Jenis Bank

11
KEUNGGULAN Jaringan Luas Bank BRI memiliki jaringan yang luas sehingga memberikan kemudahan bagi Anda untuk bertransaksi. Bank BRI memiliki lebih dari 6.800 unit kerja dan sudah menjadi bank devisa sejak tahun 1962. Tenaga Kerja Profesional Treasury Bank BRI didukung oleh tenaga kerja profesional yang siap memberikan pengarahan terkait dengan bisnis Anda dan produk-produk yang kami miliki. Tujuan kami murni untuk memberikan pelayanan terbaik bagi anda. Layanan produk Sesuai Kebutuhan Anda Produk yang kami miliki dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda, antara lain: o Produk Foreign Exchange o Produk Money Market o Produk Fixed Income o Produk Derivatif PROSEDUR Transaksi dapat dilaksanakan dengan mudah. Anda hanya cukup datang ke unit kerja BRI terdekat atau menghubungi Dealing Room Treasury dan kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk anda. a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya 1 ) Bank Sentral Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara , merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Peluang Usaha Reseller Mode OkRek Iklan Peluang menjadi RESELLER untuk produk yang banyak dicari. Mudah dan gratis.

description

jenis -jenis bank indonesia

Transcript of Jenis Bank

Page 1: Jenis Bank

KEUNGGULAN

Jaringan Luas Bank BRI memiliki jaringan yang luas sehingga memberikan kemudahan

bagi Anda untuk bertransaksi. Bank BRI memiliki lebih dari 6.800 unit kerja dan sudah menjadi bank devisa sejak tahun 1962.

Tenaga Kerja Profesional Treasury Bank BRI didukung oleh tenaga kerja profesional yang siap memberikan pengarahan terkait dengan bisnis Anda dan produk-produk

yang kami miliki. Tujuan kami murni untuk memberikan pelayanan terbaik

bagi anda.

Layanan produk Sesuai Kebutuhan Anda Produk yang kami miliki dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda, antara

lain:

o Produk Foreign Exchange

o Produk Money Market

o Produk Fixed Income

o Produk Derivatif

PROSEDUR

Transaksi dapat dilaksanakan dengan mudah. Anda hanya cukup datang ke

unit kerja BRI terdekat atau menghubungi Dealing Room Treasury dan kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk anda.

a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1 ) Bank Sentral

Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai

wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan

melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,

mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.

Peluang Usaha – Reseller Mode OkRek Iklan Peluang menjadi RESELLER untuk produk yang banyak dicari. Mudah dan gratis.

Page 2: Jenis Bank

Adsense Indonesia Menampilkan iklan lokal di blog dan dibayar. Untuk Anda yang ingin memulai bisnis internet

dengan blog Anda.

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal

yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

a) Tujuan Bank Indonesia

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai

dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara

berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah

di bidang perekonomian.

b ) Tugas Bank Indonesia

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia berwenang:

(a) menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi;

(b) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak

terbatas pada:

- operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing

- penetapan tingkat diskonto

- penetapan cadangan wajib minimun

- pengaturan kredit atau pembiayaan

Cara-cara pengendalian moneter dapat dilaksana-kan juga berdasarkan prinsip syariah.

Pelaksanaan ketentuan tersebut ditetapkan Peraturan Bank Indonesia.

(2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Page 3: Jenis Bank

Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia

berwenang:

(a) melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem

pembayaran,

(b) mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang

kegiatannya.

Pelaksanaan kewenangan di atas ditetapkan dengan Peraturan Bank Indonesia.

(3) mengatur dan mengawasi bank

Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan

peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari

bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia.

2 ) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh

bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank

umum sering disebut bank komersial (commercial bank).

Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama

antara lain:

a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan

tabungan;

b) memberikan kredit;

c) menerbitkan surat pengakuan utang;

d) memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu

sendiri;

e) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau

dengan pihak ketiga;

f) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan

g) melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga

yang tidak tercatat di bursa efek.

Page 4: Jenis Bank

3 ) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank

konvensional (bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu:

a) menerima simpanan berupa giro,

b) mengikuti kliring,

c) melakukan kegiatan valuta asing,

d) melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini.

a) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.

b) Memberikan pinjaman kepada masyarakat.

c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.

b . Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank

milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.

1 ) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh

pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank

Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang

terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank

Jateng, dan sebagainya.

2 ) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh

swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian

keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank

Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.

3 ) Bank Milik Asing

Page 5: Jenis Bank

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau

pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO

bank, City Bank, dan lain-lain.

c . Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

1 ) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa

yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.

Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya

menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan

dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk

menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro;

menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit

investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa

keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti

jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa

rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini

merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian

dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank

konvensional contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari

pada subbab sebelumnya.

2 ) Bank Syariah

Sekarang ini banyak berkembang bank syariah.

Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah

di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,

maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,

khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah

efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara

sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.

Page 6: Jenis Bank

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang

atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan

bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank

konvensional.

Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah

penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan

besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang

berlaku pada bank syariah.

a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain

(ijarah wa iqtina).

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan

hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi

bank syariah, bunga bank adalah riba.

Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh

masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini bank syariah sudah

tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia,

dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip

syariah. Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam wawancara.

a.Siapakah diri Anda? Silakan memperkenalkan diri Anda!

b.Mengapa Anda tertarik bergabung dengan perusahaan ini?

c.Mengapa Anda ingin meninggalkan pekerjaan saat ini?

d.Ceritakan pengalaman Anda di perusahaan / organisasi!

e.Ceritakan kegiatan ekstrakurikuler Anda saat kuliah!

f.Bagaimana cara mengatasi situasi sulit yang pernah Anda hadapi di perusahaan sebelumnya?

g.Apakah kelebihan dan kekurangan Anda?

h.Bila Anda menghadapi masalah dengan bawahan / rekan kerja yang sulit diatur, bagaimana sikap Anda

untuk menghadapinya. ?

i.Apa pendapat Anda bila pekerjaan Anda tangani melampaui berat dan tidak sebanding dengan

Page 7: Jenis Bank

penghasilan yang Anda terima?

j.Apa harapan Anda pada lima tahun yang akan datang tentang pekerjaan, jabatan, dan penghasilan?

Untuk menjawab pertanyaan pertama, perkenalkan nama, umur, tempat tanggal lahir, pendidikan

terakhir, pengalaman kerja / organisasi, informasi tantang keluarga.

Untuk menjawab pertanyaan kedua, pelajari (dengan berbagai cara) tentang latar belakang kegiatan

perusahaan,produk perusahaan, posisi perusahaan dibanding perusahaan lain. Jelaskan di aspek mana

Anda tertarik untuk bergabung dengan perusahaan tersebut!

Gunakan jawaban yang mengesankan keinginan Anda untuk mengembangkan karier. Hindari jawaban

yang mengesankan menjelekan manajemen perusahaan, menghindari konflik, menghindari beban kerja.

Inilah contoh jawaban untuk menjawab pertanyaan ketiga.

Untuk menjawab pertanyaan keempat, tonjolkan tentang lingkup tanggung jawab Anda. Tekankan

prestasi/kinerja yang telah Anda lakukan.

Kemudian, ketika menjawab pertanyaan kelima, jelaskan tentang kuantitas dan kualitas yang Anda

bawahi.

Jawablah pertanyaan keenam dengan menonjolkan kapasitas manajerial dan yang didukung dengan

daya analisis dan tindakan yang sistematis.

Untuk menjawab pertanyaan ketujuh, pahamilah jawaban berikut ini..Insan yang baik adalah yang

mengetahui diri sendiri seutuhnya, baik yang menyangkut potensi dirinya maupun kekurangan. Begitu

pula dengan diri Anda, kenalilah diri Anda, baik kelebihan maupun kekurangan. Jangan segan-segan

menceritakan kelebihan yang Anda miliki. Misal:

a.Saya adalah orang yang tekun.

b.Saya adalah orang yang suka memimpin.

c.Saya umumnya unggul dalam kerja kelompok.

d.Saya orang yang cerdas dan cekatan.

Anda juga menyampaikan kelemahan. Namun, kemukakan hal itu secara taktis sehinggan secara tidak

langsung justru mengesankan kelebihan yang tersembunyi. Contoh:

a.Saya terlalu teliti dalam bekerja sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.

b.Saya sering bersikap terlalu hati-hati.

c.Saya terlalu cepat dalam bekerja.

d.Seringkali dalam bekerja saya lupakan waktu.

Selanjutnya,untuk menjawab pertanyaan kedelapan jelaskan cara mengatasi masalah melalui dua

pendekatan,yaitu pendekatan organisasi dan pendekatan informal.

Page 8: Jenis Bank

Untuk menjawab pertanyaan kesembilan jelaskan bahwa anda suka bekerja. Kenikmatan bekerja adalah

keberhasilan dalam menyelesaikan tugas,kemampuan,dan mencapai target,akan memberikan kepuasan.

Pertanyaan terakhir,berikan penjelasan yang menggambarkan pencapaian ambisi/cita-cita,peningkatan

jenjang karier yang meningkatkan, dan peningkatan penghasilan yang signifikan.

Page 9: Jenis Bank

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di

Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah

oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der

Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu

lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga

tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal

1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam

masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti

untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949

dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU

No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan

peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian

berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam

Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank

tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan

Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia

unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor

Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan

Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya

mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II

Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat

Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21

tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan

Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan

BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi

perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih

digunakan sampai dengan saat ini

Page 10: Jenis Bank

Sofyan Basir Direktur Utama / President Director

A. Toni Soetirto Direktur / Director

Djarot Kusumayakti Direktur / Director

Sarwono Sudarto Direktur / Director

Sulaiman A. Arianto Direktur / Director

Lenny Sugihat Direktur / Director

Randi Anto Direktur / Director

Achmad Baiquni Direktur / Director

Suprajarto Direktur / Director

Asmawi Syam Direktur / Director

Gatot Mardiwasisto Direktur / Director

Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak tanggal 17 Mei 2005

dan terpilih kembali untuk periode jabatan kedua pada tanggal 20 Mei 2010. Sebelum bergabung

dengan BRI, menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bukopin. Karir perbankan dimulai pada

Page 11: Jenis Bank

tahun 1981 di Bank Duta, pada tahun 1986 bergabung dengan Bank Bukopin dan telah

menduduki beberapa jabatan manajerial di Bank Bukopin termasuk Direktur Komersial, Group

Head Line of Business, dan Pemimpin Cabang di beberapa kota besar Indonesia.

Meraih gelar Diploma dari STAK Trisakti, Jakarta (1980), gelar Sarjana Ekonomi dari STIE

Ganesha, Jakarta (2010), dan gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Trisakti, Jakarta (2012).

Telah mengikuti berbagai pendidikan serta pelatihan di bidang perbankan baik di dalam maupun

luar negeri, diantaranya Seminar Risk Management Certification Refreshment Program

(Frankfurt); Eksekutif Manajemen Risiko, ABN Amro (Denpasar); Islamic Finance Forum

(Swiss); Seminar Business Continuity Planning, Ernst & Young; SESPIBANK (Jakarta);

Strategy Development Session, IBM; dan Structuring Loans & Short Term, The Institute

Banking & Finance.