Jembatan Ampera

20
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG OLEH: BAYU KURNIAWAN 11 2009 058 RENDY ARISANDY 11 2009 077 AIDIL FITRA BOWO 11 2009 102

description

Ampera

Transcript of Jembatan Ampera

Page 1: Jembatan Ampera

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

OLEH:

BAYU KURNIAWAN 11 2009 058RENDY ARISANDY 11 2009 077AIDIL FITRA BOWO 11

2009 102

Page 2: Jembatan Ampera

PEMBANGUNAN SUATU KAWASAN DAN ATAU LOKASI TERTENTU MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP LALU LINTAS DISEKITARNYA DIKARENAKAN ADANYA TAMBAHAN TARIKAN DAN BANGKITAN PERJALANAN ORANG ATAU KENDARAAN.

DIPERLUKAN KAJIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS DAN UPAYA MENAJEMEN SERTA REKAYASA LALU LINTAS UNTUK MEMINIMALKAN DAMPAK TERSEBUT.

SECARA UMUM TELAH DITERIMANYA SUATU KONSEP ANALISIS “ MENGINTERNALKAN EKSTERNALISTIS “ DENGAN KONSEKUENSI “POPULER PAYS” DENGAN PENGERTIAN BAHWA PIHAK PENGEMBANG HARUS MEMBERIKAN KONRTIBUSI YANG NYATA DIDALAM PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS SEBAGAI AKIBAT PEMBANGUNAN SUATU KAWASAN ATAU LOKASI TERTENTU YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN TAMBAHAN PEMBEBANAN LALU LINTAS.

Page 3: Jembatan Ampera

DATA SEKUNDERJEMBATAN AMPERA

Nama resmi Jembatan Ampera Panjang total 1,117 m (3.665 kaki) Lebar 22 m (72 kaki) Tinggi 63 m (207 kaki) Bentang utama 75 m (246 kaki) Jumlah bentangan 1 (jembatan utama) 1 (keseluruhan) Vertical clearance 11.5 m (38 kaki) Jalan (4 jalur) : 4 x 3,5 meter = 14 meter Lajur sepeda : 2 x 1,75 meter = 3,5 meterTrotoar : 2 x 2,25 meter = 4,5 meter

Page 4: Jembatan Ampera

Maksud dari studi ini adalah untuk melakukan analisis sejauh mana Jembatan Ampera tahan terhadap lalu lintas disekitar lokasi dan mencari upaya penanganannya, sedangkan tujuannya adalah :• Mengidentifikasi unjuk kerja lalu lintas jembatan Ampera; • Memprediksi besarnya bangkitan/tarikan perjalanan jembatab Ampera;

• Memprediksi permasalahan yang akan timbul di Jembatan Ampera yang diakibatkan adanya peningkatan bangkitan dan tarikan perjalanan;

• Melakukan pengaturan serta optimalisasi terhadap prasarana yang ada guna meminimalkan permasalahan lalu lintas disekitar lokasi Jembatan Ampera;

• Menyusun rekomendasi penanganan dampak lalu lintas.

Page 5: Jembatan Ampera

UNDANG – UNDANG NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN, PADA PASAL 99 DAN PASAL 100

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NO. 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN DAN RETRIBUSI PERIZINAN BANGUNAN

PEDOMAN PERENCANAAN DAN PENGOPERASIAN FASILITAS PARKIR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2008

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DI JALAN RAYA

Page 6: Jembatan Ampera

Jembatan Ampera

IDENTIFIKASI GEOMETRIK DAN LALU LINTAS

JALAN ( RUAS JALAN )

VOLUME LALIN / KAPASITAS

TANPA PROYEK

VOLUME LALIN / KAPASITAS

DENGAN PROYEK

ANALISA BANGKITAN LALIN

BANGUNAN

VOLUME LALIN EKSISTING

ANALISIS PEMBEBANANJARINGAN JALAN

EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN TANPA PROYEK ( RUAS JALAN )

EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN DENGAN PROYEK ( RUAS JALAN )

TIMBUL DAMPAK LALIN

DO SOMETHING / ADA PENANGANAN DAMPAK LALIN

DO NOTHING / TIDAK ADAPENANGANAN DAMPAK

LALIN

TIDAK

YA

SKEMA ANALISIS KAJIAN DAMPAK LALU LINTAS

Page 7: Jembatan Ampera

BATASAN PENGERTIAN

Batasan pengertian yang digunakan dalam analisis ini adalah :1.Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) adalah analisis pengaruh pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus lalu lintas disekitarnya, yang diakibatkan oleh bangkitan lalu lintas yang baru, lalu lintas yang beralih dan oleh kendaraan keluar masuk dari / ke lahan tersebut.2.Bangkitan Lalu Lintas adalah jumlah kendaraan masuk/keluar rata – rata per hari atau selama jam sibuk yang ditimbulkan oleh pengembangan kawasan tertentu.3.Kapasitas ruas jalan adalah volume lalu lintas maksimum yang dapat dilayani oleh suatu ruas jalan pada kondisi tertentu.4.Derajat kejenuhan (DS) adalah perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitasnya pada ruas jalan tertentu, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja ruas jalan.

Page 8: Jembatan Ampera

5. Satuan Mobil Penumpang (SMP) adalah nilai konversi unit – unit kendaraan ke dalam satuan mobil penumpang.6.Hambatan samping adalah gangguan yang diakibatkan oleh aktivitas yang ada di sekitar ruas jalan, seperti parkir, pejalan kaki, pedagang kaki lima, jalan akses (gang, pintu keluar masuk kawasan), termasuk kendaraan tidak bermotor.7.Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu lintas dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada, baik pada saat sekarang maupun yang akan direncanakan dengan tujuan meningkatkan keselamatan, melindungi dan memperbaiki kondisi lingkungan, serta penggunaan energi secara efisien.8. 2/2 UD = 2 lajur, 2 arah tidak terbagi (Un Devide )9. SRP = Satuan Ruang Parkir

Page 9: Jembatan Ampera

TABEL KARAKTERISTIK TINGKAT PELAYANANTingkat

PelayananKarakteristik – Karakteristik Batas Lingkup

V/C

A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah. Pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan

0.00 – 0.19

B Dalam zone arus stabil. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatannya.

0.20 – 0.44

C Dalam zone arus stabil. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatannya.

0.45 – 0.74

D Mendekati arus tidak stabil dimana hampir seluruh pengemudi akan dibatasi. Volume pelayanan berkaitan dengan kapasitas yang dapat ditolerir (diterima)

0.75 –0.85

E Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitasnya. Arus adalah tidak stabil dengan kondisi yang sering berhenti.

0.85 – 1.0

F Arus yang dipaksakan atau macet pada kecepatan – kecepatan yang rendah. Antrian yang panjang dan terjadi hambatan – hambatan yang besar.

Lebih besar dari 1.0

Sumber : Buku Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Yang Tertib

Page 10: Jembatan Ampera

JEMBATAN AMPERA

Page 11: Jembatan Ampera
Page 12: Jembatan Ampera

RUAS JALAN MERDEKARUAS JALAN SUDIRMAN

Page 13: Jembatan Ampera

RUAS JALAN MASJID LAMARUAS JALAN GUB. H. BASRI

Page 14: Jembatan Ampera

RUAS JALAN A. YANI (PLAJU)

RUAS JALAN A. YANI (KERTAPATI)

Page 15: Jembatan Ampera
Page 16: Jembatan Ampera

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKAPASITAS RUAS JALAN ( C )

1) KAPASITAS DASAR ( Co )

2) FAKTOR PENYESUAIAN AKIBAT LEBAR JALUR LALIN ( FCw )

3) FAKTOR PENYESUAIAN AKIBAT PEMISAH ARAH ( FCsp )

4) FAKTOR PENYESUAIAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING ( FC sf )

C = Co x FCw x FCsp x FCsf

C = 3100 x 0,96 x 1,00 x 0,93= 2767,68 smp/jam

Page 17: Jembatan Ampera
Page 18: Jembatan Ampera

NO NAMA JALAN VOLUME KAPASITAS C (SMP/JAM) (SMP/JAM)

1 JEMBATAN AMPERA 7519,46 2767,68 2,72

KAMIS ( PEAK PAGI : 07.00 – 09.00 WIB )

NO NAMA JALAN VOLUME KAPASITAS C (SMP/JAM) (SMP/JAM)

1 JEMBATAN AMPERA 6543,30 2767,68 2,36

NO NAMA JALAN VOLUME KAPASITAS C (SMP/JAM) (SMP/JAM)

1 JEMBATAN AMPERA 9847,50 2767,68 3,56

KAMIS ( PEAK SIANG : 12.00 – 14.00 WIB )

KAMIS ( PEAK SORE : 16.00 – 18.00 WIB )

Page 19: Jembatan Ampera

NO NAMA JALAN PEAK PAGI PEAK SIANG PEAK SORE

1 JEMBATAN AMPERA 2,72 2,36 3,56

TABEL KESIMPULAN V/C RATIO ( HARI SENIN )

SUMBER : HASIL SURVEY TRAFFIC COUNTING & ANALISA DATA 2011

Page 20: Jembatan Ampera

ALTERNATIFSEGERA BANGUN JEMBATAN MUSI III