jenis-jenis penelitian.pdf

22
JENIS-JENIS PENELITIAN Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”.Definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”. Dalam buku berjudul Introduction to Research, T. Hillway menambahkan bahwa penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati -hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah “metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis)”. Jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Secara umum jenis penelitian didasarkan pada cara pandang Etika Penelitian dan Pola Pikir yang melandasi suatu model konseptual. A. BERDASARKAN FUNGSINYA 1. Penelitian Dasar Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan. Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Sukmadinata, 2005).

Transcript of jenis-jenis penelitian.pdf

  • JENIS-JENIS PENELITIAN

    Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan

    dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research

    adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat penelitian adalah mencari

    kembali.Definisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah satu yang

    cukup terkenal adalah menurut Websters New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa

    penelitian adalah penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau

    eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah

    diterima. Dalam buku berjudul Introduction to Research, T. Hillway menambahkan bahwa penelitian

    adalah studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap

    suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Ilmuwan lain

    bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah metode menemukan kebenaran yang

    dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis).

    Jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk

    memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Secara umum jenis penelitian didasarkan pada

    cara pandang Etika Penelitian dan Pola Pikir yang melandasi suatu model konseptual.

    A. BERDASARKAN FUNGSINYA

    1. Penelitian Dasar

    Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian

    pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu

    pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru.

    Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa

    memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru

    memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari

    penelitian terapan.

    Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan

    fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan secara

    langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah

    untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, serta untuk

    meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Sukmadinata, 2005).

  • Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum serta berlaku secara

    universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-

    prinsip atau teori yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata lain,

    hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh penelitian dasar yang terkait erat

    dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-

    faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan

    sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses

    pembelajaran/pendidikan.

    2. Penelitian Terapan

    Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan

    praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam

    kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah tertentu.

    Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat

    dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk keperluan

    industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata (Sukardi, 2003). Dengan kata lain

    penelitian terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk

    memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta

    mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian

    terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan langsung.

    Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu,

    pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan

    lebih difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan

    pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi. Penelitian

    terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan

    metodologi untuk kepentingan praktis. Penelitian terapan dapat pula diartikan sebagai studi sistematik

    dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat dipraktekan bagi pemecahan masalah

    tertentu. Hasil penelitian terapan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru tetapi meupakan aplikasi baru

    dari penelitian yang sudah ada (Nazir, 1985). Akhir-akhir ini, penelitian terapan telah berkembang

    dalam bentuk yang lebih khusus yaitu penelitian kebijakan (Majchrzak, 1984). Penelitian kebijakan

    berawal dari permasalahan praktik dengan maksud memecahkan masalah-masalah sosial. Hasil

    penelitian biasanya dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan.

    3. Penelitian Evaluatif

  • Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya

    dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu

    program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai

    keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/

    lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat

    mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk

    menentukan kebijakan (Sukmadinata, 2005).

    Penelitian evaluatif dapat dirancang untuk menjawab pertanyaan, menguji, atau membuktikan

    hipotesis. Makna evaluatif menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat suatu kegiatan, dan kata

    bendanya adalah evaluasi. Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya

    mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dan rencana. Jadi yang

    dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi

    tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang

    memerlukan evaluasi. Melakukan evaluasi berarti menunjukkan kehati-hatian karena ingin mengetahui

    apakah implementasi program yang telah direncanakan sudah berjalan dengan benar dan sekaligus

    memberikan hasil sesuai dengan harapan. Jika belum bagian mana yang belum sesuai serta apa yang

    menjadi penyebabnya.

    Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan

    membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan

    hasil perbandingan ini maka akan didapatkan kesimpulan bahwa suatu kegiatan yang dilakukan itu layak

    atau tidak, relevan atau tidak, efisien dan efektif atau tidak. Atas dasar kegiatan tersebut, penelitian

    evaluatif dimaksudkan untuk membantu perencana dalam pelaksanaan program, penyempurnaan dan

    perubahan program, penentuan keputusan atas keberlanjutan atau penghentian program, menemukan

    fakta-fakta dukungan dan penolakan terhadap program, memberikan sumbangan dalam pemahaman

    suatu program serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lingkup penelitian evaluative dalam bidang

    pendidikan misalnya evaluasi kurikulum, program pendidikan, pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi

    dan manajemen. Satu pengertian pokok yang terkandung dalam evaluasi adalah adanya standar, tolok

    ukur atau kriteria.

    Mengevaluasi adalah melaksanakan upaya untuk mengumpulkan data mengenai kondisi nyata

    sesuatu hal, kemudian dibandingkan dengan kriteria agar dapat diketahui kesenjangan antara kondisi

    nyata dengan kriteria (kondisi yang diharapkan). Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi

    pada umumnya. Penelitian evaluatif merupakan kegiatan evaluasi tetapi mengikuti kaidah-kaidah yang

    berlaku bagi sebuah penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, mengikuti sistematika dan metodologi

  • secara benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Sejalan dengan makna tersebut, penelitian

    evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto, 2006):

    1. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian

    ilmiah pada umumnya.

    2. Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir sistemik yaitu memandang program yang diteliti

    sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dan beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan

    antara satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dan objek yang dievaluasi.

    3. Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dan objek yang dievaluasi, perlu adanya identifikasi

    komponen yang berkedudukan sebagai factor penentu bagi keberhasilan program.

    4. Menggunakan standar, kriteria, dan tolok ukur yang jelas untuk setiap indikator yang dievaluasi

    agar dapat diketahui dengan cermat keunggulan dan kelemahan program.

    5. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk

    mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, perlu ada identifikasi komponen

    yang dilanjutkan dengan identifikasi sub komponen, dan sampai pada indikator dan program

    yang dievaluasi.

    6. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingga

    dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

    7. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan/ rekomendasi bagi kebijakan atau

    rencana program yang telah ditentukan. Dengan kata lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi

    program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan sebagai standar, criteria, atau

    tolak ukur.

    B. BERDASARKAN METODENYA

    1. Penelitian Historis

    Penelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau sistematis dan objektif memahami

    peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan.

    Maka tingkat kepastian pemecahan permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah. Data yang

    dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-dokumen

  • masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi seseorang, maka penelitian

    disebut penelitian biografis.

    Tujuan penelitian histonis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis

    dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifisi, serta

    mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali

    penelitian yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.

    Ciri yang menonjol dari penelitian historis adalah;

    1. Penelitian historis lebih bergantung kepada data yang diobservasi orang lain dari pada yang

    diobservasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yang

    menganalisis keotentikan, ketepatan, dan pentingnya sumber-sumbernya.

    2. Berlainan dengan anggapan yang populer, penelitian historis haruslah tertib ketat, sistematis, dan

    tuntas; seringkali penelitian yang dikatakan sebagai suatu penelitian historis hanyalah koleksi

    informasi-informasi yang tak layak, tak reliabel, dan berat sebelah.

    3. Penelitian historis tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder.

    Data primer diperoleh dari sumber primer, yaitu Si peneliti (penulis) secara langsung melakukan

    observasi atau menyaksikan kejadian-kejadian yang dituliskan. Data sekunder diperoleh dan

    sumber sekunder, yaitu peneliti melaporkan hasil observasi orang lain yang satu kali atau lebih

    telah lepas dari kejadian aslinya. Di antara kedua sumber itu, sumber primer dipandang sebagai

    memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama, dan diberi prionitas dalam pengumpulan data.

    4. Untuk menentukan bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik

    internal. Kritik eksternal menanyakan apakah dokumen relik itu otentik, sedang kritik internal

    menanyakan Apabila data itu otentik, apakah data tersebut akurat dan relevan?. Kritik internal

    harus menguji motif, keberatsebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mungkin melebih-

    lebihkan atau mengabaikan sesuatu dan memberikan informasi yang terpalsu. Evaluasi kritis

    inilah yang menyebabkan penelitian historis itu sangat tertib-ketat, yang dalam banyak hal

    lebih dibanding dari pada studi eksperimental.

    5. Walaupun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain

    bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis adalah lebih tuntas, mencari

    informasi dan sumber yang lebih luas. Penelitian historis juga menggali informasi-informasi

    yang lebih tua dari pada yang umum dituntut dalam penelaahan kepustakaan, dan banyak juga

    menggali bahan-bahan tak diterbitkan yang tak dikutip dalam bahan acuan yang standar.

  • Langkah pokok untuk melaksanakan penelitian historis sebagai berikut:

    1. Definisi masalah.

    2. Rumuskan tujuan penelitian dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arah dan

    fokus bagi kegiatan penelitian itu.

    3. Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan sumber

    sekunder.

    4. Suatu keterampilan yang sangat penting dalam penelitian historis adalah cara pencatatan data :

    dengan sistem kartu atau dengan sistem lembaran, kedua duanya dapat dilakukan.

    5. Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal.

    6. Tuliskan laporan.

    2. Penelitian Filosofis

    3. Penelitian Observasional

    Penelitin yang bertujuan untuk mengamati dan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi dalam

    (pada) fenomena natural ataupun sosial, yang terjadi dalam tingkatan waktu tertentu, dan tidak dapat

    dikendalikan oleh si peneliti, seperti perubahan iklim, pergerakan binatang, pencemaran lingkungan,

    perubahan perilaku masyarakat, kriminalitas, dsb.

    4. Penelitian Eksperimental

    Penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian ini

    bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.

    Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha untuk menjelaskan,

    mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimental banyak

    digunakan model kuantitatif.

    Berdasarkan sumber yang lain, penelitian berdasarkan metodenya digolongkan menjadi:

    1. Penelitian Survey

    Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yangdipelajari adalah

    data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,

    distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.

  • 2. Penelitian Ex Post Facto

    Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian

    merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

    3. Penelitian Eksperimen

    Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang

    lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.

    4. Penelitian Naturalistic

    Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang

    digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai

    instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis.

    5. Policy Reserach

    Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial

    yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak

    secara praktis dalam menyelesaikan masalah.

    6. Action Research

    Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien,

    sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama

    penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja,

    iklim kerja, dan pranata.

    7. Penelitian Evaluasi

    Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu

    kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

    8. Penelitian Sejarah

    Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.

    Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber

    dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk

    merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan,

  • evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu

    kesimpulan.

    C. BERDASARKAN SIFAT PERMASALAHANNYA

    1. Penelitian Historis

    2. Penelitian Deskriptif

    Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan

    sifat populasi tertentu.Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis,

    faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

    Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana

    kependidikan di IKIP, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran

    prestasi belajar siswa.

    Ciri yang menonjol dan penelitian deskriptif adalah sebagai berikut : Secara harfiah, penelitian

    deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandaan (deskripsi) mengenai situasi

    atau kejadian. Dalam anti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif

    semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan, mentest hipotesis, membuat

    ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk

    menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode deskriptif. Tetapi para ahli dalam bidang

    penelitian tidak ada kesepakatan mengenai apa sebenarnya penelitian deskriptif itu. Sementara ahli

    memberikan arti penelitian deskriptif itu lebih luas dan mencakup segala macam bentuk penelitian

    kecuali penelitian historis dan penelitian eksperimental, dalam anti luas, biasanya digunakan istilah

    penelitian survei.

    Tujuan penelitian survei:

    1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada.

    2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau bentuk mendapatkan justifikasi keadaan dan

    praktek-praktek yang sedang berlangsung.

    3. Untuk membuat komparasi dan evaluasi.

    4. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau

    situasi yang sama, agan dapat belajar dari meneka untuk kepentingan pembuatan rencana dan

    pengambilan keputusan di masa depan.

  • 3. Penelitian Perkembangan

    Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai

    fungsi dari waktu.

    Kekhususan:

    1. Memusatkan perhatian pada ubahan-ubahan dan perkembangannya selama jangka waktu

    tertentu. Meneliti pola-pola pertumbuhan, laju, arah, dan urutan perkembangan dalam beberapa

    fase.

    2. Penelitian ini umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifat longitudinal. Dan biasa

    dilakukan oleh peneliti ahli dengan fasilitas cukup.

    Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan

    dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

    Ciri penelitian perkembangan yang menonjol sebagai berikut:

    a) Penelitian perkembangan memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan

    perkembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun. Tugasnya adalah menjawab

    pertanyaan-pertanyaan ~ pola-pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, perurutannya, dan

    bagaimana berbagai faktor berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat

    perkembangan itu?.

    b) Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena terbatasnya subyek yang

    dapat diikuti dalam waktu yang lama

    c) Studi-studi cross-sectional biasanya meliputi subyek lebih banyak, tetapi mencandra faktor

    pertumbuhan yang lebih sedikit dari pada studi longitudinal. Walaupun metode longitudinal itu

    adalah satu-satunya metode langsung untuk mempelajari perkembangan manusia, namun cara

    pendekatan cross-sectional lebih murah dan lebih cepat karena kurun waktu yang panjang diganti

    oleh pengambilan sampel dan berbagai kelompok umur. Dalam metode cross sectional soal

    sampling adalah rumit. Untuk membuat generalisasi intrinsik mengenai pola perkembangan dan

    sampel anak-anak dan perurutan umur ini mengandung risiko mencampuradukkan perbedaan-

    perbedaan antar kelompok yang timbul dan proses sampling.

    d) Studi kecenderungan mengandung kelemahan bahwa faktor-faktor yang tak dapat diramalkan

    mungkin masuk dan memodifikasi atau membuat kecenderungan yang didasarkan masa lampau

    menjadi tidak sah. Pada umumnya, ramalan untuk masa yang panjang adalah hanya educated

    guess, sedang ramalan untuk waktu yang pendek lebih reliabel dan lebih valid.

  • Langkah pokok yang harus dilakukan dalam penelitian perkembangan:

    1) Definisikan masalahnya atau rumuskan tujuan-tujuannya.

    2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan

    memperbandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk alat-alat yang telah ada dan

    teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan.

    3) Rancangan cara pendekatan.

    4) Kumpulkan data.

    5) Evaluasi data yang terkumpul

    6) Susun laporan mengenai hasil evaluasi itu.

    4. Penelitian kasus dan Penelitian lapangan

    Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai

    latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan.

    Kekhususan:

    1. Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan (unit) secara mendalam, sehingga hasilnya

    merupakan gambaran lengkap atau kasus pada unit itu. Kasus bisa terbatas pada satu orang saja,

    satu keluarga, satu daerah, satu peristiwa atau suatu kelompok terbatas lain.

    2. Selain penelitian hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga terbatas, dari ubahan-

    ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar jumlahnya, yang terpusat pada spek yang menjadi

    kasus. Biasanya penelitian ini dengan cara longitudinal.

    Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif

    tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu,

    kelompok, lembaga, atau masyarakat.

    Ciri utama yang menonjol adalah:

    1. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya

    merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Tergantung

  • kepada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan

    atau hanya segmen-segmen tertentu saja; studi demikian itu mungkin mengkonsentrasikan diri

    pada faktor-faktor khusus tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor dan

    kejadian-kejadian.

    2. Dibanding dengan studi survei yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit

    sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai

    variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

    Keunggulan yang utama dan penelitian kasus sebagai berikut:

    1. Penelitian kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan

    penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Karena studi yang demikian itu intensif

    sifatnya, menerangi variabel yang penting, proses, dan interaksi, yang memerlukan perhatian

    yang lebih luas. Penelitian kasus itu merintis dasar baru dan sering kali merupakan sumber

    hipotesis-hipotesis untuk penelitian lebih jauh.

    2. Data yang diperoleh dan penelitian kasus memberikan contoh yang berguna untuk memberi

    ilustrasi mengenai penemuan yang digeneralisasikan dengan statistik.

    Kelemahan penelitian kasus meliputi:

    1. Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya, penelitian kasus itu

    terbatas sifat representatifnya. Studi yang demikian itu tidak memungkinkan generalisasi kepada

    populasinya, sebelum penelitian lanjutan yang berfokus pada hipotesis tertentu dan

    menggunakan sampel yang layak selesai dikerjakan.

    2. Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subyektif. Kasusnya sendiri

    mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan bukan atas dasar sifat khasnya. Sejauh pendapat

    selektif menentukan apakah data tertentu diikutsertakan atau tidak, atau memberikan makna

    tinggi atau rendah, atau menempatkan data tersebut dalam konteks tertentu dan bukan pada

    konteks yang lain, maka interpretasi subyektif akan mempengaruhi hasilnya.

    Langkah pokok yang harus dilakukan untuk melaksanakan penelitian kasus meliputi:

    1. Rumuskan tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadikan unit studi itu dan sifat-sifat, saling

    hubungan serta proses yang mana yang akan menuntun penelitian?

  • 2. Rancangan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber data mana yang

    tersedia? Metode pengumpulan data mana yang akan digunakan?.

    3. Kumpulkan data.

    4. Organisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi yang

    koheren dan terpadu secara baik.

    5. Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.

    5. Penelitian Korelasional

    Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih.misalnya, apakah

    ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak mereka.

    Ciri penelitian korelasional meliputi:

    1. Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti

    dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan.

    2. Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling berhubungannya

    secara serentak dalam keadaan realistiknya.

    3. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak

    adanya saling hubungan tersebut.

    4. Hal ml berbeda misalnya dengan pada penelitian eksperimental, yang dapat memperoleh hasil

    mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu.

    Penelitian korelasional mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain:

    1. Hasilnya cuma mengidentifikasikan apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling

    hubungan yang bersifat kausal.

    2. Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional kurang tertib, karena

    kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas.

    3. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur.

    4. Sering merangsang penggunaannya sebagai macam short-gun approach, yaitu memasukkan

    berbagal data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna dan bermakna.

    Langkah pokok dalam melaksanakan penelitian korelasional adalah;

  • a. Definisikan masalah.

    b. Lakukan penelaahan kepustakaan.

    c. Rancangkan cara pendekatannya:

    1) Indentifikasikan variabel-variabel yang relevan;

    2) Tentukan subyek yang sebaik-baiknya;

    3) Pilih atau susun alat pengukur yang cocok;

    4) Pilih metode korelasional yang cocok untuk masalah yang sedang digarap.

    d. Kumpulkan data.

    e. Analisis data yang telah terkumpul dan buat interpretasinya.

    f. Tuliskan laporan.

    6. Penelitian Kausal-Komparatif

    Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang

    mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap

    akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini

    berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi

    yang dikontrol.

    Misalnya : sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan banyaknya lulusan pendidikan

    tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.

    Kekhususan:

    1. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga mempunyai hubungan sebab akibat itu

    dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi ( penelitian bersifat ex post

    facto ).

    2. Suatu gejala yang diamati, diusut kembali dari suatu faktor atau beberapa faktor pada masa

    lampau.

    Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel

    bebas. Dalam batas pemilihan yang dapat dilakukan, penelitian harus mengambil fakta yang

    dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi atau memanipulasikan variabel-variabel yang

  • mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti

    harus mempertimbangkan segala alasan yang mungkin diajukan yang mungkin mempengaruhi hasil-

    hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap

    alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat.

    7. Penelitian Eksperimental

    Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap

    kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat

    dikontrol.

    Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok ekspremen diukur secara kuantitatif

    kemudian dibandingkan.

    Misalnya, hendak meneliti keefektifan metode-metode mengajar. Penerapan tiap metode

    dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada akhir percobaan prestasi belajar tiap kelompok

    dievaluasi.

    Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua yaitu penelitian eksperimental sungguhan dan

    penelitian eksperimental semu.

    Penelitian eksperimental sungguhan

    Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling

    hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu

    atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol

    yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

    Contoh: Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar sejarah pada murid-murid

    kelas Ill SMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf inteligensi murid (tinggi, sedang,

    rendah), dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas, dan

    metode mengajar.

    Ciri-ciri:

    1. Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib ketat, baik dengan

    kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang).

    2. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan

    kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenal perlakuan eksperimental.

  • 3. Memusatkan usaha pada pengontrolan variable

    4. Internal validity merupakan tujuan pertama metode eksperimental.

    Pernyataan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi eksperimental pada studi ini memang

    benar-benar menimbulkan perbedaan?

    Tujuan ke dua metode eksperimental adalah external validity yang menanyakan persoalan:

    seberapa repsentatifkah penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya dapat digeneralisasikan

    kepada subyek atau kondisi yang semacam?

    Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan

    kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Misalnya

    rancangan faktoral dan analisis variabel, dapat sekaligus menggunakan lebih dan satu kelompok

    eksperimental. Hal-hal yang demikian itu memungkinkan untuk secara serempak menentukan (1) efek

    variabel bebas utama (perlakuan), (2) variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan untuk

    membuat klasifikasi, dan (3) interaksi antara kombinasi variabel bebas dan atau variabel yang digunakan

    untuk membuat klasifikasi tertentu.

    Walaupun cara pendekatan eksperimental itu adalah yang paling kuat karena cara ini

    memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun cara ini juga paling nestnktif

    dan dibuat-buat (artificial). Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau metode ini dikenakan

    kepada manusia dalam dunianya, karena manusia sering berbuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi

    secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis dan dievaluasi.

    Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)

    Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

    perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang

    tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.

    Contoh: Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-post test, yang di dalamnya variabel seperti

    kematangan, efek testing, regresi statistik, atrisi selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru

    terlewat dan penelitian.

    Ciri-ciri:

    1. Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah

    tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dan variabel

    tersebut. Si peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban penelitian

  • eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan

    keterbatasannya. Karena itu, atas identifikasi secara hati-hati mengenai faktor-faktor yang

    mempengaruhi internal validity dan external validity.

    2. Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dan penelit1an eksperimental-semu adalah

    kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah manusia misalnya dalam

    psikologi.

    3. Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu, namun seringkali

    penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri. Sekali rencana

    penelitian telah dengan sistematis menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan

    penjelajahan (exploratory), maka permulaan metode eksperimental telah mulai terwujud.

    8. Penelitian Tindakan

    Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan

    dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya, meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi

    siswa putus sekolah di suatu daerah.

    Kekhususan

    1. Dipersiapkan untuk kebutuhan praktis yang berkaitan dengan dunia kerja.

    2. Penelitian didasarkan pada pengamatan aktual dan data tingkah laku. Menyiapkan program kerja

    untuk pemecahan masalah.

    3. Bersifat fleksibel, dapat diadakan perubahan selama proses penelitian bila dianggap penting

    untuk pembaruan ( inovasi ).

    Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara

    pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia

    aktual yang lain.

    Contoh: Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekera dengan anak putus

    sekolah; untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan

    pengemudi.

    Ciri-ciri:

    a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.

  • b. Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan barn, yang

    lebih baik dari pada cara pendekatan impresionistik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga

    empiris dalam arti bahwa penelitian tersebut mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data

    mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada

    pengalaman masa lampau.

    c. Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan

    kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.

    1. Walaupun berupaya supaya sistematis, namun penelitian tidak akan terlepas dan ketidaktertiban

    ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya adalah lemah. Tujuannya situasional,

    sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil.

    Karena itu, hasilnya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun tidak secara langsung

    memberi sumbangan kepada ilmunya.

    D. BERDASARKAN BIDANG ILMU

    Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah: penelitian pendidikan (lebih lanjut lagi

    pendidikan guru, pendidikan ekonomi, pendidikan kesenian), ketekhnikan, ruang angkasa, pertanian,

    perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya.

    E. BERDASARKAN JENIS DATA

    1. Penelitian primer

    Penelitian primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber pertama yang biasanya

    diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau metode wawancara. yang termasuk dalam

    kategori ini adalah : studi kasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi dan

    biasanya bersifat longitudinal), survei (studi yag bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu kelompok

    atau perilaku individu,yang menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu semakin besar sampel semakin

    mencerminkan populasi) dan Riset eksperimental (pada umumnya menggunakan 2 atau lebih

    kelompok sebagai objek studi yang bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil, yang menggunakan

    desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik)

    2. Penelitian sekunder

    Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk

    memperoleh data atau informasi yang menggunakan studi kepustakaan yang biasanya digunakan oleh

    para peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari suatu lembaga survey,

    perpustakaan atau lembaga2 negara yang memiliki pustaka data yang up date.

  • F. PENELITIAN BERDASARKAN TEMPAT ATAU LATAR :

    1. Penelitian laboratorium, penelitian ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta misalnya

    penelitian kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll

    2. Penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana lokasi

    penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu dan objek tertentu.

    3. Penelitian perpustakaan, melakukan kajian terhadap literatur, penelitian yang telah

    dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di perpustakaan.

    G. PENELITIAN BERDASARKAN TINGKAT EKSPLANASI

    Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah

    penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara

    satu variabel dengan variabel yang lain.

    1. Penelitian Deskriptif

    Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

    atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.

    2. Penelitian Komparatif

    Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan

    penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

    3. Penelitian Asosiatif/Hubungan

    Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.

    Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,

    meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

    H. PENELITIAN REKAYASA

    Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang menerapkan

    ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang

    ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan

    metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu.

    Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang

    ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang

  • ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat

    memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah. Penelitian

    perangkat lunak komputer dapat digolongkan dalam penelitian rekayasa

  • KESIMPULAN

    Penelitian dapat digolongkan sebagai berikut:

    1. Berdasarkan Fungsinya

    Penelitian Dasar

    Penelitian terapan

    Penelitian evaluative

    2. Berdasarkan Metodenya

    Penelitian historis

    Penelitian filosofis

    Penelitian observasional

    Penelitian experimental

    Dalam sumber yang lain, digolongkan menjadi:

    Penelitian Survey

    Penelitian Ex Post Facto

    Penelitian Eksperimen

    Penelitian Naturalistic

    Policy Reserach

    Action Research

    Penelitian Evaluasi

    Penelitian Sejarah

    3. Berdasarkan sifat permasalahannya

    Penelitian Historis

    Penelitian Deskriptif

    Penelitian Perkembangan

    Penelitian Kasus dan penelitian lapangan

    Penelitian korelasional

  • Penelitian kausal komparatif

    Penelitian experimental

    Penelitian experimental sungguhan

    Penelitian experimental semu

    Penelitian tindakan

    4. Berdasar Bidang Ilmu

    Penelitian ketekhnikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan

    sebagainya.

    5. Berdasarkan Jenis Data

    Penelitian primer

    Penelitian sekunder

    6. Berdasarkan Tempat atau Latar

    Penelitian Laboratorium

    Penelitian Lapangan

    Penelitian Perpustakaan

    7. Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi

    Penelitian Deskriptif

    Penelitian Komparatif

    Penelitian Asosiatif/Hubungan

    8. Penelitian Rekayasa

  • DAFTAR PUSTAKA

    Humam Santosa Utomo, M.AB.________. Materi Kuliah Metode Penelitian Sosial.

    Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah. 2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian

    Pendidikan

    Abdulhamid. 2006. Jenis-jenis Penelitian.

    http://abdulhamid.files.wordpress.com//materi_kuliah_3_19_feb_06.doc -. Diakses 21 April

    2011

    Indiwan. 2007. Jenis-jenis penelitian. http://indiwan.blogspot.com/2007/09/jenis-jenis-

    penelitian.html , diakses 21 April 2011

    http://abdulhamid.files.wordpress.com/%E2%80%A6/materi_kuliah_3_19_feb_06.dochttp://indiwan.blogspot.com/2007/09/