Journal Reading SH

18
JOURNAL READING PERDARAHAN INTRASEREBRAL Pembimbing: dr. Slamet Sp.S Di susun oleh: Henokh Rubiyanto (11- 2013-210) KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF PERIODE 05 JANUARI 2015 – 07 FEBRUARI 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA JAKARTA

description

JR SH

Transcript of Journal Reading SH

Page 1: Journal Reading SH

JOURNAL READINGPERDARAHAN

INTRASEREBRAL

Pembimbing:dr. Slamet Sp.S

Di susun oleh:Henokh Rubiyanto (11-

2013-210)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF PERIODE 05 JANUARI 2015 – 07 FEBRUARI 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA JAKARTA

Page 2: Journal Reading SH

IntroduksiStroke menjadi salah satu penyebab kematian di Canada dan menjadi sumber tingginya angka morbiditas.

Stroke dibagi menjadi 2:• Stroke iskemik• Stroke hemoragik

Page 3: Journal Reading SH

Epidemiologi• Menurut WHO 15 juta pasien di seluruh dunia menderita stroke per tahunnya• 1/3 kasus meninggal, 1/3 kasus mengalami cacat, dan 1/3 sisanya mempunyai hasil yang baik• Sekitar 12,7 juta diantaranya memilik riwayat hipertensi• Insiden meningkat pada orang tua, etnis Afrika dan Asia• Perdarahan intra serebral terjadi ~10% dari semua stroke dan berhubungan ~50% angka kematian

Page 4: Journal Reading SH

Faktor Risiko

Dapat dimodifikasi

• Hipertensi• Terapi trombolitik• Terapi anti koagulan• Konsumsi alkohol yang tinggi• Riwayat stroke sebelumnya

Tidak dapat dimodifikasi

• Usia• Etnis Negro• Koagulopati serebri• AVM• Neoplasma intracranial

Page 5: Journal Reading SH

Sirkulus Willis

Page 6: Journal Reading SH

Patogenesis Perdarahan Intraserebral (ICH)ICH terdiri dari 3 fase:1. Perdarahan inisialTerjadi karena pecahnya pembuluh darah arteri di otak karena faktor risiko2. Ekspansi hematomaTimbul beberapa jam setelah onset awal, termasuk meningkatnya TIK, sehingga mengganggu integritas jaringan lokal, dan sawar darah otak. Tersumbatnya aliran darah vena menyebabkan dilepasnya tromboplastin jaringan, menyebabkan koagulopati lokal.3. Edema peri-hematomaMengikuti ekspansinya, edema serebri terjadi di sekitar hematoma, inflamasi sekunder, dan terganggunya sawar darah otak.

Page 7: Journal Reading SH

Manifestasi Klinis

Symptoms (%)

Acute Onset 96

Arm weakness 63

Leg weakness 54

Speechs disturbances 53

Facial weakness 23

Limb parasthesia 20

Visual disturbances 11

Facial parasthesia 9

Vertigo 6

Impaired limb coordination 5

Convulsive fits 1

Page 8: Journal Reading SH

Diagnosis Klinis

Components Points

Asymetrical facial weakness 1

Asymetrical arm weakness 1

Asymetrical leg weakness 1

Speech disturbances 1

Visual field defect 1

Seizure -1

Loss of consciousness -1

ROSIER SCALE :• Merupakan alat pemeriksaan stroke yang cepat dengan

menggunakan tanda klinis.• Rentang skor dari -2 sampai +5 poin, dengan skor >0

kemungkinan besar stroke

Page 9: Journal Reading SH

Diagnosis Imaging

• Tujuan utama diagnosis dengan pencitraan yakni untuk membedakan antara stroke iskemik dengan stroke hemoragik dan menyingkirkan lesi pada CNS.• CT-scan dan MRI merupakan modalitas pencitraan utama yang dipakai.

Page 10: Journal Reading SH

Prognosis• Prognosis buruk bila:• Volume hematoma yang besar (>30mL)• Usia tua• MAP > 130 mmHg awal masuk• GCS <4

Page 11: Journal Reading SH

Komponen Poin

Skor GCS3-45-1213-15

210

Volume ICH (cm3)>30<30

10

IVHYaTidak

10

ICH InfratentorialYaTidak

10

Umur (y)>80<80

10

Skor ICH :• Memprediksi 30-hari mortalitas• Skala mulai dari 0 - 6 poin• Pada penelitian semua pasien dengan skor 0 bertahan hidup dan

semua pasien dengan skor 5 meninggal dalam waktu 30 hari

Page 12: Journal Reading SH

Komponen Poin

Volume ICH (cm3)<3030-60>60

420

Usia (y)<7070-79>80

210

Lokasi ICHLobarDeepInfratentorial

210

Skor GCS≥9≤8

20

Penurunan kognitif Pre-ICHAbsen Presen

10

Skor FUNC :Menilai ada bahaya penurunan fungsional pada hari-90 setelah strokeNilai skor 0-11Semakin besar skor semakin besar kemungkinan adanya independensi fungsional

Page 13: Journal Reading SH

Terapi PembedahanPada aneurisma dapat dilakukan 2 cara:• Pemasangan klip pada sepanjang leher tempat aneurisma

berada melalui craniotomi• Pemasangan kateter melalui aorta, arteri carotis, dan sampai

ke aneurisma

Page 14: Journal Reading SH

Terapi Medis• Pasien ICH sering tidak dapat melindungi jalan nafasnya,

memungkinkan pemasangan intubasi endotrakeal• Hasil CT scan harus didapatkan untuk menentukan terapi

selanjutnya dan menentukan diagnosis terakhir• Manajemen simtom, tanda dan komplikasi dari ICH:1. Peningkatan TIK : manitol2. Hipertensi : Labetalol, enalapril3. Nyeri kepala : analgesik4. Kejang : benzodiazepin, fenitoin

Page 15: Journal Reading SH

Flow Chart

• Penilaian pasien dan distabilkan berdasarkan ATLS

• Intubasi bila GCS <9Langkah 1

• Riwayat klinis: Trauma, hipertensi, DM, stroke sebelumnya, kelainan hematologis, infeksi, AVM, neoplasma

Langkah 2

• Nilai gejala dengan skala ROSIER, skor ICH dan skor FUNC

Langkah 3

Page 16: Journal Reading SH

Flow Chart

• Pemeriksaan Lab u/ diagnosis• Nilai faktor risiko dan kemungkinan penyebabLangkah 4

• Diagnosis pencitraan- CT & MRI• CTA- spot sign bahaya adanya ekspansi

hematomaLangkah 5

• Terapi 2:• Terapi potensial ICH: hentikan atau perlambat

perdarahan selang selama beberapa jam setelah onset (farmakoterapi, pembedahan)

• Manajemen dari simtom

Langkah 6

Page 17: Journal Reading SH

KesimpulanDengan angka mortalitas yang tinggi pada ICH, pengenalan dan koreksi secepatnya dari diagnosis adalah vital. ICH dapat dinilai dengan skala ROSIER untuk diagnostik, sedangkan untuk prognosis dapat digunakan skor ICH maupun skor FUNC.Penggunaan CT scan maupun MRI meniingkatkan keakuratan dalam mendiagnosis ICH dengan cepat. Spot sign mengindikasikan adanya ekspansi hematoma pada penggunaan CTA. Sedangkan untuk terapi ICH sendiri, gejala, tanda dan komplikasi ditangani secara tersendiri.

Page 18: Journal Reading SH