Jenis-Jenis Mikrokontroler
Transcript of Jenis-Jenis Mikrokontroler
Jenis-Jenis Mikrokontroler
1. Arduino UNO Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:
Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua
pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang
memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari
board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board
yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan
Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini
merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan
kedepannya
Sirkit RESET yang lebih kuat
Atmega 16U2 menggantikan 8U2
“Uno” berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino UNO dan versi 1.0 akan menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks dari board Arduino. Ringkasan
Mikrokontroler ATmega328
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan input yang 7-12V
disarankan
Batas tegangan input 6-20V
Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM)
Jumlah pin input analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
Memori Flash 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh
bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Skema dan Referensi Desain Files EAGLE: arduino-uno-Rev3-design.zip (catatan: bekerja pada Eagle 6.0 dan versi yang lebih baru) Skema: arduino-uno-Rev3-schematic.pdf Catatan: Referensi desain Arduino dapat menggunakan sebuah Atmega8, 168, atau 328, model saat ini menggunakan Atmega328, tetapi Atmega8 ditampilkan pada skema sebagai referensi. Konfigurasi pin identik pada semua ketiga prosesor tersebut. Daya (Power) Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER. Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt. Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:
VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan
sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga
lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika
penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.
5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada
board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC power jack (7-
12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12). Penyuplaian tegangan
melalui pin 5V atau 3,3V membypass regulator, dan dapat membahayakan
board. Hal itu tidak dianjurkan.
3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus
maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
GND. Pin ground.
Memori ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library). Input dan Output Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(),digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan
(TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke
pin-pin yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu
sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau
penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat
fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan
fungsi analogWrite().
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika
pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI
dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan
dengan analogReference().
Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus,
digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang
memblock sesuatu pada board.
Lihat juga pemetaan antara pin Arduino dengan port Atmega328. Pemetaan untuk Atmega8, 168, dan 328 adalah identik. Komunikasi Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada beberapa pin digital UNO. Atmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan menggunakan bus I2C, lihat dokumentasi untuk lebih jelas. Untuk komunikasi SPI, gunakanSPI library. Programming Arduino UNO dapat diprogram dengan software Arduino (download). Pilih “Arduino Uno dari menu Tools > Board(termasuk mikrokontroler pada board). Untuk lebih jelas, lihat referensi dan tutorial. ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan pemrogram hardware eksternal. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500 asli (referensi, file C header) Kita juga dapat membypass bootloader dan program mikrokontroler melalui kepala/header ICSP (In-Circuit Serial Programming); lihat instruksi untuk lebih jelas Sumber kode firmware ATmega16U2 (atau 8U2 pada board revisi 1 dan revisi 2) tersedia. ATmega16U2/8U2 diload dengan sebuah bootloader DFU, yang dapat
diaktifkan dengan:
Pada board Revisi 1: Dengan menghubungkan jumper solder pada belakang
board (dekat peta Italy) dan kemudian mereset 8U2
Pada board Revisi 2 atau setelahnya: Ada sebuah resistor yang menarik garis
HWB 8U2/16U2 ke ground, dengan itu dapat lebih mudah untuk meletakkan ke
dalam mode DFU. Kita dapat menggunakan software Atmel’s FLIP (Windows)
atau pemrogram DFU (Mac OS X dan Linux) untuk meload sebuah firmware
baru. Atau kita dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram
eksternal (mengoverwrite bootloader DFU). Lihat tutorial user-contributed ini
untuk informasi selengkapnya.
Reset Otomatis (Software)
Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari tombol reset sebelum sebuah
penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang memungkinkannya untuk
direset dengan software yang sedang berjalan pada pada komputer yang sedang
terhubung. Salah satu garis kontrol aliran hardware (DTR) dari ATmega8U2/16U2
sihubungkan ke garis reset dari ATmega328 melalui sebuah kapasitor 100 nanofarad.
Ketika saluran ini dipaksakan (diambil rendah), garis reset jatuh cukup panjang untuk
mereset chip. Software Arduino menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan
kita untuk mengupload kode dengan mudah menekan tombol upload di software
Arduino. Ini berarti bahwa bootloader dapat mempunyai sebuah batas waktu yang lebih
singkat, sebagai penurunan dari DTR yang dapat menjadi koordinasi yang baik dengan
memulai penguploadan.
Pengaturan ini mempunyai implikasi. Ketika Arduino Uno dihubungkan ke sebuah
komputer lain yang sedang running menggunakan OS Mac X atau Linux, Arduino Uno
mereset setiap kali sebuah koneksi dibuat dari software (melalui USB). Untuk
berikutnya, setengah-detik atau lebih, bootloader sedang berjalan pada Arduino UNO.
Ketika Arduino UNO diprogram untuk mengabaikan data yang cacat/salah (contohnya
apa saja selain sebuah penguploadan kode baru) untuk menahan beberapa bit pertama
dari data yang dikirim ke board setelah sebuah koneksi dibuka. Jika sebuah sketch
sedang berjalan pada board menerima satu kali konfigurasi atau data lain ketika sketch
pertama mulai, memastikan bahwa software yang berkomunikasi menunggu satu detik
setelah membuka koneksi dan sebelum mengirim data ini.
Arduino Uno berisikan sebuah jejak yang dapat dihapus untuk mencegah reset
otomatis. Pad pada salah satu sisi dari jejak dapat disolder bersama untuk mengaktifkan
kembali. Pad itu diberi label “RESET-RN” Kita juga dapat menonaktifkan reset otomatis
dengan menghubungkan sebuah resistor 110 ohm dari tegangan 5V ke garis reset;
lihat thread forum ini untuk lebih jelasnya.
Proteksi Aruslebih USB
Arduino UNO mempunyai sebuah sebuah sekring reset yang memproteksi port USB
komputer dari hubungan pendek dan arus lebih. Walaupun sebagian besar komputer
menyediakan proteksi internal sendiri, sekring menyediakan sebuah proteksi tambahan.
Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring secara otomatis akan memutuskan
koneksi sampai hubungan pendek atau kelebihan beban hilang.
Karakteristik FIsik
Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino UNO masing-masingnya adalah 2.7
dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack yang memperluas dimensinya.
Empat lubang sekrup memungkinkan board untuk dipasangkan ke sebuah permukaan
atau kotak. Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil.
(0.16"), bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil dari pin lainnya.
Read more: http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id/2013/03/arduino-
uno.html#ixzz3r2Iw93QG
2. Atmega 16
Dasar teori tentang mikrokontroler ATMega16, setelah saya melakukan
pengumpulan data buat penelitian yang didalamnya ada ATMega16 walaupun
cuma sekilas, saya pikir lumayanlah bisa share dasar teori ATMega16, pasti
tahukan mikrokontroler itu apa, disini mikrokontroler yang dibahas adalah tentang
salah satu mikrokontroler AVR buatan Atmel, yaitu ATMega16 yang mengacu
pada datasheet ATMega16, sebenarnya apa kelebihan mikrokontroler ini....
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu chip.
Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat
atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa
port masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti
pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog
converter) dan serial komunikasi. Salah satu mikrokontroler yang banyak
digunakan saat ini yaitu mikrokontroler AVR. AVR adalah mikrokontroler RISC
(Reduce Instuction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard. Secara
umum mikrokontroler AVR dapat dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fiturnya Seperti
mikroprosesor pada umumnya, secara internal mikrokontroler ATMega16 terdiri
atas unit-unit fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit (ALU), himpunan
register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktu serta komponen kendali
lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor, mikrokontroler menyediakan memori
dalam chip yang sama dengen prosesornya (in chip).
Arsitektur ATMega16 Mikrokontroler ini menggunakan arsitektur Harvard yang memisahkan memori
program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga
pengaksesan program dan data dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent),
adapun blog diagram arsitektur ATMega16. Secara garis besar mikrokontroler
ATMega16 terdiri dari :
1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz.
2. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM
1Kbyte
3. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.
5. User interupsi internal dan eksternal
6. Port antarmuka SPI dan Port USART sebagai komunikasi serial
7. Fitur Peripheral
• Dua buah 8-bit timer/counter dengan prescaler terpisah dan mode
compare
• Satu buah 16-bit timer/counter dengan prescaler terpisah, mode compare, dan
mode capture
• Real time counter dengan osilator tersendiri
• Empat kanal PWM dan Antarmuka komparator analog
• 8 kanal, 10 bit ADC
• Byte-oriented Two-wire Serial Interface
• Watchdog timer dengan osilator internal
Blok Diagram ATMega16
Konfigurasi Pin ATMega16 Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega16 dengan kemasan 40.
Dari gambar tersebut dapat terlihat ATMega16 memiliki 8 Pin untuk masing-
masing Port A, Port B, Port C, dan Port D.
Konfigurasi PIN ATMega16 SMD
Konfigurasi PIN ATMega16 PDIP
Deskripsi Mikrokontroler ATMega16• VCC (Power Supply) dan
GND(Ground)
• Port A (PA7..PA0)
Port A berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D. Port A juga sebagai
suatu port I/O 8-bit dua arah, jika A/D konverter tidak digunakan. Pin - pin Port
dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk masing-masing
bit). Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan
keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan
sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah, pin–pin akan memungkinkan
arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan. Port A adalah tri-stated
manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
• Port B (PB7..PB0)
Pin B adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang
dipilih untuk beberapa bit). Pin B output buffer mempunyai karakteristik gerakan
simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, Pin
B yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up
diaktifkan. Pin B adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
• Port C (PC7..PC0)
Pin C adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang
dipilih untuk beberapa bit). Pin C output buffer mempunyai karakteristik gerakan
simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
C yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up
diaktifkan. pin C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
• Port D (PD7..PD0)
Pin D adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang
dipilih untuk beberapa bit). Pin D output buffer mempunyai karakteristik gerakan
simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
D yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up
diaktifkan. Pin D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
• RESET (Reset input)
• XTAL1 (Input Oscillator)
• XTAL2 (Output Oscillator)
• AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk Port A dan Konverter A/D.
• AREF adalah pin referensi analog untuk konverter A/D.
Peta Memori ATMega16 Memori Program Arsitektur ATMega16 mempunyai dua memori utama, yaitu
memori data dan memori program. Selain itu, ATMega16 memiliki memori
EEPROM untuk menyimpan data. ATMega16 memiliki 16K byte On-chip In-
System Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Instruksi
ATMega16 semuanya memiliki format 16 atau 32 bit, maka memori flash diatur
dalam 8K x 16 bit. Memori flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian
program boot dan aplikasi. Bootloader adalah program kecil yang bekerja pada
saat sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh program aplikasi ke dalam
memori prosesor.
Memori Data (SRAM) Memori data AVR ATMega16 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 register
umum, 64 buah register I/O dan 1 Kbyte SRAM internal. General purpose register
menempati alamat data terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sedangkan memori I/O
menempati 64 alamat berikutnya mulai dari $20 hingga $5F. Memori I/O
merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap
berbagai fitur mikrokontroler seperti kontrol register, timer/counter, fungsi-fungsi
I/O, dan sebagainya. 1024 alamat berikutnya mulai dari $60 hingga $45F
digunakan untuk SRAM internal.
Peta Memori Data ATMega16
Memori Data EEPROM ATMega16 terdiri dari 512 byte memori data EEPROM 8 bit, data dapat
ditulis/dibaca dari memori ini, ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang
ditulis pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata
lain memori EEPROM bersifat nonvolatile. Alamat EEPROM mulai dari $000
sampai $1FF.
Analog To Digital Converter AVR ATMega16 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran
ADC internal dengan resolusi 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC dapat
dikonfigurasi, baik single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC
ATMega16 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi,
dan kemampuan filter derau (noise) yang amat fleksibel sehingga dapat dengan
mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu sendiri. ADC pada
ATMega16 memiliki fitur-fitur antara lain :
• AREF adalah pin referensi analog untuk konverter A/D.
• Resolusi mencapai 10-bit
• Akurasi mencapai ± 2 LSB
• Waktu konversi 13-260μs
• 8 saluran ADC dapat digunakan secara bergantian
• Jangkauan tegangan input ADC bernilai dari 0 hingga VCC
• Disediakan 2,56V tegangan referensi internal ADC
• Mode konversi kontinyu atau mode konversi tunggal
• Interupsi ADC complete
• Sleep Mode Noise canceler
Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan referensi,
formal data keluaran, dan modus pembacaan. Register-register yang perlu diatur
adalah sebagai berikut:
• ADC Control and Status Register A – ADCSRA.
ADEN : 1 = adc enable, 0 = adc disable
ADCS : 1 = mulai konversi, 0 = konversi belum terjadi
ADATE : 1 = auto trigger diaktifkan, trigger berasal dari sinyal yang dipilih (set
pada trigger SFIOR bit ADTS). ADC akan start konversi pada edge positif sinyal
trigger.
ADIF : Diset ke 1, jika konversi ADC selesai dan data register ter-update.
Namun ADC Conversion Complete Interrupt dieksekusi jika bit ADIE dan bit-I
dalam register SREG diset.
ADIE : Diset 1, jika bit-I dalam register SREG di-set.
ADPS[0..2]: Bit pengatur clock ADC, faktor pembagi 0 … 7 = 2, 4, 8, 16, 32, 64,
128.
• ADC Multiplexer-ADMUX
REFS 0, 1 : Pemilihan tegangan referensi ADC
00 : Vref = Aref
01 : vref = AVCC dengan eksternal capasitor pada AREF
10 : vref = internal 2.56 volt dengan eksternal kapasitor pada AREF
ADLAR : Untuk setting format data hasil konversi ADC, default = 0
• Special Function IO Register-SFIOR
SFIOR merupakan register 8 bit pengatur sumber picu konversi ADC, apakah dari
picu eksternal atau dari picu internal.
ADTS[0...2] : Pemilihan trigger (pengatur picu) untuk konversi ADC, bit-bit ini
akan berfungsi jika bit ADATE pada register ADCSRA bernilai 1. Konfigurasi bit
ADTS[0...2] : dapat dilihat pada Tabel 2.1.
ADHSM : 1. ADC high speed mode enabled. Untuk operasi ADC, bit ACME,
PUD, PSR2 dan PSR10 tidak diaktifkan.
Pemilihan Sumber Picu ADC
Fitur :
• Kinerja tinggi, rendah daya AVR ® 8-bit Microcontroller
• Advanced RISC Arsitektur
- 131 Instruksi Powerfull - Most Single-clock Cycle Execution
- 32 x 8 Register General Purpose Working
- Operasi Statis Penuh
- Sampai dengan 16 MIPS throughput pada 16 MHz
- 2-siklus Multiplier berada pada chipnya
• Ketahanan Tinggi segmen memori Non-volatile
- 16K Bytes pemograman memori flash didalam sistemnya
- 512 Bytes EEPROM
- 1K Byte internal SRAM
- Menulis / Menghapus dengan Siklus: 10.000 Flash/100, 000 EEPROM
- Data retensi: 20 tahun pada 85 ° C/100 tahun pada 25 ° C (1)
- Boot Kode Bagian Opsional dengan Bits Lock Independen
Pemrograman didalam sistem secara On-chip Program Boot
Baca-Tulis-Saat beroperasi
- Programming Lock untuk Keamanan Software
• JTAG (IEEE std 1149,1 Compliant.) Interface
- Batas-scan Kemampuan Menurut Standar JTAG
- Ekstensif On-chip Dukungan Debug
- Pemrograman Flash, EEPROM, Sekering, dan Lock Bits melalui Antarmuka
JTAG
• Fitur Peripheral
- Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescalers terpisah dan Mode Bandingkan
- Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Mode Bandingkan, dan
Capture
Mode
- Counter Real Time dengan Osilator terpisah
- Empat PWM Channels
- 8-channel, 10-bit ADC
8 Single-ended Saluran
7 Differential Saluran dalam Paket TQFP Hanya
2 Differential Saluran dengan Gain Programmable pada 1x, 10x, atau 200x
- Byte-oriented Antarmuka Dua-kawat Serial
- Serial USART Programmable
- Master / Slave SPI Serial Interface
- Timer Programmable Watchdog On-chip dengan Oscillator terpisah
- Komparator Analog On-chip
• Fitur Khusus Mikrokontroler
- Power-on Reset dan Programmable Brown-out Detection
- RC Oscillator internal yang Dikalibrasi
- Interrupt Sumber Eksternal dan Internal
- Enam Sleep Mode: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down,
Standby
dan siaga diperpanjang
• I / O dan Paket
- 32 Programmable I / O
- 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, dan 44-pad QFN / MLF
• Operasi Tegangan
- 2.7 - 5.5V untuk ATmega16L
- 4.5 - 5.5V untuk ATmega16
• Kelas Kecepatan
- 0 - 8 MHz untuk ATmega16L
- 0 - 16 MHz untuk ATmega16
• Konsumsi Daya @ 1 MHz, 3V, dan 25 ° C untuk ATmega16L
- Aktif: 1,1 mA
- Diam Mode: 0,35 mA
- Power-down Mode: <1 p="p">
Read more: http://baskarapunya.blogspot.com/2012/09/dasar-teori-
atmega16.html#ixzz3r2LeL4UV