JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU...

41
JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERA Hydrosaurus amboinensis foto oleh A. Hamidy Disusun oleh : M. Iqbal Setiadi Amir Hamidy Kerjasama antara Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi Universitas Indonesia dan Museum Zoologicum Bogoriense, Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2006

Transcript of JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU...

Page 1: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERA

Hydrosaurus amboinensis foto oleh A. Hamidy

Disusun oleh :

M. Iqbal Setiadi Amir Hamidy

Kerjasama antara

Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi Universitas Indonesia

dan Museum Zoologicum Bogoriense, Puslit Biologi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

2006

Page 2: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Pendahuluan Halmahera merupakan salah satu pulau terbesar di gugusan kepuluan Maluku bagian utara, pulau ini terletak di antara Pulau Sulawesi (sebelah barat) dan Papua (sebelah timur). Luas pulau Halmahera 26.900 km persegi, memiliki tipe vegetasi dengan beberapa jumlah bulan kering dan curah hujan tahunan sebagai berikut:

1. Evergreen rainforest (>2000 mm curah hujan dengan 2 bulan kering) 2. Semi-evergreen rainforest (>2000 mm curah hujan dengan 2-4 bulan kering) 3. Moist deciduous forest (1500-1400 mm curah hujan, 4-6 bulan kering)

Namun demikian, wilayah hutan Halmahera 80 % belum terekplore (Monk et al., 1997). Pulau Halmahera terletak di bagian tengah kawasan Wallacea, kawasan ini disebut sebagai Wallacea setelah seorang naturalist terkenal A.R. Wallace mengemukann pendapatnya tentang garis pemisah dan zona percampuran fauna Asia dan fauna Australia. Beberapa penulis lain juga mendefinisikan banyak versi lain dari percampuran ini, seperti garis Huxley and Lydekker (George, 1981). Isolasi yang panjang dan rumitnya pembentukan pulau ini secara geologi telah memberikan fenomena menarik tehadap jenis fauna yang menghuni pulau Halmahera (Hall, 1998). Kawasan Wallacea terletaka di antara dua paparan benua, yaitu paparan Sunda dan paparan Sahul, dimana fauna darat dari keduanya sangat mungkin terdispersal ke wilayah ini, pada saat daratan tersambung karena tinggi permukaan laut turun. Keberadaan laut tetap membatasi persebaran fauna darat antara Paparan Sunda dan Sahul sehigga menyebabkan isolasi yang panjang di pulau-pulua tersebut. Inventraisasi Herpetofauna (kelas Amfibi dan Reptil) dalam skala kecil telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya sejak zaman Belanda. Yaitu : Boettger (1895), publikasi-publikasi berikutnya; seperti De Rooij (1915 &1917) mempiblikasikan list 29 jenis Lacertilia (kelompok kadal), 19 Ophidia (kelompok ular), 2 jenis Testudinaata (kura-kura) dan 1 jenis Crocodilia (buaya). Selanjutnya, van Kampen (1923) juga mempublikasikan 9 jenis amfibi. Publikasi terbaru adalah Iskandar & Ed Colijn (2001 & 2002), akan tetapi jenis-jenis yang termasuk dalam list publikasi di atas, hanya berdasarkan pada list sebelumnya dan beberapa catatan museum. Catatan jenis-jenis Herpetofauna di sekitar pulau Halmahera juga telah dipublikasikan sebelumnya, seperti Kopstein (1926) untuk kepulauan Maluku; Brogersma (1948) untuk Pulau Morotai (sebelah utara Halmahera). Beberapa penemuan jenis baru dari pulau Halmahera juga telah dipublikasikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir seperti Harvey et al. (2001); Ziegler et al. (1999) dan Böhme (2005), dari ketiga penemuan jenis baru tersebut, tidak satupun tipe yang terdeposit di MZB.

Sampai saat ini belum ada list herpetofauna dari pulau Halmahera yang terbaru, yang menggabungkan penelitian lapangan (koleksi), studi spesimen museum dan kompilasi dari list sebelumnya. Koleksi MZB dari pulau Halmahera masih sangat sedikit (2 jenis amfibi dan 2 jenis reptil dengan jumlah tidak lebih dari 10 spesimen saja) yaitu koleksinya Liley & Edgar pada tahun 1994 dan Boeadi pada tahun 1991. Sangat minimnya koleksi spesimen dari pulau Halmahera, menjadikan kendala tersendiri untuk studi taksonomi dan konservasi. Selain itu penemuan jenis baru dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini membuktikan, masih sangat mungkin jeni-jenis baru yang lain juga akan ditemukan, mengingat masih banyak wilayah Halmahera yang belum tersentuh secara ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengadakan koleksi ilmiah guna mempelajari keanekaragaman herpetofauna di pulau halmahera. Metode

Koleksi spesimen di lapangan dilakukan sepanjang bulan Juli dan agustus 2006 pada lokasi-lokasi yang menjadi habitat herpetofauana meliputi badan sungai,

Page 3: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

hutan, semak belukar, persawahan dan sebagainya. Koleksi dilakukan sepanjang hari dan malam. Metode yang digunakan adalah jelajah pada transek dari ujung “empat lengan” dari pulau Halmahera sampai ke tengah pulau (daerah Maba). Koleksi spesimen pada malam hari dilakukan dengan menelusuri sungai dengan menggunakan head lampu. Setiap lokasi akan diambil datanya sebanyak tiga kali. Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen) dan koleksi materi genetik (dari jaringan hati). Setiap jenisnya akan diwakili minimal 5 spesimen (tergantung jumlah koleksi yang didapat).

Data yang diambil dari masing-mmasing spesimen meliputi ; tanggal dan waktu koleksi, posisi vertikal, mikrohabitat (jarak terdekat dengan air, dbh pohon dan tinggi dari tanah (jika berada di pohon))dan perilaku. Total spesimen yang didapat adalah 484 individu spesimen. Rekaman data ketinggian dan posisi terhadap garis lintang, didapatkan dari GPS (Global Positioning System).

Semua koleksi spesimen yang didapat disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Pengawetan spesimen sesuai standar, foto oleh A. Hamidy Lokasi

Penelitian telah dilakukan di seluruh pulau Halmahera, yang mewakili empat lengan pulau ; Utara, Barat, Timur, Tenggara dan Selatan. Lokasi koleksi dapat dilihat pada gambar.

Hasil

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan 484 individu spesimen, yang terbagi menjadi 195 spesimen Sauria, 2 spesimen Testudinata, 231 spesimen amfibia dan 56 spesimen Serpentes. Dari ke-484 spesimen tersebut, terdiri dari 9 jenis Amfibi, 23 jenis Sauria, 11 jenis Serpentes dan 1 jenis Testudinata.

Kelompok amfibi, dari 9 jenis yang ditemukan, terdapat 2 jenis sebagai undiscribed spesies, 4 jenis sebagai new record untuk Halmahera. Sedangkan apabila ditinjau dari koleksi yang telah dimiliki MZB, 5 jenis diantaranya merupakan koleksi pertama untuk MZB dan 4 jenis lainnya merupakan koleksi pertama dari Halmahera yang dimiliki MZB.

Sedangkan untuk Lacertilia (Kelompok Kadal), dari 23 jenis yang ditemukan, terdapat 2 jenis undescribed species. Ditinjau dari koleksi yang telah dimiliki MZB, maka terdapat 8 jenis diantarnya merupakan koleksi pertama untuk MZB, dan 16 jenis merupakan koleksi pertama dari Halmahera untuk MZB.

Sedangkan untuk Serpentes (Kelompok Ular), dari 11 jenis yang telah dikoleksi tersebut, terdapat 2 jenis diantaranya merupakan koleksi pertama untuk MZB dan dan 7 jenis merupakan koleksi pertama dari Halmahera untuk MZB.

Page 4: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

AMFIBI FAMILIA HYLIDAE 1. Nyctimystes rueppelli (Boettger, 1895) 2. Litoria infrafrenata (Guenther, 1867) 3. Litoria nigropunctata (Meyer, 1875) (undescribed species) 4. Litoria bicolor (Gray, 1842) (undescribed species) FAMILIA MICROHYLIDAE 5. Oreophryne frontifasciata (Horst, 1883) FAMILIA RANIDAE 6. Limnonectes grunniens (Daudin, 1801) 7. Rana grisea van Kampen, 1913 8. Rana papua Lesson, 1830 9. Platymantis papuensis occidentalis (Menzei, 1998) REPTILIA SAURIA FAMILIA GEKKONIDAE 10. Cyrtodactylus halmahericus (Martens, 1929) 11. Cyrtodactylus deveti Brongersma, 1948 12. Hemidactylus frenatus Dumeril & Bibron, 1836 13. Hemidactylus garnotii Dumeril & Bibron, 1836 14. Gehyra oceanica (Lesson, 1830) 15. Gekko vittatus Houttuyn, 1782 FAMILIA AGAMIDAE 16. Bronchocela cristatella (Kuhl, 1820) 17. Hydrosaurus amboinensis (Schlosser, 1768) FAMILIA VARANIDAE 18. Varanus caerulivirens Ziegler, Böhme & Philipp, 1999 19. Varanus indicus (Daudin, 1802) 20. Varanus rainerguentheri Zigler, Bohme & Schmitz, 2007 FAMILIA SCINCIDAE 21. Carlia fusca Dumeril & Bibron, 1836 22. Emoia kuekenthali (Boettger, 1895) 23. Emoia sorex (Boettger, 1895) 24. Emoia atrocostata (Lesson, 1830) 25. Eugongylus mentovaria (Boettger, 1895) 26. Eutropis multifasciata (Kuhl, 1820) 27. Lamprolepis smaragdina (Lesson, 1830) 28. Sphenomophus brevipes (Boettger, 1895) 29. Sphenomorphus sp.1 (undescribed species) 30. Sphenomorphus sp.2 (orange snout) (undescribed species) 31. Glaphyromorphus sp. (undescribed species) 32. Lygisaurus novaeguinea (Meyer, 1874) SERPENTES FAMILIA TYPHLOPIDAE 33. Ramphotyphlops braminus (Daudin, 1803) 34. Ramphotyphlops flaviventer (Peters, 1865)

Page 5: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

FAMILIA BOIDAE 35. Candoia paulsoni tasmai (Smith & Tepedelen, 2001) FAMILIA PYTHONIDAE 36. Morelia tracyae Harvey, Barker, Ammerman &Chippindale, 2000 37. Python reticulatus (Schneider, 1801) FAMILIA COLUBRIDAE 38. Brachyorrhus albus (Linnaeus, 1758) 39. Dendrelaphis caudolineatus modestus (Boulenger, 1894) 40. Stegonotus batjanensis (Günther, 1865) 41. Cerberus rynchops (Schneider, 1799) 42. Boiga irregularis (Merrem, 1802) 43. Tropidonophis halmahericus (Boettger, 1895) TESTUDINATA FAMILIA BATAGURIDAE 44. Cuora amboinensis (Daudin, 1802) AMFIBI FAMILIA HYLIDAE 1. Nyctimystes rueppelli (Boettger, 1895) Spesimen : tiga specimen didapatkan, yaitu : MZB Amp12803 (♀), 12805 (♂), 12804 (♂)

Nyctimystes rueppelli foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak pohon, dikoleksi di pinggir sungai pada pohon Ficus dengan ketinggian dari permukaan tanah 1,5 m sedangkan jarak horizontal dari sungai adalah 2 meter. Koleksi yang lain berasal dari hutan sekunder, ditemukan

pada pohon dengan ketinggian dari permukaan tanah adalah 1,5-2 meter. Distribusi : Halmahera (Kec. Sahu dan Jailolo Selatan, Kab. Halmahera Barat), penyebarannya hanya meliputi pulau Halmahera dan Morotai (Iskandar, 2000) Catatan Taksonomi : Jenis ini sangat jarang, bahkan spesimen ini merupakan koleksi pertama bagi MZB. Lokasi tipenya berasal dari Kau (Halmahera Utara). Dua koleksi sebelumnya juga dideskripsi oleh Brogersma tahun 1948 berupa dua spesimen jantan dari pulau Morotai, yang menunjukkan adanya perbedaan morfologis dengan holotype-nya (Brogersma, 1948). Koleksi Nyctimystes rueppelli kali ini merupakan koleksi ilmiah yang ketiga semenjak deskripsi pertamanya 111 tahun yang lalu.

Page 6: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

2. Litoria infrafrenata (Günther, 1867) Spesimen : enam puluh spesimen didapatkan, yaitu : MZB Amp 12696 - 12756

L.infrafreanata infrafreanata foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak pohon yang sangat umum dijumpai pada semua tipe habitat, baik hutan primer, sekunder, persawahan dan pemukiman. Dari ketinggian 0 meter dpl sampai 800 mdpl. Umumnya dikoleksi di pohon pada ketinggian dari permukaan tanah lebih dari 1,5 m, jarak horizontal dari sungai atau sumber air dari 0 - 200 meter. Jenis ini umumnya bersuara sangat gaduh sekali (jantan), dan

mengumpul pada kolam-kolam di pinggir jalan, hutan maupaun pinggir sungai. Distribusi : Koleksi juga berasal dari pulau Ternate, Penyebaran Halmahera meliputi seluruh pulau (Halmahera Barat, Utara, Timur, Tenggara, Selatan dan Tengah), penyebarannya cukup luas, juga meliputi Maluku, New Guinea dan Australia (Iskandar, 2000). Brogersma (1948) juga mencatat jenis ini dari Pulau Morotai berdasarkan 4 koleksi H. A. Bernstein tahun 1862 yakni RMNH 1833.

Litoria infrafreanata infrafreanata foto oleh M. I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini merupakan satu satunya jenis Litoria yang telah diketahui dari pulau Halmahera. Anak jenis yang menghuni Maluku, New Guinea dan Australia adalah Litoria infrafreanata infrafreanata (Günther, 1867), sedangkan anak jenis yang lain menghuni New Ireland, Bismarck dan Papua New Guinea (Iskandar & Ed Colijn,

2001). Bagi MZB, koleksi Litoria infrafreanata infrafreanata kali ini merupakan koleksi pertama jenis ini dari pulau Halmahera.

Page 7: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

3. Litoria sp. 1 (undescribed species) Spesimen : dua puluh delapan spesimen didapatkan, yaitu : MZB Amp 12818 -12845.

Litoria sp. 1 (undescribed species) foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak pohon yang hanya dijumpai di hutan sekunder dan hutan primer pada ketinggian 50-500 m dpl. Umumnya dikoleksi di pohon dengan ketinggian dari permukaan tanah lebih dari 1,5 m,

sedangkan jarak horizontal dari sungai atau sumber air, tidak akan lebih dari 5 meter. Jenis ini umumnya bersuara sangat lemah (jantan), dan mengumpul pada kolam-kolam di hutan dan pinggir sungai.

Litoria sp. 1. (undescribed species) foto oleh M. I. Setiadi Distribusi : Dari informasi spesimen yang telah dikoleksi, berasal dari wilayah Halmahera Barat, Timur, dan Tengah. Dari koleksi spesimen MZB juga ada dari Morotai (MZB Amp 3005 (enam spesimen)) dikoleksi oleh Boeadi pada tahun 1991 dengan label jenis Litoria sp.

Catatan Taksonomi : Informasi ilmiah mengenai keberadaan taxa ini sangat menarik, karena sebelumnya hanya 1 jenis Litoria saja yang ditemukan di halmahera, yaitu Litoria infrafreanata. Tetapi pada koleksi kalai ini telah ditemukan Litoria yang lain dari pulua ini. Bagaimanapun proses identifikasi masih berlanjut sampai sekarang. Dari karakter morfologi yang ada, kelompok ini masuk dalam Litoria nigopunctata group (Richards pers. comm.). Identifikasi lebih lanjut melalui karakter molekuler dan analisis suara akan dapat menempatkan jenis ini sebagai jenis terpisah atau masuk ke nigropuncatata group. Informasi ilmiah mengenai penyebaran Litoria nigopunctata group selama ini hanya meliputi Papua, pulau Gebe dan Serui (Iskandar & Ed Colijn, 2001). Karakter yang khas dari spesies ini adalah warna putih dibawah mata sampai ke permulaan lengan. Dari semua

Page 8: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

informasi tersebut sangatlah disarankan untuk sementara menempatkan jenis ini sebagai undescribed species (Richards pres. comm.). 4. Litoria sp. 2 (undescribed species) Spesimen : tujuh spesimen jantan didapatkan, yaitu : MZB Amp 12806, 12807, 12808, 12809, 12810, 12812 Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak pohon kecil, semua spesimen yang telah dikoleksi, dijumpai sedang berkumpul di satu kolam di hutan primer pada ketinggian 100 m dpl. Semua spesimen dikoleksi di pohon paku Acrostichum yang tumbuh di tengah kolam dengan ketinggian dari permukaan tanah lebih dari 0,5-1,5 m dari permukaaan air, sedangkan jarak horizontal dari sumber air (kolam) adalah 0 m. Distribusi : Semua koleksi spesimen dikoleksi dari saatu lokasi yaitu di kolam hutan primer, km 5-10 Kecamatan Buli, Kab. Halmahera Timur. Penyebaran lokalnya, hanya dijumpai di wilayah Buli-Subaim (Halmahera Timur), sedangkan wilayah Halmahera lain belum pernah dijumpai selama koleksi berlangsung.

Litoria sp. 2 (undescribed species) foto oleh A. Hamidy Catatan Taksonomi : Sama halnya dengan Litoria sp. 1, informasi ilmiah mengenai keberadaan taxa ini sangat menarik, karena sebelumnya hanya 1 jenis Litoria saja yang ditemukan dari halmahera (Litoria infrafreanata). Sehingga dengan ditemukannya Litoria dengan karakter yang sangat berbeda dengan dua Litoria yang

telah tersebut di atas, maka sangat mungkin bila taxa ini merupakan jenis baru. Proses identifikasi juga masih berlanjut sampai sekarang. Dari karakter morfologi yang ada, kelompok ini masuk dalam kelompok Litoria bicolor, jenis ini hanya menghuni benua Australia, Aru dan New Guinea (Iskandar & Ed Colijn, 2001). Dari catatan distribusi yang sangat berbeda ini dan karakter morfologi yang juga berbeda, maka taxa ini sangatlah disarankan untuk sementara menempatkan jenis ini sebagai undescribed species (Richards pres. comm.). Identifikasi lebih lanjut melalui karakter molekuler dan analisis suara akan dapat menempatkan jenis ini sebagai jenis terpisah atau masuk ke bicolor group. FAMILIA MICROHYLIDAE 5. Oreophryne frontifasciata (Horst, 1883) Spesimen : enam belas spesimen didapatkan, yaitu : MZB Amp 12846 -12861. Ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak pohon kecil, semua spesimen yang telah dikoleksi, berasal dari hutaan sekunder dan hutan primer pada ketinggian 50-800 m dpl. Spesimen dikoleksi dari tempat yang jarak horizontal dari sumber air (kolam) atau sungai adalah 0-2 m.

Page 9: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Oreophryne frontifasciata foto oleh Z. Abidin Distribusi : Jenis ini terdisribusi di Pulua Gag, Morotai dan Maluku (Iskandar, 2000). Dengan dikoleksinya jenis ini dari Halmahera Utara, Timur, Tengah dan Barat maka akan memberikan infornasi ilmiah tentang distribusinya.

Oreophryne frontifasciata foto oleh M. Iqbal Setiadi Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat penting karena sampai sekaarang MZB baru memiliki satu spesimen saja. Koleksi kali ini merupakan koleksi kedua kalinya sejak deskripsi pertamanya 123 tahun yang lalu. Jenis ini pertama dideskripsi oleh Horst pada tahun 1883 dari spesimen yang berasal dari Salawati, Morotai dan Halmahera dengan nama Callula frontifasciata. van Kampen (1923, p. 115) menyatakan bahwa type dari jenis ini telah hilang. Namun demikian Brogersma (1948, p. 307) menemukan kembali dua spesimen di RMNH yaitu 1807 dan 8686 yang dikoleksi oleh H.A. Bernstein pada tahun 1862, tidak bisa dipungkiri bahwa spesimen ini merupakan

cotype Callula frontifasciata Horst. Kemudian spesimen diperiksa kembali oleh Brigersma, kemudian berdasarkan beberapa karakter diagnosa, Brogersma menjadikan sebagai genus yang berbeda, yaitu Oreophryne frontifasciata. Sampai saat ini studi tentang jenis ini masih sangat terbatas, terutama mengenai taksonomi dan sistematikanya, hal tersebut dikarenakan masih minimnya spesimen koleksi.

Page 10: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

FAMILIA RANIDAE 6. Limnonectes grunniens (Daudin, 1801) Spesimen : empat puluh enam spesimen didapatkan, yaitu : MZB Amp 12657 -12695, MZB Amp 12801, 12802, 12805 dan MZB Amp 12813, 12815 - 12817.

Limnonectes grunniens foto oleh A.Hamidy Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak yang umum dijumpai di Halmahera. Semua spesimen dikoleksi dari sungai di hutan sekunder dan primer pada ketinggian lokasi 50-800 m dpl. Spesimen dikoleksi dari tempat yang jarak horizontal dari sungai 0-1,5 m. Distribusi : Jenis ini terdistribusi di Ambon, Seram, Haruku, Saparua, Bacan dan New Guinea (Iskandar & Ed Colijn, 2001).

Dari lokasi distribusinya, yang umunya di kepulauan Maluku sebelah selatan, maka dengan dikoleksinya jenis ini dari Halmahera, merupakan new record jenis ini dari pulau tersebut, sekaligus merupakan batas paling utara wilayah distribusinya, hal ini diperkuat belum adanya koleksi jenis ini dari pulau Morotai. Di Halmahera jenis ini hanya dijumpai pada wilayah Halmahera Barat, Timur dan Selatan Catatan Taksonomi : Koleksi kali ini merupakan koleksi kedua kalinya sejak deskripsi pertamanya 123 tahun yang lalu. Jenis ini pertama dideskripsi oleh Horst pada tahun 1883 dari spesimen yang berasal dari Salawati, Morotai dan Halmahera dengan nama Callula frontifasciata. van Kampen (1923, p. 115) menyatakan bahwa type dari jenis ini telah hilang. Namun demikian Brogersma (1948, p. 307) menemukan kembali dua spesimen di RMNH yaitu 1807 dan 8686 yang dikoleksi oleh H.A. Bernstein pada tahun 1862, tidak bisa dipungkiri bahwa spesimen ini merupakan cotype Callula frontifasciata Horst. Kemudian spesimen diperiksa kembali oleh Brigersma, kemudian berdasarkan beberapa karakter diagnosa, Brogersma menjadikan sebagai genus yang berbeda, yaitu Oreophryne frontifasciata. Sampai saat ini studi tentang jenis ini masih sangat terbatas, terutama mengenai taksonomi dan sistematikanya, hal tersebut dikarenakan masih minimnya spesimen koleksi. 7. Rana grisea van Kampen, 1913 Spesimen : dua puluh empat spesimen didapatkan, yaitu : MZB Amp 12774 - 12800. Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak hanya dijumpai di kolam dan sungai hutan sekunder, pinggiran hutan dan hutan primer pada ketinggian lokasi 50-800 m dpl. Spesimen dikoleksi dari tempat yang jarak horizontal dari sungai 0-1,5 m. Sedangkan informasi distribusi vertikalnya di Papua, jenis ini sampai pada ketinggian lebih dari 1000 m dpl.

Page 11: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Rana grisea foto oleh M. I. Setiadi Distribusi : Jenis ini terdistribusi di Seram dan Papua (Iskandar & Ed Colijn, 2001). Dari bukti koleksi yang didapatkan dari Halmahera, maka jenis ini merupakan new record pulau Halmahera, sekaligus merupakan batas paling barat wilayah distribusinya. , hal ini diperkuat belum adanya koleksi jenis ini dari pulau Morotai. Di Halmahera jenis ini hanya dijumpai pada wilayah Halmahera Timur, Barat dan Selatan

Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat penting karena sampai sekarang MZB belum memiliki koleksi jenis ini dari Halmahera, sehingga sewajarnya apabila keberadaan jenis ini merupakan new record. 8. Rana papua Lesson, 1830 Spesimen : empat puluh empat spesimen didapatkan, yaitu : MZB Amp 12633 - 12797.

Rana papua foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan katak hanya dijumpai di kolam dan sungai hutan sekunder, pinggiran hutan, pinggiran pemukiman pada ketinggian lokasi 0-800 m dpl. Spesimen dikoleksi dari tempat yang jarak horizontal dari kolam 0-1,5 m. Jenis ini biasanya berkumpul pada satu kolam dengan

tumbuhan air yang lebat, sehingga sangat sulit untuk terlihat, selain itu apabila merasa terganggu, maka mereka juga akan mengeluarkan alert call. Distribusi : Jenis ini terdistribusi di Waigeo, Yapen dan Papua (Iskandar & Ed Colijn, 2001). Brogersma (1948) mencatat jenis ini juga terdistribusi di pulau

Page 12: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Morotai, berdasarkan satu spesimen di RMNH no 8685 yang dikoleksi oleh H.A. Bernstein tahun 1862. Dari bukti koleksi yang didapatkan dari pulau Ternate dan Halmahera, maka jenis ini merupakan new record pulau-pulau tersebut, sekaligus merupakan batas paling barat wilayah distribusinya. Di Halmahera jenis ini hanya dijumpai pada wilayah Halmahera Timur, Barat dan Selatan Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat penting karena sampai sekarang MZB belum memiliki koleksi jenis ini dari Ternate dan Halmahera, sehingga sewajarnya apabila keberadaan jenis ini merupakan new record untuk pulau-pulau tersebut. 9. Platymantis sp. (undescribed spesies) Spesimen : tiga spesimen didapatkan, yaitu : MZB Amp 12814, 12862, 12863

Platymantis sp. (undescribed species) foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis ini termasuk dalam Platymantis dorsalis grup. Katak ini hanya dijumpai di lantai hutan primer dan di hutan sekunder pada ketinggian lokasi 100 m dpl. Satu spesimen yang dikoleksi dari Gunung Tarakani (MZB Amp 12862) terdapat di lokasi yang jarak horizontal dari danau galela sejauh 1 km.

Distribusi : Platymantis dorsalis hanya dijumpai di Filipina (Frost 1985; Iskandar & ed Colijn, 2000) Maluku? Gag? (Iskandar & ed Colijn, 2000). Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat penting karena sampai sekarang MZB belum memiliki koleksi jenis ini dari Halmahera. Dari data molekuler dari mitokondria DNA menunjukkan perbedaan dibandingkan populasi P. dorsalis dari Filiphina. REPTILIA SAURIA FAMILIA GEKKONIDAE 10. Cyrtodactylus halmahericus (Martens, 1929) Spesimen : sebelas spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6083 - 60093. Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan Gekkonids, semuanya nocturnal dijumpai di pinggir-pinggir sungai, merayap di bebatuan, dan pohon. Sering juga dijumpai di bawah jembatan. Semua spesimen dikoleksi dari lokasi dengan ketinggian 0-500 m dpl dengan jarak horizontal dari sungai 0-3 m.

Page 13: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Cyrtodactylus halmahericus foto oleh M. I. Setiadi Distribusi : Jenis ini terdistribusi di Maluku dan Sulawesi, keberadaannya di Jawa masih dipertanyakan (Iskandar, in press.). Lebih dari separo spesimen dikoleksi di Ternate, dan sisanya dari Halmahera Barat dan Timur, maka jenis ini merupakan new record pulau-Ternate,

sekaligus merupakan batas paling barat wilayah distribusinya. Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat penting karena sampai sekarang MZB belum memiliki koleksi jenis. Jenis ini sebelumnya dideskripsi sebagai Gymnodactylus fumosus halmahericus oleh Mertens tahun 1929. Selanjutnya setelah genus berubah menjadi Cyrtodactylus, Kluge (2001) masih meragukan sebagai jenis yang berbeda dari kelompok fumosus group. Namun demikian Iskandar (in press.) menyatakan taxa ini sebagai jenis tersendiri, dan bukan lagi sebagai anak jenis. 11. Cyrtodactylus deveti Brongersma, 1948 Spesimen : Hanya didapatkan dua spesimen, yaitu : MZB Lac 6036 dan 6037.

Cyrtodactylus deveti foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis ini termasuk golongan Gekkonids, nocturnal dijumpai di pinggir sungai, merayap di pohon dan jembatan. Semua spesimen dikoleksi dari lokasi dengan ketinggian 0-100 m dpl di pohon dengan jarak vertical dari permukaan tanah 1,5 meter. Distribusi : Distribusi jenis belum diketahui secara pasti (Iskandar, in press.). Informasi ilmiah yang ada hanya berdasarkan deskripsi pertamanya yaitu dari pulau Morotai. Dua koleksi spesimen yang didapatkan, berasal dari Halmahera Tengah

Page 14: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

dan Barat. Keberadaan jenis ini di Halmahera merupakan new record untuk pulau tersebut.

Cyrtodactylus deveti foto oleh M. I. Setiadi Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat penting karena sampai sekarang MZB belum memiliki koleksi jenis. Sampai sekarang belum ada koleksi lanjutan setelah deskripsi pertamanya, 58 tahun yang lalu. Jenis ini pertama kalinya dideskripsi oleh Brongersma pada tahun 1948 dari spesimen museum ZMA.

12. Hemidactylus frenatus Dumeril & Bibron, 1836 Spesimen : sebelas spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6049 - 6057.

Hemidactylus frenatus foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis ini sangat umum dijumpai, dikenal sebagai cicak rumah biasa, terutama dijumpai sekitar perumahan. Seringkali terlihat aktif di siang hari (diurnal). Distribusi : Jenis ini terdistribusi sangat luas, yaitu meliputi Asia Selatan, Thailand, Malaysia, Indonesia, Philiphina, Papua New Guinea, Australia and Pasifik (Iskandar, in press.). Di Halmahera dijumpai di Halamahera Barat, Timur dan Selatan.

Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat umum, namun demikian koleksi jenis ini dari Halmahera merupakan yang pertamakalinya untuk MZB.

13. Hemidactylus garnotii Dumeril & Bibron, 1836 Spesimen : hanya satu spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6146

Page 15: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Informasi ekologi : Secara umum jenis ini sangat umum dijumpai, tetapi di halamera hanya dijumpai di pohon sagu, selain itu jenis ini juga dikenal sebagai cicak rumah.

Hemidactylus garnotii foto oleh M.I. Setiadi Distribusi : Jenis ini terdistribusi sangat luas, yaitu meliputi China, Asia Tenggara, Thailand, Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Tahiti, Filiphina, Irian Jaya, Papua New Guinea dan Pasifik (Iskandar, in press.). Di Halmahera hanya dijumpai di Halmahera Selatan.

Catatan Taksonomi : Koleksi ilmiah dari jenis sangat umum, namun demikian koleksi jenis ini dari Halmahera, merupakan yang pertamakalinya untuk MZB. 14. Gehyra oceanica (Lesson, 1830) Spesimen : hanya tiga spesimen dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6059, 6060, 6061.

Gehyra oceanica foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis juga jarang dijumpai, biasanya menempel di pohon sagu atau pohon Kelapa. Distribusi : Jenis ini terdistribusi Maluku, New Guinea and Pasifik (Iskandar, in press.). Di Halmahera dijumpai di Halamahera Timur dan Tengah.

Page 16: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Gehyra oceanica foto oleh M. I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal oleh masayarakat local sebagai licet (terkelupas), mengacu pada sifat kulitnya yang mudah mengelupas. Koleksi ilmiah dari jenis juga umum, namun demikian koleksi jenis ini dari Halmahera merupakan yang pertamakalinya untuk MZB.

15. Gekko vittatus Houttuyn, 1782 Spesimen : Sebelas spesimen dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6072 - 6082

Gekko vittatus foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Jenis juga sering dijumpai, merupakan kelompok Gekkonids nocturnal, biasanya menempel pada dahan yang permukaanya halus, seperti pelepah pohon Kelapa dan Pisang.

Page 17: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Distribusi : Jenis ini terdistribusi luas, meliputi Timor, Ambon, Seram, Maluku, New Guinea dan Solomon (Iskandar, in press.). Keberadaanya di Ternate merupakan batas barat distribusinya. Di Halmahera dijumpai dibagian Utara, Barat, Timur dan Selatan.

Gekko vittatus foto oleh M. I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal oleh umum oleh masyarakat local, koleksi ilmiah jenis ini dari Halmahera merupakan yang pertamakalinya untuk MZB. FAMILIA AGAMIDAE 16. Bronchocela cristatella (Kuhl, 1820) Spesimen : Emapat belas spesimen dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6094 - 6107

Bronchocela cristatella foto oleh A. Hamidy Informasi ekologi : Jenis umum dijumpai, merupakan kelompok Agamids, aktif di siang hari, mengkamuflasekan dirinya dengan hijaunya dedaunan. Di Halmahera banyak dijumpai di perkebunan Coklat dan pinggiran hutan sekunder.

Page 18: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Distribusi : Jenis ini terdistribusi luas, meliputi Asia Tenggara, Malaysia Barat, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, New Guinea dan Filiphina (Iskandar, in press.). Keberadaanya di Halmahera meliputi Utara, Barat dan Timur. Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal oleh umum oleh masyarakat lokal, koleksi ilmiah jenis ini dari Halmahera merupakan yang pertamakalinya untuk MZB. 17. Hydrosaurus amboinensis (Schlosser, 1768) Spesimen : Tiga belas spesimen dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6046 - 6048, MZB Amp 6135 - 6143, dan MZB Amp 6222 Informasi ekologi : Jenis ini merupakan jenis yang dilindungi karena memiliki penyebaran yang terbatas, namun demikian jenis ini umum dijumpai di Halmahera, terutama di sekitar aliran sungai, muara dan mangrove. Kelompok agamids herbivora ini aktif di siang hari, sering terlihat berjemur di atas bebatuan dan pohon mati di pinggir sungai. Pada malam hari jenis tidur di dahan pohon diatas sungai, atau danau.

Hydrosaurus amboinensis juvenile sedang tidur diatas dahan diatas sungai, foto oleh M. I. Setiadi Distribusi : Jenis ini terdistribusi hanya di Maluku (Iskandar, in press.). Namun De Rooij (1915) menyatakan jenis ini terdistribusi di Celebes, Togian, Buton, Ambon, Seram, Batjan, Ternate, Halmahera, Waigeu, New Guinea dan Filiphina.Di Halmahera dikoleksi dari Halmahera Utara, Timur, Selatan dan Barat.

Hydrosaurus amboinensis foto oleh A. Hamidy Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal oleh umum oleh masyarakat lokal sebagai Soa-soa layar, koleksi ilmiah jenis ini dari Halmahera merupakan yang pertamakalinya untuk MZB. Anak jenis yang menghuni Sulawesi dideskripsi oleh Peters tahun 1872 sebagai Lophura amboinensis var celebensis, tetapi (Iskandar in press.)

menyatakan populasi ini sebagai spesies tersendiri yaitu H. celebensis. Jenis Hydrosauraus yang lain yang ada di Ternate dan Halmahera adalah Hydosaurus weberi, namun demikian selama dua bulan survey lapangan, tidak dijumpai satu individupun.

Page 19: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

FAMILIA VARANIDAE 18. Varanus caerulivirens Ziegler, Böhme & Philipp, 1999 Spesimen : Hanya satu spesimen dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6144 Informasi ekologi : Jenis ini jarang dijumpai Halmahera, di koleksi dari hutan primer Gunung Tarakani, Galela. Pada saat dikoleksi, spesimen ini naik pohon. Dua individu dijumpai dari lokasi yang sama, yang berjarak 1 kilometer dari danau Galela. Namun demikian hanya satu spesimen saja yang berhasil dikoleksi. V. caerulivirens memiliki kemampuan memanjat yang bagus, dan teradaptasi dengan bagus pada habitat semiaquatic (Philipp et al. 1999). Data tentang mangsa dari jenis ini untuk pertama kalinya, berdasarkan analisis lambungnya, adalah kalajengking, crustacea, belalang dan katak, bisa menjadi indikasi bahwa jenis ini kemungkinan menghuni hutan tropis dataran rendah (Phillip et. al.,1999)

Varanus caerulivirens foto oleh A. Hamidy Distribusi : Jenis ini hanya terdistribusi di Halmahera (Pinka et al., 2004). lokasi Holotype hanya disebutkan dari Halmahera (Ziegler et al., 1999).Sedangkan informasi paratype, dikoleksi dari Patani, Halmahera Timur, dari spesimen lama SMF dikoleksi tahun 1895, yang sebelumnya berlabel V. indicus (Ziegler et al., 1999). Satu spesimen yang berhasil dikoleksi ini berasal dari hutan primer, gunung Tarakani, Galela, Halmahera Utara.

Varanus caerulivirens foto oleh A. Hamidy Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal oleh umum oleh masyarakat lokal, sebagai soa-soa ular, yang sering memakan telur dan ayam lokal penduduk. Secara ilmiah jenis ini, relatif baru karena dideskripsi tahun 1999 oleh Ziegler et al. Keberadaan jenis ini di pulau Halmahera sangat mungkin sympatrik dengan tiga jenis Varanus lain, V. yuwonoi, V.

Page 20: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

zugorum dan V. indicus sensu stricto. Keberadaan empat spesies Varanus dalam satu pulau sangat menarik, terutama untuk studi pembagian nichenya. Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertamakalinya untuk MZB. 19. Varanus indicus (Daudin, 1802) Spesimen : Hanya satu spesimen saja yang berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6221

Varanus indicus foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Individu dikoleksi pada saat memanjat pohon kelapa pada ketinggian 15 meter dari permukaan tanah pada pukul 09.00, Lokasi tempat koleksi

merupakan perkebunan kelapa. Di Irian jenis ini, menghuni habitat yang cukup bervariasi, lebih umum dijumpai di habitat hutan yang dekat dengan perairan asin (pantai) (Phillip et al., 1999). Jenis ini juga sangat mungkin menghuni habitat sekitar pemukimna manusia Distribusi : Jenis ini hanya terdistribusi di cukup luas, meliputi Maluku dan New Guinea (Iskandar, in press.). Jenis ini terdistribusi di Sumba, Sumbawa, Flores, Timor, Kepuluan Maluku, Sula, Papua New Guinea sampai ke Australia bagian utara. Namun demikian, dengan dipecahnya indicus group ini menjadi 10 spesies, hal ini perlu ditinjau ulang (Pianka et al. 2004). Di Halmahera, jenis ini dikoleksi dari Desa Sofifi, Kec Oba Utara, Kab. Tidore Kepulauan Halmahera Selatan. Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal sebagai indicus group, yang saat ini telah dipecah menjadi beberapa jenis. Koleksi ilmiah jenis ini dari Halmhera merupakan yang pertamakalinya untuk MZB. 20. Varanus rainerguentheri Zigler, Bohme & Schmitz, 2007 Spesimen : Hanya satu spesimen saja yang berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6145

Varanus rainerguentheri foto oleh M. I. Setiadi

Page 21: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Informasi ekologi : Individu dikoleksi pada saat memanjat pohon kelapa pada ketinggian 3 meter dari permukaan tanah pada pukul 11.00, dengan jarak dari sumber air terdekat (sungai) adalaah 10 meter. Lokasi tempat koleksi merupakan perkebunan kelapa. Jenis inin diketahui juga menghuni habitat yang saama dengan V. indicus.

Varanus rainerguentheri foto oleh M. I. Setiadi Distribusi : Sejauh ini jenis ini hanya diketahui dari Halmahera. Keberadannya di Halmahera merupakan catatan ilmiah yang menarik, sebagai new record untuk pulau ini. Di Halmahera, jenis ini dikoleksi dari Desa Sofifi, Kec Oba Utara, Kab. Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan.

Catatan Taksonomi : Jenis ini merupakan jenis baru dari indicus group. Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang kedua kali nya setelah deskripsi pertamanya. FAMILIA SCINCIDAE 21. Carlia fusca Dumeril & Bibron, 1836 Spesimen : Enam puluh delapan spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6045 -6214

Carlia fusca dari Subaim Halmahera Timur foto oleh M. I. Setiadi Ekologi : Spesimen dikoleksi dari sekitar pemukiman, hutan sekunder sampai di pinggir pantai. Spesimen kebanyakan dikoleksi dalam kelompokan (flock). Jumlah telur dalam satu induk betina adalah dua ekor, namun demikian dalam sarang yang ditemukan di Subaim (Halmahera Timur), terdapat empat telur dalam satu sarang, hal ini menunjukkan kemungkinan sarang tempat meletakkan telur.

Page 22: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Telur Carlia fusca di Subaim, Halmahera Timur, satu induk betina hanya mempunyai dua telur, sehingga kemungkinan satu sarang bisa digunakan oleh dua induk betina. foto oleh M. I. Setiadi Distribusi : Jenis ini terdistribusi di sekitar Kepulaun Maluku dan New Guinea (Iskandar in press.), di Halmahera dan Ternate sebagai Lygosoma fuscum (De Rooij, 1915). Di Halmahera, jenis ini dikoleksi terutama dari Subaim, Taman

Nasional Lolobata dan Maba Halmahera Timur. Selain itu juga dikoleksi dari Jailolo, Halmahera Barat.

Variasi warna pada Carlia fusca dari Halmahera Timur Carlia fusca dari Maba Halmahera Timur foto oleh A. Hamidy Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal sebelumnya dikenal sebagai Lygosoma fuscum (de Rooij, 1915). Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertamakali dari Halmaheara untuk MZB. 22. Emoia kuekenthali (Boettger, 1895) Spesimen : Empat spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6038 - 6041.

Emoia kuekenthali foto oleh Z. Abidin Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi perkebunan coklat dan hutan sekunder. Jenis ini sangat gesit lari dan bersembunyi di antara serasah dedadaunan lantai hutan.

Page 23: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Emoia kuekenthali foto oleh M.I. Setiadi Distribusi : Jenis ini terdistribusi di Morotai, Batjan dan Halmahera (Brown, 1991), Batanta (Iskandar in press.). Di Halmahera, jenis ini dikoleksi terutama dari Galela Selatan, Halmahera Utara dan Jailolo Halmahera Barat. Catatan Taksonomi : Jenis ini

dikenal sebelumnya dikenal sebagai Lygosoma fuscum (de Rooij, 1915). Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertamakali untuk MZB. 23. Lygisaurus novaeguineae (Meyer, 1874) Spesimen : Hanya dua spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6042 dan 6044

Lygisaurus novaeguineae foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari atas rerumputan di perkebunan Distribusi : Jenis ini terdistribusi di Halmahera, Ternate, Batjan, Obi, Ceram, Ambon, Kepulaun Kei, New Guinea (Pulu, Faor, Rubi, Sungai Lorentz, Sungai Stekwa, Bara-Bara, Haveri, Fife Bay, Katow), dan pulau-pulau di

selat Torest (De Rooij, 1915). Spesimen kali ini dikoleksi ddari Ternate dan Halmahera Tengah. Catatan Taksonomi : Jenis ini pertama kalinya dideskripsi oleh Meyer pada tahun 1874 dengan nama Lygosoma novaeguineae. Ada tidak kurang dari 5 spesimen dari jenis ini telah dideposit di MZB sebelumnya, namun koleksi kali ini merupakan yang pertama kalinya dari halmahera untuk MZB.

24. Emoia sorex (Boettger, 1895) Spesimen : Empat spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6032 -6034 dan MZB Lac 6035

Emoia sorex foto oleh A. Hamidy

Page 24: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi perkebunan coklat, pohon pisang di hutan sekunder Taman Nasional Lolobata. Ketika dikoleksi jenis ini teramati memanjat pohon, pada posisi 1,5 meter dari permukaan tanah. Jenis ini sering terkacaukan dengan Lamprolepis smaragdina juvenile, karena secara kenampakan morfologi dan perilaku yang lebih terlihat arborel.

Emoia sorex foto oleh Z. Abidin Pola sisik kepala pada Emoia sorex, dimana sisik parietal berjumlah satu, sedangkan pada Lamprolepis smaragdina, sisik parietal berjumlah dua (sepasang)

Distribusi : Jenis ini terdistribusi di Halmahera, Celebes, Obi, Mollucas dan Morotai (Brown, 1991), Batanta (Iskandar in press.). Di Halmahera, jenis ini dikoleksi terutama dari Galela Selatan, Halmahera Utara dan Taman Nasional Lolobata Halmahera Timur. Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal sebelumnya dikenal sebagai Lygosoma sorex (de Rooij, 1915). Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang ketiga untuk MZB, dan merupakan koleksi pertama dari Halmahera. 25. Emoia atrocostata (Lesson, 1830) Spesimen : Satu spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6029 Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi hutan mangrove, jenis ini sering terlihat berjemur di sekitar hutan mangrove. Distribusi : Jenis ini terdistribusi sangat luas, meliputi Mariana, Carorila Barat, palau, Bismarcks, Sepanjang batas Lempeng Pasifik dan Australia, Sebelah barat New Guinea, Pulau-pulau di selat Torest, East Indies, Pulau Christmas, Semenanjung Malaysia, Indochina, Borneo, Philippines, Taiwan dan pulau Miyakoshima di Ryukyus (Brown, 1991). Di Halmahera, jenis ini hanya dikoleksi dari Desa Gufasa, Kec. Jailolo, Kab. Halmahera Barat.

Emoia atrocostata foto oleh A. Hamidy Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal sebelumnya dikenal sebagai Lygosoma atracostatum (De Rooij, 1915). Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertama dari Halmahera untuk MZB.

Page 25: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

26. Eugongylus mentovaria (Boettger, 1895) Spesimen : Satu spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6058 Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari perkebuna kelapa pinggir pantai.

Eugongylus mentovaria foto oleh A. Hamidy Distribusi : Jenis ini hanya terdistribusi di Halmahera (Iskandar, in press.) Di Halmahera, jenis ini hanya dikoleksi dari Tiwil, Maba Kab. Halmahera Timur. Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal sebelumnya dikenal sebagai Lygosoma mentovarium (De Rooij, 1915). Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertama untuk MZB. Selain itu, koleksi ini merupakan koleksi yang kedua setelah deskripsi pertaamnya 111 tahun yang lalu. 27. Lamprolepis smaragdina moluccarum (Barbour, 1911) Spesimen : Sepuluh spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6062, 6063, 6064, 6065, 6066, 6067, 6068, 6069, 6070, 6071

Lamprolepis smaragdina moluccarum dari Maba halamhera Timur foto oleh A. Hamidy Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari hampir semua tipe habitat di Halmahera, dari ketinggian 0 - 800 m dpl. Jenis ini adalah kadal arboreal.

Distribusi : Taxa ini hanya terdistribusi di Maluku (Iskandar, in press.). Spesimen di dikoleksi dari Halmahera Utara (Galela), Barat (Jailolo), Timur (Maba) dan Tengah (Sofifi)

Page 26: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Lamprolepis smaragdina moluccarum dari Jailolo Halmahera Barat foto oleh M.I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal umum di Indonesia Timur, tersebar mulai dari Sulawesi, New Guinea sampai ke Solomon. Ada emat anak jenis yang sudah didekripsi. Populasi yang menghuni Halmahera adalah Lamprolepis smaragdina moluccarum. Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertama kalinya dari Halmahera untuk MZB. 28. Eutropis multifasciata (Kuhl, 1820) Spesimen : Dua puluh tujuh spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6108 - 6134

Eutropis multifasciata foto oleh A. Hamidy Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari hampir semua tipe habitat di Halmahera, dari ketinggian 0 - 800 m dpl. Distribusi : Jenis ini hanya terdistribusi sangat luas meliputi India, Asia Tenggara, Thailand, Malaysia Barat, Sundaland, New Guinea dan Philiphina (Iskandar, in press.). Spesimen juga dikoleksi dari Ternate, Halmahera Utara, Barat, Timur dan Selatan. Catatan Taksonomi : Jenis ini dikenal sangat umum, sebelumnya dikenal sebagai Mabuia multifasciata (De Rooij, 1915). Koleksi ilmiah jenis ini merupakan yang pertama kalinya dari Halmahera untuk MZB.

Page 27: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

29. Sphenomophus brevipes (Boettger, 1895) Spesimen : Hanya dua spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6030 dan 6031 Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari bawah tumpukan daun kelapa dan kayu yang telah membusuk. Kadal jenis ini merupakan kadal semi fussorial.

Sphenomophus brevipes foto oleh M. I. Setiadi Distribusi : Jenis ini hanya terdistribusi di Ternate dan Halmahera (De Rooij, 1915). Spesimen di dikoleksi dari Jailolo (Halmahera Barat) dan Taman Nasional Lolobata (Halmahera Timur).

Sphenomophus brevipes foto oleh M. I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini dulunya dikenal sebagai Lygosoma brevipes (de Rooij, 1915). Satu spesimen telah dimiliki MZB sebelumnya yakni MZB Lac 664 dikoleksi dari Goa tahun 1951, dan dideterminasi oleh A.M.R. Wegner sebagai Lygosoma brevicep. Hal ini masih meninggalkan tanda tanya sebab jika benar spesimen tersebut

dikoleksi dari Goa (Sulawesi Selatan) maka hal tersebut sebagai new record untuk Celebes. Bagaimanapun juga koleksi kali ini merupakan koleksi pertama jenis ini dari Halmahera untuk MZB. 30. Sphenomorphus sp.1 (undescribed species) Spesimen : Hanya lima spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6216 - 6220

Sphenomorphus sp.1 (undescribed species) tampak dari dorsal foto oleh M.I. Setiadi Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari bawah tumpukan seresah daun di sekitar sarang burung Gosong (Megapodius). Kadal ini merupakan kadal semi fussorial. Dari koleksi betina dewasa, terdapat dua butir telur.

Page 28: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Distribusi : Jenis ini hanya terdistribusi di Halmahera utara yaitu di Gunung Tarakani, Desa Seki, Kec. Galela Selatan, Kab. Halmahera Utara.

Sphenomorphus sp.1 (undescribed species) tampak dari dorsal dan ventral foto oleh M.I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini mirip Sphenomorphus variegatus juvenile atau Sphenomorphus parvus, tetapi kehadiran strip hitam di sisi lateral dan chin shield, cukup membedakan dari keduanya.

31. Sphenomorphus sp.2 (orange snout) (undescribed species) Spesimen : Hanya satu spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6043

Pola sisik kepala Sphenomorphus sp. 2 (orange snout) (undescribed species) foto oleh M.I. Setiadi Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari bawah tumpukan batang pisang yang telah membusuk di tepi hutan sekunder. Kadal ini merupakan kadal semi fussorial. Distribusi : Jenis ini hanya ditemukan di desa Soagimalaha, Kec. Maba Selatan, Kab. Halmahera Timur.

Sphenomorphus sp.2 (orange snout) (undescribed species) foto oleh M.I. Setiadi Catatan Taksonomi : Hanya sati spesimen dikoleksi, informasi apakah juvenile atau sudah adult masih diragukan. Ciri khas spesimen ini adalah memiliki warna moncong orange, dimana seluruh tubuh berwarna hitam.

Page 29: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

32. Glaphyromorphus sp. (undescribed species) Spesimen : Hanya satu spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Lac 6215

Glaphyromorphus sp. (undescribed species) tampak dorsal foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi dari bawah tumpukan kayu yang telah membusuk di hutan sekunder. Kadal ini merupakan kadal semi fussorial.

Distribusi : Jenis ini hanya ditemukan di km 17 Taman Nasional Lolobata, Halmahera Timur.

Glaphyromorphus sp. (undescribed species) tampak ventral foto oleh M. I. Setiadi Catatan Taksonomi : Hanya sati spesimen dikoleksi, informasi apakah juvenile atau sudah adult masih diragukan. Ciri khas spesimen ini adalah

memiliki alur di tengah pada dorsal tunuhnya. Di MZB hanya satu spesimen Glaphyromorphus sp. dikoleksi dari Pulau Gag.

SERPENTES FAMILIA TYPHLOPIDAE 33. Ramphotyphlops braminus (Daudin, 1803) Spesimen : Hanya satu spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3499

Ramphotyphlops braminus foto oleh M. I. Setiadi Inforamsi ekologi : Spesimen dikoleksi di jalan aspal pada pukul 21.00 WIT di pinggiran hutan sekunder. Distribusi : Jenis ini terdistribusi sangat luas meliputi meliputi Afrika, Amerika (introduksi), Mexico (introduksi), Australia, New Guinea, Madagascar, Asia Barat , Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara. Di Indonesia meliputi ; Nias,

Page 30: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Sumatra, Kepulauan Riau, Bangka, Belitung, Kalimantan, Kepulauan Krakatau, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Lomblen, Sumba, Timor, Sulawesi, Buton Selayar, Ternate, Halmahera, Buru, Saparua, Ambon, Seram, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru dan Papua. Di Halmahera dikoleksi dari Halmahera Tengah. Catatan Taksonomi : Jenis ini merupakan jenis yang sangat luas terdistribusi, penyebarannya sangat berkaitan dengan aktifitas manusia. Koleksi kali ini merupakan yang pertama kalinya dari halmahera untuk MZB. 34. Ramphotyphlops flaviventer (Peters, 1865) Spesimen : Hanya satu spesimen berhasil dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3498 Informasi ekologi : Spesimen dikoleksi di bebatuan di sungai pinggir hutan primer pada malam hari. Ketika ditangkap spesimen ini mengeluarkan bau yang menyengat, hal ini menunjukkan prilaku defensifnya.

Ramphotyphlops flaviventer foto oleh M.I. Setiadi Distribusi : Ternate, Halmahera, Morotai, Bacan, Batanta, Salawati, New Guinea, Kepulaun Solomon, Kepulauan Fiji (De Rooij, 1917). Spesimen tunggal ini dikoleksi dari hutan primer Taman Nasional Lolobata

Kepala Ramphotyphlops flaviventer dari km 17 Taman Nasional Lolobata foto oleh M. I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini pertama kali disekripsi oleh Peter pada tahun 1865 sebagai Typhlops flaviventer, kemudian Wallach tahun 1996 merevisi genus ini dan merubahnya kedalam Ramphotyphlops flaviventer. Koleksi dari jenis ini merupakan koleksi yang ketiga untuk untuk MZB.

Page 31: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

FAMILIA BOIDAE 35. Candoia paulsoni tasmai (Smith & Tepedelen, 2001) Spesimen : Dua puluh sembilan spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3453 - 3491

Candoia paulsoni tasmai foto oleh A. Hamidy Informasi ekologi : Jenis ular ini umum dijumpai pada hampir semua tipe habitat di halmahera, meliputi areal pemukiman, persawahan, hutan sekunder maupun hutan primer. Hampir semua specimen dikoleksi pada malam hari, hanya satu spesimen saja yang dikoleksi pada siang hari. Jenis ini memiliki perilaku yang unik apabila akan ditangkap yaitu membentuk bola dan menyembunyikan bagian kepalanya. Mangsa dari ular ini adalah mamalia kecil, kadal dan katak.

Candoia paulsoni tasmai foto oleh A. Hamidy

Page 32: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Candoia paulsoni tasmai foto oleh M. I. Setiadi

foto oleh M. I. Setiadi Perilaku menggulung embentuk bola (kiri), sedang memakan katak di Tobelo, Halmahera Utara (kanan) Distribusi : Minahasa, Talaud, Pulau Karakelong, Gunung Duata, Pulau Salibabu, Maluku (Ternate dan Halmahera). Di Halmahera, jenis ini dikoleksi dari seluruh wilayah Halmahera. Catatan Taksonomi : Jenis ini sebelumnya dideskripsi oleh Stull pada tahun 1956 sebagai Candoia paulsoni, selanjutnya Smith dan Tepedelen pada tahun 2001 mendeskripsi anak jenis Candoia paulsoni tasmai. Koleksi dari jenis ini merupakan koleksi yang pertama kalinya dari Halmahera untuk untuk MZB. Anak jenis ini memiliki beberapa variasi warna. FAMILIA PYTHONIDAE 36. Python reticulatus (Schneider, 1801) Spesimen : Tidak ada koleksi voucher spesimen, hanya koleksi materi genetik berupa jaringan otot berhasil dikoleksi dari Python reticulatus yang mati di jalan antara Galela-Tobelo. Spesimen tidak dikoleksi karena bagian-bagian tubuhnya sudah rusak. Informasi ekologi : Ular ini terdistribusi sangat luas dan merupakan jenis ular terbesar di dunia. Populasi yang menghuni pulau Halmahera memiliki ukuran yang lebih kecil dan warna yang lebih gelap, jika dibandingkan dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Mangsa Python reticulatus di pulau Halmahera, berupa mamalia (kuskus, tikus) dan burung. Distribusi : Jenis ini terdistribusi sangat luas meliputi : Asia Selatan dan Asia Tenggara, Indonesia : Ambon, Anambas Islands, Babi, Bacan, Banda Besar, Bangka, Belitung, Boano, Buru, Butung, Enggano, Flores, Halmahera, Haruku, Jawa, Kalimantan, Krakatau, Lang, Lombok, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna,

Page 33: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Nias, Obira, Kepulauan Riau, Saparua, Seram; Simeulue, Kepulauan Sula, Sulawesi, Selayar, Tanahjampea, Sumatra, Sumba, Sumbawa, Tanimbar, Ternate, Timor, Verlate dan We. Keberadaannya di Papua, masih diragukan (Iskandar, 2000), namun jenis ini juga dilaporkan dari Pulau Gag (Gatot pres. comm.) Catatan Taksonomi : Auliya (2001) telah membagi tiga anak jenis :

1. P. reticulatus reticulatus adalah populasi yang menghuni SundaLand (Sumatera, Jawa, Kalimantan) dan Sulawesi.

2. P. reticulatus saputrai adalah populasi yang menghuni pulau Selayar dan Bira (ujung barat daya Sulawesi Selatan).

3. P. reticulatus jampeanus, yakni populasi yang menghuni pulau Tanahjampea. Keberadaan anak jenis ini di pulau-pulau sekitar pulau Tanahjampea (pulau Kayu Adi dan Kalatoa) juga dilaporkan oleh (Arida & Koch pers. comm.) berdasarkan dua spesimen yang mereka koleksi dan sekarang telah terdeposit di MZB. Populasi yang menghuni pulau Halmahera juga memiliki karakter warna yang menarik, yaitu lebih gelap, hal ini membutuhkan kajian yang lebih mendalam sehingga sangat dimungkinkan merupakan anak jenis tersendiri (Auliya pers. comm.)

37. Morelia tracyae Harvey, Barker, Ammerman &Chippindale, 2000 Spesimen : Dua spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3512 dan 3513 Informasi ekologi : Jenis ular ini umum dijumpai pada habitat semak-semak pinggir hutan yang berdekaatan dengan pemukiman, dimana kemungkinan di lokasi tersebut akan dijumpai maangsanya, berupa mamalia kecil berupa tikus, selain itu jenis ini juga sangat mungkin untuk memangsa mamalia yang lebih besar, yaitu kuskus. Dua spesimen tersebut dikoleksi pada saat menjelang malam sekitar pukul 19.00 WIT.

Morelia tracyae foto oleh M. I. Setiadi

Page 34: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Distribusi : Jenis ini endemik Halmahera (Harvey et al., 2000). Di Halmahera, jenis ini dikoleksi dari Subaim Halmahera Timur dan Halmahera Selatan. Catatan Taksonomi : Jenis ini sebelumnya merupakan Morelia amethestina group. Kemudian Harvey et al. (2001) mendeskripsi sebagai jenis tersendiri, yaitu Morelia tracyae. Koleksi jenis ini merupakan yang kedua kalinya untuk MZB. FAMILIA COLUBRIDAE 38. Brachyorrhus albus (Linnaeus, 1758) Spesimen : Tiga spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3462 - 3464

Brachyorrhus albus foto oleh M. I. Setiadi

Page 35: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Brachyorrhus albus foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Semua spesimen dijumpai pada malam hari ketika mereka menyeberang jalan di sekitar hutan sekunder. Sehingga nampaknya jenis ini merupakan kelompok nocturnal. Ular ini cukup jinak, dan tidak agresif. Spesimen tersebut dikoleksi pada saat menjelang malam sekitar pukul 19.00 WIT. Distribusi : Buru, Saparua, Nusa Laut, Haruku, Ambon, Seram, Halmahera, Morotai, Bacan, Ternate, Kepulaun Banda, Aru, Jobi dan Papua, keberadaannya di Timor masih dipertanyakan oleh Iskandar & Ed Colidjn (2002). Di Halmahera jenis ini dikoleksi dari Jailolo, Halmahera Utara Catatan Taksonomi : Jenis ini masih banyak belum diketahui, kajian mendalam tentang taksonominya juga belum ada karena masih terbatasnya jumlah spesimen. Untuk MZB, jenis ini ini merupakan spesimen kelima dan juga koleksi pertama dari Halmahera. 39. Dendrelaphis caudolineatus modestus (Boulenger, 1894) Spesimen : Tiga spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3505 dan 3506 Informasi ekologi : Semua spesimen dikoleksi pada malam hari ketika individu-individu ini sedang tidur diatas dahan pohon. Ular pohon ini sangat gesit, merupakan ular diurnal yang memangsa reptil lain, katak dan burung kecil. Distribusi : Jenis ini terdistribusi sangat luas, meliputi India, Kepulaun Filiphina (Balabak, Busuanga, Candaraman, Panay, Kepulauan Sulu, Palawan: Kepulaun Calamian), Brunei Darussalam, Semenajung Malaya, Serawak, Sabah, termasuk Pulau Tioman dan Pulau Besar, Myanmar, Thailand dan Singapura. Di Indonesia jenis ini terdistribusi di pulau Babi, Bangka, Belitung, Kepulauan Batu, Borneo, Java, Kalimantan, Kepulauan Mentawai, Nias, Kepulauan Riau, Sumatra, Sulawesi. Sedangkan populasi yang menghuni pulau Bacan, Ternate, Halmahera dan Morotai adalah Dendrelaphis caudolineatus modestus (Boulenger, 1894). Di Halmahera jenis ini dikoleksi dari Susupu (Halmahera Barat) dan Oba Tengah.

Page 36: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Catatan Taksonomi : Sampai saat ini jenis ini terbagi menjadi beberapa anak jenis :

1. Dendrelaphis caudolineatus caudolineatus (Gray, 1834) Penyebaran : Myanmar, Thailand, Malaysia, Tioman, Singapore, Nias, Babi, Batu dan kepulauan Mentawai, Sumatra, Kepulauan Riau, Bangka, Belitung, Natuna dan Kepulauan Kangean, Kalimantan, Serawak, Sabah, Labuan, Brunei dan Filiphina (Balabak, Busuanga, Calauit, Candaraman, Palawan and Sibutu) 2. Dendrelaphis caudolineatus flavescens Gaulke, 1994 Penyebaran : Kepuluan Sulu, Filiphina 3. Dendrelaphis caudolineatus luzonensis Leviton, 1961 Penyebaran : Pulau Luzon 4. Dendrelaphis caudolineatus modestus Boulenger, 1894 Penyebaran : Pulau Bacan, Ternate, Halmahera dan Morotai 5. Dendrelaphis caudolineatus terrificus (Peters, 1872) Penyebaran : Sulawesi and Filiphina (Mindanao, Cagayancillo, Basilan, Bantayan, Bubuan, Leyte, Bohol, Polillo, Panay, Cebu, Dinagat, Masbate, Siargao, Samar, Kalotkot, Banton, Negros and Siquijor)

fo Dendrelaphis caudolineatus modestus foto oleh M. I. Setiadi 40. Cerberus rynchops rynchops (Schneider, 1799) Spesimen : Tiga spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3501- 3503 Informasi ekologi : Semua spesimen dijumpai pada malam hari di muara sungai dengan vegetasi sekitar berupa hutan mangrove. Ular ini merupakan jenis yang toleran terhadap air asin. Distribusi : Jenis ini terdistribusi sangat luas, yaitu Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia dan PNG, di Indonesia meliputi Pulau Weh, Simeulue, Nias, Hinako, Babi, Mentawai Islands, Enggano, Sumatra, Natuna, Kepulauan Riau, Bangka, Kalimantan, Serawak, Sabah, Jawa, Madura, Bawean, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores, Sumba, Roti, Timor, Wetar, Sulawesi, Buton, Banggai, Sula, Talaud dan Sangihe, Halmahera, Ternate, Bacan, Buru, Ambon, Saparua dan Seram di Halmahera Jenis ini dikoleksi dari Halmahera Timur merupakan koleksi pertama anak jenis ini dari halmahera untuk MZB.

Page 37: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Cerberus rynchops foto oleh A.Hamidy Catatan Taksonomi : Anak jenis yang menghuni Papua adalah Cerberus rynchops novaeguineae Loveridge, 1948. Koleksi Cerberus rynchops rynchops kali ini

41. Stegonotus batjanensis (Günther, 1865) Spesimen : Tujuh spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3461, 3465, 3466, 3467, 3468, 3469 dan 3470

Stegonotus batjanensis foto oleh M.I. Setiadi Informasi ekologi : Semua spesimen dijumpai pada malam hari ketika mereka menyeberang jalan di sekitar hutan sekunder. Sehingga jenis ini merupakan kelompok nocturnal. Ular ini berburu mangsanya berupa kadal. Distribusi : Jenis ini endemik Indonesia, distribusinya meliputi Ambon, Halmahera, Morotai, Bacan, Batanta, Salawati, Ternate. Di Halmahera jenis ini dikoleksi dari seluruh wilayah Halmahera.

Page 38: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

Stegonotus batjanensis foto oleh M.I. Setiadi Catatan Taksonomi : Jenis ini masih banyak belum diketahui, kajian mendalam tentang taksonominya juga belum ada karena masih terbatasnya jumlah spesimen. Koleksi kali ini merupakan koleksi ketiga jenis ini untuk MZB.

42. Boiga irregularis (Merrem, 1802) Spesimen : Enam spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3492 – 3497

Boiga irregularis foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Semua spesimen dijumpai pada malam hari di muara sungai dengan vegetasi sekitar berupa hutan mangrove Distribusi : Papua New Guinea, Pulau Guam, Australia, Pulau-pulau di Selat Torres, Indonesia

meliputi Sulawesi, Buton, Sula and Sangihe Islands, Ternate, Halmahera, Bacan, Morotai, Buru, Boano, Ambon, Manipa, Seram, Gorong, Kai and Aru Islands, Salawati, Misool, Gag, Papua, Biak, Supiori, Numfor, Yapen dan Yos Sudarso. Jenis ini dikoleksi dari seluruh wilayah Halmahera.

Boiga irregularis foto oleh M. I. Setiadi Catatan taksonomi : Boiga irregularis dikenal dengan nama ular pohon coklat merupakan jenis introduce yang terkenal telah membuat kepunahan beberapa jenis burung di pulau Guam.

Page 39: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

43. Tropidonophis halmahericus (Boettger, 1895) Spesimen : Satu spesimen telah dikoleksi, yaitu : MZB Oph 3504 Ekologi : Spesimen ini dijumpai pada siang hari di hutan primer gunung Tarakani, Galela, 1 km dari danau Galela.

Tropidonophis halmahericus foto oleh Z. Abidin Distribusi : Indonesia (Halmahera, Ternate, Bacan, Salawati) (Iskandar & Colijn, 2002) Catatan taksonomi : Jenis ini masih banyak belum diketahui, kajian mendalam tentang taksonominya juga belum ada

karena masih terbatasnya jumlah spesimen. Koleksi kali ini merupakan koleksi ketiga jenis ini untuk MZB.

Tropidonophis halmahericus foto oleh A. Hamidy

Page 40: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

TESTUDINATA FAMILIA BATAGURIDAE 44. Cuora amboinensis (Daudin, 1802) Spesimen : Dua spesimen hidup telah dikoleksi yang semuanya bahan studi lebih lanjut di Lab. Herpetologi MZB

Cuora amboinensis foto oleh M. I. Setiadi Informasi ekologi : Spesimen ini dijumpai terjebak di sumuran, sekitar pemukiman. Distribusi : Asia Tenggara, Indonesia meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku Catatan taksonomi : Jenis ini telah banyak dieksploitasi untuk pet dan konsumsi, namun demikian koleksi spesimen museum masih terbatas. UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan bayak terimakasih kepada Dr. Ben Evans (McMaster University), Dr. Mulyadi APU (Direktur MZB-LIPI), Dr. Dedy Darnaedi (Kapuslit Biologi LIPI), Dr. Noviar Andayani (PSBK-UI) atas dukungannya sehingga penelitian ini bisa terlaksana, Ir. Mumpuni (MZB-LIPI) atas bimbingannya dan masukannya, Prof. Dr. Djoko T. Iskandar (ITB) atas masukan, diskusi dan bantuan identifikasinya, Drs. Boeadi atas masukan dan diskusinya, Steve Richards dan Burhan Tjaturadi atas bantuan identifikasinya, semua staff Taman Nasional Akejawe-Lolobata atas bantuan operasional di lapangan. Dan semua pihak yang telah mendukung terlaksanya penelitian ini.

Page 41: JENIS - JENIS HERPETOFAUNA DI PULAU HALMAHERAbiologi.lipi.go.id/zoologi/images/file_download/herpet/laporan/her... · Koleksi yang dilakukan berupa koleksi specimen (voucher specimen)

DAFTAR PUSTAKA Boettger, O. 1895. Liste der Reptilien und Batrchier der Insel Halmaheira nach den

Sammlungen Prof. Dr. W. Kükenthal’s Zoologischer Anzeiger 18 : 129 – 138

Böhme, W. and T. Ziegler. 2005. A new monitor lizard from Halmahera, Moluccas, Indonesia (Reptilia: Squamata: Varanidae). Salamandra. 41 (1/2): 51-59.

Brongersma, L. D. 1948. Frogs and Snakes from the island of Morotai (Moluccas). Zoologische Mededelingen 29: 306-310

Brown, W. C. 1991. Lizards of the genus Emoia (Scincidae) with Observations on Their Evolution and Biogeography. The California Academy of Sciences and Chistensen Research Institute. San Fransisco

De Rooij, N. 1915. The reptiles of Indo-Australian Archipelago. I. Lacertilia, Chelodina, Emydosauria. E. J. Brill, Leiden

De Rooij, N. 1917. The reptiles of Indo-Australian Archipelago. II. Ophidia. E. J. Brill, Leiden

George, W. 1981. Wallace and his line. in : Whitmore, T.C. (ed). 1981. Wallace’s line and plate tectonics. Clarendon Press, Oxford.

Hall, R. 1998. The plate tectonics of Cenozoic SE Asia and the distribution of land and sea. in Hall, R. & J. D. Holloway (eds.). 1998. Biogeography and Geological Evolution of SE Asia. Backhuys Publisher, Leiden.

Harvey, M. B., D. G. Barker, L. K. Ammerman & P. T. Chippindale. 2000. Systemaatics of Pythons of the Morelia amethestina complex (Serpentes: Boidaae) with descriptions of the tree new species. Herpetological Monographs 14 : 139-185

Iskandar, D. T. & Ed Colijn. 2001. Checklist of Southeast Asian Herpetofauna I. Amphibians. Treubia 31. part 3 (Supplement) : 1-133

Iskandar, D. T. & Colijn. 2002. Checklist of Southeast Asian Reptiles I. Snakes. Biodiversity conservation Project. Jakarta, binamitra 195 pp.

Kopstein, F. 1926. Reptilien von den Molukken und den benachbarten Inseln. Zoologische Mededelingen 9:71-112

Kluge, A. G. 2001. Gekkotan Lizard Taxonomy. Hamadryad. Vol 26 No. 1. Monk, K. A., Y. de Freetes & G. Reksodiharjo-Liley. 1997. The ecology of

Nusatenggara & Maluku. Periplus, Hongkong Pianka, E. R. & D. R. King with R. A. King. 2004. Varanoid Lizards of the World.

Indiana University Press. Bloomington & Indianapolis Phillipp, K. M., T. Ziegler & W. Böhme, 2004 dalam Pianka, E. R. & D. R. King with

R. A. King. 2004. Varanoid Lizards of the World. Indiana Van Kampen, P. N. 1923. The Amphibia of the Indo-Australian Archipelago. E.J. Brill,

Leiden Ziegler, T., W. Bohme and K. M. Phillipp. 1999. Varanus caerulivirens sp. nov., a

new monitor lizard of the V. indicus group from Halmahera, Moluccas, Indonesa (Squamata: Sauria : Varanidae). Herpetozoa 12 (1/2): 45-56