Jenis Antibodi Dan Obat
-
Upload
ezty-minky -
Category
Documents
-
view
42 -
download
7
description
Transcript of Jenis Antibodi Dan Obat
JENIS –JENIS ANTIBODI
IgM : dihasilkan pada pemaparan awal oleh suatu antigen, banyak terdapat di dalam darah, tetapi normalnya tidak ditemukan di organ atau jaringan.
IgG : jenis antibodi yang dihasilkan dari pemaparan antigen berikutnya, satu-satunya antibodi yang bisa dipindahkan melalui plasenta dari ibu ke janin, banyak terdapat pada jaringan dan darah.
IgA : antibodi yang memegang peranan penting pada pertahanan tubuh terhadap masuknya mikroorganisme melalui permukaan yang dilapisi selaput lendir. Ditemukan pada darah dan cairan tubuh.
IgD : terdapat dalam darah, limfa, dan permukaan sel B dalam jumlah sedikit. Fungsinya membantu sel T menangkap antigen dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel T.
IgE : antibodi yang beredar dalam aliran darah, kadang menimbulkan reaksi alergi akut pada tubuh. Oleh karena itu, tubuh seseorang yang sedang mengalami alergi memiliki kadar IgE yang tinggi.
OBATANTI HISTAMIN
FARMAKODINAMIK Karena absorpsinya baik pada pemberian oral, efek umumnya telah terlihat setelah 30
menit dan mencapai maksimal dalam 1-2 jam dengan lama kerja bervariasi. AH1 pada umumnya larut lemak, terutama generasi pertama, dapat melewati sawar darah
otak sehingga menimbulkan efek samping sedasi, efek ini hampir tidak dipunyai oleh generasi kedua.
Golongan etanolamin, fenotiazin, dan etilendiamin mempunyai aktivitas antimuskuranik-antikolinergik.
Dimenhidrinat dan prometazin mempunyai efek anestesi lokal. Antihistamin menghambat efek vasodilatasi histamin.FARMAKOKINETIK Absorpsi AH1 pada pemberian oral baik, kadar puncak dicapai setelah 30 menit. Waktu
paruh plasma 4-6 jam, kecuali meklizin waktu paruhnya 12-24 jam. Distribusi AH1 mencapai seluruh jaringan, termasuk susunan saraf pusat. Metabolisme di hati, sebagian kecil tidak dimetabolisme. Ekskresi melalui urinPENGGOLONGAN ANTIHISTAMIN
1. Generasi Pertama (menimbulkan efek sedatif)a. Alkilamin; klorfeniramin dan bromfeniramin mempunyai efek sedasi ringan
dan paling sering digunakan.b. Etanolamin; dimenhidrinat, difenhidramin dan karbinoksamin mempunyai
efek sedasi yang lebih jelas dan mempunyai efek anti muntah.
c. Etilendiamin; tripenelamin, antazolin, dan pirilamin mempunyai efek sedasi ringan dan menimbulkan iritasi saluran cerna.
d. Piperazin; meklizin dan siklizin mempunyai efek sedasi ringan, efek anti muntah dan menimbulkan iritasi saluran cerna.
e. Fenotiazin; prometazin dan siproheptadinmempunyai efek sedasi yang cukup jelas, efek anti muntah dan penghambat alpha-adrenoseptor lemah.
2. Generasi Kedua (non sedatif)a. Benzimidazol; astemizol merupakan antihistamin yang mempunyai efek
sedasi relatif hampir tidak ada.b. Piperidin; terfenadin, feksofenadin dan beberapa antihistamin baru
menimbulkan sedasi yang sangat ringan karena penetrasi ke SSP sangat sedikit.
INDIKASI Alergi Mabuk perjalanan dan mual Obat insomniaEFEK SAMPING Sedasi, telinga berdenging, lelah, pusing, malas, pandangan kabur, dan tremor Mulut kering dan retensi urin Iritasi saluran cerna, mual dan konstipasi/diare
ANTIINFLAMASI
Obat antiinflamasi dibagi menjadi antiinflamasi steroid dan non steroid.
Antiinflamasi steroid, menghambat enzim fosfolipase sehingga asam arakidonat tidak terbentuk. Mempunyai efek antiinflamasi, antialergi, dan imunosupresan.
Antiinflamasi non steroid menghambat biosintesis prostaglandin, tepatnya menghambat sintesis enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG2 terganggu.GOLONGAN1. Salisilat2. Pirazolon3. Asetaminofen (parasetamol)4. Golongan obat-obat analgesik antiinflamasi lainnya: fenilbutazon, indometasin, asam
mefenamat, ibuprofen, ketoprofen, fenprofen, naproksen, piroksikam, tolmentin, dan sulindak.
5. Penghambat COX-2: celecoxib, valdecoxib, parecoxib, etoricoxib, dan lumiracoxib6. Obat penyakit pirai: alopurinol, kolkisin, probenesid, dan sulfinpirazon7. Obat untuk artritis: klorukuin, garam emas, metroteksat, dan d-penisilamin
ASETOSAL / ASAM ASETIL SALISILATo Farmakodinamik
Mempunyai efek analgetik, antipiretik, antiinflamasi dan urikosurik Mekanisme kerjanya dengan menghambat biosintesis prostaglandin melalui
penghambatan enzim prostaglandin sintetaseo Farmakokinetik
Pada pemberian oral, absorpsi berlangsung cepat, dalam suasana asam absorpsi lebih baik
Distribusi ke seluruh jaringan tubuh dan dapat melewati plasenta Metabolisme terjadi di hati, terjadi konjugasi dengan asam glukuronat dan glisin Ekskresi melalui urin, jika suasana basa metabolisme meningkat 8x daripada suasana
asam.o Indikasi
Analgesik Antipiretik Antiinflamasi Penggunaan lain
o Efek Samping
Iritasi dan perdarahan lambung, reaksi alergi dan gangguan ginjal.SALISILAMIDo Farmakodinamik
Memiliki efek antipiretik dan analgesik yang lebih lemah dibanding asetosal.o Indikasi
Sebagai analgetik antipiretik Sebagai antiinflamasi
DIFLUNISALo Farmakodinamik
Mempunyai efek analgetik dan antiinflamasi tetapi tidak mempunyai efek antipiretik.o Indikasi
Untuk analgetik ringan/sedang osteoartritis
ASETAMINOFEN (PARASETAMOL)o Farmakodinamik
Mempunyai efek analgetik antipiretik, tidak memiliki efek antiinflamasi dan urikosurik.o Farmakokinetik
Pada pemberian oral, absorpsi berlangsung cepat dan lengkap. Kadar terapi dalam plasma dicapai setelah 30 menit. Waktu paruh dicapai dalam 1-3 jam
Metabolisme di hati, terjadi konjugasi dengan asam glukuronat dan sulfat Ekskresi melalui ginjal.
o Indikasi
Sebagai anlgetik antipiretiko Efek Samping
Timbulnya trombositopenia Reaksi alergi berupa eritema dan urtikaria
DIPIRONo Farmakodinamik
Efek analgetik antipiretik, sedangkan efek antiinflamasinya lemah.o Efek Samping
Agranulositosis Anemia aplastik dan trombositopenia Mual, muntah, perdarahan lambung dan anuria
FENILBUTAZON DAN OKSIGENBUTAZONo Farmakodinamik
Efek anti inflamasi, efek analgesik sedikit lebih lemah dibanding salisilat. Oksifenbutazon mempunyai efek antireumatik dan retensi air.
o Farmakokinetik
Absorpsi baik melalui saluran cerna pada pemberian oral, kadar puncak dicapai dalam 2 jam dengan waktu paruh 70 jam, 98% terikat protein plasma
Kedua obat ini berkompetisi dengan obat lain sehingga menimbulkan interaksi.o Indikasi
Obat pirai akut Artritis reumatoid Gangguan sendi dan otot lain
o Efek Samping
Alergi terhadap fenilbutazon dan oksifenbutazon Anemia aplastik Agranulositosis, leukopenia, trombositopenia, hepatitis dan stomatitis ulseratif Iritasi lambung
MECLOFENAMATo Farmakodinamik
Mempunyai efek analgesik sebanding aspirin tetapi efek inflamasi kurang dibanding aspirin
o Farmakokinetik
Kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 30-60 menit dengan waktu paruh 2 jam Ekskresi melalui urin dalam bentuk konjugasi dengan asam glukuronat
o Indikasi
Nyeri sedang dan akut pasca operasi gigio Efek Samping
Meningkatkan efek antikoagulan oral Gangguan saluran cerna, seperti nyeri lambung dan diare
INDOMETASINo Farmakodinamik
Efek analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi mirip asam asetil salisilat Menghambat pergerakan leukosit polimorfonuklear
o Farmakokinetik
Absorpsi pada pemberian oral melalui saluran cerna baik dan hampir sempurna Kadar puncak dicapai dalam 3 jam, waktu paruh 4-12 jam Distribusi tidak merata dan 90% terikat plasma protein Ekskresi melalui urin dalam bentuk utuh dan metabolitnya
o Indikasi
Pengobatan artritis reumatoid, ankylosis spondylitis, osteoartritis dan penyakit pirai Nyeri uveitis dan pasca bedah mata
o Efek Samping
Gangguan saluran cerna, mual, muntah dan diare Reaksi alergi dan gangguan hematopoiesis Gangguan hati
SULINDAKo Farmakodinamik
Mempunyai efek farmakologi mirip indometasin tetapi dengan potensi setengahnya.o Farmakokinetik
Sama seperti indometasino Efek Samping
Mirip indometasin tetapi lebih ringanDERIVAT ASAM FENIL PROPIONATYang termasuk: ibuprofen, fonprofen, ketoprofen, flubiprofen, naproxeno Farmakodinamik
Efek analgesik, efek antipiretik, dan efek antiinflamasio Indikasi
Reumatik, osteoartritis, ankylosis spondylitis Nyeri pasca melahirkan dan pasca operasi mata Nyeri pasca operasi gigi
o Efek Samping
Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah dan nyeri epigastrik Mengaktifkan tukak peptik
OKSIKAMo Farmakodinamik
Efek penghambat pada COX-2o Farmakokinetik
Absorpsi melalui lambung cepat, waktu paruh obat ini panjang
Ekskresi dalam bentuk konjugasi dengan asam glukuronat dan sebagian kecil dalam bentuk utuh
o Indikasi
Artritis reumatoid dan ankylosis spondylitiso Efek Samping
Sama seperti obat AINS lainnyaTOLMENTINo Farmakodinamik
Efek antiinflamasio Farmakokinetik
Absorpsi cepat dan hampir sempurna setelah pemberian oral Kadar puncak plasma dicapai dalam 60 menit
o Efek Samping
Gangguan SSP (insomnia, bingung dan mengantuk) Erosi, ulserasi dan perdarahan saluran cerna
DIKLOFENAKo Farmakodinamik
Mempunyai efek sama dengan obat AINS laino Farmakokinetik
Mula kerja cepat, mencapai puncak konsentrasi di plasma dalam 2-3 jam setelah pemberian oral, dan waktu paruh 1-2 jam
First pass metabolisme di hepar Ekskresi oleh ginjal
o Indikasi
Kondisi inflamasi, rasa sakit dan dysmenorrhea Osteoartritis dan ankylosis spondylitis
PENGHAMBAT COX21. CELECOXIB
o Farmakodinamik
Menghambat enzim siklooksigenaseo Farmakokinetik
Absorpsi segera setelah pemberian, kadar puncak dicapai dalam 3 jam, waktu paruh 4 jam
Metabolisme secara ekstensif di hati oleh sitokrom P450 (CYP2C9) Ekskresi melalui tinja dan urin
o Efek Samping
Sakit perut, diare dan dispepsia Tukak lambung dan duodenum
OBAT PIRAI
1. KOLKISINo Farmakodinamik
Efek antiinflamasi spesifik untuk penyalut pirai dan penyakit artritis lainnya Menghambat migrasi granulosit ke tempat radang sehingga penglepasan mediator
inflamasi juga dihambat dan peradangan dapat ditekano Farmakokinetik
Absorpsi melalui saluran cerna baik Distribusi ke seluruh jaringan tubuh Ekskresi dalam bentuk utuh melalui tinja
o Efek Samping
Mual, muntah dan sakit perut Gangguan hati dan ginjal
2. ALOPURINOLo Farmakodinamik
Menurunkan ekskresi asam urat ginjalo Indikasi
Penyakit pirai kronik Hiperurisemia, dll
o Efek Samping
Reaksi hipersensitivitas Gangguan fungsi hati dan ginjal
3. PROBENESIDo Farmakodinamik
Efek urikosurik, menghambat ekskresi penisilino Farmakokinetik
Absorpsi pada pemberian oral baik, kadar puncak plasma dicapai dalam 3-4 jam, waktu paruh eliminasi 4,2 jam
Ekskresi melalui urin dalam bentuk konjugasi dengan asam glukuronat dan metabolit teroksidasi
o Efek Samping
Mual, muntah, anoreksia Sakit kepala Reaksi alergi Mengantuk, anemia, rasa panas karena vasodilatasi di muka dan leher
4. SULFINPIRAZONo Farmakodinamik
Efek urikosurik, menghambat reabsorpsi tubular asam urato Efek Samping
Sakit perut dan mual Leukopenia, agranulositosis dan trombositopenia