Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

11
Salah satu ayat yang membahas tentang penggunaan jilbab adalah Al- Quran surah A-Ahzab ayat 59 Artinya : Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak- anak perempuanmu dan istri - istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Para ulama sepakat bahwa ayat tersebut merespon tradisi perempuan Arab ketika itu yang terbiasa bersenang ria. Mereka membiarkan muka mereka terbuka seperti layaknya budakperempuan, mereka juga membuang hajat di padang pasir terbuka karena belum ada toilet. Para perempuan beriman juga ikut-ikutan seperti umumnya perempuan Arab tersebut. Kemudian, mereka diganggu oleh kelompok laki - laki yang mengira mereka adalah perempuan dari kalangan bawah. Mereka lalu datang kepada Nabi mengadukan hal tersebut. Lalu turunlah ayat ini menyuruh pada istri Nabi, anak perempuannya, dan perempuan beriman agar memanjangkan gaun mereka untuk menutupi sekujur tubuh. Setelah membaca ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jilbab pada prinsipnya adalah untuk mengendalikan diri dari dorongan nafsu (syahwat) dan menjauhkan diri dari perbuatan dosadan maksiat. Perempuan beriman tentu saja akan memilih busana sederhana dan tidak berlebihan sehingga menimbulkan perhatian publik dan tidak untuk pamer (riya'). Di lndonesia pemakaian jilbab pada perempuan muslimah bukan hal yang aneh karena mayoritas penduduk lndonesia beragama lslam. setiap perempuan muslimah Indonesia memiliki pemahaman tersendiri mengenai arti jilbab. Ada yang menganggap jilbab sebagai penutup kepala dan ada juga yang menganggap jilbab itu sebagai pakaian komplit. Menurut Fedwa El Guindi, jilbab memiliki arti yang lebih luas, yaitu : a. Kain panjang yang dipakai perempuan untuk menutupi kepala, bahu, dan kadang-kadang muka;

description

gg

Transcript of Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

Page 1: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

Salah satu ayat yang membahas tentang penggunaan jilbab adalah Al-Quran surah A-Ahzab ayat 59

Artinya : Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak- anak perempuanmu dan istri - istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha

Pengampun, Maha Penyayang.

Para ulama sepakat bahwa ayat tersebut merespon tradisi perempuan Arab ketika itu yang terbiasa bersenang ria. Mereka membiarkan muka mereka terbuka seperti layaknya budakperempuan, mereka juga membuang hajat di padang pasir terbuka karena belum ada toilet. Para perempuan beriman juga ikut-ikutan seperti umumnya perempuan Arab tersebut. Kemudian, mereka diganggu oleh kelompok laki - laki yang mengira mereka adalah perempuan dari kalangan bawah. Mereka lalu datang kepada Nabi mengadukan hal tersebut. Lalu turunlah ayat ini menyuruh pada istri Nabi, anak perempuannya, dan perempuan beriman agar memanjangkan gaun mereka untuk menutupi sekujur tubuh.

Setelah membaca ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jilbab pada prinsipnya adalah untuk mengendalikan diri dari dorongan nafsu (syahwat) dan menjauhkan diri dari perbuatan dosadan maksiat. Perempuan beriman tentu saja akan memilih busana sederhana dan tidak berlebihan sehingga menimbulkan perhatian publik dan tidak untuk pamer (riya').

Di lndonesia pemakaian jilbab pada perempuan muslimah bukan hal yang aneh karena mayoritas penduduk lndonesia beragama lslam. setiap perempuan muslimah Indonesia memiliki pemahaman tersendiri mengenai arti jilbab. Ada yang menganggap jilbab sebagai penutup kepala dan ada juga yang menganggap jilbab itu sebagai pakaian komplit.

Menurut Fedwa El Guindi, jilbab memiliki arti yang lebih luas, yaitu :a. Kain panjang yang dipakai perempuan untuk menutupi kepala, bahu, dan kadang-kadang muka;b. Rajutan panjang yang ditempelkan pada topi atau tutup kepala wanita;c. Bagian tutup kepala biarawati yang melingkari wajah hingga ke bawah sampai menutup bahu; d. secarik kain tipis yang digantung untuk memisahkan sesuatu yang ada dibaliknya (sebuah gorden).Masih menurut El Guindi, dalam bahasa Arab tidak ada padanan kata yang tepat untuk jilbab. untuk itu, banyak sekali istilah Arab yang digunakan untuk merujuk pakaian perempuan yang bervariasi tergantung dari bagian tubuh, wilayah, dan dialek lokalnya. Ensiklopedia lslam menyebutkan ratusan istilah untuk menunjukkan bagian-bagian pakaian, yaitu burqu, abayah, tarhah, burnus, jellabah, hayik, milayah, gallabiyah, disdaysa, gargush, gina, mungub, listma, yashmik, habarah, dan izar.

Page 2: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

Beberapa di antaranya mengacu kepada penutup muka saja yaitu qina, niqab, listmah, dan burqu. Beberapa yang lain merujuk pada tutup kepala yang kadang-kadang digunakan untuk menutup kepala sebagian muka yaitu khimar, sitara, abayah, dan immah.

Berikut merupakan pengertian dari beberapa jenis pakaian tersebut.a. Disdaysa dan gallabiyyah memiliki kesamaan arti, yaitu baju putih dengan lengan tangan dan tungkai kaki panjang.b. Abayah adalah pakaian atas atau pakaian luar yang longgar membungkus seluruh badan atau hingga menutupi kepala.c. chador adalah pakaian luar yang besar, yang menutupi tubuh dan kepala.d. Burqa adalah jilbab panjang yang menjulur dari kepala hingga ke pinggang dan hanya menyisakan mata yang tidak tertutup.e. Listmah adalah kain tipis berwarna terang yang dikenakan di kepala dengan suatu cara yang membuatnya menutupi rambut dan dahi, sementara bagian bawahnya bisa ditarik ke atas dan kebawah untuk dapat menampakkannya muka atau menutupinya sampai tinggal matanya saja.f. Gargusy adalah kerudung kecil yang terbuat dari brokat.g. Khimar diartikan sebagai penutup kepala.

Secara istilah dalam kamus yang dianggap jilbab seperti standar dalam bahasa Arab, akan kita dapati pengertian berikut :

l. Lisanul Arab : “Jilbab berarti selendang, atau pakaian lebar yang dipakai wanita untuk menutupi kepala dada bagian belakang tubuhnya”2. Al_Mu'jamal_wasit : "Jilbab berarti pakaian yang dalam (gamis) atau  selendang (khimar) atau pakaian untuk melapisi segenap pakaian wanita bagian luar untuk menutupi semua tubuh seperti halnya mantel”.

3. Mukhtar Shihah : "Jilbab berasal dari kata Jalbu, artinya menarik atau menghimpun, sedangkan jilbab berarti pakaian lebar seperti mantel.

Dari rujukan ketiga kamus di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa jilbab pada umumnya adalah pakaian yang lebar, longgar dan menutupi seluruh bagian tubuh sebagaimana.

disimpulkan oleh Al-Qurthuby : "Jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh”.

Bagi masyarakat Indonesia dan juga Malaysia, jiIbab umumnya diartikan sebagai selendang yang menutupi kepala sampai leher dan dada. Definisi ini memang tidaklah bertentangan dengan definisi umum di atas karena disebutkan juga oleh Lisanul Arab ataupun Al Mu'jamal - Wasit dan dikutip Qurthuby berasal dari Ibnu Abbas yang mengartikan jilbab dengan rida'dan selendang.Pengertian jilbab berbeda dengan kerudung. Kerudung merupakan kain yang digunakan untuk menutupi kepala, leher, hingga dada, sedangkan jilbab meliputi keseluruhan pakaian yang menutup

Page 3: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

mulai dari kepala sampai kaki, kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan tangan. Sehingga seseorang yang mengenakan jilbab pasli berkerudung tetapi orang yangberkerudung belum tentu berjilbab.

Seorang muslimah adalah seorang wanita yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan keimanannya itu diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diwujudkan dengan perbuatan sehari-hari. Dan pengamalan dari keimanan ini adalah dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya. Mengenakan jilbab bagi seorang wanita merupakan suatu perintah dari Allah SWT. dan hukumnya adalah wajib yang bila dikerjakan berpahala dan bila ditinggalkan berdosa. Allah SWT. mewajibkan wanita beriman untuk mengenakanjilbabnya / kerudungnya, kecuali kepada orang-orang tertentu.

Jadi, amatlah disayangkan apabila kita menjumpai saudara-saudara kita muslimah yang memakai jilbabnya hanya untuk kepentingan - kepentingan tertentu saja seperti pada waktu sekolah, mengajar, kuliah, dan sebagainya. Tetapi di luar itu, apabila dia keluar rumah tidak memakai jilbabnya. Marilah kita perhatikan dan renungkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dari lbnu Mas'ud

Artinya: "Perempuan itu adalah aurat, maka apabila ia keluar dari rumahnya maka setanpun berdiri tegak (di rangsang olehnya)" (HR. Turmudzi).

Rasulullah mewajibkan seorang muslimah untuk mengenakan jilbabnya dalam keadaan apapun, begitu pentingnya hal ini sehingga apabila seorang muslimah tidak mempunyai jlbab beliau menyuruh temannya untuk meminjaminya.

Berikut ini beberapa hikmah dari diwajibkannya jilbab bagi seorang muslimah : a) Sebagai identitas seorang muslimah

Allah memberikan kewajiban untuk berjilbab agar para wanita mukmin mempunyai ciri khas dan identitas tersendiri yang membedakannya dengan orang-orang nonmuslim. Dalam sebuah hadits dikatakan :

"Barang siapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka" (HR. Abu Dawud)

b) Meninggikan derajat wanita muslim (muslimah)

Page 4: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

Dengan mengenakan jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak membuka auratnya di sembarang tempat maka seorang muslimah itu bagaikan sebuah batu permata yang terpajang di etalase yang tidak sembarang orang dapat mengambil dan memilikinya. Dan bukan seperti batu yang berserakan di jalan di mana setiap orang dapat dengan mudah mengambilnya, kemudian menikmatinya, lalu membuangnya kembali.

Allah SWT. berfirman dalam surah An-Nahl ayat 97

Artinya : Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki - laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasli akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

c) Mencegah dari gangguan laki - laki tak bertanggung jawab

Hal ini mudah dipahami karena dengan seluruh tubuh tertutup kecuali muka dan telapak tangan maka tidak akan mungkin ada laki - laki iseng yang tertarik untuk menggoda dan mencelakakannya selama ia tidak berperilaku yang berlebih-lebihan. sehingga kejadian-kejadian seperti perkosaan, perzinaan dan sebagainya dapat di hindarkan.

Allah SWT. Berfirman dalam surah Al-Isra ayat 32

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.

d) Memperkuat kontrol sosial

Seorang yang ikhlas dalam menjalankan perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya, khususnya dalam mengenakan busana muslimah, Insya Allah ia akan selalu menyadari bahwa dia selalu membawa nama dan identitas Islam dalam kehidupannya sehari-hari sehingga apabila suatu saat dia melakukan kekhilafan maka ia akan lebih mudah ingat kepada Allah SWT. dan kembali ke jalan yang diridhoi - Nya.

Setelah mempelajari pengertian umum dan pengertian secara istilah tentang jilbab ada baiknya juga kita merujuk uraian para ulama tafsir mengenai jilbab, atau penafsiran mereka tentang surah Al Ahzab ayat 59 :• Tafsir lbnu Abbas: "selendang atau jilbab tudung wanita hendaklah menutupi leher dan dada agar terpelihara dari fitnah atau terjauh dari bahaya zina".

Page 5: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

• Tafsir Qurthuby: "Allah SWT. memerintahkan segenap kaum muslimah agar menutupi seluruh tubuhnya, agar tidak memperagakan tubuh dan kulitnya kecuali di hadapan suaminya, karena hanya suaminya yang dapat bebas menikmati kecantikannYa."• Tafsir Ayatul Ahkam: "Memakai jilbab atau kerudung merupakan ibadah dalam rangka memenuhi firman Allah surah Al-Ahzab ayat 59. Yang menegaskan bahwa bagi seorang Muslimah memakai jilbab itu sebanding dengan melaksanakan perintah shalat, karena keduanya sama-sama diwajibkan Al-Qur'an. Apabila seorang muslimah menolak untukmemakai jilbab atau menutup auratnya, dan dengan sengaja untuk menentang hukum Allah, berarti dia telah kafir atau murtad, karena menentang Al-Qur’an. Apabila dia meninggalkan jilbab karena ikut-ikutan atau karena kelalaian belaka, dia termasuk orang- orang durhaka kepada Allah.• Tafsir Fii Zhilalil Qur'an: "Allah memerintahkan kepada istri-istri nabi dan kaum muslimah umumnya agar setiap keluar rumah senantiasa menutupi tubuh, dari kepala sampai ke dada dengan memakai jilbab tudung yang rapat, tidak menerawang, dan juga tidak tipis. Hal demikian dimaksudkan, untuk menjaga identitas mereka sebagai muslimah dan agar terpelihara dari tangan-tangan jahil dan kotor. Karena mereka yang bertangan jahil dan kotor itu, pasli akan merasa kecewa dan mengurungkan niatnya setelah melihat wanita yangberpakaian terhormat dan mulia secara lslam.

 KesimpulanDari uraian ulama tafsir di atas dapat kita simpulkan bahwa :• Para ulama tafsir umumnya sependapat bahwa memakai tudung menutupi aurat selain muka dan telapak tangan merupakan kewajiban yang mendasar bagi setiap kaum muslimah, apabila mereka akan keluar rumah, atau dalam rumah sendiri jika ada tamu selain muhrim. • Tidak seorang pun para ulama yang berpendapat bahwa menutup aurat selain muka dan telapak tangan itu hanya kewajiban muslimah dalam shalat. Karena memang tidak ada satu pun dalil Al-Qur'an dan Sunnah yang mengatakan demikian

• Fashion atau mode pakaian muslimah tidaklah diatur oleh Al Qur’an secara terperinci, yang utama adalah memenuhi syarat, yaitu menutupi seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan, tidak ketat, tidak tipis, dan juga tidak membentuk lekuk tubuh (ketat).

Hijab

Hijab atau Hijab (bahasa arab: ب حجا ) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata 'Hijab' lebih sering merujuk Kepada Kerudung yang digunakan oleh Wanita muslim (lihat Jilbab). Namun dalam keilmuan Islam, Hijab lebih tepat merujuk Kepada tatacara berPakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.

Page 6: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albany kriteria Jilbab yang benar hendaklah menutup seluruh

badan, kecuali Wajah dan dua telapak. Jilbab bukan merupakan Perhiasan, tidak tipis, tidakketat sehingga menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai Pakaian kaum Pria atau Pakaian Wanita - wanita kafir dan bukan

merupakan Pakaian untuk mencari popularitas.

Menurut bahasa Arab, Hijab berarti tirai (kain penutup) dan bila kata ini digunakan dalam arti "penutup", akan memberi kesan bahwa Wanita ditutup di balik tirai pemisah. Kata Hijabmemang digunakan dalam kitab Suci Al-Qur’an, tetapi ayat - ayat yang berkenaan dengan Hijab menyebutkan tingkat penutup tanpa menggunakan kata Hijab yang berbicara tentang Istri - istri Rasulultah SAW. Salah satu ayat yang menggunakan kata Hijab adalah Surah Al-Ahzab : 53

Artinya:" .........Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) Kepada mereka (Istri - istri Nabi) maka mintalah dari belakang..........." (Q.S. Al-Ahzab : 53).

Penggunaan kata Hijab dalam ayat tersebut tidak mengandung arti "pemisahan diri" ataupun larangan bagi kaum Wanita untuk keluar rumah.

Pada zaman jahiliyah Hijab adalah sebagai pemisah antara Perempuan merdeka dan hamba sahaya. Pada masa tersebut hanya Perempuan merdekalah yang Auratnya tertutup bahkan mereka menutup Wajahnya dengan cadar untuk membedakan antara Perempuan merdeka dan hamba sahaya. Bahkan, jika ada di antara Perempuan merdeka yang penutup Wajahnya tidak sengaja terbuka maka mereka

menutupnya dengan tangan mereka dari pandangan Laki - laki yang bukan Muhrimnya.

Jelaslah sudah bahwa tidak hanya masa sekarang Hijab ada, akan tetapi pada masa jahiliyah pun Hijab sudah berlaku, sebagai cara untuk menjaga Kehormatan kaum Perempuan.

Hijab secara lughoh berarti tirai atau dinding adalah pertindungan Wanita Islam dari pandangan Laki - laki (terutama yang bukan Muhrim). Salah satu prinsip dasar lslam adalah perwujudan suatu sistem yang Suci, sehingga Islam senantiasa berusaha mendidik setiap anggota Masyarakat, Pria maupun Wanita, untuk menjadi manusia yang bertaqwa, disiplin, dan menjaga keSucian mereka. Di antara pendidikan yang penting adalah dengan latihan agar manusia berdisiplin atas kecenderungan mereka terhadap jenis yang lain dan agar kecenderungan - kecenderungan ini hanya disalurkan melalui jalan yang halal. untuk tujuan ini Islam membuat satu peraturan yang bernama Hijab. sistem Hijab adalah peraturan - peraturan yang merupakan etaborasi tindakan - tindakan yang boleh / tidak boleh dilakukan dalam sosialisasi antara Pria dan Wanita. Hijab tak terbatas pada perintah bagi Wanita untuk menutup kepala dan Wajah saja, melainkan suatu sistem yang menyeluruh yang menjadi panduan - panduan dasar bagi Pria dan Wanita dalam bermu'amalah untuk membangun Masyarakat.

Page 7: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

Pengertian Hijab sebagai satu sistem dapat dipahami melalui Surah An-Nur ayat 31.

Artinya: Dan katakanlah Kepada para Perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan Perhiasan-nya (Auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain Kerudung ke dadanya, dan  janganlah menampakkan perhiasinnya (Auratnya), kecuali Kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara Laki-laki mereka, atau putra-putra saudara Laki-laki mereka, atau putra saudara Perempuan mereka, atau para Perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan Laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap Perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang Aurat Perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui Perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua Kepada Allah, wahai orang yang beriman, agar kamu beruntung.

Dalam ayat ini antara lain Allah SWT. memerintahkan pada kaum Muslimah :• Agar tidak memamerkan Perhiasan, kecuali sekadar yang biasa tertihat darinya, seperti cincin dan gelang tangan.

Perhiasan yang boleh digunakan tidak boleh berlebihan• Wajib menutupi dada dan leher dengan selendang, Kerudung atau Jilbab.• Perhiasannya hanya boleh dipertihatkan Kepada sepuluh kelompok manusia yang disebutkan dalam ayat tersebut.• Jangan sengaja menghentakkan kaki agar diketahui atau didengar orang karena memakai Perhiasan yang tersembunyi (gelang kaki dan lain-lain).

Ada beberapa Ulama yang memberikan Pendapatnya mengenai bentuk Perhiasan yang disebutkan dalam Surah An- Nur ayat 31.

1. lbnu Jarir At-Tabary (Wafat 310 H)Kaum Wanita tidak boleh memperlihatan Perhiasannya Kepada Laki-laki yang bukan Muhrim, kecuali Perhiasan zahir saja. Perhiasan itu ada dua macam, pertama yang tersembunyi, seperti

Page 8: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

gelang tangan atau kaki, subang, dan katung. Kedua, yang nampak. Dalam hal ini terdapat perbedaan Pendapat Ulama, antara lain ada yang berPendapat Perhiasan yang nampak, yaituPakaian. Yang lainnya berPendapat Perhiasan zahir adalah cincin, sipat mata (eye liner), dan muka. Sementara itu, yang lainnya lagi berPendapat, Perhiasan yang nampak adalah muka dan telapak tangan.

2. Ibnu Araby (468-543 H)Perhiasan ada 2 macam, asli dan buatan. yang asli seperti muka yang merupakan induk sumber hiasan kecantikan. Adapun hiasan buatan, seperti Pakaian, make up atau alat-alat kecantikan. Ada perbedaan Pendapat Ulama tentang hiasan yang nampak. Pendapat pertama, yaitu Pakaian (Ibnu Mas'ud) dan Pendapat kedua, yaitu celak dan cincin (lbnu Abbas), sedangkan ketiga, yaitu muka dan tapak tangan.

3. lbnu Katsir (Wafat 774 H) seorang Wanita Muslimah tidak dibolehkan mempertihatkan Perhiasan Kepada kepala Laki - laki yang bukan Muhrim, kecuali Perhiasan yang susah untuk menutupinya, seperti selendang dan baju (mengikut lbnu Mas'ud) dan menurut Ibnu Abbas, muka dan kedua telapak tangan serta cincin.Demikianlah yang disimpulkan dari Pendapat para utama Tafsir tentang aturan dan hukum tentang Perhiasan atau bagaimana tubuh Wanita yang boleh tertihat oleh Laki - laki yang bukan Muhrim, umumnya mereka berPendapat bahwa yang boleh tertihat pada tubuh Wanita hanyalah muka dan telapak tangan serta Perhiasan yang melekat pada keduanya.Sistem Hijab adalah sistem yang sempurna dan terpadu. sempurna karena bersumber dari Allah yang Maha Mengetahui serta sesuai dengan fitrah manusia untuk mencapai keridhoan Allah SWT. Terpadu karena sistem ini berasaskan pada aqidah tauhid dalam Akhlak yang Mulia.Hijab tidak mengandung makna bahwa Wanita hanya berKerudung saja, tetapi tidak diikuti dengan berdandan berlebihan. Pelaksanaan Hijab bertujuan untuk melaksanakan tiga asas dalam melindungi keSucian, yaitu :a. melindungi keSucian Masyarakat;b. menjaga keSucian diri;c. mencegah penodaan terhadap Masyarakat dan melaksanakan hukuman apabila terjadi pelanggaran.

Kurangnya pemahaman tentang pengertian Hijab dapat menyalahi pemakaiannya. Banyak Wanita yang menutup Aurat apabila melakukan keSalahan dan berAkhlak tidak baik, Masyarakat langsung menyalahkan Kerudungnya, padahal yang harus diSalahkan adalah orang yang menggunakan Kerudung tersebut.Di dalam Islam, bila perkara Ma’ruf dilakukan dengan kefahaman yang penuh disertai keIkhlasan (semata-mata untuk mencari ridha Allah) maka ini akan melahirkan banyak perkara Ma’ruf yang lain. Namun sebaliknya, bila maSalah Ma’ruf ini tidak difahami tujuannya dengan baik atau bahkan tidak sadar bahwa ini termasuk amal yang bertujuan untuk memperoleh ridha Allah maka orang yang melaksanakannya tidak merasa bahwa dia tengah mematuhi perintah Allah SWT. Oleh karena itu, suatu amalan yang meskipun secara lahiriah adalah Ma’ruf dalam Islam, namun bila tidak mengikuti cara yang telah ditunjukkan oleh Syari’ah dan tidak disertai dengan niat yang Ikhlas lillahita'ata maka ini tidak termasuk dalam amalan yang saleh.

Page 9: Jilbab Dan Hijab Dalam Islam

Melalui Pendapat dari beberapa Ulama terlihat jelas bahwa segala ketentuan dan peraturan yang ditetapkan dalam Syariat Islam bagi Perempuan yang berkaitan dengan Pakaian, Perhiasan, dan cara bergaul dengan Laki - laki di sekelilingnya adalah untuk menghindari terjadinya segala hal yang tidak baik. Allah SWT berfirman:

Artinya: "Hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu, dirikanlah shalat, tunaikan zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sungguh, Allah bermaksud menghilangkan dosa kalian, hai ahlul bait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya." (QS. Al Ahzab 33:33)

Melalui ayat di atas jelas bahwa Allah SWT memerintah agar para Istri senantiasa menjaga Hijabnya dan menjalankan kebaikan agar Kehormatan mereka senantiasa terjaga. Sesungguhnya apabila Perempuan menjaga Hijab mereka maka mereka akan terhindar dari segala fitnah dan agar Laki - laki yang bukan Muhrimnya selalu berlaku sopan dan meMuliakannya.Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan kita menjaga Hijab, adalah sebagai berikut :

1. Mencegah pembauran dengan lawan jenis yang bukan Muhrim sehingga terhindari dari segala fitnah.2. Tumbuhnya budi pekerti Mulia seperti menjaga keSucian, Kehormatan dan perasaan malu.3. Terhindar dari pandangan nakal dan maksud jahat.