jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

74
SALINAN PRESIDEN REPU BLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi internasional yang telah diratilikasi Indonesia, perzrnan Merek dan Indikasi Geografis menjadi sangat penting terutama dalam menjaga persaingan usaha yang sehat, berkeadilan, pelindungan konsumen, serta pelindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan industri dalam negeri; bahwa untuk lebih meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum bagi dunia industri, perdagangan, dan investasi dalam menghadapi perkembangan perekonomian lokal, nasional, regional, dan internasional serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perlu didukung oleh suatu peraturan perundang-undangan di bidang Merek dan Indikasi Geogralis yang lebih memadai; bahwa dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan kebutuhan masyarakat di bidang Merek dan Indikasi Geografis serta belum cukup menjamin pelindungan potensi ekonomi lokal dan nasional sehingga perlu diganti; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Merek dan Indikasi Geogralis; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (l), Pasal 18A ayat (21, pasal 18E} ayat (21, Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara ' Republik Indonesia Tahun 1945; b. c. d. 2. Undang

Transcript of jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

Page 1: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

SALINAN

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2016

TENTANG

MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengankonvensi internasional yang telah diratilikasi Indonesia,perzrnan Merek dan Indikasi Geografis menjadi sangatpenting terutama dalam menjaga persaingan usaha yangsehat, berkeadilan, pelindungan konsumen, sertapelindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah danindustri dalam negeri;

bahwa untuk lebih meningkatkan pelayanan danmemberikan kepastian hukum bagi dunia industri,perdagangan, dan investasi dalam menghadapiperkembangan perekonomian lokal, nasional, regional, daninternasional serta perkembangan teknologi informasi dankomunikasi, perlu didukung oleh suatu peraturanperundang-undangan di bidang Merek dan IndikasiGeogralis yang lebih memadai;

bahwa dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001tentang Merek masih terdapat kekurangan dan belumdapat menampung perkembangan kebutuhan masyarakatdi bidang Merek dan Indikasi Geografis serta belum cukupmenjamin pelindungan potensi ekonomi lokal dan nasionalsehingga perlu diganti;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentukUndang-Undang tentang Merek dan Indikasi Geogralis;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (l), Pasal 18A ayat (21, pasal 18E} ayat (21,Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara' Republik Indonesia Tahun 1945;

b.

c.

d.

2. Undang

Page 2: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

2- undang-Undang Nomor 7 Tahun rg94 tentang pengesahanAgreement Establishing the world Tra.d.e organization(Persetujuan Pembentukan organisasi perdagangan Dunia)(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun rgg4 Nomor57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor356a);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANGGEOGRAFIS.

TENTANG MEREK DAN INDIKASI

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis

berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunanwarna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga)dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) ataulebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/ataujasa yang diproduksi oleh orang atau badan hu[um dalamkegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

2. Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barangyang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orangsecara bersama-sama atau badan hukum untulmembedakan dengan barang sejenis lainnya.

3. Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yangdiperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secarabersama-sama atau badan hukum untuk membedakandengan jasa sejenis lainnya.

4. Merek. .

Page 3: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J.Tnt t,',?o=5

r . =,

o

-3-

4. Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barangdan/atau jasa dengan karakteristik yang sama *.ng.rru.isifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa iertapengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapaorang atau badan hukum secara bersama-sama untukrr.embedakan dengan baran g dan / ata.u jasa se-,enis lainnya.

5. Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan olehnegara kepada pemilik Merek yang terdaftar untuk jangkawaktu tertentu dengan menggunakan sendiri

-Meiek

tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untukmenggunakannya.

6. Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang rrenunjukkandaerah asal suatu barang dan/ata.u produk yang ku.re.ru.faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktormanusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebutmemberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentupada barang dan/atau produk yang dihasilkan-

7. Hak atas Indikasi Geografis adarah hak eksklusif yangdiberikan oleh negara kepada pemegang hak lndikas-iGeografis yang terdaftar, selama reputasi, k-ualitas, dankarakteristik yang menjadi dasar diberikannya pelindunganatas Indikasi Geografis tersebut masih ada.

8. Permohonan adalah permintaan pendaftaran Merek ataupendaftaran Indikasi Geografis yang diajukan kepadaMenteri.

9. Pemohon adalah pihak yang mengajukan permohonanMerek atau Indikasi Geografis.

10. Pemakai Indikasi Geografis adarah pihak yang mendapatiz:-n dari pemegang Hak atas Indikasi

-Geografis ya.rs

terdaftar untuk mengolah dan/atau memasar[an baian[dan/atau produk Indikasi Geografis.

11. Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis adalah suatudokumen yang memuat informasi, termasuk reputasi,kualitas, dan karakteristik barang dan/atau produi< yangterkait dengan faktor geografis dari barar.g aanTltarfproduk yang dimohonkan Indikasi Geografisnya.

12. Pemeriksa adalah pemeriksa Merek sebagai pejabatfrrngsional yang karena keahliannya diangkai dandiberhentikan oleh Menteri untuk melakukan pemeriksaansubstantif terhadap permohonan pendaftaran Merek.

l3.Kuasa . . .

Page 4: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E p u "I5ot

t",?o=| n, .

=, o

-4-

13. Kuasa adalah konsultan kekayaan intelektual yangbertempat tinggal atau berkedudukan tetap di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia.

14. Konsultan Kekayaan Intelektual adalah orang yangmemiliki keahlian di bidang kekayaan intelektual

- dan

terdaftar sebagai Konsultan Kekayaan Intelektual, sertaseca.ra khusus memberikan jasa di bidang pengajuan danpengurusan Permohonan kekayaan intelektual.

15. Tim Ahli Indikasi Geografis adalah tim yang terdiri atasorang yang memiliki keahlian yang melakukan penilaianmengenai Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis danmemberikan pertimbangan/rekomendasi kepada Menterisehubungan dengan pendaftaran, pengubahan,pembatalan, pembinaan teknis dan/atau pengawasankdikasi Geografis nasional.

16. Tanggal Penerimaan adalah tanggal penerimaanPermohonan yang telah memenuhi persyaratan minimum.

17. Hak Prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukanPermohonan yang berasal dari negara yang tergabungdalam Konvensi Paris tentang pelindungan xekayaanIndustri (Paris conuention for the protection of IndustrialPropertgl atau Persetujuan pembentukan organisasiPerdagangan Dunia (Agreement Establishing the worldTrad.e organizatfon) untuk memperoleh pengakuan bahwaTanggal Penerimaan di negara asal merupakan tanggalprioritas di negara tujuan yang juga anggota salah

"-atudari kedua perjanjian itu, selama pengajuan tersebutdilakukan dalam kurun waktu yang terah ditentukanberdasarkan pedanjian internasional dimaksud.

18. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik Merekterdaftar kepada pihak lain berdasarkan perjanjian secaratertulis sesuai peraturan perrrndang-undangan untukmenggunakan Merek terdaftar.

19. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.20. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang hukum.21. Tanggal Pengiriman adalah tanggal stempel pos dan/atam

tanggal pengiriman surat secara elektronik.22. Hari adalah hari kerja.

23. Komisi

Page 5: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E p rr J.Tot t,',?Sf;

* . =,

o

-5-

23. Komisi Banding Merek adalah badan khusus independenyang berada di lingkungan kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.

24. Benta Resmi Merek adalah media resmi yang diterbitkansecara berkala oleh Menteri melalui sarana elektronikdan/atau non-elektronik dan memuat ketentuan mengenaiMerek menurut Undang-Undang ini.

BAB IILINGKUP MEREK

Pasal 2

(1) Lingkup Undang-Undang ini meliputi:a. Merek; danb. Indikasi Geografis.

(21 Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ameliputi:a. Merek Dagang; danb. Merek Jasa.

(3) Me:ek yang dilindungi terdiri atas tanda berupa gambar,logo, nama, kata, huruf, angka, susunan *-airr", dalambentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara,hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau rebih unsurtersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yangdiproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiata;perdagangan barang dan/atau jasa.

Pasal 3

Hak atas Merek diperoleh setelah Merek tersebut terdaftar.

BABIII ...

Page 6: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

REPUJS':=,',Y5f;*==,o

-6-

BAB IIIPERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK

Bagian KesatuSyarat dan Tata Cara Permohonan

Pasal 4

(1) Permohonan pendaftaran Merek diajukan oleh Pemohonatau Kuasanya kepada Menteri secara elektronik atau non-elektronik dalam bahasa lndonesia.

(21 Dalam Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus mencantumkan:a. tanggal, bulan, dan tahun Permohonan;b. nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon;c. narla leng[<ap dan alamat Kuasa jika Permohonan diqiukan

melalui Kuasa;

d. warna jika Merek yang dimohonkan pendaftarannyamenggunakan unsur warna;

e. nama negara dan tanggal permintaan Merek yangpertama kali dalam hal Permohonan diajukan denganHak Prioritas; dan

f. kelas barang dan/atau kelas jasa serta uraian jenisbarang dan/atau jenis jasa.

(3) Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya.

(41 Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilampiri dengan label Merek dan bukti pembayaran biaya.

(5) Biaya Permohonan pendaftaran Merek ditentukan per kelasbarang dan/atau jasa.

(6) Dalam hal Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (4)berupa bentuk 3 (tiga) dimensi, label Merek yangdilampirkan dalam bentuk karakteristik dari Merektersebut.

(7) Dalam hal Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (4)berupa suara, label Merek yang dilampirkan berupa notasidan rekaman suara.

(8) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibdilampiri dengan surat pernyataan kepemilikan Merek yangdimohonkan pendaftarannya.

(9) Ketentuan. . .

Page 7: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

(21

R E i3 u J5ot t,',?ot}

* =,, o

-7 -

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai biaya permohonansebagaimana dimaksud pada ayat (s) diatur denganPeraturan Pemerintah.

Pasal 5

Dalam hal Permohonan diajukan oleh rebih dari satuPemohon yang secara bersama-sama berhak atas Merektersebut, semua nama Pemohon dicantumkan denganmemilih salah satu alamat sebagai alamat pemohon

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditandatangani oleh salah satu dari pemohon yang berhakatas Merek tersebut dengan melampirkan persetujuantertulis dari para Pemohon yang mewakilkan.Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangsalah seorang Pemohonnya atau lebih warga negara asin[dan badan hukum asing yang berdomisili di ruar negeriwajib diajukan melalui Kuasa.

Dalam hal Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diajukan melalui Kuasanya, surat kuasa untuk ituditandatangani oleh semua pihak yang berhak atas Merektersebut.

(3)

(41

(1)

(21

Pasal 6

Permohonan untuk lebih dari 1 (satu) kelas barangdan/atau jasa dapat diajukan dalam satu permohonan.

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusqrgnyebutkan jenis barang dan/atau jasa ya:lg termasukdalam kelas yang dimohonkan pendaftarannya.

'

Ketentuan lebih lanjut mengenai keras barang dan/ataujasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Menteri.

Pasal 7

(1) Permohonan dan hal yang berkaitan dengan administrasiMerek yang diajukan oleh pemohon yang bertempat tinggalatau berkedudukan tetap di luar wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia wajib diajukan melalui Kuasa.

(3)

(2) Pemohon

Page 8: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

REPuJ.T':t"'35|*==,o

-8-

(2) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmeryatakan dan memilih aramat Kuasa

".b"g*i domisitihukum di Indonesia.

Pasal 8

Ketentuan lebih lanjut mengenai Syarat danPermohonan sebagaimana dimaksud dalam pasaldengan Pasal 6 diatur dengan peraturan Menteri.

Bagian KeduaPermohonan Pendaftaran Merek dengan Hak prioritas

Tata Cara4 sampai

(1)

Pasal 9

Permohonan dengan menggunakan Hak pricritas harusdiajukan dalam_waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitungsejak Tanggal Penerimaan permohonan pendafcaran Merefyang pertama kali diterima di negara lain yang merupakananggota Konvensi Paris tentang pelindungan Kekayaan Industri(Paris conuention for th.e protection of lidustriat irropertg) atauanggota Persetujuan Pembentukan organisasi perdaganganDunia (Agreement Establishing the world. Trad.e orgonizattonl.

Pasal 10

Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 sampai dengan pasar 7 pJrmohonan denganmenggunakan Hak Prioritas wajib dilengkapi dengan uut<tipenerimaan permohonan pendaftaran M-er& yang pertamakali menimbulkan Hak prioritas tersebut.

P.rtti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibdi:erjemahkan ke dalam bahasa Indbnesia.

-

Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

9?" ayat (2) tidak dipenuhi dalam waktu p.ti.rg tama'i(tiga) bulan setelah berakhirnya hak mengajukanPermohonan dengan menggunakan Hak prioritassebagaimana dimaksud dalam pasal g, permohonantersebut tetap diproses tetapi tanpa menggunakan HakPrioritas.

(2)

(3)

Bagian .

Page 9: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

FRES IDENREPUELIK II{DONESIA

-9 -

Bagian KetigaPemeriksaan Kelengkapan Persyaratan pendaftaran Merek

Pasal 1 1

(1) Permohonan diajukan dengan memenuhi semuakelengkapan persyaratan pendaftaran Merek sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, pasal 6, pasal 7, pasal 9,dan Pasal 10.

(21 Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapac persyaratansebagaimana dimaksud dalam pasal 4, pasal 5, pasal 6,dan/atau Pasal 7, dalam jangka waktu paling lama 30 (tigapuluh) Hari sejak tanggal penerimaan, kepada pemohondiberitahukan agar kelengkapan persyaratan tersebutdipenuhi dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulanterhitung sejak ranggal Pengiriman surat pemberitahuanuntuk memenuhi kelengkapan persyaratan.

(3) Dalam hal kekurangan menyangkut kelengkapanpersyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10,jangka waktu pemenuhan kekurangan kelengkapanpersyaratan tersebut paling lama 3 (tiga) bulan terhitungsejak berakhirnya jangka waktu pengajuan permohonandengan menggunakan Hak Prioritas.

(4) Dalam hal kelengkapan persyaratan permohonansebagaimana dimaksud pada ayat (21 dan ayat (3) belumterpenuhi karena adanya bencana alam atau keadaanmemaksa di luar kemampuan manusia, pemohon atauKuasanya dapat mengajuk€rn permohonan secara tertulismengenai perpanjangan jangka waktu pemenuhankelengkapan persyaratan dimaksud.

Pasal 12

Dalam hal kelengkapan persyaratan tidak dipenuhi dalamjangka waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal lL ayat (21,Menteri memberitahukan secara tertulis kepada pemohon atauKuasarya bahwa Permohonannya dianggap ditarik kembari.

Bagian . . .

ffi

Page 10: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_ 10_

Bagian KeempatTanggal Penerimaan Permohonan

Pasal 13

Permohonan yang telah memenuhi persyaratan minimumdiberikan Tanggal Penerimaan.Persvaratan minimum sebagaimana dimaksud pada ayat(1) terdiri atas:a. formulir Permohonan yang telah diisi lengkap;b. label Merek; danc. bukti pembayaran biaya.

Bagian KelimaPengumuman Permohonan

Pasal 14

(l) Menteri mengumumkan Permohonan dalam Berita ResmiMerek dalam waktu paling lama 15 (lima belas) Hariterhitung sejak Tanggal Penerimaan permohonansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

(21 Pengumuman Permohonan dalam Berita Resmi Mereksebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlangsung selama 2(cua) bulan.

(3) Berita Resmi Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (21diterbitkan secara berkala oleh Menteri melalui saranaelektronik dan/ atau non-elektronik.

Pasal 15

Pengumuman dilakukan dengan mencantumkan:a. nama dan alamat Pemohon, termasuk Kuasa jika

Permohonan diajukan melalui Kuasa;

b. kelas dan jenis barang dan/atau jasa;

c. Tanggal Penerimaan;

d. nama negara dan Tanggal penerimaan permohonan yangpertama kali dalam hal Permohonan diajukan denganmenggunakan Hak Prioritas; dan

(2)

e. label . .

Page 11: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

R E p u J,-T,[ t,',?ot5

* . r, o- 11-

e. label Merek, termasuk keterangan mengenai warna danjika label Merek menggunakan bahasa asing dan/atauhuruf selain huruf Latin dan/atau angka yang tidak lazimdigunakan dalam bahasa Indonesia, disertaiterjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, huruf Latinatau angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia,serta cara pengucapannya dalam ejaan Latin.

Bagian KeenamKeberatan dan Sanggahan

Pasal 16

Dalam jangka waktu pengumuman sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14 setiap pihak dapat mengajukan keberatansecara tertulis kepada Menteri atas Permohonan yangbersangkutan dengan dikenai biaya.

Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dapatdiajukan jika terdapat alasan yang cukup disertai buktibahwa Merek yang dimohonkan pendaftarannya adalahMerek yang berdasarkan Undang-Undang ini tidak dapatdidaftar atau ditolak.

Dalam hal terdapat keberatan sebagaimana dimaksud padaayat (1), dalam waktu paling lama 14 (empat belas) Hariterhitung sejak tanggal penerimaan keberatan, salinansurat yang berisikan keberatan tersebut dikirimkan kepadaPemohon atau Kuasanya.

Pasal 17

Pemohon atau Kuasanya berhak mengajukan sanggahanterhadap keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16kepada Menteri.

Sanggahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukansecara tertulis dalam waktu paling lama 2 (dua) bulanterhitung sejak ranggal Pengiriman salinan keberatan yangdisampaikan oleh Menteri.

(2)

(3)

(1)

(21

Bagian

Page 12: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONIESIA

_t2_

Bagian KetujuhPerbaikan dan Penarikan Kembali Permohonan pendaftaran Merek

Pasal 18

Perbaikan atas Permohonan hanya diperbolehkan terhadappenulisan nama dan/atau alamat Pemohon atau Kuasanya.

Pasal 19

Selama belum diterbitkannya sertifikat Merek atau suratpenolakan dari Menteri, Permohonan dapat ditarik kembalioleh Pemohon atau Kuasanya.

Dalam hal penarikan kembali sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh Kuasanya, penarikan itu harusdilakukan berdasarkan surat kuasa khusus untukkeperluan penarikan kembali tersebut.

BAB IVPENDAFTARAN MEREK

Bagian KesatuMerek yang Tidak Dapat Didaftar dan Ditolak

Pasal 20

Merek tidak dapat didaftar jika:

a. bertentangan' dengan ideologi negara, peraturanperundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atauketertiban umum;

b. sama dengan, berkaitan dengan, atau han5ra menyebutbararg dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya;

c. memuat. unsur yang dapat menyesatkan masyarakattentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuanpenggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkanpendaftarannya atau merupakan nama varietas tanamanyang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;

d. memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas,maniaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yangdiproduksi;

(1)

(21

e. tidak

Page 13: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPI-JBLIK INDONESIA

-13-

e. tidak memiliki daya pembeda; dan/atauf. merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.

Pasal 2 1

(1) Permohonan ditolak jika Merek tersebut mempunyaipersamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan:

a. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebihdahulu oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasasejenis;

b. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/ataujasa sejenis;

c. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/ataujasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu;atau

d. Indikasi Geografis terdaftar.(2) Permohonan ditolak jika Merek tersebut:

a- merupakan atau menyerupai nama atau singkatannama orang terkenal, foto, atau nama badan hukumyang dimiliki orang lain, kecuali a_as persetujuantertulis dari yang berhak;

b. merupakan tiruan atau menyerupai nama atausingkatan nama, bendera, lambang atau simbol atauemblem suatu negara, atau lembaga nasional maupuninternasional, kecuali atas persetujuan tertulis daripihak yang berwenang; atau

c. merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap ataustempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembagaPemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihakyang berwenang.

(3) Permohonan ditolak jika diajukan oleh pemohon yangberiktikad tidak baik.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penolakan permohonan. Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai

dengan huruf c diatur dengan Peratrrran Menteri.

Pasal 22

Page 14: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J.T,i t,',?ou}

n, u ., o

_t4_

Pasal 22

Terhadap Merek terdaftar yang kemudian menjadi namagenerik, setiap orang dapat mengajukan permohonan Merekdengar menggunakan nama generik dimaksud dengantambahan kata lain sepanjang ada unsur pembeda.

Bagian KeduaPemeriksaan Substantif Merek

Pasal 23

(1) Pemeriksaan substantif merupakan pemeriksaan yangdilakukan oleh Pemeriksa terhadap permohonanpendaftaran Merek.

(2) Segala keberatan dan/atau sanggahan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 dan pasal LT menjadipertimbangan dalam pemeriksaan substantif sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(3) Da:.am hal tidak terdapat keberatan dalam jangka waktupaling lama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggalberakhirnya pengumuman, dilakukan pemeriksaansubstantif terhadap Permohonan.

(4) Dalam hal terdapat keberatan dalam jangka waktu palinglama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggalberakhirnya batas waktu penyampaian s..rggah"r,sebagaimana dimaksud dalam pasal LT, dilakukanpemeriksaan substantif terhadap permohonan.

(5) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat(3) dan ayat (4) diselesaikan dalam jangka waktu palinglama 150 (seratus lima puluh) Hari.

(6) Dalam hal diperlukan untuk melakukan pemeriksaansubstantif, dapat ditetapkan tenaga ahri pem=riksa Merekdi luar Pemeriksa.

(71 Hasil pemeriksaan substantif yang dilakukan oleh tenagaahli pemeriksa Merek di luar pemeriksa sebagaimanadimaksud pada ayat (6), dapat dianggap sama dengan hasilpemeriksaan substantif yang dilakukan oleh pemeriksa,dengan persetujuan Menteri.

(8) ketentuzrn...

Page 15: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

REPuJrT':t",35|*==,o

- 15-

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tenaga ahli pemeriksaMerek di luar Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat(6) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 24

(1) Dalam hal Pemeriksa memutuskan Permohonan dapatdidaftar, Menteri:

a. mendaftarkan Merek tersebut;

b. memberitahukan pendaftaran Merek tersebut kepadaPemohon atau Kuasanya;

c. menerbitkan sertifikat Merek; dan

d. mengumumkan pendaftaran Merek tersebut dalamBerita Resmi Merek, baik elektronik m.aupun non-elektronik.

(21 Dalam hal Pemeriksa memutuskan Permohonan tidakdapat didaftar atau ditolak, Menteri mereberitahukansecara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya denganmenyebutkan alasannya.

(3) Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hariterhitung sejak Tanggal Pengiriman surat pemberitahuansebagaimana dimaksud pada ayat (21, Pemohon atauKuasanya dapat menyampaikan tanggapannya secaratertulis dengan menyebutkan alasannya.

(4) Dalam hal Pemohon atau Kuasanya tidak menyampaikantarrggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menterimenolak Permohonan tersebut.

(5) Dalam hal Pemohon atau Kuasanya menyampaikantarrggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) danPemeriksa memutuskan tanggapan tersebut dapatditerima, Menteri melaksanakan ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(6) Dalam hal Pemohon atau Kuasanya menyampaikantanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) danPemeriksa memutuskan tanggapan tersebut tidak dapatditerima, Menteri menolak Permohonan tersebut.

(7) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat(6) diberitahukan secara tertulis kepada pemohon atauKuasanya dengan menyebutkan alasannya.

(8) Dalam...

Page 16: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R EF u #i,t ="'i'55n, =

u, o

- 16_

(8) Dalam hal terdapat keberatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 16, Menteri menyampaikan tembusan suratpemberitahuan pendaftaran atau penolakan tersebutkepada pihak yang mengajukan keberatan.

Pasal 25

(1) Sertifikat Merek diterbitkan oleh Menteri sejak Merektersebut terdaftar.

(21 Sertifikat Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memuat:

a. nama dan alamat lengkap pemilik Merek yang didaftar;b. nama dan alamat tengkap Kuasa, dalam hal

Permohonan melalui Kuasa;

c. Tanggal Penerimaan;

d. nama negara dan Tanggal Penerimaan permohonanyang pertama kali dalam hal permohonan diajukandengan menggunakan Hak Prioritas;

e. label Merek yang didaftarkan, termasuk keteranganmengenai macam warna jika Merek tersebutmenggunakan unsur warna, dan jika Merekmenggunakan bahasa asing, huruf selain huruf Latin,dan/atau angka yang tidak lazim digunakan dalambahasa Indonesia disertai terjemahannya dalam bahasaIndonesia, huruf Latin dan angka yang lazim digunakandalam bahasa Indonesia serta cara pengucapannyadalam ejaan Latin;

f. nomor dan tanggal pendaftaran;

g. kelas dan jenis barang dan/atau jasa yang Mereknyadidaftar; dan

h. jangka waktu berlakunya pendaftaran Merek.(3) Dalam hal sertifikat Merek yang telah diterbitkan tidak

diambil oleh pemilik Merek atau Kuasanya daram jangkawaktu paling lama 18 (delapan belas) bulan terhitung sejaktanggal penerbitan sertifikat, Merek yang telah ter.daitardianggap ditarik kernbali dan dihapuskan.

Pasal26...

Page 17: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P rr JSot =,'*"5| * . =,

o

-17-

Pasal 26

Setiap pihak dapat mengajukan permohonan untukmemperoleh petikan resmi sertifikat Merek yang terdaftardengan membayar biaya.

Bagian KetigaPerbaikan Sertifikat

Pasal27

Pemilik Merek terdaftar atau Kuasanya dapat mengajukanpermohonan perbaikan secara tertulis kepada Menteridalam hal terdapat kesalahan sertifikat Merek sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 tanpa dikenai biaya.

Dalam hal kesalahan sertifikat Merek disecabkan olehkesalahan Pemohon dalam mengajukan permohonanpendaftaran Merek, perbaikan sertifikat Merek dikenaibiaya.

Ketentuan lebih lanjut mengenai perbaikan sertifikatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diaturdengan Peraturan Menteri.

(1)

(21

(3)

(1)

(2)

(3)

Bogian KeempatPermohonan Banding

Pasal 28

Permohonan banding dapat diajukan terhadap penolakanPermohonan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 20 dan/atau pasal 21.Permohonan banding diajukan secara tertulis olehPemohon atau Kuasanya kepada Komisi Ba:rding Merekdengan tembusan yang disampaikan kepada Menteridengan dikenai biaya.

Permohonan banding diajukan dengan menguraikan secaralengkap keberatan serta alasan terhadap penolakanPermohonan.

Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bukanmerupakan perbaikan atau penyempurnaan atasPermohonan yang ditolak.

(4)

Pasal29...

##

Page 18: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u JtTr: t,',?S|n,

=., o

_18_

Pasal 29

(1) Permohonan banding terhadap penolakan Permohonandiajukan dalam jangka waktu paling lama 90 (sembilanpuluh) Hari terhitung sejak Tanggal Pengiriman suratpemberitahuan penolakan Permohonan.

(21 Dalam hal permohonan banding sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak diajukan, penolakan Permohonandianggap diterima oleh Pemohon.

Pasal 30

(1) Keputusan Komisi Banding Merek diberikan dalam waktupaling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggalpenerimaan perrnohonan banding.

(21 Dalam hal Komisi Banding Merek mengabulkanpermohonan banding, Menteri menerbitkan danmemberikan sertifikat Merek kepada Pemohon atauKuasanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24.

Dalam hal Komisi Banding Merek menolak permohonanbanding, Pemohon atau Kuasanya dapat mengqjukangugatan atas putusan penolakan permohonan bandingkepada Pengadilan Niaga dalam waktu paling lama 3 (tiga)bulan terhitung sejak tanggal diterimanya keputusanpenolakan tersebut.

Terhadap putusan Pengadilan Niaga sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dapat diajukan kasasi.

Pasal 31

Dalam hal Merek terdaftar melanggar ideologi negara, peraturanperundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, danketertiban umum, Komisi Banding Merek memberikanrekomendasi kepada Menteri untuk melakukan pe:rghapusan.

Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan,pemeriksaan serta penyelesaian banding pada Komisi BandingMerek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 sampai denganPasal 31 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(3)

(41

Bagian

Page 19: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E F u J5,[ t,',?ot]

* =

r, o

-19-

Bagian KelimaKomisi Banding Merek

Pasal 33

(1) Komisi Banding Merek terdiri atas:

a. seorang ketua merangkap anggota;

b. seorang wakil ketua merangkap anggota;

c. ahli di bidang Merek sebagai anggota; dand. Pemeriksa senior sebagai anggota.

(2) Anggota Komisi Banding Merek sebagaimar.a dimaksudpada ayat (1) berjumlah paling banyak 30 (tiga puluh)orang terdiri atas 15 (lima belas) orang Pemeriksa seniordan 15 (lima belas) orang ahli di bidang Merek yangdiangkat dan diberhentikan oleh Menteri untuk masajabatan 3 (tiga) tahun.

(3) Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh anggota KomisiBanding Merek.

(4) Untuk memeriksa permohonan banding, Komisi BandingMerek membentuk majelis yang berjumlah ganjil palingsedikit 3 (tiga) orang, satu di antaranya adalah seorangPemeriksa senior yang tidak melakukan pemeriksaansubstantif terhadap Permohonan.

Pasal 34

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapengangkatan anggota, susunan organisasi, tugas, dan fungsiKomisi Banding Merek sebagaimana dimaksud dalam pasal 33diatu: dengan Peraturan Pemerintah.

Bagian KeenamJangka waktu Pelindungan dan perpanjangan Merek rerdaftar

Pasal 35

(1) Merek terdaftar mendapat pelindungan hukum untukjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak TanggalPenerimaan.

(2) Jangka...

Page 20: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(4)

(21

(3)

(3)

(4)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-20-

Jangka waktu pelindungan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat diperpanjang untuk jangka waktu yangsama.

Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud padaayat (21 diajukan secara elektronik atau non-elektronikdalam bahasa Indonesia oleh pemilik Merek atau Kuasanyadalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnyajangka waktu pelindungan bagi Merek terdaftar tersebutdengan dikenai biaya.

Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud padaayat (21 masih dapat diajukan dalam jangka ',vaktu palinglama 6 (enam) bulan setelah berakhirnya jangka waktupelindungan Merek terdaftar tersebut dengan dikenai biayadan denda sebesar biaya perpanjangan.

Pasal 36

Permohonan perpanjangan disetujui jikamelampirkan surat pernyataan tentang:

a. Merek yang bersangkutan masih digunakan pada barangatau jasa sebagaimana dicantumkan dalam sertifikat Merektersebut; dan

b. barang atau jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf amasih diproduksi dan/atau diperdagangkan.

Pasal 37

Permohonan perpanjangan ditolak jika tidak memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 36.Penolakan permohonan perpanjangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diberitahukan secara tertuliskepada pemilik Merek atau Kuasanya dengan menyebutkanalasannya.

Keberatan terhadap penolakan permohonan perpanjangansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diajukanpermohonan banding kepada Komisi Banding Merek.Ketentuan mengenai permohonan banding sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 sampai dengan pasal 30 berlakusecara mutatis mutandis terhadap penolakan permohonanperpanjangan.

Pemohon

(1)

(2t

Pasal 38 .

Page 21: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

R E P u JrTo- t,'i?S|n,

. r, o

-21 -

Pasal 38

(1) Perpanjangan Merek terdaftar yang berupa logo ataulambang perusahaan atau badan hukum, tidakmemerlukan prosedur sebagaimana dimaksud dalam pasal35 sampai dengan Pasal 37, akan tetapi cukup denganmelakukan pembayaran biaya perpanjangan Merekterdaftar dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelumberakhirnya jangka waktu pelindungan bagi Merek

' terdaftar, sepanjang tidak terjadi sengketa terhadapperpanjangan Merek dimaksud.

(21 Dalam hal terjadi sengketa sebagaimana dimaksud padaayat (1), penetapan pendaftaran permohonan perpanjanganMe:ek ditetapkan setelah memiliki purusan yangberkekuatan hukum tetap.

Pasal 39

Perpanjangan jangka waktu pelindungan Merek terdaftardicatat dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek.Perpanjangan jangka waktu pelindungan Merek terdaftarsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan secaratertulis kepada pemilik Merek atau Kuasanya.

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapermohonan perpanjangan jangka waktu pelindunganMerek terdaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 40

(1) Permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamatpemilik Merek terdaftar diajukan kepada Merteri dengandikenai biaya untuk dicatai dengan disertai salinan vl"gsah mengenai bukti perubahan tersebut.

(2) Perubahan nama dan/atau alamat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dilakukan pada saat prosesPermohonan pendaftaran Merek.

(3) Perubahan nama dan/atau alamat pemilik Mereksebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan dalamBerita Resmi Merek.

(2)

(3)

(4) Ketentuan

Page 22: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

R E P u J'-T': =",35|* - =,

o

-22-

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapermohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat(3) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB VPENGALIHAN HAK DAN LISENSI

Bagian KesatuPengalihan Hak

Pasal 41

Hak atas Merek terdaftar dapat beralih atau dialihkankarena:

a. pewarisan;

b. wasiat;

c. wakaf;

d. hibah;

e. perjanjian; atau

f. sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

Pengalihan Hak atas Merek terdaftar oleh Pemilik Merekyang memiliki lebih dari satu Merek terdaftar yangmempunyai persamaan pada pokoknya ataukeseluruhannya untuk barang dan/atau jasa yang sejenishanya dapat dilakukan jika semua Merek terdaftar tersebutdialihkan kepada pihak yang sama.

(3) Pengalihan Hak atas Merek terdaftar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (21 dimohonkanpencatatannya kepada Menteri.

(4) Permohonan pengalihan Hak atas Merek sebagaimanadimaksud pada ayat (3) disertai dengan dokumenpendukungnya.

Pengalihan Hak atas Merek terdaftar yang telah dicatatsebagaimana dimaksud pada ayat (3) diumumkan dalamBerita Resmi Merek.

Pengalihan Hak atas Merek terdaftar yang tidak dicatatkantidak berakibat hukum pada pihak ketiga.

(21

(s)

(6)

(7) Pencatatan

Page 23: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(71

(8)

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-23-

Pencatatan pengalihan Hak atas Merek sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai biaya.

Pengalihan Hak atas Merek sebagaimana dimaksud padaa3rat (1) dapat dilakukan pada saat proses Permohonanpendaftaran Merek.

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapermohonan pencatatan pengalihan Hak atas Mereksebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat(8) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian KeduaLisensi

Pasal 42

Pemilik Merek terdaftar dapat memberikan Lisensi kepadapihak lain untuk menggunakan Merek tersebut baiksebagian maupun seluruh jenis barang dan/atau jasa.Perjanjian Lisensi berlaku di seluruh wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia, kecuali bila diperjanjikanlain.Perjanjian Lisensi wajib dimohonkan pencatatannya kepadaMenteri dengan dikenai biaya.Perjanjian Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dicatat oleh Menteri dan diumumkan dalam Berita ResmiMerek.Pedanjian Lisensi yang tidak dicatatkan tidak berakibathukum pada pihak ketiga.

(6) Perjanjian Lisensi dilarang memuat ketentuan baik yanglangsung maupun tidak langsung yang menimbulkanakibat yang merugikan perekonomian Indonesia ataumemuat pembatasan yang menghambat kemampuanbangsa Indonesia dalam menguasai dan :nengembangkanteknologi.

Pasal 43

Pemilik Merek terdaftar yang telah memberikan Lisensi kepadapihak lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat (1)tetap dapat menggunakan sendiri atau memberikan Lisensikepada pihak ketiga untuk menggunakan Merek tersebut,kecuali diperjanjikan lain.

(e)

(1)

(21

(3)

(4)

(s)

Pasal 44

Page 24: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

13RESIDtrNREPUB!--II( I ITIDOI\IESIA

-24-

Pasal 44

Penggunaan Merek terdaftar di wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia oleh penerima Lisensi dianggap samadengan penggunaan Merek tersebut di wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia oleh pemilik Merek.

Pasal 45

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapencatatan Lisensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat(3) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB VIMEREK KOLEKTIF

Pasal 46

Permohonan pendaftaran Merek sebagai Merek Kolektifhanya dapat diterima jika dalam Permohonan dengan jelasdinyatakan bahwa Merek tersebut akan digunakan sebagaiMerek Kolektif.

Selain penegasan mengenai penggunaan Merek Kolektifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) Permohonan wajibdisertai dengan salinan ketentuan penggunaan Merektersebut sebagai Merek Kolektif.

Ketentuan penggunaan Merek Kolektif sebagaimanadimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat pengaturanmengenai:

a. sifat, ciri umum, atau mutu barang dan/atau jasa yangakan diproduksi dan diperdagangkan;

b. pengawasan atas penggunaan Merek Kolektif; danc. sanksi atas pelanggaran ketentuan penggunaan Merek

Kolektif.

Untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,Pemerintah dapat mendaftarkan Merek Kolektif yangdiperuntukkan bagi pengembangan usaha dimalsuJdan/atau pelayanan publik.

(1)

(2t

(3)

(41

Pasal 47

Page 25: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J5,[ t,'*oot5

n, .., o

-25-

Pasal4T

Terhadap Permohonan pendaftaran Merek Kolektif dilakukanpemeriksaan kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 7 dan Pasal 46.

PemeriksaandilaksanakanPasal24.

Pasal 48

substantif terhadap Permohonan Merek Kolektifsesuai dengan ketentuan dalam Pasal 23 dan

Pasal 49

Pengalihan hak Merek Kolektif terdaftar wajib dimohonkanpencatatannya kepada Menteri dengan dikenai biaya.

Pencatatan pengalihan hak sebagaimana diraaksud padaayat (1) dicatat dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek.

Pasal 50

Merek Kolektif terdaftar digunakan oleh komunitas MerekKolektif dimaksud dan tidak dapat dilisensikan kepada pihaklain.

Pasal 51

Ketentuan lebih lanjut mengenai Merek Kolektif sebagaimanadimaksud dalam Pasal 46 sampai dengan pasal 50 diaturdengan Peraturan Menteri.

BAB VIIPERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK INTERNASIONAL

Pasal 52

(1) Permohonan pendaftaran Merek internasional dapatberrrpa:

a. Permohonan yang berasal dari Indonesia ditujukan kebiro internasional melalui Menteri; atau

(1)

(2)

b. Permohonan . .

Page 26: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(2)

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-26-

b. Permohonan yang ditujukan ke Indonesia sebagai sarahsatu negara tujuan yang diterima oleh Menteri dari birointernasional.

Permohonan pendaftaran Merek internasional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a hanya dapat dimohonkanoleh:

a. Pemohon yang memiliki kewarganegaraan Indonesia;b. Pemohon yang memiliki domisili atau tempat

kedudukan hukum di wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia; atau

c. Pemohon yang memiliki kegiatan usaha industri ataukomersial yang nyata di wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia.

Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telahmengajukan Permohonan atau memiliki pendaftaran Merekdi Indonesia sebagai dasar Permohonan pendaftaran Merekinternasional.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran Merekinternasional berdasarkan Protoal Relating to tLrc MadridAgreement Conceming the International Registration ofMarks diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VIIIINDIKASI GEOGRAFIS

Pasal 53

Indikasi Geografis dilindungi setelah Indikasi Geografisdidaftar oleh Menteri.

Untuk memperoleh pelindungan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Pemohon Indikasi Geografis harusmengajukan Permohonan kepada Menteri.Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (21merupakan:a. lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis

tertentu yang mengusahakan suatu barang dan/atauproduk berrrpa:1. sumber daya alam;2. barang kerajinan tangan; atau3. hasil industri.

b. pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.

(3)

(4)

(1)

(2)

(3)

(4) Ketentuan

Page 27: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J.T': =,',35|* =

r, o

-27 -

(41 Ketentuan mengenai pengumuman, keberatar., sanggahan,dan penarikan kembali sebagaimana dimaksud dalamPasal 14 sampai dengan Pasal 19 berlaku secara mutatismutandis bagi Permohonan pendaftaran Indikasi Geografis.

Pasal 54

Permohonan yang diqiukan oleh pemohon yang bertempattinggal atau berkedudukan tetap di luar wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia wajib diajukan melaluiKuasanya di Indonesia.

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyadapat didaftar apabila Indikasi Geografis tersebut telahmemperoleh pengakuan dari pemerintah negaranyadan/atau terdaftar sesuai dengan ketentuan yang berlakudi negara asalnya.

Pasal 55

Indikasi Geografis dapat pula didaftarkan berdasarkanperj anj ian internasional.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran IndikasiGeografis dari luar negeri sebagaimana dimaksud daramPasal 54 diatur dengan Peraturan Menteri.

PENDAFTA** ?$S,iI*, cEo cRAFr s

Bagian KesatuIndikasi Geografis yang Tidak Dapat Didaftar dan Ditolak

Pasal 56

(1) Permohonan Indikasi Geografis tidak dapat didaftar jika:a. bertentangan dengan ideologi negara, peraturan

perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan,dan ketertiban umum;

b. menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenaireputasi, kualitas, karakteristik, asal sumber, pio"."pembuatan barang, danf atau kegunaannya; dan

(1)

(2)

(1)

(2)

c. merupakan

Page 28: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(21

(1)

(21

R E P u J.Tnl =,',?55 * = =,

o

-28-

c. merupakan nama yang telah digunakan sebagai varietastanaman dan digunakan bagi varietas tanaman yangsejenis, kecuali ada penambahan padanan kata yangmenunjukkan faktor indikasi geografis yang sejenis.

Permohonan Indikasi Geografis ditolak jika:a. Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis tidak dapat

dibuktikan kebenarannya; dan/ ataub. memiliki persamaan pada keseluruhannya dengan

Indikasi Geografis yang sudah terdaftar.

Pasal 57

Terhadap penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal56 ayat (2) dapat dimintakan banding kepada KomisiBanding Merek.

Ketentuan mengenai banding sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 sampai dengan Pasal 32 berlaku secaramutatis mutandis bagi permintaan banding sebagaimanadirraksud pada ayat (1).

Bagian KeduaPemeriksaan Substantif Indikasi Geografis

Pasal 58

(1) Pemeriksaan substantif Indikasi Geografis dilakukan olehTir: Ahli Indikasi Geografis.

(2) Ke:entuansebagaimanaPasal 26pemeriksaan(1)

mengenai pemeriksaan substantif Merekdimaksud dalam Pasal 23 sampai dengan

berlaku secara mutatis mutandis bagisubstantif sebagaimana dimaksud pada ayat

Pasal 59

(1) Tim Ahli Indikasi Geografis sebagaimana dimaksud dalamPasal 58 ayat (1) merupakan tim independen untukmelakukan penilaian mengenai Dokumen DeskripsiIndikasi Geografis dan memberikanpertimbangan/rekomendasi kepada Menteri sehubungandengan pendaftara.n, pengubahan, pembatalan, dan/ataupengawasan Indikasi Geografis nasional.

(2) Anggota

Page 29: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(21

PRES I DENREPIJBLIK INDONESIA

-29-

Anggota Tim Ahli Indikasi Geografis sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berjumlah paling banyak 15 (lima belas)orang terdiri atas para ahli yang memiliki kecakapan dibidang Indikasi Geografis yang berasal dari:a. perwakilan dari Menteri;

b. perwakilan dari kementerian yang membidangi masalahpertanian, perindustrian, perdagangan, dan/ataukementerian terkait lainnya;

c. perwakilan instansi atau lembaga yang berwenanguntuk melakukan pengawasan dan/atau pengujianterhadap kualitas barang; dan/atau

d. ahli lain yang kompeten.

Anggota Tim Ahli Indikasi Geografis sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Menteriuntuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun.

Tim Ahli Indikasi Geografis dipimpin oleh seorang ketuayang dipilih dari dan oleh para anggota Tim Ahli IndikasiGecgrafis.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimanadir:aksud pada ayat (1), Tim Ahli Indikasi Geografisdibantu oleh tim teknis penilaian yang keanggotaannyadicasarkan pada keahlian.

Pasal 60

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapendaftaran Indikasi Geografis serta pengangkatan anggota,susunan organisasi, tugas, dan fungsi Tim Ahli IndikasiGeografis sebagaimana dimaksud dalam Pasa- 56 sampaidengan Pasal 59 diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian KetigaJangka Waktu Pelindungan dan Penghapusan

Indikasi Geografis

Pasal 61

(1) Indikasi Geografis dilindungi selama terjaganya reputasi,kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasardiberikannya pelindungan Indikasi Geografis pada suatubarang.

(3)

(41

(s)

(2) Indikasi...

Page 30: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u JtT'[ t",35]*

=., o

-30-

(21 Indikasi Geografis dapat dihapus jika:a- tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1); dan/ataub. melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 56 ayat (1) hurufa.

Pasal 62

Tim Ahli Indikasi Geogralis atas inisiatifnya sendiri ataulaporan masyarakat melakukan penelitian terhadapreputasi, kualitas, dan karakteristik Indikasi Geografisterdaftar serta melaporkannya kepada Menteri.Dalam hal Menteri menerima laporan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) bukan berasal dari Tim AhliIndikasi Geografis, Menteri meneruskan laporan tersebutkepada Tim Ahli Indikasi Geografis paling lama 3O (tigapuluh) Hari terhitung sejak diterimanya laporan tersebut.Dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejakditerimanya laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)Tim Ahli Indikasi Geografis melakukan pemeriksaan danmemberitahukan hasil keputusannya serta langkah yangharus dilakukan kepada Menteri.Dalam hal hasil keputusan menyatakan Indikasi Geogralismemenuhi ketentuan untuk dihapus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 61 ayat (2), dalam waktu palinglama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak diterimanya hasilkeputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Menterimelaksanakan penghapusan.Dalam hal Menteri memberikan keputusan penghapusanterhadap Indikasi Geografis, Menteri memberitahukansecara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dan kepadaseluruh Pemakai Indikasi Geografis, atau melalui Kuasanyapaling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejakditerimanya keputusan tersebut.Dalam waktu paling lama 3O (tiga puluh) Hari terhitungsejak diputuskannya hasil penghapusan sebagaimanadimaksud pada ayat (5) keputusan tersebut diumumkandalam Berita Resmi Indikasi Geografis.Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harrrsmenyatakan penghapusan Indikasi Geografis danberakhirnya hak atas pemakaian Indikasi Geografis olehpara Pemakai Indikasi Geografis.

(1)

(21

(3)

(41

(6)

(s)

(71

(8) Keberatan.

Page 31: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

REFuJ.T,?=",35f;*=r,o

-31 -

(8) Keberatan terhadap penghapusan Indikasi Geografissebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diajukankepada Pengadilan Niaga paling lama 3 (tiga) bulanterhitung sejak diterimanya keputusan penghapusantersebut.

Bagian KeempatIndikasi Asal

Pasal 63

Indikasi asal dilindungi tanpa melalui kewajibar. pendaftaranatau secara deklaratif sebagai tanda yang menr:njukkan asalsuatu barang dan/atau jasa yang benar dan dipakai dalamperdagangan.

Pasal 64

Indikasi asal merupakan ciri asal barang dan/atau jasa yangtidak secara langsung terkait dengan faktor alam.

Pasal 65

Ketentuan lebih lanjut mengenaidimaksud dalam Pasal 63 danPeraturan Menteri.

indikasi asal sebagaimanaPasal 64 diatur dengan

BAB XPELANGGARAN DAN GUGATAN

Bagian KesatuPelanggaran atas Indikasi Geografis

Pasal 66

Pelanggaran atas Indikasi Geografis mencakup:a. p.emakaian Indikasi Geografis, baik secara langsung

maupun tidak langsung atas barang dan/atau produk yangtidak memenuhi Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis;

b. pemakaian

Page 32: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

q#

b.

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-32-

pemakaian suatu tanda Indikasi Geografis, baik secaralangsung maupun tidak langsung atas barang dan f atauproduk yang dilindungi atau tidak dilindungi denganmaksud untuk:

1. menunjukkan bahwa barang dan/atau prcduk tersebutsebanding kualitasnya dengan barang dan/atau produkyang dilindungi oleh Indikasi Geografis;

2. mendapatkan keuntungan dari pemakaian tersebut;atau

3. mendapatkan keuntungan atas reputasi IndikasiGeografis.

pemakaian Indikasi Geografis yang dapat menyesatkanmasyarakat sehubungan dengan asal-usul geografis barangitu;pemakaian tndikasi Geografis oleh bukan Pemakai IndikasiGeografis terdaftar;

peniruan atau penyalahgunaan yang dapat menyesatkansehubungan dengan asal tempat barang danr/atau produkatau kualitas barang dan/atau produk yang terdapat pada:

1. pembungkus atau kemasan;

2. keterangan dalam iklan;

3. keterangan dalam dokumen mengenai barang dan/atauproduk tersebut; atau

4. informasi yang dapat menyesatkan mengenai asal-usulnya dalam suatu kemasan.

tinCakan lainnya yang dapat menyesatkan masyarakat luasmengenai kebenaran asal barang dan/atau produktersebut.

Bagian KeduaGugatan

Pasal 67

Terhadap pelanggaran sebagaimana66 dapat diajukan gugatan.

Gugatan sebagaimana dimaksuddilakukan oleh:

dimaksud dalam Pasal

pada ayat (1) dapat

d.

e.

f.

(1)

(21

a. setiap

Page 33: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-33-

setiap produsen yang berhak menggunakan IndikasiGeografis; dan/atau

lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geogralistertentu dan yang diberi kewenangan untuk itu.

Pasal 68

Dalam hal sebelum atau pada saat dimohonkanpendaftaran sebagai Indikasi Geografis, suatu tandadipakai dengan iktikad baik oleh pihak lain yang tidakberhak mendaftar menurut ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 53 ayat (3), pihak ya:rg beriktikadbaik tersebut tetap dapat menggunakan tanda tersebutuntuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tandatersebut terdaftar sebagai Indikasi Geografis.

Dalam hal tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

telah terdaftar sebagai Merek, Menteri membatalkan danmencoret pendaftaran Merek tersebut untuk seluruh atausebagian jenis barang yang sama setelah jangka waktu 2(dua) tahun terhitung sejak tanda tersebut terdaftarsebagai Indikasi Geografis.

Pembatalan dan pencoretan pendaftaran Mereksebagaimana dimaksud pada ayat (21 diberitahukan secaratertulis kepada pemilik Merek atau Kuasanya denganmenyebutkan alasannya.

Pembatalan dan pencoretan pendaftaran Mereksebagaimana dimaksud pada ayat (21 dicatat dandiumumkan dalam Berita Resmi Merek.'Pembatalan dan pencoretan pendaftaran Mereksebagaimana dimaksud pada ayat (21 mengakibatkanberakhirnya pelindungan hukum atas Merek tersebutuntuk seluruh atau sebagian jenis barang yang sama.

(6) Keberatan terhadap pembatalan dan pencoretansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diajukankepada Pengadilan Niaga.

(71 Terhadap putusan Pengadilan Niaga sebagaimanadimaksud pada ayat (6) dapat diajukan kasasi.

a.

b.

(1)

(21

(3)

(4)

(s)

Pasal69...

#p

Page 34: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-34-

Pasal 69

(1) Pemegang Hak atas Indikasi Geografis dapat mengajukangugatan terhadap Pemakai Indikasi Geografis yang tanpahak berupa permohonan ganti rugi dan penghentianpenggunaan serta pemusnahan label Indikasi Geografisyang digunakan secara tanpa hak.

(21 Untuk mencegah kerugian yang lebih besar pada pihakyang haknya dilanggar, hakim dapat memerintahkanpelanggar untuk menghentikan kegiatan pembuatan,perbanyakan, serta memerintahkan pemusnahan labelIndikasi Geografis yang digunakan secara tanpa hak.

BAB XIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN INDIKASI GEOGRAFIS

Bagian KesatuPembinaan

Pasal 7O

(1) Pembinaan Indikasi Geografis dilakukan oleh pemerintahpusat dan/atau pemerintah daerah sesuai dengankewenangannya.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. persiapan untuk pemenuhan persyaratan permohonan

Indikasi Geografis;b. Permohonan pendaftaran Indikasi Geografis;c. pemanfaatan dan komersialisasi Indikasi Geografis;d. sosialisasi dan pemahaman atas perindungan Indikasi. Geografis;

e. pemetaan dan inventarisasi potensi produk IndikasiGeografis;

f. pelatihan dan pendampingan;g. pemantauan, evaluasi, dan pembinaan;h. pelindungan hukum; dani. fasilitasi pengembangan, pengolahan, dan pemasaran

barang dan/atau produk Indikasi Geografis.

Bagian

Page 35: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u JtT': ="."55 n, . r' o

-35-

Bagian KeduaPengawasan

Pasal 71

(1) Pengawasan Indikasi Geografis dilakukan oleh pemerintahpusat dan pemerintah daerah sesuai dengankewenangannya.

(21 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatpula dilakukan oleh masyarakat.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) dilakukan untuk:a. menjamin tetap adanya reputasi, kualitas, dan

karakteristik yang menjadi dasar diterbitkannyaIndikasi Geografis; dan

b. mencegah penggunaan Indikasi Geografis secara tidaksah.

(41 Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (21disampaikan kepada pemegang hak Indikasi Geografisdan/atau Menteri.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) diaturdalam Peraturan Menteri.

BAB XIIPENGHAPUSAN DAN PEMBATALAN PENDAFTARAN MEREK

Bagian KesatuPenghapusan

Pasal72

(1) Penghapusan Merek terdaftar dapat diajukan oleh pemitikMerek yang bersangkutan kepada Menteri.

(21 Permohonan penghapusan sebagaimana dirr.aksud padaayat (1) dapat diajukan oleh pemilik Merek atau melaluiKuasanya, baik untuk sebagian maupun seluruh jenisbarang dan/atau jasa.

(3) Dalam . .

Page 36: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J.T,t t,',?rtf;

* r., o

-36-

(3) Dalam hal Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)masih terikat perjanjian Lisensi, penghapusan hanya dapatdilakukan jika hal tersebut disetujui secara tertulis olehpenerima Lisensi.

(4) Pengecualian atas persetujuan sebagair:rana dimaksudpada ayat (3) hanya dimungkinkan jika dalam perjanjianLisensi, penerima Lisensi dengan tegas menyetujui untukmengesampingkan adanya persetujuan tersebut.

(5) Penghapusan pendaftaran Merek sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dicatat dan diumumkan dalam Berita ResmiMerek.

(6) Penghapusan Merek terdaftar dapat dilakukan atasprakarsa Menteri.

(71 Penghapusan Merek terdaftar atas prakarsa l\{enteri dapatdilakukan jika:a. memiliki persamaan pada pokoknya dan/atau

keseluruhannya dengan Indikasi Geografis;b. bertentangan dengan ideologi negara, peraturan

perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan,Can ketertiban umum; atau

c. memiliki kesamaan pada keseluruhannya denganekspresi budaya tradisional, warisan budaya takbenda,atau nama atau logo yang sudah merupakan tradisiturun temurun.

(8) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) danayat (71dapat dilakukan setelah mendapatkan rekomendasidari Komisi Banding Merek.

(9) Komisi Banding Merek memberikan rekomendasisebagaimana dimaksud pada ayat (8) berdasarkanpermintaan Menteri.

Pasal 73

(1) Pemilik Merek yang keberatan terhadap keputusanpenghapusan Merek terdaftar atas prakarsa Menterisebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (6i dan ayat (T)dapat mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tata UsahaNegara.

(2) Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan TataUsaha Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyadapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Pasal 74

Page 37: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-37 -

Pasal 74

Penghapusan Merek terdaftar dapat pula diajukan olehpihak ketiga yang berkepentingan dalam bentuk gugatanke Pengadilan Niaga dengan alasan Merek tersebut tidakdigunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalamperdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggalpendaftaran atau pemakaian terakhir.

Alasan Merek tidak digunakan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak berlaku dalam hal adanya:

a. larangan impor;

b. larangan yang berkaitan dengan izin bagi peredaranbarang yang menggunakan Merek yang bersangkutanatau keputusan dari pihak yang berrn'enang yangbersifat sementara; atau

c. larangan serupa lainnya yang ditetap<an denganPeraturan Pemerintah.

(3) Penghapusan Merek terdaftar sebagaimana dimaksud padaayat (1) dicatat dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek.

Pasal 75

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 berlakusecara mutatis mutandis terhadap penghapusan Merek Kolektifterdaftar.

Bagian KeduaPembatalan

Pasal 76

Gugatan pembatalan Merek terdaftar dapat diajukan olehpihak yang berkepentingan berdasarkan alasansebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 danlatau Pasal 21.Pemilik Merek yang tidak terdaftar dapat mengajukangugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelahmengajukan Permohonan kepada Menteri.Gugatan pembatalan diajukan kepada Pengadilan Niagaterhadap pemilik Merek terdaftar.

(21

(1)

(2)

(3)

Pasal 77

Page 38: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

(21

(1)

(21

PRES IDENREPUBLII( INDONESIA

-38-

Pasal77

Gugatan pembatalan pendaftaran Merek hanya dapatdiajukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitungsejak tanggal pendaftaran Merek.Gugatan pembatalan dapat diajukan tanpa batas waktujika terdapat unsur iktikad tidak baik dan/atau Merekyang bersangkutan bertentangan dengan ideologi negara,peraturan perundang-undangan, moralitas, agama,kesusilaan, dan ketertiban umum.

Pasal 78

Terhadap putusan Pengadilan Niagapembatalan sebagaimana dimaksud dalamdapat diajukan kasasi.Panitera pengadilan segera menyampaikanpara pihak yang bersengketa.

atas gugatanPasal 76 ayat (3)

putusan kepada

Pasal 79

Keter.tuan mengenai alasan gugatan pembatalan sebagaimanadimaksrrd dalam Pasal 76 berlaku secara mutatis mutandisterhadap Merek Kolektif terdaftar.

BAB XIIISISTEM JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI MEREK DAN INDIKASI

GEOGRAFIS

Pasal 80

Sistem jaringan dokumentasi danGeografis sebagaimana diaturdilaksanakan oleh Menteri.

informasi Merek dan Indikasidalam Undang-Undang ini

Pasal 81

Sistem jaringan dokumentasi dan informasi Merek dan IndikasiGeografis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80diselenggarakan melalui sarana elektronik dan/atau non-elektronik yang dapat diakses secara nasional daninternas:onal.

BAB XIV

Page 39: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

(21

(3)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-39-

BAB XIVBIAYA

Pasal 82

Semua biaya yang wajib dibayarkan dalam Undang-Undangini diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Semua biaya yang telah dibayarkan melalui kas negaratidak dapat ditarik kembali.

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual denganpersetujuan Menteri dan Menteri Keuangan dapatmenggunakan penerimaan yang berasal dari biayasebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVPEI{YELESAIAN SENGKETA

Bagian KesatuGugatan atas Pelanggaran Merek

Pasal 83

Pemilik Merek terdaftar dan/atau penerima Lisensi Merekterdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lainyang secara tanpa hak menggunakan Merek yangmempunyai persamaan pada pokoknya ataukeseluruhannya untuk barang dan/atau jasa yang sejenisberupa:

a. gugatan ganti rugi; dan/ataub. penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan

penggunaan Merek tersebut.

Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat puladiajukan oleh pemilik Merek terkenal berdasarkan putusanpengadilan.

(3) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukankepada Pengadilan Niaga.

(1)

(2)

Pasal 84

{ip

Page 40: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

REPUJS,:t",35f;*=='o

-40-

Pasal 84

Selama masih dalam pemeriksaan dan untuk mencegahkemgian yang lebih besar, pemilik Merek dan/ataupenerima Lisensi selaku penggugat dapat mengajukanpermohonan kepada hakim untuk menghenti<an kegiatanproduksi, peredaran, dan/atau perdagangan barangdan/atau jasa yang menggunakan Merek tersebut secaratanpa hak.Dalam hal tergugat dituntut menyerahkan barang yangmenggunakan Merek secara tanpa hak, hakim dapatmemerintahkan penyerahan barang atau :rilai barangtersebut dilaksanakan setelah putusan pengadilanmempunyai kekuatan hukum tetap.

Bagian KeduaTata Cara Gugatan pada Pengadilan Niaga

Pasal 85

(1) Gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3),Pasal 68, Pasal 74, dan Pasal 76 diajukan kepada ketuaPengadilan Niaga dalam wilayah hukum tempat tinggalatau domisili telgugat.

(21 Dalam hal salah satu pihak bertempat tinggal di luarwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, gugatantersebut diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga JakartaPusat.

(3) Panitera mendaftarkan gugatan pada tanggal gugatan yangbersangkutan diajukan dan kepada penggugat diberikantanda terima tertulis yang ditandatangani panitera dengantanggal yang sama dengan tanggal pendaftaran gugatan.

(4) Panitera menyampaikan gugatan kepada ketua pengadilanNiaga dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hariterhitung sejak gugatan didaftarkan.

(5) Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitungsejak tanggal gugatan disampaikan sebagaimana dimaksudpada ayat (4), ketua Pengadilan Niaga mempelajari gugatandan menunjuk majelis hakim untuk mineiapkin- harisidang.

(2)

(6) Pemanggilan

Page 41: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(6)

(71

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-4L-

Pemanggilan para pihak dilakukan oleh juru sita palinglama 7 (tujuh) hari setelah gugatan didaftarkan.

Sidang pemeriksaan sampai dengan putusan atas gugatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diselesaikanpaling lama 90 (sembilan puluh) hari setelah perkaraditerima oleh majelis yang memeriksa perkara tersebut dandapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari ataspersetujuan Ketua Mahkamah Agung.

Putusan atas gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

yang memuat secara lengkap pertimbangan hukum yangmendasari putusan tersebut harus diucapkan dalamsidang terbuka untuk umum.

Isi putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud padaayat (8) wajib disampaikan oleh juru sita kepada parapihak paling lama 14 (empat belas) hari setelah putusanatas gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diucapkan.

Pasal 86

Ketentuan mengenai syarat dan tata cara gugatan Mereksebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 berlaku secara mutatismutandis terhadap syarat dan tata cara gugatan IndikasiGeografis.

Bagian KetigaKasasi

Pasal 87

Terhadap putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksuddalam Pasal 85 ayat (8) hanya dapat diajukan kasasi.

Pasal 88

(1) Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87diajukan paling lama 14 (empat belas) hari setelah tanggalputusan yang dimohonkan kasasi diucapkan ataudiberitahukan kepada para pihak dengan r:endaftarkankepada panitera pada Pengadilan Niaga yang telahrr.emutus gugatan.

(8)

(e)

(2) Panitera .

Page 42: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J.Tot t,'*oot

I * r' o

-42-

(21 Panitera mendaftar permohonan kasasi pada tanggalpermohonan yang bersangkutan diajukan dan kepadapemohon kasasi diberikan tanda terima tertulis yangditandatangani oleh panitera dengan tanggal yang samadengan tanggal penerimaan pendaftaran.

(3) Panitera wajib memberitahukan permohcnan kasasisebagaimana dimaksud pada ayat (21 kepada pihaktermohon kasasi paling lama 7 (tujuh) hari setelahpermohonan kasasi didaftarkan.

(4) Pemohon kasasi sudah harus menyampaikan memorikasasi kepada panitera dalam waktu paling lama 14 (empatbelas) hari sejak tanggal permohonan kasasi didaftarkansebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(5) Panitera wajib menyampaikan memori kasasi kepadatermohon kasasi paling lama 2 (dua) hari setelah memorikasasi diterima oleh panitera.

(6) Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasikepada panitera paling lama 14 (empat belas) hari setelahtanggal termohon kasasi menerima memori kasasisebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan panitera wajibmenyampaikan kontra memori kasasi kepada pemohonkasasi paling lama 7 (tujuh) hari setelah kontra memorikasasi diterima oleh panitera.

(71 Panitera wajib menyampaikan berkas perkara kasasi yangbersangkutan kepada Mahkamah Agung paling lama 7(tujuh) hari setelah lewat jangka waktu sebagaimanadimaksud pada ayat (6).

(8) Sidang pemeriksaan dan putusan Permohonan kasasiharus diselesaikan paling lama 90 (sembilan puluh) harisetelah tanggal Permohonan kasasi diterima oleh MajelisKasasi.

(9) Putusan atas permohonan kasasi sebagaimana dimaksudpada ayat (8) yang memuat secara lengkap pertimbanganhukum yang mendasari putusan tersebut harus diucapkandalam sidang yang terbuka untuk umum.

(10) Panitera Mahkamah Agung wajib menyampaikan isiputusan kasasi kepada panitera paling lama 7 (tujuh) harisetelah tanggal putusan atas Permohonan kasasidiucapkan.

(11) Juru

Page 43: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J,-Tot =,',?Sf; * =

r, o

_43_

(11) Juru sita wajib menyampaikan isi putusan kasasisebagaimana dimaksud pada ayat (10) kepada pemohonkasasi dan termohon kasasi paling lama 2 (dua) harisetelah putusan kasasi diterima.

(12) Upaya hukum peninjauan kembali terhadap putusankasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilaksanakanberdasarkan ketentuan peraturan pemndang-undangan.

Pasal 89

Terhadap putusan Pengadilan Niaga yang telah berkekuatanhukum tetap dapat diajukan peninjauan kembali.

Pasal 90

Ketentuan mengenai pengajuan kasasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 88 dan pengajuan peninjauan kembalisebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 berlaku secaramutatis mutandis terhadap pengajuan gugatan IndikasiGeografis.

Bagian KeempatTata Cara Pelaksanaan Putusan

Pasal 9 1

Pelaksanaan pembatalan berdasarkan putusan pengadilandilakukan setelah Menteri menerima salinan resmi putusanyang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dandiumumkan dalam Berita Resmi Merek.Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembatalansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penghapusanoleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72sampai dengan Pasal 75 diatur dengan PeraturanPemerintah.

Pasal 92

(1) Pembatalan atau penghapusan pendaftaran Merekdilakukan oleh Menteri dengan mencoret Merek yangbersangkutan dengan memberi catatan tentang alasan dantanggal pembatalan atau penghapusan tersebut.

(1)

(21

(2) Pembatalan

Page 44: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J.Tot t,',?otf;

n, . =,

o

-44-

(2) Pembatalan atau penghapusan pendaftaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diberitahukan secara tertuliskepada pemilik Merek atau Kuasanya dengan menyebutkanalasan pembatalan atau penghapusan dan penegasanbahwa sejak tanggal pencoretan, sertifikat Merek yangbersangkutan dinyatakan tidak berlaku lagi.

(3) Pencoretan Merek terdaftar sebagaimana dimaksud padaa5rat (1) diumumkan dalam Berita Resmi Merek.

Bagian KelimaAlternatif Penyelesaian Sengketa

Pasal 93

Selain penyelesaian gugatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 83 para pihak dapat menyelesaikan sengketa melaluiarbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa.

BAB XVIPENETAPAN SEMENTARA PENGADILAN

Pasal 94

Berdasarkan bukti permulaan yang cukup, pemilik Merekterdaftar yang haknya dirugikan dapat meminta hakimPengadilan Niaga untuk menerbitkan surat penetapansementara tentang:a. pencegahan masuknya barang yang diduga hasit

pelanggaran Hak atas Merek ke jalur perdagangan;b. penyimpanan alat bukti yang berkaitan dengan

pelanggaran Hak atas Merek tersebut;c. perrgamanan dan pencegahan hilangnya barang bukti oleh

pelanggar; dan/ataud. penghentian pelanggaran guna mencegah kerugian yang

lebih besar.

Pasal 95

Permohonan penetapan sementara diajukan secarakepada Pengadilan Niaga dalam wilayah hukumterjadinya pelanggaran Merek dengan persyaratanberikut:

tertulistempatsebagai

a. melampirkan

Page 45: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

a.

b.

c.

PRES I DENREFUBLIK INDONESIA

-45-

melampirkan bukti kepemilikan Merek;melampirkan bukti adanya petunjuk awal yang kuatterjadinya pelanggaran Merek;melampirkan keterangan yang jelas mengenai barangdan/atau dokumen yang diminta, dicari, dikumpulkan,dan diamankan untuk keperluan pembuktian; dan

d. menyerahkan jaminan berupa uang tunai dan/ataujaminan bank sebanding dengan nilai barang yang akandikenai penetapan sementara.

Pasal 96

Dalam hal permohonan penetapan sementara telahmemenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95,panitera Pengadilan Niaga mencatat permohonanpenetapan sementara dan wajib menyerahkan permohonantersebut dalam waktu paling lama tx24 (satu kali duapuluh empat)jam kepada ketua Pengadilan Niaga.

Dalam waktu paling lama 2 (dua) hari ter:ritung sejaktanggal diterimanya permohonan penetapan sementarasebagaimana dimaksud pada ayat (1), ketua PengadilanNiaga menunjuk hakim Pengadilan Niaga untuk memeriksapermohonan penetapan sementara.

Dalam waktu paling lama 2 (dua) hari ternitung sejaktanggal penunjukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),hakim Pengadilan Niaga harus memutuskan untukmengabulkan atau menolak permohonan penetapansementara.

Dalam hal permohonan penetapan sementara dikabulkan,hakim Pengadilan Niaga menerbitkan surat penetapansementara pengadilan.

Surat penetapan sementara pengadilan sebagaimanadimaksud pada ayat (4) diberitahukan kepada pihak yangdikenai tindakan penetapan sementara pengadilan dalamwaktu paling lama lx24 (satu kali dua puluh empat)jam.Dalam hal permohonan penetapan sementara ditolak,hakim Pengadilan Niaga memberitahukan penolakantersebut kepada pemohon penetapan sementara dengandisertai alasannya.

(1)

(2)

(3)

(41

(s)

(6)

Pasl 97. .

Page 46: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

TJRE.S IDEt..IREPLIBLIK. II.JDOI.Jtr5IA

-46-

Pasal 97

(1) Dalam hal Pengadilan Niaga menerbitkan surat penetapansementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (4)

Pengadilan Niaga memanggil pihak yang dikenai penetapansementara dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejaktanggal diterbitkannya surat penetapan sementara untukdimintai keterangan.

(21 Pihak yang dikenai penetapan sementara dapatmenyampaikan keterangan dan bukti mengenai Merekdalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejaktanggal diterimanya surat panggilan sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitungsejak tanggal diterbitkannya surat penetapan sementara,hakim Pengadilan Niaga harus memutuskan untukmenguatkan atau membatalkan penetapan sementarapengadilan.

l4l Dalam hal penetapan. sementara pengadilan dikuatkan,maka:

a. uang jaminan yang telah dibayarkan harusdikembalikan kepada pemohon penetapan;

b. pemohon penetapan dapat mengajukan gugatan gantirugi atas pelanggaran Merek; dan/atau

c. pemohon penetapan dapat melaporkan pelanggaranMerek kepada pejabat penyidik Kepolisian NegaraRepublik Indonesia atau pejabat penyidik pegawai negerisipil.

(5) Dalam hal penetapan sementara pengadilan dibatalkan,uang jaminan yang telah dibayarkan harus segeradiserahkan kepada pihak yang dikenai penetapansementara sebagai ganti rugi akibat penetapan sementaratersebut.

Pasal 98

Ketentuan mengenai penetapan sementara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 94 sampai dengan Pasal 97 berlakusecara mutatis mutandis terhadap Hak atas Indikasi Geografis.

BAB XVII

Page 47: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-47-

BAB XVIIPENYIDIKAN

Pasal 99

Selain pejabat penyidik Kepolisian Nega:a RepublikIndonesia, pejabat penyidik pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan kementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang hukum diberi wewenang khusussebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai hukum acara pidanauntuk melakukan penyidikan tindak pidana Merek.

Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenangmelakukan:

a. pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keteranganberkenaan dengan tindak pidana di bidang Merek;

b. pemeriksaan terhadap Orang yang diduga melakukantindak pidana di bidang Merek;

c. permintaan keterangan dan barang bukti dari Orangsehubungan dengan tindak pidana di bidang Merek;

d. pemeriksaan atas pembukuan, pencatatan, dandokumen lain berkenaan dengan tir.dak pidana dibidang Merek;

e. penggeledahan dan pemeriksaan di tempat yang didugaterdapat barang bukti, pembukuan, pencatatan, dandokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana dibidang Merek;

f. penyitaan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaranyang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidanadi bidang Merek;

g. permintaan keterangan ahli dalam rangka pelaksanaantugas penyidikan tindak pidana di bidang Merek;

h. permintaan bantuan kepada instansi terkait untukmelakukan penangkapan, penahanan, penetapan daftarpencarian orang, dan pencegahan terhadap pelakutindak pidana di bidang Merek; dan

i. penghentian penyidikan jika tidak terdapat cukup buktiadanya tindak pidana di bidang Merek.

(21

(3) Dalam

Page 48: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(41

(s)

R E F u J.To= t,'*'Sf;

* . r, o

-48-

(3) Dalam melakukan penyidikan, pejabat penyidik pegawainegeri sipil dapat meminta bantuan pejabat penyidikKepolisian Negara Republik Indonesia untuk kelancaranpenyidikan.

Pejabat penyidik pegawai negeri sipil memberitahukandimulainya penyidikan kepada penuntut umum dengantembusan kepada pejabat penyidik Kepolisian NegaraRepublik Indonesia.

Hasil penyidikan yang telah dilakukan oleh pejabatpenyidik pegawai negeri sipil disampaikan kepada penuntutumum melalui pejabat penyidik Kepolisian Negara Republikkdonesia.

BAB XVIIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 100

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan Merekyang sama pada keseluruhannya dengan Merek terdaftarmilik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yangdiproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana denganpidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidanadenda paling banyak Rp2.OOO.O00.00O,O0 (dua miliarrupiah).

(21 Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggu:rakan Merekyang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merekterdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasasejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan,dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)tahun dan/atau denda paling banyak Rp2.000.00O.000,O0(dua miliar rr.piah).

(3) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), yangjenis barangnyamengakibatkan gangguan kesehatan, gangguan lingkunganhidup, dan/atau kematian manusia, dipidana denganpidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/ataudenda paling banyak Rp5.OOO.OOO.OOO,OO (lima miliarrupiah).

Pasal 101

Page 49: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

(1)

PRES IPEI..JREPU BLI t< I r'ltrol'.!LSIA

-49-

Pasal 101

Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan tandayang mempunyai persErmaan pada keseluruhan denganIndikasi Geografis milik pihak lain untuk barang dan/atauproduk yang sama atau sejenis dengan barang dan/atauproduk yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjarapaling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda p.aling banyakRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan tandayang mempunyai persamaan pada pokoknya denganIndikasi Geografis milik pihak lain untuk barang dan/atauproduk yang sama atau sejenis dengan barang dan/atauproduk yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjarapaling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyakRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

Pasal 102

Setiap Crang yang memperdagangkan barang dan/atau jasadan/atau produk yang diketahui atau patut didugamengetahui bahwa barang dan/atau jasa dan/atau produktersebut merupakan hasil tindak pidana sebagaimanadimaksud dalam Pasal 100 dan Pasal 101 dipidana denganpidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda palingbanyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Pasal 103

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 sampaidengan Pasal 102 merupakan delik aduan.

BAB XIXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 104

(1) Serrua Permohonan yang diajukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OOL tentang Merek tetapi belumselesai diproses pada tanggal berlakunya Undang-Undangini, diselesaikan berdasarkan ketentuan Undang-Undangtersebut.

(2)

(2) Semua

Page 50: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P rr J.Tnt =,',?ot5 *, =,

o

-50-

(2) Semua Merek yang telah didaftar berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek dan masihberlaku pada saat diundangkannya Undang-Undang ini,dinyatakan tetap berlaku menurut Undang-Undang iniurtuk selama sisa jangka waktg pendaftarannya.

Pasal 105

Sengketa Merek yang masih dalam proses di pengadilan padasaat Undang-Undang ini berlaku tetap diproses berdasarkanUndang-Undang Nomor 15 Tahun 2OOl tentang IVIerek sampaimendapat putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

BAB XXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 106

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturanperur.dang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaandari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOt Nomor 110,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4131),dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangandengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Pasal 107

Pada Saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-UndangNomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OOl Nomor 110, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4lg1) dicabut dandinya;akan tidak berlaku.

Pasal 108

Peraturan pelaksanaan dariditetapkan paling lama 2 (dua)Undang ini diundangkan.

Undang-Undang ini harustahun terhitung sejak Undang-

Pasal 109

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar

Page 51: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

.rE3rAREF

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggal 25 November 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 25 November 2016

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 252

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRE-TARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

Asisten Deputi Bidang Perekonomian,gku* dan Perundang-undangan,

ffi

nUI$lvanna Djaman

Page 52: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2016

TENTANG

IVIEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS

I. UMUM

Pengaruh globalisasi di segala bidang kehidupan masj/arakat, baikdi bidang sosial, ekonomi, maupun budaya semakin mendorong lajuperkembangan perekonomian masyarakat. Di samping itu, dengan semakinmeningkatnya perkembangan teknologi informasi dan sarana transportasi,telah menjadikan kegiatan di sektor perdagangan baik barang maupun jasamengalami perkembangan yang sangat pesat. Kecenderungan akanmeningkatnya arus perdagangan barang dan jasa tersebut akan terusberlangsung secara terus menerus sejalan dengan perturr.buhan ekonominasional yang ser:akin meningkat. Dengan memperhatikan kenyataan dankecenderungan seperti itu, menjadi hal yang dapat dipahami jika adatuntutan kebutuhan suatu pengaturan yang lebih memadai dalam rangkaterciptanya suatu kepastian dan pelindungan hukum yang kuat. Apalagibeberapa negara semakin mengandalkan kegiatan ekonomi danperdagangannya pada produk yang dihasilkan atas dasar kemampuanintelektualitas manusia. Mengingat akan kenyataan tersebut, Mereksebagai salah satu karya intelektual manusia yang erat hubungannyadengan kegiatan ekonomi dan perdagangan memegang peranan yangsangat penting.

Kegiatan perdagangan barang dan jasa melintasi batas wilayahnegara. Oleh karena itu mekanisme pendaftaran Merek :nternasionalmenjadi salah satu sistem yang sehar-usnya dapat dimanfaatkan gunamelindungi Merek nasional di dunia internasional. Sistem pendaftaranMerek internasional berdasarkan Protokol Madrid menjadi sarana yangsangat membantu para pelaku usaha nasional untuk mendaftarkan Merekmereka di luar negeri dengan mudah dan biaya yang terjangkau.

Disamping...

qru

Page 53: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-2-

Di samping itu pula, keikutsertaan Indonesia meratifikasi Konvensitentang Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (World TradeOrganizationl yang mencakup pula persetujuan tentang Aspek-aspekDagang dari Hak Kekayaan Intelektual/HKl (Trade Related Aspect ofIntellecfiial Property Rights/TRIPsl sebagaimana telah disahkan denganUndang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan AgreementEstablishing tlw Wortd Trade Organization (Persetujuan PembentukanOrganisasi Perdagangan Dunia), telah menuntut Indonesia untukmematuhi dan melaksanakan isi dari perjanjian internasioral tersebut.Ratifikasi dari pe:aturan tersebut mendorong keikutsertaan Indonesiadalam meratifikasi Parfs Conuention for the Protection of Industial Propertg(Konvensi Paris) yang telah disahkan dengan Keputusan Presiden Nomor 15Tahun 1997 dan Trademark Law Treatg (Traktat Hukum Merek) yangdisahkan dengan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1997. Perjanjianinternasional tersebut menjadikan adanya kewajiban bagi Indonesia untukmenyesuaikan Undang-Undang Merek yang berlaku dengan ketentuandalam perjanjian internasional yang telah diratifikasi tersebut.

Salah satu perkembangan di bidang Merek adalah munculnyapelindungan terhadap tipe Merek baru atau yang disebut sebagai Mereknontradisional. Dalam Undang-Undang ini lingkup Merek yang dilindungimeliputi pula Merek suara, Merek tiga dimensi, Merek hologram, yangtermasuk dalam kategori Merek nontradisional tersebut.

Selanjutnya, beberapa penyempurnaan untuk lebih meningkatkanpelayanan kepada masyarakat Pemohon Merek. Untuk lebih rremudahkanbagi Pemohon dalam melakukan pendaftaran Merek perlu dilakukanbeberapa revisi a:au perubahan berupa penyederhanaan proses danprosedur pendaftaran Merek. Adanya pengaturan tentang persyaratanminimum Permohonan akan memberikan kemudahan dalam pengajuanPermohonan dengan cukup mengisi formulir Permohonan, melampirkanlabel atau contoh Merek yang dimohonkan pendaftaran, dan membayarbiaya Permohonan. Dengan memenuhi kelengkapan persyaratan minimumPermohonan tersebut, suatu Permohonan Merek akan diberikan TanggalPenerimaan atau filing date.

Perubahan terhadap alur proses pendaftaran Merek dalam Undang-Undang ini dimaksudkan untuk lebih mempercepat penyelesaian prosespendaftaran Merek. Dilaksanakannya pengumuman terhadap Permohonansebelum dilakukannya pemeriksaan substantif dimaksudkan agarpelaksanaan pemeriksaan substantif dapat dilakukan sekaligus jika adakeberatan dan/atau sanggahan sehingga tidak memerlukan pemeriksaankembali.

Berkenaan . . .

Page 54: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

R E P u J,-Tnt t,'*'55

* = =' ^

-3-

Berkenaan dengan Permohonan perpanjangan pendaftaran Merek,pemilik Merek diberi kesempatan tambahan untuk dapat melakukanperpanjangan pendaftaran Mereknya sampai 6 (enam) bulan setelahberakhirnya jangka waktu pendaftaran Merek. Ketentuan ini dimaksudkanagar pemilik Merek terdaftar tidak dengan mudah kehilangan Hak atasMereknya sebagai akibat adanya keterlambatan dalam mengajukanperpanjangan pendaftaran Merek.

Selain itu, untuk lebih memberikan pelindungan hukum terhadappemilik Merek terdaftar dari adanya pelanggaran Merek yang dilakukanoleh pihak lain, sanksi pidana terhadap pelanggaran Merek tersebutdiperberat khususnya yang mengancam kesehatan manusia, lingkunganhidup, dan dapat mengakibatkan kematian. Mengingat masalah Merekterkait erat dengan faktor ekonomi, dalam Undang-Undang ini sanksipidana denda diperberat.

Salah satu hal yang diatur dalam Undang-Undang ini adalah tentangIndikasi Geografis, mengingat Indikasi Geografis merupakan potensinasional yang dapat menjadi komoditas unggulan, baik dalam perdagangandomestik maupun internasional. Oleh karena itu, Undang-Undang iniditetapkan dengan nama Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2Cukup jelas.

Pasal 3Yang dimaksud dengan "terdaftar" adalah setelah Permohonan melaluiproses pemeriksaan formalitas, proses pengumuman, dan prosespemeriksaan substantif serta mendapatkan persetujuan Menteri untukditerbitkan sertifikat.

Pasal 4Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat(4) ...

Page 55: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONIESIA

-4-

Ayat (a)Yang dimaksud dengan "label Merek" adalah contoh Merek atauetiket yang dilampirkan dalam Permohonan pendaftaran Merek.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Yang dimaksud dengan "karakteristik dari Merek" adalah berupagambar/lukisan yang dapat dilihat dari depan, samping, atas, danbawah.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup jelas.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Ayat (1)

Pada prir.sipnya Permohonan dapat diajukan untuk lebih dari 1

(satu) kelas barang dan/atau jasa sesuai dengan ketentuanTrademark Law Treatg yang telah diratifikasi dengan KeputusanPresiden Nomor L7 Tahun 1997. Hal ini dimaksuCkan untukmemudahkan pemilik Merek yang akan menggunakan Mereknyauntuk beberapa barang dan/atau jasa.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 7Ayat (1)

Ketentuan ini berlaku pula bagi permohonan denganmenggunakan Hak Prioritas.

Ayat (2)Alamat Kuasa Pemohon dipergunakan sebagai alamat surat-men]rurat kepada Pemohon, baik surat terkait dengan Permohonanmaupun surat panggilan pengadilan.

Pasal 8

Page 56: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRt"S IDF:l"lREFU BLI K. I t'JUO ['l LSI/r.

-5-

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Ketentuan ini dimaksudkan untuk menampung kepentingan negarayang hanya menjadi salah satu anggota Konvensi Paris atau anggotapersetujuan pembentukan organisasi perdagangan dunia.Yang dimaksud dengan "Konvensi Paris" adalah Paris Conuention fortle Protection of Industrial Propertg Tahun 1883 beserta segalaperjanjian lain yang mengubah atau melengkapinya yang memuatbeberapa ketentuan sebagai berikut:a. jangka waktu untuk mengajukan permintaan pendaftaran Merek

dengan menggunakan Hak Prioritas adalah 6 (enam) bulan;b. jangka waktu 6 (enam) bulan tersebut sejak tanggal pengajuan

permintaan pertama di negara asal;c. tanggal pengajuan Permohonan tidak termasuk dalam perhitungan

jangka waktu 6 (enam) bulan; dand. dalam hal jangka waktu terakhir adalah hari libur, pengajuan

permintaan pendaftaran Merek dimana pelindungan dimintakan,jangka waktu diperpanjang sampai pada permulaan hari kerjaberikutnya.

Pasal 1O

Ayat (1)Yang dimaksud dengan "bukti Hak prioritas" adarah berupasalinan surat Permohonan pendaftaran Merek yang pertama kalidiajukan di negara anggota Konvensi Paris atau anggota organisasiperdagangan dunia.

Ayat (2)Penerjemahan dilakukan oleh penerjemah tersumpah.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal I ICukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Ayat (1)

Tanggal Penerimaan dikenal dengan filing d.ate.

Tanggal

Page 57: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Tanggal Penerimaan dapat sama dengan tanggal pengajuanPermohonan jika persyaratan minimum dipenuhi pada saatpengajuan Permohonan. Apabila pemenuhan kelengkapanpersyaratan baru terjadi pada tanggal lain sesudah tanggalpengajuan, tanggal lain tersebut ditetapkan sebagai TanggalPenerimaan.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "setiap pihak" adalah pihak selainPemohon atau Kuasanya.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Perbaikan penulisan nama dan/atau alamat misalnya Fahrul Arifinmenjadi Fachrul Arifin, Jl. Nuri No. 445 menjadi Jl. Nuri 1o No. 445.

Pasal 19Cukup jelas.

Pasal 20Huruf a

Yang dimaksud dengan "bertentangan dengan ketertiban umum"adalah tidak sejalan dengan peraturan yang ada dalam masyarakatyang sifatnya menyeluruh seperti menyinggung perasaanmasyarakat atau golongan, menyinggung kesopanar. atau etikaumum masyarakat, dan menyinggung ketentraman masyarakatatau golongan.

Huruf b

Page 58: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

Huruf bMerek tersebut berkaitan atau hanya menyebutkan barangdan/ atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.

Huruf cYang dimaksud dengan "memuat unsur yang dapat menyesatkan"misalnya Merek "Kecap No. l" tidak dapat didaftarkan karenamenyesatkan masyarakat terkait dengan kualitas barang, Merek"netto 100 gram" tidak dapat didaftarkan karena menyesatkanmasyarakat terkait dengan ukuran barang.

Huruf dYang dimaksud dengan "memuat keterangan yang tidak sesuaidengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasayang diproduksi" adalah mencantumkan keterangan yang tidaksesuai dengan kualitas, manfaat, khasiat, dan/atau risiko dariproduk dimaksud. Contohnya: obat yang dapat menyembuhkanseribu satu penyakit, rokok yang aman bagi kesehatan.

Huruf eTanda dianggap tidak memiliki daya pembeda apabila tandatersebut terlalu sederhana seperti satu tanda garis atau satu tandatitik, ataupun terlalu rumit sehingga tidak jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "nama umum" antara lain Merek "rumahmakan" untuk restoran, Merek "warung kopi" untuk kafe. Adapun"lambang milik umum" antara lain "lambang tergkoralC untukbarang berbahaya, lambang "tanda racun" untuk bahan kimia,"lambang sendok dan garpu" untuk jasa restoran.

Pasal 2 1Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "persamaan pada pokoknya" adalahkemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur yang dominanantara IVIerek yang satu dengan Merek yang lain sehinggamenimbulkan kesan adanya persamaan, baik mengenai bentuk,cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur,maupun persamaan bunyi ucapan, yang terdapat dalam Merektersebut.

Huruf aYang dimaksud dengan "Merek yang dimohonkan lebihdahulu" adalah Permohonan pendaftaran Merek yang sudahdisetujui untuk didaftar.

Huruf b . .

Page 59: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-8-

Huruf bPenolakan Permohonan yang mempunyai persamaan padapokc.knya atau keseluruhan dengan Merek terkenal milikpihak lain untuk barang dan/atau jasa yang sejenis dilakukandengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakatmengenai Merek tersebut di bidang usaha yang bersangkutan.

Di samping itu, diperhatikan pula reputasi Merek tersebutyang diperoleh karena promosi yang gencar dan besar-besaran, investasi di beberapa negara di dunia yang dilakukanoleh pemiliknya, dan disertai bukti pendaftaran Merekdimaksud di beberapa negara.

Jika hal tersebut belum dianggap cukup, Pengadilan Niagadapat memerintahkan lembaga yang bersifat mandiri untukmelakukan survei guna memperoleh kesimpulan mengenaiterkenal atau tidaknya Merek yang menjadi dasar penolakan.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Yang dimaksud dengan *nama badan hukum" adalah namabadan hukum yang digunakan sebagai Merek dan terdaftar.

Huruf bYang dimaksud dengan "lembaga nasional" termasukorganisasi masyarakat atau organisasi sosial politik.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "Pemohon yang beriktikad tidak baik"adalah Pemohon yang patut diduga dalam mendaftarkan Mereknyamemiliki niat untuk meniru, menjiplak, atau mengikuti Merekpihak lain demi kepentingan usahanya menimbulkan kondisipersaingan usaha tidak sehat, mengecoh, atau menyesatkankonsumen.

Contohnya

Page 60: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-9-

Contohnya Permohonan Merek berupa bentuk tulisan, lukisan,logo, atau susunan warna yang sama dengan Merek milik pihaklain atau Merek yang sudah dikenal masyarakat secara umumsejak bertahun-tahun, ditiru sedemikian rupa sehingga memilikipersamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merekyang sudah dikenal tersebut. Dari contoh tersebut sudah terjadiiktikad tldak baik dari Pemohon karena setidak-tidaknya patutdiketahui adanya unsur kesengajaan dalam meniru Merek yangsudah dikenal tersebut.

Ayat (4)Cukup je-as.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal24Cukup jelas.

Pasal 25Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan 'tanggal pendaftaran" adalah tanggaldidaftarnya Merek.

Huruf gCukup jelas.

Huruf h. . .

Page 61: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-10-

Huruf hCukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Ayat (1)

Jika kesalahan pengetikan sertifikat tersebut bukan merupakankesalahan Pemohon, perbaikan sertifikat tidak dipungut biaya.

Ayat (2)Cukup je.as.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 28Ayat (1)

Yang menjadi dasar untuk mengajukan permohonan bandinghanya terbatas pada alasan atau pertimbangan yang bersifatsubstantif.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Permohonan banding harus memuat alasan yang lebih mendalamatas keberatan terhadap penolakan. Ketentuan ini diperlukanuntuk mencegah timbulnya kemungkinan banding yang digunakansebagai alat untuk melengkapi kekurangan persya:atan dalamPermohonan, mengingat kesempatan untuk merengkapikekurangan persyaratan dalam Permohonan telah diberikan padatahap sebelumnya.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

Pasal 31

Page 62: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

{DPRES I DEN

REPUBLIK INDONESIA

- 11-

Pasal 3 1Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cAhli yang dapat diangkat sebagai anggota Komisi BandingMerek dapat berasal dari berbagai kalangar., baik daripemerintah maupun swasta.

Huruf dYang dimaksud dengan "Pemeriksa seniof' adalah Pemeriksayang telah memiliki pengalaman dalam r-elaksanakanpemeriksaan Permohonan dan menduduki jabatan fungsionalpaling rendah Pemeriksa Merek Ahli Madya.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup je-as.

Ayat (a)Ketentuan jumlah anggota majelis berjumlah gan;il dimaksudkanagar jika terjadi perbedaan pendapat, putusan dapat diambilberdasarkan suara terbanyak.

Pasal 34Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Pasal 37Cukup jelas.

Pasal 38. . .

Page 63: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESI,A

-t2-Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 4OCukup jelas.

Pasal 41Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "sebab lain yang dibenarkan olehperaturan perundang-undangan" adalah sepanjang tidakbertentangan dengan peraturan perundang-undangan,misalnya perubahan kepemilikan Merek karena pembubaranbadan hukum, restrukturisasi, merger, atau akuisisi.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Dokumen yang dimaksud antara lain sertifikat Merek dan buktilain yang mendukung kepemilikan hak tersebut.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat(6) ...

Page 64: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENRtrPUBLIK INDONESIA

-13-

Ayat (6)Penentuan bahwa akibat hukum tersebut baru berlaku setelahpengalihan Hak atas Merek dicatat, dimaksudkan untukmemudahkan pengawasan dan mewujudkan kepastiar. hukum.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Merek yang masih dalam proses Permohonan dapat puladimohonkan pencatatan pengalihan hak.

Ayat (9)Cukup jelas.

Pasal 42Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "kecuali bila diperjanjikan lain" adalahperjanjian lisensi yang diberlakukan tidak hanya mencakupwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau hanyamencakup sebagian wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44Dalam hal pemilik Merek terdaftar tidak menggunakan sendiriMereknya dalam perdagangan barang dan/atau jasa di wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia, penggunaan Merek tersebut olehpenerima Lisensi sama dengan penggunaan oleh penilik Merekterdaftar yang bersangkutan.

Hal

Page 65: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-L4-

Hal itu berkaitan dengan ketentuan mengenai kemungkinanpenghapusan pendaftaran Merek yang tidak digunakan dalamperdagangan barang dan/atau jasa dalam waktu 3 (tiga) tahunberturut-turut.

Pasal 45Cukup jelas.

Pasal 46Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

Dengan adanya ketentuan antara lain mengenai sifat, ciriumum, atau mutu barang dan/atau jasa sertapengawasannya, terkandung pengertian adanya persyaratanyang harus diikuti oleh pihak yang ikut menggunakan MerekKolektif yang bersangkutan.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 47Cukup jelas.

Pasal 48Cukup jelas.

Pasal 49Cukup jelas.

Pasal 50Alasan Merek Kolektif tidak dapat dilisensikan disebabkankepemilikannya bersifat kolektif dan jika ada pihak lain yang akanmenggunakan lvlerek tersebut tidak perlu mendapat Lisensi daripemilik Merek Kolektif, cukup menggabungkan diri.

Pasal 51

{D

Page 66: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-15-

Pasal 51Cukup jelas.

Pasal 52Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "kegiatan usaha industri ataukomersial yang nyata di wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia" adalah kegiatan usaha yang benar-benar riil,konkret, dan efektif di wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 53Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

l,embaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografistertentu antara lain asosiasi produsen, koperasi, danmasyarakat perlindungan indikasi geografis (MPIG).Angka I

Yang dimaksud dengan "sumber daya alam" adalahsegala sesuatu yang berdasar dari alam yang dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusiayang mencakup tidak hanya komponen biotik sepertihewan, tumbuhan, dan mikroorganisme tetapi jugakomponen abiotik seperti minyak bumi, gas alam,berbagai jenis logam, air, dan tanah.

Angka 2

Page 67: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENIREPUELIK INIDOI.IESIA

-16-

Angka 2Cukup jelas.

Angka 3Yang dimaksud dengan "hasil industri" adalah hasil dariolahan manusia berupa barang mentah menjadi barangjadi antara lain T\rnun Gringsing, Tenun Sikka.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Pasal 54Cukup jelas.

Pasal 55Cukup jelas.

Pasat 56Cukup jelas.

Pasal 57Cukup jelas.

Pasal 58Cukup jelas.

Pasal 59Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan "ahli lain yang kompeten,, adalahakademisi atau praktisi yang memiliki keahlian di bidangnyaterkait dengan Indikasi Geografis.

Ayat(3) ...

Page 68: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

t7-

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 60Cukup jelas.

Pasal 61Cukup jelas.

Pasal 62Cukup jelas.

Pasal 63Cukup jelas.

Pasal 64Indikasi asal tidak sama dengan Indikasi Geografis karena indikasiasal hanya mengidentifikasi asal barang itu diproduksi yang tidakterkait dengan faktor alam.

Contoh kamera bermerek Nikon yang berasal dari Jepang tetapi jugadibuat oleh pabriknya yang berada di Cina melalui Lisensi dan padakamera produk Cina tersebut ditulis Made in China. Label Made inChina ini adalah indikasi asal. Hak indikasi asal timbul sejalan denganperwujudan objek dan bukan melalui pendaftaran, berbeda denganpelindungan Indikasi Geografis yang bersifat konstitutif danmewajibkan pendaftaran.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66Cukup jelas.

Pasal 67Cukup jelas.

Pasal 68Cukup jelas.

Pasal 69

Page 69: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONESI/{

-18-

Pasal 69Cukup jelas.

Pasal 70Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pemerintah pusat' adalah kementeriandan/atau lembaga yang memiliki tugas dan tanggung jawab dibidang hukum, pemerintahan dalam negeri, hubungan luar negeri,pertanian, lingkungan hidup, perindustrian, perdagangan,ekonomi kreatif, pariwisata, riset dan teknologi, kelautan, danbidang lain yang terkait.

Ayat (2)Cukup je-as.

Pasal 71Cukup jelas.

Pasal 72Cukup jelas.

Pasal 73Cukup jelas.

Pasal 74Cukup jelas.

Pasal 75Cukup jelas.

Pasal 76Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pihak yang berkepentingan" antara lainpemilik Merek terdaftar, jaksa, yayasan/lembaga di bidangkonsumen, dan majelis/lembaga keagamaan.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "pemilik Merek yang tidak terdaftar" antaralain pemilik Merek yang iktikad baik tetapi tidak terdaftar ataupemilik Merek terkenal tetapi Mereknya tidak terdaftar.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal77

Page 70: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREFUBLIK INDONESIA

-19-

Pasal 77Cukup jelas.

Pasal 78Cukup je1as.

Pasal 79Cukup jelas.

Pasal 8OCukup jelas.

Pasal 8 1

Cukup jelas.

Pasal 82Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)Dalam Undang-Undang ini diatur ketentuan mengenaikemungkinan menggunakan sebagian Penerimaan Negara BukanPajak (PNBP) oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual yangberasal dari semua biaya yang berhubungan dengan Merek danIndikasi Geografis.

Yang dimaksud dengan "menggunakan penerimaan" adalahpemakaian PNBP berdasarkan sistem dan mekanisme yangberlaku. Dalam hal ini seluruh penerimaan disetorkan langsung kekas negara sebagai PNBP.

Pasal 83Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Pemberian hak untuk mengajukan gugatan perdata berdasarkanperbuatar curang yang dilakukan oleh pihak lain dimaksudkanuntuk memberikan pelindungan hukum kepada pemilik Merekterkenal meskipun belum terdaftar.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 84

Page 71: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES IDENREPUBLIK INDONIESIA

-20-

Pasal 84Cukup jelas.

Pasal 85Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (a)Yang dimaksud dengan

Ayat (5)Yang dimaksud dengan

Ayat (6)Yang dimaksud dengan

Ayat (7)Yang dimaksud dengan

Ayat (8)Cukup jelas.

Ayat (9)Yang dimaksud dengan

Pasal 86Cukup jelas.

Pasal 87Cukup jelas.

Pasal 88Ayat (1)

"hari" adalah hari kalender.

"hari" adalah hari kalender.

"hari" adalah hari kalender.

"hari" adalah hari kalender.

"hari" adalah hari kalender.

Yang dimaksud dengan "harl" adalah hari kalender.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (a)Yang dimaksud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (s) . .

Page 72: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREFUBLIK INDONESIA

-2t-

Ayat (5)Yang dima<sud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (6)Yang dima<sud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (7)Yang dimaksud dengan "berkas perkara kasasi" adalahPermohonan kasasi, memori kasasi, dan/atau kontra memorikasasi serta dokumen lain.

Yang dima<sud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (8)Yang dimaksud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (9)Cukup jelas.

Ayat (10)Yang dima<sud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (11)Yang dimaksud dengan "hari" adalah hari kalender.

Ayat (12)Cukup jelas.

Pasal 89Cukup jelas.

Pasal 9OCukup jelas.

Pasal 9 1Cukup jelas.

Pasal 92Cukup jelas.

Pasal 93Yang dimaksud dengan "alternatif penyelesaian sengketa" antara lainnegosiasi, mediasi, konsiliasi, dan cara lain yang dipiLh oleh parapihak.

Pasal 94

Page 73: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-22-

Pasal 94Huruf a

Yang dimaksud barang dalam ketentuan ini termasuk barangimpor.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cHal ini dimaksudkan untuk mencegah pihak pelanggarmenghilangkan barang bukti.

Huruf dCukup jelas.

Pasal 95Huruf a

Yang dimaksud dengan "bukti kepemilikan Merek" adalah sertifikatMerek.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cKeterangan tersebut berupa uraian jenis barang dan/atau jasayang diduga sebagai produk hasil pelanggaran Merek.

Huruf dCukup jelas.

Pasal 96Cukup jelas.

Pasal 97Cukup jelas.

Pasal 98Culorp jelas.

Pasal 99Cukup jelas.

Pasal 100Cukup jelas.

Pasal 101Cukup jelas.

Pasal 1O2

Page 74: jdih.jakarta.go.id · Created Date: 12/20/2016 4:56:59 PM

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-23-

Pasal 102Cukup jelas.

Pasal 103Cukup jelas.

Pasal 1O4Cukup jelas.

Pasal 105Cukup jelas.

Pasal 106Cukup jelas.

Pasal 107Cukup jelas.

Pasal 108Cukup jelas.

Pasal 109Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5953