Joglo Pos Edisi 10

4
Download pula versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id II EDISI X / TAHUN XI/ 24 JANUARI - 6 FEBRUARI 2011 GRATIS! Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kedokteran, Toko Tembalang, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal. PROF Sudharto tengah mengalungkan samir kepada Dekan Ekonomi Prof Muhammad Nasir. Selain dekan, Rektor Undip tersebut juga melantik pembantu rektor dan direktur program pascasarjana. Rio/ Manunggal Rektor Lantik Pejabat Undip Undip kini telah memiliki susunan kabinet lengkap. Pasalnya, Rektor Prof Sudharto Prawata Hadi baru saja melantik empat pembantu rektor, Sabtu (15/1) di Hall Gedung Rektorat Tembalang. KEEMPAT Pembantu Rektor (PR) tersebut yakni Prof Dr dr Hertanto Wahyu Subagio (Pem- bantu Rektor I), Dr Mochammad Chabachib (Pem- bantu Rektor II), Drs Warsito (Pembantu Rektor III), dan Prof dr Sultana (Pembantu Rektor IV). Proses pemilihan pembantu rektor ini telah di- lakukan secara demokratis. Selain itu, Prof Dharto juga melantik dekan terpilih Fakultas Hukum, Ekonomi, Teknik, Ke- dokteran, Peternakan, Ilmu Budaya, Kesehatan Masyarakat, dan ISIP. Bersamaan, Prof Dr dr Anies turut dilantik sebagai Direktur Program Pascasarjana menggantikan Prof Warella. Dalam pidatonya, rektor yang juga dosen FI- SIP ini berharap para pembantu rektor maupun dekan yang telah dilantik dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai amanat. Selain itu, mereka diharapkan dapat membangun keber- samaan dan kolegalitas yang baik sesuai slogan “Undip rumah kita”. Menurutnya, Undip harus dapat membangun lingkungan yang asri dan teduh sehingga membuat betah semua dosen, karyawan, dan mahasiswa, serta dapat bekerja dan melaksanakan tugas den- gan baik. Para pimpinan juga diharapkan mampu menunjukkan kebersamaan, kolegalitas, serta sal- ing asah, asuh, dan asih. Ia menambahkan, tuntutan membangun Un- dip ke depan tidak mudah. Selain ditarget menjadi universitas riset, Undip juga dihadapkan dengan keterbatasan sarana prasarana. “Mudah-mudahan ini justru menjadi peluang kita untuk melakukan inovasi, menggali sumber dana untuk meningkat- kan kualitas pembelajaran,” tutur Prof Dharto. Utamakan Undip Para pembantu rektor yang telah dipilih ini merupakan usulan yang diterima fakultas. Selan- jutnya, mereka ditunjuk secara demokratis atas persetujuan Senat Universitas. Pemikilah dilaku- kan berdasarkan kriteria kemampuan, pengala- man, dan team work. Prof Dharto menegaskan, jika terdapat dua pembantu rektor dari fakultas yang sama, hal terse- but merupakan buah demokrasi. “Jadi diantara bapak ibu jangan ada perasaan ‘kok tidak ada wakil dari fakultas kami’, kita disini mewakili semua,” tambahnya. Ia menuturkan, dosen memang berasal dari fakultas, tetapi ketika dipilih menjadi pembantu rektor, mereka harus mewakili kepentingan selu- ruh Undip baik di Tembalang, Pleburan, Karyadi, Teluk Awur, hingga Kartini. “Apa yang dilakukan harus mewakili kepentingan semua. Tidak ada pembantu rektor FK, tidak ada rektor FISIP. Saya rektor Undip yang mewakili kepentingan semua,” tandasnya. Rektor juga berharap pembantu rektor yang baru ini senantiasa diawasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. “Jika berbuat kesalahan langsung ditegur, dikomunikasikan. Tidak perlu harus bertemu rektor,” katanya. Tanpa KKN Dalam pemilihan pembantu rektor ini dirinya yakin tidak ada praktek KKN. Jika ada, pihaknya akan menindak tegas. “Dosen merupakan tokoh panutan dan menjadi paran pitakonan (sumber rujukan-red) masyarakat, jadi jangan sampai melakukan praktek KKN,” katanya. Drs Warsito, Pembantu Rektor III yang baru dilantik, mengungkapkan dilantiknya dirinya merupakan amanah dan dedikasinya kepada Un- dip. Dekan FISIP 2006-200 ini telah menyiapkan visi serta langkah pertamanya menjadi PR bidang kemahasiswaan. “Saya ingin menciptakan student government, membangun hubungan yang sinergis antara birokrat kampus dengan BEM dan Senat Mahasiswa,” jelasnya. Adanya forum dialog antara birokrat kam- pus dengan mahasiswa serta ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang komprehensif di ling- kungan kampus. (Rio, Nastiti)

Transcript of Joglo Pos Edisi 10

Page 1: Joglo Pos Edisi 10

Download pula versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id

th1981 - 2006

IIEDISI X / TAHUN XI/ 24 JANUARI - 6 FEBRUARI 2011

Gratis! Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang,Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kedokteran, Toko Tembalang,

dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

PROF Sudharto tengah mengalungkan samir kepada Dekan Ekonomi Prof Muhammad Nasir. Selain dekan, Rektor Undip tersebut juga melantik pembantu rektor dan direktur program pascasarjana.

Rio/ Manunggal

Rektor Lantik Pejabat UndipUndip kini telah memiliki susunan kabinet lengkap. Pasalnya, rektor Prof sudharto Prawata Hadi baru saja melantik empat pembantu rektor, sabtu (15/1) di Hall Gedung

rektorat tembalang.

KEEMPAT Pembantu Rektor (PR) tersebut yakni Prof Dr dr Hertanto Wahyu Subagio (Pem-bantu Rektor I), Dr Mochammad Chabachib (Pem-bantu Rektor II), Drs Warsito (Pembantu Rektor III), dan Prof dr Sultana (Pembantu Rektor IV). Proses pemilihan pembantu rektor ini telah di-lakukan secara demokratis.

Selain itu, Prof Dharto juga melantik dekan terpilih Fakultas Hukum, Ekonomi, Teknik, Ke-dokteran, Peternakan, Ilmu Budaya, Kesehatan Masyarakat, dan ISIP. Bersamaan, Prof Dr dr Anies turut dilantik sebagai Direktur Program Pascasarjana menggantikan Prof Warella.

Dalam pidatonya, rektor yang juga dosen FI-SIP ini berharap para pembantu rektor maupun dekan yang telah dilantik dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai amanat. Selain itu, mereka diharapkan dapat membangun keber-samaan dan kolegalitas yang baik sesuai slogan “Undip rumah kita”.

Menurutnya, Undip harus dapat membangun lingkungan yang asri dan teduh sehingga membuat betah semua dosen, karyawan, dan mahasiswa, serta dapat bekerja dan melaksanakan tugas den-gan baik. Para pimpinan juga diharapkan mampu menunjukkan kebersamaan, kolegalitas, serta sal-ing asah, asuh, dan asih.

Ia menambahkan, tuntutan membangun Un-dip ke depan tidak mudah. Selain ditarget menjadi universitas riset, Undip juga dihadapkan dengan keterbatasan sarana prasarana. “Mudah-mudahan ini justru menjadi peluang kita untuk melakukan inovasi, menggali sumber dana untuk meningkat-kan kualitas pembelajaran,” tutur Prof Dharto.

Utamakan UndipPara pembantu rektor yang telah dipilih ini

merupakan usulan yang diterima fakultas. Selan-jutnya, mereka ditunjuk secara demokratis atas persetujuan Senat Universitas. Pemikilah dilaku-kan berdasarkan kriteria kemampuan, pengala-man, dan team work.

Prof Dharto menegaskan, jika terdapat dua pembantu rektor dari fakultas yang sama, hal terse-but merupakan buah demokrasi. “Jadi diantara bapak ibu jangan ada perasaan ‘kok tidak ada wakil dari fakultas kami’, kita disini mewakili semua,” tambahnya.

Ia menuturkan, dosen memang berasal dari fakultas, tetapi ketika dipilih menjadi pembantu rektor, mereka harus mewakili kepentingan selu-ruh Undip baik di Tembalang, Pleburan, Karyadi, Teluk Awur, hingga Kartini. “Apa yang dilakukan harus mewakili kepentingan semua. Tidak ada pembantu rektor FK, tidak ada rektor FISIP. Saya rektor Undip yang mewakili kepentingan semua,” tandasnya.

Rektor juga berharap pembantu rektor yang baru ini senantiasa diawasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. “Jika berbuat kesalahan langsung ditegur, dikomunikasikan. Tidak perlu harus bertemu rektor,” katanya.

Tanpa KKNDalam pemilihan pembantu rektor ini dirinya

yakin tidak ada praktek KKN. Jika ada, pihaknya akan menindak tegas. “Dosen merupakan tokoh panutan dan menjadi paran pitakonan (sumber rujukan-red) masyarakat, jadi jangan sampai melakukan praktek KKN,” katanya.

Drs Warsito, Pembantu Rektor III yang baru dilantik, mengungkapkan dilantiknya dirinya merupakan amanah dan dedikasinya kepada Un-dip. Dekan FISIP 2006-20�0 ini telah menyiapkan visi serta langkah pertamanya menjadi PR bidang kemahasiswaan. “Saya ingin menciptakan student government, membangun hubungan yang sinergis antara birokrat kampus dengan BEM dan Senat Mahasiswa,” jelasnya.

Adanya forum dialog antara birokrat kam-pus dengan mahasiswa serta ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang komprehensif di ling-kungan kampus. (Rio, Nastiti)

Page 2: Joglo Pos Edisi 10

Salam dari Joglo

2

FPiK segera Miliki stasiun Bumi

TAMPAK Laboratorium Marine Science and Technologi milik FPIK yang sedang dalam proses pembangunan. Rencananya, gedung ini juga akan digunakan untuk stasiun bumi.

REKTOR telah melantik empat pembantu rektor, direktur pas-casarjana, dan beberapa dekan, Sabtu (�5/�) lalu. Prof Dr dr Hertanto Wahyu Subagio, Dr Mochammad Chabachib, Drs Warsito, dan Prof dr Sultana sekarang telah resmi mengemban tugas, masing-masing sebagai PR I, II, III, dan IV.

Rektor yang ideal harus sensitif dan responsif. Sensitif dalam melihat kemauan dan harapan sivitas akademika, serta dapat bertindak secara efektif dan efisien untuk dapat mewujudkannya. Ibarat sebuah bangunan, pembantu rektor inilah menjadi pilar yang menyokong tugas dari rektor untuk kemajuan Undip.

Demikian halnya dengan pembantu rektor. Pembantu rektor harus mampu mengimplementasikan program-program yang telah disusun sesuai dengan bidang masing-masing. Apalagi tugas mereka untuk mewujudkan universitas riset ditengah keterbatasan tidak mudah. Dengan adanya PP No. 66 tahun 20�0 yang akan berdampak pada

pendapatan Undip, mereka dituntut berpikir lebih inovatif dalam menggali sumber dana lain.

Berbicara mengenai berpikir inovatif, FPIK akan segera memi-liki stasiun bumi sendiri. Proyek ini bekerja sama dengan Remote Sensing Technology Center (RESTEC) of Japan dibawah naungan JAXA (Lapan milik Jepang). Stasiun bumi yang rencananya akan bertempat di Laboratorium Marine Science And Technology atau di dalam Gedung ICT ini memiliki berbagai manfaat khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Namun, jangan sampai proyek yang inovatif dan bermanfaat ini menjadi mangkrak seperti beberapa gedung di Undip. Gedung tanaman obat, rusunawa dan beberapa gedung di kampus Pleburan tampak tak terurus. Prof Sudharto sebagai rektor baru berjanji akan merevitalisasi dan mengelola kembali manajemen beberapa gedung di Undip. Kita nantikan hasilnya. (Redaksi)

Berpikir Inovatif

Satya/ Manunggal

FPiK akan mempunyai satelit stasiun Bumi (Satellite Ground

Station), selambat-lambatnya pada 2012. Pengadaan alat ini sedang dibicarakan FPiK dengan remote

sensing technology Center (rEstEC) of Japan di bawah naungan Lembaga Penerbangan dan antariksa (Lapan)

milik Jepang, JaXa.

STASIUN bumi ini kelak berfungsi sebagai pe-nerima hasil pantauan satelit penginderaan jauh. Dengan demikian, teknologi ini dapat digunakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai obyek atau fenomena di permukaan bumi tanpa bersentuhan langsung.

Saat ditemui Joglo Pos beberapa waktu lalu, Dekan FPIK Prof Johannes Hutabarat MSc mem-benarkan berita tersebut. Menurutnya, Satelit Stasiun Bumi ini akan berlokasi di Laboratorium Marine Science and Technology atau Gedung ICT, karena masih terdapat banyak ruang kosong.

“Selama ini kami sering memanfaatkan satelit dari mereka, oleh karena itu mereka ingin kita men-jadi provider untuk Jawa Tengah, bahkan Indone-sia, sehingga tidak perlu membeli dari Lapan atau Bakosurtanal (Badan Koordinasi). Dengan adanya stasiun bumi kita malah bisa menyediakan sendiri,” ungkap Prof Jo.

Stasiun bumi dapat menghasilkan data satelit hasil pemantauan yang berupa gambar permukaan daratan dan lautan dalam format digital setiap hari. Satu stasiun bumi dapat menerima data dari beberapa satelit dan rekaman satelit dengan jangkauan liputan

hingga beberapa ribu kilometer.“Saat satelit berada di atas Indonesia, kita bisa

memanfaatkannya untuk mengunduh data-data yang dibutuhkan. Ini sangat menguntungkan bagi kita karena mendapatkan data dengan mudah dan murah,” paparnya.

Dana Tak SedikitDana yang dibutuhkan untuk membangun sta-

siun bumi tidak sedikit. Biaya pengadaan peta menca-pai Rp 2,5 milyar dan total keseluruhan diperkirakan hingga Rp 7-8 milyar. Namun, sebagian besar akan dibiayai RESTEC dan yang lain sedang diusulkan ke Kemendiknas dan Dirjen Perguruan Tinggi.

Stasiun bumi ini memiliki berbagai manfaat khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Di-antaranya untuk inventarisasi dan pemetaan detail

ekosistem pesisir, budidaya tambak, infrastruktur di daerah pesisir, dan rencana pengelolaan.

Selain itu dapat digunakan untuk memonito-ring suhu permukaan air laut, produktivitas primer per-airan laut, topografi laut, area potensi penangkapan ikan, dan kecepatan angin di permukaan laut. Keru-sakan, dinamika, dan ekosistem pesisir juga dapat dipantau dengan menggunakan stasiun bumi.

Di Indonesia sendiri, jasa teknologi penginderaan jauh telah dimanfaatkan berbagai bidang penelitian. Contohnya bidang kehutanan, geologi, pertahanan, property, pertanian dan perkebunan, konservasi, planologi, sipil, media, transportasi, dll.

Beberapa negara yang telah memiliki stasiun bumi diantaranya, Kanada (Prince Albert), Italia (Fucino), Australia (Alice Spring), dan Indonesia (Pare-pare). (Rio)

Bang JoProf Dharto: PR baru harus diawasiSiap! Bukan cuma PR prof..

FPIK akan bangun stasiun bumiJangan sampai muspro lho..

Gedung obat akan direvitalisasiBelum bermanfaat ya?

EDISI X / TAHUN XI/ 24 JANUARI - 6 FEBRUARI 2011

Page 3: Joglo Pos Edisi 10

BreakMasukkan agenda anda lewat e-mail: [email protected]

Agenda Kita

Pembaca yang ingin menyampaikan komentar, keluhan, kritik, atau saran seputar persoalan di Undip, dapat mengirimkan pesan lewat sms ke nomor 085640359244.

sms buatBang Jo

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof Dr dr Susilo Wibowo MS MED SpAnd Penasehat: Prof Dr dr Ignatius Riwanto SpBD, Prof Drs H Muhammad Nasir MSi Akt PhD, Sukinta SH MHum, Dr Muhammad Nur DEA, Dr Adi Nugroho Pemimpin Umum: Hendra Kusuma Wahyu H. Sekretaris Umum: Ratna Trianingsih Pemimpin Redaksi: Ridha Swasti Hapsari Pemimpin Litbang: Alan Prahutama Pemimpin Perusahaan: Arvinda Hanugraheningtias Sekretaris Redaksi: Satya Sandida Redaktur Pelaksana: Rio Sandy Pradana Staf Redaksi: Anayati Dewi, Dwi Nastiti Muliasari, Riski Nisita, Achmad Hanan Redaktur Artistik Online: Siti Khatijah Staf Artistik Online: Furqon Abdi, Amalia Puspita Sari, Mohamad Reza Huzain, Azam David Saifullah, Widya Prabandari Manajer Iklan: Taufik Hidayat Staf Iklan: Rahman Adi Nugroho, Taufik Budiawan Manajer Rumah Tangga: Eka Mey Fajar Produksi dan distribusi: Tidar Priyo Santoso Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003 email: [email protected] website:

www.manunggal.undip.ac.id

Gelar Parade Sebelum Pindah

GURU besar Fakultas Peternakan (Fapet), Prof DR Ir Didiek Rahmadi MS, tutup usia pada Sabtu (�5/0�) pukul 04.00 WIB. Almarhum meninggal di RSUP dr Kariadi Semarang akibat tidak sem-purnanya pemulihan pasca pemotongan sumbatan pada saluran empedu dan ginjal.

Dipimpin rektor Undip Prof Sudharto P Hadi, upacara persemayaman berlangsung di Audito-rium Undip Pleburan. Acara berjalan khidmat, dihadiri keluarga, guru besar, dosen Fapet dan sejumlah mahasiswa. Setelah upacara, jenazah dibawa menuju Kampus Tembalang untuk di-makamkan.

Dalam sambutannya, Prof Dharto mengung-kapkan kenangannya terhadap almarhum. “Dalam

kondisi sakit, Prof Didiek menelepon saya den-gan suara terbata-bata, mengingatkan agar saya menjaga amanat sebagai rektor dengan baik,” tuturnya.

Alm Prof Didiek pernah menjadi Dekan Fapet selama dua periode. “Prof Didiek orangnya baik, kebapakan. Istilahnya, kalau dengan mahasiswa, ya membela. Dekat dengan mahasiswa,” ungkap Pak Surono, rekan kerja almarhum di Laborato-rium Ruminansia.

Semangat guru besar kelahiran 4 Mei �944 ini tetap dikenang sahabat dan mahasiswa. Dalam kondisi sakitpun, mahasiswa diijinkan datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi dan meminta tanda tangan. (Dian-Mg)

Prof Didiek Tutup Usia

Pak Rektor, kapan nih PKM pindah ke Tembalang? Kami su-dah capek naik turun. Jaraknya jauh banget.

(085640100xxx)

Data mahasiswa angkatan 2006 di Perpustakaan Widya Puraya sudah tidak ada. Padahal saya masih membutuhkannya.

(085740703xxx)

Jalan depan FE rusak parah. Kalau hujan licin dan memba-hayakan. Mohon segera diper-baiki, kalau bisa dibeton sebe-lum diaspal.

(085640440xxx)

Saya rindu dengan sosok rektor yang membumi dan mau akrab dengan siapa saja. Se-lamat kepada rektor yang baru, semoga Undip makin jaya.

(085641674xxx)

Kompetisi Cover Majalah Pers Mahasiswa

BEM bekerjasama dengan Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat menyelenggarakan program Indo-nesia Student Print Media Awards (ISPRIMA) 20��. Mengundang pers mahasiswa untuk mengirimkan karya penerbitan dalam periode Januari-Desember 20�0. Entry pal-ing lambat 28 Februari 20��. Info selengkapnya dapat dilihat pada

alamat www.persma.tk.CP : Hendri (085685582�2)

Refleksi Akhir Tahun 2010

MAHASISWA Jurusan Sastra Indonesia menggelar Parade Ak-bar Rebana bertajuk Syair-Syair Cinta untuk Kekasih-Ku, Minggu (26/�2). Bertempat di pelataran panggung barat FIB, pagelaran ini dimeriahkan kelompok nasyid Mahiba, teater EMKA, dan Wadah Musik Sastra (WMS).

“Ini acara yang menarik, mem-populerkan rebana di lingkungan kampus. Kampus kami akan men-jadi satu dengan kampus yang be-rada di Tembalang, jadi kegiatan ini menjadi pengiring kami sebelum

pindah,” jelas Mulyo Hadi Purno-mo, Sekretaris Jurusan Sastra Indo-nesia saat memberi sambutan.

Lagu yang dibawakan dalam parade rebana ini tak sekadar lagu yang biasanya dibawakan. Iringan musik mengiringi puisi karya Wi-ratmadinata, Hasyim Wahid, Amir Hamzah dan Mustofa Bisri. Para peserta juga memadupadankan musik rebana dengan syair-syair sastrawan Indonesia.

Lebih dari itu, gelaran rebana kali ini ingin menunjukkan bahwa sebuah kesenian lintas budaya ti-

dak hanya sebatas lagu-lagu berba-hasa Arab. Parade ini juga sebagai ajang kreativitas dan bertujuan mempopulerkan musik rebana ke-pada masyarakat luas, khususnya mahasiswa.

Widi, peserta rebana dari grup rebana Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah mengungkap-kan ini merupakan konsep baru pa-rade rebana. “Kami sangat menga-presiasi kegiatan ini. Melagukan syair-syair karya sastrawan In-donesia dengan musik rebana ini unik,” ungkapnya. (Nastiti)

UNDIP mengadakan acara Refleksi Akhir Tahun 20�0, Kamis (�0/�) di ruang sidang senat Undip Pleburan. Acara yang sempat berhenti bebera-pa tahun ini kembali diselenggara-kan Forum Diskusi Undip dengan pembina Prof Nurdin H Kistanto.

Acara dibuka Rektor Undip, Prof Sudharto PH. Adi Ekopriyono dari Suara Merdeka hadir sebagai moderator. Hadir juga Wakil Gu-bernur Jawa Tengah, Rustriningsih sebagai tamu kehormatan.

Pembicara yang didapuk me-nyampaikan topik diskusi adalah

Dekan FISIP Undip, Drs Warsi-to, yang memaparkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, tantangan 20�0, dan prospek 20��. Pembantu Dekan I FE Undip, Prof Purbayu Budi San-tosa, turut menjelaskan kinerja perekonomian 20�0, kebijakan ekonomi kerakyatan, dan pre-diksi model pembangunan eko-nomi 20��.

Guru besar Fakultas Hukum Prof Arief Hidayat mempresenta-sikan kekonsistenan pembuatan undang-undang. Konsistensi ini

dilakukan dengan memperhatikan landasan pilar kehidupan berbang-sa, bernegara, kaidah penuntun hukum, serta peluang dan prospek 20��.

Diskusi akhir tahun ini juga mengundang Dr Nugroho MPsi, dosen Universitas Negeri Sema-rang, yang menjelaskan polemik UN sebagai tiket masuk PTN, serta menghadirkan Prof Budi Widan-arko, Rektor Unika Soegijapra-nata, yang memaparkan persoalan lingkungan Jawa Tengah 20�0 dan prospek 20��. (Afiq)

EDISI X / TAHUN XI/ 24 JANUARI - 6 FEBRUARI 2011

Page 4: Joglo Pos Edisi 10

4

sorotan

Gedung-gedung Mangkrak, riwayatmu Kini...Dari luar, beberapa huruf di papan

namanya terlihat sudah hilang. atap teras yang terbuat dari asbes pun berlubang. suasana sangat sepi, hanya kicauan burung yang ter-

dengar sesekali.

Abdi / Manunggal

berlubang di beberapa titik.Eks-gedung FISIP Pleburan tak berbeda

jauh. Gedung yang pernah mendapat julukan kampus oranye ini berubah menjadi hijau. Bukan seperti konsep green campus yang selama ini hangat diperbincangkan, tetapi karena tingginya rumput liar yang tumbuh di halamannya.

Menanggapi gedung-gedung mangkrak ini, rektor baru pun angkat bicara. Prof. Sudharto PH akan merevitalisasi gedung tanaman obat dan mengajak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah un-tuk bekerjasama mengelola dan mengembang-kannya. Sedangkan untuk rusunawa, pihaknya akan memperbaiki manajemen pengelolaan as-rama yang menurutnya dibangun sebagai sarana menanamkan nilai-nilai ke-Undip-an.

Selain itu nantinya kawasan kampus Ple-buran akan dibangun gedung Pasca Sarjana serta Dipo Expo. Prof Dharto mengungkapkan, se-lama ini pembangunan terkendala adanya Mas-jid Diponegoro, “Saya pribadi tidak setuju bila masjid dipindah. Namun saya memiliki master plan, masjid yang dibangun atas tanah wakaf itu akan dibangun kembali di atas tanah yang saat ini sebagai gedung PU di Jl. Hayam Wuruk sehingga masjid akan lebih ramai karena lokasinya lebih dekat dengan pemukiman penduduk.”

Tetap DigunakanSetelah adanya eksodus fakultas yang

berbondong-bondong pindah ke Tembalang, PKM Joglo yang selama ini menjadi tempat bernaung aktivis mahasiswa Undip juga kian dipertanyakan. Jarak yang ditempuh untuk

sekadar berkumpul dan menggelar kegiatan rutin UKM makin jauh.

Kebijakannya, PKM Joglo yang berada di kampus Pleburan tetap akan digunakan wa-laupun kampus terpadu berada di Tembalang. “Bangunan PKM Joglo sebagai aset Undip yang perlu dipertahankan. Sejak lama Bank Indo-nesia (BI) menginginkan lahan dan bangunan PKM menjadi bagian dan milik BI, namun kami tetap mempertahankan lahan dan bangunan. Di kampus Tembalang pun telah kami sediakan gedung untuk unit kegiatan mahasiswa (UKM). Rencananya akan dibangun lagi Pusat Kegiatan Mahasiswa berada dekat stadion Undip,” jelas Sudharto.

Imam Purnama Sidi, anggota UKM Ra-cana mengungkapkan gedung PKM yang telah dibangun di Tembalang berukuran sempit, berbeda dengan PKM Joglo. “Ruang kese-kretariatan UKM di PKM Joglo cukup luas, dapat digunakan untuk segala kegiatan serta menyimpan barang inventaris. Joglo juga dapat digunakan untuk tempat berkumpul antar UKM dan pertemuan lainnya dengan kapasitas yang besar,” ungkap Imam.

Adiyatma, Presiden BEM KM, mengung-kapkan pembangunan gedung sebagai penun-jang sarana dan fasilitas semestinya difungsi-kan maksimal. “Kami juga mendesak dengan membuat pakta integritas kepada Pembantu Rektor III agar pembangunan gedung PKM segera direalisasikan. Pakta berlaku dua ta-hun dari 20��,” ungkap Adi. (Anay, Nastiti, Rio)

SEPERTI inilah gambaran gedung tanaman obat yang terletak di samping Widya Puraya. Institut obat bahan alam milik Undip yang beker-jasama dengan Pemerintah Provinsi Jateng ini terlihat sepi layaknya gedung mangkrak. Tidak nampak ada kegiatan pengamatan maupun pene-litian di dalamnya.

Bangunan berlantai dua milik LPPM Un-dip ini diurus oleh seorang pegawai, Kuwat na-manya. Menurutnya, gedung yang berdiri sejak 2005 ini sering digunakan untuk kegiatan maha-siswa. “Gedung ini digunakan mahasiswa untuk melakukan penelitian, sebagai laboratorium obat dan kadang dijadikan tempat untuk seminar be-berapa perusahaan jamu,” jelas Kuwat.

Mahasiswa yang menggunakan fasilitas gedung ini biasanya dari Fakultas Peternakan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), serta Fakultas MIPA. “Saya dengar gedung ini juga akan dijadikan syuting Asal-Asul dari Trans TV tentang obat-obatan organik,” tambah Ku-wat.

Gedung yang pengelolaannya dibawah Lem-baga Pusat Studi Kesehatan dibangun untuk labo-ratorium obat alami. Di sini mahasiswa dapat melakukan pengujian obat untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalamnya. Hasil obat yang diuji harus alami dan tidak tercampur alko-hol sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Walaupun gedung ini sepi, tidak ada ke-giatan dan terlihat tidak terawat, Kuwat tidak sependapat. “Gedung ini setiap hari digunakan namun penggunaannya pada jam yang berbeda sehingga terlihat sepi,” bantahnya. “Untuk pe-rawatan seperti atap yang rusak, kami sudah me-ngajukan perbaikan, mungkin biaya perawatan belum turun tetapi sebelumnya sudah pernah dibenahi,” tambahnya.

Jam kerja Kuwat pukul 08.00-�6.00 dan dibantu satu orang untuk jaga malam. “Ada atau tidak ada pengunjung saya jaga disini sampai jam �6.00. Tidak semua mahasiswa bisa masuk, harus ada memo dari dosen, dan keluar masuk harus menandatangan absensi,” pungkasnya.

RevitalisasiGedung mangkrak ternyata tidak hanya ge-

dung tanaman obat, masih ada rusunawa dan “peninggalan” gedung FISIP di Pleburan. Empat blok bangunan rusunawa yang dibangun megah ini hanya terisi sekitar 250 mahasiswa yang me-nempati satu blok. Parahnya lagi, entah karena perubahan cuaca yang ekstrem atau kualitas ba-ngunan yang kurang memadai, cat tembok sudah mulai mengelupas dan beberapa asbes terlihat

EDISI X / TAHUN XI/ 24 JANUARI - 6 FEBRUARI 2011