JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

49
12/10/13 SYAMSUL DESAIN syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 1/49 SELA SA, 14 JUNI 2011 Efektivitas Teknologi Damper Dalam Mereduksi Respon Dinamik Akibat Beban Seismik Efek dari gempa bumi yang terjadi dan yang sangat nyata ada pada konstruksi bangunan. Gedung roboh, rumah ambruk maupun jalan miring adalah contoh kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi (pembahasan sebelumnya) . Banyak cara yang telah diterapkan untuk meminimalisir kerusakan akibat gempa bumi. Jepang sebagai salah satu negara terdepan dalam teknologi, telah mengaplikasikan salah satu teknologi tahan gempa yakni penggunaan kontrol pada struktur bangunan untuk mereduksi respon dinamik yang diakibatkan oleh beban seismik (gempa bumi).Kontrol pada struktur dibagi menjadi dua jenis berdasarkan perlu tidaknya energi untuk menghasilkan gaya kontrol, yaitu : Kontrol aktif memerlukan arus listrik untuk operasi alat dan menghasilkan gaya kontrol. Kelebihan kontrol aktif adalah karakteristik dinamik struktur dapat beradaptasi dengan beban dinamis yang timbul kontrol pasif menggunakan energi potensial yang dibangkit kan oleh respons struktur untuk menghasilkan gaya kontrol. Kelebihan kontrol pasif adalah karena kesederhanaan dalam desain, pemasangan, dan terutama pemeliharaannya. Salah satu alat kontrol pasif (isolasi seismik) pada struktur yang berdasarkan penggunaan massa tambahan sebagai sistem penyerap energi adalah penggunaan damper. Alat ini dapat dipasang pada bermacam-macam struktur seperti : gedung bertingkat tinggi, menara, bentangan yang panjang, dan jembatan. Tujuan utama pemasangan damper pada gedung tinggi dan menara untuk mengurangi goyangan gedung akibat gempa bumi dan angin, pada struktur berbentang panjang untuk mengurangi getaran akibat lalu lintas, dan pada jembatan untuk mengurangi goyangan akibat angin atau getaran akibat lalu lintas. Pada tulisan ini akan disajikan mengenai perkembangan dan penggunaan teknologi damper pada struktur bangunan. Struktur bangunan yang ditinjau adalah rumah tinggal dan gedung tinggi dengan penggunaan bantalan karet (seismic bearing). Analisis kelebihan dan kekurangan penggunaan damper akan menunjukkan efektivitas dalam meminimalisir kerusakan akibat gempa bumi. Azas utama penyediaan bangunan sipil adalah untuk tujuan Mengenai Saya Nama: syamsul.maarif03 Lokasi: Demak, Jawa Tengah, Indonesia Lihat profil lengkapku Link Google News Edit-Me Edit-Me Posting Sebelumnya Efektivitas Teknologi Damper Dalam Mereduksi Respo... Strong Column Weak Beam Concept Soft Story building ( Lantai Lunak) KERUSAKAN STRUKTUR AKIBAR GEMPA BANGUNAN GEDUNG YANG RISKAN TERHADAP GEMPA K... Perhitungan 3D menggunakan SAP 2000 Penyelesaian Tugas ADS Part 2 dengan Shear Wall Penyelesaian Tugas ADS Part 2 tanpa Shear Wall TUGAS MATA KULIAHANALISA DINAMIK STRUKTUR PAR... Soal No. 3 (Perhitungan Modal2) Arsip Mei 2011 SYAMSUL DESAIN Blog ini berisi mengenai beberapa desain property yang pernah saya buat berupa desain 3D, Animasi, maupun desain brosur そののブログ» ブログを作成 ログイン

Transcript of JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

Page 1: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 1/49

S E L A S A , 14 J UN I 20 11

Efektivitas Teknologi Damper Dalam Mereduksi

Respon Dinamik Akibat Beban Seismik

Efek dari gempa bumi yang terjadi dan yang sangat nyata ada pada

konstruksi bangunan. Gedung roboh, rumah ambruk maupun jalan

miring adalah contoh kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi

(pembahasan sebelumnya). Banyak cara yang telah diterapkan untuk

meminimalisir kerusakan akibat gempa bumi. Jepang sebagai salah

satu negara terdepan dalam teknologi, telah mengaplikasikan salah

satu teknologi tahan gempa yakni penggunaan kontrol pada struktur

bangunan untuk mereduksi respon dinamik yang diakibatkan oleh

beban seismik (gempa bumi).Kontrol pada struktur dibagi menjadi

dua jenis berdasarkan perlu tidaknya energi untuk menghasilkan gaya

kontrol, yaitu :

Kontrol aktif memerlukan arus listrik untuk operasi alat dan

menghasilkan gaya kontrol. Kelebihan kontrol aktif adalah

karakteristik dinamik struktur dapat beradaptasi dengan beban

dinamis yang timbul

kontrol pasif menggunakan energi potensial yang dibangkit kan

oleh respons struktur untuk menghasilkan gaya kontrol.

Kelebihan kontrol pasif adalah karena kesederhanaan dalam

desain, pemasangan, dan terutama pemeliharaannya.

Salah satu alat kontrol pasif (isolasi seismik) pada struktur yang

berdasarkan penggunaan massa tambahan sebagai sistem penyerap

energi adalah penggunaan damper. Alat ini dapat dipasang pada

bermacam-macam struktur seperti : gedung bertingkat tinggi,

menara, bentangan yang panjang, dan jembatan. Tujuan utama

pemasangan damper pada gedung tinggi dan menara untuk

mengurangi goyangan gedung akibat gempa bumi dan angin, pada

struktur berbentang panjang untuk mengurangi getaran akibat lalu

lintas, dan pada jembatan untuk mengurangi goyangan akibat angin

atau getaran akibat lalu lintas.

Pada tulisan ini akan disajikan mengenai perkembangan dan

penggunaan teknologi damper pada struktur bangunan. Struktur

bangunan yang ditinjau adalah rumah tinggal dan gedung tinggi

dengan penggunaan bantalan karet (seismic bearing). Analisis

kelebihan dan kekurangan penggunaan damper akan menunjukkan

efektivitas dalam meminimalisir kerusakan akibat gempa bumi.

Azas utama penyediaan bangunan sipil adalah untuk tujuan

Mengenai Saya

Nama:

syamsul.maarif03

Lokasi:

Demak, Jawa Tengah,

Indonesia

Lihat profil lengkapku

Link

Google News

Edit-Me

Edit-Me

Posting Sebelumnya

Efektivitas Teknologi Damper

Dalam Mereduksi Respo...

Strong Column Weak Beam

Concept

Soft Story building ( Lantai

Lunak)

KERUSAKAN STRUKTUR AKIBAR

GEMPA

BANGUNAN GEDUNG YANG

RISKAN TERHADAP GEMPA K...

Perhitungan 3D menggunakan

SAP 2000

Penyelesaian Tugas ADS Part 2

dengan Shear Wall

Penyelesaian Tugas ADS Part 2

tanpa Shear Wall

TUGAS MATA KULIAHANALISA

DINAMIK STRUKTUR PAR...

Soal No. 3 (Perhitungan Modal2)

Arsip

Mei 2011

SYAMSUL DESAINBlog ini berisi mengenai beberapa desain property yang pernah saya buat berupa desain 3D, Animasi, maupun desain

brosur

その他 次のブログ» ブログを作成 ログイン

Page 2: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 2/49

kemanusiaan. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor keamanan

dan kenyamanan bagi penghuninya. Beberapa tahun terakhir,

perancangan isolasi dasar (base isolation) yang digunakan untuk

perlindungan gedung dari bahaya dan kerusakan yang disebabkan oleh

gempa bumi telah digunakan sebagai teknologi dalam perancangan

struktur gedung di wilayah gempa tinggi. Beberapa tipe struktur telah

didesain menggunakan teknologi ini, baik gedung yang telah dibangun

maupun yang masih dalam tahap konstruksi.

Dalam pemodelan struktur gedung dengan base isolator diperlukan

pemodelan base isolation yang optimum sehingga akan diperoleh

lateral dan vertikal displacement yang akurat. Adapun alat peredam

gempa tersebut, cukup banyak jenisnya seperti :

1. Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)

2. Lock Up Device (LUD)

3. Fluid Viscous Damper (FVD)

4. High Damping Device (HIDAM)

Penggunaan peralatan tahan gempa tersebut, pada prinsipnya

berfungsi untuk menyerap energi gempa yang dipikul oleh elemen-

elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis

dan terhindar dari kerusakan gempa yang parah.

Respon antara struktur dengan damper dan tanpa damper ketika

diguncang gempa

1. Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)

Juni 2011

Berlangganan

Entri [Atom]

Page 3: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 3/49

Bantalan karet sering dikenal sebagai base isolation, tampaknya

penggunaannya akan semakin berkembang luas di masa datang.

Berbagai daerah di Indonesia yang dikategorikan rawan gempa,

menjadikan bantalan karet peredam gempa ini sangat diperlukan

untuk melindungi struktur bangunan. Bantalan karet ini tergolong

murah, dan bukan merupakan alat berteknlogi tinggi.

Bantalan karet

Aplikasi bantalan karet

Dalam aplikasinya, bantalan karet tersebut dipasang pada setiap

kolom, yaitu diantara pondasi dan bangunan. Bantalan karet alam ini,

berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa. Sedangkan

lempengan baja, digunakan untuk menambah kekakuan bantalan

karet, sehingga penurunan bangunan saat bertumpu di atas bantalan

karet tidak terlalu besar.

Adapun prinsip kerja dari bantalan karet (base isolation seismic

bearing) ini adalah pengaruh gempa bumi yang sangat merusak

struktur bangunan, merupakan komponen getaran karet horizontal.

Getaran tersebut, dapat menimbulkan gaya reaksi yang besar.

Bahkan, pada puncak bangunan, dapat terlihat hingga mendekati dua

kalinya. Oleh karena itu, apabila gaya yang sampai pada bangunan itu

lebih besar dari kekuatan struktur maka bangunan itu akan rusak.

Page 4: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 4/49

Perletakan bantalan karet pada tiap kolom

Gaya reaksi yang sampai pada bangunan tersebut, dapat dikurangi

melalui penggunaan bantalan karet tahan gempa ini. Pada dasarnya,

cara perlindungan bangunan oleh bantalan karet tahan gempa ini,

dicapai melalui penggunaan getaran gempa bumi ke arah horizontal.

Dengan bantalan tersebut, juga memungkinkan bangunan untuk

bergerak bebas, pada saat berlangsung gempa bumi, tanpa tertahan

oleh pondasi. Bantalan karet tersebut, dapat mengurangi daya reaksi

hingga 70%. Karena, secara alami karet alam memiliki fleksibilitas

yang tinggi dan dapat menyerap energi.

Page 5: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 5/49

Uji geser

Uji tekan

Peredam gempa berupa bantalan karet alam ini, kini mulai banyak

diaplikasikan pada bangunan-bangunan hunian maupun gedung-

gedung bertingkat. Dan berdasarkan pengalaman di lapangan.,

bangunan yang menggunakan bantalan karet peredam gempa ini,

tidak mengalami kerusakan yang signifikan, ketika terjadi gempa.

2. Lock Up Device (LUD)

Selain bantalan karet, kini beberapa bangunan publik yang berlokasi

di daerah rawan gempa, juga sudah mulai mengaplikasikan teknologi

peredam gempa berteknologi tinggi dari mancanegara. Salah satunya

adalah jalan layang (flyover) Pasupati, Bandung. Konon, bangunan

publik ini, merupakan jalan layang pertama di indonesia, yang

mengaplikasikan perangkat teknologi peredam gempa shock

transmission unit, dipilih jenis Lock Up Devices (LUD) yang

didatangkan dari Prancis. Teknik yang umumnya dipakai di Tank atau

pesawat angkasa, sekarang ada di jalan Pasupati ini.

Page 6: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 6/49

LUD pada jembatan Rigid

Salah satu alasan pemasangan LUD pada jalan layang Pasupati ini,

karena Bandung termasuk kota rawan gempa. Kekuatan gempa di

Indonesia, terutama Jawa, tercatat masuk region 3 – 4 atau sekitar 8

Ritcher. Karenanya, di sepanjang jalan laying Pasupati, setidaknya

dipasang sekitar 76 unit LUD. Seluruh unit tersebut, dipasang pada

tiang-tiang (pier) jalan layang. Pada setiap tiang yang ditentukan,

dipasang dua unit LUD yang akan bekerja meredam guncangan pada

konstruksi jalan layang ketika terjadi gempa.

Seperti pada produk peredam gempa LUD yang konon harga per-

unitnya lebih dari 100 juta tersebut, jika dilihat dari dekat pada

konstruksi jembatan layang Pasupati ini ada semacam dongkrak atau

shockbreaker pada pertemuan antara tiang dan segmen jalan layang.

Benda itulah yang dinamakan LUD, sebagai alat untuk meredam

guncangan jika terjadi gempa.

Page 7: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 7/49

LUD

Prinsip kerja LUD

Prinsip kerja LUD sangat sangat sederhana, jika diibaratkan tiang dan

badan jalan layang sebagai huruf T. Dimana garis melintang sebagai

badan jalan. Gerak redam LUD pada saat terjadi gempa, akan

berlangsung dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya. Dengan

penggunaan cairan khusus (gel silikon) yang menjadi bantalan pada

LUD, guncangan ekstrem akibat gempa, pada saat tertentu

mengakibatkan LUD terkunci, dan mengakibatkan seluruh badan jalan

dan tiang akan bergerak serentak ke arah yang sama seperti huruf T,

ke kanan dan ke kiri. Sistem ini, juga bisa meredam gerakan liar,

akibat guncangan yang disebabkan oleh getaran lainnya. Kekuatan

LUD dengan gaya horizontal, adalah 3.400 kN/unit.

Page 8: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 8/49

Peletakan LUD pada jembatan (tampak atas)

Peletakan LUD pada jembatan (tampak samping)

Supaya awet LUD harus dirawat dengan mengganti cairan LUD (gel

silikon) setiap 25 tahun, dan mengganti cincin karena 10 tahun. Umur

struktur jembatan itu sendiri, diperkirakan bisa mencapai lebih dari

100 tahun.

3. Fluid Viscous Damper (FVD)

Peralatan peredam gempa lain yang cukup terkenal dan banyak

diaplikasikan pada struktur bangunan, adalah fluid viscous damper

(FVD). Fungsi utama dari peralatan ini, adalah menyerap energi

gempa dan mengurangi gaya gempa rencana yang dipikul elemen-

elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis

dan mampu meredam guncangan gempa. Dengan mengaplikasikan

peralatan FVD, gempa rencana yang dipikul elemen struktur menjadi

lebih kecil. Sehingga, dengan kondisi tersebut diharapkan tidak

terjadi kerusakan struktur bangunan ketika gempa terjadi.

Page 9: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 9/49

Pemasangan FVD pada struktur gedung

Cara Kerja FVD

FVD merupakan alat peredam gempa yang berfungsi sebagai disipator

energi, dengan cara memberikan perlawanan gaya melalui pergerakan

yang dibatasi. Gaya yang diberikan oleh FVD timbul, akibat adanya

gaya luar yang berlawanan arah, bekerja pada alat tersebut. Peralatan

ini bekerja, dengan menggunakan konsep mekanika fluida dalam

mendispasikan energi.

Skema Kerja FVD

Pada perkuatan FVD kolom berfungsi sebagai pegas. FVD mampu

mereduksi tegangan dan defleksi yang terjadi secara simultan

(bersamaan), karena gaya FVD yang bekerja sebanding dengan

perubahan kecepatan stroke-nya (stroking velocity). Mekanisme kerja

ini, dianalogikan seperti suspensi atau shock absorbser pada mobil,

yang digunakan untuk mengatur pergerakan pegas di posisi tumpuan.

Gaya redaman yang dibutuhkan relatif kecil, dibandingkan gaya yang

dipikul pegas, akibat beban kendaraan dan beban guncangan.

Page 10: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 10/49

FVD pada perkuatan struktur gedung

Jika pada struktur dipasang FVD, gaya redaman akan sama dengan nol

pada saat defleksi maksimum, karena kecepatan stroke sama dengan

nol dan kemudian berbalik arah. Saat kolom berbalik arah ke posisi

semula, akan menyebabkan menjadikan kecepatan stroke menjadi

maksimum atau gaya redamannya menjadi maksimum. Pada posisi

kolom normal, tegangan kolom adalah minimum. Dengan, demikian

penggunaan FVD sebagai alat peredam struktur, tidak akan

meningkatkan beban pada kolom akibat gaya yang dikeluarkan FVD,

karena saat terjadi gempa dan gaya damper maksimum, tegangan

kolom justru minimum.

Page 11: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 11/49

FVD pada jembatan

Adapun kelebihan FVD, yaitu

1. Dapat mereduksi tegangan, gaya geser dan defleksi pada

struktur, dapat bekerja secara pasif (tidak membutuhkan

peralatan atau sumber daya dalam penggunaannya).

2. Dapat bekerja dengan tekanan fluida lebih tinggi, sehingga

bentuknya semakin kecil dan praktis.

4. High Damping Device (HIDAM)

Jepang adalah salah satu negara yang sering dilanda gempa, sehingga

para engineer di jepang dituntut untuk dapat mengatasi kerusakan

bangunan akibat guncangan gempa sehingga mengurangi korban jiwa

dan materi. Alat peredam gempa ini adalah hasil penelitian dan

pengembangan laboraturium Kobori, afiliasi perusahaan kontraktor

Kajima. Di Jepang sendiri, alat ini berhasil diaplikasikan pada

gedung-gedung tinggi dan struktur khusus lainnya.

Page 12: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 12/49

Prinsip kerja HiDAM

Untuk HiDAM pada bagian struktur atas sebagai respon pasif juga

mulai banyak diaplikasikan. Hal ini penting, karena berdasarkan

simulasi, jika gempa berkekuatan 7-8 magnitude mengguncang

Tokyo, maka lebih dari sepertiga areanya akan luluh lantah, dengan

banyak korban jiwa.

Prinsip Kerja HiDAM

Sekilas mengenai prinsip kerja HiDAM, secara umum hampir sama

dengan FVD taylor device . Yakni kedua alat ini sama-sama

menggunakan prinsip viskositas dalam menciptakan gaya redaman.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat peredam gempa HiDAM ini,

rasio redaman struktur, mampu ditingkatkan oleh HiDAM pada

kisaran 10 – 20 %. Angka ini, sangat signifikan dalam mengurangi

respon struktur terhadap gempa dan kerusakan bangunan, serta telah

memenuhi kriteria konvensional gempa di Jepang.

Page 13: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 13/49

Aplikasi HiDAM dalam Bangunan

KESIMPULAN

Penggunaan damper memang sangat penting dalam meredam reduksi

beban dinamik oleh gerakan seismik. Keunggulan damper adalah

karena kesederhanaan dalam desain, pemasangan, dan terutama

pemeliharaannya. Kita akui penggunaan damper membutuhkan biaya

yang sangat mahal dibandingkan membangun tanpa damper. Tetapi,

Biaya untuk memperbaiki kerusakan relatif kecil dan biaya

terhentinya akibat terhentinya aktivitas hampir tidak ada.

Yang perlu diperhatikan tidak selamanya damper dapat digunakan

dengan leluasa di daerah Jepang. Dengan banyaknya daerah yang

tersidementasi (tanah pasir atau lempung) di Jepang perlu juga di

perhatikan kejadian likuifaksi yang menyebabkan degradasi lahan.

Pada daerah ini perlu juga pemakaian pondasi yang sesuai, baru

dapat menerapkan damper pada bangunan.

Page 14: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 14/49

Perilaku Struktur dengan dan tanpa Base Isolator

Horizontal Displacement Time History Plot

Diatas dapat kita lihat perbandingan antara bangunan yang

menggunakan damper dan yang tidak menggunakan damper. Dengan

menggunakan damper dapat meminimalisir perpindahan atau

goncangan dimana ditunjukkan oleh difference line. Efektivitas

damper pada saat kejadian gempa di Jepang memang mampu

meminimalisir kerusakan bangunan. Pada kejadian gempa sendai

2011, bangunan di Jepang tidak mengalami kerusakan parah akibat

gempa, melainkan kerusakan parah diakibatkan tsunami.

Damper merupakan solusi yang cocok untuk daerah rawan gempa.

Page 15: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 15/49

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 08.26

Baik itu bangunan rumah maupun gedung. Sebagai negara yang maju

dalam teknologi, Jepang telah mampu menerapkan teknologi ini.

Penggunaan damper untuk daerah tertentu di Jepang mampu

mereduksi respon dinamik yang disebabkan beban seismik.

Kerusakan-kerusakan yang dialami pada gempa di Jepang cenderung

merupakan akibat tsunami. Untuk negara-negara yang rawan gempa

patutnya dapat menerapkan teknologi damper khususnya base

isolation untuk mengantispasi dan meminimalisir efek primer maupun

efek sekunder dari gempa bumi.

Pustaka :

http://pustaka-ts.blogspot.com

http://sanggapramana.wordpress.com

http://www.georesources.co.uk

http://factsanddetails.com/japan.php?

itemid=863&catid=26&subcatid=161.

http://www.bridgestone-dp.jp

http://www.wbdg.org

http://www.ndsse.com

http://www.ipard.com

http://rebar.ecn.purdue.edu

http://istgeography.wikispaces.com

dan masih banyak sumber yang lainnya

0 komentar link ke

posting ini

J UM A T , 10 J UN I 201 1

Strong Column Weak Beam Concept

Mengapa harus Kolom Kuat - Balok Lemah…?

Sederhananya, dalam struktur portal/ frame kolom adalah komponen

struktur yang menopang balok, lantai, seluruh beban di lantai , dan

beban lantai-lantai di atasnya. Sedangkan balok hanya komponen

struktur yang menopang dan mendistribusikan beban-beban di lantai

tersebut menuju kolom-kolom.

Kalau sampai kolom runtuh, maka runtuhlah seluruh system struktur di

atasnya. Tapi jika balok yang runtuh maka kerusakan awal hanya

terjadi di bagian balok itu saja kemudian merambat ke elemen balok

yang lain dan seterusnya dan seterusnya hingga struktur benar-benar

runtuh ketika tidak lagi kuat menahan beban (dalam hal ini beban geser

akibat gempa).

Page 16: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 16/49

Maka tak heran jika bangunan- bangunan tingkat tinggi di desain

dengan konsep “strong column weak beam”. Jika pada suatu saat

terjadi goncangan yang besar akibat gempa, kolom bangunan di desain

akan tetap bertahan, sehingga orang- orang yang berada dalam Gedung

masing mempunyai waktu untuk menyelamatka diri sebelum Bangunan

roboh seketika. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendesain

kolom yang kuat antara lain : dengan mengatur jarak antar

sengkang, mininggikan mutu beton, dan memperbesar

penampang. Serta utuk struktur bangunan dengan baja, bisa

dimodifkasi sambungan hubungan antara balok dengan kolom.

Nah, inilah jika kita salah dalam mendesai. Kesalahan kolom yang

lemah dan balok yang kuat

Page 17: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 17/49

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 11.27

Foto diatas adalah foto Gedung DPU, di Padang saat gempa beberapa

tahun lalu. Padahal kantornya orang- orang teknik sipil loh....

Pustaka :

http://www.duniatekniksipil.web.id

http://www.google.com/image.html

http://www.engineerwork .blogspot.com

http://www.infobangunan.com

0 komentar link ke

posting ini

Soft Story building ( Lantai Lunak)

Page 18: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 18/49

Soft story adalah istilah yang sering digunakan dalam pembahasan

tentang struktur gedung tahan gempa. Soft story kalo diterjemahkan

mentah-mentah ya artinya lantai lunak . Maksudnya? Apakah berarti

ada juga istilah Hard Story? Sekedar analogi, kita bisa misalkan

gedung bertingkat sebagai lapisan-lapisan batu bata yang ditumpuk di

atas sebuah meja. Tiap lapisan batu bata merepresentasikan lantai

gedung. Sementara itu ada tumpukan batu bata lain. Tapi di tengah-

tengah tumpukan tersebut, ada satu lapisan yang batu batanya

mempunyai rongga yang cukup besar di dalamnya.

ilustrasi soft-story

Sekarang, misalkan kita guncang meja tersebut ke arah horizontal

secara acak dan bolak balik. Dengan goncangan yang sama, ternyata

kedua tumpukan batu mempunyai perilaku yang berbeda. Tumpukan

pertama bisa saja masih bertahan selama goncangan berlangsung.

Akan tetapi tumpukan kedua sudah runtuh akibat lapisan batu bata

“palsu” yang ada di tengah-tengah tadi yang tidak kuat menahan gaya

dorong “fiktif” yang bekerja secara lateral dan bolak balik.

Lapisan batu bata lunak ini bisa direpresentatifkan sebagai soft story.

Jika lapisan lunak ini berada di lantai paling atas, tentu bukan masalah.

Justru yang jadi masalah adalah kalau lantai lunak ini berada pada

lapisan atau lantai yang paling bawah. Dan.. kenyataannya memang

seperti ini yang banyak dijumpai di lapangan. Mengapa demikian?

Berikut ini saya coba berikan dua contoh faktor yang menyebabkan

keruntuhan karena pengaruh soft story.

A. Kekakuan Dinding Bata Diabaikan.

Gedung-gedung tinggi yang bertipe gedung perkantoran, hotel, atau

apartemen, khususnya di kota-kota besar, pada umumnya mempunyai

lobi yang berada di lantai dasar atau lantai ground. Ciri-ciri lantai lobi

adalah :

Tinggi antar lantainya biasanya lebih besar daripada lantai tipikal

di atasnya. Arsitek biasanya menginginkan hal ini agar ruangan

lobi terlihat lebih besar, luas, dan megah.

Karena ingin luas, maka di lantai lobi, penggunaan dinding bata

Page 19: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 19/49

relatif lebih sedikit daripada di lantai-lantai atas yang memang

membutuhkan dinding-dinding sekat antar ruangan.

Lantai lunak akibat bukaan yang lebih banyak

Akibatnya, seperti yang terlihat pada gambar di atas, lantai paling

bawah menjadi lantai yang paling lunak (kurang kaku) dibandingkan

lantai di atasnya. Salah satu solusinya adalah menambah ukuran

kolom sebesar mungkin sehingga bisa mengimbangi kekakuan-

kekakuan lantai di atasnya.

B. Kekeliruan Antara Desain dan Pelaksanaan

Tumpuan didesain sebagai jepit

Page 20: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 20/49

Kenyataannya, tumpuan berperilaku sendi

Contoh di atas adalah contoh kasus yang sepele namun dampaknya

luar biasa. Tumpuannya didesain jepit, akan tetapi pada

pelaksanaannya, justru tumpuan tersebut berperilaku sendi.

Kenapa sih tumpuan itu bisa sendi? Ada beberapa penyebabnya,

antara lain:

1. Tidak ada yang mentransfer momen dari kolom ke pondasi.

Ketika menentukan sebuah tumpuan itu adalah jepit, maka perlu

diperhatikan bahwa akan ada momen lentur di kaki kolom

(tumpuan), dan.. harus ada yang bisa mentransfer momen

tersebut ke pondasi dan terus ke tanah. Jika pondasinya tipe

tiang (pile) baik itu pancang atau bor, setidaknya harus ada

pilecap yang cukup kuat untuk menahan momen dari kolom

tersebut. Jika pondasinya pondasi tapak, sebaiknya kolom tidak

didesain sebagai jepit. Pondasi tapak tidak efektif dalam

menahan momen lentur akibat reaksi tumpuan jepit.

2. Pondasi tidak didesain untuk menahan momen.

Kadang pondasi tapak sudah didesain untuk menahan momen,

tetapi pada kenyataannya, jika ada momen yang terjadi pada

pondasi, akan ada perbedaan tekanan pada tanah di daerah

ujung-ujung pondasi. Akibatnya bisa terjadi perbedaan

settlement. Jika ada perbedaan settlement di ujung-ujung

pondasi tapak, maka akan timbul rotasi. Adanya rotasi

menyebabkan perilaku jepit menjadi tidak sempurna lagi.

Page 21: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 21/49

Rotasi pada pondasi tapak mengurangi kekuatan penjepitan

Kurang lebih 2 hal itulah yang paling banyak menyebabkan kegagalan

soft-story. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan oleh perencana?

Lantai yang dianggap “lunak” sebaiknya kekakuan kolomnya

agak dilebihkan. Berbicara kekakuan artinya kita berbicara

tentang variabel E, I, dan L. Menaikkan E berarti meninggikan

mutu beton, hal ini relatif jarang dilakukan jika hanya mau

meningkatkan kekauan satu lantai saja. Mengurangi nilai L

(tinggi antar lantai) juga sulit dilakukan karena tinggi lantai yang

sudah ditentukan oleh arsitek biasanya tidak bisa diubah lagi.

Yang paling mungkin adalah menambah momen inersia, I, yaitu

dengan memperbesar ukuran kolom. Hal ini memang

membutuhkan koordinasi dengan pihak arsitek.

Yang paling ideal adalah, kekakuan dinding bata juga sebaiknya

dimasukkan ke dalam perhitungan. Akan tetapi di Indonesia

khususnya, belum ada pedoman mengenai hal ini, apalagi dalam

perencanaan bangunan tahan gempa. Sebenarnya boleh saja

kita tidak memasukkan kekauan dinding bata ke dalam

perhitungan, akan tetapi hal ini berarti dalam pelaksanaannya

nanti dinding bata tersebut harus “terlepas” (tidak diikat) dari

struktur utama. Hal ini tentu sangat berbahaya karena dinding

tersebut sewaktu-watu bisa rubuh dan menimpa orang yang ada

di dekatnya.

Jika pondasinya tidak didesain untuk menahan momen,

sebaiknya tidak menggunakan tumpuan jepit.

Pustaka :

http://www.duniatekniksipil.web.id

http://www.google.com/image.html

Page 22: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 22/49

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 11.20

http://www.engineerwork .blogspot.com

http://www.infobangunan.com

0 komentar link ke

posting ini

KERUSAKAN STRUKTUR AKIBAR GEMPA

Gempa bumi berskala 7.6 telah meluluh lantakan kota Padang dan

sek itarnya. Kerusakan terasa masif, terlihat dari berita-berita baik

dimedia cetak maupun elek tronik . Mengapa bangunan bisa sampai

runtuh ak ibat gempa tersebut? Sengaja saya menulis artikel ini dengan

harapan rekan-rekan Teknik Sipil UNISSULA dapat mengambil

pelajaran dan manfa'at untuk kebaikan umat manusia dikemudian hari.

Belum terlambat untuk mengucapkan turut berduka cita atas koban

musibah gempa di Padang beberapa waktu lalu (30/09/09). Karena

Gempa padang merupakan salah satu gempa terkuat yang pernah

terjadi di Indonesia, pembicaraan mengenai musibah tersebut pun

sering terdengar di mana-mana, entah itu di pemberitaan TV, radio,

obrolan sehari-hari, infotainment, dan juga di media internet: berita

online, blog, sampai status facebook dan twitter.

Nah, dalam bidang keilmuan khususnya teknik sipil, topik ini juga tidak

sepi dari berbagai macam diskusi, forum, maupun kajian-kajian

keilmuan. Bagaimana tidak? Sebagian besar hasil karya mereka (para

engineer) diuji langsung oleh alam. Tidak sedikit rekan berkomentar, “di

sinilah ketahuan, mana perencana yang benar, mana yang asal-

asalan”. Kalaupun perencananya sudah benar, berarti pelaksananya

yang nggak beres. Dalam dunia kerja, hal seperti ini merupakan hal

yang biasa.

Kerusakan struktur yang sering terjadi akibat gempa antara lain :

A. Kegagalan Soft Story

Hampir semua bangunan yang rubuh saya simpulkan mengalami

keruntuhan soft story. Buat yang belum tahu, sekedar informasi, istilah

soft story menunjuk kepada kondisi keruntuhan gedung (biasanya

berlantai lebih dari satu) di mana lantai di bawah lebih “lunak” daripada

lantai di atasnya, atau kalau dibalik, lantai di atas lebih “keras” atau

kaku dibanding lantai di bawahnya.

Berikut ini adalah gambar beberapa bangunan yang mengalami

kegagalan karena pengaruh soft story.

Page 23: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 23/49

bangunan di atas terpisah dengan ruko di kiri-kanannya

Page 24: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 24/49

lantai 1 seolah-olah tenggelam ke dalam tanah

Page 25: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 25/49

kegagalan pada kolom di lantai 1

Page 26: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 26/49

perhatikan kolom lantai 1...

Page 27: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 27/49

soft story terjadi di lantai tengah ?

Page 28: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 28/49

soft story di lantai 2

Pembahasan Tentang Soft Story (Klik disini)

B. Detailing Yang Tidak Tepat

Di dalam perencanaan bangunan tahan gempa, kita harus memahami

filosofi keruntuhan sebuah bangunan (khususnya sistem frame/portal).

Ada konsep yang dinamakan “strong column weak beam” (STWB).

Konsep ini juga insya Allah akan dibahas lebih jauh di artikel lain.

Intinya, pada konsep ini, sesuai namanya, kolom tidak boleh collapse

lebih dulu dibandingkan balok. Bicara tentang STWB berarti bicara

tentang beam-column joint, dan bicara tentang joint tidak lepas dari

yang namanya detailing. Walaupun hitungannya benar, tapi kalau detail

dan penertapannya salah, maka sama saja bo'ong. Beberapa gambar di

bawah menunjukkan detailing yang kurang tepat :

Page 29: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 29/49

salah satu sisi Hotel Ambacang

Masih ingat dengan Hotel Ambacang yang banyak diekspos media, ini

adalah beberapa petunjuk yang menjelaskan penyebab keruntuhan.

Beam-column joint ini misalnya. Kalau dilihat bentang tengah balok kiri,

kanan, dan bagian tengah kolom di bawah, betonnya masih oke,

tulangannya masih terbungkus aman. Tapi di daerah joint, terjadi

collapse. Kurangnya sengkang (ties) di daerah joint bisa menyebabkan

keruntuhan ini, buktinya adalah tulangan utama sudah tidak terkekang

dan “terlempar” keluar akibat stress yang tinggi yang berasal dari inti

beton.

Kasus yang sama terjadi pada beberapa gedung berikut:

Page 30: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 30/49

keruntuhan kolom, sengkang tidak cukup kuat

Sengkang yang digunakan pada kolom di atas berukuran sangat kecil.

Sepanjang pengetahuan saya, di SNI Beton 2002 disebutkan bahwa

diameter minimum untuk tulangan sengkang (lateral) elemen kolom

(khususnya dalam memikul beban gempa) adalah 10 mm (boleh polos,

sebaiknya ulir).

Pelanggaran yang kedua adalah, menggunakan tulangan polos pada

elemen penahan gempa, padahal SNI sudah mengatur untuk

menggunakan tulangan ulir untuk semua penulangan (kecuali sengkang

boleh polos). Kenapa tulangan polos “diharamkan”? Karena mekanisme

lekatannya hanya mengandalkan adhesi dan friksi. Menurut data, kuat

lekat ini hanya 10% dari lekatan tulangan ulir dengan diameter yang

sama. Pada saat gempa, di mana gaya gempa bekeja bolak-balik,

gaya lekatan tulangan polos akan menurun drastis, bahkan bisa hilang

(loss) kontak dengan beton, akibatnya sendi plastis yang diharapkan

terjadi pada balok tidak akan terjadi.

Page 31: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 31/49

keruntuhan pada kolom, sengkang kecil dan kurang, tulangan polos

Page 32: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 32/49

tulangan utama tidak "diikat" dengan baik oleh sengkang

Pembahasan Tentang Strong Colum Weak Beam (Klik disini)

C. Dinding Bata Juga Mendisipasi Energi??

Page 33: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 33/49

dinding rubuh

Walaupun dinding di atas cuma dinding pembatas dua lahan, tapi bisa

dibayangkan jika dinding tersebut jatuh menimpa orang di sebelahnya.

Kesalahan fatal dinding tersebut adalah, tidak ada struktur yang cukup

untuk menahan dinding tersebut terhadap arah lateral.

Page 34: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 34/49

Gambar di atas, sebenarnya dinding bata sudah dikekang dengan baik,

tapi ikatannya terhadap beton kurang begitu kuat sehingga batanya

sudah tidak mampu mendisipasi energi gempa. Struktur betonnya

sendiri masih utuh, hanya beberapa lapisan finishing yang terlepas.

Page 35: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 35/49

Dinding di Hotel Bumi Minang

Sementara gambar di atas, dinding batanya ikut mendisipasi energi

gempa dan tidak ambruk. Walopun sudah porak-poranda, tapi dinding

tersebut masih “menempel” pada struktur utama.

D. Mutu Beton Yang Kurang Baik

Page 36: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 36/49

Beton hancur sementara kolom masih berdiri

Pada kolom di atas, tulangan masih terpasang dengan rapi. Sengkang

tidak terlepas, tulangan utama tidak “berhamburan”, tapi justru inti

betonnya yang hancur lebur. Ini menandakan kualitas beton yang

terpasang kurang baik.

E. Keruntuhan Bangunan Baja

Page 37: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 37/49

Salah satu bangunan struktur baja yang ambruk

Bangunan di atas adalah bangunan hotel yang mempunyai struktur rangka baja.

Page 38: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 38/49

Tanah bergeser

Di sekitar bangunan tersebut, ada lapisan tanah yang bergeser. Bisa

jadi pemicu keruntuhan tersebut adalah bergesernya lapisan tanah

yang mungkin membuat (sebagian) pondasi ikut bergeser, sehingga

struktur di atasnya terganggu keseimbangan maupun kestabilannya.

Page 39: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 39/49

Sambungan balok yang merobek sebagian kolom

Penutup

Itulah sebagian dari penelusuran saya di internet yang bisa saya share

ke teman-teman. Walaupun banyak gedung yang rubuh, tapi tidak

sedikit juga gedung-gedung serupa yang masih berdiri dengan kokoh

dan tidak mengalami kerusakan yang berarti. Jadi, jangan sesalkan

Page 40: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 40/49

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 11.09

gempanya karena masalah gempa adalah masalah musibah yang

sifatnya ghaib (hanya Yang Maha Kuasa yang mengatur semuanya).

Kalaupun harus ada yang disesalkan, maka sesalkanlah konstruksi

bangunannya yang kurang memenuhi syarat baik itu dalam segi

perencanaan maupun pada waktu pelaksanaan.

Itulah sebabnya, perhitungan yang matang, detailing yang tepat, dll

sangat perlu diperhatikan. Soalnya, berbicara masalah bangunan tahan

gempa, artinya kita sebagai structural engineer punya tanggung jawab

untuk mencegah atau mengurangi jatuhnya korban yang bisa saja

muncul akibat konstruksi yang salah dalam perencanaan dan atau

pelaksanaan.

Pustaka :

http://www.duniatekniksipil.web.id

http://www.ilustri.org

SNI Beton 2002

http://www.google.com/image.html

http://www.engineerwork .blogspot.com

http://www.infobangunan.com

0 komentar link ke

posting ini

BANGUNAN GEDUNG YANG RISKAN TERHADAP

GEMPA KUAT

Indonesia adalah negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap

gempa bumi yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena wilayah

kepulauan Indonesia berada di antara 4 (empat) sistem tektonik yang

aktif. Yaitu tapal batas lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia,

lempeng Filipina dan lempeng Pasifik. Di samping itu Indonesia adalah

negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia sehingga

selain rawan terhadap gempa juga rawan terhadap tsunami.

Page 41: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 41/49

Kondisi Tektonik Kepulauan Indonesia

Gambar di atas menunjukkan kondisi tektonik Kepulauan Indonesia.

Garis merah, jingga dan hijau menunjukkan batas-batas lempeng

tektonik. Garis merah menunjukkan pemekaran lantai samudra. Garis

jingga menunjukkan pensesaran relatif mendatar. Sedangkan garis

hijau menunjukkan tumbukan/penunjaman antar lempeng tektonik.

Mari kita perhatikan satu per satu. Garis hijau di sebelah barat Pulau

Sumatra dan di sebelah selatan Pulau Jawa, menerus hingga ke Laut

Banda, sebelah selatan Flores kemudian membelok ke utara menuju

Laut Arafuru (utara Maluku) menunjukkan zona penunjaman Lempeng

Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia.

Apa implikasinya dari proses tektonik yang begitu rumit tersebut ? Kita

lihat gambar kedua.

Sebaran Gunung Berapi dan Titik Pusat Gempa di Indonesia

Page 42: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 42/49

Gambar di atas menunjukkan sebaran gunungapi (segitiga merah), titik

gempa (tanda plus ungu) dan hot spot (tanda bintang jingga). Apa yang

terjadi mudah ditebak kan! Rangkaian gunungapi dan titik gempa selalu

berasosiasi dengan zona penunjaman. Animasi proses penunjamannya

bisa dilihat pada video di bawah ini :

Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku, Sulawesi dan bagian utara

Papua akan rawan dengan gunungapi dan gempa. Emang sudah dari

sono-nya begitu. Berikut ini adalah peta gempa yang digunakan dalam

Peraturan Gempa untuk Gedung di Indonesia tahun 2002 dengan judul

Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung

SNI-1726. Wilayah Indonesia dibagi dalam 6 zona gempa yang setiap

zona memiliki intensitas kuat gempa yang berbeda. Gempa paling kuat

terjadi pada Zona-6 (wilayah dengan warna merah) dan Zona-1 adalah

zona yang gempanya paling kecil (relative tidak ada) seperti di terdapat

di sebagian besar Kalimantan.

Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar

Page 43: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 43/49

dengan perioda ulang 500 tahun

Dengan semakin majunya sosial-ekonomi Indonesia dewasa ini,

semakin banyak pula bangunan-bangunan yang berdiri atau dibangun

dengan selera artistik yang semakin tinggi pula cita rasanya. Sehingga

dapat kita saksikan banyak sekali gedung-gedung bertingkat tinggi

yang menjulang dengan seni arsitektural mencengangkan. Kadang

bentuknya aneh, monumental atau unik.

Dari segi estetika-arsitektur bangunan semacam ini memiliki daya tarik

yang luar biasa, namun bila ditinjau dari segi ketahanan gempa bentuk-

bentuk struktur yang aneh ini sangat rentan dan beresiko tinggi. Kalau

pun ingin mempertahankan bentuk semacam ini, sudah tentu

konstruksinya harus jauh lebih kuat dan jauh lebih mahal.

Seyogyanya, menurut kaidah-kaidah ketahanan gempa, suatu struktur

bangunan haruslah berbentuk sebuah bangunan yang teratur. Yakni

berbentuk persegi empat, tidak banyak tonjolan, simetris dalam dua

arah sumbu utamanya; secara vertical bentuk struktur haruslah

menerus secara kontinu, dan berbagai batasan yang tertuang di dalam

peraturan bangunan tahan gempa untuk gedung di Indonesia (SNI-

1726). Bentuk ideal dari sebuah bangunan yang memiliki ketahanan

terhadap gempa dapat di-ilustrasikan dalam gambar 3D di bawah ini :

Bangunan yang teratur sesuai persyaratan Bangunan Tahan Gempa untuk Gedung.

dengan tampak depan seperti ini :

Page 44: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 44/49

Bangunan dengan keteraturan dalam arah vertical maupun horisontal

Sedangkan bangunan yang beresiko tinggi ketahanan gempanya dapat

dijumpai pada gedung-gedung dengan pola seperti berikut ini :

Bangunan di atas adalah bangunan dengan loncatan muka yang rentan terhadap

gempa

atau tampak depan bangunan terlihat seperti ini :

Page 45: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 45/49

Bangunan dengan ketidak-teraturan dalam arah vertical (loncatan muka)

Denah atau tampak atas dari bangunan yang simetris (yang dianjurkan)

Page 46: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 46/49

Denah atau tampak atas dari bangunan yang tidak-simetri dan tidak beraturan (rentan)

Di samping itu bahkan banyak sekali bangunan yang tata letaknya

lebih ekstrim daripada contoh yang saya sebutkan di atas ini.

Dengan demikian, untuk tetap mempertahankan bentuk arsitektural

yang secara struktur “rentan terhadap resiko gempa”, diperlukan “biaya

konstruksi” yang jauh lebih besar pula.

Kegagalan struktur bangunan pasca gempa sebagai ilustrasi dapat

dilihat dari foto-foto berikut ini :

Pasca gempa Aceh 2004

Page 47: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 47/49

Pasca gempa Yogya

Di samping kerusakan bangunan, kerugian materi, kegagalan struktur

gedung pasca-gempa terutama mengancam keselamatan jiwa

penghuninya.

Mari kita perhatikan beberapa bentuk bangunan yang rentan terhadap

goncangan gempa bumi.

Page 49: JENIS2 DESAIN STRUKTUR.pdf

12/10/13 SYAMSUL DESAIN

syamsul-tekniksipil.blogspot.jp 49/49

diposkan oleh syamsul.maarif03 @ 10.06

Foto 1 dan 2 secara struktur sangat riskan jika dilanda gempa,

sedangkan foto 3 cukup baik ketahanan gempanya.

Semoga apa yang telah saya sampaikan dalam tulisan ini dapat

bermanfaat dan mengakomodasikan informasi tentang resiko gempa

bumi terhadap bangunan-bangunan di Indonesia.

Jadi pertanyaannya, bila anda ingin tinggal di gedung bertingkat atau

apartemen, bentuk bangunan mana yang akan anda pilih ? Silahkan

tentukan pilihan anda dengan mempertimbangkan resiko-resikonya.

Pustaka :

http://rumahdangedungtahangempa.blogspot.com

http://www.google.com/image.html

http://www.youtube.com/watch?v=wkc4lbhhSRs

http://yudi81.wordpress.com

STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK

STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG (SNI – 1726 - 2002)

0 komentar link ke

posting ini