JOGLO POS EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

4
Ririn/Manunggal Undip Jadi Tuan Rumah PIMNas ke-27 Terdapat 33 provinsi yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Maka, tak heran apabila Indonesia memiliki beragam kebudayaan. Meski demikian, hal tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan dalam bermasyarakat. Berawal dari situ, Undip sebagai tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas) ke-27 mencetuskan Berkreasi dan Berinovasi dalam Kebhinekaan sebagai tema PIMNas. Pemukulan gong oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ir Musliar Kasyim, menandai resminya pembukaan PIMNas ke-27 di halaman Gedung Widya Puraya Undip, Selasa (26/8). Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Undip, Warsito, SU menjelaskan, tema yang diusung Undip pada PIMNas memiliki tujuan tersendiri. Tema tersebut bertujuan memberi- kan apresiasi pada berbagai warna daerah, suku, dan budaya sebagai nilai kearifan lokal yang diusung serta mewarnai seluruh kreati- vitas dan inovasi mahasiswa dalam mem- bangun karsa dan cipta IPTEK yang bersifat global untuk membangun bangsa Indonesia. “Selain itu, untuk menunjukkan kepada segenap khalayak bahwa keragaman unsur sebagai bagian dari kebhinekaan merupakan energi positif yang layak dipertimbangkan pemimpin bangsa dalam mewujudkan ma- syarakat adil dan makmur sesuai amanah kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujarnya saat ditemui usai pembukaan PIMNas ke-27 di halaman Gedung Widya Puraya, Selasa (26/8). Logo PIMNas terdiri atas bagian tulisan yang menyebutkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dengan diikuti singkatannya, yakni PIMNAS 27. Dilanjutkan nama Perguruan Tinggi penyelenggara, yaitu Universitas Di- ponegoro, dan tahun penyelenggaraan, 2014. Lalu, terdapat bagian gambar dengan lidah kobaran api menyala dan berwarna-warni. Warsito menjabarkan, lima gambar ko- baran api mempunyai makna Indonesia ber- asaskan Pancasila. Semangat dinamika dan kreativitas generasi muda yang selalu ber- gelora diungkapkan lewat gambar lidah api. Nyala api yang selalu berkobar mencermin- kan gejolak generasi muda yang tidak per- nah padam dan perlu disalurkan. Sedangkan gradasi warna kobaran api mencerminkan sifat generasi muda yang labil, sehingga mu- dah terpengaruh perubahan zaman. Terakhir, perbedaan ukuran lidah api dari bawah ke atas menunjukkan adanya tingkat kematang- an generasi untuk menerima tongkat estafet kepimpinan bangsa di masa depan. “Dengan logo PIMNas ke-27, diharap- kan peserta selalu ingat kalau PIMNas bukan ajang berkompetisi dan adu kompetensi. Na- mun, merupakan perhelatan silaturahmi para kader pemimpin masa depan Indonesia, me- lalui perkenalan dan pengenalan adat, buda- ya, dan kreativitas serta karya inovatifnya,” ujarnya. Penyelenggaraan PIMNas Berbeda dengan PIMNas sebelumnya, tahun ini, 440 tim berlaga mempresentasikan proposal yang mereka buat. Enam bidang Pro- posal Kreativitas Mahasiswa (PKM), yakni PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M, PKM- KC, dan PKM-GT, masuk ke dalam kegiatan PIMNas. Sedangkan PKM-AI tidak dilibatkan karena difasilitasi penerbitan jurnal ilmiah oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti. Sekitar 2.500 ma- hasiswa dan 540 dosen pembimbing dari 90 PTN/PTS peserta PIMNas dan sekitar 30 PTN/PTS peserta Lomba Poster PIM- Nas nonseleksi mengikuti jalannya PIM- Nas dari Senin hingga Jumat (25-29/8). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Hukum dipilih menjadi tempat penyelenggaraan PIMNas. Sementara itu, dalam laporan evalu- asi yang dibacakan Ketua Panitia PIMNas ke-27, Bambang Sulistyanto, disebutkan se- banyak 73 persen peserta mengikuti survei tentang penyelenggaraan PIMNas. Sebanyak 15 persen peserta mengaku sangat tidak puas terhadap keseluruhan acara selama PIMNas, 69 persen peserta menyatakan tidak puas, 15 persen lainnya puas, satu persen peserta sa- ngat puas. Sedangkan presentase untuk kuali- tas layanan panitia penyelenggara menyebut- kan 26 persen peserta sangat tidak puas, 57 persen peserta tidak puas, 17 persen peserta puas, dan satu persen peserta sangat puas. Bambang Sulistyanto berterimaka- sih kepada pihak-pihak yang terlibat dan membantu pelaksanaan PIMNas hingga dapat berjalan lancar. Tak ketinggalan, dia menyampaikan permohonan maaf apa- bila Undip selaku tuan rumah belum dapat mewujudkan apa yang diinginkan para peserta. Hal ini didasarkan pada laporan evaluasi yang diperoleh panitia. (Shela, Ririn, Anis, dan Maya) Download juga versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014 1 GRATIS! Diproduksi oleh UPT Humas Undip Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

Transcript of JOGLO POS EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Page 1: JOGLO POS EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Ririn/Manunggal

Undip Jadi Tuan Rumah PIMNas ke-27Terdapat 33 provinsi yang membentang dari Sabang

sampai Merauke. Maka, tak heran apabila Indonesia

memiliki beragam kebudayaan. Meski demikian, hal tersebut

tidak dijadikan sebagai hambatan dalam bermasyarakat.

Berawal dari situ, Undip sebagai tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional

(PIMNas) ke-27 mencetuskan Berkreasi dan Berinovasi dalam

Kebhinekaan sebagai tema PIMNas.

Pemukulan gong oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ir Musliar Kasyim, menandai resminya pembukaan PIMNas ke-27 di halaman Gedung Widya Puraya Undip, Selasa (26/8).

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Undip, Warsito, SU menjelaskan, tema yang diusung Undip pada PIMNas memiliki tujuan tersendiri. Tema tersebut bertujuan memberi-kan apresiasi pada berbagai warna daerah, suku, dan budaya sebagai nilai kearifan lokal yang diusung serta mewarnai seluruh kreati-vitas dan inovasi mahasiswa dalam mem-bangun karsa dan cipta IPTEK yang bersifat global untuk membangun bangsa Indonesia.

“Selain itu, untuk menunjukkan kepada segenap khalayak bahwa keragaman unsur sebagai bagian dari kebhinekaan merupakan energi positif yang layak dipertimbangkan pemimpin bangsa dalam mewujudkan ma-syarakat adil dan makmur sesuai amanah kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujarnya saat ditemui usai pembukaan PIMNas ke-27 di halaman Gedung Widya Puraya, Selasa (26/8).

Logo PIMNas terdiri atas bagian tulisan yang menyebutkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dengan diikuti singkatannya, yakni PIMNAS 27. Dilanjutkan nama Perguruan Tinggi penyelenggara, yaitu Universitas Di-ponegoro, dan tahun penyelenggaraan, 2014. Lalu, terdapat bagian gambar dengan lidah kobaran api menyala dan berwarna-warni.

Warsito menjabarkan, lima gambar ko-baran api mempunyai makna Indonesia ber-asaskan Pancasila. Semangat dinamika dan kreativitas generasi muda yang selalu ber-gelora diungkapkan lewat gambar lidah api. Nyala api yang selalu berkobar mencermin-kan gejolak generasi muda yang tidak per-nah padam dan perlu disalurkan. Sedangkan gradasi warna kobaran api mencerminkan sifat generasi muda yang labil, sehingga mu-

dah terpengaruh perubahan zaman. Terakhir, perbedaan ukuran lidah api dari bawah ke atas menunjukkan adanya tingkat kematang-an generasi untuk menerima tongkat estafet kepimpinan bangsa di masa depan.

“Dengan logo PIMNas ke-27, diharap-kan peserta selalu ingat kalau PIMNas bukan ajang berkompetisi dan adu kompetensi. Na-mun, merupakan perhelatan silaturahmi para kader pemimpin masa depan Indonesia, me-lalui perkenalan dan pengenalan adat, buda-ya, dan kreativitas serta karya inovatifnya,” ujarnya.

Penyelenggaraan PIMNasBerbeda dengan PIMNas sebelumnya,

tahun ini, 440 tim berlaga mempresentasikan proposal yang mereka buat. Enam bidang Pro-posal Kreativitas Mahasiswa (PKM), yakni PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, dan PKM-GT, masuk ke dalam kegiatan PIMNas. Sedangkan PKM-AI tidak dilibatkan karena difasilitasi penerbitan jurnal ilmiah oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti. Sekitar 2.500 ma-hasiswa dan 540 dosen pembimbing dari 90 PTN/PTS peserta PIMNas dan sekitar 30 PTN/PTS peserta Lomba Poster PIM-Nas nonseleksi mengikuti jalannya PIM-

Nas dari Senin hingga Jumat (25-29/8). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Hukum dipilih menjadi tempat penyelenggaraan PIMNas.

Sementara itu, dalam laporan evalu-asi yang dibacakan Ketua Panitia PIMNas ke-27, Bambang Sulistyanto, disebutkan se-banyak 73 persen peserta mengikuti survei tentang penyelenggaraan PIMNas. Sebanyak 15 persen peserta mengaku sangat tidak puas terhadap keseluruhan acara selama PIMNas, 69 persen peserta menyatakan tidak puas, 15 persen lainnya puas, satu persen peserta sa-ngat puas. Sedangkan presentase untuk kuali-tas layanan panitia penyelenggara menyebut-kan 26 persen peserta sangat tidak puas, 57 persen peserta tidak puas, 17 persen peserta puas, dan satu persen peserta sangat puas.

Bambang Sulistyanto berterimaka-sih kepada pihak-pihak yang terlibat dan membantu pelaksanaan PIMNas hingga dapat berjalan lancar. Tak ketinggalan, dia menyampaikan permohonan maaf apa-bila Undip selaku tuan rumah belum dapat mewujudkan apa yang diinginkan para peserta. Hal ini didasarkan pada laporan evaluasi yang diperoleh panitia. (Shela, Ririn, Anis, dan Maya)

Download juga versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id

EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014 1

GRATIS!Diproduksi oleh UPT Humas Undip

Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kampus, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

Page 2: JOGLO POS EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Kontingen Undip meneriakkan semangat meski tidak meraih juara umum saat penutupan PIMNas ke-27 di halaman Gedung Widya Puraya, Kamis (28/9). Tahun ini, Undip menempati peringkat delapan dalam PIMNas.

2

Salam dari Joglo

Undip Raih Peringkat Delapan dalam PIMNas ke-27

Sebagai tuan rumah PIMNas ke-27, Undip hanya menduduki

posisi delapan besar. Undip memeroleh tiga medali emas

dan satu perunggu untuk kategori poster. Perolehan

medali tersebut tidak sesuai dengan target yang telah

ditetapkan Undip, yaitu tiga emas, dua perak, dan satu

perunggu.

EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Ririn/Manunggal

Pada penutupan PIMNas ke-27 di halaman Gedung Widya Puraya, Kamis (28/8), Uni-versitas Gadjah Mada (UGM) ditetapkan se-bagai juara umum PIMNas tahun ini. Dengan hasil tersebut, UGM telah menggantikan posisi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sebagai juara umum tahun lalu. Piala Adikarta Kertawidya pun berpindah ke UGM.

Tahun ini, UGM mengirimkan tim de-ngan jumlah terbanyak, yakni 61 tim. Dari 61 tim tersebut, UGM menggondol 13 medali emas yang terdiri atas tiga emas untuk lomba poster dan 10 emas untuk lomba presentasi. Tak hanya itu, UGM juga menyabet delapan medali perak dari tiga medali hasil lomba poster dan lima medali hasil lomba presen-tasi. Di samping itu, tujuh medali perunggu yang berasal dari dua lomba poster dan lima lomba presentasi pun berhasil diraih UGM.

Peraih juara umum pada PIMNas ke-26 menyusul UGM di posisi kedua. Satu medali emas lomba poster dan empat medali emas dari lomba presentasi membuat ITS mendapat lima medali emas. Selain itu, delapan perak dan tujuh perunggu menjadi milik ITS. Di posisi ketiga, Unibraw menyusul dengan perolehan medali sebanyak enam emas, lima perak, dan enam perunggu. Berikutnya, IPB dan Unair berada di urut-an keempat dan kelima. IPB memeroleh enam emas, lima perak, dan dua perunggu. Sedangkan Unair menyabet empat emas, enam perak, dan dua perunggu. Peringkat Delapan

Sebagai tuan rumah, Undip hanya men-

duduki posisi delapan besar dengan peroleh-an medali sebanyak tiga medali emas dan satu perunggu untuk kategori poster. Tiga me-dali emas lomba poster dipersembahkan tim Hafidz Aly Hidayat dengan proposal berjudul Purwa Rupa UAV sebagai Alat Bantu Tim Penyelamat dalam Pencarian Korban Hilang di Hutan dengan nilai 675, tim Umi Ardiningsih dengan judul Produksi Handsang sebagai Usaha Mikro Kecil yang mendapat nilai 691,67, dan tim Rifki Firdaus dengan judul APKOSTRIK untuk Optimal-isasi UMKM Kerupuk yang mengantongi ni-lai 605. Sedangkan, medali perunggu lomba poster berasal dari tim Beta Estri Adiana yang mengangkat judul NIMER sebagai Solusi Rekam Medis yang Terintegrasi memeroleh nilai 630.

Ketua Panitia PIMNas ke-27, Bambang Sulistyanto, tetap bersyukur meski Undip hanya menempati posisi delapan besar. Dia mengaku puas dan bangga atas PIMNas ke-27 yang berjalan lancar dan medali yang disa-bet Undip.

“Kalau dibandingkan PIMNAS sebe-lumnya yang meraih juara enam, peringkat Undip pada PIMNas tahun ini turun dengan hanya di posisi delapan. Namun, bagi kami ini tidak masalah karena beginilah dinamika kompetisi,” tuturnya.

Dia juga melihat ketatnya persaingan dan kompetisi prestasi antarkampus. Hal tersebut dapat disaksikan dari ratanya pese-baran juara yang tidak melulu dari kampus di Jawa.

Rektor Undip, Prof Sudharto Pranata Hadi, MES, PhD menyatakan, keputusan dewan juri sudah ditetapkan secara mutlak sehingga tak dapat diganggu gugat. Dia me-minta para peserta untuk legawa menerima ketetapan itu dan tidak mengajukan banding kepada pakar.

Menurutnya, objektivitas, integritas, dan konsistensi sudah dilakukan dewan juri. Undip memang belum memenuhi target yang ditetapkan, tetapi tidak ada kekecewaan yang muncul. (Shela)

Terdapat 33 provinsi yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Maka, tak heran apabila Indonesia memiliki beragam kebu-dayaan. Adanya perbedaan kebudayaan yang tumbuh di negeri ini, tidak dijadikan sebagai hambatan dalam bermasyarakat. Berawal dari hal tersebut, Undip sebagai tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas) ke-27 mencetuskan Berkreasi dan Berinovasi dalam Kebhinekaan sebagai tema PIMNas.

Sekitar 2.500 mahasiswa dan 540 dosen pembimbing dari 90 PTN/PTS peser-ta PIMNas dan sekitar 30 PTN/PTS peserta

Lomba Poster PIMNas nonseleksi mengikuti jalannya PIMNas dari Senin hingga Jumat (25-29/8).

Sayangnya, sebagai tuan rumah, Un-dip hanya menduduki posisi delapan besar. Undip memeroleh tiga medali emas dan satu perunggu untuk kategori poster. Perolehan medali tersebut tidak sesuai dengan tar-get yang telah ditetapkan Undip, yaitu tiga emas, dua perak, dan satu perunggu.

Di rubrik Sorotan, Tim Joglo Pos mem-bahas spirit Diponegoro pada pembukaan PIMNas ke-27. Untuk memeriahkan acara

pembukaan tersebut, fragmen karya seni Merajut Spirit Diponegoro ditampilkan di ha-dapan ribuan peserta yang hadir. Karya seni itu merupakan hasil kerja sama dengan ber-bagai pihak.

Diharapkan, PIMNas bukan sekadar ajang berkompetisi dan adu kompetensi. Na-mun, juga menjadi perhelatan silaturahmi para kader pemimpin masa depan Indone-sia melalui perkenalan dan pengenalan adat, budaya, kreativitas, serta karya inovatifnya. (Redaksi)

Undip Tuan Rumah PIMNas ke-27

Page 3: JOGLO POS EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof Drs. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D. Penasehat: Prof. Dr. dr. Hertanto W. Subagio, M.S., Sp.GK., Dr. Mohammad Chabachib, M.Si, Akt, Drs. Warsito, S.U., Prof. dr. Sultana, Ph.D., Dr Adi Nugroho, Agus Naryoso, S.Sos Pemimpin Umum: Dila Naharikra W. Sekretaris Umum: Indraswari Nur I. Pemimpin Redaksi: Nur Ainina Razan Pemimpin Litbang: Zulfa Ayu A. Pemimpin Perusahaan: Fikri Maulana Sekretaris Redaksi: M. Iqbal T. Redaktur Pelaksana: Shela Kusumaningtyas Staf Redaksi: Anisah Novitarani, Faiz Balya M., Nigitha Joszy Redaktur Fotografi: Fadhila K..Staf Fotografi: Sekardwita R., Agung P. Redaktur Artistik: Febrianna Chadijah Staf Artistik: Rachmat Saleh, Rosyida Noor A. Manajer Rumah Tangga: Regita Andriani Manajer Produksi dan distribusi: Rodhiyah Nur A. Produksi dan distribusi: Dewi Komala Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)

Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 Email: [email protected] Website: www.manunggal.undip.ac.id

Masukkan agenda anda lewat twitter: @LPM_Manunggal

3

Break

EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Agenda

1. Bagaimana nasib D3 apabila tidak boleh transfer ke S1?

2. Kapan FT memiliki laboratorium yang memadai? (085641133xxx)

Semarang – Seminar Nasional dan saraseh-an Pembantu Rektor Tiga Undip, Selasa (26/8) lalu diselenggarakan di Gedung Djarum Foundation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip. Acara yang meru-pakan rangkaian agenda PIMNas ke-27 ini, menghadirkan Direktur Utama MNC Grup, Hary Tanoesudibjo.

Saat menyajikan materinya, Hary meng-ungkapkan, Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk usia produktif sekitar 30%, nyatanya masih kekurangan pelaku wirausaha. “Saat ini bangsa kita kekurangan wirausaha, paling tidak harus ada dua persen. Wirausaha juga memberikan benefit kepada negara, yaitu melalui peng-hasilan dan pembayaran pajak,” ujarnya.

Menurut Hary, jika Indonesia mampu memenuhi kuota 2% untuk wirausaha, maka Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini akan meningkat menjadi 2,7 dolar Amerika Serikat. Jumlah tersebut lebih tinggi dari PDB Perancis yang saat ini berada di pe-ringkat kelima dunia dalam sektor ekonomi. Oleh sebab itu, Hary mengajak mahasiswa untuk turut menjadi pelaku wirausaha demi meningkatkan jumlah wirausahawan di In-donesia.

Selain itu, Hary juga mengatakan, ada

beberapa faktor yang mampu menumbuhkan jumlah pelaku wirausaha di kalangan ma-hasiswa. Faktor tersebut merupakan faktor internal, seperti mental, leadership, manaje-men diri, dan kemampuan membangun kerja tim. Mental yang baik merupakan bekal yang harus dimiliki dalam memulai wirausaha. Se-bab, menurut Hary, wirausaha adalah suatu tindakan yang segala sesuatunya ditanggung sendiri, baik itu kerugian maupun keuntung-an. Dengan demikian, pelaku wirausaha har-us berani mengambil risiko. Selain itu, faktor lain, seperti jiwa kepemimpinan, juga harus dimiliki seorang pelaku wirausaha. Hal terse-but dikarenakan seorang wirausahawan harus mampu memimpin dan mengimplementasi-kan sikap tersebut kepada orang lain.

Tidak hanya faktor internal dalam diri mahasiswa, menurut Hary, kampus juga ha-rus menunjang aktivitas mahasiswa untuk berwirausaha. Misalnya, dengan memberi-kan mata kuliah yang berhubungan dengan entrepreneurship dan character building. Hal tersebut diharapkan mampu menumbuh-kan jumlah wirausahawan di Indonesia yang juga semakin banyak membuka lapangan pe-kerjaan bagi masyarakat Indonesia. (Gina, Klaudia)

Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip akan mengadakan Entrepreneur for Future Innovation (Enfution) 2014, Sabtu-Minggu (11-12/10) di Gedung Prof. Soedarto, SH. Info lebih lanjut dan pemesanan tiket dapat menghubungi

akun twitter @EnfutionUndip.

Hary Tanoesudibjo Isi Seminar di Undip

Bakal Calon Rektor Undip Diskusi Bersama Mahasiswa

Semarang – Menjelang Pemilihan Rektor (Pilrek) Undip, Kementerian Dalam Ne-geri Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Undip mengadakan acara bertajuk Diskusi Mahasiswa bersama Empat Bakal Calon Rektor Universitas Diponegoro, Senin (8/9). Acara yang di-selenggarakan di halaman Student Centre ini menghadirkan empat bakal calon rek-tor, yakni Prof Lazarus Tri Setyawanta R, SH, MHum; Prof Drs M Nasir, MSi, PhD; Prof Dr M Syafruddin, Msi, Akt; dan Prof Dr Ir Purwanto, DEA .

Menurut Presiden BEM KM, Taufik Aulia Rahmat, acara ini bertujuan menum-buhkan budaya komunikasi antara rektor dan mahasiswa. Selain itu, dia berharap acara ini dapat menjadi wadah mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya pada para bakal calon rektor. “Aspirasi dari ma-hasiswa dapat menjadi bahan pertimbang-an rektor Undip terpilih nantinya untuk

menentukan kebijakan,” katanya.Di awal acara, para bakal calon rektor

menjelaskan secara singkat visi dan misi yang diusungnya. Selanjutnya, mereka me-nyampaikan alasan mencalonkan diri se-bagai rektor serta pengalaman memegang berbagai jabatan di Undip. Setelah itu, para bakal calon rektor menjawab pertanyaan dari mahasiswa seputar pilrek serta isu kampus.

Meski sempat tertunda sekitar satu jam, para bakal calon rektor tak lantas absen di hadapan lebih dari lima puluh mahasiswa yang hadir. Menurut Taufik, sebelum acara dimulai, para bakal calon rektor mengikuti konferensi pers. Tanpa diprediksi, konferensi tersebut berlang-sung satu jam lebih lama dari jadual. “Tapi saya mengapresiasi seluruh bakal calon rektor yang menyisihkan waktunya untuk menghadiri diskusi bersama mahasiswa,” ujarnya. (Nina)

Pembaca yang ingin menyampaikan komentar, keluhan, kritik, atau saran seputar persoalan di Undip, dapat mengirimkan pesan lewat sms ke nomor 085726878991

AgendaBadan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik akan menyelenggarakan konser musik FISIPHORIA. Acara akan dilaksanakan di Lapangan Diponegoro, Sabtu (4/10). Untuk info lebih lanjut, hubungi Eka (08567724777) atau akun twitter

@FISIPHORIA.

Page 4: JOGLO POS EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Bang Jo

4

Sorotan

Mengusung Spirit Diponegoro

EDISI V/ TAHUN XIV/ 27 September - 11 Oktober 2014

Pemukulan gong oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ir Musliar Kasyim, menandai

resminya Pembukaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas)

ke-27 di Halaman Gedung Widya Puraya Undip, Selasa (26/8).

Musliar memberikan apresiasi pada Pemerintah Jawa Tengah atas kepedulian serta dukungan terhadap

pendidikan.

Terpilihnya Undip sebagai tuan rumah PIM-Nas yang kedua kali setelah tahun 1998, bu-kan tanpa alasan. Peningkatan hasil Proposal Kreativitas Mahasiswa (PKM) Undip yang signifikan setiap tahun dan dukungan Peme-rintah Daerah Jawa Tengah menjadi indikator penilaian Dikti. “Semegah apapun universi-tas tersebut, jika tidak terdapat kedua indika-tor itu tidak akan terpilih,” tutur Musliar.

Menurutnya, Perguruan Tinggi meru-pakan gudang SDM berkualitas. Diharapkan, hasil PIMNas kali ini dapat diikutsertakan pada lomba-lomba tingkat internasional kare-na Indonesia memiliki potensi yang luar bi-asa. Musliar pun mengimbau, siapapun yang menjadi pemenang dalam kompetisi PIMNas tidak berhenti berkreasi.

Senada dengan Musliar, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku bangga atas penyelenggaraan PIMNas di Undip. Baginya, tradisi ilmiah yang tumbuh di ka-langan mahasiswa menunjukkan kebolehan SDM Indonesia. “Ini adalah sejarah yang menjadi tonggak ledakan kemajuan bangsa. Selain itu, IPTEK juga semakin ditantang untuk menyelesaikan permasalahan bangsa,” ujarnya.

Kemeriahan Acara Untuk memeriahkan acara Pembukaan

PIMNas ke-27, fragmen karya seni Merajut Spirit Diponegoro ditampilkan di hadapan ribuan peserta yang hadir. Karya seni itu merupakan hasil kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Prajut Ka-valeri Polrestabes Semarang, dan Wargo Bu-doyo Gejayan, Banyu Sidi, Pakis, Magelang. Dalam acara ini, terdapat beberapa jenis tari yang ditampilkan, di antaranya adalah tari Sorengan, Warak Ngendog, Seudati, Teng-gok, dan Semarangan.

Penonton dikejutkan dengan kehadir-an Pangeran Diponegoro dan dua pasukan berkuda. Para polisi dilibatkan untuk meme-rankan ketiga tokoh tersebut. Lalu, sosok Pangeran Diponegoro ditampilkan untuk membangkitkan spirit Diponegoro yang ju-

jur, berani, dan peduli. Penonton seolah terhipnotis pada

penampilan para penari yang terlihat kompak dan lemah gemulai seirama dengan alunan gamelan. “Saya merasa terhibur dan terpukau dengan penampilan mereka, apalagi Tarian Sorengan,” ujar Galih yang merupakan salah satu peserta PIMNas.

Pembukaan PIMNas ke-27 semakin me-riah dengan suguhan drum band dari Corps Cenderawasih Akademi Kepolisian (Akpol). Taruna TK III angkatan 47 Detasemen Satryo Pambudi Luhur bertindak sebagai pemain drum band. Gubernur Akpol, Eko Hadi Sute-jo, menjadi pembimbing drum band tersebut. Sedangkan, M Prasetyo bertindak sebagai ko-mandan drum band.

Pasukan drum Corps Cenderawasih Akpol yang dipimpin dengan empat stik master dan lima field commander ini terdiri dari 36 snare merah, 12 snare DC, 36 tenor, enam quintom, 18 bass merah, 6 bass putih, 12 cymbal, 20 beliva, sembilan marimba, 32 terompet, 10 mellophone, 14 bariton, 8 evo-nium, dan 12 contra bass. Sebanyak 28 taru-ni-taruni cantik dengan colour guard mem-buat penonton terhibur. Penampilan mereka sekaligus mengakhiri serangkaian pembu-kaan PIMNas ke-27.

Rosa/Manunggal

Berkreasi dan Berinovasi dalam Kebhinekaan melalui PIMNas Ke-27Lanjutkan di kesempatan yang lain!

Undip peringkat delapan PIMNas ke-27Sesuai target kah?

Mengusung spirit Diponegoro pada PIMNas ke-27Hanya saat PIMNas ke-27?

Oleh: Shela Kusumaningtyas, Ririn Wulansari, dan Maya Nirmala

Rektor Undip, Prof Sudharto Pranata Hadi, MES, PhD berharap, PIMNas dapat menjadi wadah aktualisasi mahasiswa se-hingga dapat bekerja multidisiplin. Penga-yaan konsep dan gagasan teori dituntut mam-pu bersaing di skala lokal, regional, nasional, dan internasional.