JENIS BURUNG HUTAN MANGROVE - .Kehutanan. Produksi yang dihasilkan berupa Kayu Bulat Kecil (KBK),
date post
27-Mar-2019Category
Documents
view
222download
1
Embed Size (px)
Transcript of JENIS BURUNG HUTAN MANGROVE - .Kehutanan. Produksi yang dihasilkan berupa Kayu Bulat Kecil (KBK),
2012
By :
Syf. Melinda Sari, S.Hut
3/26/2012
JENIS BURUNG HUTAN MANGROVE DI AREAL PT. BINA OVIVIPARI
SEMESTA DAN SEKITARNYA
Diterbitkan oleh : Jenis Jenis Burung Hutan Mangrove Di Areal PT. Bina Ovivipari Semesta dan Sekitarnya Tim Produksi Penyusun : Syarifah Melinda Sari, S. Hut Kontributor : Ir. Fairus Mulia, Ateng Surya Sandjaya Design sampul dan lay-out : Syarifah Melinda Sari, S. Hut Penanggung Jawab : Djaya Iskandar Foto foto : Ateng Surya Sandjaya (seluruh foto)
i
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis fauna yang begitu tinggi yang tidak perlu diragukan lagi
keberadaannya. Salah satu ekosistem yang memiliki keanekaragaman yang tinggi adalah ekosistem hutan
mangrove. Kawasan PT. Bina Ovivipari Semesta (BiOS) Group yang terletak di Kabupaten Kubu Raya
Propinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu ekosistem hutan mangrove yang masih memiliki
keanekaragaman jenis fauna cukup tinggi.
Kurangnya fasilitas yang memadai dalam pemantauan dan penelitian jenis jenis fauna ini,
menyebabkan penulis tidak dapat memastikan secara jelas jumlah jenis fauna yang berada di Kawasan
PT. BiOS Group.
Kami menyadari bahwa untuk melakukan upaya konservasi kawasan PT. Bios Group tidak bisa
dilakukan secara sepihak. Sangat diperlukan upaya kerjasama dari berbagai pihak untuk menjaga
kelestarian Hutan dikawasan PT. BiOS Group. Untuk itu, kami menganggap perlunya mendokumentasikan
dan mengenalkan keanekaragaman jenis fauna di kawasan ini kepada masyarakat luas. Dengan
mengenalkan keanekaragaman hayati tersebut, dapat diharapkan akan tumbuh minat masyarakat dalam
melestarikan habitat hutan mangrove yang masih tersisa ini.
Akhir kata, penulis berharap buku ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan minat
masyarakat luas terhadap pelestarian fauna dan kawasan hutan mangrove dikawasan ini.
Sei. Raya, 2012
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur selalu penulis haturkan ke Hadirat Allah SWT, karena masih memberikan kesempatan
kepada penulis, untuk tetap peduli pada kawasan sekitar, dan Insyallah akan memberikan kontribusi yang
berguna dengan membuat buku ini.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ateng Surya Sandjaya, karena gambar
gambar hasil jepretannyalah, yang memberikan inspirasi penulis untuk membuat buku ini.
Terima kasih juga kepada Bapak Ir. Fairus Mulia yang memberikan referensi buku-buku Inventarisasi
Flora dan Fauna, penerbit buku buku klasifikasi fauna hutan mangrove dan hutan rawa gambut, yang
telah membantu dalam pemberian nama nama jenis fauna yang terdapat di kawasan Hutan PT. BiOS
Group, dan mempermudah penulis untuk menyelesaikan tulisan buku ini.
Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penyelesaian buku ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, tetapi tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Sei. Raya, 2012
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
UCAPAN TERIMA KASIH.. ii
DAFTAR ISI... iii
PENDAHULUAN.. 1
A. Latar Belakang..... 1
B. Tujuan dan Sasaran.. 3
KONDISI UMUM HUTAN MANGROVE PT. BiOS . 4
A. Letak dan Luas. 4
B. Tata Ruang 5
C. Karakteristik Tanah.. 6
D. Iklim. 7
E. Flora dan Fauna 7
F. Sosial, Ekonomi, dan Budaya.. 8
G. Pendidikan, Kesehatan, dan Agama. 9
H. Aksesibilitas... 11
JENIS-JENIS BURUNG DI AREAL PT. BIOS. .. 13 18
DAFTAR PUSTAKA. 27
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT. Bina Ovivipari Semesta (BiOS) group, terutama bergerak di bidang
Kehutanan. Produksi yang dihasilkan berupa Kayu Bulat Kecil (KBK), yang
diperuntukan sebagai bahan baku industri chip kayu/pulp/paper dan industri arang
(milik sendiri). Jenis dominan yang dimanfaatkan adalah bakau ( Rhizophora spp).
PT. Bios, memperoleh Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan
Alam melalui SK No. SK.68/MENHUT-II/2006 Tanggal 27 Maret 2006, Luas
10.100 Ha di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat selama 20 tahun,
terhitung tanggal 2 Juli 2001 s/d 1 Juli 2021, yang merupakan pembaharuan dari
Sk Bupati Pontianak tahun 2001 dan memulai aktivitas lapangan tahun 2002.
Areal yang dikelola PT. BiOS saat ini adalah bekas areal tebangan
IUPHHK-HA/HPH :
PT. Pelita Rimba Alam, SK HPH No. 270/Kpts/Um/4/1979 tanggal 5 Mei
1979 seluas 40.000 Ha, dan telah berakhir tahun 1979
PT. Bumi Indonesia Jaya, SK HPH No. 322/Kpts/Um/7/1975 tanggal 28 Juli
1975, seluas 21.000 Ha, dan telah dicabut melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan No. 317/Kpts-II/1991 tanggal 71 Juni 1991
Dari kedua areal IUPHHK-HA tersebut hanya sebagian kecil yang merupakan
hutan mangrove, sedangkan sisanya merupakan areal hutan rawa gambut (peat
swamp forest)
Berdasarkan penelusuran dokumen-dokumen PT. Bumi Indonesia Jaya dan
PT. Pelita Rimba Alam, khususnya yang saat ini dikelola oleh PT. Bina Ovivipari
Semesta (tipe mangrove), areal bekas tebangan tidak teregister dengan baik,
sehingga sejarah penataan, pemanfaatan dan pembinaan hutan secara
administrative sulit diketahui. Tetapi sesuai dengan hasil inventarisasi tegakan dan
pengamatan pada seluruh areal kerja, didapatkan hal-hal berikut :
2
Masih ditemukan virgin forest pada daerah + 500 m dari sungai pasang surut
(pasut) dan atau alur air pasang surut. Hal ini disebabkan perusahaan terdahulu
hanya mampu melakukan penebangan dan penyaradan secara manual sejauh +
500 m dari tepi sungai pasang surut dan alur air pasang surut.
Masih ditemukan bekas-bekas potongan kayu yang sudah membusuk/lapuk
pada beberapa TPn, mungkin karena sudah tidak sempat diangkut atau sebagai
kayu rejek.
Penataan dilakukan berdasarkan batas-batas alami, seperti sungai pasang surut
dan alur air pasang surut karena tidak ditemukan batas buatan (berupa patok
batas) dilapangan.
Lokasi bekas tebangan + 95 % sudah ditutupi oleh permudaan dengan jenis
yang sama dengan yang ditebang (tidak terjadi perubahan jenis) yakni
didominasi oleh jenis bakau (R. apiculata) dengan rata-rata diameter 20 cm.
Permudaan ini kemungkinan tumbuh secara alami, dimana bibit/propagule
dapat berasal dari yang hanyut kemudian masuk kedalam hutan (pasang surut)
atau berasal dari tegakan yang ditinggalkan. Dalam areal juga tidak ditemukan
bekas lokasi persemaian mangrove.
Sistem silvikultur yang digunakan kemungkinan system tebang habis dalam
jalur atau system rumpang, karena system silvikultur untuk mangrove baru
ditetapkan tahun 1978 melalui SK Dirjen Kehutanan No. 60 tahun 1978.
Sebelum tahun 1978 tidak ada peraturan khusus silvikultur untuk mangrove,
namun hanya berdasarkan surat rekomendasi hasil penelitian yang dilakukan
Litbang Kehutanan.
Luas areal PT. BiOS yang dikelola adalah 10.100 Ha yang terletak di kawasan
hutan mangrove dengan keanekaragaman jenis fauna yang cukup tinggi. Sistem
pengelolaan yang dilakukan adalah Sistem Silvikultur Pohon Induk, dengan dasar
acuan adalah Dokumen-dokumen SOP (Standard Operasional Prosedur), yang
merupakan uraian-uraian ketentuan yang ditetapkan oleh Departemen Kehutanan.
3
Keanekaragaman jenis fauna sampai saat ini masih bisa dilihat pada
kawasan lokasi kerja PT. BiOS dan sekitarnya, hal ini karena kegiatan produksi
perusahaan yang dilakukan selama ini merupakan kegiatan yang ramah
lingkungan. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa kawasan tersebut masih dalam
kondisi baik. sehingga sebagai perwujudan komitmen pemegang ijin, pada tanggal
18 Februari 2009 IUPHHK-PT BiOS sudah mendapatkan sertifikasi PHAPL
dengan Predikat Baik, yang selanjutnya pengesahan RKT dilakukan secara Self
Approval mulai tahun 2010
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Memberikan informasi sekaligus mengenalkan kekayaan jenis fauna
dikawasan hutan mangrove, khususnya diareal kawasan PT. BiOS dan
sekitarnya.
2. Sasaran
Meningkatkan apresiasi masyarakat dan Pihak Pengelola Kawasan hutan
dalam meningkatkan kesadaran akan arti penting melestarikan fauna dan
hutan sebagai habitatnya.
Meningkatkan minat masyarakat dalam melestarikan fauna dan habitat
hutan mangrove yang masih tersisa.
4
KONDISI UMUM HUTAN MANGROVE
PT. BINA OVIVIPARI SEMESTA
A. LETAK DAN LUAS
Tabel A-1. Letak dan Luas Areal IUPHHK Hutan Alam PT. Bina Ovivipari
Semesta
NO. URAIAN KETERANGAN
1. Geografis Blok S. Bunbun : 109 8, 300 BT - 109 29, 200 BT
: 0 27, 900 LS - 0 53, 200 LS
Blok Selat Sekh
: 109 36 00 BT - 109 41, 600 BT
: 0 54, 700 LS - 0 58, 600 LS
2. Kel. Hutan S. Bunbun dan Selat Sech
3. Batas Areal :
Blok A (Selat Sech)
- Sebelah Utara Hutan Produksi Konversi
- Sebelah Timur Hutan Lindung dan Hutan Produksi Konversi
- Sebelah Selatan Hutan Lindung
- Sebelah Barat Hutan Produksi Konversi
Blok A (Selat Sech)
- Sebelah Utara Areal Penggunaan Lain (