JDP Vol.1 No.1 2014 Potensi Pariwisata Danau Tiga Warna Gunung ...
jdp urhe
-
Upload
wiwin-nur-khotijah -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of jdp urhe
![Page 1: jdp urhe](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8f9a550346703b9de363/html5/thumbnails/1.jpg)
Obat paten, mungkin jika mendengar kata–kata ini yang terlintas
dalam pikiran masyarakat adalah obat yang mahal, kualitas tinggi,
sangat manjur atau bahkan yang lebih ekstrim mereka akan
mengatakan itu adalah obat orang kaya. Namun benarkah
demikian ? Sebenarnya yang dimaksud masyarakat tersebut adalah
obat bermerek, masih sejenis dengan obat generik. Namun karena
ia memiliki merek tersendiri sehingga harganya menjadi lebih
mahal. Padahal jika dipikir–pikir khasiatnya sama saja karena
kandungan obat juga sama.
Proses Menuju Obat PatenLalu bagaimana sebuah obat dikatakan paten? Yang dimaksud obat
paten di sini adalah obat di mana si produsen asli melakukan
sejumlah penelitian terlebih dahulu. Di mana dalam penelitian
tersebut juga akan diadakan proses–proses selanjutnya termasuk
proses pengujian obat. Jika obat telah teruji, maka obat akan
mendapat hak paten. Biasanya status dari paten tersebut berlaku
hingga 20 tahun. Setelah 20 tahun, maka kita tidak dapat
mengatakan obat tersebut paten lagi dan produsen lain boleh
memproduksi obat serupa. Ketika masa obat tersebut habis kita
akan mengatakan obat tersebut sebagai obat generik. Dan
selanjutnya produsen dapat memberi merek pada obat tersebut.
Hubungannya dengan Obat BermerekMengenai obat yang selama ini dianggap sebagai obat mahal dan
ampuh oleh masyarakat serta hanya mampu dibeli oleh orang
berduit bukanlah yang dimaksud dari obat paten. Yang dimaksud
![Page 2: jdp urhe](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8f9a550346703b9de363/html5/thumbnails/2.jpg)
adalah obat generik namun bermerek. Obat generik bermerek ini
diberi nama atau merek dagang sesuai kehendak dari produsen
obat. Biasanya salah satu suku katanya mencerminkan nama
produsennya. Contoh nama generik suatu obat adalah natrium
diklofenak. Maka merek dagang di pasaran menjadi voltadex, voren,
dan lain–lain.
Dari sini jelaslah kita tidak dapat mengatakan jika obat bermerek
tidak dapat dikatakan memiliki khasiat lebih ampuh. Yang
membedakan dengan obat generik biasa adalah merek dagang saja.
Mengenai kandungan zat tentu saja masih sama. Oleh karena itu
para tenaga kesehatan hendaknya lebih bijak lagi untuk
menjelaskan kepada para pasien perbedaan dengan obat generik
dan obat bermerek dan tentunya apa sebenarnya itu obat paten.