Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

44
PRESENTASI JURNAL SPREADING INFECTION ON MAXILLA TEETH OLEH : NIKE MIRAH MELINDA 14710037 YOSEF CHANDRA JUK 14710045 DIBIMBING OLEH DRG. ENNY WILIANTI, M.KES DRG. THEODORA, SP.ORT DRG. WAHYUNI DYAH PRAMASARI, SP.ORT SMF Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 2016 1

description

Jurnal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

Transcript of Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

Page 1: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

PRESENTASI JURNALSPREADING INFECTION ON MAXILLA TEETH

OLEH : NIKE MIRAH MELINDA 14710037 YOSEF CHANDRA JUK 14710045

DIBIMBING OLEHDRG. ENNY WILIANTI, M.KES

DRG. THEODORA, SP.ORTDRG. WAHYUNI DYAH PRAMASARI,

SP.ORT

SMF Ilmu Penyakit Gigi dan MulutFakultas Kedokteran

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya2016

1

Page 2: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

PENDAHULUAN Latar Belakang

Beberapa infeksi gigi adalah infeksi sekunder disebabkan oleh infeksi pada jaringan sekitarnya rongga mulut, seperti kulit, amandel, telinga, atau sinus.

Banyak infeksi awalnya dimulai pada gigi dan jaringan mulut terkait dapat memiliki konsekuensi yang signifikan jika mereka menyebar ke jaringan vital atau organ.

2

Page 3: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

ANATOMIDasar sinus

maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas

Ostium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasarsinus, sehingga drainase hanya tergantung dari gerak silia,drainase juga harus melalui infundibulum yang sempit. 3

Page 4: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

ANATOMILokasi infeki pada gigi tertentu ditentukan oleh dua faktor utama: ketebalan tulang yang menutupi apeks gigi (Gambar 1)hubungan dari tempat tulang yang mengalami perforasi dengan perlekatan otot pada maksila.

4

Page 5: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

ANATOMI Penyebaran

Infeksi dapat melalui :

1. Pembuluh Darah2. Limfogen3. Jaringan Lunak

5

Page 6: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

ETIOLOGI

6

Page 7: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

EPIDEMIOLOGI

7

Page 8: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

PATOFISIOLOGI

8

Page 9: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

GEJALA KLINIS

9

Page 10: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DIAGNOSIS

10

Page 11: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

PENATALAKSANAAN

11

Page 12: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

KOMPLIKASI

12

Page 13: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

PENCEGAHAN

13

Page 14: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

STUDI KASUS 1Hasil dari beberapa metode Terdapat 346 pasien (133 laki-laki dan 213

perempuan) dengan kronik atau kronik eksaserbasi MS yang di evaluasi

Osteomyelitis maksila 2 kasus, phlegmon, abses retrobulbar, neuralgia, shock hipovolemik, sepsis, alergi dari medikamentosa, akut parotitis, kesalahan implant gigi terdeteksi mengkombinasi MS

14

Page 15: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

Gejala klinis secara subyektif : unilateral nasal obstruksi nasal discharge (purulent, mucoid, air) nyeri kepala nyeri pada gigi sebelah atas, dan lebih nyeri

saat digoyangkan

Gejala klinis secara obyektif : gigi sebagai penyebab sensitif terhadap

perkusi, sangat nyeri saat dilakukan palpasi Orthopantomography dan computed

tomography menunjukan hasil MS

15

Page 16: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

LAPORAN KASUS

Pasien wanita, 35 tahun berobat dengan keluhan sebulan ini mengalami unilateral nasal obstruksi (sebelah kanan), pasien juga mengeluh nyeri kepala, nyeri pada gigi maksila sebelah kanan. Pada Orthipantomograph dengan kontras didapatkan benda asing yang tidak terkait dengan pengobatan gigi maksila sebelah kanan.Pada anamnesis didapatkan pasien pernah mengalami keadaan emergensi, masuknya beberapa kacang polong masuk ke dalam rongga hidung lalu di keluarkan oleh otorhinolaryngologist, pada saat operasi di dapatkan benda asing pada sinus 16

Page 17: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

ORTHOPANTOGRAPH DAN COMPUTED TOMOGRAPHY

17

Page 18: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

Terapi pembedahanRadical sinus maksilaris operasi (by Caldwell-Luc) ekstraksi dari gigi yang menyebabkan kasus MS kronik dan setelah itu dilakukan fistuloplasty pada dinding inferior sinus

Pengobatan setelah pembedahanDiberikan antibakteri menggunakkan penicillin 2000000 AU 3x perhari atau 750mg 2x sehari, antifungal menggunakkan itraconasol 10mg 2x sehari selama 3-6 bulan, salah satu analgesik (ketanal, ketanov) dan diberikan obat kumur antiseptik 18

Page 19: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI Karena pengobatan endodontik yang tidak

benar dilakukan, pengobatan bedah sinus maksilaris terinfeksi menjadi radang

Kronis MS lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki, wanita tua lebih banyak daripada pria

Xray dari sinus paranasal tidak bisa mendiagnosa MS dan harus dilakukan Computed Tomography

Penting mengetahui anatomi sinus maksilaris ketika intervensi bedah dilakukan

Kondisi patologis sinnus dapat mempengaruhi persyarafan yang dapat menyebar ke orbita 19

Page 20: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

KESIMPULAN Perempuan didiagnosis dan diobati dengan

MS kronis yang 1,6 kali lebih dari laki-laki Wanita dirawat karena MS kronis yang 4,5

tahun tua daripada laki-laki Lamanya pengobatan di Departemen wanita

dan pria adalah sama Kelompok usia dari 31-40 tahun pasien tua

yang paling banyak terkena Pengobatan MS kronis yang dipilih secara

individual, pemahaman, prinsip-prinsip perlakuan dapat menjadi hal yang umum

20

Page 21: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

STUDI KASUS 2 Seorang pasien 22 tahun

telah dirawat oleh seorang dokter gigi untuk jangka waktu satu tahun. Dua bulan setelah pengobatan endodontic dari rahang atas kiri pertama molar, pipi kiri mulai membengkak dan dia juga merasakan sakit.

X-ray gambar dari rongga paranasal menunjukkan kepadatan logam benda asing di bawah maxillaris sinus kiri

21

Page 22: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

Sebuah trepanation sinus dilakukan di bawah kontrol endoskopi. intervensi mengungkapkan, 5 mm pembentukan mycetomatous rapuh, bagian lain dari rongga lendir sinus dan hidung tidak menunjukkan perubahan patologis.

Pada 4 bulan menindak lanjuti, pasien tidak memiliki kesulitan subjektif atau bukti objektif penyakit. Diagnosis histologis jaringan dikonfirmasi miselium jamur, dan analisis mikologis dikonfirmasi Aspergillus fumigatus 22

Page 23: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DIKSUSI Beberapa bahan yang digunakan untuk mengobati

penyakit pulpa gigi mengandung zat yang memungkinkan pertumbuhan jamur dan pembentukan misetoma.

Memperhatikan pasta gigi yang digunakan untuk mengisi akar,juga beberapa zat organik yang merangsang pertumbuhan jamur, terutama Aspergillus).

Ketika dokter gigi menyisipkan materi melalui puncak danjuga ke maxillaris sinus, selama pengisian saluran akar, kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur timbul

Kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan juga berasal perubahan periapikal diterapi dan fistula sinus alveolar 23

Page 24: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

KESIMPULAN harus mempertimbangkan kemungkinan

bahwa kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan jamur

Dapat berasal dari perubahan periapikal di gigi rahang atas, dan dalam intervensi dimana bahan gigi menembus ke dalam rongga rahang

24

Page 25: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

CASE REPORT 3Tn. X 43 tahun dikeluhkan rasa sakit pada gigi kanan rahang atas selama tiga hari. Tanda Vital = Stabil, Pemeriksaan Fisik : Bengkak Orbita kiri, Nyeri (+), Mata Merah (berair), Visus Mata Kiri Menurun, Riwayat Trauma (-), Proptosis (+), Penunjang : TIO = 29mmHg, Funduskopi = striae koroidal di bagian posterior dengan disc merah muda normal. Computed tomography menunjukkan selulitis orbita dan abses parapharyngeal. Magnetic resonance imaging mengungkapkan ada trombosis vena superior mata.

25

Page 26: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

GAMBAR CASE 3

26

Page 27: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 3 Sinusitis maksila dapat menyebabkan

trombosis sinus kavernosus melalui tromboflebitis dari vena infraorbital. Penyebaran infeksi melalui vena ophthalmic superior.

Diagnosis selulitis orbita mata kiri. Pemberian ceftazidime (i.v.) satu gram 12 jam dan intravena vankomisin satu gram 12 jam setelah mengambil darah untuk kultur dan sensitivitas.

Guttae ciprofloxacin setiap 2 jam dan topikal timolol 0,5% setiap 12 jam itu diteteskan ke mata kiri.

27

Page 28: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 3 Selulitis orbita dapat menyebabkan komplikasi

serius termasuk kebutaan, komplikasi intrakranial, dan kematian.

Bakteri paling umum pada infeksi orbital adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae. Haemophilus influenza patogen yang umum pada anak-anak.

Streptococcus anginosus dilaporkan salah satu patogen virulen penyebab selulitis orbita necrotik.

antibiotik, antikoagulan (Heparin),kortikosteroid dan operasi.

28

Page 29: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

CASE REPORT 4 Tn. Y, 58 tahun nyeri di daerah posterior rahang atas

kanan sejak 4 bulan. Nyeri diperburuk saat membungkuk kepala dan selama pengunyahan, hidung tersumbat dan sakit kepala. Demam (-), discharge purulen, paresthesia atau bau busuk. Pasien telah menjalani ekstraksi rahang pertama, kedua dan ketiga geraham kanan, 4 bulan sebelumnya karena kesehatan periodontal yang buruk. Berikut ekstraksi soket tidak pernah sembuh sepenuhnya. Pasien mengalami nyeri persisten dan ketidaknyamanan selama 4 bulan terakhir. DM (+) sejak 10 tahun tetapi tidak rutin berobat. Terapi hipoglikemik oral serta obat herbal untuk diabetes nya. Pemeriksaan Fisik : tanda vital (dbn). Intraoral menunjukkan tulang nekrotik sekitar 1 cm diameter di daerah molar rahang atas kanan. geraham rahang atas yang hilang dan jaringan lunak sekitarnya yang normal.

29

Page 30: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

GAMBAR CASE 4

30Fig.1 : Showing necrotic bone in right maxillary molar region

Fig.2 : Radiograph shows haziness in right maxillary sinus with erosion of lateral wall of sinus.

Page 31: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 4 Mucormycosis (zygomycosis, phycomycosis) adalah

infeksi oportunistik akut yang disebabkan oleh jamur saprofit yang dimiliki oleh kelas Phycomycetes.

Rhizopus adalah patogen dominan akuntansi untuk 90% dari kasus mucormycosis rhinocerebral.

Faktor predisposisi : DM tidak terkontrol (terutama pada pasien yang memiliki ketoasidosis), keganasan (limfoma dan leukemia), gagal ginjal, transplantasi organ, jangka panjang corticosteroid dan terapi imunosupresif, sirosis, luka bakar, malnutrisi energi protein dan AIDS.

31

Page 32: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 4 hifa jamur masuk ke dalam aliran darah dapat

menyebar ke organ lain seperti otak / paru-paru berakibat fatal bagi pasien → trombus dalam pembuluh darah yang mengurangi vaskularisasi ke jaringan dan menyebabkan necrosis. penyakit pembuluh darah perifer (karena mikroangiopati & aterosklerosis)

trombosis arteri maksilaris interna atau turun arteri palatine yang disebabkan oleh infeksi mucormycotic serta diabetes kronis pada pasien ini telah mengakibatkan nekrosis maxilla tersebut. 32

Page 33: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

CASE REPORT 5A Kasus-A :Ny. X, 45 tahun mengeluh mata kabur sejak 6

bulan yang perlahan-lahan berkembang kebutaan lengkap bilateral, demam intermitten dan penurunan berat badan progresif sejak setahun. Dia juga mengeluhkan pustul yang menyakitkan di pipi kiri 1 tahun yang pecah 6 bulan kemudian dan diikuti oleh pembentukan sinus tambahan yang dibuang berisi darah disertai nanah. Pasien adalah DM Tipe II dan terapi insulin sejak 4 tahun. Riwayat keluarga tidak signifikan. Status Gizi buruk beratnya 32 kg. Tanda vital normal, Ekstra-oral pengeringan sinus dengan sekret muco-purulen berwarna kuning, disertai darah, discharge berbau busuk terlihat di pipi kiri. sinus itu berkomunikasi dengan antrum maksilaris kiri, dinding nekrosis yang terlihat melalui sinus. Antrum maksilaris berkomunikasi dengan rongga hidung melalui septum hidung dilihat. Apeks akar dari rahang atas molar 2 dan 3 kiri yang terlihat melalui perforasi lantai sinus maksilaris.

33

Page 34: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 5A Pemeriksaan intraoral : periodontitis kronis dan

edentulism parsial (gigi hilang ke 14, 15, 24, 25).

Pemeriksaan radiologi menunjukkan radiolusen dengan batas tidak beraturan memanjang dari aspek distal taring kiri atas ke tuberositas maksilaris.

histopatologi dari spesimen yang diperoleh dengan biopsi insisi mengungkapkan infiltrasi inflamasi terutama terdiri dari sel-sel mononuklear, tulang yang nekrotik dengan lakuna kosong (sequestrum) dan ruang sumsum dengan berbagai sel inflamasi kronis. 34

Page 35: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 5A Terapi antibiotik dengan suntikan intravena

ampisilin (1gm) dan metronidazol (500mg) tiap 6 jam selama 2 hari diikuti oleh amoksisilin dan klavulanat (875 / 125mg) metronidazole selama 3 minggu diberikan.

Pasien dirujuk untuk konsultasi dan pengobatan ke endokrinologi dan Penyakit Dalam. Sekuestrektomi dan kuretase itu dilakukan dengan diikuti oleh ekstraksi penuh mulut dan fistulectomy. Proses penyembuhan lancar dan pasien berada di bawah terapi berkelanjutan. Pasien dirujuk untuk pembuatan gigi tiruan lengkap.

35

Page 36: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

CASE REPORT 5B Kasus-B : Seorang pasien laki-laki berusia 41

tahun dilaporkan dengan keluhan nyeri dan discharge nanah dari gigi anterior rahang atas sejak 10 hari. Pasien memiliki riwayat pencabutan gigi diikuti pembentukan abses dalam hubungannya dengan anterior atas dan gigi posterior kanan (16 sampai 22), lima bulan yang lalu.

36

Page 37: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 5B Berdasarkan pemeriksaan klinis, radiografi

dan histopatologi, diagnosis akhir dari osteomyelitis supuratif kronis rahang atas terbukti. Berdasarkan manajemen budaya dan pengujian sensitivitas managemen penggunaan antibiotik (Klindamisin) dalam kombinasi dengan bedah debridement sekuestrektomi) .Mengikuti eksisi bedah, penyembuhan lancar telah tercatat. Semua gigi yang hilang diganti dengan gigi tiruan. Pasien sekarang di bawah follow up.

37

Page 38: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

38Figure-2: Intraorally necrosed alveolar bone in relation to 11,12,

13,14, 15 and 16.

Gambar-1: ekstraoral saluran sinus berkomunikasi dengan antrum maksilaris kiri.

Page 39: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

CASE REPORT 5C Kasus-3:Pasien laki-laki berusia 22 tahun dengan

keluhan pembengkakan yang menyakitkan di bagian kiri setengah dari wajah sejak 5 hari. Awalnya kecil dan secara bertahap membesar dengan ukuran sekarang 3x3cm. Demam, benjolan lembut, konsistensi lunak dan rasa sakit yang terkait adalah terus-menerus dan menjalar ke kepala dan daerah leher. Riwayat trauma olahraga ke bagian anterior atas, 8 tahun yang lalu. Dua tahun kemudian pasien mengalami episode berulang nyeri dan pembengkakan di daerah insisivus tengah kiri atas, berobat dari seorang petugas kesehatan. Perawatan endodontik dua tahun yang lalu telah dilakukan dengan memperhatikan gigi insisivus sentral kiri rahang atas yang gagal dikontrol infeksinya setelah gigi diekstraksi. Riwayat keluarga tidak signifikan.

39

Page 40: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

CASE 5C

40Figure-3: Intraorallynecrosed alveolar bone in relation to 23, 24, 25 and 26.

Page 41: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

DISKUSI 5C Osteomielitis (OM) dari rahang atas adalah

entitas yang langka dengan munculnya antibiotik, meningkatkan gizi, perawatan gigi, diagnosis dini dan intervensi berdasarkan modalitas pencitraan baru.

Macbeth mengklasifikasikan osteomyelitis rahang atas sebagai traumatis (setelah cedera atau pembedahan, situs utama infeksi mungkin antrum, gigi, atau kantung lakrimal), rhinogenic (penyebaran spontan infeksi dari antrum dan kasus rhinogenic pasca operasi) dan odontogenik (sepsis akar gigi mungkin kemajuan untuk osteomyelitis).

41

Page 42: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

KESIMPULAN Kejadian osteomyelitis langka terjadi dengan

munculnya antibiotik yang lebih baru, teknik pencitraan dan kondisi sosial yang lebih baik, tapi di sisi lain dengan meningkatnya prevalensi kondisi immunocompromised seperti diabetes mellitus, infeksi HIV, dll yang bertindak sebagai faktor predisposisi osteomyelitis tampaknya meningkat. Penyebab penyakit ini adalah multifaktorial dan presentasi bervariasi. Infeksi dari rahang atas dapat menyebabkan komplikasi serius bagi pasien seperti infeksi rongga tengkorak dan otak. Dengan demikian, adalah penting bahwa setiap osteomyelitis maxillary diobati secara agresif untuk menghindari konsekuensi ditakuti berikutnya.

42

Page 43: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

KESIMPULAN Identifikasi awal infeksi gigi diperlukan untuk

menghindari komplikasi yang mengancam jiwa

Secara profesional harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan jamur

Perempuan didiagnosis dan diobati dengan MS kronis yang 1,6 kali lebih dari laki-laki. Kelompok usia dari 31-40 tahun pasien tua yang terbesar terkena penyakit MS kronis

Dengan munculnya antibiotik yang lebih baru, kejadian osteomyelitis tampaknya telah menjadi langka 43

Page 44: Journal reading penyebaran infeksi dari gigi maksila

THANK YOU

44