Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

12
JELA AH Batas Edisi 1 April - Mei 2016 Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif #1 Bukit Kalumpang Pelibatan Masyarakat Solusi Pemetaan Partisipatif Pertaruhan Di Ujung Temaram MENAPAK CADAS J

Transcript of Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Page 1: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

JELA AH BatasEdisi 1 April - Mei 2016

Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif

#1

Bukit Kalumpang

Pelibatan MasyarakatSolusi Pemetaan Partisipatif

PertaruhanDi Ujung Temaram

MENAPAK CADAS

J

Page 2: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 2 l

Daftar Isi Dari RedaksiPropinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu propinsi masa orde baru yang terbentuk pada tahun 2005 pemekaran dari propinsi Sulawesi Selatan. Sampai saat ini Sulawesi Barat terdiri dari 6 Kabupaten antara lain, Kabupaten Mamuju, Majene, Polewali, Mamasa, Mamuju Utara dan Mamuju tengah.

Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Mamuju melakukan penandatanganan kerja sama dalam rangka pelaksanaan bagian dari kerja sama pe-merintah kabupaten Mamuju dengan Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I) dalam rangka pelaksanaan program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif (Participatory Mapping and Planning) yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Mamuju Nomor 3 Tahun 2015 tentang Panduan Penegasan dan Penetapan Batas Desa di Kecamatan Bonehau dan Kalumpang.

Berbagai kegiatan terus dilakukan untuk meng-koordinasikan, memperluas dan mengeksplorasi infomasi, serta menjaring aspirasi dan partisipasi masyarakat baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam bingkai Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif

Edisi jelajah batas kali ini merupakan edisi perta-ma untuk memberikan informasi perkembangan pelaksanaan program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif yang merangkum seluruh kegiatan pendampingan penetapan dan penegasan batas desa di Kecamatan Kalumpang.

Diharapkan pelaksanaan kegiatan ini menjadi pondasi dasar dalam perencanaan pembangu-nan partisipatif yang dilakukan oleh masyarakat untuk membangun komunitasnya.

Supported By :

Abt Associates

Jelajah Batas merupakan wahana penyebaran informa-si kegiatan Program Pemetaan dan Perencanaan Parti-sipatif yang di inisiasi oleh tenaga pendamping teknis Kecamatan Kalumpang di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Adapun kegiatan ini merupakan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Mamuju dengan Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-I).

Jelajah batas diterbitkan 2 bulan sekali untuk mem-berikan informasi terbaru hasil kegiatan. Jelajah ba-tas ditujukan untuk masyarakat, Pemerintah Daerah, Lembaga Mitra, Media, dan seluruh pihak yang terli-bat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam program pendampingan dan pengembangan kapasitas masyarakat khususnya dalam upaya pemetaan dan pe rencanaan partisipatif

Pelindung............................

Penanggung Jawab...........................

Pemimpin RedaksiAldito

KontributorTeam Teknis Kec. Kalumpang

Layout GrafisAL

Menapak Cadas Bukit Kalumpang

Pelibatan MasyarakatSolusi Pemetaan Partisipatif

PertaruhanDi Ujung Temaram

3

7

9Lensa PMaP 11

JELA AH BatasProgram Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif

J

abtassociates.comabtsrbi.com I abtjta.com.auabtassociates.com/careers

Tim Kalumpang - Mamuju - Sulawesi Barat

Page 3: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 l 3

Kalumpang adalah salah satu wilayah Kecamatan terpencil di Kabupaten Mamuju yang ber-batasan langsung dengan dua Kabupaten yaitu

Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Luwu. Jarak Dari kota Mamuju ke kalumpang kurang lebih 90 Ki-lometer dari kota Mamuju, namun waktu tempuh yang diperlukan untuk menjangkau Kecamatan Kalumpang biasanya lebih dari 5 jam perjalanan, itu pun jika tidak ada hambatan.

Untuk menjangkau kecamatan kalumpang bukanlah perkara gampang, jalan aspal berakhir Dusun Salubatu Desa Buttuada Kecamatan Bonehau, selanjutnya untuk menuju Kecamatan Kalumpang sebenarnya 50 kilome-ter lagi, namun harus ditempuh selama 3-4 jam per-jalanan. Kendaraan harus Melintas di atas kerikil dan tanah merah bercampur lumpur yang diantaranya ter-dapat belasan anak sungai yang memotong jalan, dua sungai diantaranya adalah sungai besar yang sewaktu waktu tidak dapat di lintasi apabila arus sedang deras. Cuaca cerah bukan berarti perjalanan anda mulus, di

beberapa titik jalur sungai atau jalan memiliki rin-tangan yang berbahaya. Tidak jarang untuk melintasi sungai harus bermalam menunggu hingga air sungai surut yang diakibatkan oleh hujan di daerah bukit pegunungan sekitar Kalumpang.

Beruntung pada awal tahun 2016, listrik sudah masuk sampai ke Kecamatan Kalumpang. Sebelumnya mas-yarakat hanya menggunakan alat penerangan dengan tenaga surya, gas ataupun genset. Karena beberapa turbin tenaga Micro Hydro sisa bantuan dari program pemberdayaan sejak tahun 2009 sudah banyak yang tidak berfungsi.

Oh iya, Selama di Kalumpang, anda perlu menyam-paikan pesan kepada keluarga dan kerabat bahwa anda tidak bisa dihubungi melalui telepon/handphone kare-na akses komunikasi belum menjangkau Kalumpang dan 13 desa sekitarnya. Anda harus berkompromi dengan kondisi alam dan akses yang terbatas, selamat datang di Kalumpang.

Menapak Cadas BukitKalumpang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau membentang sepanjang nusantara. Namun setelah 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, tidak sedikit pemukiman di nusantara yang masih me

rajut ketertinggalan karena akses yang terbatas. Salah satunya adalah Kecamatan Kalumpang, sebuah elegi pembangunan yang terlupakan. Inilah realita hidup masyarakat Kalumpang.

Page 4: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 4 l

AKSES TRANSPORTASI DI KALUMPANG

Jejeran bukit tinggi menjulang dibalut lukisan hutan tropis dan percik air sungai Bone Karama pertanda anda telah sampai ke Kecamatan Kalumpang. Tidak

lengkap rasanya ke Kalumpang tanpa mengunjungi de-sa-desa sekitar Kecamatan Kalumpang. Beberapa desa diantaranya adalah desa tua dengan beberapa pening-galan situs budaya yang tidak pernah dijamah atau di publikasikan ke dunia luar.

Kalumpang terdiri dari 13 desa yang hanya bisa ditem-puh dengan dua pilihan alat transportasi yang dapat digunakan. Anda dapat memilih menggunakan trans-portasi darat “Ojek Gunung” atau transportasi sungai menggunakan “Kalotok” (Perahu Motor Tradisional). Keduanya sudah menjadi bagian penting bagi mas-yarakat kalumpang, kurang lebih dua puluh ribuan penduduk yang bermukim di Kecamatan Kalumpang, tinggal di aliran sungai Bone Karama.

KALOTOK

Terdapat 6 desa diantaranya yang bisa dijangkau melalui transportasi sungai yaitu : Desa Karama, Lim-bong, Tumonga, Sandapang, Batumakada dan Polio. Perahu ini digunakan masyarakat sudah sejak lama, namun tidak mudah untuk menyusuri derasnya sungai Bone Karama, Perjalanan di atas sungai melaju mela-wan arus sungai yang sangat deras.

Setiap angkutan kalotok biasanya dilengkapi lebih dari dua mesin motor. Hal ini diakui untuk mence-gah apabila salah satu mesin tidak berfungsi keti-ka sedang dalam perjalanan, bisa mengakibatkan perahu kalotok terbawa arus bahkan tidak jarang hanyut dan tenggelam oleh derasnya arus sungai Bone Karama.

“Kami menggunakan dua mesin motor penggerak kapal untuk membantu keseimbangan kapal dan menghindari satu mesin tidak berfungsi yang bisa mengakibatkan kapal tenggelam terbawa arus”, Ung kap Yusak (45 Th) Pengemudi Kalotok yang telah 10 tahun mengarungi sungai Bone Karama.

Alat transportasi sungai biasanya digunakan untuk mengangkut barang (jerigen bensin, tabung gas, dll) yang akan di distribusikan kepada 6 desa yang terletak di daerah aliran sungai. Yusak Mengakui bahwa sehari-hari dia bisa mengangkut barang dua sampai tiga trip untuk mengangkut barang menuju Desa Tumonga dan desa desa lain sekitarnya.

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 4 l

Page 5: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 l 5

OJEK GUNUNG

Alat transportasi yang kedua adalah menggunakan Ojek Gunung. Berjalan menyusuri lereng terjal ber-batu yang terkadang bercampur dengan lumpur harus dilakukan. Bukan hanya itu, untuk menjangkau desa desa daerah pegunungan anda harus melewati lereng gunung dengan jalan yang sangat beresiko. Keseim-bangan badan harus dijaga, karena terkadang posisi jalan tepat di tepi jurang. Lengah sedikit saja, jurang terjal siap menelan korban di depan mata. Tidak bisa dipungkiri, hanya ojek ojek berpengalaman saja yang mampu melewati jalan menuju desa-desa pegunungan di Kalumpang.

Namun anda akan terperangah ketika melihat ken daraan ojek yang digunakan, sebagian besar tidak menggunakan rem belakang, dengan kondisi motor yang sudah tidak lengkap dan suara motor yang me raung-raung memekakkan telinga.

Lalo’ (35 Th) salah satu pengemudi Ojek yang sudah lebih 10 tahun berprofesi mengakui bahwa pedal rem belakang tidak digunakan di kalumpang karena akan menghalangi pengemudi motor untuk melintasi jala-nan lubang yang berlumpur.

“Kalo mau naik ojek, Jangan ki takut pak liat motornya, me-mang begini motor di Kalumpang”, Ujar Lalo’ dalam dialek khas Sulawesi.

Lalo’ berkisah pada tahun 2003, dia dan kawan kawan pemu-da desa di Kalum pang pernah me rintis jalan menuju Desa Salumakki yang sebelumnya tidak pernah dilalui oleh Kendaraan Motor. Desa Salumakki terletak kurang lebih 40 km dari Ke-camatan Kalumpang, namun untuk menempuh per-jalanan ke Desa Salumakki diperlukan waktu sekitar 5 jam.

Ketika motor sampai di Desa Salumakki, penduduk seakan tak percaya dengan masuknya kendaraan yang mereka sebut “Kuda Besi”. Beberapa penduduk secara

Page 6: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 6 l

spontan bergiliran ingin di antarkan mengendarai kuda besi tersebut.

“Saya diminta mengantar penduduk mengelilingi lapangan dengan motor lalu mereka membayar saya dengan apa yang mereka miliki, ada yang membayar dengan kopi, beras ataupun beberapa ekor ayam”, Ujar Lalo’

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIFDI KECAMATAN KALUMPANG

Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Mamuju melaku-kan penandatanganan kerja sama dalam rangka pelak-sanaan bagian dari kerja sama pemerintah kabupaten Mamuju dengan Millenium Challenge Account Indo-nesia (MCA-I) dalam rangka pelaksanaan program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif (Participatory Mapping and Planning) yang dituangkan dalam Pera-

turan Bupati Mamuju Nomor 3 Tahun 2015 tentang Panduan Penegasan dan Penetapan Batas Desa di Kecamatan Bonehau dan Kalumpang.

April 2016 telah dilaksanakan pertemuan Tim Peneta-pan dan Penegasan Batas Desa Kecamatan Kalumpang Kabupaten Mamuju (TPPBD) dalam rangka rencana pelaksanaan program. Kegiatan ini menjadi bagian dari tahap perencanaan dan koordinasi pelaksanaan program.

Adapun seluruh tahapan pelaksanaan Program Pe-metaan dan perencanaan partisipatif melibatkan unsur pemerintah daerah, MCA Indonesia, Konsultan, unsur kecamatan serta perwakilan masyarakat yang diren-canakan akan rampung selama 4 bulan kedepan. Diharapkan pelaksanaan kegiatan ini menjadi Pondasi dasar dalam pembangunan partisipatif di Kabupaten Mamuju yang dlakukan melibatkan masyarakat untuk merencanakan pembangunan desa (AL).

ALUR TAHAPAN KEGIATAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA

Page 7: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 l 7

Pelibatan MasyarakatSolusi Pemetaan Partisipatif

“Semangat kita hadir dan berkoordinasi pada forum ini berawal dari niat yang dibangun untuk mencari solu-si, bahwa apapun yang terjadi harus menemukan kesepakatan, bukan ya apapun yang terjadi itu batas desa harus di sini tempatnya. Apa yang terjadi ketika batas desa belum ditetapkan dan ditegaskan ?”

KALUMPANG - Demikian pernyataan yang diung-kapkan oleh Perwakilan Tim Penegasan dan Penetapan Batas Desa (TPPBD), Muhammad Fauzan Basir dalam kegiatan Sosialisasi Program Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Kecamatan Kalumpang yang bertempat di kantor Camat Kalumpang, Senin (2/5/2016).

Adapun kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama pemerintah kabupaten Mamuju dengan Mille-nium Challenge Account Indonesia (MCA-I) dalam rangka pelaksanaan program Pemetaan dan Peren-canaan Partisipatif (Participatory Mapping and Plan-ning) yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Mamu-ju Nomor 3 Tahun 2015 tentang Panduan Penegasan dan Penetapan Batas Desa.

Kegiatan ini dihadiri oleh tidak kurang dari 50 orang peserta yang terdiri dari Perwakilan TPPBD Kabupaten Mamuju, Camat Kalumpang beserta jajarannya, Perwakilan dari 13 desa di Kecamatan Kalumpang serta MCA-I dan Tim Kon-sultan Pelaksana teknis Kecamatan dari Abt Associates.

Dalam paparannya, Fauzan juga menegaskan bahwa penetapan batas administrasi desa tidak akan mem-pengaruhi kepemilikan lahan. Masalah yang sering timbul karena tidak ada kejelasan batas antar desa, pembentukan desa tidak disertai dengan peta yang berisikan koordinat batas yang jelas serta tidak meli-batkan masyarakat dalam proses penetapan dan pene-gasan batas desa.

“Adapun tujuan dari pelaksanaan Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif adalah untuk Meng-hasilkan peta yang disertai dengan koordinat sesuai Permendagri 27 tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa; Melibatkan masyarakat secara utuh sehingga ada rasa memiliki; melestarikan dan memperkuat pengetahuan lokal/tradisional (melalui penggalian sejarah desa); menentukan batas wilayah adat; meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola dan melindungi ruang; membantu proses penyelesaian konflik dalam sengketa atas ruang (dapat dijadikan gerbang untuk melakukan koreksi atas pen-

Page 8: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 8 l

etapan kawasan misal kawasan lindung terhadap lahan yang telah dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat dan desa jauh sebelum ditetapkan oleh kementrian sebagai kawasan tertentu),” Jelas Fauzan.

Masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini men-yambut baik adanya program yang masuk ke desa mereka, terlihat ketika forum mulai sesi per-tanyaan dan tanggapan masyarakat, sebagian besar peserta forum secara bergiliran menyampaikan beberapa pertanyaan dan tanggapan terkait dengan mekanisme pelaksanaan program.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penan-datanganan pernyataan persetujuan masyarakat da-lam pelaksanaan program yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan ke depan, dilanjutkan dengan penetapan jadwal sosialisasi di tiap desa dalam rangka pengumpulan data dan informasi yang akurat yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam persiapan pelaksanaan program.

Di akhir sesi, Fauzan mengatakan bahwa program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif ini mer-upakan model percontohan yang baru pertama kali di lakukan di Indonesia. “Kita berharap bahwa pro-gram ini nantinya akan menjadi Contoh Program Penetapan dan penegasan batas desa yang terbaik di Indonesia” tutupnya (al).

Muhammad Fauzan Basir

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 8 l

Page 9: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 l 9

Terdengar suara motor meraung-raung di de-pan rumah seperti memberi isyarat. Itulah “Ojek Gunung” yang merupakan salah satu alat

transportasi yang biasa digunakan oleh masyarakat Kalumpang untuk mengantarkan mereka menuju de-sa-desa di Kalumpang.

PertaruhanDi Ujung Temaram

Pagi belum beranjak, saat mentari masih nampak malu di balik bukit yang tertutup gerimis berselimut kabut tipis sisa hujan semalam. Seperti biasa, terli-hat beberapa orang lalu lalang bergegas melakukan

aktifitas sehari hari di pemukiman Desa Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.

Hari itu sedianya akan dilaksanakan pertemuan Sosia lisasi Desa dalam pelaksanaan program Pemetaan dan perencanaan Partisipatif di Desa Sandapang Keca-matan Kalumpang kerjasama Pemerintah Kabupaten Mamuju dengan Millenium Challenge Account Indo-

nesia (MCA-I). Desa ini berjarak sekitar 42 Kilometer dari Kota Kecamatan dan hanya bisa ditempuh dengan transport ojek. Heru Bambang Soedibyo (52 th) adalah salah seorang fasilitator Abt Associates yang akan melaksanakan tugas pendampingan program Peneta-pan dan Penegasan Batas Desa yang telah memesan ojek gunung tersebut sehari sebelumnya. Ragu di seli-muti kekhawatiran akan cuaca yang tidak bersahabat, namun perjalanan harus dilanjutkan. Berbekal surat tugas dan memenuhi jadwal undangan kegiatan, jalan licin dan terjal bebatuan ini tetap dihadapi.

Perjalanan dari Kota Kecamatan Kalumpang menuju Desa Sandapang biasanya ditempuh dengan menggu-nakan ojek gunung selama 3-4 jam perjalanan apabila cuaca sedang bersahabat. Terhitung beberapa kali ojek kesulitan untuk melintas sisi bukit yang berlumpur.

Heru bercerita selama perjalanan tersebut, terhitung dua kali dia terjungkal dari motor karena jalan yang licin. Untuk mengeluarkan motor dari lumpur. Ayah dari dua orang anak ini pun harus turun tangan mem-bantu ojek tersebut mendorong bahkan mengangkat motor dari jeratan lumpur.

Naas tidak bisa dihindari, pertengahan jalan ojek tersebut tidak dapat melanjutkan perjalanan akibat terendam lumpur, Namun semangat dan pengalaman hidup, tidak menyurutkan niatnya untuk tetap ber-komitment sampai ke Desa sandapang.

Akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki yang ditempuh selama kurang lebih 3 jam. Panas terik dengan jalan yang berlumpur melingkari sisi angkuh nya lereng bukit tetap dilanjutkan, sebuah pertaruhan atas nama hidup di ujung temaram senja.“Undangan pertemuan sosialiasi Desa Sandapang kegiatan dilakukan pada pagi hari ini, saya tetap harus

melanjutkan perjalanan, kasian masyarakat menung-gu” Kata heru.

Itulah resiko menjadi pendamping desa di wilayah terpencil, segala kesulitan dan keterbatasan menjadi lumrah adanya. Sebuah kepuasan jika kegiatan terse-but mendapat apresiasi masyarakat sekitar dan ini terbukti, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”, tegasnya.

Sosialisasi Program Pemetaan dan perencanaan Par-tisipatif untuk Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Sandapang mendapat perhatian dari masyarakat, terhitung 41 warga desa hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini merupakan dasar dari seluruh proses peli-batan masyarakat dalam rangka merencanakan pem-bangunan Desa dengan pendekatan partisipatif (AL).

Page 10: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 10 l

Laporan Hasil Pelaksanaan Musyawarah Desa Kecamatan Kalumpang

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pertemuan tingkat Kecamatan senin 02 Mei 2016, dalam rangka Sosialisa-si Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Kecamatan Kalumpang, telah dilaksanakan Musyawarah Desa di 13 desa yang dilakukan pada minggu kedua Mei 2016. Musyawarah desa menjadi bagian penting dalam pelaksanaan program yang bertujuan untuk mendapa-tkan bukti persetujuan desa terkait pelaksanaan program serta penyampaian informasi teknis dalam pelaksanaan kegiatan dan pembentukan Tim Pelaksa-na Desa (TPD) untuk sebagai perwakilan desa untuk pengumpulan data dan informasi.

Musyawarah desa ini dilaksanakan di 13 desa ber-dasarkan jadwal yang telah di tetapkan pada saat musyawarah di Kecamatan Kalumpang. Musyawarah desa dilakukan dengan didampingi oleh 6 orang tenaga konsultan pendamping Program PMaP (Participatory Mapping and Planning) sesuai dengan wilayah tugas masing-masing.

Adapun Kegiatan Sosialisasi desa ini diikuti oleh 484 Peserta yang terdiri dari 415 (86%) laki laki dan 69 (14%) Perempuan. Sebagian besar dari peserta adalah perwakilan dari beberapa dusun yang tersebar di desa dan pemuka adat (Tobara). Berikut hasil rekapitulasi jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi Desa di Kecamatan Kalumpang.

NO HARI/TGL NAMA DESA SCF JUMLAH PESERTA LK PR JML

1 Minggu, 08 Mei 2016 Polio RO 27 3 30 2 Selasa, 10 Mei 2016 Kalumpang YA 36 4 40 3 Selasa, 10 Mei 2016 Batumakkada RO 15 3 18 4 Selasa, 10 Mei 2016 Karama JN 33 8 41 5 Rabu, 11 Mei 2016 Kondobulo YA 31 3 34 6 Rabu, 11 Mei 2016 Lasa OS 31 4 35 7 Kamis, 12 Mei 2016 Salumakki PA 39 9 48 8 Kamis, 12 Mei 2016 Sandapang JN 34 7 41 9 Jumat, 13 Mei 2016 Siraun PA 32 8 40

10 Jumat, 13 Mei 2016 Makkaliki YA 31 7 38 11 Jumat, 13 Mei 2016 Limbong HB 34 6 40 12 Sabtu, 14 Mei 2016 Karataun OS 35 4 39 13 Sabtu, 14 Mei 2016 Tumonga HB 37 3 40

Jumlah 415 69 484

Page 11: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

Jelajah Batas - Program Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif Edisi 1 l April - Mei 2016 l 11

Lensa PMaP

Camat kalumpang, Irwan Wahid SE memberikansambutan dalam sosialisasi PMaP, Senin 02/05/2016

Suasana Diskusi Sosialisasi PMaP Desa Limbong, Jumat, 13/05/2016

Praktek penggunaan GPS kepada TPD dan identifi-kasi titik penting Desa Batu Makada, 11/05/2016

Foto bersama Tim PMaP Kalumpang usai Orientasi Program PMaP di Mamuju, 05/04/2016

Suasana sosialisasi PMaP di Desa Lasa yang dilaku-kan pada malam hari, 11/05/2016

Penandatanganan Kesepakatan Penerimaan Pro-gram PMaP di Desa Sandapang, 12/05/2016

Page 12: Jelajah Batas edisi 1 April-May 2016

RESULTS BOLD DELIVERS VALUE BOLD DELIVERSA TRUSTED PARTNER BOLD DELIVERS EVIDENCEQUALITY BOLD DELIVERS INNOVATION BOLD DELIVERSDELAIVERS VALUE BOLD DELIVERS THOUGHTPARTNER BOLD DELIVERS EVIDENCE BOLD DELIVERSDELIVERS INNOVATION BOLD DELIVERS ACTIONABLERESULTS BOLD DELIVERS AS A TRUSTED PARTNER BOLDBOLD DELIVERS EVIDENCE BOLD DELIVERS INSIGHTINNOVATION BOLD DELIVERS ACTIONABLE SOLUTIONSDELIVERS THOUGHT LEADERSHIP BOLD DELIVERS IN-SIGHT BOLD DELIVERS RESULTS BOLD DELIVERS BOLD