrian
Agama Kabupaten Bengkulu Tengah dalam hal peningkatan
lingkungan kerja karyawan untuk meningkatkan kinerja para
karyawan
b. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu
yang berharga bagi pihak universitas dan juga sebagai bahan referensi
bagi peneliti lain dengan materi yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti oleh peneliti.
E. Penelitian Terdahulu
Setelah melakukan penelusuran, kajian penelitian yang membahas
masalah yang sesuai menurut data yang penulis peroleh, penelitian
tersebut antara lain yaitu
Wisnu, meneliti tentang Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Terhadap
Produktivitas kerja Karyawan pada CV. Veda Meubel Mas Semarang. Jenis
penelitian yang digunakan adalah explanatori. Teknik pengumpulan data
dengan mengambil sampel dari karyawan, instrumen pengumpulan data
berupa wawancara dan kuesioner, dengan sampel sebanyak 43 responden.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis berganda, hasil penelitian ini
diketahui signifikansi lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja adalah
0,013 < 0,005 dan signifikansi lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
adalah 0,006 < 0,005. Hal ini mengindikasikan bahwa semua hipotesis
diterima atau terbukti. Dari uji koefisien regresi diketahui bahwa besar
Adjusted R Square sebesar 0,332 atau 33,2%. Artinya variabel lingkungan
kerja dan lingkungan kerja mampu menjelaskan produktivitas kerja karyawan
sebesar 33,2%9
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti
terdapat perbedaan yang terletak pada tujuan penelitian, kemudian jenis
9Wisnu, Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Lingkungan kerja Terhadap Produktivitas kerja
Karyawan pada CV. Veda Meubel Mas Semarang (Fakultas Ekononomi, Uniaversitas Pancasilla,
Semarang, 2012).
penelitian, penelitian diatas menggunakan jenis penelitian yang digunakan
adalah explanatori, sedangkan pada penelitian ini menggunakan kuantitatif
asosiatif, kemudian teknik analisis data, penulis menggunakan analisis liner
sederhana sedangkan peneliti terdahulu menggunakan analisis liner berganda.
Sedangkan persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilalukan terletak aspek variabel penelitian yaitu lingkungan kerja dan
produktivitas karyawan dan terletak pada metodologi penelitian yaitu
menggunakan kuantitatif, serta teknik pengumpulan datayaitu sama sama
menggunakan angket.
Djunaidah, meneliti tentang“PengaruhLingkungan kerja Karyawan
terhadaps Produktivitas Karyawan pada PT. Semen Gresik Padang”.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis linear sederhana untuk
mengetahui pengaruh lingkungan kerja yang meliputi kebutuhan Individu
(X1); Harapan Individu (X2); Perlakuan Adil (X3); dan Kejelasan Tujuan (X4)
terhadap Produktivitas (Y).Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Motivasi yang meliputi kebutuhan individu, harapan individu,
perlakuan adil serta kejelasan tujuan memiliki pengaruh terhadap
produktivitas; dan (2) Motivasi melalui pemenuhan kebutuhan individu
mempunyai pengaruh dan hubungan yang paling besar apabila dibandingkan
dengan motivasi lainnya terhadap produktivitas.10
10
Djunaidah, meneliti tentang“PengaruhLingkungan kerja Karyawan terhadaps
Produktivitas Karyawan pada PT. Semen Gresik Padang (Fakultas Syariah, IAIN Imam Bonjol
Padang, 2012).
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan peneliti
terdapatperbedaanyangterletakpada indikator penelitian, indikator penelitian
diatas adalah kebutuhan Individu (X1); Harapan Individu (X2); Perlakuan Adil
(X3); dan Kejelasan Tujuan (X4) dan Produktivitas (Y) Sedangkan pada
penelitian ini Produktivitas kerja (Y) indikator sebagai berikut : (1) kualitas
kerja (quality of work), (2) kuantitas kerja ( quantity of work), (3) pengetahuan
tentang pekerjaan (knoeledge of job), (4) kreatifitas (creativeness), (5) kerja
sama (cooperation), (6) ketergantungan (dependability), (7) inisiatif
(initiative), (8) personal kualitas. Dan lingkungan kerja indikatornya : 1)
Kegairahan, 2) Kekuatan untuk melawan frustasi, 3) Kualitas untuk bertahan
dan 4) Semangat kelompok, kemudian teknik analisis data, penulis
menggunakan analisis liner sederhana sedangkan peneliti terdahulu
menggunakan analisis liner berganda. Sedangkan persamaan dari penelitian
ini dengan penelitian yang akan dilalukan terletak aspek variabel penelitian
yaitu lingkungan kerja dan produktivitas karyawan dan terletak pada
metodologi penelitian yaitu menggunakan kuantitatif, serta teknik
pengumpulan datayaitu sama sama menggunakan angket.
Kusumawarni, meneliti tentang Pengaruh Semangat Dan Disiplin Kerja
Terhada Produktivitas Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM)Kabupaten Kudus. Teknik analisis data yang digunakan analisis
linear berganda, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
kantor PDAM yang berjumlah 92 karyawan. Karena penelitian ini merupakan
penelitian populasi, maka dalam hal ini tidak memakai sampel penelitian.
Variabel dalampenelitian ini yaitu variabel lingkungan kerja (X1), kegairahan
kerja dandisiplin kerja (X2) sedangkan variabel produktifitas kerja (Y) terdiri
dari sub variabel yaitu hasil kerja dan kualitas. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa t1 = 7,026, dan t2 = 4,977 sedangkan ttabel dengan dk pembilang = 2
dan dk penyebut = 89 pada taraf signifikansi 5% =1,99. Sehingga dapat
diketahui bahwa t1 dan t2 > ttabel maka hipotesis diterima.Adapun besarnya
koefisien diterminasi (r2) diperoleh 71,2 % sedangkan sisanya 28,8 % yang
merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.11
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan dengan penelitian yang akan
dilakukan terdapat perbedaan yang terletak pada tujuan penelitian, kemudian
metode penelitian, penulis menggunakan analisis liner sederhana sedangkan
peneliti terdahulu menggunakan analisis liner berganda. Sedangkan
persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilalukan
terletak aspek variabel penelitian yaitu lingkungan kerja dan produktivitas
karyawan dan terletak pada metodologi penelitian yaitu menggunakan
kuantitatif, serta teknik pengumpulan datayaitu sama sama menggunakan
angket.
Kontribusi penelitian terdahulu pada penelitian yang akan dilaksanakan
yaitu penelitian terdahulu dapat Menjadi referensi bagi penelitian penulis serta
membantu dalam proses penyusunan penelitian.
11
Kusumawarni, meneliti tengtang Pengaruh Semangat Dan Disiplin Kerja Terhada
Produktivitas Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Kabupaten Kudus
(Fakultas Ekonomi, UMB Bojonegoor, Kudus , 2012).
F. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam skripsi ini disajikan satu kesatuan yang terdiri dari
lima bab, yang setiap bab terdiri dari beberapa sub bab bahasan. Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh dalam pembahasan
tersebut, maka penulis kemukakan secara globalisasi yang terkandung dalam
skripsi ini.
Bab I : Pendahuluan yang berisi secara keseluruhan permasalahan yang
akan dibahas dalam skripsi ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi oprasional, dan
sistematika pembahasan.
Bab II : Pemaparan tentang kajian pustaka yang berisi tentang pemataran
dari judul penelitian yaitu: Kajian teori yang terdiri dari pengertian
lingkungan kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja,
produktivitas kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja dan pengaruh
lingkungan kerjaterhadap kinerja, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesa
penelitian
Bab III : dalam bab ini memaparkan tentang jenis dan pendekatan
penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, waktu dan tempat
penelitian, populasi dan sample, sumber dan teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian dan teknik analisis data.
Bab IV memaparkan Hasil penelitian dan pembahasan dipaparkan
pada sidang.
BAB V memaparkan kesimpulan dan saran dimuat
Pada akhirnya penelitian berbentuk Skripsi ini ditutup dengan
memaparkan sumber bacaan yang dirangkum dalam daftar pustaka.dan dalam
akhir tesis ini disertakan berbagai lampiran-lampiran yang ditunjukkan
berupa dokumen-dokumen fakta penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Lingkungan kerja Islami
a. Pengertian Lingkungan Kerja Islami
Lingkungan adalah segala sesuatu yang tampak dan terdapat
dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang.12
Menurut Sudarmayanti lingkungan kerja adalah semua
keadaan tempat kerja dapat mempengaruhi pegawai atau karyawan
baik secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan kerja Islami
juga dapat diartikan sebagai sikap, norma, dan perasaan yang lazim
dimiliki oleh para karyawan sehubungan dengan organisasi mereka.13
Belajar dari sejarah yang ada, MSDi yang tangguh terhadap
lingkungan kerja Islami dalam perusahaan, yaitu:
1) Menjadikan pekerja dan pengusaha yang tangguh dan jujur
karena mereka yakin Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha
Melihat.
2) Berorientasi pada dunia akhirat, orientasi MSDi bukan hanya
aspek keduniaan saja akan tetapi juga aspek akhirat karena
dengan adanya aspek akhirat ini menjadikan manusia menjadi
lebih ikhlas dalam bekerja, berpelilaku, berpenampilan, dan
12
Zakiyah, Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 66 13
Steers, M. Richard, Efektivitas Organisasi, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2000), h.
123
berbicara.
3) Menghindari pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas pada
kondisi yang telah dicapai perusahaan dan slalu bersyukur.
4) Memberikan imbalan/upah yang cukup pada pekerja yang
mampu melakukan improvisasi yang kreatif dalam perusahaan.
Lingkungan kerja Islami adalah keberadaan manusia di
sekeliling untuk saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya
sesuai dengan perannya masing-masing dengan menjaga alam
(lingkungan) dan makhluk ciptaan Allah yang lain yakni sebagai
khalifah (pemimpin) yang harus menggunakan nilai-nilai syari’at
Islam dalam segala aktifitasnya agar dapat tercapainya kebahagiaan
di dunia dan di akhirat.14
Pengertian Islam tentang lingkungan kerja Islami merupakan
sebuah entitas yang tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan
manusia dan realitas lain Yang Ghaib, yang menciptakan alam.
Alam merupakan representasi dari Allah, yang merupakan sumber
keberadaan lingkungan itu sendiri. Realitas alam ini diciptakan
dengan tujuan tertentu bukan karena kebetulan atau main-main.
Lingkungan mempunyai eksistensi riil, objektif serta bekerja sesuai
dengan hukum-hukum yang berlaku, yang disebut sebagai hukum
Allah (sunnatullah).15
Allah telah mentaqdirkan bahwa antara satu makhluk dengan
14 Muhammad, Tolhah Hasan, Islam Dalam Persepektif Sosio kultural, (Jakarta :
Lantabora Press, 2005), h. 19-20 15
Yusmin, Alim, MSc. Ibid, www. Hidayatullah.com, 27 September 2016
lainnya di alam ini berfungsi saling berkaitan dan membutuhkan.
Saling keterkaitan dan membutuhkan ini melahirkan suatu
kesetimbangan yang dinamis (a dynamic balance), yang dengan
kesetimbangan ini keberlanjutan kehidupan lingkungan bisa terjaga.
Lingkungan dengan segala sumberdaya alamnya, bukan hanya untuk
melayani atau memenuhi kebutuhan manusia saja, akan tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup lainnya.
Semua makhluk hidup mempunyai hak yang sama terhadap
alam/lingkungan sekitar. Manusia diperkenankan untuk
memanfaatkan sumberdaya alam sekitarnya untuk kehidupannya
dan kemashlahatan umum, akan tetapi tidak boleh berlebihan,
berbuat aniaya (dzalim) dan kerusakan (fasad). Dalam Al-Qur’an:
“Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka: Kami
sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu
kembali kepada agama kami. Maka Tuhan mewahyukan kepada
mereka: Kami pasti akan membinasakan orang- orang yang zalim
itu”.16
Tindakan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan,
kesalahan cara pemanfaatan dan perusakan sumber daya alam
16
Al-Qur’an, Digital Computer, QS. Ibrahim, ayat : 13
merupakan pelanggaran terhadap taqdir Allah. Pandangan sempit,
untuk kepentingan pribadi atau kelompok dan tindakan tak
bertanggung jawab lainnya pada umumnya akan mengganggu
keseimbangan dinamik yang telah diatur oleh Allah. Dengan
demikian perlindungan terhadap lingkungan dari pencemaran atau
perusakan merupakan tugas atau kewajiban manusia sebagai
khalifah Allah dimuka bumi.17 Seperti di dalam Al-Qur’an
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi. Mereka berkata : Mengapa Engkau hendak menjadikan
khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, Padahal Malaikat Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman :
Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."18
Arti khalifah di sini adalah: “Seseorang yang diberi
kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu wilayah, ia
berkewajiban untuk menciptakan suatu masyarakat yang
hubungannya dengan Allah, baik dalam kehidupan lingkungan Islam
17 Al-Qur’an, Digital Computer, QS. Al-Qashash, ayat : 77
18 Yusmin, Alim, MSc. Ibid, Hidayatullah.com, 27 Juni 2016
yang harmonis salah satunya dari: Hubungan masyarakat dan
sekitar, hukum, agama, akal/perilaku, budayaan yang terpelihara.
Kita menyadari banyaknya masalah lingkungan Islami,
langkah-langkah pemecahannya adalah peningkatan ukhuwah
(kerjasama) antar ilmuwan dan alim-ulama agar bekerja untuk saling
bahu-membahu mampu mengemban amanat Allah untuk
memelihara dan melestarikan bumi dan lingkungan di sekitarnya.
Pelestarian lingkungan ini tak terlepas dari peran manusia
oleh karena itu aturan lingkungan kerja Islami haruslah mencakup
semua sisi yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya.
Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Pencipta,
sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja,
melainkan juga terhadap lingkungan sekitar untuk bekerja dan
tolong-menolong kepada makhluk Allah yang membutuhkan.19
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar instansi
tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan perkembangan
instansi. Pada umumnya lingkungan tidak dapat dikuasai oleh
instansi sehingga instansi harus menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.20
Pengertian lain juga menyebutkan bahwa lingkungan adalah
segala hal yang terkait dengan operasional instansi dan bagaimana
19 Nabiel, Fuad Al-Musawa, Islam dan Lingkungan Hidup, Kota Santri.com,
Publikasi 13- 05-2005 20
Alex, Nitiseminto, Wawasan Studi Kelanyakan dan Evaluasi Proyek, Jakarta :
Bumi Aksara, 2004, hal. 66
kegiatan operasional tersebut dapat berjalan. Lingkungan kerja yang
baik akan sangat mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan hal
ini dapat dilihat dari peningkatan teknologi dan cara produksi,
sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan
dan kesehatan kerja serta suasana lingkungan kerja itu sendiri.
Pengertian lingkungan ada banyak sekali sehingga sulit disebutkan
satu persatu, adapun salah satu yang termasuk dalam lingkungan
instansi adalah perundang-undangan beserta peraturan lainnya,
sistem birokrasi, dan sistem nilai masyarakat.
b. Indikator Lingkungan Kerja Islami
Berdasarkan persepektif Islam, manusia diciptakan bukan atas
dasar kesia-siaan atau tanpa makna bahwa hukum-hukum sosial
Islam pun dirancang berdasarkan pada tujuan dan filosofi
penciptaanya, tentunya hukum dan peraturan ini kadang muncul
dalam bentuk dorongan, ajakan, ataupun nasihat-nasihat, yang hanya
memiliki dimensi etika dimana terdapat hukuman ukhrawi atasnya,
akan tetapi kadang kala ketika berhadapan dengan ketiadaan aturan
dan hukum-hukum ini, maka yang akan berbicara adalah
hukuman duniawi.
Indikator yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja Islami
tersebut antara lain Mulai dari diri sendiri dan Modal pembenahan
diri.
1. Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berupa
benda hidup atau mati, ruang energi, keadaan sosial, ekonomi,
teknologi, maupun budaya yang dapat berpengaruh terhadap
perkehidupan manusia di permukaan bumi.21
a. Ruang energi disini termasuk dalam kondisi suhu, udara,
penerangan, dll.
b. Keadaan sosial adalah lingkungan sosial berupa kultur adat
istiadat kepercayaan, sikap, agama, standar dan gaya hidup,
pekerjaan, kehidupan masyarakat, pemimpin, organisasi sosial
dan politik.
c. Budaya, komponen budaya merujuk kepada karakteristik
demografi serta perilaku, etika, dan norma-norma Islam dari
penduduk dalam suatu masyarakat tertentu.
d. Teknologi atau di sebut dengan informasi cara penggunaan dari
sumber-sumber sosial dari lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah proses fisiologis dan bio kimia
yang yang berlangsung dalam tubuh manusia pada saat tertentu.
Lingkungan internal meliputi siapa yang berada di dalam
organisasi sumber daya manusia, kebijakan apa yang dibuat di
21
Ambar, T. Sulistyani, Menejemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Graha Ilmu,
2003, hlm. 71
dalam organisasi, bagaimana aspek kepemimpinan dalam
organisasi itu, ketersediaan sarana dan prasarana, serta budaya
organisasi22
a. Keteladanan
Keteladanan ditunjukkan oleh pemimpin dengan tampilan
fisik yang meliputi, penempatan dan bentuk, serta membangun
sikap yang baik dan dapat memberikan dampak yang baik
pula terhadap karyawan dan perusahaan. Seorang pemimpin
merupakan wakil dan cermin khalifah untuk itu terdapat
persyaratan yang harus di penuhi seorang pemimpin,
memperhatikan kondisi, mengawasi, menjadi pemimpin yang
adil.
b. Kondisi organisasi
Kondisi organisasi lingkungan kerja Islami adalah
pertimbangan-pertimbangan rasional dalam lingkungan kerja
yang di timbulkan dalam pengorganisasian baik secara emosi
maupun bawah standar dan kemudian berpengaruh pada tingkat
pekerja. Untuk pencapaian tujuan organisasi yang baik, maka
perlu diperhatikan dari titik yang paling awal dimana seorang
karyawan harus secara profesional dan penempatannya harus
sesuai kompetensi yang dimiliki calon karyawan tersebut
c. Sarana dan prasarana
22
Ambar, T. Sulistyani, Menejemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Graha Ilmu,
2003, hlm. 71
Menciptakan sarana dan prasarana perusahaan dengan
lengkap dan memadai sesuai yang di butuhkan karyawan agar
karyawan dapat bekerja dengan tenang dan nyaman.
Lingkungan internal merupakan bagian yang tidak dapat
diabaikan dalam rangka melakukan menejemen sumber daya
manusia. Adapun lingkungan internal yang di pandang sangat
berpengaruh adalah sebagai berikut:
a. Organisasi sumber daya insani.
b. Kultur organisasi dalam lingkungan kerja Islami.
c. Penilaian organisasi.23
c. Arti Penting Lingkungan Kerja Islami
Setiap tindakan atau perilaku manusia yang berhubungan
dengan orang lain atau makhluk atau lingkungan hidupnya
harus dilandasi dengan keyakinan dan ke Esaan dan kekuasaan
Allah SWT yang mutlak. Manusia juga harus bertanggung jawab
kepada-Nya untuk semua tindakan yang dilakukan. Hal ini juga
menyiaratkan bahwa pengesaan Tuhan merupakan satu-satunya nilai
sumber nilai dalam etika. Bagi seorang muslim, tauhid seharusnya
masuk keseluruh aspek kehidupan dan perilakunya.24
Etika lingkungan kerja Islami dalam suatu perusahaan ini
sangatlah penting untuk di perhatikan oleh karyawan,
23
Satria Hadi Lubis, Kajian Islam Eksekutif Pengantar Kerja (KISPA) KPBC Tanjung
Priok – (Jakarta, 2015) h. 8 24
Arif, Sumantri, kesehatan Lingkungan Dalam Persepektif Islam, Jakarta : Kencana,
2010, h. 278
manajemen/pimpinan perusahaan tersebut. Penyusunan suatu sistem
produk yang baik tidak akan di laksanakan dengan efektif apabila
tidak di dukung dengan etika kerja yang memuaskan didalam
perusahaan tersebut. Segala mesin, peralatan yang di pasang dan di
pergunakan di dalam pabrik tersebut idak akan banyak berarti,
apabila para karyawan tidak dapat bekerja dengan baik disebabkan,
karena faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi persyaratan
yang di tentukan. Walaupun lingkungan kerja itu tidak berfungsi
sebagai mesin dan peralatan produksi yang langsung
memproses bahan menjadi produk, namun pengaruh lingkungan kerja
ini akan terasa di dalam proses produksi yang di laksanakan oleh
perusahaan yang bersangkutan.
d. Prinsip-prinsip Lingkungan Kerja Islami
Berdasarkan pada beberapa pendapat tentang hak asasi
lingkungan kerja Islami ada beberapa prinsip moral yang relevan
untuk lingkungan perusahaan. Prinsip ini juga dimaksudkan sebagai
pedoman untuk melakukan perubahan kebijakan sosial, politik dan
ekonomi untuk lebih pro lingkungan dandalam rangka untuk dapat
mengatasi krisis ekologi sekarang ini.25
Prinsip lingkungan kerja Islam bertumpu pada dua unsur pokok
dari pendapat biosentrisme dan ekosentrisme. Pertama, komunitas
moral tidak hanya dibatasi dengan komunitas sosial, melainkan
25
Arif, Sumantri, Ibid. h. 248
mencakup komunitas ekologis seluruhnya. Kedua hakikat manusia
tidak bukan hanya makhluk sosial, melainkan juga makhluk ekologis
dan religius. Kedua unsur ini juga mewarnai hampir sluruh prinsip
lingkungan kerja Islami di antaranya adalah:
1) Muhasabah (evaluasi diri)
Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja merupakan
suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari
lingkunagan. Manusia berkewajiban menghargai hak semua
makhluk hidup untuk berada, hidup, tumbuh, dan berkembang
secara alamiah secara dengan tujuan penciptaanya. Sebagai
perwujudan nyata dari bukti adanya pengelolaan lingkungan
kerja, manusia perlu memelihara merawat, menjaga melindungi
dan melestarikan lingkungan seisinya sebagai syukur kita kepada
Allah SWT.
2) Murroqobah (kedekatan pada pencipta alam)
Terkait dengan prinsip muhasabah terhadap lingkungan
kerja Islam merupakan tanggung jawab moral terhadap
karyawanya
3) Muaqobah
Dengan prinsip ini yang ditentukan adalah: nilai, kualitas,
cara hidup dan bekerja dengan baik, bukan kekayaan, sarana
standar material saja yang di cari melainkan dengan hidup penuh
mulia dan sederhana.
4) Muhaddah (kesatuan)
Muncul kenyataanya bahwa manusia adalah bagian integral
dari alam semesta. Ia ikut merasa apa yang terjadi dalam alam,
karna ia merasa satu dengan alam dan lingkunagan. 26
2. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja berasal dari kata job performance yang berarti prestasi
kerja yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja(prestasi kerja)
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.27
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari
suatu proses Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja
adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang
diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan Kinerja
merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja
dengan standar yang ditetapkan sedangkan Mathis dan Jackson
menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
dan tidak dilakukan pegawai manajemen kinerja adalah keseluruhan
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau
organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok
26
Arif, Sumantri, Ibid, h. 249 27
Simanjuntak, J Payaman, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta : FEUI
1995, h. 323
kerja diperusahaan tersebut.28
b. Indikator kinerja
Indikator kinerja menurut Robert dan John, antara lain sebagai
berikut.29
1. Kuantitas dari hasil, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau
dicapai. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan
2. Kualitas dari hasil, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik
tidaknya), pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan
pengukuran tingkat kepuasan, yaitu seberapa baik penyelesainnya.
Ini berkaitan dengan bentuk keluaran
3. Ketepatan waktu dari hasil, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu
yang direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis
khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan
waktu penyelesaian suatu kegiatan
4. Kehadiran, yaitu ada tidaknya karyawan didalam kantor ketika
memasuki jam-jam kerja
5. Kemampuan bekerja sama, yaitu kemampuan karyawan melakukan
kegiatan bersama-sama dengan karyawan lain dalam suatu kegiatan
yang tidak dapat dikerjakan oleh perorangan.30
28
Ambar, Teguh & Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2003, h. 200 29
Slamet, Saksono, Administrasi Kepegawaian, Yogyakarta : Kanisius, 1997, h. 113 30
James, A.F Stoner Charles Wankel, Perencananan dan Pengembalian Keputusan
Dalam Manajemen, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003, h. 318
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Secara luas kinerja akan dipengaruh oleh faktor faktor sebagai
berikut dengan :31
1. Lingkungan
Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
memiliki artian bahwa karyawan akan merasa nyaman dengan
kondisi lingkungan kerja yang ada, jika kondisi lingkungan
tersebut sesuai dengan dirinya dan tidak merasa terganggu ketika
mereka bekerja, sehingga dengan kenyamanan tersebut mereka
terpacu dalam bekerja, hal ini menyebabkan banyak pekerjaan
dapat terselesaikan dengan baik sehingga kinerja mereka pun
dapat dikatakan baik
2. Komunikasi Interpersonal
Hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja
secara tidak langsung telah terlihat melalui faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja individual yang telah dikemukakan oleh
Robert L.Mathis dan Jhon H.Jackson mereka menyebutkan bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja individu adalah
kemampuan individual dalam melakukan pekerjaan yang terdiri
dari bakat, minat dan faktor kepribadian. Dalam hal ini
komunikasi interpersonal dapat digolongkan sebagai salah satu
31
Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Menejemen, UGM, Jakarta :
Salemba Empat, 2007, h. 382
bentuk kemampuan yang dimiliki oleh individu32
3. Keterampilan dan pengetahuan karyawan
Jika terdapat kekurangan keterampilan atau pengetahuan yang
diperlukan dalam pekerjaan itu maka kinerja individu jelas akan
terganggu
4. Sumber daya yang tersedia
Hal ini mengingatkan bahwa kinerja akan terbatas
seandainya sumber daya yang tersedia bagi karyawan tidak
memadai untuk tugas itu
5. Kualitas dan gaya manjemen yang ada
Satu diantara masalah yang tersulit yang harus dihadapi
sebagian penilai. Bagaimanapun hal inimembuat para penilai
untuk mencermati sejauh mana mereka sendiri mungkin
bertanggung jawab atas kijnerja karyawan
6. Tingkat motivasi karyawan
Satu factor utama yang menentukan kinerja adalah motivasi
karyawan itu sendiri. Nika ingin meningkatkan kinerja karyawan,
perlu memahami dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi mereka 33
32
Richard, L Daft, , Menejemen, Jakarta : Salemba Empat, 2006, h.639 33
Bambang, Tri Cahyono, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Badan
Penerbit Ipwi, 1996, h. 282
3. Pengaruh Lingkungan Islami terhadap Kinerja Pegawai
Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja memiliki artian bahwa
karyawan akan merasa nyaman dengan kondisi lingkungan kerja yang
ada, jika kondisi lingkungan tersebut sesuai dengan dirinya dan tidak
merasa terganggu ketika mereka bekerja, sehingga dengan kenyamanan
tersebut mereka terpacu dalam bekerja, hal ini menyebabkan banyak
pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik sehingga kinerja mereka pun
dapat dikatakan baik 34
Kondisi lingkungan kerja lebih banyak tergantung
dan diciptakan oleh pimpinan. Lingkungan kerja dalam suatu organisasi
dapat berupa : struktur tugas, desain pekerjaan, pola kepemimpinan, pola
kerja sama, ketersediaan sarana kerja dan imbalan. Apabila lingkungan
kerjat dapat diwujudkan dengan baik, maka tidak sulit untuk
meningkatkan kinerjanya. Hal-hal yang paling dekat dapat dilihat, bahwa
lingkungan kerja pegawai meningkat, kohesivitas kelompok tinggi,
penyelesaia ntugas membaik, menurunnya angka absensi.35
B. Kerangka Berpikir
Penelitian ini meneliti tentang Pengaruh lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah lingkungan kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor
Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah dan untuk mengetahui
Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Kantor
34
Slamet, Saksono, Administrasi Kepegawaian, Yogyakarta : Kanisius, 1997, h. 119 35
Bambang, Hariadi, Strategi Menejemen, Malang: Bayumedia Publishing, 2005, h. 48
Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah
Kinerja dalam penelitian ini adalah hasil pengukuran suatu kinerja
dengan memperhitungkan sumber data yang digunakan, termasuk sumber
daya manusia36
. Lingkungan kerja Islami adalah keberadaan manusia di
sekeliling untuk saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya sesuai
dengan perannya masing-masing dengan menjaga alam (lingkungan) dan
makhluk ciptaan Allah yang lain yakni sebagai khalifah (pemimpin) yang
harus menggunakan nilai-nilai syari’at Islam dalam segala aktifitasnya
agar dapat tercapainya kebahagiaan di dunia dan di akhirat.37
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Sumber : Hasibuan, Malayu, S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia.38
Keterangan :
= Variabel Penelitian
= Pengaruh Terhadap Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
dependen yaitu Lingkungan kerja Sedangkan variabel independennya yaitu
kinerja
36
Jhon R. Schermenharn, Manajemen (Yogyakarta: Andi Offset, 2003) h. 7 37
Moekijat. Manajemen Kepegawaian. (Bandung :Penerbit Alumni, 2003) , h. 69 38
Hasibuan, Malayu, S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima Edisi
Revisi. (Jakarta : Bumi Aksara, 2002) h. 109
Lingkungan kerja Islami
(X)
1. Lingkungan Internal
2. Lingkungan eksternal
Kinerja Pegawai (Y)
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
5. Kerja sama
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah di jabarkan di atas, maka
penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0 = Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah
H1 = Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di
Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif
asosiatif. 39
Dimana penulis ingin mengetahui apakah Lingkungan kerja
Islami (X) berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y).
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Lingkungan kerja Islami (X)
a. Lingkungan Internal
b. Lingkungan eksternal.
2. Kinerja Pegawai (Y)
a. Kualitas kerja
b. Kuantitas kerja
c. Ketepatan waktu
d. Kehadiran
e. Kerja sama.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai Desember
2016, dengan lokasi penelitian ini pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Bengkulu Tengah, alasan pemilihan tempat penelitian ini yaitu karna penulis
39
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. (Bandung, Alfabeta:2010) h. 389
menemukan ada permasalahan antara Lingkungan kerja Islami dengan
Kinerja Pegawai, dimana terjadi ketidak sesuaian antara teori dan praktek.
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.40
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua karyawan, berdasarkan wawancara dengan
semua pegawai Kementrian Agama Bengkulu Tengah yang berjumlah
32 orang41
. Jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 32 orang.
Adapun data pegawai Kementrian Agama Bengkulu Tengah dapat
dilihat pada tabel berikut;
Tabel 1
Data Pegawai Kementrian Agama Bengkulu Tengah
Populasi Pegawai Jumlah
PNS 18 Pegawai
Honorer 14 Pegawai
Jumlah 32 Pegawai
Sumber: Data Primer, Kementrian Agama BengkuluTengah 2016
2. Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
Sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, yaitu dalam penelitian ini adalah hanya
ada 32 orang karyawan42
.
40
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. (Bandung, Alfabeta:2010) h. 389 41
Wawancara dengan Ibu Rita, Senin 7 Desember 2015, 13.00 WIB 42
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. ..... h. 189
Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang
yang berjumlah 32 orang.
E. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data primer, diperoleh langsung dari responden yang berjumlah 32
orang. Dengan bentuk data primer berupa data yang berkaitan dengan
variabel penelitian.
b. Data Sekunder, diperoleh secara tidak langsung dari literatur dokumen,
data-data yang berkaitan dengan penelitian yang di dapat. Serta buku-
buku, media cetak atau media elektronik, jurnal-jurnal.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan metode yang digunankan dengan cara
melakukan pengamatan dan pencacatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian43
.
Teknik observasi ini digunakan untuk mendapatkan data
observasi awal untuk mengetahui kategori Lingkungan kerja Islami
dan Kinerja Pegawai.
b. Survey
Penelitian survey menurut Sugiyono merupakan suatu penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan tersetruktur atau
43
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. … , h. 158
sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh
jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis. Survey
ini untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja Islami di Kementrian
Agama BengkuluTengah 44
c. Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan, Studi kepustakaan yang dilakukan oleh
penulis adalah mengumpulkan data dari buku-buku sumber yang sudah
ditentukan.
F. Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan teknik sebagai
berikut:
1. Check List
Check List merupakan suatu daftar yang mengandung atau mencakup
faktor-faktor yang ingin diselidiki. Check list dalam penelitian ini
digunakan dalam observasi awal untuk mengetahui kategori
Lingkungan kerja Islami dan Kinerja Pegawai.
2. Kuesioner Tertutup
Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan kepada
44
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis … , h. 159
pimpinan atau pihak yang berwenang atau bagian lain yang
berhubungan langsung dengan objek yang diteliti. Daftar kuesioner
kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah ditetapkan. Setiap item
dari kuesioner tersebut yang merupakan pertanyaan positif yang
memiliki nilai 1 sampai 5.
Hasil jawaban responden terhadap kuesioner skor jawaban, dimana
skala yang digunakan adalah skala likert . Skala likert digunakan untuk
mengukur pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tertentu terhadap variabel penelitian. 45
Adapun ketentuannya adalah :
Tabel 3.1
Pengukuran Skala Kategori Responden
Kategori Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu Ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat Tidak setuju 1
Sumber: Sugiyono
Angket ini ditujukan kepada Pegawai Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Bengkulu Tengah.
3. Dokumentasi
Penggunaan Tekhnik Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dalam hal
ini struktur organisasi, sejarah. Dan sumber informasi lainnya yang
bersifat data. Dalam hal ini sejarah dan dokumentasi foto pada saat
penelitian dilaksanakan.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2010) h.137
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis regresi linier sederhana. Dalam penelitian menggunakan
program SPSS sebagai untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat, yaitu antara Lingkungan kerja Islami (X1) dan
Produktivitas (Y). Sebelum dilakukan analisis data dengan regresi linier
ganda, perlu terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan dengan menggunakan
program SPSS, yaitu :
1. Uji Kualitas Data
Sebelum melakukan analisis data dengan kuantitatif korelasi
menggunakan teknik analisis uji regresi sederhana, maka harus dilakukan
beberapa uji prasyarat yakni :
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau
tidaknya butir-butir soal tes. Instrumen dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat digunakan dengan tepat mengukur apa
yang hendak diukur.46
Pengukuran validitas angket dilakukan
dengan menggunakan Corelation Person yaitu mengkorelasikan
skor item masing-masing nomor dengan total skor item, peneliti
hanya akan menggunakan soal-soal yang terbukti valid dari hasil
46
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cetakan I, h. 128
analisis instrumen. Hasil analisis perhitungan Jika sig< maka
butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila sig > maka
butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, peneliti melanjutkan uji
reliabilitas. Untuk mengetahui reliabilitas angket, digunakan
perhitungan dengan teknik Alpha Cronbach. Perhitungan angket
dilakukan dengan cara mengkonsultasikan koefisien reliabilitas
hitung nilai kritik atau standar reliabilitas. Adapun nilai kritik
untuk reliabilitas angket adalah 0,5. Artinya, apabila nilai kritik
untuk reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,5 ( ≥ 0,5), maka
angket tersebut dikatakan reliabil. 47
c. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui data
tiap variabel yang diperoleh tersebut berdistribusi normal atau
tidak. Teknik yang digunakan untuk pengujian normalitas data tiap
variabel dalam penelitian ini adalah Kolmogorov Smirnov, dengan
kriteria kenormalan sebagai berikut 48
1. Signifikansi = 0,05
2. Jika sig > maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
47
Widoyoko,Evaluasi Program Pembelajaran, h.152 48
Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif,
(Jakarta: Change Publication, 2014), h. 134
3. Jika sig < maka sampel bukan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
d. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk melihat apakah
sama atau tidak kedua variansi tersebut. Untuk mengetahui apakah
kedua variansi tersebut homogen, maka dilakukan uji levene, yaitu
tes uji of homogeneity of variance, untuk mengetahui homogenitas
digunakan pedoman sebagai berikut
1. Signifikansi = 0,05
2. Jika sig > maka variansi setiap sampel sama (homogen)
3. Jika sig < maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak
homogen) 49
2. Uji Hipotesis Linear Sederhana
a. Model Regresi
Untuk mengetahui seberapa besar perubahan nilai variabel
Y bila variabel X diubah-ubah atau dimanipulasi, maka digunakan
perhitungan statistik dengan menggunakan analisis regresi
sederhana. Perhitungan statistik analisis regresi sederhana dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus:50
Y
Keterangan:
= Kinerja Pegawai
= Lingkungan kerja Islami
49
Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian.........h. 134 50
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian,......, h. 261
= Nilai Konstanta
= Koefesien Regresi Lingkungan kerja Islami
= Variabel Penganggu
b. Uji -t
Teknik uji t ini digunakan untuk menguji dan mengetahui
apakah variabel bebas secara individual mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat. Jika hasil perhitungan
menunjukan bahwa sig < alpha 0,05, maka Ha diterima dan Ho
ditolak. Dengan demikian variabel bebas dapat menerangkan
variabel terikat secara parsial. 51
c. Koefisien Determinasi
Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh Lingkungan kerja Islami terhadap
produktivitas kerja. Dalam memberikan interprestasi secara
sederhana terhadap angka indeks korelasi r pengaruh Lingkungan
kerja Islami terhadap Kinerj (xy) pada umumnya digunakan
sebagai berikut52
:
Tabel 3.2
Koefesien Determinasi
Besarannya Interpretasi
0,00-0,20
0,20-0,40
0,40-0,70
0,70-0,90
0,90-1,00
Sangat Lemah Atau Rendah
Lemah Atau Rendah
Cukup
Kuat Atau Tinggi
Sangat Kuat Atau Tinggi
Sumber : Suharsimi Arikunt
51
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian,........h. 265 52
Suharsimi Arikunto, Prosedur, 249.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum tentang Objek penelitian
1. Deskripsi Responden
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai karyawan
yang menjadi responden dalam penelitian, berikut dikelompokkan
responden berdasarkan: jenis kelamin, usia, gaji, Status Perkawinan.
Sampel dalam penelitian menggunakan total sampling yaitu ini
mengambil semua populasi yang ada, dalam hal ini 32 orang
karyawan. akan tetapi dalam proses pengembalian kuisioner ada 2
kuisioner atau 6% dari jumlah kuisioner yang tidak dikembalikan,
hal ini karena ada 2 reponden yang mengikuti pelatihan ke luar
Propinsi selama 2 minggu. dan ada 30 kuisioner atau 94% yang
dikembalikan
1) Jenis Kelamin
Adapun data mengenai jenis kelamin responden pegawai
Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah:
Gambar 4.1
Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui persentase responden
pegawai Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah berdasarkan
kelompok gender, responden pria sebanyak 16 responden dengan
persentase sebesar 53.3%, dan konsumen wanita sebanyak 14
responden dengan persentase sebesar 45.7%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa responden pria lebih banyak dibandingkan dengan
responden wanita sebesar 16 responden
2) Usia Responden
Gambar 4.2
Usia Responden
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa responden Karyawan
berusia < 21 tahun sebanyak 4 responden dengan persentase sebesar
13.3%, 21-28 tahun sebanyak 8 responden dengan persentase sebesar
26.7%, berusia 29-36 tahun sebanyak 9 responden dengan persentase
30%, berusia >36 tahun sebanyak 9 responden dengan persentase 30%,
Dengan demikian dapat diketahui bahwa yang menjadi responden
terbanyak antara usia 29-36 tahun sebanyak 9 responden dengan
persentase sebesar 30% dan usia > 36 tahun sebanyak 9 responden
dengan persentase sebesar 30%
3) Gaji Responden
Gambar 4.3
Gaji Responden
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa responden Karyawan
dengan gaji perbulan Rp.1.200.000 - Rp.1.500.000 sebanyak 4
responden dengan persentase sebesar 13.3%, gaji perbulan
Rp.1.500.000 - Rp.1.800.000 sebanyak 8 responden dengan persentase
26.7%, gaji perbulan Rp.1.800.000 - Rp.2.100.000 sebanyak 12
responden dengan persentase 40%, gaji perbulan lebih besar dari
Rp.2.300.000 sebanyak 6 responden dengan persentase sebesar 20%,
Dengan demikian dapat diketahui bahwa yang menjadi 12 responden
dengan perentase sebesar 40%
4) Status Perkawinan
Gambar 4.4
Status Perkawinan
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa responden Karyawan yang
sudah menikah sebanyak 18 responden dengan persentase sebesar
60%, dan yang belum menikah sebanyak 12 responden dengan
persentase sebesar 40%, Dengan demikian dapat diketahui bahwa
yang menjadi responden status perkawinan adalah responden yang
sudah menikah sebanyak 18 responden dengan persentase sebesar
60%,
5) Rekapitulasi Deskripsi Responden
Tabel 4.1
Rekapitulasi Deskripsi Responden
No Deskripsi
Responden Indikator Responden Persentase %
1. Jenis Kelamin Pria 16 53.3
Wanita 14 46.7
2. Usia
<21 14 46.7
21-28 Tahun 9 30.0
29-36 Tahun 5 16.7
>36 2 6.7
3. Gaji
Rp. 1.2 Jt - Rp. 1.5 Jt 4 13.3
Rp. 1.5 Jt - Rp. 1.8 Jt 8 26.7
Rp. 1.8 Jt - Rp. 2.1 Jt 12 40.0
> Rp. 2.3 Jt 6 20.0
4 Status
Perkawinan
Menikah 18 60.0
Belum Menikah 12 40.0
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan tabel deskripsi diatas dapat diketahui, responden
pria lebih banyak dibandingkan dengan responden wanita sebesar 16
responden, yang menjadi responden terbanyak antara usia 29-36 tahun
sebanyak 9 responden dengan persentase sebesar 30% dan usia > 36
tahun sebanyak 9 responden dengan persentase sebesar 30%. yang
menjadi 12 responden dengan perentase sebesar 40%, dan yang
menjadi responden status perkawinan adalah responden yang sudah
menikah sebanyak 18 responden dengan persentase sebesar 60%,
3. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Kemenag Bengkulu Tengah
Adanya Kementerian Agama merupakan suatu keniscayaan
sejarah. Keberadaannya dapat dirunut ke belakang; dari lembaga-
lembaga pemerintahan yang mengurus persoalan-persoalan agama, baik
pada masa pendudukan Jepang maupun pada masa penjajahan Belanda.
Di zaman Jepang, urusan agama dipegang oleh Shumuka untuk
pemerintahan daerah keresidenan. Pada awal-awal kemerdekaan,
tepatnya tanggal 3 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan Ketetapan
Nomor 1/SD yang antara lain menyatakan : Presiden Republik
Indonesia mengingat usul Perdana Menteri dan Badan Pekerja Komite
Nasional Indonesia Pusat.
Kedudukan Kementerian Agama untuk tingkat daerah tercakup
dalam Maklumat Kementerian Agama No. 2/1946 tanggal 23 April
1946 yang menyatakan bahwa (1) Shumuku yang dalam kekuasaan
residen menjadi jawatan agung daerah yang berada dibawah
Kementerian Agama: (2) Hak untuk mengangkat Penghulu land-raad,
Ketua dan Anggota Raad Agama yang dulu dibawah wewenang residen
diserahkan kepada kewenangan Kementerian Agama; dan (3) Hak
untuk mengangkat penghulu masjid yang sebelumnya merupakan
Bupati, menjadi wewenang Kementerian Agama (Dewan,2003: 303)
Sejarah Bengkulu dibagi dalam 5 periode, yaitu (1) zaman
Zwapraja atau zaman-zaman kerajaan kecil (1500-1685), (2) zaman
kolonial Inggris (1685-1825), (3) zaman kolonial Belanda (1825-1942),
(4) zaman pendudukan Jepang (1942-1945), dan (5) zaman
kemerdekaan. Sejak masa kolonial Inggris sampai berkembang menjadi
Provinsi pada tanggal 18 November 1968, Bengkulu merupakan daerah
administrasi keresidenan yang terdiri dari 3 daerah Kabupaten dan 1
daerah Kota Praja, yakni (1) Kabupaten Bengkulu Utara (2) Kabupaten
Bengkulu Selatan (3) Kabupaten Rejang Lebong, dan (4) Kabupaten
Bengkulu.
Gubernur Bengkulu, Bupati Bengkulu, dan Walikota Bengkulu
masing-masing berkedudukan di Kota Bengkulu. Dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 1976, Ibu kota Kabupaten Bengkulu Utara
dipindahkan ke Argamakmur dan diresmikan pada tanggal 8 Oktober
1976.
Dalam hubungan dengan lembaga keagamaan di Bengkulu
sebagaimana diungkap diatas, pada zaman Jepang urusan keagamaan
tingkat daerah ditangani oleh lembaga yang bernama Shumuku (kantor
agama daerah). Secara logis, mungkin saja dulu di Bengkulu ada
Shumuku. Dalam kenyataannya, ada atau tidaknya lembaga itu di
Bengkulu, dan kalau ada dimana kedudukannya, siapa yang
memimpinnya, sulit untuk dilacak karena data-data tentang sejarah
masa pendudukan Jepang belum terlacak.
Karena itu, sejarah lembaga keagamaan di Bengkulu (dalam hal ini
lembaga resmi pemerintah) dimulai pada masa periode pasca
kemerdekaan, dan lebih khusus pada masa Bengkulu sudah menjadi
Provinsi. Data- data tentang ini diperoleh sebagian besar melalui
wawancara dengan narasumber, para pensiunan pegawai Kementrian
Agama Bengkulu Tengah. Para narasumber juga mengakui bahwa
ingatan-ingatan mereka tentang masalah tersebut terbatas pada apa yang
mereka ketahui berdasarkan pengalaman kerja saja yang dalam
kenyataannya sering berpindah-pindah tempat.
b. Visi dan Misi Kementrian Agama Bengkulu Tengah
Visi:
Terwujudnya masyarakat Bengkulu Tengah yang taat beragama,
rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin
Misi:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama;
2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama;
3. Meningkatkan kualitas Raudhatul Athfal, Madrasah, Perguruan
Tinggi Agama,
4. Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Ibadah Haji;
6. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
c. Makna Logo Kementerian Agama
1. Bintang bersudut lima melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dalam Pancasila, bermakna bahwa karyawan Kementerian
Agama selalu menaati dan menjunjung tinggi norma-norma agama
dalam melaksanakan tugas Pemerintahan dalam Negara Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
2. 17 kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan
45 butir padi bermakna Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, menunjukkan kebulatan
tekad para Karyawan Kementerian Agama untuk membela
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. Butiran padi dan kapas yang melingkar berbentuk bulatan
bermakna bahwa Karyawan Kementerian mengemban tugas untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata.
4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang
serasi antara kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, materil dan spirituil
dengan ridha Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
5. Alas kitab suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan
harus ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan
potensi dinamis dari Kitab Suci.
6. Kalimat Ikhlas Beramal bermakna bahwa Karyawan Kementerian
Agama dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara
berlandaskan niat beribadah dengan tulus dan ikhlas.
7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi melambangkan
kerukunan hidup antar umat beragama RI yang berdasarkan
Pancasila dilindungi sepenuhnya sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945
8. Keseluruhan makna lambang Kementerian Agama adalah
melukiskan motto : Dengan iman yang teguh dan hati yang suci
serta menghayati dan mengamalkan Pancasila yang merupakan
tuntutan dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, karyawan Kementerian Agama bertekad bahwa
mengabdi kepada negara adalah ibadah.
B. HASIL PENELITIAN
1. Uji Kualitas Data
1) Uji Validitas Data
Pengukuran validitas angket dilakukan dengan menggunakan
corelation person yaitu mengkorelasikan skor item masing-masing
nomor dengan total skor item,
Peneliti hanya akan menggunakan soal-soal yang terbukti valid
dari hasil analisis instrumen. Hasil analisis perhitungan Hasil analisis
perhitungan Jika sig< maka butir soal tersebut dikatakan valid.
Sebaliknya bila sig > maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
Hasil uji coba validitas data dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Data Lingkungan Kerja Islami (X)
no Sig Alpha Keterangan
1 .000 0.05 Valid
2 .000 0.05 Valid
3 .000 0.05 Valid
4 .000 0.05 Valid
5 .000 0.05 Valid
6 .000 0.05 Valid
7 .000 0.05 Valid
8 .039 0.05 Valid
9 .032 0.05 Valid
10 .000 0.05 Valid
11 .000 0.05 Valid
12 .000 0.05 Valid
13 .015 0.05 Valid
14 .032 0.05 Valid
15 .000 0.05 Valid
16 .039 0.05 Valid
17 .000 0.05 Valid
Sumber: Data Lampiran 3
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua
item pernyataan untuk mengukur variabel data Lingkungan Kerja Islami
karyawan menghasilkan nilai sig sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil
dari 0,05 dan dinyatakan valid.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Data Kinerja (Y)
No Item Sig Alpha Keterangan
1 .000 0.05 Valid
2 .000 0.05 Valid
3 .000 0.05 Valid
4 .000 0.05 Valid
5 .000 0.05 Valid
6 .000 0.05 Valid
7 .000 0.05 Valid
8 .000 0.05 Valid
9 .000 0.05 Valid
10 .000 0.05 Valid
11 .000 0.05 Valid
12 .000 0.05 Valid
Sumber: Data Lampiran 3
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua
item pernyataan untuk mengukur variabel Kinerja karyawan
menghasilkan nilai sig sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05
dan dinyatakan valid.
2) Uji Reliabilitas Data
Metode yang digunakan untuk uji coba reliabilitas kuesioner
dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach,
dimana dikatakan reliabel jika Alpha Cronbach > 0,50. Hasil uji coba
reliabilitas data dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Uji Realibilitas Data Lingkungan Kerja Islami
Cronbach's Alpha N of Items
.909 17
Sumber: Data Lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel
Lingkungan Kerja Islami karyawan memiliki nilai alpha cronbach yang
lebih dari 0,50 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel dan
dapat di lanjutkan untuk uji kuisioner.
Tabel 4.6
Uji Realibilitas Data Kinerja
Cronbach's Alpha N of Items
.975 12
Sumber: Data Lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel Kinerja
memiliki nilai alpha cronbach yang lebih dari 0,50 maka butir
pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel dan dapat di lanjutkan untuk uji
kuisioner pada responden yang sesungguhnya.
3) Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui data tiap
variabel yang diperoleh tersebut berdistribusi normal atau tidak. Teknik
yang digunakan untuk pengujian normalitas data tiap variabel dalam
penelitian ini adalah Kolmogorov Smirnov, dengan kriteria kenormalan
sebagai berikut :
4. Signifikansi = 0,05
5. Jika sig > maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
6. Jika sig < maka sampel bukan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal 53
Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel 4.7
berikut:
Tabel 4.7
Uji Normalitas Data
Jenis
Kelamin
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Kinerja Laki Laki .228 16 .056
Perempuan .152 14 .200*
Lingkungan
Kerja Islami
Laki Laki .241 16 .514
Perempuan .112 14 .200*
Sumber: Data Lampiran 5
4) Uji Homogenitas Data
Pengujian homogenitas menggunakan levene test dengan
ketentuan Jika Sig > α, maka variansi setiap sampel sama (homogen).
Hasil pengujian homogenitas data dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
53
Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif,
(Jakarta: Change Publication, 2014), h. 134
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Data
Variabel Levene
Statistic df2 Sig.
Kinerja 565 28 .459
Lingkungan Kerja
Islami .223 28 .640
Sumber: Data Lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.8 di atas hasil uji homogenitas dengan
menggunakan levene test dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
signifikansi (sig) dari seluruh variabel dalam penelitian ini lebih besar
dari 0,05 hal ini berarti bahwa seluruh variabel bersifat homogen artinya
sampel yang diambil dari populasi yang sama dapat dianggap mewakili
dari jumlah populasi yang ada.
2. Pengujian Hipotesis
1) Model Regresi Linear Sederhana
Penelitian ini menggunakan model regresi linear sederhana karena
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
dengan satu variabel dependen, dan juga untuk mendeskripsikan nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan, serta untuk mengetahui arah hubungan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil
pengujian uji t Test data dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.8
Uji Koefesien Regresi Linear
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.390 .174 7.979 .000
Lingkungan
Kerja Islami .603 .039 .947 15.553 .000
Sumber: Data Lampiran 7
Berdasarkan tabel koefisien regresi yang diperoleh dari analisis
regresi pada tabel 4.9 maka dapat disusun persamaan regresi linear
sederhana sebagai berikut:
Y = 1.390 + .603 X+ ei
Hasil perhitungan yang telah dilakukan menghasilkan persamaan
menunjukkan besarnya nilai X merupakan regresi yang diestimasikan
sebagai berikut:
(1) Nilai konstanta (β0) sebesar 1.390 artinya apabila Lingkungan
Kerja Islami kerja Karyawan (X), Karyawan Kemenag Kabupaten
Bengkulu Tengah dalam keadaan konstanta atau 0, maka Kinerja (Y)
nilainya sebesar 1.390
(2) Koefisien Regresi (β1) sebesar 0.603 artinya jika Kinerja (Y) artinya
setiap kenaikan satu variabel Kinerja (Y) maka Lingkungan Kerja
Islami kerja Karyawan (X) akan naik sebesar 0.603dengan asumsi
bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi bernilai tetap.
Artinya apabila lingkungan kerjanya tinggi, maka akan semakin
tinggi pula Kinerja yang dimiliki oleh Karyawan tersebut.
2) Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen, dengan ketentuan apabila
tingkat signifikansi < α (0,05), maka variabel independen secara
individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat
dilihat pada tabel 4.10 Berikut :
Tabel 4.9
Hasil uji t
Signifikansi
(Sig) α = 0,05 Keterangan
Lingkungan Kerja
Islami (X)
0,000 0,05 Hipotesis diterima
Sumber : Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan hasil regresi yang terlihat pada tabel di atas, dapat
diketahui nilai signifikansi sebasar 0,000. Ketentuan pengambilan
keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilai
signifikansi. Jika signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0,05 (≤ 0,05)
maka hipotesis diterima. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang
menyatakan bahwa Lingkungan Kerja Islami berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja kerja Karyawan Kemenag Kabupaten Bengkulu
Tengah, diterima.
3) Koefisien Determinasi
Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis untuk mengetahui
seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel Lingkungan Kerja
Islami terhadap variabel Kinerja kerja Karyawan. Hasil koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .947a .896 .893 .15036
Sumber: Data Primer Diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui nilai R2 (R Square)
adalah 0,896 sama dengan 89.6 %. Artinya pengaruh lingkungan kerja
Islami terhadap KinerjaKaryawan Kemenag Kabupaten Bengkulu
Tengah sangat rendah. Hal ini berarti bahwa sebesar 89.6% kinerja kerja
Karyawan Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah dipengaruhi variabel
independen yang terdapat dalam penelitian. Sedangkan sisanya, yaitu
10.4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dipenelitian
ini, seperti faktor agama, budaya, sosial politik, kondisi lingkungan/
geografis, struktur ekonomi dan motivasi intrinsik individu.
C. PEMBAHASAN
Hasil perhitungan regresi menunjukan bahwa Lingkungan Kerja Islami
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan Kemenag
Kabupaten Bengkulu Tengah. Kinerja dapat terbentuk apabila seorang
karyawan memiliki keinginan untuk dapat melakukan sesuatu pekerjaan
dengan hasil yang memuaskan atau hasil yang maksimal.
Dari hasil analis regresi linier sederhana diperoleh nilai t hitung
sebesar 7.979 dan nilai probabilitas signifikansi (sig) sebesar 0,000 lebih kecil
dari alpha (α) 0,05. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan bahwa
Lingkungan Kerja Islami berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah, diterima. Artinya semakin bagus
Lingkungan Kerja Islami Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah seseorang
akan mempengaruhi kinerja yang dimiliki seseorang tersebut.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Saksono54
yang menyatakan
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja memiliki artian bahwa karyawan
akan merasa nyaman dengan kondisi lingkungan kerja yang ada, jika kondisi
lingkungan tersebut sesuai dengan dirinya dan tidak merasa terganggu ketika
mereka bekerja, sehingga dengan kenyamanan tersebut mereka terpacu dalam
bekerja, hal ini menyebabkan banyak pekerjaan dapat terselesaikan dengan
baik sehingga kinerja mereka pun dapat dikatakan baik. Kondisi lingkungan
kerja lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan. Lingkungan
54
Slamet, Saksono, Administrasi Kepegawaian, Yogyakarta : Kanisius, 1997, h. 119
kerja dalam suatu organisasi dapat berupa : struktur tugas, desain pekerjaan,
pola kepemimpinan, pola kerja sama, ketersediaan sarana kerja dan imbalan.
Apabila lingkungan kerjat dapat diwujudkan dengan baik, maka tidak sulit
untuk meningkatkan kinerjanya. Hal-hal yang paling dekat dapat dilihat,
bahwa lingkungan kerja pegawai meningkat, kohesivitas kelompok tinggi,
penyelesaia ntugas membaik, menurunnya angka absensi. 55
Dan penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusumawarni, yang
meneliti tentang Pengaruh Lingkungan kerja dan komunikasi Terhadap
kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Kudus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t1 = 7,026, dan t2 = 4,977
sedangkan ttabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 89 pada taraf
signifikansi 5% =1,99. Sehingga dapat diketahui bahwa t1 dan t2 >
ttabel maka hipotesis diterima.Adapun besarnya koefisien diterminasi (r2)
diperoleh 71,2 % sedangkan sisanya 28,8 % yang merupakan pengaruh dari
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 56
55
Slamet, Saksono, Administrasi Kepegawaian, Yogyakarta : Kanisius, 1997, h. 119 56
Kusumawarni, meneliti tengtang Pengaruh Semangat Dan Disiplin Kerja Terhada
Produktivitas Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus
(Fakultas Ekonomi, UMB Bojonegoor, Kudus , 2012).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Lingkungan Kerja Islami berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Pegawai Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah. Hal ini berdasarkan
hasil analis regresi linier sederhana yang diperoleh nilai probabilitas
signifikansi (sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (α) 0,05.
2. Uji koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0.896 sama dengan
89.6%. Artinya pengaruh Lingkungan Kerja Islami terhadap Kinerja
Pegawai Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah tinggi. Hal ini
menyatakan bahwa variabel bebas yaitu lingkungan kerja Islami secara
signifikan mempengaruhi Kinerja Pegawai Kemenag Kabupaten Bengkulu
Tengah sebesar 89,6 %. Sedangkan sisanya 10.4 % dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dipenelitian ini, seperti sikap mental,
motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja dan pendidikan, keterampilan dan
manajemen.
B. Saran
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang diperoleh, maka dapat
disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Maka pihak Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah perlu terus
mempelajari bagaimana memperbaiki Lingkungan Kerja Islami, karna
Lingkungan Kerja Islami merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja kerja.
2. Pihak Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah juga harus mengetahui
dan memperhatikan karyawannya dengan baik. Mengingat pentingnya
Lingkungan Kerja Islami karyawan, maka Pihak Kemenag Kabupaten
Bengkulu Tengah harus benar-benar memahami dan menerapkan cara-
cara untuk meningkatkan Lingkungan Kerja Islami dengan baik demi
tercapainya kinerja yang tinggi.
3. Penelitian ini adalah bagian integral dari suatu riset. Oleh karena itu,
penelitian-penelitian seperti ini perlu dikembangkan dengan cara
kerjasama antara lembaga-lembaga pendidikan atau lembaga penelitian
dengan pihak perusahaan. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat
berguna demi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Sumantri, kesehatan Lingkungan Dalam Persepektif Islam, Jakarta :
Kencana, 2010
Alex, Nitiseminto, Wawasan Studi Kelanyakan dan Evaluasi Proyek,
Jakarta : Bumi Aksara, 2004,
Ambar, T. Sulistyani, Menejemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2003
Ahmad, Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syari’ah, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2006)
B. Siswanto Sastrohardiwirjo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekaan
Administrasi Dan Operasional,(Jakarta : PT Bumi Aksara, Cet ke II, 2002)
h. 236
Bambang, Tri Cahyono, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :
Badan Penerbit Ipwi, 1996, h. 282
Djunaidah, meneliti tentang “Pengaruh Lingkungan kerja Karyawan terhadaps
Produktivitas Karyawan pada PT. Semen Gresik Padang (Fakultas Syariah,
IAIN Imam Bonjol Padang, 2012).
Enie, Trisnawati. S. Dn Kurniawan. S, Pengantar Manajemen, Jakarta :
Kencana, 2005
Hasibuan, Malayu, S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima
Edisi Revisi. (Jakarta : Bumi Aksara, 2002) h. 109
James, A.F Stoner Charles Wankel, Perencananan dan Pengembalian
Keputusan Dalam Manajemen, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003, h. 318 Jhon R. Schermenharn, Manajemen (Yogyakarta: Andi Offset, 2003)
Kusumawarni, meneliti tengtang Pengaruh Semangat Dan Disiplin Kerja
Terhada Produktivitas Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus (Fakultas Ekonomi, UMB Bojonegoor, Kudus ,
2012).
Nabiel, Fuad Al-Musawa, Islam dan Lingkungan Hidup, Kota Santri.com,
Publikasi 13- 05-2005
Moekijat. Manajemen Kepegawaian. (Bandung :Penerbit Alumni, 2003) ,
Muhammad, Tolhah Hasan, Islam Dalam Persepektif Sosio kultural, (Jakarta :
Lantabora Press, 2005
Muchdarsyah, Sinungan, Kinerja Apa dan Bagaimana, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2003)
Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Menejemen, UGM, Jakarta :
Salemba Empat, 2007,
Richard, L Daft, , Menejemen, Jakarta : Salemba Empat, 2006,
Slamet, Saksono, Administrasi Kepegawaian, Yogyakarta : Kanisius, 1997, h.
113
Simanjuntak, J Payaman, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta
: FEUI 1995,
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. (Bandung, Alfabeta:2010) h. 389
Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika yang Lebih
Komprehensif, (Jakarta: Change Publication, 2014), h. 134
Steers, M. Richard, Efektivitas Organisasi, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2000)
Satria Hadi Lubis, Kajian Islam Eksekutif Pengantar Kerja (KISPA) KPBC
Tanjung Priok – (Jakarta, 2015)
Zakiyah, Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006)
Yusmin, Alim, MSc. Ibid, www. Hidayatullah.com, 27 September 2016
Wisnu, Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Lingkungan kerja Terhadap
Produktivitas kerja Karyawan pada CV. Veda Meubel Mas Semarang (Fakultas Ekononomi, Uniaversitas Pancasilla, Semarang, 2012).
KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DI KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN
BENGKULU TENGAH
Assalammu’alaikum Wr Wb.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang sedang berjalan, saya memerlukan
beberapa informasi untuk mendukung dan menyusun penelitian yang terkait dengan
judul diatas. Saya memohon kesediaan saudara/saudari untuk meluangkan waktu
sejenak guna mengisi kuisioner ini. Saya berharap semua jawaban yang saudara/saudari
berikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
Semua jawaban yang diberikan murni digunakan hanya untuk kepentingan
peneliti, untuk itu, mohon semua pertanyaan dijawab, semua data identitas
saudara/saudari akan dijamin kerahasiaannya atas kesungguhan, keikhlasan, dan kerja
samanya saya ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Bengkulu, Oktober 2016
Peneliti
Nesi Yuyati
2113618102
Menyetujui
Tim Penguji
Bengkulu, November 2016
Penguji I Penguji II
Dra. Fatimah, MA Yosy Arisandy, MM
NIP. 19630319200032003 Nip. 198508012014032001
Bagian I
Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berkaitan dengan variabel
penelitian.Berikanlah tanda checklist (√) pada salah satu kolom yang sama dengan
pilihan anda.
LINGKUNGAN KERJA (X)
No Pertanyaan SS S KS TS STS
Lingkungan Kerja Eksternal
1 Atribut atau pajangan Islami yang dipajang
dikantor membuat pikiran saya tenang dan
nyaman dalam mengerjakan pekerjaan di
Kantor
2 Latar belakang rekan sekerja kantor yang religius memotivasi saya dalam bekerja
3 Sikap religius rekan sekerja kantor yang religius
memotivasi saya dalam bekerja
4 Gaya hidup religius rekan-rekan sekeja kantor
memotivasi, menginspirasi, dan mendukung
saya dalam bekerja
5 Pemimpin yang religius memotivasi saya dalam
bekerja
6 Organisasi religius yang saya ikuti mendukung
semua pekerjaan saya
7 Etika, dan norma-norma islam yang diterapkan
dilingkungan kantor mendukung saya dalam
bekerja
8 Kebijakan kantor yang sesuai dengan nilai-nilai
Islam mendukung saya dalam bekerja
9 Kantor menyusun jadwal Kantor disesuaikan
dengan jadwal ibadah
10 Penggunaan media – media, dan teknologi seperti
suara musik Islami dikantor membuat saya
tenang dan lebih fokus bekerja
Lingkungan Kerja Internal
11 Mengucapkan salam dengan sesama rekan kerja
maupun dengan atasan ketika datang maupun
pulang bekerja sangat membantu saya dalam
menciptakan hubungan kerja yang baik.
12 Saya selalu membantu rekan kerja saya ketika
mereka membutuhkan pertolongan.
13 Saya tidak keberatan jika harus kerjasama tim
dengan rekan kerja
14 Komunikasi yang intens dengan atasan sangat
membantu semangat saya dalam bekerja.
15 Saya merasa sangat bersemangat dalam bekerja jika
saya mendapatkan evaluasi dan penghargaan
atas kinerja dari atasan saya
16 Atasan saya menerima kritik dari bawahan
17 Atasan saya menerima saran dari bawahan
Ket :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Kinerja (Y)
No Pertanyaan SL SR KD JR TP
1 Saya mempunyai rencana kerja harian yang
harus saya kerjakan.
2 Saya melakukan pekerjaan sesuai tupoksi
saya.
3 Saya menyelesaikan pekerjaan saya sesuai
dengan rencana kerja harian saya.
3 Hasil kerja saya sesuai dengan standar
jumlah target lembaga yang telah
ditentukan.
5 Saya mengerjakan pekerjaan yang diberikan
kepada saya sampai dengan selesai.
6 Jika terdapat kesalahan dalam bekerja, saya
segera mengoreksi dan memperbaiki
kembali pekerjaan saya
7 Saya memperhatikan target penyelesaian
pekerjaan saya dengan target yang telah
direncanakan oleh lembaga
8 Pekerjaan yang saya kerjakan tepat waktu,
sesuai dengan keinginan lembaga
9 Waktu luang saya, saya memanfaatkan
untuk ibadah dan tidak mengganggu
pekerjaan saya.
10 Ketika jam kerja, saya berada di kantor saya
kecuali jika ada tugas lapangan
11 Saya datang dan pulang bekerja sesuai
dengan waktu jam kerja yang telah
ditentukan.
12 Mengikuti kegiatan dan berperan aktif di
dalamnya yang diadakan oleh bidang
saya maupun lembaga
Ket :
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-Kadang
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah
Bagian II
Identitas responden
Pertanyaan bagian II merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas
responden. Lingkarilah nomor yang sesuai dengan pilihan anda.
1. No. Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
5. Alamat :
6. Pendidikan Terakhir : SD/MI S1
SMP/MTS S2
SMA/MA S3
7. Jabatan :
8. Penghasilan / Bulan: Gaji =
Yang Lain =
Tanda Tangan Responden
Lampiran 2 Deskripsi data
Jenis Kelamin
Gaji
Status Perkawinan
Umur
Lampiran 3. UJI VALIDITAS
Uji Validitas Lingkungan Kerja Islami (X)
LKI 1 LKI 2 LKI 3 LKI 4 LKI 5 LKI 6 LKI 7 LKI 8 LKI 9 LKI 10 LKI 11 LKI 12 LKI 13 LKI 14 LKI 15 LKI 16 LKI 17 TOTAL
LKI 1 Pearson
Correlation 1 .523
** 1.000
** .454
* .523
** .523
** .454
* .028 .272 .523
** .571
** .988
** .182 .147 .523
** .028 1.000
** .833
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .012 .003 .003 .012 .882 .146 .003 .001 .000 .337 .438 .003 .882 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 2 Pearson
Correlation .523
** 1 .523
** .328 1.000
** 1.000
** .328 .254 .292 1.000
** .928
** .496
** .521
** .171 1.000
** .254 .523
** .801
**
Sig. (2-tailed) .003 .003 .077 .000 .000 .077 .175 .118 .000 .000 .005 .003 .367 .000 .175 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 3 Pearson
Correlation 1.000
** .523
** 1 .454
* .523
** .523
** .454
* .028 .272 .523
** .571
** .988
** .182 .147 .523
** .028 1.000
** .833
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .012 .003 .003 .012 .882 .146 .003 .001 .000 .337 .438 .003 .882 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 4 Pearson
Correlation .454
* .328 .454
* 1 .328 .328 1.000
** .146 .113 .328 .357 .453
* .362
* .321 .328 .146 .454
* .642
**
Sig. (2-tailed) .012 .077 .012 .077 .077 .000 .440 .551 .077 .053 .012 .050 .083 .077 .440 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 5 Pearson
Correlation .523
** 1.000
** .523
** .328 1 1.000
** .328 .254 .292 1.000
** .928
** .496
** .521
** .171 1.000
** .254 .523
** .801
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .003 .077 .000 .077 .175 .118 .000 .000 .005 .003 .367 .000 .175 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 6 Pearson
Correlation .523
** 1.000
** .523
** .328 1.000
** 1 .328 .254 .292 1.000
** .928
** .496
** .521
** .171 1.000
** .254 .523
** .801
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .003 .077 .000 .077 .175 .118 .000 .000 .005 .003 .367 .000 .175 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 7 Pearson
Correlation .454
* .328 .454
* 1.000
** .328 .328 1 .146 .113 .328 .357 .453
* .362
* .321 .328 .146 .454
* .642
**
Sig. (2-tailed) .012 .077 .012 .000 .077 .077 .440 .551 .077 .053 .012 .050 .083 .077 .440 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 8 Pearson
Correlation .028 .254 .028 .146 .254 .254 .146 1 .070 .254 .189 -.018 .110 .549
** .254 1.000
** .028 .379
*
Sig. (2-tailed) .882 .175 .882 .440 .175 .175 .440 .715 .175 .318 .926 .562 .002 .175 .000 .882 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI 9 Pearson
Correlation .272 .292 .272 .113 .292 .292 .113 .070 1 .292 .307 .204 .225 .222 .292 .070 .272 .393
*
Sig. (2-tailed) .146 .118 .146 .551 .118 .118 .551 .715 .118 .098 .279 .231 .238 .118 .715 .146 .032
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
10
Pearson
Correlation .523
** 1.000
** .523
** .328 1.000
** 1.000
** .328 .254 .292 1 .928
** .496
** .521
** .171 1.000
** .254 .523
** .801
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .003 .077 .000 .000 .077 .175 .118 .000 .005 .003 .367 .000 .175 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
11
Pearson
Correlation .571
** .928
** .571
** .357 .928
** .928
** .357 .189 .307 .928
** 1 .545
** .458
* .104 .928
** .189 .571
** .792
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .053 .000 .000 .053 .318 .098 .000 .002 .011 .584 .000 .318 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
12
Pearson
Correlation .988
** .496
** .988
** .453
* .496
** .496
** .453
* -.018 .204 .496
** .545
** 1 .139 .149 .496
** -.018 .988
** .802
**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .012 .005 .005 .012 .926 .279 .005 .002 .463 .431 .005 .926 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
13
Pearson
Correlation .182 .521
** .182 .362
* .521
** .521
** .362
* .110 .225 .521
** .458
* .139 1 -.193 .521
** .110 .182 .442
*
Sig. (2-tailed) .337 .003 .337 .050 .003 .003 .050 .562 .231 .003 .011 .463 .306 .003 .562 .337 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
14
Pearson
Correlation .147 .171 .147 .321 .171 .171 .321 .549
** .222 .171 .104 .149 -.193 1 .171 .549
** .147 .393
*
Sig. (2-tailed) .438 .367 .438 .083 .367 .367 .083 .002 .238 .367 .584 .431 .306 .367 .002 .438 .032
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
15
Pearson
Correlation .523
** 1.000
** .523
** .328 1.000
** 1.000
** .328 .254 .292 1.000
** .928
** .496
** .521
** .171 1 .254 .523
** .801
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .003 .077 .000 .000 .077 .175 .118 .000 .000 .005 .003 .367 .175 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
16
Pearson
Correlation .028 .254 .028 .146 .254 .254 .146 1.000
** .070 .254 .189 -.018 .110 .549
** .254 1 .028 .379
*
Sig. (2-tailed) .882 .175 .882 .440 .175 .175 .440 .000 .715 .175 .318 .926 .562 .002 .175 .882 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LKI
17
Pearson
Correlation 1.000
** .523
** 1.000
** .454
* .523
** .523
** .454
* .028 .272 .523
** .571
** .988
** .182 .147 .523
** .028 1 .833
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .012 .003 .003 .012 .882 .146 .003 .001 .000 .337 .438 .003 .882 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTA
L
Pearson
Correlation .833
** .801
** .833
** .642
** .801
** .801
** .642
** .379
* .393
* .801
** .792
** .802
** .442
* .393
* .801
** .379
* .833
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .039 .032 .000 .000 .000 .015 .032 .000 .039 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is
significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is
significant at the 0.05
level (2-tailed).
Uji Validitas Kinerja (Y) Correlations
Kinerja 1 Kinerja 2 Kinerja 3 Kinerja 4 Kinerja 5 Kinerja 6 Kinerja 7 Kinerja8 Kinerja 9 Kinerja10 Kinerja11 Kinerja 12 Total
Kinerj
a 1
Pearson
Correlation 1 .858
** .827
** .856
** .856
** 1.000
** .971
** .347 .943
** .826
** .806
** 1.000
** .974
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .060 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 2
Pearson
Correlation .858
** 1 .808
** .766
** .766
** .858
** .824
** .345 .852
** .683
** .834
** .858
** .896
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 3
Pearson
Correlation .827
** .808
** 1 .749
** .749
** .827
** .796
** .198 .766
** .719
** .705
** .827
** .851
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .295 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 4
Pearson
Correlation .856
** .766
** .749
** 1 1.000
** .856
** .813
** .243 .769
** .971
** .941
** .856
** .930
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .196 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 5
Pearson
Correlation .856
** .766
** .749
** 1.000
** 1 .856
** .813
** .243 .769
** .971
** .941
** .856
** .930
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .196 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 6
Pearson
Correlation 1.000
** .858
** .827
** .856
** .856
** 1 .971
** .347 .943
** .826
** .806
** 1.000
** .974
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .060 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 7
Pearson
Correlation .971
** .824
** .796
** .813
** .813
** .971
** 1 .296 .969
** .786
** .765
** .971
** .944
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .112 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a8
Pearson
Correlation .347 .345 .198 .243 .243 .347 .296 1 .315 .227 .228 .347 .382
*
Sig. (2-tailed) .060 .062 .295 .196 .196 .060 .112 .090 .229 .225 .060 .037
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 9
Pearson
Correlation .943
** .852
** .766
** .769
** .769
** .943
** .969
** .315 1 .747
** .724
** .943
** .922
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .090 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a10
Pearson
Correlation .826
** .683
** .719
** .971
** .971
** .826
** .786
** .227 .747
** 1 .855
** .826
** .894
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .229 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a11
Pearson
Correlation .806
** .834
** .705
** .941
** .941
** .806
** .765
** .228 .724
** .855
** 1 .806
** .892
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .225 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Kinerj
a 12
Pearson
Correlation 1.000
** .858
** .827
** .856
** .856
** 1.000
** .971
** .347 .943
** .826
** .806
** 1 .974
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .060 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson
Correlation .974
** .896
** .851
** .930
** .930
** .974
** .944
** .382
* .922
** .894
** .892
** .974
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .037 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).
79
Lampiran 4. Uji Kualitas Data
a. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas Lingkungan Kerja Islami (X)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.909 17
Uji Reabilitas Kinerja (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
80
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.975 12
b. Statistik Dekriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Kinerja 30 3.08 5.00 118.25 3.9417 .66059
LKI 30 2.71 4.76 122.00 4.0667 .45871
Valid N (listwise) 30
c. Uji Normalitas
Tests of Normality
Jenis Kelamin
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kinerja Laki Laki .228 16 .056 .868 16 .056
Perempuan .152 14 .200* .940 14 .415
LKI Laki Laki .241 16 .514 .752 16 .051
Perempuan .112 14 .200* .972 14 .901
.
d. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Kinerja Based on Mean .604 1 28 .443
Based on Median .189 1 28 .667
81
Based on Median and with
adjusted df .189 1 20.975 .668
Based on trimmed mean .565 1 28 .459
LKI Based on Mean .385 1 28 .540
Based on Median .544 1 28 .836
Based on Median and with
adjusted df .544 1 20.601 .837
Based on trimmed mean .223 1 28 .640
Lampiran 7. Uji Hipotesis
Uji t
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Kinerjaa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: LKI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .947a .896 .893 .15036
a. Predictors: (Constant), Kinerja
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.469 1 5.469 241.898 .000a
Residual .633 28 .023
Total 6.102 29
82
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.469 1 5.469 241.898 .000a
Residual .633 28 .023
Total 6.102 29
a. Predictors: (Constant), Kinerja
b. Dependent Variable: LKI
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.390 .174 7.979 .000
Lingkungan Kerja
Islami .603 .039 .947 15.553 .000
a. Dependent Variable: Kinerja