Jembatan Taxiway

download Jembatan Taxiway

of 3

Transcript of Jembatan Taxiway

Taxiway Bridge

Bandar udara internasional merupakan salah satu aset penting suatu negara. Dengan adanya Bandar udara maka hubungan internasional antarnegara juga akan semakin lancar. Pentingnya suatu Bandar udara ini menuntut perencanaan Bandar udara yang tepat dan matang, sehingga setelah beroperasi tidak akan terjadi banyak masalah yang dapat merugikan. Oleh sebab itu segala komponen yang termasuk di dalamnya harus diperhitungkan dengan cermat. Salah satu komponen Bandar udara yang terbilang penting adalah taxiway. Taxiway merupakan bagian lapangan gerak darat yang digunakan pesawat terbang untuk berjalan taxi (taxiing) antara runway dan apron di daerah terminal, atau antara runway atau apron menuju hanggar pemeliharaan. Taxiway berfungsi untuk menyederhanakan lalu lintas pesawat udara di darat dan membuat runway terbuka, yaitu siap digunakan pesawat udara untuk take off dan landing selama waktu operasi. Pada beberapa Negara yang memiliki luas wilayah yang terbatas, perencanaan suatu bandara kerap kali mengalami kendala lokasi. Ketersediaan area yang terbatas juga akan menyebabkan kurangnya alokasi area untuk Bandar udara. Padahal untuk melayani semua aktivitas penerbangan diperlukan area yang luas, karena ukuran pesawat terbang juga berbeda-beda. Salah satu solusi untuk mengatasi kendala ini adalah dengan membangun jembatan taxiway (taxiway bridge). Sejumlah Negara maju di dunia telah menerapkan sistem jembatan taxiway. Beberapa diantaranya, yaitu Phoenix Sky Harbour Airport, Dhare International Airport, West at Leipzig/Halle Airport, Port Columbus Crossover, Munich Airport, Germanwings Rollbrucke, Changi International Airport, dan lain-lain. Di bawah ini adalah contoh jembatan taxiway di beberapa bandara.

Leipzig/Halle Airport

OHare International Airport

Port Columbus Crossover

Changi International Airport

Beberapa contoh jembatan taxiway di atas menunjukkan bahwa wilayah jalan raya, tempat melintas kendaraan juga dapat dijadikan wilayah bandara sekaligus dengan adanya taxiway bridge. Di atas jalan raya dibangun jalan layang (fly over) yang merupakan jalur taxiway dari bandara terdekat. Meskipun taxiway dalam keadaan digunakan, arus lalu lintas di bawahnya tetap dapat berjalan seperti biasa. Lebar taxiway tetap disesuaikan dengan karakteristik pesawat yang akan lewat. Meskipun demikian, taxiway bridge juga memiliki kendala. Salah satu yang menjadi kendala adalah masalah kebisingan. Karena jarak pesawat dengan kendaraan di jalan raya yang relatife dekat, otomatis volume kebisingan yang ditimbulkan pesawat juga lebih besar bagi pengguna jalan. Oleh sebab itu pengguna jalan harus lebih hati-hati saat melintasi jalan raya di bawah taxiway bridge, tertama apabila sedang ada pesawat lewat. Dengan adanya solusi ini, setiap bandara bisa memperluas air side dengan membangun taxiway bridge. Namun dalam perencanaannya sangat diperlukan ketelitian ekstra, agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal karena akan membahayakan tidak hanya bagi pesawat dan isinya, tetapi juga bagi pengguna jalan raya di bawahnya.