Jelang Ramadan Tradisi Mandi Lumpur hingga Dugderan U fileraga. Tradisi tahunan mandi lumpur yang...

1
18 | Jelang Ramadan SELASA, 10 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA | EDISI KHUSUS MI/ HARYANTO MANDI LUMPUR: Warga Kampung Talangsari, yang bermukim di sepanjang Kali Garang, Sampangan, melakukan ritual resik-resik raga. U MAT Islam di berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi saat menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Di Semarang, Jawa Tengah, misalnya, saban menjelang datangnya Ramadan, warga Kampung Talangsari, yang bermukim di sepanjang Kali Garang, Sampangan, melakukan ritual resik-resik raga. Tradisi tahunan mandi lumpur yang dilanjutkan dengan mandi bareng di dalam sungai itu diikuti warga yang tinggal di tepi bantaran Kali Garang, Sampangan, baik dewasa, remaja maupun usia anak-anak. Bowo Kajangan, saat memimpin ritual mandi lumpur, mengungkapkan, tradisi mandi bersama ini bertujuan agar lebih siap diri saat menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Sementara itu, saling mengotori diri, lanjutnya, diharapkan bisa mengingatkan kembali bahwa manusia berasal dari tanah dan saat meninggalkan dunia akan kembali menjadi tanah. Ritual mandi bareng diawali aksi saling mengotori diri dengan lumpur dari semua peserta yang hadir. Itu sebagai bentuk bahwa dalam kehidupan ini tidak lepas dari kotoran atau perbuatan salah. Setelah semua mandi lumpur, mereka kemudian secara bersama-sama masuk ke Kali Garang untuk membersihkan kotoran pada tubuh. Mereka saling menggosokkan tubuh dan rambut sebagai wujud saling membantu sesama. Sebelumnya, warga secara bersama bergandeng tangan sebagai simbol persatuan. “Lumpur adalah simbol kotor. Jadi setelah mandi lumpur, kita mandi air sebagai simbol membersihkan diri,” kata Bowo Kajangan, yang juga Ketua Komunitas Omah Pring Semarang. Dugderan Masih di Semarang, ratusan pedagang musiman datang ke satu lokasi yang telah ditentukan untuk menggelar aneka dagangan. Mulai dari mainan tradisional hingga makanan. Salah satu permainan khas yang selalu ada adalah warak ngendok, yakni mainan imajinasi yang dibuat khusus dari kayu dan kertas berwarna dengan bentuk kuda dan berkepala naga. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya dipusatkan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJ), acara ini pun digelar di dua tempat sekaligus, yaitu seputar MAJ dan Masjid Agung Semarang (Kauman). Acara yang disebut Dugderan itu merupakan tradisi bagi warga Semarang dan sekitarnya yang dilaksanakan dua pekan jelang Ramadan. Tradisi Dugderan di Kota Semarang tak lepas dari pengaruh masuknya Islam di Tanah Air pada 1881. Ketika itu, warga Semarang dibingungkan penentuan waktu puasa Ramadan sehingga Kanjeng Bupati RMTA Purbaningrat sebagai Bupati Semarang waktu itu memberanikan diri untuk menentukan hari puasa agar seragam. Caranya adalah dengan membunyikan beduk Masjid Agung Semarang dan meriam di halaman masjid sebagai tanda puasa. Suara beduk (dug) dan meriam (der) itulah kemudian dikenal dengan dugder. Namun sebelum penentuan puasa, Bupati Semarang Purbaningrat mengizinkan mereka untuk mengais rezeki sebagai bekal puasa. Yaitu menggelar aneka dagangan khas seperti gerabah, mainan anak-anak, makanan dan minuman hingga hiburan bagi warga. Acara itu digelar di alun-alun Kabupaten Semarang, yaitu depan kantor dan rumah Bupati Semarang di Kanjengan dan seputar Masjid Agung Semarang. Wali Kota Semarang Sumarmo mengatakan tradisi Dugderan akan terus dipertahankan, selain sebagai ajang budaya yang telah mengakar di masyarakat, merupakan agenda wisata tahunan yang cukup menarik bagi warga dan wisatawan. Keberadaan Dugderan memberikan keuntungan ganda, tidak hanya bagi pemerintah yang dapat menarik retribusi selama pelaksanaan, juga bagi kaum marginal yang mendapat pendapatan yang cukup besar untuk bekal menjalani ibadah puasa. (S-1) [email protected] [email protected] Tradisi Mandi Lumpur hingga Dugderan Tradisi mandi bersama ini bertujuan agar lebih siap diri pada saat menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Haryanto Akhmad Safuan Takjil di Mercure Convention Center Ancol DOK MERCURE ANCOL BULAN Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu seluruh umat Islam. Di bulan yang suci ini, umat Islam di seluruh dunia bersama-sama menjalankan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban serta untuk menyambut datangnya hari kemenangan. Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, Mercure Convention Center Ancol, yang terletak di Jl Pantai Indah Taman Impian Jaya Ancol, menyuguhkan promo khusus bagi para tamu yang menginap dengan suasana tepi pantai. Mercure Convention Center turut menyuguhkan paket-paket yang menarik, di antaranya paket kamar happy fasting by the seaside. Promo itu berlaku dari 11 Agustus hingga 2 September 2010 dengan harga spesial mulai dari Rp454 ribu++/kamar/malam, termasuk sahur atau sarapan pagi untuk 2 (dua) orang dewasa dan 2 (dua) anak di bawah usia 5 tahun. Bukan hanya itu, manajemen hotel juga menyediakan takjil untuk dua orang. Bagi perusahaan yang ingin mengadakan meeting sekaligus buka puasa dan ramah tamah bersama para kolega atau karyawan, Mercure Convention Center juga menyediakan paket spesial staying inspiration by the seaside, yaitu paket residential meeting yang berlaku 11 Agustus-9 September 2010 dengan harga Rp500 ribu nett/orang, minimum 20 orang, sudah termasuk kamar untuk 1 (satu) malam dan sahur atau sarapan pagi. Lalu, untuk pemesanan takjil dikenai biaya tambahan sebesar Rp50.000 nett/ orang. Bagi anda yang ingin menikmati buka puasa bersama kolega, teman, atau keluarga dengan suasana tepi pantai, Mercure Convention Center juga menyediakan paket essential by the seaside, yaitu menu buka puasa dimulai dari takjil dengan harga Rp50 ribu nett/orang, serta menu makan malam buffet dengan harga Rp150 ribu nett/orang untuk minimum 25 orang. Promo ini dapat Anda nikmati di Restoran Sunda Kelapa Coffee Shop yang terletak di lantai dasar dengan suasana indoor dan outdoor. Promo ini berlaku dari 10 Agustus hingga 9 September 2010. Begitu pula, yang tidak kalah menarik, bagi penggemar masakan Jepang, Mercure Convention Center juga menyediakan paket spesial untuk menu buka puasa di Restoran Jepang Shiosai, yang terletak di lantai dasar. Paket all you can eat dapat Anda nikmati bersama orang-orang yang Anda cintai dengan harga terjangkau, yakni Rp155 ribu nett/orang. (*/S-1) Semarak Ramadan di Mercure Ancol

Transcript of Jelang Ramadan Tradisi Mandi Lumpur hingga Dugderan U fileraga. Tradisi tahunan mandi lumpur yang...

Page 1: Jelang Ramadan Tradisi Mandi Lumpur hingga Dugderan U fileraga. Tradisi tahunan mandi lumpur yang dilanjutkan dengan mandi bareng di dalam sungai itu diikuti warga yang tinggal di

18 | Jelang Ramadan SELASA, 10 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA | EDISI KHUSUS

MI/ HARYANTO

MANDI LUMPUR: Warga Kampung Talangsari, yang bermukim di sepanjang Kali Garang, Sampangan, melakukan ritual resik-resik raga.

UMAT Islam di berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi saat menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Di Semarang, Jawa

Tengah, misalnya, saban menjelang datangnya Ramadan, warga Kampung Talangsari, yang bermukim di sepanjang Kali Garang, Sampangan, melakukan ritual resik-resik raga. Tradisi tahunan mandi lumpur yang dilanjutkan dengan mandi bareng di dalam sungai itu diikuti warga yang tinggal di tepi bantaran Kali Garang, Sampangan, baik dewasa, remaja maupun usia anak-anak.

Bowo Kajangan, saat memimpin ritual mandi lumpur, mengungkapkan, tradisi mandi bersama ini bertujuan agar lebih siap diri saat menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.

Sementara itu, saling mengotori diri, lanjutnya, diharapkan bisa mengingatkan kembali bahwa manusia berasal dari tanah dan saat meninggalkan dunia akan kembali menjadi tanah.

Ritual mandi bareng diawali aksi saling mengotori diri dengan lumpur dari semua peserta yang hadir. Itu sebagai bentuk bahwa dalam kehidupan ini tidak lepas dari kotoran atau perbuatan salah.

Setelah semua mandi lumpur, mereka kemudian secara bersama-sama masuk ke Kali Garang untuk membersihkan kotoran pada tubuh. Mereka saling menggosokkan tubuh dan rambut sebagai wujud saling membantu sesama. Sebelumnya, warga secara bersama bergandeng tangan sebagai simbol persatuan.

“Lumpur adalah simbol kotor. Jadi setelah mandi lumpur, kita mandi air sebagai simbol membersihkan diri,” kata Bowo Kajangan, yang juga Ketua Komunitas Omah Pring Semarang.

DugderanMasih di Semarang, ratusan pedagang

musiman datang ke satu lokasi yang telah ditentukan untuk menggelar aneka dagangan. Mulai dari mainan tradisional hingga makanan. Salah satu permainan khas yang

selalu ada adalah warak ngendok, yakni mainan imajinasi yang dibuat khusus dari kayu dan kertas berwarna dengan bentuk kuda dan berkepala naga.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya dipusatkan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJ), acara ini pun digelar di dua tempat sekaligus, yaitu seputar MAJ dan Masjid Agung Semarang (Kauman).

Acara yang disebut Dugderan itu merupakan tradisi bagi warga Semarang dan sekitarnya yang dilaksanakan dua pekan jelang Ramadan. Tradisi Dugderan di Kota Semarang tak lepas dari pengaruh masuknya Islam di Tanah Air pada 1881. Ketika itu, warga Semarang dibingungkan penentuan waktu puasa Ramadan sehingga Kanjeng Bupati RMTA Purbaningrat sebagai Bupati Semarang waktu itu memberanikan diri untuk menentukan hari puasa agar seragam.

Caranya adalah dengan membunyikan beduk Masjid Agung Semarang dan meriam di halaman masjid sebagai tanda puasa. Suara beduk (dug) dan meriam (der) itulah kemudian dikenal dengan dugder.

Namun sebelum penentuan puasa, Bupati Semarang Purbaningrat mengizinkan mereka untuk mengais rezeki sebagai bekal puasa. Yaitu menggelar aneka dagangan khas seperti gerabah, mainan anak-anak, makanan dan minuman hingga hiburan bagi warga. Acara itu digelar di alun-alun Kabupaten Semarang, yaitu depan kantor dan rumah Bupati Semarang di Kanjengan dan seputar Masjid Agung Semarang.

Wali Kota Semarang Sumarmo mengatakan tradisi Dugderan akan terus dipertahankan, selain sebagai ajang budaya yang telah mengakar di masyarakat, merupakan agenda wisata tahunan yang cukup menarik bagi warga dan wisatawan.

Keberadaan Dugderan memberikan keuntungan ganda, tidak hanya bagi pemerintah yang dapat menarik retribusi selama pelaksanaan, juga bagi kaum marginal yang mendapat pendapatan yang cukup besar untuk bekal menjalani ibadah puasa. (S-1)

[email protected][email protected]

Tradisi Mandi Lumpur hingga DugderanTradisi mandi bersama ini bertujuan agar lebih siap diri pada saat menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.

HaryantoAkhmad Safuan

Takjil di Mercure Convention Center Ancol

DOK MERCURE ANCOL

BULAN Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu seluruh umat Islam. Di bulan yang suci ini, umat Islam di seluruh dunia bersama-sama menjalankan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban serta untuk menyambut datangnya hari kemenangan.

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, Mercure Convention Center Ancol, yang terletak di Jl Pantai Indah Taman Impian Jaya Ancol, menyuguhkan promo khusus bagi para tamu yang menginap dengan suasana tepi pantai.

Mercure Convention Center turut menyuguhkan paket-paket yang menarik, di antaranya paket kamar happy fasting by the seaside.

Promo itu berlaku dari 11 Agustus hingga 2 September 2010 dengan harga spesial mulai dari Rp454 ribu++/kamar/malam, termasuk sahur atau sarapan pagi untuk 2 (dua) orang dewasa dan 2 (dua) anak di bawah usia 5 tahun. Bukan hanya itu, manajemen hotel juga menyediakan takjil untuk dua orang.

Bagi perusahaan yang ingin mengadakan meeting sekaligus buka puasa dan ramah tamah bersama para kolega atau karyawan, Mercure Convention Center juga menyediakan paket spesial staying inspiration by the seaside, yaitu paket residential meeting yang berlaku 11

Agustus-9 September 2010 dengan harga Rp500 ribu nett/orang, minimum 20 orang, sudah termasuk kamar untuk 1 (satu) malam dan sahur atau sarapan pagi. Lalu, untuk pemesanan takjil dikenai biaya tambahan sebesar Rp50.000 nett/orang.

Bagi anda yang ingin menikmati buka puasa bersama kolega, teman, atau keluarga dengan suasana tepi pantai, Mercure Convention Center juga menyediakan paket essential by the seaside, yaitu menu buka puasa dimulai dari takjil dengan harga Rp50 ribu nett/orang, serta menu makan malam buffet dengan harga Rp150 ribu nett/orang untuk minimum 25 orang.

Promo ini dapat Anda nikmati di Restoran Sunda Kelapa Coffee Shop yang terletak di lantai dasar dengan suasana indoor dan outdoor. Promo ini berlaku dari 10 Agustus hingga 9 September 2010.

Begitu pula, yang tidak kalah menarik, bagi penggemar masakan Jepang, Mercure Convention Center juga menyediakan paket spesial untuk menu buka puasa di Restoran Jepang Shiosai, yang terletak di lantai dasar.

Paket all you can eat dapat Anda nikmati bersama orang-orang yang Anda cintai dengan harga terjangkau, yakni Rp155 ribu nett/orang. (*/S-1)

Semarak Ramadan di Mercure Ancol